Rabu, 29 Juni 2022

Gowes waduk Kedung Ombo..

Ingak inguk waduk Kedung Ombo Grobogan Jawa tengah Indonesia.

Langkah awal.
Jalanku masih panjang untuk selalu memberi bacaan yang penuh hiburan,menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.

Hari ini gowes kemana !?.
Di hari Minggu 26 Juni 2022 di mulai dari titik kumpul di Janti Jogja di jam 06.45 - 22.00 waktu kembali dari bendungan Kedung Ombo ke Jogja lagi.

Dengan jarak nyaman sepeda MTB dari ukuran ban radial luar ukuran 27.5+210 itu lebih dari 200 km di capai jauhnya pulang pergi dalam waktu sehari semalam menuju tujuan bendungan Kedung Ombo Grobogan Jawa tengah.

Foto; ilustrasi editan saja untuk penghias blog ini.

Mulai saja kisah pagi ini.
Acara kali ini di ikuti 150 peserta yang ikut gowes dan 30 orang lagi yang tidak gowes mempunyai tugas mulia melayani untuk membuka jalan di setiap persimpangan jalan dengan sepeda motor.

Dan lainnya ngomongin para penggowes untuk segera makan minum di setiap pemberhentian yang di pilih sebanyak 3 tempat pemberhentian turun minum dan di sediakan makanan dari 2 mobil yang berisi aneka kue serta buah segar.

Walau ada saja kisah drama salah ambil jalan seharusnya putar kiri malah keasyikan di jalan menurun toh semua itu bikin drama gowes yang patut di contohkan dari tim cek rute sebelumnya kurang komunikasi.

Dan situasi ini membuat adu argumentasi di pinggir jalan saat saya menganggap itu sedikit buat hiburan pagi hari melihat situasi seperti ini.

Toh.... Semua cerita gowes kalau ada drama seperti itu menjadi kembangnya bersepeda di manapun tetap tidak ada yang sempurna itu saja.

Mungkin karena gemesnya peserta dari tadi selalu terpaku pada pengatur jalur di depan menjadi irit iritan sepeda yang panjang itu terpaku di kecepatan di bawah 25 km/h saja.

Atau gowes kali ini mengganggu lalu lintas toh pada sengit mungkin saja melihat keberadaan kita di jalanan pagi itu.

Apa lagi yang mengaku kuat gowes nya itu....sek do sengit yo ben !!?.

Toh seperti ungkapan berikut ini ;
...... ... Gowes sekarang ini okeh pesertanya,panjang jalan rutenya,komplet hawa cuaca hari ini dan...!?.

Foto ; ilustrasi di Kedung Ombo.

Lalu inilah kisah saya yang semula hanya terbayang jauhnya dan kini terbukti sampai ke Jogja lagi sekitar jam 22.00 wib.

Akhirnya bisa menilai kekuatan diri sendiri kalau gowes di paksakan melebihi batas normal atau bahkan lebih dari jarak yang biasa di lakukan dalam sehari.

Foto ; ilustrasi 150 goweser memadati jalan raya.

Dan situasi gowes berjarak ini bikin tubuh makin melar sana sini termasuk pandangan mata yang kendur kabur oleh panas dan berganti hujan lebat secara alami dan cepat berubah cuaca yang sangat ekstrim.

Lalu lelahnya bersepeda itu bikin ngilu di persendian otot dan sendi lutut yang akan terjadi kontraksi otot berhenti kalau tidak berhenti sampai disitu ada batasan usia yang sangat penting bagi tubuh manusia.

Saat gowes berangkat dari rumah sekitar jam 5.15 wib dan kumpul bareng berangkat jam 6.45 wib.

Waktu berangkat dari rumah saat itu masih gelap gulita tanpa matahari yang cukup panas dan pulang lagi ke Jogja sudah gelap di malam hari.

Banyak sekali kenangan terindah dalam hidupku yang asyik bisa dilihat seperti hari ini.

Dan sampai di tujuan yang ingin dicapai dengan kendaraan sepeda gunung ini.

Juga akan memberikan dampak positif proses bagi saya dan perkembangan gowes sepeda berikutnya akan lebih paham jalur lintas daerah ini 

Dan akan membuat jalan lebih mudah karena sudah hapal betul seluk beluknya menuju tempat yang sama seperti di Kedung Ombo dan sekitarnya.

