Tampilkan postingan dengan label Puncak Turgo.. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puncak Turgo.. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 April 2019

GOWES PLUS TREK KING KE PUNCAK BUKIT TURGO.

Gowes dan treking ke puncak bukit Turgo gunung Merapi.
Gowes bareng ma teman Religi Jogja menuju bukit Turgo.
Saat Semangat Minggu pagi di mulai dari sebuah ajakan seperti ini terucap ;

Monggo tanggal 14 april 2019 ingkang longgar wedalipun untuk kangen kangen nan ngobatin sedulur  kadang goreli kaleh ngopi Lampung sinambi  ziarah ke makam di daerah Turgo di Sleman Jogja.....Monggo !!?

Dan ....!!!.
Saat bagiku itu sebuah kisah untuk menggenapi kisah deretan wisata gunung Merapi di sisi selatan harus di urai kembali .
Mungkin ada dengan rasa lelah karena sebuah keinginan apalagi saya belum pernah datang kesini.


Pagi ini......!!
Hanya dapat diam menahan bayangan karena aku manusia biasa yang punya rasa takut bukan cah kendel.

Yang mungkin juga mewakili setiap orang yang baru datang di lokasi tertentu apalagi di gowes di daerah religius ke tujuannya.

Awal mulanya .....!!
Dan itu sebuah kemustahilan tetapi nyatanya semua teman teman ini di gowes alon alon waton ke lakon akhirnya juga sampai.

Atau dari semua wes biasa gowes jadi cah strong kalau dronjong munggah  bisa ketawa cengengesan Kabeh.

Dan judulnya saja gowes religi....!!
Menuju ke arah Utara Jogja untuk mencari kitap kitap dan berusaha menikmati karunia_Nya wahai sang pencipta dengan cara bersepeda .

Dan sepeda.....!!
Itu cuman sarana mencari  penunjang persaudaraan yang seiman Islam itu saja.

Meski di jalani dengan bersepeda ojoh kakean alesan liyane saat menunggu lainnya ada yang sambat di sana.

Katanya merasa gelo ora melu barisan ini dan merasa lainnya yang di Jogja sana masih saja kecewa kok ndak di ajak .....Sih.

Maka seperti ini :
Nah rasanya kecewa ora melu gowes goreli !!?

Atau seperti ini ...!!?
Lho merasakan tanjakan aja belum benar gimana mau menyikat jalanan tanjakan seperti ini yang lurus kadang banyak tanjakan terasa banget seperti itu.

Ataupun seperti ini lagi....!!?
Nek Kowe cah muda muk senengane mbayangke sek macem macem.

Kadang perlu ngraksake dlosor mu  gowes Karo mlaku duwur mentit cerak gunung Merapi mungkin saja kurang duwur.. .....kesel Poh.

Dan ada yang iri .......!!?
Mungkin padune do arep  Muni kancane cah primitif,cah selllo kok ndadak ngomong mubeng minger  mergo iri delok keasyikan kebersamaan kali ini .....!!
koe ora nembung arep melu tho mas saat terbaca di what up 


Atau.....!!?
Salah satu sesepuh yang ikut di sini di katakan teman teman ini menjadi seorang yang bisa menginspirasi lainnya yang lebih muda.

Semua hanyalah hitungan angka karena menjadi tua itu pasti tetapi bapak ini semangatnya tidak kalah Karo sek muda.

Setelah gowes ia mulai melepas sepedanya di parkir di base camp lalu ia mulai naik tracking blusukan di rimbunnya pepohonan ke atas bukit Turgo. 

Mulai yuk.
Setelah tikum di jam 07.00 wib kita berangkat ke Utara dari tugu Jogja menuju ; 
_  Pulau watu pakem.
_  Pasar ngepring posko sepeda down hill.



_ Sekolah dasar Tritis mulai di hajar tanjakan lalu belok kanan menuju jembatan ..... naik.
Lalu di situ ada rumah kopi...!!

_ Lalu ketemu pertigaan yang ada tulisan dusun Turgo belok ke kiri kita melewati tanjakan terakhir atau sampai di masjid syeh Djamil qubro ini 

Tetapi !!?
Ada kisah mengharukan di sini saat teman saya rela balik ke Jogja lagi

Saat.....!!
Ia getaran ia di kejar anjing di daerah sini karena memang begitulah adanya di perkampungan di lereng gunung.

Padahal  wes dekat lokasi base camp Turgo tapi nek mau ke makam ke berada antara ada di puncak sana  kita harus tracking masih jalan kira kira 1,5 jam lagi.

Base camp Turgo ....!!
Di tempat ini ada warung dan tempat menitipkan sepeda kita di saat kita naik naik ke puncak gunung tinggi tinggi sekali....uhuiii.


Lalu kita ....!!!.
Kita mulai treking dengan membawa air minum dan sarung untuk ziarah ke makam di atas bukit sana.
Bermula melewati pinggiran di atas tepian aliran kali boyong dan jejeran bambu petung yang menjulang tinggi dan menjuarai ke beberapa sisi menjadi jalan ini sedikit sejuk dan semilir anginnya.

