Rabu, 16 Agustus 2023

Jembatan Akar kurahan Sayegan Sleman jogjakarta

Ringkasan cerita hari ini.
Inilah tulisan versi saya tentang sesuatu yang lagi viral di Jogja
Yaitu Jembatan akar desa kurahan kidul margodadi Sayegan Sleman Jogjakarta Indonesia.

Tempat ini tidak saja masih wingit,angker, serem juga menakutkan bila ada hewan melata merayap di saat itu kita lagi apes datang kesitu.

Tetapi lingkungan terlihat pohon kelapa di ujung gang kampung dan pohon  tinggi itu terletak di belakang rumah warga dan di bawah pohon besar ada jembatan itu untuk akses menuju ke persawahan.


Tapi kini jadi ramai !?
Jembatan terbuat dari pohon apa ....!?
Semoga harapannya tetap asri sejuk dan alami setelah di kunjungi wisatawan lokal !!?

Entah di saat dulunya di larang oleh warga setempat .....menjadi viral karena di larangan itu dan di takuti di per_anukan toh malah membuat mereka para pesepeda itu datang satu persatu menjadi sekumpulan datang.

Sudahlah atau entahlah sampai kapan mereka jera dan mencari tempat tempat baru lagi.....mereka itu para goweser.

Sudah seminggu dua Minggu empat minggu terus saja bergantian untuk datang ke sini sampai sampai media Facebook selalu ter_ anu ter_gambar di jembatan di daerah Sayegan Godean Jogja menjadi hiasan dunia Maya.

Ingat ingat ...!!.
Jangan paksa memakai google map karena posisi yang di cari blank tetapi gunakan GPS yang artinya gunakan penduduk sekitar untuk menemani sampai ke tujuan.

Walau hari ini saya gowes bersama teman teman sepeda berbagai komunitas yang ada di Jogja menjadi harapan kebersamaan untuk bisa membersamai mereka ini seakan sangat asyik sekali untuk mengulang sampai empat kali khusus datang ke tempat ini.


Jembatan akar.

Dikatakan jembatan akar karena jembatan itu mempunyai keunikan arsitektur yang menarik dari akar sampai ketinggian pohon mempunyai ciri khusus.

Apalagi di situ di letakkan besi rel kereta menjadi ujung belitan yang kokoh dan kuat untuk menahan ujung ke ujung jembatan termasuk jalur setapak sungai yang mengalir di bawahnya sebagai penyubur ranting akar yang kecil lainnya.

Konon katanya jembatan ini di buat di masa kolonial Belanda untuk mempermudah dari dan ke persawahan pohon tebu pembuat gula pasir di masa itu.

Jembatan akar yang memiliki panjang hampir 10 meter dengan lebar bervariasi sekitar 1_1.5 meter ini. 

Tempat ini kini menjadi tempat tujuan wisata lokal yang banyak di kunjungi dan mempunyai unsur-unsur dari cerita asal usul dari kisah sejarah masa penjajahan.

Hal lainnya tentang jembatan akar saya mencoba mencari informasi tentang apa tujuan dari pembuatan dan pembangunan bisa terbentuk jembatan seperti itu sampai mengapa bisa di sebut sebagai jembatan akar !?.

Di sebut jembatan akar karena ada aliran air sungai di bawahnya dan kontruksi khusus yang unik dari perbandingan jembatan lain yang ada di sekitar tempat itu.

Lalu secara alih fungsi sosial dalam kemasyarakatan sebagai tempat penghubung antar desa dan menuju area persawahan jelas ini berdampak pada aktivitas kehidupan dari warga sekitar jembatan ini masih aktif menggunakan sebagai aktivitas sehari-hari sampai sekarang ini.

Soal mitos dapat diceritakan dari cerita yang beredar di masyarakat mengatakan ada mitos tokoh Sentral yang terkait beliau itu pemilik rumah sekitar jembatan akar yaitu seorang penjaga masjid.

