Rabu, 28 Desember 2022

Apa masih nganu !!?.

Cerita nga_nu di tahun 022 dan 023 apa masih saja !?. 
Mungkin saja hasil tulisan ini tak dapat ku mengerti Kemana lagi arahnya.
Siapa yang harus sebagai objek dan subjek dalam sebuah cerita karena tidak harus ku cari kebenaran yang Hakiki.

Ataupun sebab yang pasti dari sesuatu yang harusnya terjadi malah terkadang lupa bagian cerita dalam mencari sesuatu makna yang tepat atau yang tak kembali apalagi yang ku benci itu selalu menjadi kontraproduktif dan kontra pikiran dalam menuangkan ke tulisan.

Foto ; sorry saya bukan orang suci.
Toh bersepeda itu banyak cerita suka dan dukanya tak pernah berhenti dengan bentuk dan cara semangatnya apalagi hanya sekedar memandangnya itu terasa mengagumkan bila di nikmati dengan cara sadar diri.

Lalu untuk melemahkan saya sebagai penulis blog ini.
Terasa kaki di tangan tangan di kaki membuat pikiranku seharusnya mencoba bisa menyadari kesadaran di otak kepala ini agar bisa mengontrol tubuh lalu bisa memberi keseimbangan saat mulai mengendarai sepeda apalagi saat menulis ini bisa bisanya saya mencubit cerita pengalaman seorang teman ....!?

Bermimpi seperti ini ;
Saking suwene ora ngepit nganti mimpi ngepit.

....woo enaknya turu meneh wae karena saat mimpi wes iso ngepit tekan ngendi ngendi.

Dan terus malah gelagapan tangi turu....la ngepit durung mampir mangan wes di gugah turuu ne ...wkkwkk.

Numpang....mas bro.
Apalagi saat mendapat tema dan menulis ulang cerita gowes mereka ke dalam tulisan.
Semua itu akan kusimpan kenangan itu dan berpura-pura memilikinya kenangan itu bersama.
Boleh Khan mas bro....!?

Jangan sampai pengalaman yang asyik itu hanya di nikmati Sendiri bahagianya toh dengan tulisan ini bisa membagi beberapa cara menghibur dengan kebahagiaan apalagi dibuat sebuah buku agar abadi untuk peradaban dan sopan santun di masa depan.

Saat menjalankan aktivitas sepeda saya sering kepikiran sampai yang bersinggungan dengan kita hampir setiap hari ada banyak cerita antara sepeda dan menulis.

Lagi lagi soal bersepeda dalam banyak urusan dari orangnya paling mudah menebar isu bahwa si anu lagi nga_nu dan si itu lagi gitu.

Di balik cerita Akhir Tahun 2022 tidak ingin ketinggalan banyak pemain baru bermunculan dan menarik perhatian pesepeda lainnya.
Bahkan yang tidak ada urusannya dengan penulis ini.
Selalu ada nga_nu.... !?.

Setidaknya penulis sendiri tidak berhenti bertanya dan belajar dari kemarin karena hidup untuk menulis dari waktu ke waktu misalkan sekarang ini lalu berharap untuk esok ada Cerita apa lagi yang viral di dunia persilatan para pesepeda di luaran sana.

Tak jarang penulis ini sering mendapat curhatan yang seringnya mereka itu ingin di semangati ....!?

Merasa dibatasi oleh cita-cita agar bisa ke tujuan gowes kemana mana dan impiannya hanya karena sebuah anggapan.

Bahwa nantinya kalau bersepeda kejauhan mereka hanya jadi seorang pesakitan berkeringat dan mengeluh kesel badannya.

Padahal menjadi seorang pesepeda itu artinya bertanggung jawab atas seluruh siklus dan berkembang akan mempengaruhi kehidupan lainnya.
Toh para sepeda mempunyai pribadi pribadi yang berbeda dan tujuan yang lain tidak sama dengan pola satu dengan yang lainnya.
Pada akhirnya pesepeda yang sudah sadar diri itu sudah tidak selalu mengikuti untuk menjadi sama lalu menjadi hebat apalagi mengikuti orang lain menjadi seorang pemenang.
Karena menjadi diri sendiri itu menenangkan batin ketimbang harus mengikuti gaya peradaban orang lain lagi.

