Tulisan itu ada sumber dari mana pembenaran perlu adanya cuplikan agar pembaca tahu tulisan itu asli atau saduran dari penulis lainnya.
Misalkan tulian kali ini dari medsos itu jujur saja penulis kabarkan atau bisa jadi plagiat mengambil ide status mereka.
Kisah kali ini bermula dari ide karena saya di colek di Facebook maka buat seru seruan maka jadinya cerita seperti di bawah ini.
Pembuka ceritanya.
Atau penulis ini juga sering menunggu orang orang yang sering membuat status yang unik menjadikan saya menemukan ide menulis berdasarkan orang yang terpilih itu di Facebook lalu siapa misteri orang itu pembuat cerita menarik toh tak akan beri tahu karena ini menyangkut idealisme jiplak menjiplak yang terselubung itu saja.
Karena mereka diam diam saya idolakan sebagai seorang pemikir di Facebook.
Lalu apa yang di kisahkan seperti judul di atas itu yang menyebut 28T dan perlu di jelaskan dulu di sini.
Yaitu lempengan besi bulat pinggirnya bergerigi di pasang pada sepeda dan orang menyebutnya gir pedal di pasang dekat kaki untuk mengayuh.
Dan gunanya untuk menggerakkan rantai sepeda dan biasanya untuk membantu Kayuhan agar lebih ringan saat menanjak memakai sepeda.
Tapi gowes tanjakan itu tergantung latihan dari dengkul masing masing orang.
Foto ; katanya lurah e tanjakan candi ijo mas djamboel lampu.
Mulai ceritanya.
Seperti siang ini tanggal 10 Maret 2021 sekitar jam 11,28 waktu di colek seorang teman di medsos saat ia coment di beranda Jogja gowes lalu terjadilah tulisan menarik ini.
Dan inilah status itu.
Mumpung lagi viral 28T maka untuk menambah semangat maka ada seseorang berinisiatif mengabarkan pertandingan nanjak dan pemenangnya akan mendapatkan hadiah uang dan tambahan dari penonton yang peduli saat melihat acara ini.
Saat acara ini juga di tentukan syaratnya antara lain ;
_Star mulai di Jaden dan finis di candi ijo.
_Rencananya gowes nanjak tanpa berhenti apalagi istirahat atau bersandar di pohon,tembok di sisi jalan yang di jalani peserta.
_Boleh bergaya saat nanjak tetapi tetap menjaga keselamatan diri dan orang lainnya.
_Kindisi peserta,sepeda harus sehat dan pembuat acara hanya pemberi semangat berupa hadiah serta dukungan seadanya.
_Bila peserta turun di tengah jalan maka wajib mengulang dari star lagi sampai ia menyerah dengan melambaikan tangannya.
_Hal teknis lainnya akan di bicarakan pas acara akan di mulai
Setelah itu banyak coment di beranda Jogja gowes ada yang pro kontra atau dukungan maka reaksi ada yang mengiyakan atau melarang karena ini model pertandingan kelas seru seruan saja mengaet pesepeda agar pada tertarik melihatnya.
Atau ada yang gagal paham tentang daya tahan gowes Enduro itu apa lurr !!? Katanya itu kayak tulisan di box plastik tempat oli sepeda motor biasanya ada tulisan Enduro racing ngono kui bro
Atau kenapa goweser suka gowes memakai 28T dan bila sampai di atas tanjakan terus pada dibilang sudah lulus lalu difinisi lulus itu apa sebenarnya ;
_Sudah sampai atas dengan apapun caranya membawa sepedanya karena cara pandang dan defenisi orang yang membedakannya.
_Atau sekedar sudah bisa,sudah pernah,sudah mengulang beberapa kali akhirnya sampai lalu ada fotonya sebagai definisinya bukti nyata memang benar pernah sampai ke tujuan.
_Atau seperti orang orang nanjak memakai part sepeda 28T ini adalah definisi bin aneh nyleneh karena setiap orang tidak akan mau dan yang mampu mereka lakukan juga berfikir berulang kali atau karena mereka tidak mengerti resiko yang akan terjadi pada akhirnya.
Dan hanya salut untuk semangat perjuangannya itu semoga lancar dan sukses itu saja harapan penulis kali ini.
Dan sebagai penonton yang baik kita juga harus bisa tersenyum tanpa mencibir mereka karena mereka itu lagi pingin viral,mencari jati diri dan akhirnya jadi bahan omongan para goweser lainnya.
Dan biasanya ceritera kali ini jadi bunga yang wanginnya tidak hanya sesaat itu saja dan lenyap begitu saja terbawa angin lalu.
Pada kenyataannya.
Acara bebas hambatan resiko di pikir keri dan ada orang yang menciptakan acara ini membuat orang orang lainnya yang butuh hiburan akan berbondong bondong untuk datang melihatnya sebagai sensasi di bulan Maret 2021 ini.
Lalu kenapa penulis ini juga ikut baperan !!?
Karena setiap orang punya hak yang sama untuk memposting di grup yang diinginkannya asal sesuai aturan baku dan tidak merugikan orang lain di setiap beranda komonitas sepeda di Jogja ini.
Kemudian.
Dari setiap orang mempunyai power yang berbeda beda lalu yang kuat menjadi juwowo dan yang kalah pada akhirnya menyingkir atau tersisih.
Pada kenyataanya dan terkadang susahnya mencari orang orang yang bisa memberi dukungan,motivasi,tentor atau di pikir Karo ngepit adalah situasi normal dalam memulai memilih situasi mau arah kemana tujuanmu itu.
Foto ; Status di Jogja gowesTetapi bagi orang yang terbiasa dan tahu caranya mereka tidak takut tersisih oleh jamanya menciptalan sensasi seperti pelakon dan pembuat acara ini mereka tahu mengulik atau otak Atik situasi para pesepeda lainnya.
Mereka gini berubah seperti reptil kepompong yang biasanya seorang rebahan kini akan menjadi kupu kupu yang asyik,indah di lihat dan di sukai orang yang melihatnya dan akan mengunjunginya suatu saat nantinya menjadikan tambah saudara baru lagi.
Dan setelah mereka mampu membuktikan Enduro gowesnya harapannya agar tetap menjaga moral dan menghormati orang orang yang bisa membuatnya seterkenal seperti sekarang ini.
Karena pesepeda yang baik itu tidak saja bike tetapi tetap sopan santun dengan pesepeda lainnya.
Pada akhir kisah ini.
Terimakasih colekanya mas Ledong Ari dan mas Ego A sehingga terbesit membuat kisah cerita seperti ini.
Foto ; colekan di hari itu.
Maka acara up 28T di candi ijo di batalkan dan di lanjutkan dengan waktu yang belum bisa di tentukan waktunya.
Foto ; kondisi terakhir mas djamboel lampu.
Selesai.
@cuslagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar