Tampilkan postingan dengan label Grojokan Giriloyo.. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Grojokan Giriloyo.. Tampilkan semua postingan

Minggu, 06 Mei 2018

GROJOKAN GIRILOYO.

Gowes ke Giriloyo Imogiri adalah tempat  dari yang begitu mengena nilainya karena di ajak ke tempat yang ada kata serba 1000 ??
Bangun pagi jam 5,30 lalu titik kumpul di puskesmas imogiri menjadi kenangan sendiri bisa berkenalan dengan teman sepeda dari daerah sisi selatan kota jogjakarta.


Aku belum pernah ke daerah ini dan menjadi pelengkap koleksi kisah klasik bersepeda lagi,
Misal adanya tempat  yang di katakan orang serba seribu misalnya di pintu1000, candi 1000,Cemoro 1000.

Dan yang ini kita berada di watu 1000 di daerah yang mendatanginya penuh dengan perjuangan dalam mendekatinya ataupun kondisi jalanan tanah campur dedaunan kering serta tanah basah.

Saat kita juga harus menggendong,menarik,mengangkat sepeda sambil tuk basah basahan ria dengan teman gowes ini juga saling membantu satu persatu menjadi cerita sabtu gowes pagi ini semakin mempererat perbedaan antara kita.


Walau harus berkeringat basah dan bermain air grojokan watu karang kali ini juga terasa udara masih terasa sejuk serta alami tersaji di sini di daerah yang berdekatan di makam GIRI LOYO IMOGIRI  ke timur melewati jalan setapak .

Sepeda di tuntun kanan kiri ada jurang dan posisi tempat ini juga jauh dari penduduk sekitar karena daerah ini masih terisolir tempatnya dan belum begitu banyak di datangi orang wisatawan.

Walaupun airnya bersih alami dan masih di salurkan dengan pipa pipa besi yang melintang di jalanan yang akan ke tempat pengairan penduduk sekitar sini.
Maka inilah ke alamiahnya air di sini sebagai sumber kebutuhan yang melimpah ruah.


Di iringi lagunya  GIGI ;11januari ketemu teman facebook baruku kau datang tiba tiba dan tak sia sia aku di ajak kawan kali ini.

Semua orang mengenal arah yang ke makam seniman imogiri sisi utara yang jalan nya menanjak tapi ini arahnya ke kiri terus ikuti jalanan masuk ke perkampungan yang tak begitu menanjak tapi beraspal naik turun.


Kita akan menemui berbagai rumah pengobatan alternatif tersebar di sepanjang jalan (seperti pengobatan alternatif spesial Gurah ).

Dan melewati makam giri loyo imogiri (makam keraton) kita ke kanan sampailah kita ke perjalanan  yang tidak bisa di naik sepeda dan mulai angkat jinjing karena di sana aksiku tanpa adanya sepeda rasanya tak asik di watu 1000 untuk kita foto foto nantinya.

Pulang Jogja.
Selanjutnya setelah beberapa saat naik turun di hamparan batu yang berukuran besar kecil lalu kita  pulang dan sempat mampir di desa ngoto ( selatan ring rut ) tempat pesawat jatuh yang aku sebut dengan nostalgia mengenang para (  ABG )angkatan babe gue.

Ini menjadi ceritera historis kala itu ada pesawat udara dalam misi pengangkutan obat tan kala itu di tembak bule bule londo dan mengakibatkan pesawat jatuh di wilayah desa Ngoto.

Saat jatuhnya pesawat tepat di museum ini dan jadilah kenangan adanya  museum ini.


Dua tempat berbeda telah di tempati sebagai kenangan baru lagi di pagi ini menjadi keindahan cerita bersepeda.

Dan kelak cerita bahwa sempat datang ke tempat curug watu 1000 yang masih alami alamnya di sisi timur makam imogiri dan makam giri loyo daerah imogiri Bantul.

Serta tempat kedua menjadi historisnya museum ini yang di buat sekaligus makam penerbang Adisucipto dan para pejuang lainnya yang gugur di dalam pesawat VT- CLA buatan amerika ini.

Salam salim untuk semua.

Selesai.

Blog Edisi unggulan

Aku Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku bertemu dengan teman-teman di jalanan secara tiba-tiba dan oran...