Rabu, 10 April 2024

Aku Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo.
Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku bertemu dengan teman-teman di jalanan secara tiba-tiba dan orang lain yang mencoba menyapa saya saat itu ada kata dengan sebutan yang mengganggu emosi ....!!.

Aku Bukan Rambo.

Cerita di mulai.
Setelah sampai di tujuan saya mencoba bercanda dan biasa saja berkumpul di suatu tempat yang baru lalu merencanakan akan kemana untuk pergi bersepeda.

Itu bahkan bisa juga di pending dahulu gowes nya yang terlalu jauh besok pagi saja..... ujarnya!!.
Sebenarnya Saya suka bersepeda Tanpa rencana karena aku orangnya yang asik untuk bergabung dengan berbagai komunitas sepeda manapun.

Lebih seru lagi ketika tiba-tiba terlihat dalam suatu acara Gowes yang membuat barisan bersepeda di acara itu menjadi semakin ramai.
Namun, ada contoh yang tidak ditiru seperti mengganggu peran serta peserta lainnya atas kegembiraan dalam bersepeda jangan merugikan orang lain....ingat itu !!

Toh Sebenarnya saya juga merasa tidak enak dan itu membutuhkan keberanian jika seseorang yang asik itu tanpa rencana itu datang juga terkadang merasa bersalah dan salahkan saja tujuannya arah gowes_nya karena orang tersebut hanya sekedar pingin tau atau memang lagi selo kegiatannya.
dan bukan orangnya yang mencoba ikut tanpa rencana ...!!

Bahkan penulis juga pernah di posisi itu dan tidak malu untuk bergabung tanpa diundang dalam sebuah acara Gowes bareng di dunia pergulatan para pesepeda.
Bagaimana menurutmu !!.

Orang yang di katakan luwes tidak segan untuk berani ikut karena merasa menguasai menjadi orang baik yang bike sebenar-benarnya.. ..itulah saya !!.

Jangan memperbandingkan saya dengan lainnya apalagi para suhu pemerhati sepeda dan seseorang yang disebut komandan gowes sekalipun.

Toh saya hanyalah manusia biasa yang gowes nya tidak terlalu jauh, sepedanya pun tidak terlalu bagus dan suka menggambar foto saja pakai HP bukan kamera bagus lalu apa yang dibanggakan menurut kamu !?

Hanya berani mengajak mereka para peserta lainnya malah mereka bisa menjadi orang baru yang mudah diajak mencari tempat tujuan bersepeda yang lagi viral tentunya.

Ayo, berani jadi cah selo yang bisa jadi Gowes ke sana kemari karena punya waktu yang longgar untuk bisa kemana-mana.

Tapi inilah Dunia Para pesepeda Jangan malu untuk bergabung dalam dunia seperti apa sepedanya apa jaraknya dan karena cerita tentang pergaulan bersepeda bisa menjadi pengalaman yang menarik.

Bahkan menjadi cah Solo membuat di luar sana dan mereka memberi label-label itu kepada saya misalnya ;
Cah selo,cah nga_nu,iyink ollala, petarung jalanan, fotografer HP jalanan, penulis blog, creator YouTube, create peta harta karun dan seterusnya.

Coba menceritakan hal lain seperti aku ini sering diajak oleh emak-emak untuk Gowes kuliner apalagi di komunitas baru saya saat itu sering diajak makan di warung spesial menu,tempat legenda sempat dikunjungi untuk memilih menu favorit lalu saya Mencoba posting kulineran itu di media sosial seakan hal itu membuat orang pada merasa iri tanpa bisa komentar menanggapi lagi.

Jadi itulah cara saya dalam alur waktu, alur kegiatan Gowes bareng dan alur pilihan foto-foto yang menarik di suatu tempat adalah gambaran saya di media sosial  yang sebenarnya.

Saat menjadikan saya bisa bertahan sampai detik sekarang ini bersepeda menjadi orang biasa biasa saja tanpa di akui secara identitas ataupun SNI oleh orang tertentu atau salah satu komunitas gowes yang ada di Jogja dan sekitarnya.

Anda sedang membaca kisah klasik ini yang akan terus anda baca sampai selesai.

Cerita berlanjut ketika tiba tiba muncul seseorang,dia itu mau apa .... !?
Cerita di mulai dari mendengar sesi kelucuan, konflik yang menarik bisa muncul saat seorang pelakunya bersepeda dengan percaya diri sebut saja Mr.Rambo yang terkadang berlebihan dalam mendramatisir cerita bersepeda.
Itu,namun kemudian harus berurusan dengan tantangan yang jauh melebihi kemampuannya lagi....apa itu !?

