Kamis, 24 September 2020

Gowes 110 Km Jogja _ Dieng .

JCC gowes ke Dieng negeri di atas awan.

Sabtu pagi yang cerah menghiasi jalanan di ring road Utara area jombor Jogja.

Di mulai di jam 06 mereka sudah siap dengan segala informasi rute  dan berhenti di mana saja untuk berhenti yang sudah di tentukan lokasinya.

Gowes 110 Km Jogja _ Dieng .

Tepatnya pada tanggal 19-20 September 00 di jam 06,30 waktu kita sepakat melebarkan sayap sayap patah.

Untuk kabur kabur ke angkasa mengejar cita cita dengan sepeda yang ada sayapnya seperti poster ajakan di atas itu.

Dan perjalanan ini walaupun kini mulai berjarak jauh tetapi tujuannya agar kisah gowes sebelumnya ini bisa memandang perbedaan dari sudut cara lainnya dengan cara bersepeda sebelumnya.

Apalagi hanya ke isi cerita tempat yang itu itu saja seperti di dan ke Warjo pakem,puncak mbibis dan bukit bego kini mulai menuntaskan misi.

Yang berbeda dengan niatan bisa turing berjarak jauh untuk bisa membelah jalanan di tanjakan kawasan Dieng dan sekitarnya ini.

Bermula.

Gowes 110 Km Jogja _ Dieng .

Di mulai ada team yang mengatur ini semua dari mulai team survey lokasi dan Turing di mana atau turu miring di homestay mana lagi.

Ataupun kisah nantinya dan harapannya seperti mimpi indah bagi kita agar ada yang merasa cemburu kepada kita.

Gowes 110 Km Jogja _ Dieng .

Di sini saya kisah kan secara real kenyataan seperti ini agar nantinya yang tidak bisa ikut gowes hari ini ora gelo nek sek ora Melu opo ora iso melu tapi semoga mereka bisa ikut bahagia setelah di ceritakan seperti blog ini .

Atau bagaimana anjuran dari intruksi sang capiten acara kali ini agar kita tidak terlunta lunta apalagi sengsara ora Kopen di jalanan.

Padahal kita juga merasa cemburu kepada jalanan yang selalu bergerak keatas itu seperti akan uji nyali dengan menghadapinya penuh kesabaran dan harus sadar diri dengan lingkungan jalan raya yang saling berseliweran dari motor dan angkot mengintai keselamatan kita kalau tidak hati hati di jalanan walau tetap saja ada insiden ke tabrak montor dari sepeda salah satu dari kita tapi hanya ruji potol satu tapi teman ini aman tanpa luka.

Walau pit stop kita dimana harus di ingat dan saat masuk area kepil menuju alun alun sapuran jalanan memang jalannya rolling jengat yang ajrit menguras tenaga dan emosi di jalur awalanya.

Saya bersama teman JCC Jogja berjumlah 25 pesepeda dengan pengiring motor itu hampir 32 orang.

Untuk merasakan penyiksaan di jalanan yang asyik seperti ini apalagi di pagi pagi saat berangkat dari Jogja sudah di sediakan menu arem arem dan telur bebek malah nggak sempat menilai perut ini itu cocok atau terbiasa tidak.

Walau ada saja dari kami tidak biasa makan telur terus di paksakan malah jadi mules dan akhirnya istirahat gowes.

Untuk di angkut sepedanya dan mungkin keasinan telur bebek sebagai kisah cerita dan menjadi kembangnya gowes kali ini buat hiburan kita di jalanan.

Sepertinya penyiksaan ini terus berlanjut mbok yakin Penak turu opo meneh rasah melu gowes kali ini karena selain jauh, panas dan tidak ada faedahnya.

Nah khan.. .

Mungkin yang sok nganu akan berkomentar seperti di atas atau sebagai ilmu pastinya seperti jaman ajaran kompeni yang makan hati dan untuk melemahkan emosi orang lainnya yang punya kesenangan gowes seperti ini.

Sudah dari dulu nasib para sepeda selalu di uji saat sedang mencari ujian di jalanan.

Atau bagi yang sering latihan gowes menghadapi gowes kali ini yang sudah pakai pil biru (sejenis plat bergerigi di Kayuhan sepeda ) seakan di uji juga soal kekuatan dengkulnya ini.

Dan mereka itu akan mampukah serta bisa menyelesaikan misi kali ini apalagi yang belum pernah melalap jalur sepeda ; 

Jalur jogja_wonosobo_dieng akan terbebani karena halu dan was was apalagi sedu sedan itu mengusik rasa.

