Tandur demi sumber kehidupan alam pegunungan.
Dan inilah seninya bersepeda kayuh yang tidak pernah tahu kapan harus berhenti melakukan hal terbaik untuk pembaca blog ini.
Di saat berangkat tadi di jam delapan pagi ini aku akan selalu berusaha memberikan informasi tentang foto dan video.
Pohon pohon kecil itu aku ambil dari tempat pembibitan randu ijo lalu di bawa dengan di masukkan plastik dengan moda sepeda kayuh
Itu akan menjadi lebih mudah dan praktis dalam bentuk tanda kutip yang sehat apalagi menjadi terlihat berguna bagi masyarakat di sekitar kita untuk Tandur demi sumber kehidupan alam pegunungan.
Seperti halnya hari ini terlihat di foto di atas aku tandur pohon dan kemudian kemah di randu ijo jurang jero.
Pada tanggal 4/5 Juni 2022 aku memilih untuk bisa dengan caraku untuk bisa Memperingati 2 event ini sekaligus yaitu World bicycle day dan hari lingkungan hidup 2022.
Cerita di mulai.
Di hari pertama di awali gowes dari berbagai rumah masing-masing menuju titik kumpul di warung icik iwir di daerah pakem Sleman untuk mendapatkan sarapan pagi.
Dan untuk mendapatkan sedikit kekuatan yang lebih baik dan check semua orang peserta gowes kali ini.
Terkadang ....... ... Kenapa aku kembali menulis dan gowes ke tempat ini lagi?
Aku hanya penikmat Kayuhan sepeda bukan?
Apakah aku tidak berhak untuk menulis lagi ?
Jawaban itu adalah cukup lama untuk di pertanyakan alasan untuk sampai ke tujuan.
Tapi ternyata hanya bisa pasrah dengan keadaan yaitu aku masih tetap setia bersepeda sampai saat ini itu saja.
Masih bersepeda menembus batas waktu di jalanan yang ramai dan padat sampai ke hamparan sawah yang luas dengan menggunakan sepeda.
Hingga ke ujung jalan pegunungan yang sejuk dan nyaman selama beberapa jam sambil menikmati keindahan alam di sekitar lokasi penanaman pohon baru seperti foto di bawah ini terlihat syahdu sekali.
Karena selama perjalanan menuju tempat akhir sudah hampir jam sebelas lebih.
Kita sudah untung dari kulakan foto Vidio hingga memenuhi memori internal berkapasitas kecil ini.
Setelah itu mas mas penjaga tempat ini sudah mulai memasang tenda warna kuning dan teman gowes yang lebih dulu kesini juga sudah mempersiapkan sound sistem untuk acara sambung rasa di pendopo.
Acara dengan tema konservasi sumber daya alam dan lingkungan sekitar hutan pegunungan yang hijau bersama balai taman Nasional gunung Merapi.
Kemudian di sore harinya gowes melintas sekitar sini untuk melihat lebih dekat lagi jalur blusukan dan sungai kecil yang dangkal yang jernih airnya ada rerumputan yang ada mulai tumbuh kembang menghijau sejauh kiri kanan pepohonan menjulang tinggi.
Dan menjadi gambaran kelegaan kita semua di sini bisa bernafas segar secara gratis dengan oksigen yang cukup murah meriah ataupun menghiasi mata memandang dari aliran sungai.
Ada Blongkeng dan sungai kali putih yang berkelok kelok itu menurut cerita sejarah sungai kali putih ini dulunya bisa mampu menghancurkan jembatan kali putih yang kokoh kuat yang berada di jalan raya Jogja Magelang di saat itu.
Saat gowes santai ini sebagai bentuk apresiasi terhadap keadaan lingkungan sini dan obyek visual yang nyata.
Sepertinya acara ini di buat oleh sekelompok pesepeda Jogja sesuai arahan sang sutradara film ini dengan pilihan judul_ kemah nyawiji bumi.
Setelah hore hore basah basahan bersama dengan teman-teman kita kembali ke tempat kemah untuk mandi sendiri.
Ada di dalam kamar mandi yang tersedia di sini ada 2 lalu ada satu pendopo sekaligus tempat ibadah dan ada tempat makan yang cukup luas adanya.
Pada malam Minggu kita ada sambung rasa dari kelompok ;
Dari randu ijo jurang Jero asri.
LPP NU Jogja.
Dengan komunitas Resan gunungkidul sekilas info kelompok orang yang mengurusi kehidupan pohon,menemukan dan memelihara mata air.
Maka ada saja yang menyebut mereka dengan kelompok penyembah pohon itu katanya begitu .
Di hari kedua.
Pagi ini di hari Minggu pagi hari di randu ijo saat malam tadi tidur di dalam kemah berselimut kain tebal banyak terdengar suara binatang malam deru angin dengan cuaca mendung tanpa hujan hanya terdengar suara geledek.
Walau tidur tidak pulas atau masih saja di luar sana ada yang mengobrol sampai larut menjelang pagi hari tetapi rencana harus tetap di jalani dengan suka ria bersama sama di jam 06 wib.
