Rabu, 25 Januari 2023

Kamu nanya,saya jawab !!.

Ketika kamu mulai pingin tahu....sok kepo !?.

Kamu...nanyeeaaa.
Kamu...bertanyeeaa.
Kamu...tanyeeaaa.
Ke kamu ya kamu itu di sana !?

Ini bukan memberi nilai sejumlah uang barang atau bonus tapi soal kebahagiaan dengan hobi bersepeda.
Lalu saya bertanya kepadamu di hari minggu kemarin kamu gowes ke mana !?.
Pastinya paling seru gowes ke tempat-tempat yang belum pernah kita datangi sebelumnya.
Lalu tak lupa mengabadikan momen kamu dengan sepeda.
Lho.....ini kamu nanyeaaa.
Lho.....ini kamu bertanyeeea.
Lho ....ini tanyaeeea.
Aku mau kemana gowes nya...maksud eloo !?.

Cerita di mulai.
Kamu nanya,saya jawab !!.
Dalam kehidupan ini bukan tentang memikirkan soal hobi sepedaan terus atau tempat tujuan yang akan kita datangi atau berapa sepeda yang kita miliki tapi soal apa dan seberapa yang bisa kita lakukan apapun yang sudah terjadi untuk disyukuri dengan cara syukur yang benar benar baik.
Bener bener bike ....lah !!.

Apa artinya mempunyai berbagai jenis sepeda kalau nggak bisa menikmati dengan cara bahagia.
Banyak kisah dan mendorong orang untuk ingin lebih banyak mempunyai sepeda bahkan berkeinginan untuk menambah sepeda itu entah dari mana dan caranya lagi asalnya tetap ingin menambah berbagai bentuk dan jenis sepedanya dalam membesarkan hobinya itu.

Dulu awal mula jatuh cinta dengan bersepeda dari kebimbangan dan perkiraan pelaku sebelumnya yang merasa ini itu !?.
Sejak memiliki awal mula satu sepeda yang kita miliki kalau hanya sepeda itu ya tetap bersepeda lah dengan aman dan nyaman lalu nikmati yang ada itu walau cukup satu sepeda bisa di katakan seribu saudara adalah cita cita awalnya hanya untuk sekedar menghibur diri mencari tahu dan mencari sehat saja.

Foto ini awal bisa menemukan ide menulis dan berbagai harapan di cerita blog ini dengan judul kamu nanya saya jawab ini.

Kamu nanya,saya jawab !!.

Di kemudian hari saat bersepeda berapapun jauh jaraknya untuk mengingatkanmu gimana caranya bisa menghargai sebuah proses dan selalu bersyukur dengan semua....!?

Lalu setelah itu ada sesuatu yang dapat nenangin diri dari apa yang sudah kita lakoni dan milik itu sebenarnya untuk apa sekarang pada saat sudah sadar dari kegilaan itu.

Apa yang sudah kita miliki dari hati kamu bukan soal nilai uang hadiah atau penghargaan apalagi sebuah pujian yang semu.
Tapi sebuah ketenangan hati setelah kamu melewati berbagai proses tentu ada hasil dalam menjalani itu bagi saya sendiri dan orang lain belum tentu sama memahami prosesnya.

Misalnya dalam menjalani proses itu kalau ada orang yang salah itu perlu ditegur biar tetap paham di dunia persilatan kayuhan sepeda apalagi selalu di ulang  beberapa kesalahan yang berulang-ulang.....ujar penulis buang kalen saja ...bro !!.

Semua menjadi mudah atau rumit....eits jangan menyalahkan keadaan dari nasib keberuntungan melihat teman-teman yang lebih beruntung atau yang lupa padamu karena itu alami itu pasti akan terjadi timbul konflik maka jangan patah semangat lalu mencari kambing hitam mana yang benar mana yang salah bahkan dengan Memutar Balik masa lalu menjadi ini itu.

Karena berbagai bentuk dan rupa rupa proses alami akan kembali kepada yang sudah siap menghadapinya seperti itu dan kita harus siap-siap pasang badan untuk menghadapi secara lahir dan batin dengan seutuhnya.

Sambil tetap berdoa semoga kita semakin terus diberkahi dari Allah subhanahu wa ta'ala menjadi manusia-manusia yang percaya akan kehidupan ini dan akan berlalu secara alami makanya dijalani dengan sabar tawakal itu saja.

Penulis ingat pada sebuah petuah !?
Hidup itu seperti putaran roda dari masalah yang satu ke masalah yang lainnya kadang bisa naik kadang bisa turun kadang bisa belok kadang bisa berputar atau berhenti mendadak untuk berhenti sesaat mengatur nafas.
Maka kalau mau mencintai kehidupan maka Cintailah masalahmu dan nikmati cara menyelesaikannya.
...... Dan sekarang aku baru sadar akan petuah ini kamu benar-benar benar adanya.
Petuah orang bijaksana.

Kisah selanjutnya.
Tapi nanti Saat memasuki usia istilahnya Wes Ora kuat bersepeda lagi maka teman-teman yang pada awalnya mengajak akan akan beralih ke teman-teman yang lebih baru lagi dan punya jiwa petualang yang baru lagi.

Teman-teman yang lama itu mulai menghilang dikit demi sedikit lalu bisa dihitung dengan jari tangan.
Di saat itulah yang datang hanya segelintir teman dan teman itu adalah teman sejati kamu yang mau mendekat ..... ya kamu !?.

Kalau dilihat di media sosial dan dari berbagai bentuk kepalsuan media sosial itu pada akhirnya memicu kurang diperhatikan yang kamu posting itu mulai pudar jangankan komentar like saja sudah tidak ada.

Lalu Itulah namanya peradaban manusia yang alami dengan berputar nya waktu dari seleksi alam ....!!?
Yang pada akhirnya semua akan merasakan Seiring berjalannya waktu akan merubah bentuk badan kekuatan otot kekuatan berpikir plus nafas mulai tersengal-sengal sudah menjadi berumur di makan usianya.

Lalu....kamu nanya
Lalu....kamu bertanya.
Lalu....kamu tanya...eaaa eaaa !?
Lho....nggak bosen nanya terus.... eee.

Apa ada jawaban yang  suka bertanya itu !?
Kemudian pada saatnya hanya ada beberapa saja yang sudi menjadi teman kita yang setia setiap saat.
Bisa saja pasangan hidup bila sudah ketemu takdirnya akan ketemu juga jodohnya atau soal usia bila masih bisa di beri kesempatan agar bisa tetap sehat dalam menjalankan aktivitas bersepeda.

Toh ada saja yang bertanya !?
Karena semua ada jawaban jawaban tentang Lika liku bersepeda itu sebenarnya ada di blog ini lhoo..kawan !?

Dan.
..... ... Toh kebahagiaan saat bersepeda itu tidak akan berharga lagi di dunia ini !?
Karena berbagai sebab misalnya orang yang dulu dekat atau dekat sekalipun suatu saat akan diambil.
Karena kita semakin ke sini semakin kita dengar para pesepeda yang meninggal dunia karena suatu sebab kecelakaan saat mengendarai sepedanya itu.
Mungkin saja saat itu kita ditinggalkan dan suatu saat pasti yang ada yang meninggalkan Artinya ada yang lebih berhak bagi para pemilik kita ini yaitu Tuhan yang maha kuasa atas segala nikmat yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Jadi tidak semua yang ada di dunia itu abadi yang ada di dunia ini pasti semua akan hilang dan kembali.
Jadi kita hanya menunggu nasib mau kapan !?.
Dan tinggal kita sendiri ini bersihkan dari dosa-dosa selama ini.
Begitu pula dengan penulis ini !?.

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.

Jadi jangan merasa senang dulu jika saat ini lagi banyak teman yang mengundang Gowes dari komunitas satu ke komunitas lainnya atau menjadi panutan bagi pesepeda lainnya apalagi diturutin banyak orang.

Juga berujung pada suka meminta Rekomendasi ke saya kalau mereka mau ke tempat ini dan itu kadang ada juga yang nanya gimana agar bisa kuat bersepeda atau jalur blusukan ke ini itu lewat mana saja dan jalannya untuk sepeda apa yang cocok di pakai di jalan itu.
Kadang apa yang bisa dimiliki seseorang dan dicintai seseorang itu menjadi pengingat agar orang lainnya ingin juga merasakan hal itu sama....Ben Podo kancane ujarnya. . . Kamu bertanya ea eaaa.

