Aku cuman rindu.
Tidak akan merebut kebahagiaan_mu.
Preman Pensiun #1.
Beberapa orang pernah bertanya gimana sih agar bisa Masa bodoh sama omongan orang lain!?
Gimana caranya biar ndak kepikiran lalu merasa jenuh atau takut bersepeda lagi!
Ketika kamu sudah tahu kekuatanmu jangan pernah pedulikan pendapat orang lain Jadi nggak penting dan kata-kata itu seakan cuma berlalu lewat saja.
Misalkan dengan menulis seperti ini adalah ungkapan Isi hati atau melepas beban pikiran menjadi ingatan di waktu saat sadar nanti ternyata ...gitu tho !!.
Tepat hari ini senin 9 Januari 2023 pukul 16.30 waktu pikiran ini fresh walau masih saja sisa kelelahan di hari minggu kemaren gara gara gowes masih terasa ngilu dan kesal.
Walau untuk membuat tulisan perlu kesadaran karena akan berseri di episode selanjutnya.
Kemudian.
Kalau kamu mulai dibilang kurang ajar ya nggak apa-apa.
Kalau kamu dibilang anu juga nggak papa toh Nggak bikin tambah takut bersepeda lagi toh akhirnya malah da_blek wae Pokoke pokok_men nak ngono to bro.
Setelah pencapaian gowes mu itu dengan berjalan waktu jam terbang dan naik tingkat level di lingkungan bersepeda mu itu.
Kamu pada akhirnya dipanggil jadi penyebut kata di depan namamu sebagai gelar baru yaitu ; ndan suhu Master atau bila saat gowes sudah tambah jauh lagi atau sudah lupa gowes malah di jauhi nggak di ajak ngobrol.
Yo wis ra tau bersepeda opo neh malah tambah lambat bersepeda itu toh nggak pernah jadi masalah toh sebenarnya.
Karena semua itu yang aku tahu lebih pada soal angka lebih sekedar kata-kata dan lebih sekedar prasangka atau katanya.
Tak kalah pentingnya bicara seperti itu akan menganjurkan mental block yang sering banyak orang takut ikut bersepeda apalagi bersepeda berjarak jauh yang penuh tanjakan atau rintangan.
Padahal mereka sangat ingin bersepeda secara konsisten agar diterima di komunitas sepeda dan tidak menghalangi tetap membangun image agar diterima di lingkungannya.
Toh kalau tidak diingatkan banyak dari kita para pesepeda ini akan menjadi galau minder dan pesimis karena terjebak dalam balapan kucing hebat-hebat tan dalam pencapaian hal-hal kehidupan bersepeda yang bukan irama gowes dan aliran dengan cara menulis mata kayuhanku ini.
Di luar aliran bersepeda dan irama Gowes mata kayuhan itu kalau sudah di luar jalan kebenaran kejujuran dan kesetiaan kepada hal yang baik sesuai tujuan tulisan ini yaitu menjadi seorang penikmat jalanan dan bukan seorang non atlet apalagi atlet sepeda.
Caranya dengan syukuri lah yang sudah ada lalu tumbuhkan dari situ bersama teman-teman sealiran yang kamu mampu.
Tetaplah menjadi diri sendiri !?.
Walau di lingkungan kamu kamu merasa menjadi ter_anggapan bener aja salah apalagi melakukan hal yang salah.
Toh tulisan ini bukan mengukur segala kehidupan orang yang selalu benar atau salah dalam kehidupan normal di luar Habit sepeda.
Bahkan menjadi tak terhingga ingin selalu menjadi sempurna seperti itu.
Karena kesempurnaan hanya ada yang di atas sana yaitu Gusti Allah SWT yang mengabulkan permohonan umatnya itu.
...... Apalagi mulai khawatir kalau sudah dinilai rendah tak tahu diri jadi bisa jadi terus-menerus memeriksakan posisi dan nilai kebahagiaan itu.
Tapi kenyataan saat semua angka-angka itu dan pencapaian lepas dari identitas kamu akan menjadi apa lagi.
Toh akan kembali lagi ke keluarga yang sangat penting dalam menjaga kesehatan serta lingkungan hobi yang sama seperti yang dilakukan oleh temannya yaitu bersepeda.
