Tampilkan postingan dengan label Gowes Kuliner soto ghaib.. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gowes Kuliner soto ghaib.. Tampilkan semua postingan

Selasa, 18 Oktober 2022

Gowes kuliner soto ghaib.

Gowes kuliner soto ghaib.

Lika liku laki laki gowes jadi jadian kena Prank !! Pagi ini yang semula bersemangat kok jadinya malah mewek banget banyak sekali hal yang akan didapatkan tapi malah ..... misalnya dari hal-hal yang membuat sedu sedan dan bukan hanya soal bersepedanya saja.

Lalu ada apa !? Padahal orang-orang itu lupa dengan hanya memberi senyum dan membalas senyuman ramah ke orang lain adalah kebaikan bersepeda dan ada pula kejelekan yang selalu ada dari hal yang aneh dilihat di hari ini di berbagai tempat yang ku datangi.

Toh aku hanya seorang pesepeda yang mengikuti alur eforia agar bisa ikut gembira dan bahagia bersepeda.

Atau Seharusnya aku bersepeda hanya untuk melepaskan stress tanpa ketegangan apalagi tanpa perlu menjelaskan kenapa bisa sampai ketempat ini .

Karena .... kenapa saya harus menjadi tamu berkelas VIP dulu dan lainnya hanya penggembira acara ber_sepeada agar dapat hidangan makan pagi .
Setelah itu bersusah payah menceritakan kembali toh juga nggak ada yang membaca tulisan buku ini.

Mulai saja.

Di pagi ini bersepeda menuju ke utara kota Jogja dengan cuaca berganti hujan dan kembali panas tetapi aku bisa tersenyum puas bisa los tanpa batas ina inunya.

Pagi ini menuju tugu Jogja hanya sekedar maunya gowes ke Warjo pakem sekedar bike alone....tapi melihat temanku Ivan ka dan pak Gandung kok mengajak ikut tapi tetep kekeh menuju arah ke pakem Sleman dan hujan turun sesampainya di Mirota kampus dan berteduh di halte Trans Jogja .... kok nggak sekalian naik bus saja.

Saat kondisi hujan gini kok nggak kepikiran sekalian di naikkan bus sampai warjo pakem sana.
Lalu saat naik bus trans Jogja hanya ada 4 orang sampai mbok bengkong dan sesampainya terminal pakem segera membuka lipatan sepeda lipat kemudian ke Warjo dan hanya ketemu 5 orang itupun ndak ada yang ku kenal apalagi sebaliknya.

Jadi seperti matung sambil minum teh anget,makan cemilan jadah tempe,pisang godog,gethuk menjadi jalan pelancar di pikiran untuk memulai rencana baru menuju jalan pulang atau lanjut gowes kemana !!?

Lho.....ada pesan WhatsApp ternyata yang mengajak janjian ndak jadi gowes karena hujan ... kata pesan jawaban : luweh enak kemulan meneh....yink !? #@++_477&....gubrak ...ambyar nann kih cah e malah Ra Sido ketemu nek pakem !!?.

Dalam kegelisahan itu ada waktu 30 menit sambil nunggu ngisi charger Hp yang sudah 80 %.
Kemudian ada tanda tanda berdering hp ku,ayo yink,nyusul ke Magelang golek soto gratis !!.

Foto menapak kaki meninggalkan jejak sebagai pengingat waktu setempat.


Aku......Langsung gowes dari Warjo ke pulau watu dan sampai di jembatan krasak di situ ada teman dari crew sompel magelang yang menjaga tamu peserta gowes.
Dan memberi aba aba untuk !?
Sekitar jam 09.00 tiba di gapura batas kota jogja Magelang.
Dan di waktu itu hanya ada aku sendiri sampai Muntilan.

Sesampainya di jembatan Muntilan ketemu mas Raharjo dari sepeda road bike Magelang ia yang Sudi mengantar sampai !!....aku sambil mengucapkan makasih karena merasa di temani dan ia malah pingin lanjut ke alun alun Magelang !!.

Sampai di acara soto gratis ... !!
Cerita Gowes Soto Ghaib

Pagi itu, semangat bersepeda menuju utara Jogja dengan rencana gowes santai. Cuaca berubah-ubah, dari hujan menjadi panas, namun tetap aku nikmati. Berawal dari rencana menuju Warjo Pakem, tiba-tiba teman-temanku mengajak bergabung. Kami berteduh di halte Trans Jogja, memutuskan untuk naik bus hingga Pakem. Begitu sampai, aku hanya bertemu lima orang yang tidak ku kenal. Ternyata, acara itu tak sesuai harapan—soto yang dijanjikan malah ghaib, tak ada di sana.