Bayangkan seseorang yang merasa sangat yakin dengan kemampuannya dalam bersepeda di medan yang tidak biasa baginya,tetapi akhirnya harus menghadapi situasi kocak yang membuatnya tersandung atau terjatuh.
Terjatuh dari apa !? 

Bayangkan seseorang yang merasa sangat yakin dengan kemampuannya dalam bersepeda di medan yang tidak biasa baginya,tetapi akhirnya harus menghadapi situasi kocak yang membuatnya tersandung atau terjatuh.
...... Terjatuh ke sebuah kumpulan orang untuk mengejar ridho ilahi di sebuah masjid kuno pathok Negoro sisi selatan kota Jogja ini dan sebut saja "Beliau" ini datang untuk bisa memperbandingkan antara ....!?

Ya,antara gowes dengan keyakinan tidak perlu lagi gowes balapan sepeda mengejar tanjakan apalagi di lakukan di malam hari.
Ataupun keyakinan beliau ini cukup datar datar saja tapi bermakna saat Ramadhan cukup sembahyang di masjid hal ini seperti keinginan nya saat di utarakan di sekelompok gowes Religi di suatu masjid.

Akhir kisah ini.
Dari situ,pesan yang bisa dipetik adalah pentingnya untuk tidak meremehkan atau membesar-besarkan kemampuan kita saat bersepeda atau dalam kehidupan sehari-hari dengan orang lain.
Setiap orang memiliki keahlian,batasan masing-masing dan itu tidak mengurangi nilai dari apa yang mereka dapat capai.

Dalam konteks bersepeda,bisa jadi pesannya adalah tentang kerendahan hati, menghargai kemampuan orang lain dan memiliki sikap sportif dalam menghadapi tantangan dari manapun.

Perbedaan kemampuan setiap orang saat bersepeda juga bisa menggambarkan bahwa dalam kehidupan,setiap individu memiliki kekuatan dan kelemahan yang unik.

Ini mengajarkan kita untuk saling mendukung,belajar dari teman satu sama lain dan tidak menilai orang lain berdasarkan kemampuan fisik saja.

Dan kesimpulan cerita kali ini dari seseorang dari manapun dan jenis sepedanya yang memiliki sepeda ataupun tidak hanya di lihat dari kesederhanaan ucapan menghadapi perbedaan.

Apalagi dia memiliki pesan yang dalam dan mampu menginspirasi kita untuk saling menghargai perbedaan itu juga perlu di hargai.

Karena kita telah disatukan oleh keinginan hobi yang sama yaitu suka bersepeda semua harus di syukuri bukan untuk di tandingkan karena kita bukan Rambo yang selalu kuat dan  menang setiap mengadu kekuatan apalagi kita ini hanya penikmat jalanan bukan atlet sepeda.

Selesai.
Penulis blog.
Jogjakarta
April 2024.
Cerita Aku Bukan Rambo.

29T Gowes Religi 1445 H.

Membersamai Goreli.
Terima kasih teman-teman sudah berbagi waktu dan perencanaan yang menarik tentang gowes religi di malam terakhir bulan Ramadan dengan menjalankan ibadah di masjid-masjid bersejarah di sekitar kota Jogja yaitu ;

Masjid Jami Sunan Kalijaga Kalibawang Kulonprogo Yogyakarta.

Menjalankan kegiatan Gowes religi seperti itu tentu sangat memberikan pengalaman berkesan dan sangat menonjol jiwa spiritual yang sudah di lakukan ini.

Iyinkws.blogspot.com

Saya sangat terkesan karena ini sangat luar biasa melihat kata semangat dari komitmen saat menjalankan ibadah dengan cara unik dan sehat seperti ini bisa di ikuti 19 peserta bersepeda dan 5 pengiring bersepeda motor.

Alhamdulillaah...
Pun dugi Griyo .
Matursembahnuwun sedulur Goreli sedoyo..🙏🙏🙏.

Di lihat komentar di grup WhatsApp Goreli mengatakan dari posisi peserta rumah terjauh sisi timur untuk sampai sekitar jam 16.30 wib tiba di titik kumpul dan jam 02.15 menit malam hari sampai rumah kembali menjadi tanda untuk saling mengabarkan keberadaan mereka semua yang ikut acara kali ini.