Mungkin saja saya akan kembali lagi dengan cara berbeda dan lebih memilih menggunakan moda transportasi motor yang lebih mudah sampai kesini.

Dan hal utama untuk di ulang lagi karena sudah tahu jalan alternatif yang lebih cepat.

Tapi kali ini saya seperti meraba raba jalanan di bagian setiap sudut jalan yang tidak pernah tahu arahnya dan tanda yang harus di ingat untuk mendapatkan pandangan mata kemudian di rasakan sensasi perih nya jalur ini. 

Walau dengan ada saja ungkapkan seorang teman seperti ini .....!?

Tekan lokasi tidak !?.
Atau malah nggak balik ke Jogja lagi !!?.
Atau masih ingat jalan pulangnya to... yink !?
Kamu kuat sampai ...... !!?

...... .... Yo,Kuwat to om raketan ro mbrebes milli karo ngenjot pedal sepeda kayuh.

Sebenarnya sudah cukup itu saja gowes nya dan tidak terkecuali dengan cara seperti ini.
Dan ... maksud hati !!?.

Tapi soal keinginan berkata lain gowes walau hujan hujan di jalani yang membuat tubuh menjadi lebih mudah lelah masuk angin dan hujan deras yang mengguyur tubuh manusia manusia ini terus berusaha melaju menggunakan baju plastik berwarna warna warni menghiasi jalanan.

Saat kehujanan ini melalui proses panjang akan membuat kita lebih baik lagi karena terbiasa untuk melakukan sesuatu tanpa harus menunggu hujan reda bisa tidak bisa pulang kerumahnya.

Walau terasa miris takut akan sakit ataupun takut di tinggalkan oleh barisan depan yang lebih kuat gowes nya malah bisa saja ketarik dengan terpaksa.

Kondisi jalan rolling naik turun dengan segala upaya dan sisa sisa keikhlasan.

Saat pulang jalan masih rolling apalagi sudah terdengar suara gemuruh dari atas sana di berbagai sumber tanda mau hujan turun.

Untungnya sampai di bawah bukit dataran lagi di dusun_ Ngandol dekat lapangan bola desa sumber Lawang dekat lalu menuju toserba Indomaret mulai berubah cuaca gerimis dan angin awal hujan itu mematahkan daun daun berserakan di sana sini.

Dan mengusik ketenangan mata ini serta tenaga dalam di keluarkan untuk  menguji seberapa kuat kemauan dan tekad untuk menerobos jalan persimpangan jalan kereta.

Lalu lurus belok kiri untuk mampir di warung Indomaret di jalan solo Purwodadi km 20.

Karena kehujanan kita berteduh di toko apotek dari jam 15.30_17.00 wib.

Kita melihat hujan mulai berubah gerimis lagi tanda teman gowes di belakang sana mulai mengajak mulai star lagi.

Lalu menuju tempat angkringan untuk mencari susu jahe dan makan secukupnya di dekat persimpangan rel kereta api.

Jalan masih panjang untuk pulang dengan kondisi jas hujan basah kuyup dan tubuh kedinginan menggigil !!

Semua itu berusaha agar bisa sampai dan kembali lagi ke Jogja lagi dengan aman,selamat,sehat dan membawa kenangan asyik yang baru lagi.

Foto ; ilustrasi jarak tempuh menurut strava sedikit salah karena sinyal hp terkadang blang.

Ingat..... !!?.
Kisah kisah perih ini membuat saya kembali lagi bersemangat untuk bisa membuat sebuah karya sastra yang lebih baik lagi.

Atau ada saja kisah unik dalam pikiran saya melayang ke arah kanan kiri dan ke bawah untuk mendapatkan hasil kata dan huruf di rangkai menjadi maksimal dalam bentuk apapun bisa menjadi alternatif tulisan blog saya ini.

Lalu saat pikiran melayang saat itu ...... Cuma bisa bilang kalau tidak mau ketinggalan cerita klasik pantau terus blog iyinkws.blogspot.com.......jangan lupa !?.

Yang lagi viral soal pamer foto di medsos.
Kata pamer atau memamerkan atau dalam bahasa lain berarti show off.

