Tampilkan postingan dengan label Run to care ( eps 2 ). Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Run to care ( eps 2 ). Tampilkan semua postingan

Kamis, 14 September 2023

Run to care 2023 ( eps 02 )

Teruslah berlari !!
Episode 02.

Halo para pembaca blog ini apakah pembaca di sini kemarin sudah membaca tulisan yang pertama saya di blog ini juga.

https://iyinkws.blogspot.com/2023/08/run-to-care-2023.html.

Mungkin akan membuat anda bisa membingungkan plus mem_bagongkan diri ya !!.

Kepada orang orang di dunia kamu Jika anda mengatakan ya itu pasti bener betul !!.

Toh anda harus memahami maksud saya tentang berlari itu bukan fashion saya dan sangat sulit untuk saya kuasai sebelumnya.


Apalagi melanjutkan episode ke 2 kali ini tapi itulah sebabnya saya ingin membangun rasa suka itu pada saya sendiri dan kepada para pembaca di sini.

Ada banyak hal di dalamnya dan itu akan menjadi lebih keren di dunia lari.

Atau sekedar pembanding ilmu di dunia persilatan sepeda dan berlari itu sama sama juga merasa menyedihkan mas bro !!.

Tapi toh tetap ngangenin karena banyak orang bercanda dan bercerita di dalamnya.


Tetapi bagi saya sendiri seperti foto di atas ini agar lebih canggih lagi dalam merencanakan media Corat coret menyusun kata dan bisa menalar sebuah hobi orang berlari.

Jadi... alih alih memasukkan hal baru secara teknis tentang event lari malah jadi rancu seperti ini dalam otak saya.

Toh yang terbiasa menulis tentang kisah klasik para pesepeda tapi ini soal berlari secara riil di lakukan secara luar biasa yang penuh sensasi.

Sedangkan perlakuan yang khusus karena saya juga menjaga orang berlari itu harus lebih sabar dan bisa menjaga suasananya agar mode para peserta tidak down sebelum waktunya finis.

Dan memulai menulis itu terutama dalam mencari titik temu  dari kata kuncinya setelah melihat mereka melakukan sesuatu tanpa harus menggunakan desakan tapi mencoba memahami acara ini karena begitu.

"sensasional sekali bro larinya para peserta hari ini !!" 

Ayo, kenapa kau tak juga bilang cinta dan mencintai berlari.

Mari bantu saya untuk bersama kita inu mengambil alih bahasa mereka kaum pelari berjarak jauh ini.

Dengan jalan memutar ke episode 02 lagi hari ini untuk mendapatkan kisah nyata tentang bagaimana caranya agar penulis dapat memberikan kontribusi  secara tidak nyata kepada event berlari seperti ini melalui sebuah tulisan yang saya bisa.

Atau saat saya berkeinginan dan menyampaikan pesan kepada orang yang saya ketahui bersama bahwa saya ingin sekali menulis.....

Maka mereka malah mengatakan " kok Saiki ganti aliran nulis,to mas bro!! ".


Foto : saat selesaikan misi di pagi hari istirahat di ws 10 makan bubur dulu.

Tetapi dengan cara ini bisa menyegarkan untuk mengetahui bahwa saya sangat interest tentang cerita berlari di event ini dan selalu mengembangkan diri secara emosi saya mencoba dilibatkan.

Faktanya saya bisa menulis seperti ini karena ikut terjun langsung sebagai Marshal yang bisa memahami setelah ketemu kata kunci saya tinggal mengembangkan cerita ini dengan mudahnya.

Di episode kedua ini tentang pergerakan dan perbaikan dalam saya merancang sebuah tulisan di episode pertama yang di situ mengenai kisah kisah klasik acara yang penuh suka dukanya team work di imbuhan guyonan ala penulisnya.

Tapi di episode kedua ini lebih ke soal teknis dan suka dukanya para peserta lari dalam melakukan pergerakan yang baik dan peduli ke sesama maka penulis mencoba membingkai cerita ini dengan cara seperti ini.

