Kamis, 02 Februari 2017

Gowes 920km_12 hari ke Jawa Timur.

Gowes 920km_12 hari ke Jawa Timur untuk menikmati Gowes turing dari Jogja _ Kediri .

Di bulan mei 2016 adalah bukti nyata bahwa persaudaraan bersepeda itu tidak kenal jarak dan waktu.
Dan untuk bisa menghadiri event besar dua tahunan yang sudah berjalan ketiga kalinya.

Walau di hadiri lebih dari 600 peserta dari seluruh kota di indonesia menjadi gambaran umum tentang acara ini juga akan bertambah terus di kemudian hari.

Foto ; Brosur sampul cerita hari ini.
Kisah jamnas sepeda federal.
Lalu aku mencoba dengan caraku bisa turut serta meramaikan dengan cara gowes Jogja _ Kediri pulang pergi.

Cerita di mulai dari jogja.

Di karenakan sebagian peserta kota kota bagian barat jogja dan dari lain kota menuju ke tujuan yang sama untuk ikut serta memulainya dari jogja.

Foto ; Kebersamaan federal Jogja di simpang lima Kediri Jawa Timur.

Gowes 920km_12 hari ke

Dan secara bersama sama itu terkadang harus ada yang tertinggal menjadi pilihan lain untuk maju berganti personel di sampingku saat Gowes 920km_12 hari ke Jawa Timur.

Saat tak kenal maka tak sayang menjadi sekarang udah sayang nggak kenal jarak dan waktu dalam berproses menjadi seorang petarung  jalanan sehati dengan gerombolan 7 orang ( G7 ) ini.

Perjalanan ini telah menempuh jarak +/- 920km selama 12 hari dari tanggal 17_28 mei 2016.

Doa dan Harapan.

Yaa,Allah saat kami beranjak ke depan sana maka berilah kita ini keyakinan untuk merasa malu menghadapi cobaan di jalanan kali ini.
Dan lindungi kita ini sabar serta ringan di beban kayuhan .

Sedangkan yang tak sempat hadir di acara jamnas kali ini semoga di beri anugerah rejeki yang lancar sesuai Doa dan harapan yang terbaik.

Niatan Itu.

Hidup ini katanya menawarkan kesempatan maka bila saat ini di coba di jalani dengan ikhlas.

Karena secara real di acara kali ini telah menghabiskan nilai uang,pemikiran,tenaga,waktu dan meninggalkan yang terkasih di rumahnya itu.

Saat terenggut kebersamaanya beberapa hari ke depan sana untuk ber_turing dengan temannya di beda kota.

Maka tetap semangat terus melaju ke depan dan jangan lupa Berdoa .
Satu lagi jangan lupa minum air putih .....Kak serunya .

Nginap.

Di saat perjalanan terselip malam di hari pertama setelah melewati jogja,solo Karanganyar.
Maka sampailah di mesjid dekat terminal Tawangmangu di jam 21,00 waktu kita istirahat semalam.

Dan paginya jam 08,00 waktu menuju arah Cemoro sewu melewati jembatan pertama lalu sebelum kedua aku memilih ke kiri melewati tugu gerbang  dusun Dawuhan_Kelurahan Blumbang.
Atau yang menuju arah ke kelurahan Tawangmangu Desa Gondosuli.

Tetapi yang tanjakan menukik sadis tetapi lebih cepat menuju pertemuan jalan baru dan jalan lama itu.
Di situ saya ketemu warung bakso Penthol yang bisa menghangatkan tubuh sesaat itu.

Saat warung ini sangat bersejarah saat saya dan Mbah Marwi bisa ketemu man_teman dari Gombong dan Bandung saat mereka tertinggal di masjid Tawangmangu.

Kemudian ......kita mulai ada kebersamaan di tandai dengan ikrar ngopi di depan tulisan cemoro Sewu.
Dan kebersamaan membawa kita sampai ke kota Kediri dengan selamat.