Dan menurut artinya sesuatu yang dimiliki oleh seorang dengan maksud untuk mendapatkan hasil dari orang lain dan kemudian memperlihatkan kelebihan yang dimiliki lalu menyombongkan diri.

Maka dari sekian banyaknya orang yang memiliki nilai yang lebih gila atau pemalu itu punya caranya sendiri untuk melakukan sesuatu untuk mendapatkan kebahagiaan pamer di media sosial sampai lupa untuk..... ...!?.

Soal bentuk Pamer Foto.
Lalu tulisan adalah bentuk aktualisasi nilai-nilai budaya pamer terselubung tentang hujan deras dan jalan yang naik turun dengan rolling sepanjang 40 km bolak balik jalan rolling.

Atau bentuk sambatnya penulis ini yang mulai merasa mbrebes milli eluh air mata campur air hujan ngrasake dalan ambyar koyo ngene.

Dan leh ku sambat meneh saat hujan kadang terjerembab di lobang jalan raya yang rusak ber air.

Dan itu menghubungkan ke kota Klaten juga lagi perbaikan jalan raya....kok tak rasak rasak ke kok rusak kabeh jalannya !?.

Di saat harus dilakukan dengan cara seperti ini yang terkadang bentuk ini bukan gowes kekinian yang biasa di lakukan oleh seorang yang kurang waras.

Tapi mboh jerone ati iki rasanya jangan di gagas rasa dari perasaan saat itu soalnya iki jenenge hobi iku kudu penuh sensasi dan jadi jalan nya di ikhlasin saja.

Karena masih ada di depan sana dan di belakang sana mereka juga  teman lagi gowes akan mengikuti langkah ini dengan bahagia nya masing-masing..... !?.

.....hari ini ojo di gawe susah apalagi di getunin maka pesan penulis di nikmati saja prosesnya karena suatu hari nanti kamu bisa menertawakan ketidak warasan kamu.

Pada kisaran waktu yang tepat dan sesuai keinginan anda untuk mendapatkan kisah ini berikutnya di blog berikutnya.
Dengan judul episode 02 ; 

Tilik waduk Kedung Ombo.

Foto ; mapping dari jalan utama ke waduk Kedung Ombo versi penulis.

Ini saja untuk kisah nyata seorang yang memiliki tingkat pertumbuhan dan produksi tenaga berlebih.

Atau untuk sekedar pamer foto dan cerita perjalanan menuju tempat gowes yang paling sering ditemukan pada kegiatan anak sepeda pada umumnya yang lagi viral di datangi.

Itu saja untuk kali ini.
Selesai.

Penulis
iyink ws.
Jogja Juni 2022.

Rabu, 15 Juni 2022

Lobang Sewu yang hilang lobangnya.

Jalanku masih panjang untuk menuju ke .....!?
Gowes waduk Wadas lintang di episode berikutnya dan mampir di lobang Sewu tetapi lobang nya hilang !?.
Dan kisah saya semakin bertambah kenangannya lagi saat ini seperti foto brosur di bawah ini.


Bahkan jejak Kayuhan di perjalanan bertambah pula usia saya.

Dan semakin sadar diri dengan berbagai drama apalagi konflik yang membuat bikin stres saat di jalanan nantinya.....saat ini yang di butuhkan hanya konsentrasi !!?.

Karena yang di butuhkan saat ini cuma bagaimana caranya agar tidak terlalu jauh.
Tetapi lebih manusiawi takarannya misalkan berhenti saat lapar dan minum saat harus agar bersepedanya menjadi nyaman itu saja.

Dan di kelilingi orang orang yang seiman saat bersepeda walau masih saja cemas yang tiba tiba muncul secara alamiah.

Itu apalagi malamnya seperti anak kecil yang merengek rengek pingin ikut liburan dan terus banyak keinginan di pikirannya itu menjadi kurang tidur.
Apalagi membayangkan cara melakukanya dengan mengayuh sepeda.


Foto : Di depan pintu gerbang lobang Sewu Wadas lintang.

Lalu bisa mempertahankan posisi ini di jalanan yang naik turun dengan perbandingan mapping Mbah Google itu menambah beban pikiran.