29T Gowes Religi 1445 H.
Saat jadwal Safari Ramadan pada malam ke-29  tentu akan menjadi momen yang sangat istimewa bagi pengalaman ibadah bagi pelakunya maka penulis memilih judul seperti 29T adalah simbol kecepatan.

Dan Gowes Religi yang lebih tinggi seperti halnya part sepeda sproket sepeda berukuran 29T akan membuat sepeda  lebih kencang lajunya.
Atau orang yang cepat cepat bersepeda di gambarkan seperti para pra_atlet ini mengadu kecepatan tinggi dalam konteks ini kita ini menjalani ibadah dari orang lainnya lebih cepat mengejar ridho Allah begitu semangat.
Dan saat pulang seperti gass poll setelah selesai ibadah.

Atau saat ajakan gowes Religi di kabarkan dengan bahasa Jawa alus di sampaikan ke jamaah Goreli seperti ini ;
Assalamualaikum sedulur Goreli..
Namung caos pemut bilih benjing  Senin malem selasa, 8 April 2024, jadwal safari i'tikaf Ramadhan ingkeng pungkasan (malem 29)
Kanthi tujuan masjid tinggalan Sunan Kalijogo ing Kedondong tlatah Banjararum Kalibawang Kulonprogo 
Rencana rute ingkeng badhe dipun lewati ;

Saking Titik Nol km mengilen arah gamping bablas jl. Bibis, Jl. Godean, Gedongan mengaler, pertigaan Brajan mengilen (kiri) arah jembatan Kreo dumugi perempatan Dekso, lajeng mangidul (kiri) kirang langkung 1,1 km
Saking jl. Nanggulan mlebet mengilen kirang langkung 200 meter.

Rencana ;
Tikum : Timur museum Sonobudoyo, *jam 16.30 WIB*
CP 1 : Mbatal poso lan Magriban wonten ing masjid At-Tauhid, Jl. Bibis (pas pingeran) kiri jalan.
CP 2 : Masjid Prawiro Setiko Jl. Godean, kanan jalan radi mlebet *(kondisional)*
CP 3 : Jembatan Kreo,
Sekedar ngopi2 lan ngaso, ngobrol2 
Finish : masjid Sunan Kalijogo, Kedondong, Banjararum, Kalibawang, Kulonprogo.
 
Monggo sedoyo piranti kacawisaken, ampun ngantos ketinggalan, kados :
- piranti sepeda : lampu, ban njero,  toolkit, mantel, dll
- piranti kagem mbatalaken Poso, sokor2 wonten takjil ing Margi
- piranti ngopi : kompor, cangkir, toya, gula kopi/teh, dll
- lan ampun kesupen piranti ibadah,  sarung , peci, dll.

*catatan : ingkeng kagungan kaos Goreli, Monggo dipun agem*
*MUGI SEDOYO KAPARINGAN LANCAR, PURWO-MADYO-WUSONO,,, AAMIIN*.

Mekaten caos pemut dhumateng Sedulur GORELI 
Wassalamu'alaikum wr.wb
Saat ini mengunjungi masjid sunan Kalijaga di daerah kedondong Kalibawang Wates Kulonprogo Yogyakarta ini akan menambah makna spiritual yang dalam memahami bahasa agama.

Anda sedang membaca kisah klasik ini yang akan terus anda baca sampai selesai.

Iyinkws blogspot.com

Rencana rute itu tampak sangat detail untuk dipersiapkan dan menarik di mulai dari titik nol kota Jogja melewati berbagai jalan saat itu walaupun lagi sibuk lalu lalang sepeda motor dan mobil itu membuat mereka juga mempercepat laju kendaraan agar cepat berbuka puasa.

Rencana perjalanan dari titik nol Jogja ke masjid At tauhid,masjid Prawiro Sentiko lalu berhenti dulu di dekat jembatan Kreo bantaran aliran sungai kali Progo.

Tentunya ini petualangan yang menantang untuk memperoleh cerita cerita Ting teng crit soal rencana gowes,orang gowes sekitar kita sambil gelar kompor untuk buat kopi,masak tempe tahu goreng dan ..... !?.

Selanjutnya mencari keberkahan menuju tempat lainnya yaitu di masjid Kalijaga.