Tapi perjalanan tetap berlanjut. Aku kembali gowes sendirian ke arah Magelang. Sesampainya di Mirota Kampus, hujan deras memaksa kami berteduh. Temanku Ivan mengajak lanjut ke Soto gratis di Magelang, dan aku pun ikut. Dari situ, perjalanan semakin seru, meski penuh kejutan dan tantangan.

Tiba di acara Soto, ternyata bukan hanya aku yang merasa kecewa. Soto yang dijanjikan tak ada, dan banyak yang merasa tertipu. Meski begitu, aku tetap tersenyum dan menikmati perjalanan. Banyak yang masih belum sadar, bahwa kebahagiaan itu bukan soal makanan atau acara, tetapi perjalanan itu sendiri.

Akhirnya, kembali ke Jogja, dengan tubuh lelah, tapi hati tetap senang. Meskipun acara "soto ghaib" tersebut meninggalkan rasa kecewa, perjalanan itu memberikan banyak pelajaran. Bersepeda bukan hanya tentang tujuan, tapi juga tentang menikmati setiap momen yang ada di sepanjang jalan. Di dunia sepeda, kita kadang harus siap dengan kejutan-kejutan seperti ini.

Mungkin ini juga yang disebut dengan "soto ghaib"—sebuah cerita yang muncul dari harapan, tapi tak selalu terlihat nyata. Tapi, pada akhirnya, yang terpenting adalah bagaimana kita menikmati perjalanan hidup, meski kadang penuh kejutan dan hal tak terduga.

Lalu kisah terus berlanjut sampai pulang ke Jogja lagi di jam 16.30 waktu segitu lama itu gowes kemana saja.

Foto ini hanya di resiko kan sebagai pemilik status soto Ghaib.


Jangan tanya mau kemana setelah ini dan kamu ndak tahu kalau di apu_si setelah jauh jauh gowes sampai sini ternyata sotonya ngak ada dan k
elihatan itu rasanya jadi ambyar tenan.... hook ora lur .

Di tujuan gowes berikutnya.

Selamat kepada cah goweser wedi ngelih dan semoga sukses pokok men acaranya,seru banyak sek teko dan do goyang dangdut tapi maaf kepada panitia di situ karena nggak pamit langsung pindah gowes pindah ke candi Borobudur.



Lalu aku ke tulisan Candi Borobudur lalu ke arah jalan ke kiri lalu 200 meter ke kanan menyusuri pinggir sungai di jalan Candirejo yang rolling.

Dan sampai di puncak tanjakan jalan ini di tandai dengan adanya gubuk derita yang sudah rusak.
Jalan di situ ada 2 tiang petunjuk papan iklan baru di pasang kelihatannya.

Gowes kemana lagi !?.

Akhirnya aku tahu bahwa ini jalur yang menarik dan unik apalagi ada yang mengingatkan kalau perjalanan bersepeda harus ada batas maksimal saatnya bisa berdamai dengan kesadaran diri ....!!?
Apalagi kalau di lanjut malah ambyar .....!!?.

Dari jalan Candirejo yang rolling sampai di puncak jalan menanjak di tandai ada gubuk dan tanda petunjuk baru seperti di foto ini.


Dan turun dengan jalan aspal mulus itu ketemu perempatan kalau lurus ke waduk yang ada patung duren gede aku ke kanan.
Lalu aku teriak duh jalanan mulai menanjak muka tembok lumayan nungging jalanya dan mulai di tengah aku nuntun lalu sesekali berhenti istirahat sambil minum madu sunset dan roti. ....kok hari ini kebanyakan makan itu yaa !?.

Lalu......pemandangan alam yang segar.... udara yang masuk ke tubuh ini lepaskanlah di ganti oksigen alam yang gratis dan bersih.

Pada akhirnya di....!? Ada keinginan untuk sampa di puncak Suroloyo.
Tapi baru sampai di SD dk kenalan km 4 mendekati puncak Suroloyo seperti di foto ini.


Aku sudah menyerah lalu melambaikan tangan kepada pemilik warung dan alam raya di situ.......Aku ngaku wes ambyar kesel lanjut kapan kapan neh mas bro!!...... perjuangan aku untuk menanjak plus nuntun di hawa dingin tapi tidak hujan terkadang panas terik pada akhirnya tanpa basa basi para penonton di pinggir jalan saat berhenti sesaat.

Atau seperti aku ini barang aneh ....selalu di tanya pundi renc_ange,mas !!
Saya jawab ..... Pun ning_gali kulo adoh.
Aku ...... Selalu dengan sopan kepada mereka para penduduk desa yang ramah tamah menyapaku setiap bertemu.