Pikiran apa masih kuat,apa nanti di loading,mampir di mana untuk bisa tidur nyaman,makan minumnya di mana saja.

Ataupun caranya yang harus gowes pelan tapi pasti bertemu jalannya.
Toh ini bukan pilihan mutlak tapi pilihan yang harus di pilih.

Misalnya besok pagi ada apa dan untuk saat ini sekedar gowes untuk mengulang lagi menjadi jilid dua kali ini.

Jadi nikmati saja alur jalan cerita dan secukupnya saja karena tidak semua orang bisa melakukannya dengan cara ini.

Mulai saja kisahnya.
Selamat pagi para pejuang penderitaan di jalanan inilah kisahnya.

Sebelumnya aku sampaikan Ramalan cuaca untuk hari ini tanggal 11-12 Juni 2022 untuk wilayah kabupaten atau kota dan destinasi wilayah Jogja menuju arah gowes ;

Kota jogja_Prembun_Waduk Wadas lintang _Lobang Sewu _Prembun_Balik kota Jogja ini di tempuh selama dua hari lamanya.


Foto ; mapping menuju lokasi  versi penulisnya.

Akhirnya segala halusinasi saat saya gowes berjarak itu kini terpatahkan setelah selama 5 jam di gowes.

Dengan sepeda poligon premier dan ukuran ban 27.5+210 batikan ban kotak kotak radial akhirnya bisa di katakan sukses kembali lagi di Jogja tanpa drama yang menyedihkan.

Tidak ada drama menyedihkan.
Walau dengan susah payah gowes bolak balik Jogja waduk Wadas lintang lobang Sewu tetapi tuntutan untuk bisa konsentrasi penuh itu sangat dibutuhkan oleh tubuh kita dan juga bisa menjadi alternatif bagi mereka yang mau melewati jalan ini.


Foto : Bercanda dengan Spiderman di alun alun Purworejo.

Bukan saja kondisi jalan yang padat kendaraan bermotor dan juga adanya proyek jalan layang kereta api dan jalan raya menuju bandara YIA Jogja.

Toh semua itu saya anggap tidak istimewa yang lebih istimewa lagi yaitu mengenai....!!?.



Baca juga ;
Di blog ini gowes gliyak gliyak waduk Wadas lintang jilid satu.

Bagi pesepeda berjarak pasti sudah biasa lewat jalur utama ini yang membedakan hanya tujuan dan situasi saat ini termasuk ramalan cuacanya yang kadang panas dan hujan begitu saja.
Dan selanjutnya bisa kita sepakati bersama untuk .....!?.

Saat gowes berdua ini bersama mas Sahid selalu komunikasi  agar gowes kali ini bisa berjalan lancar,mulus dan tepat waktu.

Ke tujuan penginapan di daerah Prembun ini saya timbul kebimbangan antara melepas lelah untuk istirahat atau di lanjut menuju !!.

Alhamdulillah setelah dari ;
_jam 7.00_12.00 sampai penginapan.
_jam 13.00 wib saya mulai menanjak ke waduknya selama satu jam sampai pintu masuk waduk itu.
_jam 15_00_15.45 hujan lebat.
_jam 17.15 menit tiba di lobang Sewu Wonosobo.
_jam 17.45 turun gunung kembali ke penginapan.

Gowes kali ini jadi obrolan-obrolan sangat mengena karena ada panas,hujan,turun gunung yang meliuk liuk kondisi gelap gulita dan hujan gerimis.

Apalagi waktu itu kondisi alam yang serem di waktu petang hari dengan jalan sepi mencekam.

Tempat ini jarang kendaraan bermotor lewat apalagi soal sepeda trouble itu tidak terjadi saat ini.

Atau obrolan ini penuh makna yang ber_daging bakso,mie ayam,menu angkringan,es buah sampai dengan di masak ikan pepes dengan sambel Lombok ijo yang ngangenin itu.

Yang lebih penting lagi adanya kebutuhan bersama saling menguatkan satu dengan lainnya menjadi gambaran dan kisah gowes ini bikin baper semua orang dan pembaca blog ini tentunya.

Dan semua menjadi kenangan asyik di kemudian hari apalagi setelah ke Wadas lintang lobang Sewu jilid kedua ini menjadi pengingat jalan jalan ini yang penuh kenangan.


