Tampilkan postingan dengan label Watu Gupit .. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Watu Gupit .. Tampilkan semua postingan

Selasa, 09 Juli 2019

GOBAR #23 _Paralayang.

Tak perlu terlalu jauh
Cukuplah selalu ada
Sebab keberaniannya tak kunjung padam.
_ Paralayang#23 _

Taman Gabusan Bantul...!!
Saat niat satu hati satu tekad gowes bareng kali ini saat tiba di sini terasa terlihat para pendekar jalanan pesertanya luar biasa meriah.

Kadangkala melihat seperti ini kita perlu membaur dengan mereka yang pada akhirnya di ajak foto,jabat tangan dan di tanya khabarnya gimana..!!

Tapi mohon maaf setelah saya sampai di atas puncak paralayang saat ini atau lagi butuh menikmati sendiri dalam kesendirianku.

Ataupun ....!!
Kadang harus sendiri dulu agar tahu untuk tidak menyia nyiakan bonus keindahan di bukit di atas angin ini.

Ataupun....!!
Agar kita tahu siapa yang akan setia menemani ,mendekat,bercerita tempat ini dan yang menjauh semoga mendekat kan diri.

Dan......!!
Karena mereka kesini penuh dengan perjuangan yang mengucurkan keringat,kelelahan lalu menyandar ke pohon pisang,ada rasa gengsi berakibat sesak nafas apalagi nuntun sepeda malah berasa berat dan di Naiki apalagi sepedanya malah oleng jatuhnya ke belakang bukan kesamping.
Maka tanjakan ini sebagai bagian ujian barisan dari bagian pesepeda yang semakin menyusut barisannya dari pilihan mulai jalan menanjak seperti ini.
Dan pilihan itu di uji di sini sebagai tanjakan ektrim pesepeda Jogja selatan yang ajrit treknya ini.

Saat lainnya lebih rela ke pantai Parangtritis saja atau kembali balik ke Jogja lagi.

Karena.....!!
Kamu tak mungkin lagi bisa member kisahkan harga Upgret dan harga sepedamu atau berbagai pengalaman perjalanan sepedamu tetapi di ingatkan lagi kapan terakhir kalinya kamu up_gret dengkulnya ....itu mas bro.

Saat kamu berani ikut ke atas bukit ini berarti menerima resiko Munggah medun bisa saja di tuntun ....nah.

Ada kalanya kita mengakui menjadi cah lemah,keweeran atau....!!
Kalau kamu ra percoyo ...!!
Sesok nek fotonne do di uplot nek Facebook delok o nek kono.

Ancenne ra kuat Nek  tanjakannya,kadang rasa panase we sekitaran 32'" mulai menerik rasane tubuh ini dekat dengan matahari ketokmen semlenget tapi sejuk Nek awak....mas.

Lalu....!!
Dan kamu kini semakin menjadi dewasa memahami situasi dan bukan kau anggap uji keberanian tapi ini dunia kita dalam memilih sepeda sebagai sarana kesenangan saling membantu satu sama lainnya di jalanan.

Tapi kayaknya yang ikut kali ini bukan saja anak,tua,muda tetapi mereka saling cari pengalaman baru untuk mendengar dan berbagi pengalaman bagi yang pernah kesini termasuk apa yang di siapkan dan apa saja pengamannya agar semua menjadi mudah dan se_aman atau senyaman untuk kembali ke Jogja lagi dengan tambah sehat dan bahagia.

Dan.
Pilihan ke lokasi ini memang tak begitu jauh dari Jogja ke arah selatan tapi sensasinya itu kalau di tuntun katanya sak tekane mereka rasakan saat lainnya juga menunggu di atas sana.

Ini bukan rekaan .....tapi bagaimana membangun sebuah kebersamaan dari mereka dalam melawan rasa takut di tanjakan dari apa yang sudah melemahkan ego_nya itu.

Dan.....bila sampai ke atas sana ada rasa bangga itu bisa di kisahkan lagi di kampung rumahnya bahwa ia pernah merasakan keasyikan bersaman manteman di sini dan pada akhirnya nyadar saat sampai rumah.....berucap ke lainnya seperti ini  _  jebol  aku kuat gowo pit tekan duwur Kono.
......( Gowo bukan tumpak i yaaa...mas ) here eee.

Apalagi mereka bisa bertemu seperti ini untuk saling menguatkan dan memberdayakan orang orang yang belum kenal menjadi berkenalan selanjutnya bisa di berdayakan berkelanjutan sebagai penggerak grup grup sepeda yang mereka ikuti .

Kembali ke awal lagi.....!!
Saya mencoba memahami mengapa berulang kali datang ke sini lagi.
Dari yang dulunya masih  berbatu undak undakannya kini di cor semen atau puncaknya kini sudah di beri conblok.

Apalagi tempat ini berada antara perbatasan Bantul dan Gunungkidul atau di hutan giricahyo Gunungkidul.
Atau dari pantai Parangtritis paling timur ikuti tanjakan arah menuju panggang tetapi setelah tanjakan lalu pilih belok kanan lalu ikuti arah petunjuk di situ.

kursi kursi di tempatkan di bibir puncak yang pas asrinya melihat deburan ombak membiru di bawah sana itu adalah keindahan yang sulit saya pahami.

Setidaknya pesan untuk kamu para pembaca di sini jadilah pendekar yang biasa saja tapi bila ingin lebih baik lagi cukup menjadi orang yang baik,peduli,jujur dan cobalah tersenyum kepada teman yang kamu temui.

......agar apa yang di niati itu bisa di jalani Kanti ikhlas dan safety riding agar bisa meringankan beban diri dan lingkungannya di jalanan !!.

Tapi....!!
Tapi saat kesendirian itu saya di ajak bergabung ....!!
Saat dalam kedamaian itu mereka mengusik kedekatan ku ke alam sekitar sini.

Kala sambil saya memesan kopi trubuk di warung kopi siang siang di tepian bukit itu ada dua hal pesan yang saya dapat hari ini yaitu ;

1.Tanjakan ajaklah berdamai jangan anggap sebagai lawan yang perlu di taklukkan tetapi nikmati saja tanpa mencela dan memusuhinya hingga kamu bisa menyadari di depan sana masih banyak jalan yang kau lewati lagi.

2.Atau dalam kehidupan nyata bila orang orang menghindari dari mu.
Maka percayalah kamu akan di datangi atau di pertemukan kembali oleh orang yang lebih baik dan ikhlas bersamamu.

Jadi akhir kisah ini.
Jadi apa gunanya mengubah niatan bersepeda menjadi rasa takut karena adanya tanjakan .
Karena getaran sensasinya yang itu lebih wahh ??

Karena kini terlihat kamu semakin berani dan tak kunjung padam semangat _ mu menikmati pantai selatan dari ketinggian seperti ini.

Salam Gobar ;
Satu hati satu tekat
Gowes bareng.

Selesai
@cuslagi.

Blog Edisi unggulan

Aku Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku bertemu dengan teman-teman di jalanan secara tiba-tiba dan oran...