Tepat hari ini .....toh inilah titik batasku berhenti di sini dan pulang ke Jogja lagi apabila sudah menjelang jam 13.30 waktu meluncur ke bawah lagi.

Itu tak lupa menurunkan sedel dan lihat tekanan rem....oh iya rem tektro yang baru ini memang benar terkontrol pakem nya seperti kata .... Ono rego Ono rupo maka inilah asyiknya  turun dengan rem sepeda baru mas, bro.

Selama turun sampai pasar jagalan dan lanjut ke dua tempat lagi menuju wisata Samudra raksa dan ancolnya Jogja.

Terkadang impian ke suatu tempat itu di ukur kemampuan dan saat di jalanan jadi pingin kemana mana .... sampai ke segala ujung kulon ngetan ,ngalor,ngedumel sendiri ,munggah medun nggak bentuk seperti apa langkah selanjutnya.....lha kok ora sisan gawe peta strava sisan mungkin iso koyo benang merah yang bunder bundet gulungannya.

Toh....itu bahasa bahagia aku saat ini yang terkadang nganu ra jelas arahnya seakan menjadi hiasan menarik yang menghibur cerita nantinya buat orang lain.

Ambil sisi baiknya walau rasa ini ambyar,kesel, kudanan,ke panasan
toh hari ini tetap bisa semangat lagi dan begitu asyik asyik saja.

....oh ya malah !!?
Setelah berlayar di jalanan sampai ke ancol Jogja lalu apa yang menarik di situ.

Gini.....tempat Ancol nya jogja ini baru di bangun dan pohon pohon di tanam lalu di tutupi selendang hitam penahan panas.
Dan lingkungan di tata,jalan di tambah jalur bagian bawah dan selokan mataram di pugar sisi kanan kirinya aliran airnya.

Lho .....sabar mas bro!?
Besok kita bisa sepuasnya setelah jadi wisata baru lagi menjadi arah tujuan gowes yang asyik kok.

Nah.....walau saat itu setelah jembatan jalan di tutup dengan batu tapi bisa melipir karena pekerja di situ lagi libur di hari Minggu ini.
..... menyusuri selokan dan pinggir kali yang banjir di tandai warna air yang deras dengan warna coklat meluncur lepas.

Dan ..... saat tiba di ujung sana jalan keluar ketemu jembatan....lha kok di tutup batu lagi terpaksa sepeda di angkat untuk bisa ke luar dari wisata ini seperti di foto itu.


Tujuan .... ke mana lagi.

Karena merasa sudah cukup lama seperti ini bike alone untuk tetap bertahan gowes sendirian tanpa teman tapi semuanya bisa dan yang mengusik merengek dan terus menerus harus mampir ke warung makan atau indo_maret yang tidak sesuai dengan selera makan malah bikin lelah saat ber_sepeada.

Foto di wisata samudra raksa.

Lalu inilah kilas balik cerita klasik kali ini sebagai kisah utama yang lebih seru karena .... Yang pertama,Mesak no awakmu keno  prank soto Ghaib !!? ....Kedua,Inilah seninya bersepeda kalau ada acara gratis di manapun sebagai tujuan gowes entah itu jarak dan jauhnya pasti dilakoni.
Dan hal ini sebagai hiburan karena di situ banyak orang yang suka hobi bersepeda dan akhirnya khusus yang disebut mewah itu yang bagaimana to mas, bro !!?.

Maka untuk mengelola selera banyak orang itu salah kalau pada kenyataan sudah seperti ini menjadi pembanding dengan acara-acara yang lainnya yang ada di selenggarakan di jogja....bisa buat perbandingan.

Karena di situ ada sesuatu yang tidak bisa dirasakan namun punya maunya dibuat menjadi event dari penyelenggara dengan cara yang mewah dan dengan undangan yang menarik hal ini menjadi daya pikat pesepeda lainnya untuk datang ke tempat ini.

Maka inilah ungkapan hati para pesepeda saat itu yang bisa hadir dengan cara gowes atau pulangnya di louding ;

Karena dengan semangkok soto adalah ciri makhluk hidup untuk bisa melanjutkan hidup bersepedanya itu.

Maka perlu makan sedang bagi lainnya sekedar mengikuti arah mata angin sebagai tujuan Gowes Nya mencari hiburan untuk kemudian mencari warung soto lainnnya.

Dari hal diatas dapat disimpulkan atau dimaknai dari sesuatu acara Gowes ada perilaku menyimpang dari cara dan sikap menghargai tamunya.