Di waktu gowes ke batu prasasti yang di tanda tangani langsung di era bapak presiden Soeharto kala itu.
Tempat itu akan kita tuju ke arah jurang Jero yang sudah tidak Jero lagi karena tertimbun longsor pasir dan batu gunung Merapi.
Entah apa yang aku lakukan untuk menjaga kelembaban udara dan alam semesta akan menyukai ini.
Tapi terpenting niat untuk berbuat secara nyata yaitu bisa menanam pohon yang nantinya bisa tumbuh secara berangsur-angsur menjadi lebih besar dan panjang menjulang tinggi menutupi seluruh kehidupan dunia di bawahnya seperti foto di bawah ini.
Dan penanaman yang di pilih tempat tersembunyi yang baru saja di tebang pohon pohonnya sebagai awal tumbuh kembang pohon baru lagi.
Setelah selesai pada akhirnya kita kembali ke kemah dengan tangan kosong dan kotor.
Karena pohonnya sudah bisa menemukan tempat tidur yang cukup nyaman di situ.
Entah berapa tahun lagi aku akan datang kembali lagi ke tempat ini untuk membangun kan kamu...!!.
Hai ..... kamu ya.....kamu pohon kecilku semoga cepat besar kokoh kuat menahan tanah yang subur di tepi aliran air ini tapi di dataran yang miring .....semoga lekas tumbuh !?.
Setibanya aku kembali ke kemah di lapangan yang buat kemah di adakan resik resik lokasi bike camp lalu pada mandi.
Di lokasi tempat makan sudah tersedia semangkok soto dengan lauk tahu bacem yang membuat tubuh terisi kembali walau pagi tadi sudah makan roti dan kue dengan teh manis.
Tetap saja di hawa dingin ini pinginnya cari makan terus.
Foto ; lokasi peta atau mapping jurang Jero.
Cerita gowes hari ini.
Sudah biasa liburan camping karena terbiasa apalagi bisa bisanya menimbang setiap gowes bareng pasti ada keinginan menulis di blog saya ini cuma bisa bilang kalau liburan aku sedang berada di mana dan bersama siapa bisa di baca di sini.
Atau ....ada yang terdengar suara orang lain yang katanya gowes ke gunung Merapi itu tidak akan pernah bisa menjadi pilihan karena jalan menanjak.
Tetapi bagi orang yang merasa lemah secara naluri dan kemauan akan mempermasalahkan apa jenis sepedanya.
Itu harus yang ringan dan ban kecil tapi kelompok ini baginya memakai ban sepeda standar dengan membawa barang di tas sepeda.
Saat di taruh di boncengan belakang dan depan menjadi menempel di sepeda jadi ting srantil terasa nyaman nyaman saja menjalaninya.
Maka bisa di bayangkan beratnya sepeda itu di jalan menanjak seperti itu.
Toh..... kita akhirnya bisa terus gowes beriringan kadang ada yang di belakang dan di depan.
Atau mengecek barisan untuk saling tarik menarik agar formasi tetap seimbang antara yang kuat dan yang lemah.
Semakin siang menjadi semakin panas apalagi jalan rolling dan kendaraan truk yang lewat terlalu padat tidak seperti hari biasanya.
Pada akhirnya mendekati jalan utama jalan Magelang dekat pos polisi tempel mulai menepi ke warung bakso untuk mencari tambahan tenaga baru.
Apalagi gowes balik Jogja ini menguras tenaga di tangan karena harus bereaksi dengan pengereman sepeda kayuh ini.
Sambil mengumpulkan sisa sisa rencana pulang itu mencapai target dengan aman lancar dan selamat ke rumah masing masing di jogjakarta tercinta.
Lalu di akhir cerita ini apakah pertanyaan itu harus di jawab lalu mengapa??.
Aku kembali ke sini jurang jero lagi berulang ulang sampai enam kali toh semua itu artinya aku seorang yang semangat dan bertanggung jawab.
Toh..... Artinya bertanggung jawab itu aku hanya berusaha bisa menjawab melalui sebuah kisah kisah ini sebisanya.
Selama perjalanan itu kita sudah menemukan klik dan menemukan kebersamaan tanpa drama drama yang merepotkan banyak orang itu saja.
Dan untuk permasalahan lainnya biarkan ada yang bertanggung ....!!
Atau dengan kata lain memberi kita fasiltas gratis berupa tempat tenda untuk turu miring,konsumsi dan tiket masuk area wisata ini.
Semua di sponsori oleh pihak terkait yang begitu banyak promo untuk acara ini.
Juga tak lupa atas dukungan admin bike to work Jogja.
Lalu aku hanya bisa menjawab sebisanya....
Berterima kasih kepada Bike to work Jogja.
Aku ucapkan yang lagi merayakan selamat hari sepeda sedunia dan hari lingkungan hidup di tahun 2022.
Semoga di tahun depan bisa mengikuti acara gowes kembali.
Untuk mencari tempat liburan yang lebih asyik dan seru acaranya.
Selesai.
Juni 2022.
Nb;
Selalu ada aksi pasti timbul reaksi.
Selalu ada yang menebang ada pula yang bisa menanami tunas tunas baru lagi.