Lalu kita akan .....!?
Mau membicarakan kegiatan bersepeda malam hari sekedar mencari manfaat untuk menjaga kesehatan dan bagaimana keselamatan dengan memastikan bahwa rute yang di pilih benar benar aman dan terang.

Oleh karena waktu yg semakin sore..
Sekarang kita OTW ke CP 1, masjid At-Tauhid..
Bagi yg baru jalan, silahkan menyusul langsung ke CP 1..

Bagi kita semua gowes kali ini menjadi tantangan tersendiri untuk memperkuat keyakinan secara spiritual yang seimbang agar tetap bisa sehat dalam bulan suci kali ini 

Berakhir nya 10 hari terakhir.
Setelah menjalani semua kegiatan gowes religi akan ada kenangan yang berharga, pengalaman seru saat menikmati udara malam hari tanpa adanya hujan turun hanya bintang gemintang yang telah menerangi seluruh alam semesta ini penuhi pemandangan yang indah bahkan suara alam sesekali menakutkan ataupun meriuhkan suasana hati yang rindu pada Tuhan.
Begitu juga saat sampai di masjid yang spesial saat salat itikaf di masjid semua berubah jadi seseorang tegang,diam dan khusyuk menyembah Tuhan.

Situasi semakin tak terlupakan hal ini membuat penulis yakin saat itu akan memberikan warna dan makna hidup.

Baline ora Ono sek gawe vidio.....wes koyo delok atlet sepeda Kabeh !!?.

Setelah bersepeda ke masjid Kalijogo seakan pulang dari masjid tidak ada cerita pembicaraan saat mengendarai sepeda hanya terlihat seperti kumpulan sepedanya Seorang atlet sepeda terlihat suara dan suara dengkuran nafas tersengal sengal untuk saling beradu cepat bersepeda untuk segera pulang ke rumah masing-masing tapi tetap saja koordinasi seperti foto di bawah ini.

Iyinkws.blogspot.com

Contoh di atas adalah gambaran dari aktivitas fisik dan kegembiraan.
Sepertinya memang dari kesan kebersamaan itu berubah menjadi api perang fisik untuk saling beradu bagi dirinya sendiri agar cepat sampai ke rumah masing-masing maka sudah tidak ada lagi untuk bisa mengobrol, bercerita apalagi berbagi kekuatan untuk melawan rasa lelah.

In syaa allah nanti nyusul ngeng ndan...langsung lokasi setelah selesai piket ....otw dari kampus jam 22.00 wib.

Toh memang ini mengasumsikan bahwa mereka telah melakukan selebrasi unik dan harus memilih atau mengikuti adu kecepatan tinggi untuk balapan di jalan raya yang sepi di malam hari agar sampai rumah lagi.

Alhamdulillah sudah sampai rumah terima kasih dulur Goreli..... di sebuah komentar grup WhatsApp.

Semoga kita semua di berikan kesempatan untuk melakukan gowes dengan keadaan kesehatan, panjang umur untuk bertemu di pertemukan kembali di bulan puasa tahun depan.

Dan saat ini kembali dengan membawa keberkahan yang baik  sambil menunggu waktu untuk saling mengucapkan salam hari Ray Ramadhan  1445 H ;


*سْــــــــــــــمِاللهِالرَّحْمَنِالرَّحِيْــــــــــــــمِ*
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

*Sinartan kumandhanging takbir kang ambal-ambalan, mratandhani wulan syawal kang tumapak, Kula sekelurga ngaturaken :*
*"Wilujeng Riyadin 𝔉𝔦𝔱𝔯𝔦 1 𝔖𝔶𝔞𝔴𝔞𝔩 1445 ℌ"*
*Lan kanthi andhap asor lan ikhlasing manah, linandhesan ati kang tulus, ngaturaken*
*Nyuwun pangapunten lahir tumusing bathin awit sedaya kalepatan*
*Semanten ugi kosok wangsulipun*

*Mugi 𝔄𝔩𝔩𝔞𝔥 SWT nglebur kalepatan & dosa kulo panjenengan Lan nampi amal ibadah kita Sarta paring yuswa panjang ingkeng barokah sahingga saget kepanggih malih ing Ramadhan saklajengipun*

*وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه*

*Keluarga besar Gowes Religi Jogja*

Akhir kata penulis.
Beberapa kesimpulan dari cerita ini adalah tentang pengalaman unik dan bermakna dalam menjalankan kegiatan gowes religi di malam terakhir bulan Ramadan.

