Rabu, 23 Januari 2019

ROKE Oke Kota BLITAR .

Sisi selatan kota Blitar.

Berkisah ku kali ini sekedar melanjutkan garis batas ku gowes di masa lalu hanya sampai kota Kediri atau terputus jaraknya di dan ke arah Jawa timur dan ingin menyambung lagi saat ini.

Saat perjalanan ini di susun kembali dengan niat dan tinggal duduk di bangku bus dari terminal giwangan di jam 21,00 mulai ada rasa kesepian karena ber_sendiriku di malam seperti ini diantara 45 penumpang yang tidak kukenal menuju arah bus ke daerah Jawa timuran.

Foto ; Di alun alun kota Blitar.


Ku sandarkan kepala di jendela kaca bus ini agar bisa melihat kenangan dari tugu tugu selamat datang,papan di luar terlihat petunjuk arah ke wisata dollo kediri atau mengetuk untuk mulai menulis ulang penggalan kisah kenangan jogja kediri pulang pergi di saat touring di saat itu.

Dan lamunanku buyar saat kenek bus memberi tanda aku harus turun setelah melewati jembatan mengkreng atau depan dikit di pertigaan Bra,an Kertosono untuk ber_segera ganti bus.

Walau sudah pagi sekali tetapi penumpang berdesakan tetapi ada sisa tempat duduk di jam 02,15_3,35 waktu bisa tiba di terminal Tulungagung .

Saat kondisi lokasi masih sepi ini terpaksa aku mampir di warung depan terminal Tulungagung sekedar ngisi perut dan mendengarkan cerita tentang kota ini .

Setelah beberapa jam terdengar suara pemanasan mesin bus di jam 4,45 waktu yang lama untuk menunggu agar saya bisa sampai di terminal Blitar.

Kebetulan juga bus segera ketemu ukuran yang besar jadi tidak memilih bus yang tanggung seperti yang di sarankan pemilik warung tadi karena selisih dari karcis bus besar 15 ribu sedangkan bus sedang 25ribu rupiah....nah !!.

Sekilas Info :
Setidaknya sebelum berangkat ke kota Blitar saya sebenarnya mau naik kereta api tetapi harus menunggu lama dari Jogja itu ngantri beli tiketnya apalagi berangkat  keretanya di jam 2,45 pagi hari dari stasiun Lempuyangan jogja.
Dan seperti bila menggunakan moda kereta itu saya tidak bisa mengurai kenangan masa lalu....nah !!.
Atau yang mau naik travel dari daerah terminal Giwangan di patok harga 140 ribu saja plus makan.

Dan saat anda ingin balik dari Blitar ke jogja bisa naik bus berkisar 190 ribuan dan bila dengan kereta api berangkatnya sama di jam 12 siang hari.
Atau anda senang kuliner soto bakso pecel dan menu lannya semua di pathok harga 8/10 ribuan.
Jadi _angka 8 dan 10 memang penuh arti di kota Blitar ini.

Aku sampai.
Tepat jam 6,30 pagi di hari senin tanggal 14119 mata ini butuh keseimbangan karena sudah tidak mau di ajak kompromi nyalanya sudah 5watt  untuk menunggu penjemputan.

Saat seorang bapak ojek menyarankan untuk bisa mengantar saya ini tujuan sedangkan aku masih Ha_lu di kota Blitar ini untuk mau kemana,dimana dan menuju tujuannya !!........lah nan tenan bingung Khan !!?.

Dan...!!?
Dan hanya keajaiban perpesanan what,s up aghirnya penjemputan itu datang,
Sambil menyebut...........
Alhamdulillah.

SELAMAT PAGI KOTA BLITAR _ CUACA CERAH HARI INI.
Saat aku berseru kepada diri ini sambil menyeimbangkan badan di dalam mobil dengan kondisi mata mulai redup maka sampailah di rumah itu .

Lalu sehabis mandi di sebuah rumah yang ku kenal lewat gambar foto dan keluarga di sini mulai saya kenal satu persatu beserta lingkungannya yang ada di depan rumah ada kolam ikan koi berwarna warni,tumbuhan bonsai yang merasuk ke tumbuhan lainnya dan beraneka jenis kolam ikan di belakang rumah.

Dan saat aku ketemu kamar tidur aku kok merasakan jadi Pelor...... alias nempel kasur langsung molor terbawa mimpi suasana yang syahdu di rumah ini.

Maklum ora kuat ngantuk menjadi terlelap sampai jam satu siang di saat bangun di ajak ke tempat kulineran di dekat makam Bung karno yaitu pecel mbok Bari yang telah menjadi aikon kota ini .

Kalau soal rasa relatif tapi kenangan melihat kesegaran menunya yang pedas di taburin peyek kacang dan tambahan tempe goreng yang di iris iris tipis...enak banget..

Di cuaca yang cerah ini di temani Om Monos dan mas Ganden lalu kita melaju di dalam mobil ini dan aku melihat keluar di setiap perjalanan selalu saja saya bertanya ini itu yang memang mengasikkan untuk rencana besok hari untuk di gowes .

Dan saya mulai merasakan aura aura semangat patrotisme sang proklamator Bung Karno ini dari peninggalan cagar budaya bangunan yang klasik dan museum,makam beliau dan seperti halnya penasaranku untuk bersegera mulai bersepeda....up,s.

15satu19belas.
Tepat di tanggal lima belas januari tahun sembilan belas mulai gowes kearah selatan dari rumah utama.

Dan semalam kondisi hujan deras lalu pagi ini di penuhin sebangsa spi_ces laron beterbangan dan adanya ke becek an genangan air menjadi spot  pantulan foto kita ini.
Saat laron laron itu mengikuti kita untuk melewati jembatan yang terdiri dari dua sisi bangunan jembatan yang di beri nama jembatan Trisula.

Lalu,kita sampai di spot Yang di namakan cahaya Rolling yang sedari tadi menjadi pilihan spot foto yaitu di hutan yang lebat pepohonan yang terpercik Rolling cahaya matahari  .

Dan bila ada cahaya matahari maka terlihat ada pecahan garis garis lurus akibat dari rongga rerimbunan dedaunan kena cahaya matahari yang eksOtis untuk di jepret foto.

Foto ; Hasil foto om monos.


Pindah ke Spot Serut...!!.

Dan kemudian menuju ke Taman wisata alam Pringgodani yang di dalam lingkup ini ada taman,kolam renang di sekitaran area PLTA Lodoyo dan bendungan Serut kita bisa berswa foto yang asik dan asri lokasinya.

Lingkup ini terletak di gogo desa kanigoro Blitar timur yang beberapa jam lagi untuk 45 menit berikutnya kita bisa ke bendungan berikutnya.


Spot Wlingi....!!
Tetapi sebelum ke bendungan Wlingi kita mampir ke warung yang Mewah_ alias mepet sawah tetapi tak kalah nyussnya dengan warung di kota Blitar karena menunya bervariasi aroma pedesaan itu......bro.

Lalu setelah itu.....!!.
Di lanjut memasuki area wlingi yang terbuka langsung di pinggir bendungan terlihat olehku perbukitan gunung menghijau dan tempat ini merupakan bendungan salah satu dari dua bendungan yang ada PLTA nya yang ada di daerah Blitar ini.

Hari ini masih cerah untuk meninggalkan Taman wisata wlingi raya untuk segera melewati kantor Bupati Blitar di situ ada spot foto patung Bung Karno yang menarik perhatian saya ini.

Foto : Bendungan PLTA.


Lalu....!!
Nampaknya saya masih semangat bersepeda untuk menuju arah selanjutnya yang masih ada udara panas ini tetapi saat melewati depan SMA 1 Blitar ini aku berhenti di sisi jalan karena suasana pepohonan begitu rimbunnya,udaranya semilir dingin dan sejuk saat kita sudah dekat dengan alon alon kota Blitar.

Ingat...!!
Keputusan saya agar sampai di sini adalah secara sadar beserta bonus nikmatnya karena menemukan orang baik yang rela sampai sejauh ini yang bukan saja karena kepepet atau pilihan lain tetapi karena memang kita suka bersepeda mencari sehat,gambar foto dan kulineran terutama bakso yang modelnya berserat di alon alon Blitar ini dengan tambahan tahu dan kuah sayur yang menyegarkan sampai tubuh ini keme_pyar rasanya.

Jadi_karena saya kesini juga menjadi bagian kisah sebelumnya dari teman dan man_teman yang datang dengan caranya dari jogja,bandung dan kota lainya yang sudi datang berkunjung ke kota ini.
Atau siapa saja yang sering bolak balik datang di kota ini menjadi cerita kali ini semakin menarik di kisah kan untuk di dengar oleh penulis ini.

Atau aku ini yang kurang piknik sehingga paling akhir untuk ketinggalan waktu bisa datang kesini dari apa apa kisah kisahnya dan dari kenikmatan yang kau dapati itu,mengapa tidak dari dulu sampai kesini !!?

Saya kesini tidak hanya terpaksa dari sesuatu yang terputus mencoba menyambung lagi dan lagi untuk bisa bersilaturahmi ke keluarga om monos di kota Blitar ini.

Putus apanya !!?
Ya_terputus perjalanan waktu itu ke arah timur mencari sebuah kisah klasik bersepeda yang terputus alur jalan kisah klasiknya.

Ya....!!?
Lalu kali ini untuk datang ke sini karena keter_putusan saya untuk menjalin rasa untuk bersilahturahmi karena keluarga ini yang ku kenal kini sudah pindah dari jogja ke kota Blitar dan saya belum sempat bertemu setelah lama ia tinggal di kota ini.

Ndi_lalah e_ saya termasuk cah selo tur wani teko dewe untuk menyesuaikan jadwal beliau yang ada agar bisa datang kesini.

Saya...!!?.
Apalagi saya tahu aturan aturan seperti halnya waktu gowes di luar rumah ini juga tidak merepotkan yang ada di rumah maka harus menjaga diri dan keselamatan.

Dari sejak awal sampai kembali ke jogja kita saling adanya komonikasi karena sebaik baiknya keadaan tak pantas bila saya ini kakean sambat.

Tetapi hanya kakean sambat ingin segera keluar rumah terus untuk bersepeda apalagi memposting di media online sesuatu yang tak layak tetapi harusnya yang bagus saja dari hasil fotonya .

Dan menyenangkan agar orang orang lain juga terhibur di medsos di hasil perjalananmu kelak itu saja pesan yang saya ingat waktu itu....siap_Om.


Foto : Titik nol kota Blitar.

Dan dari namanya gowes alon alon wathon kelakon di sisi selatan kota Blitar ini kita sudah i kisah kisah kali ini.

Dan kisah selanjutnya ;
Dengan cara bersepeda melingkari kota Blitar sisi utara akan berlanjut kisahnya di blog di sekitaran candi Penataran dan museum museum lainnya yang ada di kota ini.

Selesai.

Salam dari kota Blitar.
@cus2019.

Blog Edisi unggulan

Aku Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku bertemu dengan teman-teman di jalanan secara tiba-tiba dan oran...