Foto : Lobang lobang Sewu tertutupi air jadi tidak bisa melihat lobang nya saat itu.

Dulu bersama siapa saja gowes,warung yang mana untuk berhenti atau pas kram kaki waktu itu di mana saya masih ingat detailnya menjadi jalan ini semakin mudah saja untuk sampai ke atas sana.

Akhirnya.
Lalu saya akan berkisah lagi dan akan ke sisi lain dari tempat waduk ini yaitu ke lobang Sewu yang berjarak 7 kilo jauhnya lagi dan ....!!?.
Tunggu keseruan cerita bersambung di blog ini berikutnya dengan judul ;

Mencari lobang lobang yang hilang di lobang Sewu Wonosobo lagi di lain waktu entah kapan lagi.

Untuk hari ini kisah klasik cukup di sini saja dan terima kasih atas kunjungan Anda di blog ini.

Terima kasih.

Selesai 
15 Juni 2022.

Selasa, 07 Juni 2022

Tandur demi sumber kehidupan alam pegunungan.

Tandur demi sumber kehidupan alam pegunungan.

Jalanku masih panjang untuk kembali bisa menceritakan perjalanan menuju ke suatu tempat.

Dan inilah seninya bersepeda kayuh yang tidak pernah tahu kapan harus berhenti melakukan hal terbaik untuk pembaca blog ini.

Itu akan menjadi lebih mudah dan praktis dalam bentuk tanda kutip yang sehat apalagi menjadi terlihat berguna bagi masyarakat di sekitar kita untuk Tandur demi sumber kehidupan alam pegunungan. 

Seperti halnya hari ini terlihat di foto di atas aku tandur pohon dan kemudian kemah di randu ijo jurang jero.  Pada tanggal 4/5 Juni 2022 aku memilih untuk bisa dengan caraku untuk bisa Memperingati 2 event ini sekaligus yaitu World bicycle day dan hari lingkungan hidup 2022.

Seperti halnya hari ini terlihat di foto di atas aku tandur pohon dan kemudian kemah di randu ijo jurang jero.

Pada tanggal 4/5 Juni 2022 aku memilih untuk bisa dengan caraku untuk bisa Memperingati 2 event ini sekaligus yaitu World bicycle day dan hari lingkungan hidup 2022.

Cerita di mulai.
Di hari pertama di awali gowes dari berbagai rumah masing-masing menuju titik kumpul di warung icik iwir di daerah pakem Sleman untuk mendapatkan sarapan pagi.

Dan untuk mendapatkan sedikit kekuatan yang lebih baik dan check semua orang peserta gowes kali ini.

Terkadang ....... ... Kenapa aku kembali menulis dan gowes ke tempat ini lagi?

Aku hanya penikmat Kayuhan sepeda bukan?

Apakah aku tidak berhak untuk menulis lagi ?

Jawaban itu adalah cukup lama untuk di pertanyakan alasan untuk sampai ke tujuan.

Tapi ternyata hanya bisa pasrah dengan keadaan yaitu aku masih tetap setia bersepeda sampai saat ini itu saja.

Masih bersepeda menembus batas waktu di jalanan yang ramai dan padat sampai ke hamparan sawah yang luas dengan menggunakan sepeda.

Hingga ke ujung jalan pegunungan yang sejuk dan nyaman selama beberapa jam sambil menikmati keindahan alam di sekitar lokasi penanaman pohon baru seperti foto di bawah ini terlihat syahdu sekali.

Seperti halnya hari ini terlihat di foto di atas aku tandur pohon dan kemudian kemah di randu ijo jurang jero.  Pada tanggal 4/5 Juni 2022 aku memilih untuk bisa dengan caraku untuk bisa Memperingati 2 event ini sekaligus yaitu World bicycle day dan hari lingkungan hidup 2022.

Di saat berangkat tadi di jam delapan pagi ini aku akan selalu berusaha memberikan informasi tentang foto dan video.

Karena selama perjalanan menuju tempat akhir sudah hampir jam sebelas lebih.

Kita sudah untung dari kulakan foto Vidio hingga memenuhi memori internal berkapasitas kecil ini.