Peserta mengalami petualangan spiritual dengan menjelajahi masjid-masjid bersejarah di sekitar Jogja, menemukan kebersamaan dalam menjalankan ibadah dengan cara yang sehat dan menyenangkan.

Mereka merencanakan rute perjalanan dengan detail, menghadapi tantangan fisik dan rohani,serta mengakhiri kegiatan dengan rasa syukur dan harapan untuk bertemu kembali di bulan puasa tahun depan.

Semua ini menciptakan kenangan yang berharga dan meningkatkan keberkahan dalam kehidupan mereka yang begitu hebatnya sampai akhir menyelesaikan safari itikaf Ramadhan 1445 H bulan April 2024 .

Amin.
Selesai.
10 April 2024.
Cerita 29T Gowes Religi 1445 H.

Senin, 01 April 2024

Safari itikaf Ramadhan Goreli 1445 H.

Safari itikaf Ramadan Goreli 1445 H.
Alhamdulillah tujuan untuk memperkuat spiritual melalui Gowes malam religi di masjid-masjid bersejarah Jogjakarta hari pertama sukses.

Pembuka cerita.
Penulis mencoba menulis topik ini karena pas adanya momen Romadhon 1445 H.
Cara yang dilakukan dengan datang ke masjid kuno dan warisan budaya adalah ide yang sangat menarik untuk di datangi dengan sepeda.
Saat melakukan hal ini akan memberi kita kekuatan ilmu baru tentang warisan budaya dan alam sekitar.

Gowes religi

Penulis mencoba menjelaskan bagaimana tulis menulis dan hubungan itu dengan para pembaca tentang sebuah keyakinan serta peran dalam proses kreatif penulis ini tentang Gowes itikaf ramadhan Goreli 1445 H.

  • Agenda safari i'tikaf Ramadhan Goreli ( gowes religi )
  • Malam 21 hari Minggu malem senin tgl 31 Maret 2024
  • Masjid Mataram Kotagede untuk sholat taraweh.
  • Masjid Ad-Darojat, Babadan
  • Masjid Shulthoni Wotgaleh penutup hari pertama.

Ketika saya menceritakan pengalaman untuk membagikan cerita itu ataupun mengekspresikan pikiran dan ide-ide dari mereka dari teman-teman gowes religi ....!?.

Mereka bisa saja bertutur tentang sepeda,agama dan kehidupan sosial masing-masing di masyarakatnya adalah cara menularkan yang luar biasa dan bagaimana penulis selanjutnya menyampaikan kepada para pembaca di sini.

Setidaknya penulis bisa menambah wawasan dan pengetahuan dalam berpikir sedangkan para pembaca juga dapat mempengaruhi penulis secara emosional dan memberi motivasi yang baik tentunya.

Safari itikaf Ramadhan Goreli 1445 H.

Tujuan yang ingin disampaikan !?
Kisah kali ini adalah perjalanan Gowes berbeda karena tidak hanya kegiatan bersepeda seperti biasanya tetapi ini soal Gowes malam hari untuk berkunjung ke masjid-masjid kuno hal ini memiliki nuansa religius terutama saat ....!?

Lalu apa ..... !?
1. Apa itu safari itikaf ramadhan Goreli 1445 H ?.
2. Apa tujuannya dan mengapa saya mengikuti kegiatan ini ?.

Dari antusiasme 21 peserta bisa ikut dalam kegiatan Safari ibadah itikaf 10 hari terakhir Ramadan lebih dari yang diharapkan.

Itikaf di hari pertama menjadi pengalaman yang luar biasa bagi para peserta untuk melakukan sholat itikaf selanjutnya.

Safari itikaf Ramadhan Goreli 1445 H.


Salat itikaf adalah ibadah yang dilakukan menyendiri di dalam masjid dengan ketentuan setiap orang punya pilihan waktu yang diinginkannya.

Biasa dilakukan sekitar jam 01. 00 sampai 03. 00 pagi selama 10 hari tapi sebagian orang memilih 5 hari dan mengambil hari ganjil di akhir bulan Ramadan.
Saat .....  memilih hari itikaf di ganjil atau genap kalau kurang jelas para pembaca dapat bertanya kepada orang yang berkompeten dan menurut penulis ini adalah soal ujian dari keyakinan masing-masing orang Islam atau dari ajaran lingkungan tempat anda tinggal,itu saja .

