Tampilkan postingan dengan label Say helllo Nglangeran.. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Say helllo Nglangeran.. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 Februari 2017

SAY HELLO MENUJU NGLANGERAN.


Inilah kisah gowes di sabtu pagi 30 juli 2016 di mulai dari tugu jogja di jam 07,00 untuk bersapa Say hello dengan teman Federal Jogja yang mau ke wisata Kragilan boyolali .

Sedangkan saya sendiri menuju ke arah timur sekalian mampir di tujuan teman Jogja folding bike yang menuju bukit riyadi.

Di lintasan atau sepertinya ada di jalur pesawat terbang adisucipto bila kita melihatnya dari atas candi ijo atau bukit breksi dan akan terlihat lintasan yang asyik.

Di saat ini menyisir daerah Berbah lalu menuju area di bukit riyadi ,bukit breksi dan candi ijo.

Dan setelah pamitan ke komunitas Jogja folding bike bersama gowes ke candi ijo saya lanjut gowes ke arah timur ada turunan kedua ada kelokan ketemu dengan wisata baru yaitu bukit batu papal yang terletak di dusun mlakan sambirejo kab sleman.

Batu papal.
Di tempat yang baru di ketahui ini ada sebuah batu yang besar untuk pijakan memandang spot ke depan sana dari sisi sebelah sisi timur gunung merapi di terlihat pemandangan di atas awan yang mempesona.

Di siang ini ada keaslian tempat baru dan ada tempat parkir seadanya,
Setelah ini perjalanan bersepeda di lanjut menyusuri hutan,perkampungan lereng bukit  dan ini kedua kalinya melewati jalan ini bila ketemu jalan lurus menurun panjang maka persiapan di jalur bahaya yang saya simbol kan 2z di kanan jalan ada mesjid losari 2 wukirharjo Prambanan.

             
Lalu belok kiri untu menuju masjid sekitar sambil  istirahat tuk menyiapkan langkah baru lagi karena kita ada 1/3 belok kanan itu seperti menuruni tebing yang curam berbatu serta berbahaya kelokannya akan jatuh ke jurang maka jangan malu untuk menuntun demi keberlangsungan langkah kita.

Jurug gede.
Pada saat ketemu jembatan kuning gantung yang merupakan pemisah antara wilayah sleman dan wilayah wonosari ini juga di lengkapi tempat wisata jurug gedhe yang di kelola oleh warga sekitar sini.

Bila ingin ke jurug ini akan tersaji  air terjun dengan kontur tanah berbatu dengan belokan sungai yang rimbun pepohonan,

Untuk masuk ke area ini di kenakan biaya masuk dan parkir seakan tak rugi bila masuk sudah harus lewat tepian di atas persawahan ada jembatan bambu dan setelah ini akan melewati tanah naik turun maka tinggal pilih dari air terjun terlihat dari atas atau bawah.

                                                                  Menjelang siang hari tetap gowes berlanjut di tanah semen ini jangan harap bisa di upayakan kayuh sepeda,sedangkan motor saja sulit naik karena begitulah adanya jalur ini.

Dan bila sampai akan ada tugu selamat datang di desa gembyong yang ada pohon besarnya.
Pohon itu tak akan menakuti lagi walau gowes sendiri saja seakan bertemu persawahan yang ada tower Tv pertanda sudah sampai tujuan.


Embong.
Sejenak berhenti di warung makan mbak jam karena warung ini identik sebagai simbol pesepeda bila ke nglanggeran.
Rasanya belum puas sebelum mampir ke tempat ini.

Dan setelah tubuh ini terisi nutrisi soto sore hari ini terasa badan terasa ringan untuk menuju arah gunung purba nglanggeran untuk berfoto di tulisan yang baru di cat ulang.

Untuk menyambut acara yang akan saya ikuti  besok paginya itu adalah event tahunan dan yang ini MTB#3 2016 nglanggeran. 

Sore ini saya meninggalkan sepeda di bawah sana demi mengejar momen cahaya matahari lengser dari peraduan nya itu tetapi terlanjur gelap menepi di gantikan cahaya lampu ,bintang gemintang oleh dinginnya malam di atas embong yang nyatanya berfungsi menyimpan dan menyimpan air hujan guna keperluan persediaan air di lingkungan sekitar sini.

Malam semakin sendiri ini saya mulai senang saat satu persatu teman teman Ente Jogja  mulai datang seperti bergantian  sampai menjelang esok hari.

Sambil menyapa di atas embong ini atau di pendopo embong yang berencana camping sekalian ikut acara besok paginya di bawah embong sana.

Minggu pagi. 
Pagi ini minggu 31juki 2016 saya beserta teman akan mengikuti event tahunan sepeda ban gede.

Tetapi saya hanya penikmat acara saja yang memakai ban kecil sambil bike camp juga sebagai variasi saja.
Setelah tahun kemaren juga pernah  merasakan blusukan di sini dengan ban besar.

Karena event ini menjadi incaran para goweser untuk ikut serta dengan jumlah dari 600 menjadi 1000 tiket saja masih banyak permintaan menyusul.

Saat saya bisa bersapa lagi dengan teman sepeda Jogja dan juga sempat Say hello.

Dan sebenarnya serta seharusnya trek ini untuk kelas sepeda XC AM dan DH saja tetapi teman yang merasa suka sepeda non suspensi atau rigit tetap saja berkumpul sebagai ajang temu kangen saja.

Dan juga melibas trek ini sebagian mereka ada yang maju di tuntun dan itu sudah biasa untuk menjadi alasan saja.

Saya kira ini bukan soal sepeda saja sus non sus tetapi hanya soal nyali dan keberanian melintasi jarak 15 kilo saja masih banyak yang di loading atau mengalami celaka di saat bersepeda di event ini.

Dialog Antara kita.

Ah...!? Entahlah atau memang jalur blusukan yang asoy geboy menjadi tujuan di tahun depan...?

Ah..!?.
Mereka yang tidak ber_suspensi juga punya cerita untuk mengatakan kembali ke habitatnya bahwa sebelum ada sus ? 

Ya ,Boleh ,, Silahkan dan inilah niat masing masing pesepeda  ingin mempunyai dan tentang apapun sepedanya tetap sukai lintasan di sini .

Dan.
Semoga kita bisa saling membina persaudaraan antar pesepeda dan bisa say hello di jalan lagi.

Ataupun jangan bicara mengenai nasi kuning di bungkus daun pisang. soto mbak jam,ganasnya trek 15 kilo kalau kamu belum mengerti perbandingan keduanya dari namanya gunung purba dan embong nglanggeran.

Penutup.
Jangan angan angankan untuk pergi di hari Sabtu dan pulang di hari Minggu sore karena niat seperti ini lupa pulang rumah dan jadi orang yang tanpa beban tanggung jawab.
Tapi inilah perjalanan gowes say hello ketemu teman gowes dari manapun juga di dekati dan di ajak ngobrol bareng.

Ini adalah keasyikan untuk kembali lagi ke Jogja sekitar jam lima sore 

Selesai.

Blog Edisi unggulan

Aku Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku bertemu dengan teman-teman di jalanan secara tiba-tiba dan oran...