Misalnya kalau bersepeda mu itu ada untuk berharap menjadi baik menurut aturanmu yang akan tercipta dan menjadi cerita sepanjang menjadi kenangan lalu lainnya juga ada memang harus bisa di lupakan satu persatu.
Inilah pergerakan kamu saat kamu kenal sepeda lalu gabung dengan komunitas lainnya dan kembali lagi menjadi diri sendiri ...!?
Karena masalah komunitas itu cuma tambahan sebagai ajang pertemanan satu dengan lainnya.

Kecuali tulisan ini yang sampai sekarang cuma saya punya tempat berkeluh kesah dan ada teman setia yang bisa diajak dialog antara aku kamu kita dan seorang obyek dengan nama iyink_ws sebagai peran pelaku cerita merangkap peran penderita yaitu penulis blog ini.

Blog mata kayu an_ku sering diplesetkan menjadi matamu atau siapa yang dirayu tapi tetap bisa mempertahankan mental kewarasan kesehatan jiwa dan raga untuk tetap menghibur pembacanya.

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.
Penulis blog.

Akhirnya.
Itu saja kisah tutup tahun 022 semoga di tahun baru 023 saya sebagai pelaku penulis dan editor cerita mata_mu ini bisa membuat cerita yang lebih unik klasik dari cerita gowes di peradaban para pesepeda dengan cara dan pola pikir penulisnya yang ingin menjadi diri sendiri tanpa harus ada pencitraan itu saja.

Lalu yang di pertanyakan apakah penulis masih nganu !!?
Ya..... begitulah masih ngi_yink seperti namanya itu menjadi seperti itu suka bersepeda dan menulis blog ini.

Salam gowes kring kring 023.
Selesai.
Terima kasih .

Selasa, 27 Desember 2022

Fedjo tebar ikan akhir tahun.

Benih ikan di tebar ke sungai.
Pagi ini bergegas ke titik kumpul di pertigaan Bantul_an daerah godean di jam 06.00 pagi waktu setempat.

Di hari Minggu 25 Desember 2022 berkegiatan gowes arah barat kota Jogja.

Lalu menuju jalan Nanggulan Kulon Progo untuk tebar benih ikan di setiap sungai yang telah dipilih.
Sesuai gambar brosur di bawah ini.


Sejak pagi cuaca cerah tetap tetap saja dikayuh dari rumahnya menuju ke titik kumpul tetapi saat tiba di titik kumpul mulai gerimis lalu hujan deras.

Walau sampai bisa saling menunggu satu sama lainnya ada yang selalu membawa mantel.

Atau ada juga yang mau beli di warung setempat dengan kondisi ini saya senang ternyata terselip mantel di tasku dengan warna hijau kebal dan tidak tembus ke dalam tubuh.

Kelihatannya mantel ini cocok dengan keinginan Celakanya di tempat Teduh ini semakin lama semakin banyak yang berdatangan.

Mereka merapat menjadi penuh sesak di toko Indomaret ini atau mungkin selama menunggu teman lainnya harus tetap sabar.

Seketika itu aku ingat dari Bantul_an Sampai pasar Godean ada tiga titik pada kumpul dengan tujuan yang sama untuk saling menunggu satu dengan lainnya.

Hujan Bukan penghalang atau portal penghalang tetapi niat mereka untuk tetap maju kalau terkadang tidak hujan.

Tetapi mantel masih tetap dipakai agar tetap angkat saat bersepeda ujar teman lainnya.

Walau dengan kondisi hujan mereka tetap bersepeda walau kondisi pagi ini hari Minggu sebagai tradisi mereka.

Bisa tetap bersepeda tidak patah semangat dan terintimidasi oleh papan cegatan yang namanya perubahan cuaca.

Mereka tetap bisa bersenang-senang saling support dan berusaha menjadi pengabdi sepeda.

Merasa yang bahagia dengan cara ini bisa melestarikan alam dengan tebar benih ikan di titik yang mereka tuju nantinya 

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.
Penulis blog.

Federalis Jogja.
Fedjo tebar ikan akhir tahun.
Walau ada saja yang tak mampu atau lemah dalam bersepeda jauh tetapi saat bersama seperti ini.

Seakan semua bisa terjadi dan masih berproses menjadi mudah semudah hari ini dan jangan memaksa walau terpaksa pun masih ada yang nungguin agar tetap saling berkumpul dalam satu barisan utuh.


Perlu diingat di gambar foto di atas ini.

Sampai detik ini tidak ada kabar Kalau teman-teman yang ikut Gowes kemarin sehat walafiat.