Penulis mencoba membingkai cerita ini untuk mendorong agar banyak orang suka membaca walaupun banyak hal yang perlu Dibaca tapi hanya sedikit yang memahaminya.

Karena kualitas blog ini hanya sekedar menghibur pembacanya maka sebelum anda meneruskan membaca anda harus bertanya pada diri sendiri.....!!?.

Pantaskah membaca  karena penulisnya merasa tidak begitu paham apa yang ditulisnya itu.

Untuk apa karena penulis sendiri tidak punya track record tentang cara belajar sejarah di dunia pelarian dari kenyataan....guyon tenan yang ini bro !!.

Melanjutkan episode !!.

Sebelum melanjutkan episode kedua ini saya akan mencoba mengenalkan Apa itu "Run to care " yaitu acara lari sejauh 150 km yang diadakan di kota Semarang dan finis di kota Jogja pada tanggal 18_20 Agustus 2023 untuk tujuan mengumpulkan donasi kemanusiaan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Setidaknya peserta itu diberi kesempatan untuk berlari sejauh 150 km lalu nantinya ada orang baik yang akan memberikan donasi lalu donasi itu di hibahkan sebagai amal kebaikan.

Setidaknya peserta juga bisa membuat prestasi secara personal dan dampak baik kepada masyarakat yang lain termasuk melewati jalur lari bisa menghibur banyak orang.

Apalagi kegiatan ini dilakukan secara terencana dan bersama-sama dengan melibatkan lebih banyak orang lagi.

Semua agar tujuan ini terlaksana dengan dengan membangun tim lebih sukses lagi dari episode pertama.
Tim sukses telah merencanakan saat Pendaftaran peserta,penentuan rute,menetapkan jumlah logistik dan perizinan keamanan acara kali ini.

Secara teknis langkahnya tak panitia lebih terukur dan relevan dalam menanganinya agar dampak positif.

Dari Pesan yang disampaikan dapat diterima baik oleh pihak terkait dari pemerintah setempat,pihak sponsor dan terutama kenyamanan dari peserta sendiri harus terjamin.

Apalagi dari masyarakat yang telah menjadi orang baik yang telah memberi amal donasi semakin melimpah nilai rupiahnya

Dengan tujuan menciptakan perubahan yang nyata sehingga secara tidak langsung tulisan Kisah Klasik blog.

Ini juga bisa memberikan informasi yang menarik serta nyata untuk saat ini dan masa mendatang di event Run to care berikutnya.

Kepada orang-orang yang suka berlari dari kenyataan itu saja pesan dan harapan penulis yang sebenarnya....semoga benar adanya.

Berlari dari kenyataan.

Hii.....bercanda mas bro!!!.
Apa yang pertama kali ada di benak anda bila mendengar kata berlari sejauh 150 km dan di lakukan dengan cara....!?

Saya ingat saat ini saya tidak melakukan ikut berlari seperti itu tapi saya mendengar cerita mereka tentang langkah kaki mereka adalah " Perjuangan " yang baik.

Beruntungnya saya bisa melihat secara langsung untuk merasakan perihnya perjuangan.

Itu untuk berkembang membangun kekuatan bangun ketahanan tubuh dan membangun kesabaran diri untuk mencapai " Langkah yang terbaik ".

Langkah-langkah itu membuat pandangan saya berbeda saya walau penuh tekanan dari rasa ngantuk,lalu hawa dingin di lereng pegunungan Merapi jogjakarta.

Lalu di malam hari tapi mencoba meyakinkan diri saya bila melihat betapa sakitnya di posisi para pelari saat itu.

Saya hanya mampu memberi tingkat kenyamanan yang sedikit yaitu " siap " sedia di tempat jaga Marshal yang telah ditentukan titik jaganya.

Terus berlari.....!!

Ya, kali ini Acara Run to care semakin populer saja
di mulai dari tahun 2018 saat itu penulis juga menjadi Marshal sama juga di tahun 2023 kali ini dan pesertanya ternyata masih ada peminatnya dan di minati karena beberapa alasan yang jelas membuat mereka.