Selama itikaf seorang muslim fokus untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan beribadah melakukan dzikir,membaca ayat-ayat suci yang dihafalnya serta merenung makna kehidupan dengan orang-orang yang ada di sekitarnya selama hidupnya yang penuh suka duka dan salah benarnya untuk bisa introspeksi diri sendiri atau memperdalam makna dari tujuan melaksanakan ibadah itikaf tersebut.

Foto ; saksi sejarah dan pengetahuan budaya masjid Babatan Jogja.

Gowes religi

Anda sedang membaca kisah klasik ini yang akan terus anda baca sampai selesai.

Cerita hari ini.
Setiap tempat yang dikunjungi akan meninggalkan jejak masing-masing Apa itu suasana menjadi lebih santai lalu berkesempatan untuk bisa mengobrol nasi ini tentang banyak hal apalagi ada teman yang sudah tidak bisa bertemu lagi kini ada di hadapan kita menjadikan semakin malam menjadi pagi hari obrolan kami beralih dari soal ibadah soal sepeda soal rencana kedepannya gowes religi tentang apa saja yang perlu disiapkan soal kompor kopi yang lebih enak lagi juga telah ditawarkan untuk siap digelar di hari berikutnya tentu saja ini akan menambah rentang waktu obrolan kita menjadi lebih lama lagi.

Atau pindah ke topik acara jambore nasional sepeda Federal Indonesia yang akan diadakan di Kota Lampung juga disisipkan sebagai obrolan malam itu.

Menjadikan Gowes kali ini adalah kombinasi antara sepeda dan kegiatan spiritual memberi kesan bagi saya dan teman teman sepeda lainnya.

Safari itikaf Ramadan goreli 1445 H untuk memperkuat spiritual melalui Gowes malam di masjid-masjid bersejarah Jogjakarta.

Saat berkunjung ke masjid di setiap malamnya adalah rute kunjungan yang berbeda-beda maka inilah gambaran dari rencana itu ;

Safari itikaf Ramadhan Goreli 1445 H.

Selanjutnya saat kita melakukan kegiatan bersepeda kita perlu menjaga etika dan tata tertib lalu lintas saat melakukan Gowes malam hari dan perlu memastikan keamanan dan lingkungan dengan baik sebaik perlengkapan yang harus disediakan seperti lampu petunjuk belakang agar semua tetap Waspada terhadap kendaraan lalu lintas sepanjang perjalanan.

Juga penulis juga tetap bisa mendengar tentang situasi yang dikunjungi serta berperan dengan adanya masjid ini jadi ketahui tentang sejarah dan kehidupan umat sekitar masjid ini.

Safari itikaf Ramadhan Goreli 1445 H.

Perlu diingat !!
Malam hari tentu memberi sensasi yang berbeda,perhatian tentang kesehatan dan lalulintas di jalan.
Maka hal ini perlu diingatkan lagi ;
1. Pilih jenis pakaian yang tepat menyerap keringat, nyaman tidak terlalu ketat dan Lihat kondisi cuaca saat Gowes malam hari agar tetap terlihat asyik Selama perjalanan.
2. Adanya perlengkapan lampu depan belakang agar terlihat lainnya.
3. Rencanakan perjalanan dengan jalan yang sudah di kenal aman dan penerangan jalan umum yang cukup.
4. Pastikan sebelum Gowes malam hari kondisi tubuh sudah cukup istirahat untuk menghindari yang berlebihan Selama perjalanan.
5. Sediakan cairan air minum dan makanan ringan selama perjalanan menuju tujuan.

Kesimpulan.
Dengan adanya gowes semalam itu untuk ziarah ke masjid-masjid bersejarah kita akan merasakan pesan Kedamaian, kekhidmatan dan mengerti yang ada hubungannya dengan bulan suci Ramadan.

Gowes itikaf ramadhan Goreli 1445 H.

Hal ini akan memberi kita wawasan tentang bagaimana warisan budaya dan alam sekitar itu ada sebelum kita dilahirkan.

Bisa juga tentang soal kesadaran dan pemahaman pentingnya pelestarian lingkungan sebagai sumber kearifan lokal yang mencerminkan kebesaran ciptaan Tuhan yang maha esa.
Amin.


Selesai.
Penulis
1 April 2024.
Cerita ;
Safari itikaf Ramadhan Goreli 1445 H.

Blog Edisi unggulan

Aku Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku bertemu dengan teman-teman di jalanan secara tiba-tiba dan oran...