Tetapi tetap saja ada yang sakit batuk,pilek,mumet, gre_gesi karena itu mereka patut dicurigai kalau tidak sakit seperti itu malah dikira bukan manusia.... hihihi

Yah....inilah gowes yang fenomenal di akhir tahun 2022 atau !?.
Lalu....apakah kamu pernah melihat pesepeda ber mantel warna warni rupanya itu hampir 40 orang bisa hujan hujan nan bersama seperti itu sebelumnya.

Saya melihat itu sebagai bentuk perjuangan dari kebersamaan dalam satu tujuan mulia ini.

Apalagi menjadi pesepeda yang hebat dan menghebatkan satu dengan lainnya sebagai seorang pesepeda generalis dan federal_lis Jogja yang katanya petarung jalanan di segala kondisi dan situasi cuaca yang ada,ternyata itu bagus sekali.

Ikan berubah akan jadi  ikan hiu.
Dalam kantong plastik itu ada @100 ikan dari 6 bungkus di 4 titik sungai yang akan di tebar ikan itu.

Masing masing di bawah jembatan Kreo kebon agung kedua di jembatan kreco das Luna Maya ketiga di jembatan talang bowong dan ke empat di Dul parang sebagai akhir penebaran benih ikan hari ini.

Kantong plastik untuk ikan di tempatkan ada teman yang  membawa sepeda motor termasuk saya.

Saya sebagai seksi sibuk kesana sini termasuk bisa mengabadikan perjalanan mereka ini di blog mata kayu han ku ini.

Yang pasti hidup ikan ikan ini punya pilihan baru yang lebih luas di sepanjang sungai itu.

Walau saya dan teman ku ini merasa berat jalannya treking menuruni jalan setapak yang berliku.

Dengan rumput basah jalan tanah licin menuju pinggiran sungai Progo di bawah jembatan Kreo ini.

Setidaknya perlakuan ini adalah bahagia ku untuk sadar diri melakukan dengan sukarela.

Sekalian mengambil gambar foto dan ternyata untuk pertama kali bisa sejauh itu turun ke bawah jembatan.

Sekali lagi inilah bahagiaku bukan hasil merampas kebahagiaan para ikan ikan ini untuk hidup lebih bebas di sungai sana itu.

Di 4 tempat aliran sungai.
Fedjo tebar ikan akhir tahun.
Dari 4 tempat yang di tebar ikan itu walau itu yang di pilih terbaik tapi ada saja di pandang dan di anggap per_lakuan gowes yang aneh bagi mereka yang nggak suka.

Artinya seberapapun bahagia gowes menebar benih ini akan selalu salah di mata orang yang nggak suka  dan tetep salah.
Toh.....sebaik apapun itu seakan tetap sama saja.

Jadi .....orang orang yang memberi perhatian berlebih itu biasanya lagi banyak masalah.

Misalnya dengan sepedanya atau malah sepeda sekedar wacana tanpa action tindakan nyata.....peting_sing Ono Ono Bae celetuk teman di belakangku ini.

Padahal.....teman yang baik itu di dunia gowes seharusnya memberi solusi.

Solusi tentang keberadaan sepedanya di gowes bukan di simpan sebagai berhala benda mati yang di puja puja bukan di kendarai itu saja.


Toh yang ikut gowes kali ini juga banyak masalah di tambah masalah lagi harus rela bangun pagi kumpul bareng lalu bersabar saling menunggu teman temannya.

Sepeda di gowes lalu cuaca mulai berubah menjadikan kita ini kehujanan kepanasan berkeringat bau ikan bau sungai dan pulang berpisah kemana mana  tujuan pulangnya apalagi setelah itu bisa saja sakit setelah acara gowes kali ini 

Toh masalah selalu ada dan ada yang merasa senang itu selalu menempel kepada orang orang yang kebahagiaan di temukan bukan di wacanakan caranya.

Itu saja kisah kali ini.
Kita lanjut dengan kisah klasik berikutnya yang lebih asyik lagi.

Selesai.
Penulis.

Cerita;
Fedjo tebar ikan akhir tahun.

Jumat, 16 Desember 2022

Sepeda sebelah lagi viral..

Kasak kusuk pemakai sepeda federal sebelah lagi viral .

Beginilah Balada pasukan para pe_sepeda terkadang ilmunya yang mereka bagikan itu bisa jadi menjadi pro kontra atau kebablasan cara dan bentuk penyampaiannya.

Yang seharusnya sepeda itu rodanya bulat lalu ceritanya dibuat bulat bulatkan menjadi rumit ataupun menjadi bentuk segitiga ataupun kotak-kotak yang seperti itu.
Kalau Jalan ceritanya seru kayak cerita di bawah ini menurut gaya tulisan mata kayu han ku ini apakah para pembaca sekalian yang sedang berkembang menjadi seseorang yang paham atau malah tambah mumet bin ruwet ndak jelas iso moco tulisan Iki .... Yo n Ndak jelas Ra dong buang kalen wae koe cah !?.

Seseorang itu kalau ilmunya dibagi apalagi itu di media sosial dan menimbulkan banyak komentar apalagi dibaca banyak orang ataupun dengan cara kayak muter-muter kayak sumbu bakar obat nyamuk Baygon tapi pada kenyataannya ilmunya itu hanya copy paste tanpa pengalaman apalagi sekedar untuk sebuah pengakuan saja.

Dan sebuah pelajaran hari ini yang ku terima bukan soal masalah kecepatan sepeda road bike yang seksi-seksi itu pemakainya atau tentang jarak dengan adu strava apalagi soal komponen dan harga part sepeda yang begitu turun nilai dan harganya untuk saat ini dan itu bukan juga apalagi soal usia tua muda saat bersepeda mungkin juga bisa dengan menikmati proses berjarak kini mulai bisa bervariasi naik turun bukit yang sudah bisa dilalui dengan sepedanya Itu semua tidak akan bisa tertulis di bawah ini.
Tapi ini soal kasak kusuk pada tahun menjelang 2023 atau penulis sebut saja dengan istilah  dua kubu lagi perang brosur seperti foto di bawah ini di kelompok sepeda sebelah yang lagi viral.

Lalu apa yang lagi viral itu !?
Ya..... kan lagi rame rame nya masak penulis ini nggak bisa ikut dan dimanfaatkan momen situasi seperti di akhir tahun 2022 saat ini.

Ini hanya soal diakui atau pengakuan saja tapi pada akhirnya....!?. 
Ada dan pokok e turut memperkeruh suasana walau sebenarnya bukan termasuk kelompok sepeda sebelah tapi inilah media sosial banyak orang bisa dan dapat komentar ....ya.sak penak e dewe.

Saat ini nggak perlu membahas yang jauh jauh saat gowes dan tapi ini soal remen-remen kasak kusuk di media Facebook sepeda sebelah.

Sekedar info saja ini antara dua kubu satu dengan yang lainnya yang merasa mengeluarkan maklumat dan yang merasa terzolimi atas sebuah makhluk luar kelompoknya itu yang namanya amat itu.

Maka menjadikan perang media sosial di masing masing fane page Facebook mereka itu.
Sedangkan satunya yang merasa tidak ber_maklumat juga mengeluarkan komentar tersendiri misalnya gini nggak papa nggak diakui jadi buat kita kitanya itu  merasa maklum aja kalau nggak ber_maklumat.... Ujarnya.

Terkadang mau menjelaskan orang yang  mengeluarkan dan kelompok ber_maklumat itu misalkan malah tambah melu bingung kok ketok men ngarep gowes wae rasanya repot banget aturannya....ujar kelompok satunya lagi.
Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.
( penulis ).

Lalu mengapa banyak orang selalu merepotkan diri dengan keyakinan lalu satunya dengan merk sepeda toh pada akhirnya kebahagian yang di cari tapi terkadang orang kembali pada namanya kepuasan.

Seperti halnya penulis ini mencoba menulis banyak judul soal touring mencerca orang dan kelompok sepeda sebelah toh pada akhirnya semakin berkembang pesat dengan pergantian orang orang orang yang bersemangat dengan sepeda bermerk federal ini pada akhirnya banyak orang yang ingin berkepentingan dan berkompeten ikut mengatur apalagi ingin eksis dengan waktu yang singkat.

Toh masih banyak orang yang menyebut dirinya seperti ini...... Saya ikut dan pernah merintis menjadi apa saja saat itu pada akhirnya jaman merubah pola pikir mereka lalu ia mulai ragu dengan cara dan bersepedanya terus berujar.....agh sudahlah gitu aja mas.

Banyak orang orang yang merasa merintis itu mulai kandas di tengah jalan pada akhirnya menjadi kelompok pesakitan yang mengatas namakan sepeda sebelah ( perjuangan ) bisa jadi malah bisa memperkeruh kelompok sepeda sebelah itu.