Cerita selanjutnya.
Jembatan Akar kurahan Sayegan Sleman jogjakarta 
Pertama dalam penulisan blog ini tak lepas dari peran serta postingan Mas Moko NS di media sosial Jogja gowes pada tanggal 20 Juli 2023 dan Tak lama kemudian berselang untuk take down sejenak.

Kemudian muncul lagi re_upload per tanggal 1 Agustus 2023 setelah menjalani masa Ina inu dan Ita itu dari warga di situ dan bagi para pesepeda sendiri agar tidak di upload dahulu tempat itu di media sosial.

Membuat orang kemudian mencari tempat itu karena penasaran dengan apa yang telah lihat sekaligus terlanjur basah sekalian dari istilah ini untuk menggambarkan bagaimana situasi saat itu masih ada kebimbangan di dalam tubuh si penemu tempat ini.

Walau ada saja orang yang curi-curi pandang untuk datang sendiri dengan bertanya ke warga sekitar toh tetap saja bisa ketemu dan situasi ini tidak bisa terbendung apalagi gambaran keunikan tempat ini sudah bocor informasinya lalu membagikan sekali lagi di media sosial dan lokasi sebenarnya.
Menjadikan satu persatu mendengar kabar burung yang ingin menclok di atas akar pohon ini semakin banyak orang datang ke sini.
Bahkan untuk bisa berfoto di atas jembatan akar ini sekarang ini harus sabar dan antri satu persatu bahkan ada yang nggak sabar akhirnya foto bersama dengan teman komunitasnya.
Halo bagaimana cara fotonya...... Untuk menghasilkan foto terbaik Biasanya pada waktu sore hari dan bisa Menikmati keindahan alam sekitar sini seperti di alam lain yaitu seperti di Hutan Amazon sana.

Semakin lama merubah keadaan banyak pesepeda pada datang tidak hanya pada waktu pagi hari siang hari sore hari berdatangan ke tempat ini pada akhirnya mereka penduduk sekitar sini membuka diri memberi petunjuk,arah menyapu latar sekeliling jembatan, menyiapkan kotak amal sekedarnya,menyediakan tempat parkir dan warung dadakan sudah mulai ada di tempat ini.
Karena warga di sini sudah tidak bisa menolak dengan ramainya pengunjung di wilayah desa ini.

Pada akhirnya toh semakin ramai orang datang dan perlu saling mengikatkan karena untuk bisa berkunjung ke tempat ini harus ;
1. Tetap menjaga sopan santun kepada alam dan warga sekitar sini.
2. Menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya.
3. Tetap hati-hati saat melintas jembatan.
4. Saat mengambil gambar foto seperlunya saja antre dengan lainnya' dan jangan terlalu banyak orang di atas jembatan akar.
5. Tetap menjaga tumbuhan yang ada apalagi jangan merusaknya dengan mengambil apapun dari pohon sekitar lokasi jembatan akar itu.
6. Tetap percaya saja akan adanya sejarah dan cerita klasiknya tersendiri apalagi Jangan membantah cerita-cerita itu agar ada besi sebagai landasan jembatan akar.
7. Tetap fokus mengucapkan salam dan pamitan saat datang ataupun meninggalkan tempat ini sesuai gambar mapping di bawah ini.
Cerita klasiknya.
Jembatan akar terbuat dari akar pohon yang entah pada waktu itu di gebetan melilit dari perbuatan manusia lalu kembali evolusi karena perbuatan alam ini.
Akar menyatukan lagi menjadi arsitektur yang unik bahkan tetap menjadi misteri.

Pohon yang lebih dari 100 tahun ini hidup menjulang tinggi hampir 10 meter tinggi pohon ini juga menimbun alam dari bumi lingkungan di bawahnya termasuk aliran sungai di bawahnya menjadi semakin asri dan sejuk.

Maaf..... !!??
Informasi terbaru jembatan akar di daerah Kurahan Kidul Sayegan margodadi Sleman Jogjakarta tidak tersedia dalam data base mungkin anda dapat mencari informasi lokal seperti situs pemerintah setempat bercerita lokal atau menghubungi kantor pariwisata setempat untuk memperoleh informasi terkini.