Tapi kok nggak ada yang nanya ke saya kamu lagi mau nulis apa di blog mata Kayuhan ku itu.

Toh.....aku jawab saya itu di blog ini bukan buat jasa buat orang pitakonan lho Iki.....mas bro !?
Padahal tulisan blog ini sekedar untuk bekal setelah pensiun saat bersepeda buat menetralkan hati dan pikiran agar bahagia nggak keinginan dan kepingin melihat teman lainnya yang masih bisa semangat bersepeda dapat terobati setelah membaca kisah kisah flashback masa lalu itu.

Lalu apa kamu....nanyeeaa lagi kepada penulis ini.
Kalau sudah pensiun bersepeda mau apa !?
Kamu mau nanya apa bertanyeeaaa. ..EA EA !?

Saya bantu jawab....ya !?
Setidaknya itu proses alami !!.
Mana cermin kacamu !?
Ini hanya tulisan tentang orang yang suka suka bersepeda.

Misalnya nanti kalau saatnya raga sudah lemah
Khan masih ada e bike.
Khan masih ada sepeda motor.
Masih ada kenangan foto Vidio dan kisah klasik blog mata Kayuhan ku.

Apa ini hanya soal teori.
Apa ini hanya harapan di masa depan
Kalau harus sendiri.
Sendirilah dalam pelukan teman sendiriku saat nanti di pertemukan.

Foto kalau ada yang nanya penulis lagi apa !?

Kamu nanya,saya jawab !!.

Salam bahagia untuk hari ini dan apa salahku untuk berucap selamat buat diri sendiri.
Bukan....untuk mu !!
Ya....kamu ...kamu itu.
Tapi ini untuk sebuah nama !?
Tepat hari ini 24 Januari 023.
Umurku bertambah dan semakin lemah untuk berharap bisa terus kuat bersepeda.
Dan mulai takut itu saja.

Akhirnya di kisah ini.
Terima kasih Tuhan yang maha kuasa kau limpahkan umur yang sehat dan di kelilingi oleh Orang orang yang hebat dan dapat memberi bahagia dan kesadaran diri ini dalam memahami hari hari ku ini menjadi semakin asyik dan berwarna dalam hobiku bersepeda.
Salam untuk semua.
Happy birthday ya cah Bagus
..... Iyink ws.

Karena sebenarnya nyaman dan bahagia itu kita yang tau dalam melakukan aktifitas itu.

Selesai.
24 Januari 2023.
Kamu nanya,saya jawab !!.











Ee

Tentu, berikut adalah versi cerita yang diolah dari teks tersebut:

---

Di tengah keramaian, seringkali kita merasa ingin tahu lebih banyak. Terutama ketika berbicara tentang hobi yang kita cintai, seperti bersepeda. Banyak pertanyaan muncul: “Kemana saja kamu bersepeda kemarin? Bagaimana rasanya mengunjungi tempat-tempat baru dengan sepeda?”

Bersepeda bukan sekadar tentang memiliki berbagai jenis sepeda atau menjelajah rute baru. Itu lebih tentang menikmati perjalanan dan bersyukur dengan apa yang kita miliki. Seberapa jauh kita bersepeda, seberapa banyak sepeda yang kita miliki, semuanya menjadi tidak penting jika kita tidak bisa merasakan kebahagiaan sejati dari hobi tersebut.

Awal mula cinta terhadap sepeda sering kali datang dari sebuah rasa ingin tahu dan kebimbangan. Memiliki satu sepeda saja sudah cukup untuk membuat kita bahagia, selama kita menikmati dan memanfaatkannya dengan baik. Mengabadikan momen bersepeda dengan foto menjadi bagian dari kenangan yang tak ternilai.

Terkadang, proses bersepeda mengajarkan kita untuk menghargai setiap langkah dan bersyukur atas apa yang kita miliki. Sebagai penulis, saya menyadari bahwa perjalanan bersepeda mengajarkan kita tentang kesabaran dan tawakal. Hidup ini seperti roda yang berputar, kadang naik, kadang turun, dan kita harus mencintai setiap prosesnya.

Seiring waktu, teman-teman lama mungkin mulai menghilang, dan yang tersisa hanya beberapa orang yang benar-benar setia. Media sosial mungkin tidak lagi memberikan perhatian yang sama, tapi itu adalah bagian dari siklus kehidupan. Kita harus siap menghadapi perubahan dengan lapang dada dan terus maju.

Ketika usia mulai menua, mungkin bersepeda bukan lagi kegiatan utama, tetapi kenangan dan pengalaman yang kita miliki tetap berharga. Jika tidak bisa lagi bersepeda, masih ada sepeda motor, e-bike, atau sekadar kenangan yang bisa membuat kita tersenyum.

Terakhir, pada hari ulang tahun, saya merenung tentang kebahagiaan yang didapat dari bersepeda dan bagaimana Tuhan telah memberikan kesehatan serta orang-orang yang hebat dalam hidup saya. Meski usia bertambah dan fisik semakin lemah, saya tetap bersyukur atas setiap momen yang ada.

Ingatlah, kebahagiaan sejati bukan hanya tentang aktivitas itu sendiri, tetapi tentang bagaimana kita merasakannya dan bersyukur atas segala sesuatu yang kita miliki.

---

Demikianlah cerita ini saya buat, semoga bisa memberi inspirasi dan refleksi bagi pembaca.

Sabtu, 14 Januari 2023

JFB mancal Sadeng.

Pantai Sadeng dalam cerita kita.

Walau sudah 5 hari lewat kok masih belum bisa move on dari rute Jogja pantai Sadeng yang sejauh 88 KM di hari Minggu 8 Januari 2023 kemaren.

Gowes awal tahun 2023..... Hai apa kabarmu di sana Kupikir aku kira berhasil melupakan Gowes berjarak toh Sekali Ini Saja berani beraninya menjadi terulang tanpa sadar.
Sadar dari diri karena merasa sudah menjadi orang yang lemah saat bersepeda.

Pada akhirnya pasrah dengan keadaan karena diriku ternyata belum sembuh masih gila seperti kamu !?.
Seperti hari ini gila beneran bersepeda.

Hari ini 8 Januari 223 cuaca yang cerah secerah secara harapan yang masih halu di pikiranku seperti terngiang dengan pikiranku sendiri yaitu ; iso ora,kuat ora dan terus piye !?.

Aku menjadi kita.

Semoga hari ini tetap cerah tanpa hujan, diberi keselamatan dan kembali ke Jogja lagi dengan kenangan indah seindah bagiku dan kita semua tanpa halangan apapun....Amien.

Foto kebersamaan saat mau berangkat di base camp jfb Jogja.

Penulis berterima kasih kepada team pembuat rencana gowes hari ini,team logistik dan teman seperjalanan semuanya kamu semua hebat untuk menghebatkan Jogja folding bike itu saja.

Aku dan sepedaku.

Kamu tahu aku Khan seorang sudah merasa lemah dan banyak alasan di setiap perjalanan kali ini yang kadang merasa penuh drama dengan keadaan sepeda dari alasan banku merasa kempes,sadel sepeda terlalu pendek atau makan minum beraneka ragam yang tersedia itu malah jadi lupa itu makanan apa saja yang tertelan si mulut ini.
Padahal hanya satu tujuan sekedar mengikuti irama gowes mu itu membuat aku terseok Seok dan menjadi lelah bersepeda.

Toh setiap orang punya karakter dalam bersepeda walau ya....bolehlah aku di katakan punya segudang pengalaman tapi bukan soal kecepatan tapi soal kenyamanan serta menikmati alam sekitar itu menurut penulis ini.
Penulis tidak akan merubah karakter dan pola kebiasaan gowes bersepeda kalian semua toh pada kenyataannya aku tetep setia di belakang sampai finis.

Foto ajakan gowes mancal sadeng dari cak imam.

Toh jarak 88 km itu terlalu jauh dekatnya tetapi ini soal angka angka dari jarak menggunakan sepeda dan bentuk  kebiasaan menghadapi jalan naik turun yang tidak saja membutuhkan stamina,niat tapi juga keberuntungan.

Aku sekarang mengikuti acara sepedaan Gowes awal tahun 2023 yang diselenggarakan oleh komunitas sepeda Jogja folding bike atau jfb.