Sebenarnya penulis juga merasa enggan terbuka dengan orang orang kemaren sore di kelompok sebelah itu karena kelompok ini dari jaman peradaban ia punya sisi misteriusnya produk sepeda karena di hentikan pembuatannya saat itu.
Tapi yang lebih seru para penikmat produk merk itu yang mengaku aku bagian penerus dan pelestari merk tertentu karena awal mula ide merintis menjadi kelompok kecil menjadi menyebar seantero wilayah kota di indonesia yang membuat para pelakunya tetap di segani apalagi menyebut pesepeda Jogja dengan merk ini.

Apalagi kepada penulis ini karena orang yang merasa tau banyak itu biasanya akan ngelunjak makanya para petinggi kelompok sebelah itu pandai bagaimana caranya agar tetap memelihara jarak toh permainan catur masih di atas meja mereka.

Satu hal lagi selama ikut sepeda sebelah penulis sebenarnya sering mendengar adanya banyak konflik yang sudah menjadi wacana atau pr bagi mereka dengan pesaing kelompoknya atau  segala kepentingannya di kelompok tersebut demi sepotong roti ....roti yang mempunyai masa yang cukup besar untuk di manfaatkan keberadaanya jadi seperti itulah bersepeda terkadang di rumit rumit kan dan di buat bulat menjadi segitiga terkadang menjadi segi empat.... Itulah sepeda sebelah warnanya terus terusik dengan berbagai intrik semua orang yang sekedar mengaku aku atau ingin eksis di dalamnya itu saja.

Sedangkan aku juga pernah juga jadi penulis dari beberapa judul tentang sepeda sebelah itu.
Misalkan seperti judul ;
1. The federal s day.
2. Pra federal s day.
3. Semua akan menjadi federal jogja pada waktunya.
4. Mtb fi 9th.
5. Fed jo reaksi cepat.
6. Aku kamu dan federal Jogja.
7. Gowes 970 km demi federal jogja
8. Road to Kediri,Jakarta,Baduy Banten.
9. Fed jo bu dal jamnas.
0. Dan kisah picisan lainnya.
 
Lalu apakah tulisan tulisan ini menjadi bukti bahwa penulis seorang yang perlu di akui dan membuktikan dengan menerangkan tentang  sejarah dengan berargumentasi ..... !?.
Toh pada akhirnya semua akan menjadi cerita yang misterius lalu misteri sepanjang jaman yang patut di kenang sebagai sejarah karya tulis anak bangsa yang tulus dan peduli itu saja harapannya.

Seperti situasi sekarang ini kalau menjadi males kalau sudah menjadi kasak kusuk seperti ini apalagi sudah di luar konteks dari tujuan berolahraga lalu bagaimana menentukan sikap diri kita ini untuk memilih di pilih atau tidak memilih. 

Perlu di ingat !?.
Satu hal penting bersepeda itu harus mengenali diri sendiri lalu berkembang untuk menjalin hubungan di manapun kapanpun tujuan yang ingin dicapai.
Kemudian timbul adanya kompetisi dan pencitraan diri.

Di posisi itu apakah kamu sudah merasa bahagia atau bisa memerdekakan bathin sebelum pada akhirnya muncul kepentingan yang di usik dengan dalih bersepeda.

Misalkan di situasi ini di gambarkan seperti adanya kepentingan agar dapat dana istimewa dari pihak kraton ini lalu seperti pada rebutan mencari pengakuan nama kelompok nya itu .
Duh... adanya maklumat ini macam di lingkungan kraton raja raja Jogja.....ya ndoro !?.

Itu demi surat kekancingan ini jelas jadi bahan pertanyaan yang asyik di dengar secara langsung nantinya kalau memang benar adanya.

Padahal teman temanya yang menjadi penikmat situasi ini ....katanya mau tak tanggap je malah ndak iso ketemuan bareng.
Katanya sesama lakon dan pelapor dalam cerita kali ini kok....malah melipir.

Pada akhir kisah ini.
Maka sekali lagi anjuran penulis ini biarlah dua kubu ber_retorika dan yang merasa waras bersepeda ber_sepedalah nggak usah ikut ber_he h e ria mengikuti arus apalagi ikut kasak kusuk di akhir tahun 2022 ini karena sesungguhnya sejak dari cerita berantai kalau sepeda sebelah telah menjadi cerita turun temurun tetap biarlah menjadi misteri dan misterius sepanjang jaman.
 
Lalu pantaskah para pembaca akan terus mencari sepotong roti itu demi kepentingan masing masing karena saat ini menjelang ulang tahun sepeda sebelah ini atau di sebut juga acara FEDERAL DAY akan di rayakan setiap bulan januari ini bagi penyukanya itu di usik dengan adanya misteri para penggembira yang merayakan dengan bersepeda itu.
.....duh !?. 