Kembali ke bakul bakso.
Setelah badan terasa kuat ,hangat itu mulai melanjutkan Kayuhan.
Lalu kita menanjak dikit ada tembok kecil yang bertuliskan * Cemoro Sewu *.

Yang berwarna hijau kita berhenti sesaat untuk gelar kompor untuk sekedar ngopi dan di sini hampir dua jam lamanya kita pada Ting Ting crit merencanakan sesuatunya .

Istilah G7.

Di bercandaan yang hampir beberapa jam ini kita seakan memutuskan sesuatu istilah nama dari gerombolan tujuh orang ini yang kita singkat G7 itu terbentuk.

Di lanjut menuruni tebing cemoro sewu yang begitu panjang meliuk liuk ini membuatku merasa di kaki ini terasa gemetar adem berulang membuat aku bersaat untuk berhenti mengusapnya berkali kali.

Lalu !?
Belok ke kiri menuju turunan yang curam yang kanan kirinya perkampungan dan ada kembung nya.
Menuju embung kita ke kiri menanjak dikit ke arah alun alun Magetan.

Hari ke 2 di rumah ibu Ima.

Hari ini menjadi malam kedua di begal yang bersambut dengan asyiknya dari informasi colekan di media sosial...!!

Dan kita tuk di lampirkan di rumah ibu Ima yang bersuami seorang Londo bule yang tinggal di jl salak kota Madiun ini ...!!

Sesuatu kejutan ....... malam bagi kita berbonus yang telah menawarkan kelegaan dengan hidangan teh panas.
Dan yang tersedia di rumah yang mewah itu dan asri di jam 21,30 .

Saat waktu kita bisa mandi di air hangat,nasi pecel khas kota Madiun,gelaran kasur busa dan di tutup paginya dengan roti tawar super jumbo mancanegara di lapisi selai nanas plus kopi manis pagi itu Seakan rasa ini........Mak nyus.
Alhamdulillah..... matur suwun ibu guru Ima semoga keberkahan untuk keluarga jenengan....Amien.

Aku di sebut seorang Olalla.

Karena aku seorang penulis pencari guyonan maka terkadang di panggil iyink ollala atau Oallah yink koyo  kelakuanmu kui membuat orang bingung sulit di tebak.
Atau.....menjadi kedekatan diri ini kepada lingkungan sekitar.

Dan itu menjadikan aku menemukan oponi yang terkadang terjebak situasi tanda tanya dan untuk di temukan di saat lelah itu terkadang akan jujur tentang dirinya atau mengartikan lingkungan seperti ini itu menurut daya nalarnya seperti kondisi yang ada.

*Dunia ini dunia yang aneh setelah kita bisa jauh dari rumahnya.
*Dunia ini kotor tetapi indah kesopanannya untuk bisa merayunya.

*Dunia ini hijau tapi lucu di kenyataanya banyak penebangan pohon pohon.

*Dunia ini penuh tanda tanya tapi menarik setelah di nikmati dengan cara bersepeda.

Greget.

Di saat pertemuan kali ini terkadang saling melirik jarak dan kekuatan nya,minatnya di sejengkal nafas raganya masing masing pelakon ini karena kita baru kenal dan belum pernah goes bersama.

Tetapi mak_ menduduk gowes jauh bersama teman teman dari kota kota Gombong,Bandung,Lampung dan Jogja ini menjadi akhir yang indah  bisa selaras adem dan aman damai sampai jogja lagi.

Jargon.

Entah apa arti kata ini ,tapi menurutku hanya pelampiasan agar semangat kita berkobar di jalanan.
Saat seperti kata tentang ngepit sak modare,ngepit sak muntahe....dll.

Atau terkadang emosi kita selalu di uji karena kelelahan benar melelah di setiap personel terasa berbeda.
Maka perlu pemahaman situasinya........saat diri sendiri saja mengkih mengkih  nafasnya.


Foto; Lokasi camping di bawah jembatan Kediri.

Apalagi simpang siur mendengar suara komentar seperti :
*Wow mantap bawaanya ting srantil.
*Wow sudah berapa lama di jalanan.
*wow kamu memang legend tingkat dewa.
*Wow motivasinya sepeda seperti ini apa,Kata pak polisi ?.

Jadi bila mendengar itu anggaplah angin lalu dan bila kamu tak enak tuk bisa membuat mingring dan focus saja di jalanan.

Walau peluh peluh tetap menetes,turun hujan membuat masuk angin atau di peyut ini bila salah makan maka akan makk pret.....Pretttz.
Maka menjadi wajar saja terjadi di saat kondisi perjalanan jauh seperti itu.

Saat itu......!!

M..........Pulang ke kota Jogja.
Karena bukan saja ikut jamnas tetapi setengahnya tuk berwisata melewati tempat tempat seperti : 

Adanya museum Sudirman,Pantai kedung tumpang,Pantai soge,Museum karts wonogiri dan di tulisan Gunung kidul di dekat Bukit bintang jogja.
Saat mau berangkat ke kota Kediri melalui kota
Jogja,Klaten,Solo, Karanganyar,Magetan,Madiun dan finish di kota Kediri.

Foto ; Saat kebersamaan para petarung jalanan dari berbagai kota ini singgah di Kediri.


Atau.......!!

Ataupun kita istilahkan goes kali ini sekalian di istilahkan bisa Ngk Ibadah Zikir di jalanan.
Karena kita goes menyebutnya dengan istilah setiap kayuhan di istilahkan seperti Ngici kiyah Walll jamaah .

Ini terlontar karena kita saling menunggu dan di kayuh secara ngicik bersama sama di tanjakan sampai kita libas semuanya sampai rakus sak muntahe sak melete jadi wareg dan mggak pingin  mengulang apalagi nambah lagi....Huakkk....kkkk.

Finish di Kediri.

Dari rumah pasangan Indo_Bule ini di daerah Madiun  kita mulai jalan lagi di jam 06,30 menuju alun alun madiun untuk re_grouping sambil nikmati makan soto serta hiburan burung burung merpati yang ber_banyak ekornya ini.

Setelah 2 malam 3haari bersepeda dari jogja kita sampai di kota kediri jam 19,00 malam waktu untuk bersama sama menuju titik kumpul acara Jamnas #3 di pondok Wali barokah kota Kediri.

Acara Utama.

Saat acara jamnas #3 kediri yang ada di pondok lalu di jembatan kali Brantas nginap semalam dan kemudian camping lagi di air terjun Dollo lagi juga nginap semalam serta lainnya dapat di baca pada kisah lainnya di  blogger kisah klasiknya mata kayuhanku.

Kembali ke Jogja.

Setelah acara jamnas#3 kediri selesai ..!!
Lalu kita juga mulai ini itu untuk ambil kata kesepakatan dari kita tuk bisa kembali lagi ke Jogja lagi,,??

Nah......Inilah kisahnya yang serba saling bisik mem_bisiki ki  siapa dan kemana kita ini setelah usai acara kali ini.

Dan untuk mencari teman yang berniat dengan kita atau saatnya menemukan teman seiring sejalan tuk saling bertukar mimpi .......nah itu saja.

Dari Siapa saja yang mau ikut serta dalam barisan touring balik kota Jogja lagi ....Hayooooo !!!.

Dalam ber_prosses terkadang kita perlu dukungan mereka yang sepaham dan mengerti jalanan serta untuk menggenapi cara ber_touring saya secara pribadi.
Biar layak murni menjalaninya tuk bersepeda berjarak pertama kali ini sebagai pengalaman pribadi saya.

Maka terkadang gowes berjarak ini bisa di katakan di balut_in niatan adanya Jamnas agar niat murni ini bisa di kenang abadi sepanjang masa.
Dan sejatinya touring bisa touring sesungguhnya ini itunya atau menurutku menjadi.
Ketok ,e nganu yo saya kayaknya sentimen .!!!!?