Atau malah malamnya nggak bisa tidur nyenyak atau gelisah dari tidurnya menjadi gambaran bagaimana caranya seseorang menghadapi halu nya itu .

Walau hanya beberapa dari kita ada yang loading dari pertengahan kepil ke sapuran tetapi setelah itu bisa loss lagi sampai Dieng.

Dan semua bersepeda menjadi orang orang yang tangguh dan lebat bisa lulus merenda jalan tanjakan Dieng.

Alhamdulillah dengan rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan atas dukungan team operasional,team support dan team bayangan dengan motor nmax yang maju mundur mengatur jalan dan sering mengambil gambar foto jepret jepret sana sini atau sekedar membuat kita tahu sudah sampai dari dan ke mana saja lainnya.

Sampai sampai menjadi jalan komunikasi terjalin dari mengatur ritme bersepedanya itu menjadi asyik bagi semuanya berjalan lancar dan sukses.

Bersepeda kali ini hanya terbatas sampai wisata Dieng tapi sebelumnya di hari pertama ini Jogja Wonosobo lalu kita menginap di home stay Mudal.k

Dan kenapa di namakan penginapan mudal karena di atas tempat ini ada pos instalasi air PAM yang bernama mudal makanya daerah ini begitu tersedia air yang melimpah dan subur.

Apalagi tanamannya di lereng  bukit saat pagi hari ini terlihat tampak tegak berdiri tanpa aturan di sebelah timur ada gunung di balik jejeran pepohonan yang menghijau.

Di hari kedua di Wonosobo.

Gowes 110 Km Jogja _ Dieng .

Pagi ini di hari kedua di joglo Wonosobo kita semua siap siap dan saya sudah bangun di jam 04 waktu kita merasakan hujan yang tak begitu lebat.

Tapi beberapa sepeda juga basah dan beberapa kue yang masih di luar rumah ada pisang,buah jeruk, bistik,gorengan,arem arem.

Itu mulai kayak limpahan bakso seperti nek warung Dieng berharga 10 ribu semangkok dan di atas piring pada kemampul oleh jatuhnya air hujan pagi itu.

Atau......!!

Atau soal kisah memasuki sebelum Kleco kita istirahat di warung tengah sawah,makan siang gudeg Jogja di pom bensin sapuran.

Lalu di begal sama teman soc Wonosobo atau di alun alun alun Wonosobo.

Atau kita ketemu dari teman temanya teman kita untuk mampir makan minum menjadi gambaran semua rejeki dan nikmat perjalanan jauh dengan melimpah makanan,minuman dan bersih bersih diri ini menjadikan sore itu juga bisa saja ada terkirim buah buahan temanya teman dari joglo mudal.

Saat makan malamnya di joglo dengan menu ayam goreng menjadi hiasan kisah kali ini sudah tak mungkin kelaparan dan kekurangan pilihan dari makanan yang enak enak seperti ini.

Walau sebagian terselamatkan dari hujan tetap saja malam itu ada sebagian kita hanya tidur beberapa jam.

Dan tetap saja terganggu oleh suara ngorok teman gowes atau suara cremus cremus gigi bergesekan orang tidur.

Atau ada walang masuk joglo dan berbunyi wes wes malam itu merisaukan bagi dirinya sendiri  

Padahal nek misal badan kurang turu bisa masuk angin tur esok e jadi badan panas dingin terus masuk angin seperti rasanya mulut ini saat mangan opo opo rasane pahit tetap saja berusaha harus diisi perut ini 

Atau iso ugo buat alasan mau loud ingat ......mas !!! kata teman di sebelah saya yang masih saja halu bila ketemu tanjakan besok pagi.

Atau dari bunyi orang lembur bekerja untuk memukul paku berbunyi pemantul suara dari palu di gedung sebelah lagi persiapan untuk pernikahan yang mau ada acara hajatan pagi harinya.

Mulai di siapkan.

Mulai saja persiapan gowes tanjakan Dieng yang berjarak 18 km dari joglo mudal ini menjadi gambaran saat sudah di siapkan soto teh manis sebagai sarapan pagi hari.

Memulai perjalanan dengan pengawalan di depan dengan moda n_max ini keluar jalan utama sudah ketemu wisata pemandian air panas lalu kita menuju tanjakan gerbang selamat datang di wisata Dieng.

Gowes 110 Km Jogja _ Dieng .