Ber_sepedalah bukan bersepeda karena ada kelompokmu tapi demi kesehatan jiwa raga dan keselamatan diri sendiri.

Karena banyak orang orang di luaran sana yang bisa meng_ hebat kan kamu dan peduli akan bisa memberi jalan terbaik karena bike itu dengan cara yang terbaik menurut versi mu itu saja.

Berlanjut ke kisah selanjutnya seperti foto di bawah ini dengan judul para preman sepeda federal mulai pensiun tapi  !?

Tunggu kisah selanjutnya.
Dan salam kepada dua kubu sepeda sebelah federal Indonesia dan federal Nusantara.

Selesai
Penulis mata kayuhan ku.
15 Desember 2022.

Rabu, 14 Desember 2022

OuT piT,s Jambore Federal daerah Jawa tengah#02 Boyolali.

Out Pit,s kecelakaan saat bersepeda.
Ketika acara jambore federal daerah #02 membawa kisah sedih yang perlu di kisahkan di blog ini.

Foto sampul blog out pit,s.

Maka hari itu.
Di tanggal 11 Desember 2022 di jam antara 10_11 waktu kejadian kecelakaan tunggal di daerah pom bensin Bowan jalan antara Klaten _solo.

Foto terakhir kebersamaan dengan teman sedaerahnya eyang Mudjiono ketemu di masjid Al Aqsa Klaten.

Untungnya saya tidak ikut acara kali ini karena dalam situasi itu saya sedang melayani pesepeda lainnya maka pembaca di sini di harap maklum saja.
Kok bisa bisanya menulis cerita ini itulah keajaiban seorang penulis merangkai sebuah cerita klasik.

Tidak menyangka inilah foto terakhir bersama Pak Guru Sunardi ketika beliau bisa menyambut Eyang Mudjiono di depan Masjid Al Aqsa Klaten seperti postingan eyang Mudjiono di facebooknya itu.

Saat keduanya bisa ketemu bareng di perjalanan menuju Kota Boyolali untuk acara jam_da kedua ini.

Ini adalah pertemuan terakhir saat itu dan di hari berikutnya sungguh sangat mengejutkan semua orang karena ada kabar duka usai acara jam_da kedua ini.

Acara kali ini sebagai ajang silaturahmi bersepeda Federal membawa duka semua orang.

Beliau Pak sunardi ini masih dalam perjalanan untuk bisa pulang ke ke moyudan Sleman Jogja bukan ke tempat mengajar di sekolah sebagai guru di kota Wonosobo.

Saat itu teman-temannya sudah bilang kalau bisa di loading dengan bus tetapi beliau lebih suka bersepeda sampai ke tempat kelahirannya di moyudan Sleman.

Memutar Balik kisah-kisah sebelum kejadian ini.
Saya masih ingat saat adanya bike camp di Kali Kuning beliau tiba-tiba muncul dalam keadaan kehujanan di jam 21.00 waktu setempat.

Di malam hari Gowes dari Wonosobo Ke Kali Kuning Jogja demi menghadiri acara Bike camp menjadi gambaran masih dengan sukacitanya bahagianya seperti itu.

Dari seingat penulis di saat itu karena adanya hujan itu beliau sempat berujar begini kepada saya;
Karena adanya hujan ini akan mengurangi panas dalam di setiap perjalanan malam itu.

Menjadikan ingatan semangat itu mengobar di jalanan dan dalam jiwanya demi untuk mengikuti acara silaturahmi pecinta sepeda federal.

Ataupun ..... saat beliau datang ke Jogja untuk night ride Iya pernah ngomong seperti ini;
Seumur-ubur Baru kali ini bisa explore daerah Plengkung Gading Jogja sampai bisa lihat di atas benteng Keraton Jogja itu menarik banget ujarnya.

Kisah di mulai dari semua orang yang tahu tentang 
Maklumat acara jambore Federal daerah #2.
Sudah digaungkan beberapa bulan yang lalu untungnya saya tidak ikut acara kali ini karena dalam situasi itu saya sedang melayani pesepeda lainnya.

Maka pembaca di sini di harap maklum saja kok bisa bisanya menulis cerita ini itulah ciri keajaiban seorang penulis merangkai sebuah cerita klasik.

Tidak menyangka inilah foto terakhir bersama Pak Guru Sunardi ketika beliau bisa menyambut Eyang Mujiono di depan Masjid Al Aqsa Klaten seperti postingan eyang Mujiono di facebooknya itu.
Saat keduanya bisa ketemu bareng di perjalanan menuju Kota Boyolali untuk acara jam_da kedua ini.