Foto bareng Mak Mak hebat di pantai Sadeng semua di mudahkan perjalanan kali ini apalagi kalau sudah di depan camera serasa lelah sudah sirna begitu saja 

Dan menyediakan armada angkutan sepeda untuk pulang kembali ke rumah di Jogja.
Serta sebagian teman Jogja Cycle community sebagai penggembira di acara ini yang terdiri dari 8 pesepeda lipat dan dua mobil penjemput untuk kembali pulang lagi ke Jogja.

Aku dan rasaku.

Sebenarnya aku cuma sekali ini hanya sekedar rindu untuk mengartikan seberapa sulit menggunakan sepeda lipat dan membuat kenangan agar bisa berkumpul bersama beberapa teman dengan bentuk sejenis sepeda lipat apalagi sepeda dengan ban ukuran 20 ini mempunyai sensasi saat digunakan di jalur naik turun ini.
Menjadikan penggunanya yaitu aku ini pada akhirnya terpatahkan dari rasa was-was dan takut di setiap turunan yang tajam ataupun panjang ini ternyata berhasil sampai ke pantai sadeng dengan aman dan selamat.

Foto team hora hore tak kalah serunya ikut tampil foto bersama.

Walau saat mengendarai sepeda ini aku tetap saja penuh drama dan menjadi juara pertama dari urutan paling belakang untuk sampai ke Pantai Sadeng maka inilah kebahagiaan yang berlipat-lipat dari rasa sepeda lipat ku menepis rasa ketakutan ketakutan menjadi kenyataan yang berujung bahagia untuk di ingat.

JFB mancal Sadeng 

Adalah judul gowes awal tahun 023 dengan tema ;
..... Yen wani Ojo Wedi.
...... Yen Wedi Ojo wani wani.
Apalagi dalam akhir ajakan itu cak imam sebagai bintang tamu di acara ini juga mengajak bagi yang liburan di Jogja dengan sepedanya itu Monggo kalau ada yang mau gabung langsung di jfb corner di jam 06.00 wib 

Terima kasih.

Suka duka telah ku lalui lewati dan tiap cerita sudah ku tempuh dengan cara aku dan kita untuk mengikuti irama kayuhan sepeda mereka ini.
jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.
Penulis.

Bersepeda adalah apa yang kulakukan dengan melakukan apa yang aku suka adalah ekspresi dari dalam diri dari kebebasan seperti halnya menyukai bersepeda itu adalah kebahagiaan bisa bersama kalian semua saat ini.

Ingat....ingat kita pernah kecewa,kesusahan dan bahagia di perjalanan yang melelahkan itu.
Tapi itu semua bahagia kita ciptakan bukan begitu saja ketemu di jalanan.
Karena bahagia itu harus ada sarana,pencipta,lakon agar drama perjalanan menjadi lucu misterius dan kenangan yang abadi di kenang sepanjang jalan saat kita kembali lewat jalan itu lagi....memori bahagia itu terekam kamera dan ingatan kita suatu saat nanti.

Terkadang kebagian itu akan menular menjadi kegembiraan yang terkait oleh pancaran perilaku tawa canda dan bisa Los tersenyum bebas lepas.

Maka perjalanan kali ini aku lepaskan kalau kalau ingin tertawa lepaskan mau tidak teriak di jalanan saat di tanjakan bisa diluapkan jadi jangan pernah membebani diri dengan tenaga untuk beban kayuhan sepedamu...itu kawan !?.

Toh ini hanya sepedaan suka-suka bukan dihitung atas sebuah kemenangan atau juara balap sepeda tapi yang diukur berapa banyak wani_mu yang kamu miliki untuk menjalani rute Jogja Pantai Sadeng selama sehari dan pulang di loading.

Toh,bagi aku tetap saja bersyukur bisa sampai ke pantai Sadeng ini walau dengan keterbatasan karena untuk pertama kalinya datang ke sini.

Dari pencapaian perjalanan pagi ini dari Jogja jam 06.30 WIB Sampai Pantai sadeng sekitar jam 12.30 WIB itu ada ukuran terpanjang dari mereka tapi bagiku yang di urutan belakang....gih !!

Dan ini adalah prestasi aku sudah bisa kesini untuk bisa kulakan foto Vidio dan sebait tulisan blog buat oleh oleh pembaca setia blog ini.
jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.
Penulis.

Bercerita tentang perjalanan dan bentuk jalanan yang dilewati saat bersepeda.

Jalanan Jogja Bukit bintang sudah menanjak apalagi ketemu perempatan Patuk Kita istirahat Kemudian istirahat kembali di alun-alun Wonosari dan finish di Pantai Sadeng.
Bentuk jalanan aspal kota Wonosari sekarang sudah asik untuk ditempuh dengan sepeda lipat karena sudah sedikit lobang dan Pengendara kendaraan bermotor selalu menghibur kita dengan memberi jalan terlebih ter_dahulu kan untuk pesepeda.

Walau hari Minggu ternyata tidak sesulit apa yang aku bayangkan karena macet hanya terkadang ketemu beberapa kelompok sepeda motor yang ramainya hanya sesaat saat dia lewat saja.

Perjalanan di kota Wonosari adalah pengingat saya saat saya berani touring ke Pantai Klayar Pacitan Jawa Timur melewati jalan yang sama hanya di pertigaan itu saja saya belok ke kiri arah Pracimantoro.waktu itu.
Tapi kali ini sekarang jalan lurus sampai menuju ke Jalan Lintas selatan lalu belok ke kanan untuk merenda angin kencang.jalan aspal yang mulus tak ada lobang dan hiasan alam hijau pepohonan serta batu belah di kiri kanan jalan ini 

Setidaknya dari rencana semula yang hanya ingin motor kini berubah haluan menjadi bersepeda adalah pertimbangan tersendiri yang cukup sensitif dan rumit untuk di tulis tetapi kedepannya sebagai pengingat bagi saya sendiri dan orang orang di sekitar kita ini.

Melihat keindahan sisi kanan kiri jalan dari ujung ke ujung sulut untuk diperjelas apalagi diterjemahkan dengan kata-kata apalagi naik sepeda motor waduh..... Cah ngepit kok motor an,Bro !!?

Gunung kidul alammu cantik dan dijalani dengan santai menggunakan sepeda.
Perjalanan kali ini jangan untuk ditiru apalagi diperdebatkan Karena semua itu tidak masuk di nalar apalagi secara akal dan mental pasti jatuhnya jadi jomplang....enak di rumah aja !?.

Toh inilah bahagia bagi kami bukan bagi kalian di sana. 
Misalnya kamu Kepengen ke Pantai Sadeng cukup naik mobil ac tinggal duduk di jok yang empuk dan membuka pintu mobil sudah sampai ke lokasi yang di tuju.

Bisa lihat pantai bisa lihat perahu nelayan dan merasakan baunya pantai yang penuh bau anyir ikan itu terus membangkitkan selera untuk segera makan ikan di pinggir pantai.....itu bahagia mu kawan !!.
Ini malah kita kita di jalanan malah ngerjain diri sendiri dengan rasa lelah capek kepanasan dan....!?.

Dan tahu kan posisi jalanan Wonosari itu terlihat jalanan rolling naik turun kayak roller coaster dan kondisi cuaca panas terik yang menyengat tubuh tetap saja untuk bisa ladenin ajakan Cak Imam ...duh !?.

Toh semua kepalsuan cak imam itu kan malah lo percaya lalu apa yang kau cari !?.
Apakah Sebuah Pengakuan bahwa kamu orang yang hebat atau menaikkan pamor ke teman-teman sosial mediamu.
Ini Bukan soal kamu hebat kamu kuat atau soal apa saja istilah yang kamu ungkapkan bener atau salah dari acara Gowes kali ini.

Tapi inilah hikmahnya sebuah perjalanan mempunyai untung dan rugi lalu pada akhirnya menjadi kenangan baru yang yang pernah kita lalui bersama sama di tempat itu.

Dan hasilnya terkadang keseruan itu akan terpatri dalam ingatan di setiap orang yang menjalaninya bahwa kita pernah sama-sama menjalani kesusahan, menghargai kerjasama dan saling pengertian satu sama lain dalam soal rasa dan soal emosi saat menghadapi kesulitan di jalanan.

Itulah keseruan dan kebenaran hari ini yang patut kita hargai dari berbagai pribadi-pribadi yang berbeda maksud dan tujuan di perjalanan kali ini.

Toh perjalanan ini ada keseruan itu selalu ada menjadi bim sala_bim akan menjadi lucu dikenang di sepanjang sejarah perjalanan penuh sensasional yang misterius.

