Rabu, 14 Desember 2022

OuT piT,s Jambore Federal daerah Jawa tengah#02 Boyolali.

Out Pit,s kecelakaan saat bersepeda.
Ketika acara jambore federal daerah #02 membawa kisah sedih yang perlu di kisahkan di blog ini.

Foto sampul blog out pit,s.

Maka hari itu.
Di tanggal 11 Desember 2022 di jam antara 10_11 waktu kejadian kecelakaan tunggal di daerah pom bensin Bowan jalan antara Klaten _solo.

Foto terakhir kebersamaan dengan teman sedaerahnya eyang Mudjiono ketemu di masjid Al Aqsa Klaten.

Untungnya saya tidak ikut acara kali ini karena dalam situasi itu saya sedang melayani pesepeda lainnya maka pembaca di sini di harap maklum saja.
Kok bisa bisanya menulis cerita ini itulah keajaiban seorang penulis merangkai sebuah cerita klasik.

Tidak menyangka inilah foto terakhir bersama Pak Guru Sunardi ketika beliau bisa menyambut Eyang Mudjiono di depan Masjid Al Aqsa Klaten seperti postingan eyang Mudjiono di facebooknya itu.

Saat keduanya bisa ketemu bareng di perjalanan menuju Kota Boyolali untuk acara jam_da kedua ini.

Ini adalah pertemuan terakhir saat itu dan di hari berikutnya sungguh sangat mengejutkan semua orang karena ada kabar duka usai acara jam_da kedua ini.

Acara kali ini sebagai ajang silaturahmi bersepeda Federal membawa duka semua orang.

Beliau Pak sunardi ini masih dalam perjalanan untuk bisa pulang ke ke moyudan Sleman Jogja bukan ke tempat mengajar di sekolah sebagai guru di kota Wonosobo.

Saat itu teman-temannya sudah bilang kalau bisa di loading dengan bus tetapi beliau lebih suka bersepeda sampai ke tempat kelahirannya di moyudan Sleman.

Memutar Balik kisah-kisah sebelum kejadian ini.
Saya masih ingat saat adanya bike camp di Kali Kuning beliau tiba-tiba muncul dalam keadaan kehujanan di jam 21.00 waktu setempat.

Di malam hari Gowes dari Wonosobo Ke Kali Kuning Jogja demi menghadiri acara Bike camp menjadi gambaran masih dengan sukacitanya bahagianya seperti itu.

Dari seingat penulis di saat itu karena adanya hujan itu beliau sempat berujar begini kepada saya;
Karena adanya hujan ini akan mengurangi panas dalam di setiap perjalanan malam itu.

Menjadikan ingatan semangat itu mengobar di jalanan dan dalam jiwanya demi untuk mengikuti acara silaturahmi pecinta sepeda federal.

Ataupun ..... saat beliau datang ke Jogja untuk night ride Iya pernah ngomong seperti ini;
Seumur-ubur Baru kali ini bisa explore daerah Plengkung Gading Jogja sampai bisa lihat di atas benteng Keraton Jogja itu menarik banget ujarnya.

Kisah di mulai dari semua orang yang tahu tentang 
Maklumat acara jambore Federal daerah #2.
Sudah digaungkan beberapa bulan yang lalu untungnya saya tidak ikut acara kali ini karena dalam situasi itu saya sedang melayani pesepeda lainnya.

Maka pembaca di sini di harap maklum saja kok bisa bisanya menulis cerita ini itulah ciri keajaiban seorang penulis merangkai sebuah cerita klasik.

Tidak menyangka inilah foto terakhir bersama Pak Guru Sunardi ketika beliau bisa menyambut Eyang Mujiono di depan Masjid Al Aqsa Klaten seperti postingan eyang Mujiono di facebooknya itu.
Saat keduanya bisa ketemu bareng di perjalanan menuju Kota Boyolali untuk acara jam_da kedua ini.

Ini adalah pertemuan terakhir saat itu dan di hari berikutnya sungguh sangat mengejutkan semua orang karena ada kabar duka usai acara jam_da kedua ini sebagai ajang silaturahmi bersepeda Federal membawa duka semua orang.

Beliau Pak sunardi ini masih dalam perjalanan untuk pulang di hari Minggu paginya ke moyudan Sleman Jogja bukan ke kota Wonosobo.