Setelah itu mas mas penjaga tempat ini sudah mulai memasang tenda warna kuning dan teman gowes yang lebih dulu kesini juga sudah mempersiapkan sound sistem untuk acara sambung rasa di pendopo.

Acara dengan tema konservasi sumber daya alam dan lingkungan sekitar hutan pegunungan yang hijau bersama balai taman Nasional gunung Merapi.

Kemudian di sore harinya gowes melintas sekitar sini untuk melihat lebih dekat lagi jalur blusukan dan sungai kecil yang dangkal yang jernih airnya ada rerumputan yang ada mulai tumbuh kembang menghijau sejauh kiri kanan pepohonan menjulang tinggi.

Dan menjadi gambaran kelegaan kita semua di sini bisa bernafas segar secara gratis dengan oksigen yang cukup murah meriah ataupun menghiasi mata memandang dari aliran sungai.

Ada Blongkeng dan sungai kali putih yang berkelok kelok itu menurut cerita sejarah sungai kali putih ini dulunya bisa mampu menghancurkan jembatan kali putih yang kokoh kuat yang berada di jalan raya Jogja Magelang di saat itu.

Saat gowes santai ini sebagai bentuk apresiasi terhadap keadaan lingkungan sini dan obyek visual yang nyata.

Sepertinya acara ini di buat oleh sekelompok pesepeda Jogja sesuai arahan sang sutradara film ini dengan pilihan judul_ kemah nyawiji bumi.

Seperti halnya hari ini terlihat di foto di atas aku tandur pohon dan kemudian kemah di randu ijo jurang jero.  Pada tanggal 4/5 Juni 2022 aku memilih untuk bisa dengan caraku untuk bisa Memperingati 2 event ini sekaligus yaitu World bicycle day dan hari lingkungan hidup 2022.

Setelah hore hore basah basahan bersama dengan teman-teman kita kembali ke tempat kemah untuk mandi sendiri.

Ada di dalam kamar mandi yang tersedia di sini ada 2 lalu ada satu pendopo sekaligus tempat ibadah dan ada tempat makan yang cukup luas adanya.


Pada malam Minggu kita ada sambung rasa dari kelompok ;

Dari randu ijo jurang Jero asri.
LPP NU Jogja.

Dengan komunitas Resan gunungkidul  sekilas info kelompok orang yang mengurusi kehidupan pohon,menemukan dan memelihara mata air.

Maka ada saja yang menyebut mereka dengan kelompok penyembah pohon itu katanya begitu .

Di hari kedua.

Pagi ini di hari Minggu pagi hari di randu ijo saat malam tadi tidur di dalam kemah berselimut kain tebal banyak terdengar suara binatang malam deru angin dengan cuaca mendung tanpa hujan hanya terdengar suara geledek.

Walau tidur tidak pulas atau masih saja di luar sana ada yang mengobrol sampai larut menjelang pagi hari tetapi rencana harus tetap di jalani dengan suka ria bersama sama di jam 06 wib.

Di waktu gowes ke batu prasasti yang di tanda tangani langsung di era bapak presiden Soeharto kala itu.

Tempat itu akan kita tuju ke arah jurang Jero yang sudah tidak Jero lagi karena tertimbun longsor pasir dan batu gunung Merapi.

Entah apa yang aku lakukan untuk menjaga kelembaban udara dan alam semesta akan menyukai ini.

Tapi terpenting niat untuk berbuat secara nyata yaitu bisa menanam pohon yang nantinya bisa tumbuh secara berangsur-angsur menjadi lebih besar dan panjang menjulang tinggi menutupi seluruh kehidupan dunia di bawahnya seperti foto di bawah ini.


Pohon pohon kecil itu aku ambil dari tempat pembibitan randu ijo lalu di bawa dengan di masukkan plastik dengan moda sepeda kayuh 

Dan penanaman yang di pilih tempat tersembunyi yang baru saja di tebang pohon pohonnya sebagai awal tumbuh kembang pohon baru lagi.

Setelah selesai pada akhirnya kita kembali ke kemah dengan tangan kosong dan kotor.

Karena pohonnya sudah bisa menemukan tempat tidur yang cukup nyaman di situ.

Entah berapa tahun lagi aku akan datang kembali lagi ke tempat ini untuk membangun kan kamu...!!.