Ya...karena semua di mudahkan oleh adanya penguasa alam raya yaitu Allah SWT sehingga semua tanpa ban bocor rantai putus atau tersendat sendat karena harus saling menunggu satu sama lainya menjadi misterius keberuntungan hari itu.

Hal-hal yang seru begini yang jadi bahan cerita yang patut di ulang lagi dan bercandaan setelah kita sadar dari rasa bersalah di kala itu....kita pernah kesusahan bersama.

Lalu kalau kamu merasa bersalah telah mengemudi sepeda kala itu cukup salah kan cak Imam saja.
Itu ujar penulis ini.
Kalau merasa bahagia ceritakan yang baik baik saja kepada handai taulan dan kita pernah mendengar tentang dialog dengan alam pantai Sadeng saat itu.

.    ... 

**Alur Cerita:**

**Hook:** 
Penulis merasakan kesulitan dan tantangan bersepeda dari Jogja menuju Pantai Sadeng pada 8 Januari 2023, sebuah perjalanan yang membuatnya merenung dan menguji batas kemampuannya. 

**Masalah:** 
Selama perjalanan gowes sejauh 88 km, penulis menghadapi berbagai masalah teknis dengan sepeda, kelelahan yang ekstrem, dan ketidakpastian cuaca. Selain itu, ada rasa lemah dan kekhawatiran tentang kemampuan pribadi.

**Penyebab:** 
Masalah teknis pada sepeda seperti ban kempes dan sadel yang tidak nyaman, serta kondisi fisik penulis yang tidak optimal, menjadi penyebab utama kesulitan. Selain itu, tantangan jalanan yang menanjak dan menurun juga menambah beban mental dan fisik.

**Kesimpulan:** 
Meski perjalanan ini penuh dengan kesulitan dan drama, penulis akhirnya berhasil sampai ke Pantai Sadeng dengan selamat. Pengalaman ini mengajarkan pentingnya ketahanan mental dan persiapan yang baik, serta menghargai setiap momen kebersamaan dan pencapaian. Perjalanan ini menjadi kenangan yang berharga dan mengajarkan bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam setiap tantangan yang dilalui bersama teman-teman.
Akhir kisah ini.

Kalau dalam tulisan Ini ada kesalahan mohon dikoreksi karena penulis selalu merasa salah apalagi sering di salahkan.
Karena orang-orang ingin merasa benar serta mencari pembenaran untuk untuk menutupi kebenaran yang sudah ada.

Apalagi yang salah.. !?
Karena penulis bukan seorang pemikir yang terkadang kurang percaya diri.
Dan seseorang yang kurang memahami situasi apalagi peka keadaan tetapi selalu ada di posisi tempat waktu yang di benarkan oleh keberuntungan dan nasib baik itu saja.
Ujar keadaan saat itu.
Menurut pembaca di sini gimana ceritaku ini !?

Sampai jumpa dengan kisah kisah klasik bersepeda lainnya di waktu dan tempat pelaksanaan yang berbeda-beda lagi.

Selesai.
13 Januari 2023.
Judul ; JFB mancal Sadeng.
Penulis : iyink ws

Senin, 09 Januari 2023

Preman Pensiun.

Aku cuman rindu.
Tidak akan merebut kebahagiaan_mu.

Preman Pensiun #1.
Beberapa orang pernah bertanya gimana sih agar bisa Masa bodoh sama omongan orang lain!?

Gimana caranya biar ndak kepikiran lalu merasa jenuh atau takut bersepeda lagi!

Mata kayuhanku

Ketika kamu sudah tahu kekuatanmu jangan pernah pedulikan pendapat orang lain Jadi nggak penting dan kata-kata itu seakan cuma berlalu lewat saja.

Misalkan dengan menulis seperti ini adalah ungkapan Isi hati atau melepas beban pikiran menjadi ingatan di waktu saat sadar nanti ternyata ...gitu tho !!.

Tepat hari ini senin 9 Januari 2023 pukul 16.30 waktu pikiran ini fresh walau masih saja sisa kelelahan di hari minggu kemaren gara gara gowes masih terasa ngilu dan kesal.


Walau untuk membuat tulisan perlu kesadaran karena akan berseri di episode selanjutnya.


Kemudian.
Kalau kamu mulai dibilang kurang ajar ya nggak apa-apa.
Kalau kamu dibilang anu juga nggak papa toh Nggak bikin tambah takut bersepeda lagi toh akhirnya malah da_blek wae Pokoke pokok_men nak ngono to bro.

Setelah pencapaian gowes mu  itu dengan berjalan waktu jam terbang dan naik tingkat level di lingkungan bersepeda mu itu.

Kamu pada akhirnya dipanggil jadi penyebut kata di depan namamu sebagai gelar baru yaitu ; ndan suhu Master atau bila saat gowes sudah tambah jauh lagi atau sudah lupa gowes malah di jauhi nggak di ajak ngobrol.

Yo wis ra tau bersepeda opo neh malah tambah lambat bersepeda itu toh nggak pernah jadi masalah toh sebenarnya.

Karena semua itu yang aku tahu lebih pada soal angka lebih sekedar kata-kata dan lebih sekedar prasangka atau katanya.
Tak kalah pentingnya bicara seperti itu akan menganjurkan mental block yang sering banyak orang takut ikut bersepeda apalagi bersepeda berjarak jauh yang penuh tanjakan atau rintangan.
Padahal mereka sangat ingin bersepeda secara konsisten agar diterima di komunitas sepeda dan tidak menghalangi tetap membangun image agar diterima di lingkungannya.

Toh kalau tidak diingatkan banyak dari kita para pesepeda ini akan menjadi galau minder dan pesimis karena terjebak dalam balapan kucing hebat-hebat tan dalam pencapaian hal-hal kehidupan bersepeda yang bukan irama gowes dan aliran dengan cara menulis mata kayuhanku ini.

Di luar aliran bersepeda dan irama Gowes mata kayuhan itu kalau sudah di luar jalan kebenaran kejujuran dan kesetiaan kepada hal yang baik sesuai tujuan tulisan ini yaitu menjadi seorang penikmat jalanan dan bukan seorang non atlet apalagi atlet sepeda.
Caranya dengan syukuri lah yang sudah ada lalu tumbuhkan dari situ bersama teman-teman sealiran yang kamu mampu.

Tetaplah menjadi diri sendiri !?.
Walau di lingkungan kamu kamu merasa menjadi ter_anggapan bener aja salah apalagi melakukan hal yang salah.

Toh tulisan ini bukan mengukur segala kehidupan orang yang selalu benar atau salah dalam kehidupan normal di luar Habit sepeda.
Bahkan menjadi tak terhingga ingin selalu menjadi sempurna seperti itu.

Karena kesempurnaan hanya ada yang di atas sana yaitu Gusti Allah SWT yang mengabulkan permohonan umatnya itu.

...... Apalagi mulai khawatir kalau sudah dinilai rendah tak tahu diri jadi bisa jadi terus-menerus memeriksakan posisi dan nilai kebahagiaan itu.
Tapi kenyataan saat semua angka-angka itu dan pencapaian lepas dari identitas kamu akan menjadi apa lagi.

Toh akan kembali lagi ke keluarga yang sangat penting dalam menjaga kesehatan serta lingkungan hobi yang sama seperti yang dilakukan oleh temannya yaitu bersepeda.
Jika sekarang kamu mengikuti teman-temanmu bersepeda sampai jauh ratusan kilo itu lalu untuk apa dan mengapa kamu rela melakukan semua itu.

Lalu apa sih yang kamu ingin banggakan !?.
Apakah kamu sudah menjadi seorang yang bermakna tanpa bersepeda dan siapa sih kamu sebenarnya tanpa bersepeda.

Apakah mau jadi preman yang hidup di jalanan.
Jadi ...apakah orang orang yang sudah tidak bersepeda itu tapi masih ingin eksis di dunia bersepeda itu.
Bisa jadi akan di sebut;
 "Preman pensiun "

Sedangkan penulis hanya orang biasa yang suka menulis dan bersepeda.

Atau bahkan hanya jadi orang biasa lagi sekarang ini 
Karena takut di sebut orang mager,minder,tanpa kata pendiam,bisu,pikiranmu nggak karuan,pesakitan dan parahnya lagi kamu itu jadi orang yang kurang piknik bersepeda.

Bisakah kita ini semua lebih focus kepada hal hal yang bermakna tanpa prasangka dalam bersepeda !?.