Saat teman-temannya sudah bisa di loading dengan bus tetapi di tawari naik beliau lebih suka bersepeda sampai ke tempat kelahirannya di moyudan Sleman.

Memutar Balik kisah-kisah lainnya.
Masih ingat penulis ini saat adanya bike camp di Kali Kuning kala itu beliau tiba-tiba muncul dalam keadaan kehujanan di jam 21.00 malam hari.

Beliau Gowes dari Wonosobo Ke Kali Kuning Jogja demi menghadiri acara Bike camp menjadi gambaran masih dengan sukacitanya memakai sepeda Federal touring.

Dari seingat penulis di saat itu karena adanya hujan itu beliau sempat berujar begini kepada saya;

Karena adanya hujan ini akan mengurangi panas dalam di setiap perjalanan malam itu.
Menjadikan ingatan semangat itu berkobar kobar.
Saat di jalanan dan dalam jiwanya demi untuk mengikuti acara silaturahmi.
Ataupun ..... saat beliau datang ke Jogja untuk night ride Iya pernah ngomong seperti ini;

Seumur-ubur Baru kali ini bisa explore daerah Plengkung Gading sampai bisa lihat di atas benteng Keraton Jogja itu menarik banget ujarnya.

Kembali ke cerita kali ini tentang....!?
Seperti kata maklumat  acara ini tertulis di situ kata seperti ini :

Anda memasuki wilayah mtb_fi bagian bahagia mohon dilepas ego dan kepentingan pribadi ( maklumat jam_da #2 )

Tokoh kali ini.
Beliau adalah seorang bapak guru bagi murid-muridnya tetapi bagi kami beliau adalah pemerhati jalanan para pesepeda yang melintas di Wonosobo Dieng.

Sebut saja beliau Bapak Sunadi umurnya sekitar 60 tahun tinggal di Wonosobo dan asli orang Moyudan Sleman.

Beliau yang dijadikan tokoh Federal Dieng semenjak keberadaan Eyang Mujiono pindah ke daerah Banjarnegara maka Federal dieng pindah kepemimpinan ke Beliau ini.
Kira-kira awal tahun 2020 beliau akrab dengan beberapa tokoh federalis Jawa Barat.

Apalagi saat bisa touring ke Kota Lampung itu menjadi gambaran sepak terjang silaturahmi bersepeda nya itu.
Berapa sepeda yang ia kenal menyebutkan ia orang baik Semoga menjadi amal kebaikan yang dikenang oleh orang-orang yang ia kenal itu.

Lalu.....!!?
Sudah sering terjadi hal seperti ini saat out pit,s saat mengendarai sepeda lalu jatuh dengan kurang kesadaran mengendarai sepedanya lalu meninggal dengan caranya masing-masing.

Katanya beliau kabarnya jatuh saat bersepeda posisi jatuh ke samping dengan jalan datar di depan POM bensin dan sepedanya sementara berada di pos Polisi desa Bawon jalan solo Klaten.
Setelah kejadian itu beliau dibawa ke PKU Muhammadiyah Delanggu.

Lalu dari sini dibawa ambulans Condong Catur balik ke rumah duka di Moyudan Sleman.
Sesuai info dari Mas Tommy MTB Federal Indonesia.

Dan di saat itu di jam 11.38 WIB dikabarkan dengan rasa berat hati kami sampaikan berita duka innalilahi wainnailaihi raji Pakde Sunardi dinyatakan meninggal dunia.... Alfatihah.

Dan di hari Senin 12 Desember 2022 sekitar jam 13.00 waktu beliau di masukkan keranda dorong.
Dan teman teman pesepeda yang turut serta mengiringi berjalan kaki ke makam beliau ini seperti foto di bawah ini.


Makam yang tidak jauh sampai mengubur beliau sebagai penghormatan terakhir.

Dan selanjutnya kita balik ke rumah duka untuk pamitan ke ibu Sunardi dan putra putrinya untuk kembali ke rumah masing masing di siang itu.

Hari Sabtu 10 Desember 2022.
Sebenarnya saat lelah di perjalanan jauh yang katanya belum seberapa itu bila dibandingkan semangat dalam mempersiapkan acara ini.
Dari chapter federal Solo raya itu seakan meninggalkan kesan terdalam dalam ingatan kita ini jika tanpa istirahat cukup akan menjadi....!!?.