Foto di ambil saat sore hari terlihat romantis.
Saat sebuah pertanyaan ini saya munculkan di layar chat GBT AI  asisten.

Toh jembatan akar ini tempat yang baru saja di temukan para pesepeda kini menjadi viral.

Maka saya lebih baik bertanya saja kepada chat pintar asisten ini tentang pohon yang termasuk kriterianya jembatan akar itu.

Lalu ini jawaban chat pintar ai asisten dari beberapa pohon yang dikenal memiliki akar gantung yang dapat terlihat seperti jembatan akar.

1. Pohon beringin ( ficus benghalensis) sering terlihat Akar gantung yang menjulang ke bawah dari batangnya. Sedangkan akar-akar ini saling membelit dan membentuk jembatan akar yang kuat.
2. Pohon bayam ( ficus microcarpa) ini juga memiliki akar gantung yang mencapai tanah dan dapat membentuk jembatan akar yang luas.
3. Pohon Pule ( alstonia scholaris ) pohon ini juga dikenal memiliki akar gantung yang menjulang ke bawah Dari batangnya sedangkan akar ini sering terlihat berkelok-kelok seperti jembatan akar.

Sedangkan perbedaan antara pohon preh pohon beringin dan pohon ficus viren juga dikenal sebagai pohon Tarzan atau jungle fig.

 1.Jenis pohon menurut bahasa latinnya.
* pohon preh ( aleurites moluccanus )
*Pohon beringin ( ficus benghalensis ) 
*Pohon ficus virens.
2.Ketiga pohon ini sama tinggi tumbuh besar sekitar 15-45 meter yang membedakan hanya batang bisa meliuk liuk dan berduri untuk pohon ficus virens.
3.Akar gantung.
Pohon ficus virens memiliki akar gantung yang menonjol dan tumbuh panjang dan menciptakan bentuk pohon yang unik daripada jenis lain dari pohon preh dan beringin.

Ada perbedaan dari ketiganya bisa menjadi gambaran jenis pohon apa yang ada di jembatan akar di desa kurahan  ini sebenarnya !?.
Banyak pendapat masih belum pasti dari jenis pohon yang ada di lokasi itu.

Beberapa jembatan akar di Indonesia.
Ada beberapa pohon yang dikenal memiliki akar gantung yang dapat terlihat seperti jembatan akar yang ada di Indonesia diantaranya:

1. Jembatan akar lawang Dieng Jawa Tengah ini memiliki pemandangan alam yang indah terutama saat musim hujan ketika sawah-sawah di sekitarnya hijau subur.
2. Akar teh tarik Nusa Tenggara Timur terletak di pulau Flores dibangun di tengah hutan dan dikenal karena strukturnya yang unik dan menarik.
3. Jembatan akar Pulo Alor Nusa Tenggara Timur digunakan sebagai akses menuju desa terpencil di pulau tersebut.
4. Jembatan akar dan jembatan bambu di Baduy Banten digunakan untuk menghubungkan akses warga desa antara Baduy luar dan baduy dalam.
5. Jembatan akar Kelurahan Sleman Jogja ini untuk akses Jalan setapak menuju desa dan persawahan oleh warga setempat tapi kini menjadi tempat wisata lokal para pesepeda untuk bergambar foto dengan sepedanya.

Sebagian ini hanya beberapa contoh jembatan akar yang ada di Indonesia dan mungkin masih ada tempat lain yang belum saya Sebutkan.
Hal ini penting untuk melakukan riset lanjutan dan konsultasi dengan berbagai sumber untuk memastikan bahwa informasi yang diberikan itu info terkini dan akurat.

Tetapi apapun itu jenis pohonnya setidaknya pohon ini adalah spesies yang penting dalam ekosistem dan memiliki nilai estetika alam yang tinggi dalam pembentukan alur alam dalam mengukir pohon itu.

Karena masing-masing pohon memiliki karakteristik yang unik dan berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan kecil alam raya di sekitar desa ini.