Dan......Jogja _ Jogja.

Ini hanya bersepeda berjarak yang katanya untuk pindah tidur saja saat mimpi menjadi petu_ring jalanan yang takut bila sudah waktunya malam malam yang gelap itu mau tidur di mana dan kemana ini menjadi episode kisah seperti ini :
Seperti hari pertama gowes menuju kota Jogja atau setelah dari kota kediri _ 

*_Kita menuju ke pantai Kedung Tumpang untuk bersandar di jam 18,30 waktu bisa ngopi bareng sambil bercerita sana sini dan waktunya rok ngorok tidur di rumah joglo di atas batu karang pinggiran pantai di malam itu di jam 22,00 waktu Indonesia timur.

*_Di mesjid Bandung kota Tulungagung di malam ini di jenguk oleh federal setempat dengan membawakan buah buahan di malam ini jam 20,00 wit dan mulai waktu ngesot di jam 22,00 wit di balik selimut

*_Di mesjid Lorok malam ini di Trenggalek kita sulit menemukan karena menujunya saja melewati hutan yang sepi tanpa ada warung apalagi cahaya lampu menyinari perjalanan ini.

Kelihatanya kita berada di hutan yang jauh dari pemukiman penduduk tetapi pak guru Dadang sudah habis tenaga kayuhan di tengah hutan dengan bawaan tas pannier super zuper beratnya saat saya mencoba menuntunnya saat itu.

Maka kita terpaksa sebagian panir nya di pindah ke sepeda lain milik om Ephot dan kita mulai pelan pelan menanjak di gelapnya daun daun yang berisik satu persatu di gembus angin malam yang nakal untuk membuat kulit wajah dan badan menjadi merinding kedinginan atau takut sih !!.

Saat bisa menemukan tempat bersandar di mushola kecil yang lagi di bangun tanpa adanya air dan kita bersandar ke rumah sebelah bila ingin mengambil air untuk mandi di malam 

Yang dingin itu apalagi kamar mandinya temboknya berlumut dengan warna air kapur ....tetap saja kita mandi bebek agar saat mulai tidur tidak gatel itu saja.

Saat tidur di malam ke empat di jam 22,30 waktu serta merta mampir dulu untuk membuat hidangan makan malam di sebelahnya ada warung warga sekitar.
Kemudian kita masak dan di habiskan bareng bareng maka canda tawa melemaskan lelah ini.
Setelah paginya bangun jam 07,00 wit saat kita masak lagi nasi,ngopi dan di lanjut menuju PLTU Pacitan yang elok adanya.
Saat bisa di lihat dari atas bukit jalan raya itu terlihat tiang pancang tinggi sekali untuk membentangkan kabel berdaya listrik.

*_Di mesjid yang mewah di pemukiman mewah di tengah kota tetapi begitu sulit kita berdialog kewarga sekitarnya karena kita ini seperti gembel jalanan maka ngeloyor pamitan untuk pergi mencari lokasi baru lagi dari masjid tadi.
Di saat sebelumnya melewati alun alun  pacitan lurus menjadikan kita pindah di pinggiran kota pacitan.

Walau harus melewati jejeran makam makam yang tiada habisnya di pinggir jalan di malam hari jam 20,00 waktu yang gelap menyeramkan seperti itu.
Dan pilihan akhirnya tiba di mesjid Tampenan pacitan.
Tersesat yang terlalu beruntung karena pemilik masjid ini lagi habis ada hajatan ...!!

Maka segala yang tersisa di bagi ke kita menjadi suguhan makan malam dengan hidangan kue,teh anget serta penutup pagi hari di sertai gembolan plastik untuk bekal nanti kata bapak pemilik mesjid ini.

Setelah berpamitan pagi ini  kita menanjak di atas tepian pelabuhan kapal nelayan setempat.
Saat saya tanda ada bau ikan asin dan pantai terlihat dari atas jalan raya ini.

Dan.....!!.