Jika sekarang kamu mengikuti teman-temanmu bersepeda sampai jauh ratusan kilo itu lalu untuk apa dan mengapa kamu rela melakukan semua itu.
Lalu apa sih yang kamu ingin banggakan !?.
Apakah kamu sudah menjadi seorang yang bermakna tanpa bersepeda dan siapa sih kamu sebenarnya tanpa bersepeda.
Apakah mau jadi preman yang hidup di jalanan.
Jadi ...apakah orang orang yang sudah tidak bersepeda itu tapi masih ingin eksis di dunia bersepeda itu.
Bisa jadi akan di sebut;
"Preman pensiun "
Sedangkan penulis hanya orang biasa yang suka menulis dan bersepeda.
Atau bahkan hanya jadi orang biasa lagi sekarang ini
Karena takut di sebut orang mager,minder,tanpa kata pendiam,bisu,pikiranmu nggak karuan,pesakitan dan parahnya lagi kamu itu jadi orang yang kurang piknik bersepeda.
Bisakah kita ini semua lebih focus kepada hal hal yang bermakna tanpa prasangka dalam bersepeda !?.
Dan.
Toh pada akhirnya orang-orang bisa jadi akan mengikuti mu dan jatuh cinta pada mimpi-mimpimu yang kau Kabarkan kebahagiaannya itu bukan cara menggapai bukit atau saat diremehkan jadi orang gila itu jangan goyah.
Akui saja kalau gila kamu itu bersepeda.
Penulis hanya memberi tanda-tanda alam kalau kamu saat bersepeda itu nggak ada yang menyuruh buat sok kuat sok jawara bersepeda karena semesta alam ini terlalu berisik dengan kepentingan dan egonya masing-masing.
Jadi dengarkanlah jalan kamu rasakan apalagi diambil hati itu saja.
Sehingga kehidupan yang melelahkan itu perlu pelampiasan dari semua kelelahan lainnya karena pada umumnya orang-orang pada percaya dengan merutinkan hobinya itu lalu membuat jadwal yang begitu sibuk dan melelahkan jadi pilihan terbaik.melepaskan lelah dikiranya itu.
Karena bersepeda itu adalah seni bagaimana lelah itu menjadi kebutuhan yang menjadikan tubuh semakin sehat sesuai takaran yang kamu mampu dengan kesadaran yang ada.
Serta bagaimana mencintai kehidupan yang biasa-biasa saja itu menjadi sebaik-baiknya orang yang ingin sehat dan bertemu orang orang yang baik.
Karena siapapun yang merasa ingin meyakini kebenaran dengan yang biasa-biasa saja.
Teruslah mencari cara bagaimana seninya mencintai kehidupanmu yang biasa-biasa saja itu dengan bersepeda.
Akhir kata hari ini dari seninya bersepeda itu menurut penulis ini adalah meninggalkan jejak kebaikan dan kemanfaatan pada seseorang yang seiman dalam memahami keyakinannya itu.
Yaitu seseorang di mana setiap kayuhan sepedanya itu bisa menuliskan apa yang sedang merisaukan mimpi-mimpinya.
Lalu dituangkan dalam sebuah tulisan itu adalah hari yang terbaik bagi penulis.
Bagi penulis tidak perlu menjadi seorang yang hebat karena niat itu sudah menunjukkan kehebatannya.
Misalnya lagi pengen beristirahat bersepeda beristirahatlah kalau pengen bersepeda bersepeda lah daripada tenggelam di masanya dan akhirnya dilupakan.
Pada akhirnya saat kita sedang sehat terkadang kita lupa diri lupa bersyukur lalu berbagi kebahagiaan yang ada misalnya yang bisa di lakukan penulis ini melalui tulisan seperti ini.
Dan di saat sakit tidak kemudian mencari-cari alasan yang tidak masuk akal.
Kemudian lupa bagaimana untuk mencari bentuk kebahagiaan yang pencapaiannya dengan kebahagiaan yang sederhana mungkin sesederhana orang orang yang masih ingat saat bersepeda itu saja.
Selesai
9 Januari 2023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar