Rabu, 10 April 2024

Gowes Religi 1445 H.

Membersamai Goreli.
Terima kasih teman-teman sudah berbagi waktu dan perencanaan yang menarik tentang gowes religi di malam terakhir bulan Ramadan dengan menjalankan ibadah di masjid-masjid bersejarah di sekitar kota Jogja yaitu ;

Masjid Jami Sunan Kalijaga Kalibawang Kulonprogo Yogyakarta.

Menjalankan kegiatan Gowes religi seperti itu tentu sangat memberikan pengalaman berkesan dan sangat menonjol jiwa spiritual yang sudah di lakukan ini.

Gowes Religi 1445 H.

Saya sangat terkesan karena ini sangat luar biasa melihat kata semangat dari komitmen saat menjalankan ibadah dengan cara unik dan sehat seperti ini bisa di ikuti 19 peserta bersepeda dan 5 pengiring bersepeda motor.

Alhamdulillaah...
Pun dugi Griyo .
Matursembahnuwun sedulur Goreli sedoyo..🙏🙏🙏.

Di lihat komentar di grup WhatsApp Goreli mengatakan dari posisi peserta rumah terjauh sisi timur untuk sampai sekitar jam 16.30 wib tiba di titik kumpul dan jam 02.15 menit malam hari sampai rumah kembali menjadi tanda untuk saling mengabarkan keberadaan mereka semua yang ikut acara kali ini.

29T Gowes Religi 1445 H.
Saat jadwal Safari Ramadan pada malam ke-29  tentu akan menjadi momen yang sangat istimewa bagi pengalaman ibadah bagi pelakunya maka penulis memilih judul seperti 29T adalah simbol kecepatan.

Dan Gowes Religi yang lebih tinggi seperti halnya part sepeda sproket sepeda berukuran 29T akan membuat sepeda  lebih kencang lajunya.
Atau orang yang cepat cepat bersepeda di gambarkan seperti para pra_atlet ini mengadu kecepatan tinggi dalam konteks ini kita ini menjalani ibadah dari orang lainnya lebih cepat mengejar ridho Allah begitu semangat.
Dan saat pulang seperti gass poll setelah selesai ibadah.

Atau saat ajakan gowes Religi di kabarkan dengan bahasa Jawa alus di sampaikan ke jamaah Goreli seperti ini ;
Assalamualaikum sedulur Goreli..
Namung caos pemut bilih benjing  Senin malem selasa, 8 April 2024, jadwal safari i'tikaf Ramadhan ingkeng pungkasan (malem 29)
Kanthi tujuan masjid tinggalan Sunan Kalijogo ing Kedondong tlatah Banjararum Kalibawang Kulonprogo 
Rencana rute ingkeng badhe dipun lewati ;

Saking Titik Nol km mengilen arah gamping bablas jl. Bibis, Jl. Godean, Gedongan mengaler, pertigaan Brajan mengilen (kiri) arah jembatan Kreo dumugi perempatan Dekso, lajeng mangidul (kiri) kirang langkung 1,1 km
Saking jl. Nanggulan mlebet mengilen kirang langkung 200 meter.

Rencana ;
Tikum : Timur museum Sonobudoyo, *jam 16.30 WIB*
CP 1 : Mbatal poso lan Magriban wonten ing masjid At-Tauhid, Jl. Bibis (pas pingeran) kiri jalan.
CP 2 : Masjid Prawiro Setiko Jl. Godean, kanan jalan radi mlebet *(kondisional)*
CP 3 : Jembatan Kreo,
Sekedar ngopi2 lan ngaso, ngobrol2 
Finish : masjid Sunan Kalijogo, Kedondong, Banjararum, Kalibawang, Kulonprogo.
 
Monggo sedoyo piranti kacawisaken, ampun ngantos ketinggalan, kados :
- piranti sepeda : lampu, ban njero,  toolkit, mantel, dll
- piranti kagem mbatalaken Poso, sokor2 wonten takjil ing Margi
- piranti ngopi : kompor, cangkir, toya, gula kopi/teh, dll
- lan ampun kesupen piranti ibadah,  sarung , peci, dll.

*catatan : ingkeng kagungan kaos Goreli, Monggo dipun agem*
*MUGI SEDOYO KAPARINGAN LANCAR, PURWO-MADYO-WUSONO,,, AAMIIN*.

Mekaten caos pemut dhumateng Sedulur GORELI 
Wassalamu'alaikum wr.wb
Saat ini mengunjungi masjid sunan Kalijaga di daerah kedondong Kalibawang Wates Kulonprogo Yogyakarta ini akan menambah makna spiritual yang dalam memahami bahasa agama.

Anda sedang membaca kisah klasik ini yang akan terus anda baca sampai selesai.

Iyinkws blogspot.com

Rencana rute itu tampak sangat detail untuk dipersiapkan dan menarik di mulai dari titik nol kota Jogja melewati berbagai jalan saat itu walaupun lagi sibuk lalu lalang sepeda motor dan mobil itu membuat mereka juga mempercepat laju kendaraan agar cepat berbuka puasa.

Rencana perjalanan dari titik nol Jogja ke masjid At tauhid,masjid Prawiro Sentiko lalu berhenti dulu di dekat jembatan Kreo bantaran aliran sungai kali Progo.

Tentunya ini petualangan yang menantang untuk memperoleh cerita cerita Ting teng crit soal rencana gowes,orang gowes sekitar kita sambil gelar kompor untuk buat kopi,masak tempe tahu goreng dan ..... !?.

Selanjutnya mencari keberkahan menuju tempat lainnya yaitu di masjid Kalijaga.

Lalu kita akan .....!?
Mau membicarakan kegiatan bersepeda malam hari sekedar mencari manfaat untuk menjaga kesehatan dan bagaimana keselamatan dengan memastikan bahwa rute yang di pilih benar benar aman dan terang.

Oleh karena waktu yg semakin sore..
Sekarang kita OTW ke CP 1, masjid At-Tauhid..
Bagi yg baru jalan, silahkan menyusul langsung ke CP 1..

Bagi kita semua gowes kali ini menjadi tantangan tersendiri untuk memperkuat keyakinan secara spiritual yang seimbang agar tetap bisa sehat dalam bulan suci kali ini 

Berakhir nya 10 hari terakhir.
Setelah menjalani semua kegiatan gowes religi akan ada kenangan yang berharga, pengalaman seru saat menikmati udara malam hari tanpa adanya hujan turun hanya bintang gemintang yang telah menerangi seluruh alam semesta ini penuhi pemandangan yang indah bahkan suara alam sesekali menakutkan ataupun meriuhkan suasana hati yang rindu pada Tuhan.
Begitu juga saat sampai di masjid yang spesial saat salat itikaf di masjid semua berubah jadi seseorang tegang,diam dan khusyuk menyembah Tuhan.

Situasi semakin tak terlupakan hal ini membuat penulis yakin saat itu akan memberikan warna dan makna hidup.

Baline ora Ono sek gawe vidio.....wes koyo delok atlet sepeda Kabeh !!?.

Setelah bersepeda ke masjid Kalijogo seakan pulang dari masjid tidak ada cerita pembicaraan saat mengendarai sepeda hanya terlihat seperti kumpulan sepedanya Seorang atlet sepeda terlihat suara dan suara dengkuran nafas tersengal sengal untuk saling beradu cepat bersepeda untuk segera pulang ke rumah masing-masing tapi tetap saja koordinasi seperti foto di bawah ini.

Iyinkws.blogspot.com

Contoh di atas adalah gambaran dari aktivitas fisik dan kegembiraan.
Sepertinya memang dari kesan kebersamaan itu berubah menjadi api perang fisik untuk saling beradu bagi dirinya sendiri agar cepat sampai ke rumah masing-masing maka sudah tidak ada lagi untuk bisa mengobrol, bercerita apalagi berbagi kekuatan untuk melawan rasa lelah.

In syaa allah nanti nyusul ngeng ndan...langsung lokasi setelah selesai piket ....otw dari kampus jam 22.00 wib.

Toh memang ini mengasumsikan bahwa mereka telah melakukan selebrasi unik dan harus memilih atau mengikuti adu kecepatan tinggi untuk balapan di jalan raya yang sepi di malam hari agar sampai rumah lagi.

Alhamdulillah sudah sampai rumah terima kasih dulur Goreli..... di sebuah komentar grup WhatsApp.

Semoga kita semua di berikan kesempatan untuk melakukan gowes dengan keadaan kesehatan, panjang umur untuk bertemu di pertemukan kembali di bulan puasa tahun depan.

Dan saat ini kembali dengan membawa keberkahan yang baik  sambil menunggu waktu untuk saling mengucapkan salam hari Raya Ramadhan  1445 H ;


*سْــــــــــــــمِاللهِالرَّحْمَنِالرَّحِيْــــــــــــــمِ*
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

*Sinartan kumandhanging takbir kang ambal-ambalan, mratandhani wulan syawal kang tumapak, Kula sekelurga ngaturaken :*
*"Wilujeng Riyadin 𝔉𝔦𝔱𝔯𝔦 1 𝔖𝔶𝔞𝔴𝔞𝔩 1445 ℌ"*
*Lan kanthi andhap asor lan ikhlasing manah, linandhesan ati kang tulus, ngaturaken*
*Nyuwun pangapunten lahir tumusing bathin awit sedaya kalepatan*
*Semanten ugi kosok wangsulipun*

*Mugi 𝔄𝔩𝔩𝔞𝔥 SWT nglebur kalepatan & dosa kulo panjenengan Lan nampi amal ibadah kita Sarta paring yuswa panjang ingkeng barokah sahingga saget kepanggih malih ing Ramadhan saklajengipun*

*وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه*

*Keluarga besar Gowes Religi Jogja*

Akhir kata penulis.
Beberapa kesimpulan dari cerita ini adalah tentang pengalaman unik dan bermakna dalam menjalankan kegiatan gowes religi di malam terakhir bulan Ramadan.

Peserta mengalami petualangan spiritual dengan menjelajahi masjid-masjid bersejarah di sekitar Jogja, menemukan kebersamaan dalam menjalankan ibadah dengan cara yang sehat dan menyenangkan.

Mereka merencanakan rute perjalanan dengan detail, menghadapi tantangan fisik dan rohani,serta mengakhiri kegiatan dengan rasa syukur dan harapan untuk bertemu kembali di bulan puasa tahun depan.

Semua ini menciptakan kenangan yang berharga dan meningkatkan keberkahan dalam kehidupan mereka yang begitu hebatnya sampai akhir menyelesaikan safari itikaf Ramadhan 1445 H bulan April 2024 .

Amin.
Selesai.
10 April 2024.
Cerita Gowes Religi 1445 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Edisi unggulan

Anniversary ride 5 th Jogja pit Ringkes

Aku ingin berubah bersama mereka. Pada awalnya, bersepeda dengan sepeda lipat hanyalah sekadar kesenangan pribadi. Namun, setelah mengenal b...