Mendekati perbatasan jawa timur - jawa tengah kita bersandar di penyembelihan ayam selama 2jam di jam 13,30 waktu kita beranjak setelah gerimis usai .

*_Di mesjid Pracimantoro wonogiri kita tiba di waktu malam terakhir di jam 21,00.
Dan untuk paginya di hari ke 12 tanggal 28mei 2016 ini kita nikmati sebagai hari terakhir gelar kompor dan masak masak nasi,mie telor ini menjadi gambaran kisah kenangan bagi gerombolan tujuh orang ini.

Seperti itulah kegiatan kita setelah bersepeda selain tidur yang terkadang nggak tentu jamnya.
Dari rasa masih ingi untuk kangen kangenan karena besok kita kita berpisah untuk kembali ke kota masing masing.

Dan pagi ini terusik oleh moda bego yang lagi operasi perbaikan jalan di depan mesjid menjadi kita cepat beranjak di jam 08,45 waktu menyelusuri kota wonosari yang meliuk liuk jalan aspalnya.

*_Di tulisan Gunung kidul kita sempatkan berhenti untuk berfoto ria bersama sama dan sekalian menunggu beberapa teman yang masih tertinggal di belakang sana.
Lalu menuju turunan Bukit bintang pertanda daerah jogja sebentar lagi sampai.

Tekan Jogja...!!
Piye khabare ......lll..Bro.
Walau harus mampir dulu di jl,piyungan untuk melaksanakan perayaan kebersamaan bisa sampai pinggiran Jogja kita kali ini dengan istilahnya :

Lalu _Jangan lupa makan mie djawa yang kenyang biar menghadapi kenyataan malam kali ini kuat saat kita tiba di Tugu jogja "

Foto : Persiapan balik ke kota masing masing dari kediri.


Atau bisa saja.
Misalkan abaikan lelah dan klenyit bau badan mu itu.
Atau ? Abaikan helm berstiker jamnas yang hilang.

Atau ? Abaikan sandal gunung yang jebol.
Atau ? Abaikan kelelahan kita ini agar kita tampak bahagia menghadapi kenyataan bisa pulang dengan selamat itu saja.

Ingat ?
Jam 21,45 waktu adanya sambutan man_teman Fedjo di Tugu jogja.

Ingat ?
Coba jangan ingatkan lagi  dari susah senangnya kita.
Kita adalah manusia yang bahagia dan bisa di pertemukan saat susah derita tetapi kita bisa tertawa  dan saat mengenangnya di lain waktu.

Ingae....ingat.
Wahai para pembaca karena tulisan ini hanya kisah rekaan belaka dan serba khayalan dari keberuntungan di manapun ,kemanapun riski anak touring selalu hadir menemani kita satu persatu.

Bener ini Lhoo.,??
Penulis sukanya hanya bersepeda yang Nganu... saja kata mereka.

Foto : Berdoa di hari terakhir untuk kembali jogja lagi.

Jadi petoiring ke kota Jawa Timur nolak nsli

Teruntuk yang terkasih.

Terima kasih kepada yang terkasih 
1.Pak Guru Dadang Bandung .
2.Om Ephan Lampung.
3.Om Ephoet.p Bandung.
4.Om Tri komari Bandung
5.Mas Tedy Bandung.
6.Lek Supriyadi Jogja.
7.Mas Eko legowo JOgja.
8.Mas Sirin Lampung.
9.Mbah Marwi Jogja.
10.iyink es Jogja.

Selesai.
Salam gowes.

Catatan;
Saya ucapkan terima kasih atas kesabaran dan kebersamaan ini.
Dan khususnya buat rekan rekan goes jamnas kediri semoga tetap ketemu kembali di jamnas berikutnya.
Salam salim dari jogja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Edisi unggulan

Anniversary ride 5 th Jogja pit Ringkes

Aku ingin berubah bersama mereka. Pada awalnya, bersepeda dengan sepeda lipat hanyalah sekadar kesenangan pribadi. Namun, setelah mengenal b...