Bisa me_ngaduh untuk berlari dari " Kenyataan di zona nyaman dari dunia keseharian mereka itu ".

Lalu mengapa mereka memilih untuk menjadi seorang pelari ;

1.Sesungguhnya berlari demi mencari kesehatan,kebugaran yang paling mudah guna meningkatkan tampilan tubuh dari otot,paru-paru, jantung dan ketahanan tubuh agar sehat secara keseluruhan.

2. Berlari sebagai tantangan pribadi seperti ikut event seperti ini para peserta ikut berpartisipasi terutama dalam jarak yang ingin diikuti dari berbagai pilihan dari yang 50 km,100 km dan 150 km.

Jarak ini akan memberi tantangan secara pribadi saat mereka salah satunya berseru seperti ini
 " Aku mampu kok,kak berlari  !!".

Tantangan berlari ini banyak orang ikut serta karena untuk menguji batas fisik serta mental serta rasa takut dan meraih impian yang luar biasa nantinya.

Hal itu akan menaikkan pamor karena dalam Komunitas lari itu akan melibatkan beberapa orang. 

Dari yang merasa kuat dan yang merasa lemah sehingga para pelari dapat saling berbagi pengalaman serta dukungan dan motivasi satu sama lainnya.

Hubungan ini karena setiap orang mempunyai berbagai kepribadian yang berbeda-beda dari sisi berlari.

Karena berlari bisa dilakukan semua orang yang tidak memandang jenis kelamin usia latar belakang maka semua ini akan memberi kesempatan kepada para pelari ini bertemu dengan orang-orang yang mempunyai minat yang sama.

Namun beberapa alasan yang ada untuk memilih berlari dapat bervariasi dan secara umum mempunyai tujuan motif secara pribadi dalam memilih olahraga lari.

Jadi ......!!?.
Kesimpulan kata kata terakhir saat ini hanya andalah yang bisa menjawabnya dengan anggukan sebagai seorang pelari itu saja.

Ina inu Run to care 2023.

Lari di waktu malam hari dapat memberikan tantangan tambahan terutama menghadapi lingkungan dengan cuaca Bentuk udara dan Hawa dingin.

Namun bagi pelari saat itu tidak membuat tubuh melemah tapi perlu menjaga kesehatan dan keselamatan saat lari di malam hari.

1. Kalau berlari di malam hari lingkungan menjadi dingin dan resiko kecelakaan dari cedera karena tidak bisa melihat dengan jelas rintangan atau permukaan jalan.

Maka pelari dianjurkan menggunakan pakaian yang cerah agar mudah terlihat dan menggunakan lampu kepala dan lampu dada serta berlari di arena yang dikenal atau diperkenalkan jalurnya seperti event seperti ini dengan tambahan jalan yang terang benderang.

2. Sebelum berlari diadakan pemanasan dengan melakukan gerakan peregangan untuk meningkatkan aliran darah serta mempersiapkan otot-otot saat berlari.

3. Dalam keadaan berlari penting diingat bahwa setiap orang bereaksi secara berbeda-beda terhadap lingkungan dan Hawa dingin.
Maka setelah berlari sejauh 150 km tubuh akan merasakan lemah.

Lalu.... ada beberapa langkah yang biasanya dilakukan untuk pemulihan tubuh yaitu dengan menggantikan air dalam tubuh dan mengurangi aktivitas sementara untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk pulih agar mencegah cedera lebih lanjut.

Lalu .... Mengambil istirahat yang cukup akan mempercepat pemulihan dengan tambahan mengisi cairan tubuh karena hilang di sebabkan keluar keringat untuk menghindari hidrasi tubuh agar tetap normal.

Lalu .... Memberi tubuh nutrisi yang seimbang setelah berlari untuk memperbaiki otot yang rusak dan menyediakan Energi yang diperlukan untuk pemulihan.

Lalu ... Setelah itu segera tidur agar tubuh cukup memperbaiki pemulihan diri dan juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Lalu .... Lalu dari langkah-langkah di atas disesuaikan dengan kebutuhan dan setiap individu dalam masa pemulihan dirasa masih memburuk dari kondisi tubuh maka segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Perhatian :
Jika para pembaca di sini merasakan penulis sok pintar dan menggurui para senior pelari di ranah kawan-kawan pesuka_nya jangan ragu untuk memberi masukan dan teguran kepada penulis tentang tulisan blog kali ini.
Itu saja.....!!
Selamat berlari.

Kata katanya teman pelari.
Inilah ungkapan dari para pelari.

Setelah menyelesaikan aktivitasnya berlari dan penulis mencoba mengambil coretannya di Instagram Run to care 2023 maka inilah pilihan penulis :

*_ Alhamdulillah karena tidak ada kata selain kata syukur.

Yang bisa diucapkan karena telah menyelesaikan misi ini dengan kondisi sehat dan bahagia.

Lalu teruntuk teman-teman terbaik yang telah mempercayakan diri untuk berlari Semarang _Bandungan_ Yogya_ Pakem sejauh 100 km dengan rute yang luar biasa.

Semoga kebaikan kalian untuk anak-anak Indonesia akan digantikan Tuhan dengan berlipat ganda.

Ingat :
Juga untuk panitia yang telah mempercayakan para peserta lari ini untuk pertama kalinya berlari dalam misi kebaikan ini.

*. Menurut para pelari rute kali ini terlihat begitu sadis tapi ngangenin.

Untuk menempuh jarak 100 km melintasi jalur dingin antara gunung Merbabu dan gunung Merapi di tengah malam dengan berbagai tikungan tanjakan yang nggak habis-habisnya untuk melawan letih dan ngantuk di kilometer Jalan terakhir.

Toh cerita ceria itu sebagai penghias malam sampai pagi harinya dan mempunyai cerita sendiri ada yang keserempet mobil di jalur ramai Salatiga Boyolali sampai digodain hantu di jalur sunyi hutan belantara hingga adegan pancingan geng motor menjelang pagi hari.

Walau para lari sudah mempersiapkan diri sebulan yang lalu H-10 saat start malah terkena sakit flu adalah gambaran cerita-cerita unik mereka ini.

Apalagi mereka ada yang berlari dengan hidung tersumbat kerongkongan kering saat siangnya panas menggoda untuk minum es malah hidung menjadi um_belen meler.

Atau malamnya terasa dingin lalu suasana mencekam dengan hiburan dunia Lain toh malah selesai larinya otomatis melernya juga hilang sekalian jadi sehat lagi.

Toh di lintasan ini tidak ada yang terasa nyaman apalagi ujian bertubi-tubi diterima setiap peserta ada yang bertahan sampai akhir di titik finish di sambut anak-anak secara antusias di panti @desaanaksos.

Ada orang baik .....!!. Para pelari sangat berterima kasih kepada orang baik yang merasa disupport saat berlari.

Sehingga pesan amanah sudah ditunaikan dan donasi telah tersampaikan ke panti asuhan desa anak sos di daerah pakem Jogja.

Dan Para pelari ini pun telah menuntaskan di pilihan etape 100 km melintasi jalur yang tak mudah.

Berapa hari ini sangat terharu bahkan saat jelang Star atau saat story live saat itu masih ada orang baik yang ikut berpartisipasi memberi donasi maka Para pelari mengucapkan banyak terima kasih.

Pada akhirnya saat peserta mendapat mendali medali ini untuk kalian orang baik di sana !!.

Dan pendapat para peserta ini katanya..... !?.
Cari di ini di handle cukup bagus sehingga para peta sangat salut kepada semua panitia plus para relawan yang terlibat.

Di udara panas yang terik dan di tengah malam di daerah sunyi sekalipun masih bisa stand by lalu saat di jalur finish dengan sambutan yang luar biasa dan tentunya refresh Man yang cukup memanjakan para peserta lari kali ini.

Lalu peserta lainnya menimpali dengan berkata seperti ini..... Iya akan siap ikut lagi di tahun depan !?.