Ini adalah pertemuan terakhir saat itu dan di hari berikutnya sungguh sangat mengejutkan semua orang karena ada kabar duka usai acara jam_da kedua ini sebagai ajang silaturahmi bersepeda Federal membawa duka semua orang.

Beliau Pak sunardi ini masih dalam perjalanan untuk pulang di hari Minggu paginya ke moyudan Sleman Jogja bukan ke kota Wonosobo.

Saat teman-temannya sudah bisa di loading dengan bus tetapi di tawari naik beliau lebih suka bersepeda sampai ke tempat kelahirannya di moyudan Sleman.

Memutar Balik kisah-kisah lainnya.
Masih ingat penulis ini saat adanya bike camp di Kali Kuning kala itu beliau tiba-tiba muncul dalam keadaan kehujanan di jam 21.00 malam hari.

Beliau Gowes dari Wonosobo Ke Kali Kuning Jogja demi menghadiri acara Bike camp menjadi gambaran masih dengan sukacitanya memakai sepeda Federal touring.

Dari seingat penulis di saat itu karena adanya hujan itu beliau sempat berujar begini kepada saya;

Karena adanya hujan ini akan mengurangi panas dalam di setiap perjalanan malam itu.
Menjadikan ingatan semangat itu berkobar kobar.
Saat di jalanan dan dalam jiwanya demi untuk mengikuti acara silaturahmi.
Ataupun ..... saat beliau datang ke Jogja untuk night ride Iya pernah ngomong seperti ini;

Seumur-ubur Baru kali ini bisa explore daerah Plengkung Gading sampai bisa lihat di atas benteng Keraton Jogja itu menarik banget ujarnya.

Kembali ke cerita kali ini tentang....!?
Seperti kata maklumat  acara ini tertulis di situ kata seperti ini :

Anda memasuki wilayah mtb_fi bagian bahagia mohon dilepas ego dan kepentingan pribadi ( maklumat jam_da #2 )

Tokoh kali ini.
Beliau adalah seorang bapak guru bagi murid-muridnya tetapi bagi kami beliau adalah pemerhati jalanan para pesepeda yang melintas di Wonosobo Dieng.

Sebut saja beliau Bapak Sunadi umurnya sekitar 60 tahun tinggal di Wonosobo dan asli orang Moyudan Sleman.

Beliau yang dijadikan tokoh Federal Dieng semenjak keberadaan Eyang Mujiono pindah ke daerah Banjarnegara maka Federal dieng pindah kepemimpinan ke Beliau ini.
Kira-kira awal tahun 2020 beliau akrab dengan beberapa tokoh federalis Jawa Barat.

Apalagi saat bisa touring ke Kota Lampung itu menjadi gambaran sepak terjang silaturahmi bersepeda nya itu.
Berapa sepeda yang ia kenal menyebutkan ia orang baik Semoga menjadi amal kebaikan yang dikenang oleh orang-orang yang ia kenal itu.

Lalu.....!!?
Sudah sering terjadi hal seperti ini saat out pit,s saat mengendarai sepeda lalu jatuh dengan kurang kesadaran mengendarai sepedanya lalu meninggal dengan caranya masing-masing.

Katanya beliau kabarnya jatuh saat bersepeda posisi jatuh ke samping dengan jalan datar di depan POM bensin dan sepedanya sementara berada di pos Polisi desa Bawon jalan solo Klaten.
Setelah kejadian itu beliau dibawa ke PKU Muhammadiyah Delanggu.

Lalu dari sini dibawa ambulans Condong Catur balik ke rumah duka di Moyudan Sleman.
Sesuai info dari Mas Tommy MTB Federal Indonesia.

Dan di saat itu di jam 11.38 WIB dikabarkan dengan rasa berat hati kami sampaikan berita duka innalilahi wainnailaihi raji Pakde Sunardi dinyatakan meninggal dunia.... Alfatihah.

Dan di hari Senin 12 Desember 2022 sekitar jam 13.00 waktu beliau di masukkan keranda dorong.
Dan teman teman pesepeda yang turut serta mengiringi berjalan kaki ke makam beliau ini seperti foto di bawah ini.


Makam yang tidak jauh sampai mengubur beliau sebagai penghormatan terakhir.

Dan selanjutnya kita balik ke rumah duka untuk pamitan ke ibu Sunardi dan putra putrinya untuk kembali ke rumah masing masing di siang itu.

