Tampilkan postingan dengan label Gowes Budaya.. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gowes Budaya.. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 April 2019

GOWES BUDAYA

Pagi ini saya akan berkisah tentang kotaku dan masih di temani sepedaku ini.
Memang Jogja itu sangat istimewa dan menarik perhatian banyak orang.
Sebagai salah satu kota wisata budaya khususnya dengan kreasi kreasi anak mudanya sebagai seorang pesepeda dan komonitasnya.

Jadi apakah salah jika selalu saja ada keinginan dan meski rasa lelah itu selalu ada saja.

Dan bila mulai kenal seseorang di perjalanan tanpa nama ,tanpa sebab ,tanpa mula dan akhir itu dalam pertemuan saat bersepeda itu.

Maka lambat laun kusadari terkadang harus curi pandang atau di biarkan menjadi rahasia saja.
Bukan untuk di utarakan tetapi di syukuri kita pernah di temani gowes bareng di Jogja .

Lalu....!!
Biarkan apa Khabar dan aku rindu .
Biarkan baik baik saja dan sayang  kamu.

Dan biarkan menjadi bait dan pengganti bila kelak kisahnya menjadi seperti ini ;
_ Kapan akan ke Jogja lagii !?
Atau sebaliknya bila di beri kesempatan bisa ketemu lagi.
_ Kapan aku ke kotamu lagi !?
Menjadi sebaliknya bila ingatan pernah ketemu,itu saja.         
        
Lalu inilah kisah blusukan bersepeda dan segala rindu maka dengan bahasa duduk bareng dulu di angkringan untuk ngopi bersama ,bercerita dan bernasehat tentang kebaikan saat bersama sama duduk sambil ngopi.

Kita mulai dari sini _ ;
_ Panggung krapyak
Di kisahkan sebagai asal muasal manusia itu hidup .


_ Keraton. 
Di kisahkan proses kehidupan manusia dan manusia lainnya.


_ Malioboro.
Di kisahkan sebagai bahan godaan manusia dalam hidup seperti belanja kebutuhan hidup dan kebutuhan biologis yaitu Sarkem.


_ Tugu.
Di kisahkan sebagai kembalinya manusia kepada Tuhan-nya.


_ Pojok Beteng kulon.
Di kisahkan sebagai benteng pertahanan kraton Jogja.
Dan memiliki 4pojok Beteng yang salah satu tembok Baluwarti berada di sisi barat daya kraton atau jokteng kulon
Tetapi saat ini tersisa 3 benteng dan 1nya lagi di bagian Utara sisi timur menjadi bangunan yang di gunakan masyarakat umum.
Dan dulunya hancur akibat serangan pasukan enggris pada peristiwa geger sepehi th 1812.


Akhir kisah ini.
Terimakasih untuk semua orang dan mantenan yang telah rela memberi nasehat dan ikut membangun tentang kotaku Jogja.
Dan meskipun saya sendiri ini hanya manusia biasa yang penuh dengan kekurangan.
Serta belum bisa menjadi seorang warga Jogja dan seorang teman yang baik itu saja.
Ataupun yang selalu bisa menemani di saat di minta menemani  bersepeda di saat kamu butuh di temani.

Dari teman sepedamu.

Blog Edisi unggulan

Aku Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku bertemu dengan teman-teman di jalanan secara tiba-tiba dan oran...