Hai ..... kamu ya.....kamu pohon kecilku semoga cepat besar kokoh kuat menahan tanah yang subur di tepi aliran air ini tapi di dataran yang miring .....semoga lekas tumbuh !?.

Setibanya aku kembali ke kemah di lapangan yang buat kemah di adakan resik resik lokasi bike camp lalu pada mandi.

Di lokasi tempat makan sudah tersedia semangkok soto dengan lauk tahu bacem yang membuat tubuh terisi kembali walau pagi tadi sudah makan roti dan kue dengan teh manis.

Tetap saja di hawa dingin ini pinginnya cari makan terus.

Foto ; lokasi peta atau mapping jurang Jero.


Cerita gowes hari ini.
Sudah biasa liburan camping karena terbiasa apalagi bisa bisanya menimbang setiap gowes bareng pasti ada keinginan menulis di blog saya ini cuma bisa bilang kalau liburan aku sedang berada di mana dan bersama siapa bisa di baca di sini.

Atau ....ada yang terdengar suara orang lain yang katanya gowes ke gunung Merapi itu tidak akan pernah bisa menjadi pilihan karena jalan menanjak.

Tetapi bagi orang yang merasa lemah secara naluri dan kemauan akan mempermasalahkan apa jenis sepedanya.

Itu harus yang ringan dan ban kecil tapi kelompok ini baginya memakai ban sepeda standar dengan membawa barang di tas sepeda.

Saat di taruh di boncengan belakang dan depan menjadi menempel di sepeda jadi ting srantil terasa nyaman nyaman saja menjalaninya.

Maka bisa di bayangkan beratnya sepeda itu di jalan menanjak seperti itu.

Toh..... kita akhirnya bisa terus gowes beriringan kadang ada yang di belakang dan di depan.

Atau mengecek barisan untuk saling tarik menarik agar formasi tetap seimbang antara yang kuat dan yang lemah.

Semakin siang menjadi semakin panas apalagi jalan rolling dan kendaraan truk yang lewat terlalu padat tidak seperti hari biasanya.

Pada akhirnya mendekati jalan utama jalan Magelang dekat pos polisi tempel mulai menepi ke warung bakso untuk mencari tambahan tenaga baru.

Apalagi gowes balik Jogja ini menguras tenaga di tangan karena harus bereaksi dengan pengereman sepeda kayuh ini.

Sambil mengumpulkan sisa sisa rencana pulang itu mencapai target dengan aman lancar dan selamat ke rumah masing masing di jogjakarta tercinta.

Lalu di akhir cerita ini apakah pertanyaan itu harus di jawab lalu mengapa??.

Aku kembali ke sini jurang jero lagi berulang ulang sampai enam kali toh semua itu artinya aku seorang yang semangat dan bertanggung jawab.

Toh..... Artinya bertanggung jawab itu aku hanya berusaha bisa menjawab melalui sebuah kisah kisah ini sebisanya.

Selama perjalanan itu kita sudah menemukan klik dan menemukan kebersamaan tanpa drama drama yang merepotkan banyak orang itu saja.

Dan untuk permasalahan lainnya biarkan ada yang bertanggung ....!!

Atau dengan kata lain memberi kita fasiltas gratis berupa tempat tenda untuk turu miring,konsumsi dan tiket masuk area wisata ini.

Semua di sponsori oleh pihak terkait yang begitu banyak promo untuk acara ini.

Juga tak lupa atas dukungan admin bike to work Jogja.

Lalu aku hanya bisa menjawab  sebisanya....
Berterima kasih kepada Bike to work Jogja.

Aku ucapkan yang lagi merayakan selamat hari sepeda sedunia dan hari lingkungan hidup di tahun 2022.

Semoga di tahun depan bisa mengikuti acara gowes kembali.

Untuk mencari tempat liburan yang lebih asyik dan seru acaranya.

Selesai.
Juni 2022.

Nb;
Selalu ada aksi pasti timbul reaksi.
Selalu ada yang menebang ada pula yang bisa menanami tunas tunas baru lagi.

Blog Edisi unggulan

Aku Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku bertemu dengan teman-teman di jalanan secara tiba-tiba dan oran...