Sabtu, 14 Januari 2023

Jfb mancal Sadeng.

Pantai Sadeng dalam cerita kita.
Walau sudah 5 hari lewat kok masih belum bisa move on dari rute Jogja pantai Sadeng yang sejauh 88 KM di hari Minggu 8 Januari 2023 kemaren.

Gowes awal tahun 2023..... Hai apa kabarmu di sana Kupikir aku kira berhasil melupakan Gowes berjarak toh Sekali Ini Saja berani beraninya menjadi terulang tanpa sadar.
Sadar dari diri karena merasa sudah menjadi orang yang lemah saat bersepeda.

Pada akhirnya pasrah dengan keadaan karena diriku ternyata belum sembuh masih gila seperti kamu !?.
Seperti hari ini gila beneran bersepeda.

Hari ini 8 Januari 223 cuaca yang cerah secerah secara harapan yang masih halu di pikiranku seperti terngiang dengan pikiranku sendiri yaitu ; iso ora,kuat ora dan terus piye !?.

Aku menjadi kita.
Semoga hari ini tetap cerah tanpa hujan, diberi keselamatan dan kembali ke Jogja lagi dengan kenangan indah seindah bagiku dan kita semua tanpa halangan apapun....Amien.
Foto kebersamaan saat mau berangkat di base camp jfb Jogja.

Penulis berterima kasih kepada team pembuat rencana gowes hari ini,team logistik dan teman seperjalanan semuanya kamu semua hebat untuk menghebatkan Jogja folding bike itu saja.

Aku dan sepedaku.
Kamu tahu aku Khan seorang sudah merasa lemah dan banyak alasan di setiap perjalanan kali ini yang kadang merasa penuh drama dengan keadaan sepeda dari alasan banku merasa kempes,sadel sepeda terlalu pendek atau makan minum beraneka ragam yang tersedia itu malah jadi lupa itu makanan apa saja yang tertelan si mulut ini.
Padahal hanya satu tujuan sekedar mengikuti irama gowes mu itu membuat aku terseok Seok dan menjadi lelah bersepeda.

Toh setiap orang punya karakter dalam bersepeda walau ya....bolehlah aku di katakan punya segudang pengalaman tapi bukan soal kecepatan tapi soal kenyamanan serta menikmati alam sekitar itu menurut penulis ini.
Penulis tidak akan merubah karakter dan pola kebiasaan gowes bersepeda kalian semua toh pada kenyataannya aku tetep setia di belakang sampai finis.
Foto ajakan gowes mancal sadeng dari cak imam.

Toh jarak 88 km itu terlalu jauh dekatnya tetapi ini soal angka angka dari jarak menggunakan sepeda dan bentuk  kebiasaan menghadapi jalan naik turun yang tidak saja membutuhkan stamina,niat tapi juga keberuntungan.

Aku sekarang mengikuti acara sepedaan Gowes awal tahun 2023 yang diselenggarakan oleh komunitas sepeda Jogja folding bike atau jfb.


Foto bareng Mak Mak hebat di pantai Sadeng semua di mudahkan perjalanan kali ini apalagi kalau sudah di depan camera serasa lelah sudah sirna begitu saja 

Dan menyediakan armada angkutan sepeda untuk pulang kembali ke rumah di Jogja.
Serta sebagian teman Jogja Cycle community sebagai penggembira di acara ini yang terdiri dari 8 pesepeda lipat dan dua mobil penjemput untuk kembali pulang lagi ke Jogja.

Aku dan rasaku.
Sebenarnya aku cuma sekali ini hanya sekedar rindu untuk mengartikan seberapa sulit menggunakan sepeda lipat dan membuat kenangan agar bisa berkumpul bersama beberapa teman dengan bentuk sejenis sepeda lipat apalagi sepeda dengan ban ukuran 20 ini mempunyai sensasi saat digunakan di jalur naik turun ini.
Menjadikan penggunanya yaitu aku ini pada akhirnya terpatahkan dari rasa was-was dan takut di setiap turunan yang tajam ataupun panjang ini ternyata berhasil sampai ke pantai sadeng dengan aman dan selamat.
Foto team hora hore tak kalah serunya ikut tampil foto bersama.

Walau saat mengendarai sepeda ini aku tetap saja penuh drama dan menjadi juara pertama dari urutan paling belakang untuk sampai ke Pantai Sadeng maka inilah kebahagiaan yang berlipat-lipat dari rasa sepeda lipat ku menepis rasa ketakutan ketakutan menjadi kenyataan yang berujung bahagia untuk di ingat.