..... Di saat pulang sampai di Jogja dan melihat hp ada kabar berita di Facebook seperti foto di atas itu ada istilah baru dari status status  soal soto Ghaib saat lainnya menjadi ajang perang komentar maka sebagai hiburan pelepas lelah saat seharian gowes jadi jadian dan kena Prank itu ambyar....mas bro!!.

Menurut penulis kalimat minta maaf dari penyelenggara acara atas kejadian kali ini namun aromanya sudah menyebar kemana-mana.

Lalu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata sebagai penyelaan atas kebenaran berita itu karena bayangan aroma soto itu sekadar dikabarkan untuk launching sebuah komunitas sepeda dan buka warung soto  di seberang kota sana.

Aroma soto itu menyebar ke mana-mana tapi pada kenyataannya soto itu tidak ada wujudnya alias harus membeli dulu baru di nikmati terlepas dari info sebelumnya dengan kabar soto gratis dan hal ini menjadi salah satu pelanggaran norma kesopanan dari kriteria pesepeda setempat kepada tamunya.

Apalagi aturan tidak tertulis yaitu masalah etika dalam alam pikiran dari para pesepeda Jogja yang sudah datang jauh-jauh ke tempat ini.

Dan....!!?.
Bila sampai ke tempat acara akan mendapatkan semangkok soto dan segelas teh manis.

Lalu ......!?.
Sudah jangan berisik aku mau kentut karena hanya kebagian angin dari aroma menu soto saja.....ujarnya!! Kata teman saya yang merasa tidak kebagian semangkok soto.

Sebenarnya ..... Sebenar-benarnya penulis hanya sekedar numpang lewat dan melihat kemeriahan acara yang ada.

Halo lo_haa ...... Pada saat itu penulis juga sempat bertanya di mana soto dan teh manis dan dimana kupon yang ada di acara kali ini.

Tapi jawabannya hanya untuk yang berkepentingan di bagi untuk tamu vip saja kebagian sotonya.

Ini bukan soal membayar semangkok soto teh manis atau tidak membayar tapi ini soal etika seorang tamu yang diundang.

Setelah itu penulis ikut bingung dan bertanya ke kanan ke kiri ke peserta lainnya maka Kesimpulannya ini mau dikasih soto atau tidak itu masalahnya rumah saya sudah lebih 50 kilo lebih dari sini jauhnya.

Maka setelah ini ada istilah baru lagi tentang soto ghaib dan berbagai status Facebook dan bermunculan untuk saling memberi komentar tentang Gowes kemarin itu misalnya seperti ini ;

* Istilah soto ghoib saiki jadi gosip kabare ngono jarene cah Jogja.

Opo meneh_tenan ora_ enak po soto ne_ ono petane ora Mas neng soto kui_ jebule sotone ora iso dicekel mangkok iki_ sotone bener-bener ghaib ora ono wujude.

* Atau komentar lainnya yang merasa beruntung aku entok sego kucing keno go ganjel perut lapar.


Foto ini sebenarnya untuk mengingatkan dari apapun itu kejadiannya jangan lupa bahagia...mas bro !?s

* kisah ini masih berlangsung lalu ada yang bertanya.... lah kowe teko kui entok undangan ora Mas !!?.

* Koncoku malah ngaku entok undangan VIP dan duduk e cerak tamu vip padahal kae Yo wong bingung podo awak e dewe, mas.malah entok panganan karo cemilan lan malah kopen gratis madang soto sak liyane.

* Ataupun jane sopo toh ngajak-ajak antri golek  semangkok soto teh manis bol sotonya ra ketok ...

* Padahal kae sek nga_pusi nyebar undangan plas_uuuu ...kae kae to cah e !!?.

Menjadikan orang-orang yang datang kesini seperti orang yang asing dan salah tingkah mau ngapain di tempat itu menjadikan semuanya sulit untuk berkomunikasi apalagi mencari semangkok soto yang sebenar benarnya ada nyata.

Menjadi akhir kisah ini dansumber ini di dapat atas informasi dan istilahnya cerita di ambil di status Facebook soal Madang soto Ghaib dari Status Eddy Cahyadi Pada tanggal 9 Oktober 2022.

Foto peta harta Karun gowes kali ini.


Walau hari itu penulis sudah kena Prank dua kali tapi di syukuri apa saja yang dapat membantu menyegarkan pemandangan dan tetap semangat bersepeda sampai Jogja lagi dengan aman lancar jaya .


Penulis
 

Blog Edisi unggulan

Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku perlu teman-teman dan bisa saja di jalanan secara tiba-tiba ada...