Hari Sabtu 10 Desember 2022.
Sebenarnya saat lelah di perjalanan jauh yang katanya belum seberapa itu bila dibandingkan semangat dalam mempersiapkan acara ini.
Dari chapter federal Solo raya itu seakan meninggalkan kesan terdalam dalam ingatan kita ini jika tanpa istirahat cukup akan menjadi....!!?.

Mungkin saja pas lagi sehat-sehatnya kita bisa sampai lupa waktu bersepeda tetapi dengan umur yang menjadi semakin lelah ini harus bisa menjaga kondisi kesehatan.

Karena umur seseorang sekarang ini mau tidak mau harus bersepeda saja harus menunggu waktu dan waktu itu harus ada teman yang mem_bersamai juga.

Hanya sekedar untuk sekedar bisa menemani atau teman ngobrol ataupun menjaga keadaan kita waktu di jalanan yang rumit dan ramai.

Mungkin ini sudah takdir di jalanan bagi beliau seperti ini.
Menjadi tapi seperti inilah sebagian Kisah Klasik atas kejadian seperti jangan terulang lagi dan dengan istilah out pit,s penulis merangkai kata lain.

Ceritanya saat itu.
Maksudnya ingin berpulang di hari Minggu 11 Desember 2022 setelah acara jam_da di kota Boyolali.

Saat Gowes pagi hari di hari Sabtu 10 Desember 2022 lalu malam harinya beliau bisa ketemu konco dari berbagai wilayah chapter sepeda federal ini menjadikan kurang istirahat.

Karena menurut kabar beliau di jam 01.15 dini hari menjelang pagi hari beliau masih pesan Indomie dan masih ngobrol sana-sani apalagi orangnya suka mentraktir mie saat itu apalagi orangnya supel.

Dan suka mengajak ngobrol dengan siapapun orangnya menjadikan ujung ujungnya kelelahan jadi sakit yang tidak di rasakan.

Di saat acara selesai di minggu pagi hari beliau ditawari naik loading tidak mau cuma terus Gowes bareng dengan siapa belum tahu infonya.

Tetapi nyatanya yang dua orang yang mem_bersamai beliau ini juga akhirnya loading naik bus dan beliau ini masih tetap Gowes sendiri dengan kecepatan 30 .

Jadi hal ini menjadi Kelelahan yang terasa ditahan selama perjalanan gowes nya itu.

Kisah penutup.
Dan kisah penutup kali ini  saya hanyalah penulis dadakan yang mencoba mengabadikan sesuai daya nalar penulis.

Kalau misal ada kesalahan dan kata kurang pener serta tidak berkenan sekali lagi mohon maaf kepada pihak kelurga alm bapak Sunardi dan teman teman gowes di manapun berada atas tulisan kali ini.

Sekali lagi gowes itu bentuk proses yang berulang ulang di lakukan karena merasa belum puas atau karena kita bisa ketemu saling bersilahturahmi antar pesepeda lainnya.

Atau secara sosial dan aktivitas di tujukan untuk mencapai tujuan bersama dan bila ada permasalahan saling membantu sebisa takarannya dalam caranya masing masing.

Dengan tujuan yang sama sama sepenanggungan sama rata apalagi yang urgent dalam soal keselamatan dan kesehatan harus tetap di jaga dari kita masing masing.

Agar nantinya hal hal seperti ini out pit,s atau kecelakaan saat bersepeda dapat di netralisir dan juga dapat membantu lainya agar lebih berhati hati saat bersepeda itu saja.

Mungkin saja beliau ini di beri cara_dari _NYA itu dengan memberi yang terbaik saat itu di sertai adanya doa doa teman teman beliau dengan baik walau beliau sendiri tidak meminta dengan cara seperti ini .

Kita semua selama mengenal beliau salah satu orang baik dan semoga keluarga yang ditinggal kan almarhum di beri kekuatan,ketabahan dan kesabaran menghadapi ketentuan Allah ini....Amien.

Dan kita teman sepeda ini yang di tinggalkan selalu di ingatkan nantinya ketika ada yang salah dalam diri kita masing masing selalu bisa memaafkan ketika tidak sadar saat berbuat kesalahan.

Kita semua suka dengan ikhlas menerima kalau ini cara_Mu memanggil beliau  ini dengan takdir_NYA......Tuhan.
Amien.

Selesai.
Penulis 
Jogja 15 Desember 2022.

Blog Edisi unggulan

Aku Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku bertemu dengan teman-teman di jalanan secara tiba-tiba dan oran...