Jfb mancal Sadeng 
Adalah judul gowes awal tahun 023 dengan tema ;
..... Yen wani Ojo Wedi.
...... Yen Wedi Ojo wani wani.
Apalagi dalam akhir ajakan itu cak imam sebagai bintang tamu di acara ini juga mengajak bagi yang liburan di Jogja dengan sepedanya itu Monggo kalau ada yang mau gabung langsung di jfb corner di jam 06.00 wib 

Terima kasih.
Suka duka telah ku lalui lewati dan tiap cerita sudah ku tempuh dengan cara aku dan kita untuk mengikuti irama kayuhan sepeda mereka ini.
jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.
Penulis.
Bersepeda adalah apa yang kulakukan dengan melakukan apa yang aku suka adalah ekspresi dari dalam diri dari kebebasan seperti halnya menyukai bersepeda itu adalah kebahagiaan bisa bersama kalian semua saat ini.
Ingat....ingat kita pernah kecewa,kesusahan dan bahagia di perjalanan yang melelahkan itu.
Tapi itu semua bahagia kita ciptakan bukan begitu saja ketemu di jalanan.
Karena bahagia itu harus ada sarana,pencipta,lakon agar drama perjalanan menjadi lucu misterius dan kenangan yang abadi di kenang sepanjang jalan saat kita kembali lewat jalan itu lagi....memori bahagia itu terekam kamera dan ingatan kita suatu saat nanti.

Terkadang kebagian itu akan menular menjadi kegembiraan yang terkait oleh pancaran perilaku tawa canda dan bisa Los tersenyum bebas lepas.

Maka perjalanan kali ini aku lepaskan kalau kalau ingin tertawa lepaskan mau tidak teriak di jalanan saat di tanjakan bisa diluapkan jadi jangan pernah membebani diri dengan tenaga untuk beban kayuhan sepedamu...itu kawan !?.

Toh ini hanya sepedaan suka-suka bukan dihitung atas sebuah kemenangan atau juara balap sepeda tapi yang diukur berapa banyak wani_mu yang kamu miliki untuk menjalani rute Jogja Pantai Sadeng selama sehari dan pulang di loading.

Toh,bagi aku tetap saja bersyukur bisa sampai ke pantai Sadeng ini walau dengan keterbatasan karena untuk pertama kalinya datang ke sini.

Dari pencapaian perjalanan pagi ini dari Jogja jam 06.30 WIB Sampai Pantai sadeng sekitar jam 12.30 WIB itu ada ukuran terpanjang dari mereka tapi bagiku yang di urutan belakang....gih !!

Dan ini adalah prestasi aku sudah bisa kesini untuk bisa kulakan foto Vidio dan sebait tulisan blog buat oleh oleh pembaca setia blog ini.
jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.
Penulis.

Bercerita tentang perjalanan dan bentuk jalanan yang dilewati saat bersepeda.
Jalanan Jogja Bukit bintang sudah menanjak apalagi ketemu perempatan Patuk Kita istirahat Kemudian istirahat kembali di alun-alun Wonosari dan finish di Pantai Sadeng.
Bentuk jalanan aspal kota Wonosari sekarang sudah asik untuk ditempuh dengan sepeda lipat karena sudah sedikit lobang dan Pengendara kendaraan bermotor selalu menghibur kita dengan memberi jalan terlebih ter_dahulu kan untuk pesepeda.

Walau hari Minggu ternyata tidak sesulit apa yang aku bayangkan karena macet hanya terkadang ketemu beberapa kelompok sepeda motor yang ramainya hanya sesaat saat dia lewat saja.

Perjalanan di kota Wonosari adalah pengingat saya saat saya berani touring ke Pantai Klayar Pacitan Jawa Timur melewati jalan yang sama hanya di pertigaan itu saja saya belok ke kiri arah Pracimantoro.waktu itu.
Tapi kali ini sekarang jalan lurus sampai menuju ke Jalan Lintas selatan lalu belok ke kanan untuk merenda angin kencang.jalan aspal yang mulus tak ada lobang dan hiasan alam hijau pepohonan serta batu belah di kiri kanan jalan ini 

Setidaknya dari rencana semula yang hanya ingin motor kini berubah haluan menjadi bersepeda adalah pertimbangan tersendiri yang cukup sensitif dan rumit untuk di tulis tetapi kedepannya sebagai pengingat bagi saya sendiri dan orang orang di sekitar kita ini.

Melihat keindahan sisi kanan kiri jalan dari ujung ke ujung sulut untuk diperjelas apalagi diterjemahkan dengan kata-kata apalagi naik sepeda motor waduh..... Cah ngepit kok motor an,Bro !!?

Gunung kidul alammu cantik dan dijalani dengan santai menggunakan sepeda.
Perjalanan kali ini jangan untuk ditiru apalagi diperdebatkan Karena semua itu tidak masuk di nalar apalagi secara akal dan mental pasti jatuhnya jadi jomplang....enak di rumah aja !?.

Toh inilah bahagia bagi kami bukan bagi kalian di sana. 
Misalnya kamu Kepengen ke Pantai Sadeng cukup naik mobil ac tinggal duduk di jok yang empuk dan membuka pintu mobil sudah sampai ke lokasi yang di tuju.

Bisa lihat pantai bisa lihat perahu nelayan dan merasakan baunya pantai yang penuh bau anyir ikan itu terus membangkitkan selera untuk segera makan ikan di pinggir pantai.....itu bahagia mu kawan !!.
Ini malah kita kita di jalanan malah ngerjain diri sendiri dengan rasa lelah capek kepanasan dan....!?.

Dan tahu kan posisi jalanan Wonosari itu terlihat jalanan rolling naik turun kayak roller coaster dan kondisi cuaca panas terik yang menyengat tubuh tetap saja untuk bisa ladenin ajakan Cak Imam ...duh !?.

Toh semua kepalsuan cak imam itu kan malah lo percaya lalu apa yang kau cari !?.
Apakah Sebuah Pengakuan bahwa kamu orang yang hebat atau menaikkan pamor ke teman-teman sosial mediamu.
Ini Bukan soal kamu hebat kamu kuat atau soal apa saja istilah yang kamu ungkapkan bener atau salah dari acara Gowes kali ini.

Tapi inilah hikmahnya sebuah perjalanan mempunyai untung dan rugi lalu pada akhirnya menjadi kenangan baru yang yang pernah kita lalui bersama sama di tempat itu.
Dan hasilnya terkadang keseruan itu akan terpatri dalam ingatan di setiap orang yang menjalaninya bahwa kita pernah sama-sama menjalani kesusahan, menghargai kerjasama dan saling pengertian satu sama lain dalam soal rasa dan soal emosi saat menghadapi kesulitan di jalanan.
Itulah keseruan dan kebenaran hari ini yang patut kita hargai dari berbagai pribadi-pribadi yang berbeda maksud dan tujuan di perjalanan kali ini.

Toh perjalanan ini ada keseruan itu selalu ada menjadi bim sala_bim akan menjadi lucu dikenang di sepanjang sejarah perjalanan penuh sensasional yang misterius.

Ya...karena semua di mudahkan oleh yang penguasa alam raya yaitu Allah SWT sehingga semua tanpa ban bocor rantai putus atau tersendat sendat karena harus saling menunggu satu sama lainya menjadi misterius keberuntungan hari itu.

Hal-hal yang seru begini yang jadi bahan cerita yang patut di ulang lagi dan bercandaan setelah kita sadar dari rasa bersalah di kala itu....kita pernah kesusahan bersama.
Lalu kalau kamu merasa bersalah telah mengemudi sepeda kala itu cukup salah kan cak Imam saja.
Itu ujar penulis ini.
Kalau merasa bahagia ceritakan yang baik baik saja kepada handai taulan dan kita pernah mendengar tentang dialog dengan alam pantai Sadeng saat itu.

Akhir kisah ini.
Kalau dalam tulisan Ini ada kesalahan mohon dikoreksi karena penulis selalu merasa salah apalagi sering di salahkan.
Karena orang-orang ingin merasa benar serta mencari pembenaran untuk untuk menutupi kebenaran yang sudah ada.

Apalagi yang salah.. !?
Karena penulis bukan seorang pemikir yang terkadang kurang percaya diri.
Dan seseorang yang kurang memahami situasi apalagi peka keadaan tetapi selalu ada di posisi tempat waktu yang di benarkan oleh keberuntungan dan nasib baik itu saja.
Ujar keadaan saat itu.
Menurut pembaca di sini gimana ceritaku ini !?

Sampai jumpa dengan kisah kisah klasik bersepeda lainnya di waktu dan tempat pelaksanaan yang berbeda-beda lagi.

Selesai.
Mata_kayuhanku.
13 Januari 2023.
Hari ; Jumat 
Q; 21.00 wib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Edisi unggulan

Erroll Gunung Wangi

Erroll Gunung Wangi Bukan gitu..... Tidurkan angkat kaki agak tinggi agar darah sampai ke kepala hingga oksigen tercukupi,buka semua pakaian...