Ini bukan soal kuat di tanjakan tetapi soal mengatur ritme dari setiap orang berbeda beda di mana harus menentukan di mana berhenti dan minum air atau makan roti dengan buah buahan apalagi buah pisang dan anggur sudah tersedia untuk kekuatan tambahan.

Tidak di temukan turunan tetapi saat pulang dengan mobil Hiace sempat menghitung Dieng Wonosobo tanjakan hanya 5 posisi tak sebanding sebaliknya.

Dan begitu ambyar apalagi saat mendekati jalan di pinggiran lereng bukit puncak Tieng itu terasa sungguh ngaluk ngaluk.

Tetapi pada kenyataanya di jalani dengan gowes sepeda tidak seseram dan menakutkan pikiran ...bro.

Mampir di Tieng sekedar foto foto dan restorasi fisik dengan istirahat walau ada saja yang sudah merangkak naik itu sudah tak serem rolling jalan aspal di bawah tadi.

Dan mulai landai dan 2 kali turunan sebelum melewati gerbang selamat datang menuju tulisan Dieng yang menandakan kita telah finis gowes kali ini.

Bisa berkata kita lulus bro !!!

Tafsiran waktu  3-4 jam dalam rentang jauhnya 18 km di tanjakan kali ini menjadi gambaran yang bisa saya capai walau ada saja yang lebih dulu sampai di situ menunggu kita semuanya.

Gowes 110 Km Jogja _ Dieng .

Siap siap balik Jogja.

Kisah wisata ala ala sepedaan telah usai tinggal mengatur posisi sepeda masuk ke mobil dengan jagrak di susun rapi dan di ikat.

Kemudian sama saja dengan orangnya naik mobil Hiace .

3 Mobil ini di sediakan untuk balik ke Jogja salah satunya mobil Hiace dengan ukuran menengah cukup ke isi 15_17 orang dengan sebagian di ganjal tas tas bawaan ini.

Mobil ini di buat oleh Toyota Jepang sekitar tahun 1967 dan di Indonesia untuk transportasi yang nyaman dan ada ac ini terkadang masih belum biasa kita mem buka di jendelanya itu.

Sepanjang jalan pulang menuju Wonosobo dapat melihat Dieng dari atas mobil dengan lebih meliuk-liuk jalanan turun.

Lalu ..... ini baru sadar kok bisa bisanya melewati tanjakan sepertinya sambil menghitung tanjakan pas Dieng Wonosobo.

Dan ini sekitar 5 tanjakan dan mampir di sebuah rumah yang ada spot futsal membuat sebagian kita terhibur oleh sebagian kita mulai tendang tendangan main bola di dalam stadion yang di jaga oleh jala jala rajutan saat lainnya mulai mandi secara antri menjadi penyegar saat ingin balik ke Jogja lagi .

Walau ada saja di dalam mobil ini kita bercerita sana sini atau ada saja yang membuat sedih saat 2 teman kami mulai mual masuk angin atau mabuk perjalanan di mobil ada AC .

Hal ini menjadi pengingat bahwa teman bila berbalik di masa lalu bila wisata seperti ini juga ada temannya yang suka mabuk di mobil.........jadi kita mulai faham siapa yang lemah sebagai pengingat tentang daya tahan seseorang agar bisa terkontrol orang lainnya dalam menikmati bahagia ala ala kita ini .

Atau kata teman di sini bagaimana bisa mengatur emosi,daya tahan dengan memanajemen tubuh apa yang di perlukan.

Misal butuh obat mabuk ,butuh obat diare dan obat Neurobion sebagai penguat tubuh.r

Harus di control tersedia secara pribadi dari personal pelakunya ini atau kadang ada saja yang kadung ngeyel menjadi kita kita membuat sedih lainnya.

Maka saat itu ada satu orang bersuara serak serak basah yang menggelegar membuat kita ikut ikut kor bersuara dan terdengar suara serempak sesering itu bila kamu ikut di barisan ini......dan berucap seperti ini.....wes wes angel angel tuturan mu cah.

Akhir kisah ini.

Semua yang ikut di sini punya tujuan serta bahagianya sendiri sendiri termasuk saya ini bisa di ikutkan kepada sekelompok cah angel angel ini .

Saat gowes kali ini adalah tidak saja seusia muda saja tetapi ada juga yang mulai sepuh tetapi berjiwa muda di umur 60an bisa tetep meteges tekan puncak Dieng dengan sepedanya .

Ini bukan soal alon alon asal kelakon atau kuatnya berada di barisan terdepan.

Tetapi bagi saya hanya pengulangan ke tiga kalinya ini hanya sebagai pendorong semangat mereka agar maju demi kayuhan dari apa saja tujuan mereka itu.

Agar bisa melebihi batas batas orang biasa dari batas diri mereka sendiri supaya perjuangan sampai kesini tidak sia sia harus bisa sampai Dieng....lho bapak bapak strong !!.

Setidaknya bisa buat Klangenan ngeladuk crita nek pos Rondo kampung saat bersama teman teman seusia senja di masa tuanya itu bisa seperti ini adalah kenangan asyik bagi kaum bapak bapak ini.

Apalagi bila sudah di akui dunia bersepeda bahwa kaum bapak bapak itu masih bisa membuat sejarah sebagai tanda wes tahu "lulus" tanjakan Wonosobo_Dieng itu kapan lagi nek ora saiki.....ngono,to Pak !!

Pada akhirnya kata kata sepanjang jalanan selalu saja berucap.....wes wes angel angel tuturan mu adalah embrio menakutkan agar kita ter_manutkan satu dengan lainnya dan bisa terkoordinasi ala ala kita ini.

Walau saat niatan pingin tidur di mobil wes mau tidur malah harus makan malam untuk mampir di warung tahu kupat di dekat stasiun Blabak Magelang yang katanya terenak dan lebih enak yang ini ....lho bro !!

Di lanjutkan perjalanan menuju Jogja untuk pemberhentian di daerah warung Ingkung sambilegi.

Lalu kita menurunkan sepeda dari loading untuk kemudian kembali ke rumah masing masing.

Gowes 110 Km Jogja _ Dieng .

Wes wes rasah manut tuturan_mu sek tak nut saiki iso turu pules nek omah walau tekan omah yo raiso turu mok bukak hp delok foto foto sek terlampir nek WhatsApp.

Saat air panas wes mulai mateng buat teh anget sisanya setelah mandi abal abal itu lalu meredam kaki ini.

Beberapa menit dengan air hangat baru mata ini mulai mata ini rasanya biyut biyut mau tidur 

Dan pertanda di mulai pembalasan untuk bisa tidur pules untuk membayangkan mimpi indahnya foto foto besok pagi di upload teman hebat saat itu.

Mimpi Dieng telah usai saatnya untuk mulai tidur di kota jogja tercinta.

Selesai.

Terimakasih kepada teman JCC Jogja dan semua sponsor yang telah memberikan kita kesempatan agar bisa gowes sampai ke Dieng.

Jogja.

19-20 September 2020.

Salam

Cerita :

Gowes 110 Km Jogja _ Dieng .

Kamis, 03 September 2020

Gowes 235,44 Kilo - Jogja - Pantai Klayar Pacitan Hari Kemerdekaan ke 75th Indonesia.

Gowes Merdeka ke 75th Indonesia menuju Jogja_Pacitan_Jogja.
Merdeka itu tidak bisa di ungkapkan tetapi di muliakan.
Melalui perilaku dan tak mungkin bisa di jelaskan tanpa adanya kreatifitas pelakunya.
     Atau rasanya seperti bertanya kepada seekor ular yang merayap di jalanan tanah atau beraspal.
..... Lalu ada yang bisa bisanya bertanya.....Bagaimana kamu bisa merayap di daratan.
Apalagi udara panas itu dan pastinya tidak ada pilihan lagi dari kata yang lainnya yang  bisa terucap.

 

Atau saat kita ini cukup secukupnya bisa menjalani dengan seikhlasnya saja seperti olesan di jalan aspal seperti spesies ular itu dan  bila lelah kita bisa berhenti pada waktunya sewaktu di masjid dengan berdoa kepada keyakinan agamamu itu.

 

Atau kita ini di istilahkan lagi bukan raja jalanan seperti singa yang berani sendirian berjalan di mana saja atau lainnya beraninya bergerombol seperti embek embek yang berjalan selalu seiringan di pinggir jalan.

 

Atau saat teman teman yang melepas dalam memberi dan mem_bersamai saat star dari Jogja ke kota Wonosari tetapi pada banyaknya cinta kasih dari orang yang mengerti dalam perjuangan bersepeda kali ini beserta manfaat yang di dapat setelah gowes kali ini untuk yang ada di sekitar kita.

 

Mulai saja kisahnya..
Semua orang bisa merayakan kemerdekaan di negara ini termasuk kita bisa mengisinya dengan bersepeda berjarak walau cara ini tidak lazim di tengah pandemi covid 19 .
Karena banyak orang takut tertular virus dan mencoba menghindar untuk bisanya di rumah saja.