Penjaga masjid.
Ada apa dengan sosok penjaga masjid dalam tulisan kali ini.
Di sekitar jembatan akar ini konon katanya ada sebuah rumah dihuni seorang penjaga masjid atau sering disebut Marbot.

Saat ini hanya tersisa rumah yang tinggal puing-puing bangunan batu bata rumah ambruk.
Menurut ceritanya sosok ini malah memilih tinggal di masjid hingga masa akhirnya meninggal dunia di usia tuanya.

Ataupun murid seseorang yang ditemui saat itu juga menceritakan kalau jembatan akar ini sudah ada semenjak beliau ini masih kecil hingga kini saat melihat cucunya Sudah tumbuh dewasa tempat itu masih seperti itu.

Kalau soal rel kereta Beliau juga menceritakan konon katanya dulu di seberang sungai ada sawah yang ditanami pohon tebu.

Dan besi rel kereta api ini diletakkan di situ sebagai sarana lalu lintas hasil panen pohon tebu.

Pada saat ini.
Tempat ini sekarang telah berubah menjadi Villa semenjak bulan Juli sampai pertengahan Agustus 2023 acara Gowes telah dijadwalkan ke batang akar dan mampir di soto tengah sawah menjadi agenda Gowes yang asik tentunya.

Tanpa mengurangi rasa hormat teman-teman pe_sepeda kalau tempat ini ada di lokasi masih tanah kebun milik pribadi dan bukan spot wisata umum maka tetap menjaga sopan santun, sikap saat bisa berkunjung ke tempat ini dikarenakan tempat ini yang masih cukup wingit keadaannya.

Dan ....!!.
Tapi ini realitas kadang untuk apa Saya menulis seperti ini toh tidak mungkin dibaca karena mayoritas orang-orang Maya itu tidak ingin tahu amat kamu mau gowes blusukan ke mana sama siapa.

Sedang apa dan habis mengalami kejadian apa secara natural spiritual saat datang ke jembatan akar dan apakah hal ini akan menakjubkan para pembaca blog ini.

Mereka juga sesungguhnya tidak peduli amat dalam membaca blog ini kadang merasa senang kadang rindu bahkan kadang membenci....duh !!?.
Foto posisi terbaik di jembatan akar seperti masuk ke hutan Amazon.

Tetapi dapat dipastikan bahwa blog ini masih bisa bertahan sampai sekarang ini karena sekedar untuk menjalankan hobi menulis dan menghibur orang banyak melalui ulasan ini dari apa yang saya alami dan rasakan juga dengan apa yang akan di tiru untuk kamu ikuti ....itu terserah elo !!?.

Itulah sebabnya saya tidak peduli orang akan membaca blog ini atau di share ke teman lainnya itu tidak begitu penting.

Yang lebih utama yaitu saya hanya ingin meninggalkan kesan Jejak Petualangan saya kali ini untuk diriku sendiri yang bisa kulihat dan ku baca ulang di tahun-tahun mendatang.

Tulisan ini sesekali sebagai penghibur hatiku bahwa saya pernah ada di saat itu dan saya menjadi diri sendiri terkadang terlihat kuat bahagia dan memeluk luka dalam diam.

Secukupnya bicara dalam diam dengan diri sendiri dari apa yang salah dan apa yang perlu di perbaiki.

Seperti pohon yang diam tegak berdiri tetapi memberi rasa nyaman di semua pohon yang ada di sekitarnya.

Itu saja cerita klasik kali ini.
Saya lanjut dengan cerita selanjutnya yang lebih seru lagi.

Jogjakarta
15 Agustus 2023.
Terimakasih untuk :
1.Mas Moko NS sebagai sumber ide penulisan blog ini.
2.Teman teman gowes di Jogja.
3.Warga sekitar desa kurahan margodadi Sayegan Sleman.
4.Semua informasi chat ai asisten yang terus menjadi ide penulisan blog ini.

Selesai.
Salam gowes.
Matakayuhanku.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Edisi unggulan

Aku Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku bertemu dengan teman-teman di jalanan secara tiba-tiba dan oran...