Dan.
Toh pada akhirnya orang-orang bisa jadi akan mengikuti mu dan jatuh cinta pada mimpi-mimpimu yang kau Kabarkan kebahagiaannya itu bukan cara menggapai bukit atau saat diremehkan jadi orang gila itu jangan goyah.
Akui saja kalau gila kamu itu bersepeda.

Penulis hanya memberi tanda-tanda alam kalau kamu saat bersepeda itu nggak ada yang menyuruh buat sok kuat sok jawara bersepeda karena semesta alam ini terlalu berisik dengan kepentingan dan egonya masing-masing.
Jadi dengarkanlah jalan kamu rasakan apalagi diambil hati itu saja.

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.

Sehingga kehidupan yang melelahkan itu perlu pelampiasan dari semua kelelahan lainnya karena pada umumnya orang-orang pada percaya dengan merutinkan hobinya itu lalu membuat jadwal yang begitu sibuk dan melelahkan jadi pilihan terbaik.melepaskan lelah dikiranya itu.

Karena bersepeda itu adalah seni bagaimana lelah itu menjadi kebutuhan yang menjadikan tubuh semakin sehat sesuai takaran yang kamu mampu dengan kesadaran yang ada.

Serta bagaimana mencintai kehidupan yang biasa-biasa saja itu menjadi sebaik-baiknya orang yang ingin sehat dan bertemu orang orang yang baik.
Karena siapapun yang merasa ingin meyakini kebenaran dengan yang biasa-biasa saja.
Teruslah mencari cara bagaimana seninya mencintai kehidupanmu yang biasa-biasa saja itu dengan bersepeda.

Akhir kata hari ini dari seninya bersepeda itu menurut penulis ini adalah meninggalkan jejak kebaikan dan kemanfaatan pada seseorang yang seiman dalam memahami keyakinannya itu.

Yaitu seseorang di mana setiap kayuhan sepedanya itu bisa menuliskan apa yang sedang merisaukan mimpi-mimpinya.
Lalu dituangkan dalam sebuah tulisan itu adalah hari yang terbaik bagi penulis.

Bagi penulis tidak perlu menjadi seorang yang hebat karena niat itu sudah menunjukkan kehebatannya.

Misalnya lagi pengen beristirahat bersepeda beristirahatlah kalau pengen bersepeda bersepeda lah daripada tenggelam di masanya dan akhirnya dilupakan.

Pada akhirnya saat kita sedang sehat terkadang kita lupa diri lupa bersyukur lalu berbagi kebahagiaan yang ada misalnya yang bisa di lakukan penulis ini melalui tulisan seperti ini.

Dan di saat sakit tidak kemudian mencari-cari alasan yang tidak masuk akal.

Kemudian lupa bagaimana untuk mencari bentuk kebahagiaan yang pencapaiannya dengan kebahagiaan yang sederhana mungkin sesederhana orang orang yang masih ingat saat bersepeda itu saja.

Selesai 
9 Januari 2023.

Rabu, 28 Desember 2022

Apa masih nganu !!?.

Cerita nga_nu di tahun 022 dan 023 apa masih saja !?. 
Mungkin saja hasil tulisan ini tak dapat ku mengerti Kemana lagi arahnya.
Siapa yang harus sebagai objek dan subjek dalam sebuah cerita karena tidak harus ku cari kebenaran yang Hakiki.

Ataupun sebab yang pasti dari sesuatu yang harusnya terjadi malah terkadang lupa bagian cerita dalam mencari sesuatu makna yang tepat atau yang tak kembali apalagi yang ku benci itu selalu menjadi kontraproduktif dan kontra pikiran dalam menuangkan ke tulisan.

Foto ; sorry saya bukan orang suci.
Toh bersepeda itu banyak cerita suka dan dukanya tak pernah berhenti dengan bentuk dan cara semangatnya apalagi hanya sekedar memandangnya itu terasa mengagumkan bila di nikmati dengan cara sadar diri.

Lalu untuk melemahkan saya sebagai penulis blog ini.
Terasa kaki di tangan tangan di kaki membuat pikiranku seharusnya mencoba bisa menyadari kesadaran di otak kepala ini agar bisa mengontrol tubuh lalu bisa memberi keseimbangan saat mulai mengendarai sepeda apalagi saat menulis ini bisa bisanya saya mencubit cerita pengalaman seorang teman ....!?

Bermimpi seperti ini ;
Saking suwene ora ngepit nganti mimpi ngepit.

....woo enaknya turu meneh wae karena saat mimpi wes iso ngepit tekan ngendi ngendi.

Dan terus malah gelagapan tangi turu....la ngepit durung mampir mangan wes di gugah turuu ne ...wkkwkk.

Numpang....mas bro.
Apalagi saat mendapat tema dan menulis ulang cerita gowes mereka ke dalam tulisan.
Semua itu akan kusimpan kenangan itu dan berpura-pura memilikinya kenangan itu bersama.
Boleh Khan mas bro....!?

Jangan sampai pengalaman yang asyik itu hanya di nikmati Sendiri bahagianya toh dengan tulisan ini bisa membagi beberapa cara menghibur dengan kebahagiaan apalagi dibuat sebuah buku agar abadi untuk peradaban dan sopan santun di masa depan.

Saat menjalankan aktivitas sepeda saya sering kepikiran sampai yang bersinggungan dengan kita hampir setiap hari ada banyak cerita antara sepeda dan menulis.

Lagi lagi soal bersepeda dalam banyak urusan dari orangnya paling mudah menebar isu bahwa si anu lagi nga_nu dan si itu lagi gitu.

Di balik cerita Akhir Tahun 2022 tidak ingin ketinggalan banyak pemain baru bermunculan dan menarik perhatian pesepeda lainnya.
Bahkan yang tidak ada urusannya dengan penulis ini.
Selalu ada nga_nu.... !?.

Setidaknya penulis sendiri tidak berhenti bertanya dan belajar dari kemarin karena hidup untuk menulis dari waktu ke waktu misalkan sekarang ini lalu berharap untuk esok ada Cerita apa lagi yang viral di dunia persilatan para pesepeda di luaran sana.

Tak jarang penulis ini sering mendapat curhatan yang seringnya mereka itu ingin di semangati ....!?

Merasa dibatasi oleh cita-cita agar bisa ke tujuan gowes kemana mana dan impiannya hanya karena sebuah anggapan.

Bahwa nantinya kalau bersepeda kejauhan mereka hanya jadi seorang pesakitan berkeringat dan mengeluh kesel badannya.

Padahal menjadi seorang pesepeda itu artinya bertanggung jawab atas seluruh siklus dan berkembang akan mempengaruhi kehidupan lainnya.
Toh para sepeda mempunyai pribadi pribadi yang berbeda dan tujuan yang lain tidak sama dengan pola satu dengan yang lainnya.
Pada akhirnya pesepeda yang sudah sadar diri itu sudah tidak selalu mengikuti untuk menjadi sama lalu menjadi hebat apalagi mengikuti orang lain menjadi seorang pemenang.
Karena menjadi diri sendiri itu menenangkan batin ketimbang harus mengikuti gaya peradaban orang lain lagi.

Misalnya kalau bersepeda mu itu ada untuk berharap menjadi baik menurut aturanmu yang akan tercipta dan menjadi cerita sepanjang menjadi kenangan lalu lainnya juga ada memang harus bisa di lupakan satu persatu.
Inilah pergerakan kamu saat kamu kenal sepeda lalu gabung dengan komunitas lainnya dan kembali lagi menjadi diri sendiri ...!?
Karena masalah komunitas itu cuma tambahan sebagai ajang pertemanan satu dengan lainnya.

Kecuali tulisan ini yang sampai sekarang cuma saya punya tempat berkeluh kesah dan ada teman setia yang bisa diajak dialog antara aku kamu kita dan seorang obyek dengan nama iyink_ws sebagai peran pelaku cerita merangkap peran penderita yaitu penulis blog ini.

Blog mata kayu an_ku sering diplesetkan menjadi matamu atau siapa yang dirayu tapi tetap bisa mempertahankan mental kewarasan kesehatan jiwa dan raga untuk tetap menghibur pembacanya.

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.
Penulis blog.

Akhirnya.
Itu saja kisah tutup tahun 022 semoga di tahun baru 023 saya sebagai pelaku penulis dan editor cerita mata_mu ini bisa membuat cerita yang lebih unik klasik dari cerita gowes di peradaban para pesepeda dengan cara dan pola pikir penulisnya yang ingin menjadi diri sendiri tanpa harus ada pencitraan itu saja.