Mungkin saja pas lagi sehat-sehatnya kita bisa sampai lupa waktu bersepeda tetapi dengan umur yang menjadi semakin lelah ini harus bisa menjaga kondisi kesehatan.

Karena umur seseorang sekarang ini mau tidak mau harus bersepeda saja harus menunggu waktu dan waktu itu harus ada teman yang mem_bersamai juga.

Hanya sekedar untuk sekedar bisa menemani atau teman ngobrol ataupun menjaga keadaan kita waktu di jalanan yang rumit dan ramai.

Mungkin ini sudah takdir di jalanan bagi beliau seperti ini.
Menjadi tapi seperti inilah sebagian Kisah Klasik atas kejadian seperti jangan terulang lagi dan dengan istilah out pit,s penulis merangkai kata lain.

Ceritanya saat itu.
Maksudnya ingin berpulang di hari Minggu 11 Desember 2022 setelah acara jam_da di kota Boyolali.

Saat Gowes pagi hari di hari Sabtu 10 Desember 2022 lalu malam harinya beliau bisa ketemu konco dari berbagai wilayah chapter sepeda federal ini menjadikan kurang istirahat.

Karena menurut kabar beliau di jam 01.15 dini hari menjelang pagi hari beliau masih pesan Indomie dan masih ngobrol sana-sani apalagi orangnya suka mentraktir mie saat itu apalagi orangnya supel.

Dan suka mengajak ngobrol dengan siapapun orangnya menjadikan ujung ujungnya kelelahan jadi sakit yang tidak di rasakan.

Di saat acara selesai di minggu pagi hari beliau ditawari naik loading tidak mau cuma terus Gowes bareng dengan siapa belum tahu infonya.

Tetapi nyatanya yang dua orang yang mem_bersamai beliau ini juga akhirnya loading naik bus dan beliau ini masih tetap Gowes sendiri dengan kecepatan 30 .

Jadi hal ini menjadi Kelelahan yang terasa ditahan selama perjalanan gowes nya itu.

Kisah penutup.
Dan kisah penutup kali ini  saya hanyalah penulis dadakan yang mencoba mengabadikan sesuai daya nalar penulis.

Kalau misal ada kesalahan dan kata kurang pener serta tidak berkenan sekali lagi mohon maaf kepada pihak kelurga alm bapak Sunardi dan teman teman gowes di manapun berada atas tulisan kali ini.

Sekali lagi gowes itu bentuk proses yang berulang ulang di lakukan karena merasa belum puas atau karena kita bisa ketemu saling bersilahturahmi antar pesepeda lainnya.

Atau secara sosial dan aktivitas di tujukan untuk mencapai tujuan bersama dan bila ada permasalahan saling membantu sebisa takarannya dalam caranya masing masing.

Dengan tujuan yang sama sama sepenanggungan sama rata apalagi yang urgent dalam soal keselamatan dan kesehatan harus tetap di jaga dari kita masing masing.

Agar nantinya hal hal seperti ini out pit,s atau kecelakaan saat bersepeda dapat di netralisir dan juga dapat membantu lainya agar lebih berhati hati saat bersepeda itu saja.

Mungkin saja beliau ini di beri cara_dari _NYA itu dengan memberi yang terbaik saat itu di sertai adanya doa doa teman teman beliau dengan baik walau beliau sendiri tidak meminta dengan cara seperti ini .

Kita semua selama mengenal beliau salah satu orang baik dan semoga keluarga yang ditinggal kan almarhum di beri kekuatan,ketabahan dan kesabaran menghadapi ketentuan Allah ini....Amien.

Dan kita teman sepeda ini yang di tinggalkan selalu di ingatkan nantinya ketika ada yang salah dalam diri kita masing masing selalu bisa memaafkan ketika tidak sadar saat berbuat kesalahan.

Kita semua suka dengan ikhlas menerima kalau ini cara_Mu memanggil beliau  ini dengan takdir_NYA......Tuhan.
Amien.

Selesai.
Penulis 
Jogja 15 Desember 2022.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Edisi unggulan

Erroll Gunung Wangi

Erroll Gunung Wangi Bukan gitu..... Tidurkan angkat kaki agak tinggi agar darah sampai ke kepala hingga oksigen tercukupi,buka semua pakaian...