*_ Atau..... Ada peserta yang perdana baru ikut acara kali ini.

Alhamdulillah bisa ikut perdana juga finish awal di RCT.
Maka dia sempat berucap kalau event ini terasa : seru,asik,manis,pahit ia rasakan.
Sedangkan soal rute jarak waktu itu semua hal biasa.

Sedangkan kalau luar biasanya itu bisa finish tapi kondisi tubuh masih strong ujarnya.

Kalau misalkan pelari itu capek itu hal wajar tapi untuk menyerah bukan jalan keluar titik !!.

*_ Atau..... Ada peserta yang ragu-ragu saat ikut mendaftar.

Kali ini karena sanksi Apakah ia sanggup melaksanakan misi kebaikan untuk mengantarkan donasi dari Semarang ke Jogjakarta sejauh 150 km.

Setelah beberapa saat dari keraguan itu kini peserta ini begitu yakin ia tidak sendiri ada anak-anak manis dan lucu di titik finish nantinya.

Ia merasa jalanan begitu naik turun tiada habisnya sedangkan udara panas dan berubah dingin di daerah Bandungan Semarang dan cuaca di daerah Selo Magelang di malam hari yang begitu kuat dinginnya sampai menembus kulit itu mampu ditepis.

Doa doa anak anak itu mengiringi para pelari sehingga kaki para pelari ini di hangatkan oleh doa doa menjadi mampu terus melangkah itu bukan apa-apa dibandingkan rasa khawatir dari anak panti asuhan ini yang menunggu di garis finish.

Pengorbanan Para pelari ini patut diacungi jempol karena mereka berjuang selama dua malam tidak tidur dengan rasa ngantuk itu rasanya cukup terbalas dengan memejamkan mata selama 20 menitan agar tenaga ini segera pulih kembali

Untuk melanjutkan aktivitas lari agar bisa bertemu dengan anak-anak panti asuhan di garis finish.
Akhirnya peserta ini dapat melalui  rute ini berucap sujud syukur alhamdulillah bisa finish dengan tersenyum dengan penuh haru.

Atau.....!!
Kisah lainnya di halaman Facebook : 
Matakayuhanku.com

*_ Atau..... Jalan Gelap Dinihari.

Di mulai start dari Banyumanik,lewat kota Semarang,naik Gunung Pati menuju Bandungan CP 1 51K dengan elevasi 1135 di tempuh dengan waktu 9 jam dalam kondisi baik.

Saat start di Bandungan,turun ke Ambarawa menuju Salatiga ke Boyolali dengan jalur yang masih menanjak dihajar panas yang sampai 38'' menghabiskan banyak waktu dan energi.

Di 10 K terakhir menuju cp 2 menghabiskan banyak waktu yang membuat blaster semakin membengkak dan akhirnya pecah.

Itu menghabiskan waktu hampir 12 jam menuju CP 2 km 98.

Masih bisa berlari,badan masih sangat fit tapi kaki sudah mulai bengkak dan berair dan memutuskan DNF km 80 dan masih bisa jalan sampai di cp 2.

Semarang-Jogja menyisakan pengalaman yang takkan terlupakan karena ini pengalaman ultra Marathon pertamaku.

Terima kasih untuk semua donatur yang mempercayakan langkah kebaikan ini.

Terima kasih untuk semua yang sudah support dan mendoakan,
Terima kasih untuk semua cinta kalian

I'ts not about a race.It's about yourself and caring.

,,,,Ini tentang hal baik yang tidak pernah Finish,,,,

Akhir kisah ini.

Perjuangan untuk menyelesaikan misi telah usai dan kembali ke habitatnya masing-masing dan penulis hanya bisa sebarkan misi kebaikan ini di blog pribadi Saya.

Terus sukses dan berlanjut hingga tahun depan.

... Terus jangan berhenti di Kamu,teruslah "Berlari"... Kawan !!.

Selesai.
September 2023.

Penulis
Iyink ws.

Blog Edisi unggulan

Aku Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku bertemu dengan teman-teman di jalanan secara tiba-tiba dan oran...