Lalu yang di pertanyakan apakah penulis masih nganu !!?
Ya..... begitulah masih ngi_yink seperti namanya itu menjadi seperti itu suka bersepeda dan menulis blog ini.

Salam gowes kring kring 023.
Selesai.
Terima kasih .

Selasa, 27 Desember 2022

Fedjo tebar ikan akhir tahun.

Benih ikan di tebar ke sungai.

Di hari Minggu, 25 Desember 2022, aku bergegas menuju titik kumpul di pertigaan Bantul_an, Godean, pada pukul 06.00. Hari itu, kami merencanakan sebuah kegiatan bersepeda dengan misi khusus: menebar benih ikan di sungai-sungai sekitar tempat itu.

Lalu menuju jalan Nanggulan Kulon Progo untuk tebar benih ikan di setiap sungai yang telah dipilih.
Sesuai gambar brosur di bawah ini.


Sejak pagi cuaca cerah tetap tetap saja dikayuh dari rumahnya menuju ke titik kumpul tetapi saat tiba di titik kumpul mulai gerimis lalu hujan deras.
Walau sampai bisa saling menunggu satu sama lainnya ada yang selalu membawa mantel.

Atau ada juga yang mau beli di warung setempat dengan kondisi ini saya senang ternyata terselip mantel di tasku dengan warna hijau kebal dan tidak tembus ke dalam tubuh.
Kelihatannya mantel ini cocok dengan keinginan Celakanya di tempat Teduh ini semakin lama semakin banyak yang berdatangan.

Mereka merapat menjadi penuh sesak di toko Indomaret ini atau mungkin selama menunggu teman lainnya harus tetap sabar.
Seketika itu aku ingat dari Bantul_an Sampai pasar Godean ada tiga titik pada kumpul dengan tujuan yang sama untuk saling menunggu satu dengan lainnya.

Hujan Bukan penghalang atau portal penghalang tetapi niat mereka untuk tetap maju kalau terkadang tidak hujan.
Tetapi mantel masih tetap dipakai agar tetap angkat saat bersepeda ujar teman lainnya.

Walau dengan kondisi hujan mereka tetap bersepeda walau kondisi pagi ini hari Minggu sebagai tradisi mereka.
Bisa tetap bersepeda tidak patah semangat dan terintimidasi oleh papan cegatan yang namanya perubahan cuaca.
Mereka tetap bisa bersenang-senang saling support dan berusaha menjadi pengabdi sepeda.

Merasa yang bahagia dengan cara ini bisa melestarikan alam dengan tebar benih ikan di titik yang mereka tuju nantinya 

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.
Penulis blog.

Federalis Jogja.
Fedjo tebar ikan akhir tahun.

Walau ada saja yang tak mampu atau lemah dalam bersepeda jauh tetapi saat bersama seperti ini.
Seakan semua bisa terjadi dan masih berproses menjadi mudah semudah hari ini dan jangan memaksa walau terpaksa pun masih ada yang nungguin agar tetap saling berkumpul dalam satu barisan utuh.


Perlu diingat di gambar foto di atas ini.

Sampai detik ini tidak ada kabar Kalau teman-teman yang ikut Gowes kemarin sehat walafiat.
Tetapi tetap saja ada yang sakit batuk,pilek,mumet, gre_gesi karena itu mereka patut dicurigai kalau tidak sakit seperti itu malah dikira bukan manusia.... hihihi

Yah....inilah gowes yang fenomenal di akhir tahun 2022 atau !?.

Lalu....apakah kamu pernah melihat pesepeda ber mantel warna warni rupanya itu hampir 40 orang bisa hujan hujan nan bersama seperti itu sebelumnya.
Saya melihat itu sebagai bentuk perjuangan dari kebersamaan dalam satu tujuan mulia ini.

Apalagi menjadi pesepeda yang hebat dan menghebatkan satu dengan lainnya sebagai seorang pesepeda generalis dan federal_lis Jogja yang katanya petarung jalanan di segala kondisi dan situasi cuaca yang ada,ternyata itu bagus sekali.

Ikan berubah akan jadi  ikan hiu.

Dalam kantong plastik itu ada @100 ikan dari 6 bungkus di 4 titik sungai yang akan di tebar ikan itu.
Masing masing di bawah jembatan Kreo kebon agung kedua di jembatan kreco das Luna Maya ketiga di jembatan talang bowong dan ke empat di Dul parang sebagai akhir penebaran benih ikan hari ini.

Kantong plastik untuk ikan di tempatkan ada teman yang  membawa sepeda motor termasuk saya.
Saya sebagai seksi sibuk kesana sini termasuk bisa mengabadikan perjalanan mereka ini di blog mata kayu han ku ini.

Yang pasti hidup ikan ikan ini punya pilihan baru yang lebih luas untuk hidup di sepanjang sungai itu.
Walau saya dan teman ku ini merasa berat jalannya treking menuruni jalan setapak yang berliku.
Dengan rumput basah jalan tanah licin menuju pinggiran sungai Progo di bawah jembatan Kreo ini.
Setidaknya perlakuan ini adalah bahagia ku untuk sadar diri melakukan dengan sukarela...demi kehidupan para ikan itu.

Sekalian mengambil gambar foto dan ternyata untuk pertama kali bisa sejauh itu turun ke bawah jembatan.
Sekali lagi inilah bahagiaku bukan hasil merampas kebahagiaan para ikan ikan ini untuk hidup lebih bebas di sungai sana itu.

Di 4 tempat aliran sungai.
Fedjo tebar ikan akhir tahun.

Dari 4 tempat yang di tebar ikan itu walau itu yang di pilih terbaik tapi ada saja di pandang dan di anggap per_lakuan gowes yang aneh bagi mereka yang nggak suka.

Artinya seberapapun bahagia gowes menebar benih ini akan selalu salah di mata orang yang nggak suka  dan tetep salah.
Toh.....sebaik apapun itu seakan tetap sama saja.
Jadi .....orang orang yang memberi perhatian berlebih itu biasanya lagi banyak masalah.

Misalnya dengan sepedanya atau malah sepeda sekedar wacana tanpa action tindakan nyata.....peting_sing Ono Ono Bae celetuk teman di belakangku ini.
Padahal.....teman yang baik itu di dunia gowes seharusnya memberi solusi.

Solusi tentang keberadaan sepedanya di gowes bukan di simpan sebagai berhala benda mati yang di puja puja bukan di kendarai itu saja.


Toh yang ikut gowes kali ini juga banyak masalah di tambah masalah lagi harus rela bangun pagi kumpul bareng lalu bersabar saling menunggu teman temannya.

Sepeda di gowes lalu cuaca mulai berubah menjadikan kita ini kehujanan kepanasan berkeringat bau ikan bau sungai dan pulang berpisah kemana mana  tujuan pulangnya apalagi setelah itu bisa saja sakit setelah acara gowes kali ini 

Toh masalah selalu ada dan ada yang merasa senang itu selalu menempel kepada orang orang yang kebahagiaan di temukan bukan di wacanakan caranya.

Kilas balik cerita hari ini.

Cuaca awalnya cerah, tetapi saat kami berkumpul, gerimis mulai turun, berubah menjadi hujan deras. Walaupun banyak dari kami yang telah mempersiapkan mantel hujan, situasi ini tetap menantang. Aku teringat bahwa aku juga membawa mantel hijau yang cukup kuat, yang ternyata sangat membantu. Tempat kami berkumpul menjadi penuh sesak dengan peserta yang menunggu sambil berlindung di warung setempat.

Hujan bukanlah halangan bagi kami. Meskipun basah kuyup, semangat kami tetap tinggi. Mantel hujan yang dipakai masih membantu, dan kami bersepeda menuju lokasi yang telah ditentukan dengan tekad. Kami berhenti di beberapa titik sepanjang perjalanan, masing-masing titik kami menebar benih ikan ke dalam sungai.

Perjalanan menuju setiap titik penebaran ikan memerlukan usaha ekstra. Jalanan yang licin dan basah membuat perjalanan kami menjadi berat. Di bawah jembatan Kreo, kami harus menuruni jalan setapak yang berliku dan licin untuk mencapai tepi sungai. Meskipun lelah, kami merasa bahagia dapat berkontribusi pada kelestarian lingkungan.