Lalu......!!!
Melewati tanah berlapis dan bebatuan yang berlumut hijau menjadi kalau di pijak terasa licin dan berbau di tempat yang lembab atau tertera cahaya matahari memancar di sela sela pohon yang rindang.

Maka sering jalan terjal menjadikan kita harus hati hati apalagi ada tali tambang yang sudah terpasang di situ agar para pejalan kaki bisa berpegangan saat melewati jalan itu.

Dan wilayah ini ....!!!
Saat di dusun Turgo desa purbo binangun kecamatan pakem kabupaten Sleman Jogja ini tergolong daerah rawan bila gunung Merapi punya gawe siklus erupsinya.
Dan khususnya daerah Turgo ini termasuk daerah situs Merapi purba di bagian sisi barat daya gunung Merapi.

Sedangkan daya tarik di sini untuk ;
_ wisata treking.
_ pendidikan flora fauna
_ ziarah makam.
_ gua Jepang .
_ monumen peninggalan sejarah.

Saya sampai puncak Turgo.
Sesampainya di puncak dengan keberanian dan usaha pada akhirnya ...
.
Di atas ini terdapat makam leluhur yang bernama _ Kyai Turgo_ yang makamnya berwarna merah muda dengan lantainya keramik hitam.

 Dan di situ ada lemari kecil yang di dalamnya berisi sarung,sajadah dan sebelahnya ada ember bak pancuran untuk wudhu para peziarah.

Soal air....!!
Sedangkan sumber airnya kita harus ke bawah dekat lorong gua Jepang di situ ada mata air mengalir dengan ukuran kolam kecil 20x30 cm yang dingin dan rasanya segar sekali setelah seteguk air
masuk ke perut ini. 


Di sebuah makam ....!!
Makam kyai Turgo atau syekh Jumadil Qubro ini terletak 1000 meter di puncak bukit Turgo sebagai tempat yang religius..

Siapa dia ....!!
Tokoh ini merupakan penyebar agama Islam di tanah Jawa yang hidup sebelum wali songo ada atau di masa kerajaan mojopahit.

Kenapa tokoh ini.....!!
Tidak saja sebagai tokoh sejarah yang di cintai rakyatnya tetapi setelah meninggal atau wafatnya ia memiliki banyak makam peristirahatan yaitu di
_Bukit Turgo Jogja.
_Trowulan mojopahit.
_Kota Semarang.
_Kota Gunung kidul.

Lalu.....!!
Mengapa begitu banyak makam di buat dan apa gunanya para penjajah Belanda melakukan perannya seperti itu !!!?
Dan yang asli makam yang mana berada di 4 daerah itu !?

Akhirnya dari makam ini....!!
Silahkan anda pahami dan bila para pembaca mengetahui sejarah ini maka kirim saja komentar kepada penulis di blogger ini bila tau mengapa sejarah di buat seperti itu.
Yang saya tahu saat ini bagaimana caranya untuk menikmati wisata gowes plus treking naik gunung Merapi ini agar tiba ke Jogja ini dengan lancar itu saja.

Pada akhirnya....!!
Setelah pada kumpul sampai di basecamp atau mereka yang tidak treking berusaha membuat gelaran kompor dan apa yang di bawa dari Jogja itu.

Makanan kecil seperti roti,Indomie serta memanfaatkan lainnnya di keluarkan dari tas bawaan saat saya bersama lima orang ini berusaha bisa turun gunung kembali ke barisan di bawah sana.

Berjalan turun begitu mudah karena sudah hapal lintasannya menerjang ilalang daun dan kayu serta tanah berlubang menjadikan keasyikan itu patut di syukuri sampai disini.

Saat rasa lelah kedinginan,lapar sampai ke bawah saya gabung di lingkaran gelaran kopi dan langsung menyatakan teh anget,roti dan .....!!?
Saat kisah turun gunung ada.....!!
Ya....kita menemukan dompet yang masih komplet uang,KTP,SIM dan kartu mahasiswa di Jogja ini tapi kok alamatnya di Jawa barat rumahnya.

Ini berarti milik mahasiswa yang lagi wisata atau studi mencari bahan penelitian keanekaragaman hutan Turgo ini sempat jatuh di sela sela rumput yang di temukan teman saat turun gunung.

Dan....di lain hari teman saya memberi Khabar kalau pemiliknya sudah mengambil dompetnya kembali.

Alhamdulillah......!!!
Alhamdulillah kita bisa trek king sampai ke bawah lagi dengan selamat dan setelah beberapa saat geguritan cerita sana sini tentang hari ini .

Kini waktu sudah hampir jam 12 saatnya kumpulan ma teman Religi ini membubarkan lingkaran ini mencari masjid untuk menjalankan ibadah.

Setelah jam 12,30 wib kita semua terkontrol pesertanya itu kita sekitar 25 orang ini kembali pulang ke Jogja lagi dan berpisah di Tugu Jogja dengan aman sejahtera.

Selesai.
Terima kasih.
@cuslagi.

Blog Edisi unggulan

Aku Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku bertemu dengan teman-teman di jalanan secara tiba-tiba dan oran...