Kami menebar benih ikan di empat titik berbeda: di bawah jembatan Kreo, kebon agung, jembatan Kreco das Luna Maya, dan jembatan Talang Bowong. Setiap lokasi kami berhenti sejenak untuk memastikan benih ikan tersebar dengan baik. 

Selama perjalanan, kami berbagi cerita dan saling mendukung. Meski cuaca dan kondisi jalanan membuat tubuh kami merasa sangat lelah, kami tetap merasa puas. Pengalaman ini menunjukkan kekuatan kebersamaan dan semangat beramal yang tak tergoyahkan.

Meski banyak orang mungkin tidak memahami atau bahkan menganggap kegiatan ini aneh, bagi kami, ini adalah bentuk nyata dari kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Setiap peluh dan kesulitan menjadi bagian dari perjalanan yang memuaskan.

Dengan tekad dan semangat yang tak luntur, kami menyelesaikan misi ini, berharap benih-benih ikan yang kami tebarkan akan memberikan dampak positif bagi ekosistem sungai. Meskipun pulang dengan tubuh yang kelelahan dan basah kuyup, kami merasakan kepuasan yang mendalam.

Demikianlah kisah tentang bagaimana kami mengakhiri tahun 2022 dengan sebuah tindakan kecil namun berarti. Kami berharap ini menjadi inspirasi dan contoh bahwa kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan bisa dilakukan dengan cara sederhana, meskipun sering kali menghadapi berbagai rintangan.

Itu saja kisah kali ini.
Kita lanjut dengan kisah klasik berikutnya yang lebih asyik lagi.

Selesai.
Penulis.
Cerita;
Fedjo tebar ikan akhir tahun.

Jumat, 16 Desember 2022

Sepeda Federal sebelah lagi viral..

Kasak kusuk pemakai sepeda federal sebelah lagi viral .

Beginilah Balada pasukan para pe_sepeda terkadang ilmunya yang mereka bagikan itu bisa jadi menjadi pro kontra atau kebablasan cara dan bentuk penyampaiannya.

Cerita ini akan menggambarkan perseteruan di antara dua komunitas sepeda hal itu khususnya mengenai sepeda Federal yang sedang viral.
Penulis mengamati adanya polemik mengenai bagaimana pandangan terhadap sepeda bisa menjadi sangat berbeda dari sisi ilmu,penafsiran cara bersepeda bahkan soal cara pandang ilmu dan berbagai kepentingan soal berbagi sepotong roti bahkan hingga memicu perselisihan di media sosial.

Yang seharusnya sepeda itu rodanya di buat bulat lalu ceritanya di buat bulat bulatkan bahkan kotak menjadi rumit ataupun menjadi bentuk segitiga ataupun kotak-kotak yang seperti itu....nah lho !?.

Memang seharusnya roda sepeda berbentuk bulat untuk memudahkan gerakan dan memberikan kestabilan. Jika roda dibuat dalam bentuk lain seperti segitiga atau kotak, pasti akan membuat perjalanan menjadi sangat tidak nyaman dan bahkan sulit dikendalikan. Roda berbentuk bulat memastikan gerakan yang mulus dan efisien. Bentuk lain mungkin hanya bisa diterapkan untuk efek visual atau konsep desain yang kreatif, tetapi bukan untuk penggunaan praktis sehari-hari.


Kalau Jalan ceritanya malah jadi seru kayak cerita di bawah ini menurut gaya tulisan Penulis  apakah para pembaca sekalian yang sedang berkembang menjadi seseorang yang paham atau malah tambah mumet bin ruwet ndak jelas iso moco tulisan Iki .... Yo n Ndak jelas Ra dong buang kalen wae koe cah !?.

Seseorang itu kalau ilmunya dibagi apalagi itu di media sosial dan menimbulkan banyak komentar apalagi dibaca banyak orang ataupun dengan cara kayak muter-muter kayak sumbu bakar obat nyamuk Baygon tapi pada kenyataannya ilmunya itu hanya copy paste tanpa pengalaman apalagi sekedar untuk sebuah pengakuan saja.

Dan sebuah pelajaran hari ini yang ku terima bukan soal masalah kecepatan sepeda road bike yang seksi-seksi itu pemakainya atau tentang jarak dengan adu strava.

Apalagi soal komponen dan harga part sepeda yang begitu turun nilai harganya apalagi soal usia tua muda saat bersepeda.
Mungkin juga bisa dengan menikmati proses berjarak kini mulai bisa bervariasi naik turun bukit yang sudah bisa dilalui dengan sepedanya Itu semua tidak akan bisa tertulis di bawah ini karena alasan itu tidak masuk kategori.

Tapi ini soal kasak kusuk pada tahun menjelang 2023 atau penulis sebut saja dengan istilah  dua kubu lagi perang brosur seperti foto di bawah ini di kelompok sepeda sebelah yang lagi viral.


Lalu apa yang lagi viral itu !?

Ya..... kan lagi rame rame nya masak penulis ini nggak bisa ikut dan memanfaatkan momen situasi seperti di akhir tahun 2022 saat itu.

Ini hanya soal diakui atau pengakuan saja tapi pada akhirnya....!?. 
Ada dan pokok e penulis turut memperkeruh suasana walau sebenarnya bukan termasuk kelompok sepeda sebelah kanan atau kiri tapi inilah media sosial banyak orang bisa dan dapat komentar semaunya saat ini ....ya.sak penak e dewe.

Saat ini nggak perlu membahas yang jauh jauh saat gowes dan tapi ini soal remen-remen kasak kusuk di media Facebook sepeda sebelah sudah merembes ke hubungan sosial saat bersepeda bersama.

Sekedar info saja ini antara dua kubu satu dengan yang lainnya yang merasa mengeluarkan maklumat dan yang merasa terzolimi atas sebuah makhluk di luar kelompoknya itu yang namanya amat itu.

Maka menjadikan perang media sosial di masing masing fane page Facebook mereka itu.
Sedangkan satunya yang merasa tidak ber_maklumat juga mengeluarkan komentar tersendiri misalnya gini ..... nggak papa nggak diakui jadi buat kita kitanya itu  merasa maklum aja kalau nggak ber_maklumat.... Ujarnya.

Terkadang mau menjelaskan orang yang  mengeluarkan dan kelompok ber_maklumat itu misalkan malah tambah melu bingung kok ketok men ngarep misalnya mau gowes wae rasanya repot banget bagaimana sih aturannya....ujar kelompok satunya lagi.

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.
( penulis ).

Lalu mengapa banyak orang selalu merepotkan diri dengan keyakinan dalam idiom baku soal gowes dan selalu satunya dengan merk sepeda yang sama federal toh pada akhirnya kebahagian yang di cari tapi terkadang orang kembali pada namanya kepuasan soal kepercayaan. .. Nek cari uang masuklah ke komunitas sebesar ini maka beruntunglah kamu,ingat itu !!?.

Seperti halnya penulis ini mencoba menulis banyak judul soal rasa dan bersemangat bersepeda untuk mencerca orang dan kelompok sepeda.

Toh sepeda sebelah pada akhirnya semakin berkembang pesat dengan pergantian orang orang yang bersemangat dengan sepeda bermerk federal ini pada akhirnya banyak orang yang ingin berkepentingan juga ingin masuk dan berkompeten ikut mengatur apalagi ingin eksis dengan waktu yang singkat.... Kamu kah !!.

Toh masih banyak orang yang menyebut dirinya seperti ini...... Saya ikut dan pernah merintis menjadi apa saja saat itu pada akhirnya jaman merubah pola pikir.
Lalu mereka mulai ragu dengan standmen awal dengan cara bersepeda terus berujar.....agh sudahlah gitu aja mas,nek ngepit yo ngepit wae rasah partai Melu kanan po kiri.

Banyak orang orang yang merasa merintis itu mulai kandas di tengah jalan pada akhirnya menjadi kelompok pesakitan yang mengatas namakan sepeda sebelah ( perjuangan ) bahkan ada juga ( ada dari Romli ) bisa jadi malah bisa memperkeruh kelompok sepeda sebelah ..... Itu sebelah mana ,sih !?.

Belajar dari sejarah di ciptakan dengan penuh konflik.

Sebenarnya penulis juga merasa enggan terbuka dengan orang orang kemaren sore di kelompok sebelah itu karena kelompok ini dari jaman peradaban ia punya sisi misteriusnya produk sepeda karena di hentikan pembuatannya saat itu.

Tapi yang lebih seru lagi ..... Bagi para penikmat produk merk itu yang mengaku aku bagian penerus dan pelestari merk tertentu karena awal mula ide merintis menjadi kelompok kecil menjadi menyebar menjadi komunitas federal.

Menyebar ke wilayah kota di indonesia yang membuat para pelakunya tetap di segani apalagi menyebut pesepeda Jogja dengan merk ini.

Apalagi kepada penulis ini karena orang yang merasa tau banyak itu biasanya akan ngelunjak dengan memamerkan merk asli sepeda federal nya.
Makanya para petinggi kelompok sebelah itu pandai menakar dan bagaimana caranya agar tetap memelihara jarak toh permainan catur masih di atas meja mereka para petinggi garis keras fedjo.

Satu hal lagi selama ikut sepeda sebelah penulis sebenarnya sering mendengar adanya banyak konflik yang sudah menjadi wacana atau pr bagi mereka dengan pesaing kelompoknya.

Atau  segala kepentingannya di kelompok tersebut demi sepotong roti ....roti yang mempunyai masa yang cukup besar untuk di manfaatkan keberadaanya jadi seperti itulah bersepeda terkadang di rumit rumit kan dan di buat bulat menjadi segitiga terkadang menjadi segi empat.... Itulah sepeda sebelah warnanya terus terusik dengan berbagai intrik semua orang yang sekedar mengaku aku atau ingin eksis di dalamnya itu saja.

Sedangkan aku juga pernah juga jadi penulis dari beberapa judul tentang sepeda sebelah itu.

Misalkan seperti judul ;
1. The federal s day.
2. Pra federal s day.
3. Semua akan menjadi federal jogja pada waktunya.
4. Mtb fi 9th.
5. Fed jo reaksi cepat.
6. Aku kamu dan federal Jogja.
7. Gowes 970 km demi federal jogja
8. Road to Kediri,Jakarta,Baduy Banten.
9. Fed jo bu dal jamnas.
0. Dan kisah picisan lainnya.
 
Lalu apakah tulisan tulisan ini menjadi bukti bahwa penulis seorang yang perlu di akui dan membuktikan dengan menerangkan tentang  sejarah dengan berargumentasi .....aku cah fedjo !?.

Toh pada akhirnya saat produk itu di buat bahkan komunitas nya sendiri terus saja berkonflik atas kepentingan sepotong roti.

Semua akan menjadi cerita yang misterius lalu misteri sepanjang jaman yang patut di kenang dan hal ini bagi penulis sebagai sejarah karya tulis anak bangsa yang tulus dan peduli itu saja harapannya.

Seperti situasi sekarang ini kalau menjadi males kalau sudah menjadi kasak kusuk seperti ini apalagi sudah di luar konteks dari tujuan berolahraga lalu bagaimana menentukan sikap diri kita ini untuk memilih di pilih atau tidak memilih kanan kiri bahkan jungkir balik semua hanya soal keberanian .... Berani malu !?.

Perlu di ingat !?.

Satu hal penting bersepeda itu harus mengenali diri sendiri lalu berkembang untuk menjalin hubungan di manapun kapanpun tujuan yang ingin dicapai.
Kemudian timbul adanya kompetisi dan pencitraan diri.

Di posisi itu apakah kamu sudah merasa bahagia atau bisa memerdekakan bathin sebelum pada akhirnya muncul kepentingan yang di usik dengan dalih bersepeda.

Misalkan di situasi ini di gambarkan seperti adanya kepentingan agar dapat dana istimewa dari pihak kraton ini lalu seperti pada rebutan mencari pengakuan nama kelompok nya itu .
Duh... adanya maklumat ini macam di lingkungan kraton raja raja Jogja.....ya ndoro !?.

Itu demi surat kekancingan ini jelas jadi bahan pertanyaan yang asyik di dengar secara langsung nantinya kalau memang benar adanya.

Padahal teman temanya yang menjadi penikmat situasi ini ....katanya mau tak tanggap je malah ndak iso ketemuan bareng.
Katanya sesama lakon dan pelapor dalam cerita kali ini kok....malah melipir.

Pada akhir kisah ini.

Maka sekali lagi anjuran penulis ini biarlah dua kubu ber_retorika dan yang merasa waras bersepeda ber_sepedalah nggak usah ikut ber_he h e ria mengikuti arus apalagi ikut kasak kusuk di akhir tahun 2022 ini karena sesungguhnya sejak dari cerita berantai kalau sepeda sebelah telah menjadi cerita turun temurun tetap biarlah menjadi misteri dan misterius sepanjang jaman.
 
Lalu pantaskah para pembaca akan terus mencari sepotong roti itu demi kepentingan masing masing karena saat ini menjelang ulang tahun sepeda sebelah ini atau di sebut juga acara FEDERAL DAY akan di rayakan setiap bulan januari ini bagi penyukanya itu di usik dengan adanya misteri para penggembira yang merayakan dengan bersepeda itu.
.....duh !?. 

Ber_sepedalah bukan bersepeda karena ada kelompokmu tapi demi kesehatan jiwa raga dan keselamatan diri sendiri.

Karena banyak orang orang di luaran sana yang bisa meng_ hebat kan kamu dan peduli akan bisa memberi jalan terbaik karena bike itu dengan cara yang terbaik menurut versi mu itu saja.

Berlanjut ke kisah selanjutnya seperti foto di bawah ini dengan judul para preman sepeda federal mulai pensiun tapi  !?


Penulis mengkritik cara penyampaian informasi yang seringkali tidak berdasarkan pengalaman langsung, melainkan sekadar salin tempel.

Saya juga mengomentari bagaimana perseteruan ini merembet ke berbagai aspek seperti saling ada status di medsos bahkan adu kecepatan sepeda,adu harga komponen, dan sebagainya, yang pada akhirnya membuat suasana menjadi lebih rumit.

Menurut penulis, pertentangan ini seringkali hanya memunculkan komentar yang memperkeruh suasana dan malah membuat banyak orang bingung. Dia mengingatkan bahwa bersepeda seharusnya untuk kesehatan dan kesenangan pribadi, bukan untuk mengejar pengakuan atau eksistensi kelompok.

Penulis menyarankan agar pembaca fokus pada tujuan awal bersepeda—kesehatan dan kebahagiaan pribadi—daripada terjebak dalam perdebatan yang tidak ada habisnya.

Pada akhirnya, penulis berharap agar komunitas sepeda bisa lebih harmonis dan tidak terlalu memperbesar perbedaan yang ada.

Cerita terbaru ini membahas perseteruan yang sedang viral di komunitas sepeda Federal. Penulis mengamati bahwa informasi dan panduan yang dibagikan seringkali hanya berupa salinan tanpa pengalaman nyata, yang malah memicu kebingungan dan perdebatan di media sosial.

Penulis menyoroti adanya dua kubu yang saling berselisih, dengan masing-masing mengklaim kebenaran atau pengakuan yang sah. Satu kubu mungkin merasa terzalimi atau merasa perlu membuat maklumat untuk membela diri,
Sementara kubu lainnya merasa tidak perlu diakui dan hanya melanjutkan bersepeda tanpa terlalu mempermasalahkan pengakuan.

Penulis menegaskan bahwa banyak orang terjebak dalam kompetisi dan pencitraan, yang mengalihkan fokus dari tujuan utama bersepeda, yaitu kesehatan dan kebahagiaan pribadi. Konflik ini juga memperburuk suasana dan menambah kerumitan dalam komunitas sepeda.

Saya juga menyebutkan bahwa dirinya pernah menulis berbagai artikel mengenai sepeda Federal dan menganggap bahwa meskipun tulisannya mungkin dianggap penting, pada akhirnya yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana seseorang bisa bahagia dan menjaga kesehatan dengan bersepeda.

Penulis mengajak pembaca untuk tidak terjebak dalam perseteruan yang tidak produktif dan tetap fokus pada manfaat bersepeda. Dia mengingatkan bahwa bersepeda seharusnya bukan tentang pengakuan atau kompetisi, melainkan tentang kesehatan dan kepuasan pribadi dalam melakukan aktivitas bersepeda.

Selesai.
15 Desember 2022.
Judul : Sepeda Federal sebelah lagi viral..
Penulis.

Blog Edisi unggulan

Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.

Jogja' Folding Bike 2024. Untuk memperingati HUT RI kali ini kami memutuskan untuk merayakannya dengan cara yang berbeda dengan cara ber...