 

Toh pada akhirnya selamat dan kembali lagi ke Jogja adalah sejarah membuat kreativitas di 75th Indonesia merdeka ini.

 

Pantai Klayar Pacitan.
Di kota Pacitan di kenal dengan jejeran seribu gua dan indahnya pantai selatan yang tersembunyi itu karena ombaknya yang begitu besarnya.
Pantai ini terletak di sendang Donorojo kota Pacitan Jawa timur dan jarak dari kota ke pantai kurang lebih 35 kilo atau sekitar 2jam dengan moda bermesin.

 

Mungkin karena adanya pandemi virus menjadi masih sebagai wisata simulasi dan yang boleh datang hanya untuk wisatawan lokal saja .

 

Saat kita sampai di sini sudah jam 21.00  waktu setempat posisi sudah gelap dan sunyi ini walau begitu kita sempat kulo nuwun dengan pengelola di situ untuk bermalam di tenda dan paginya sekitar jam 9 pagi kita cabut pulang ke Jogja lagi.

 

Di saat pagi hari terlihat pantai yang semiyut bau baunya percikan air asin yang terbawa angin menempel di wajah ini atau terlihat tebing yang tinggi di tengah pantai dan bebatuan mirip sphinx yang asyik untuk di pandangi berkali kali.

 

Tapi kok......kita harus kembali ke Jogja lagi dengan di kayuh sepedanya sekiranya bisa sampai jam 8 malam agar bisa sampai Jogja.

 

Seperti saat berangkat.
Dari jogja_wonosari_gambong_pracimantoro_giribelah_punung dan ada papan nama arah pantai klayar sejauh dari jalan utama yaitu pertigaan Dadapan ke arah kanan sejauh 19 kilo ini akan ketemu desa candi lalu ikuti terus alunan turunan yang selalu menurun di jam 19-21,00 waktu yang sepi,keringat dingin,demen kedinginan,lelah tetapi semua harus di syukuri karena niatan kita ini.

 

Saat tiba di pantai Klayar.
Atau saat pulang ke jogja ....!!?
Sudah menempuh jarak pulang pergi sejauh 235,44 kilo selama 2hari lamanya.
Saat pulang arah yang sama tetapi saat di perempatan pasar Pracimantoro kita ke kanan arah wonogiri_bayat klaten_ ke kiri arah candi Prambanan dan berpisah di persimpangan UIN Kali jogo Jogja di jam 22.30 waktu setempat.

 

Karena teman kita di sekitaran jualan cendol dawet daerah wisata Kalasan Jogja sepedanya rusak di steam stang patah ke Beratan beban dan harus di carikan dulu.

 

Serta di ganti yang baru tetapi semuanya pulang dengan aman,selamat dan tinggal lelah masih mendera kita semua berempat ini.
Kisah klasik 17an.
Bulan Agustus telah usai tetapi kisah klasik 17an masih teringat sampai sekarang semangatnya dalam meretas jalanan jalanan arah Jogja_pacitan_jogja.

 

Waktu itu hanya di sambut oleh berjejer umbul umbul,bendera merah putih tanpa ada suara lagu Indonesia raya di nyanyikan karena panggung hiburan di tiadakan karena masa masa rawan virus kali ini .

 

Tak ada tawa canda anak anak kecil berlomba 17an atau saling berjabat tangan sudah tidak wajib hanya bisa memberi isyarat atau melihat raut wajahnya saja ngak bisa karena tertutup masker.

 

Oh.. Tuhan.
Aku bertanya kepada_MU.
Kapan penjajahan musuh yang tidak tampak ini berakhir agar kita bisa bercanda lagi tanpa jarak  dan menghalangi raut wajah wajah manis mereka lagi karena adanya masker.

 

Aku tahu rasanya berjarak jauh itu butuh stamina yang cukup stabil maka kebahagiaan itu di nikmati saja di sebuah perjalanan gowes ku bukan perjalananmu maka saya membagikan kisah ini.....!!?

 

Walau ada suka dukanya saya juga berhak bangga bisa melaluinya bersama sama mereka ini agar bisa percaya diri terus mengayuh atau ada saja yang minder sebab di atas kopi masih ada susu jahe,teh manis  anget menyusul satu persatu.

 

Akhirnya.
Walau Garuda di dadaku dan lagu Indonesia raya tetap sebagai penyemangat kita untuk di kobarkan.

 

Dan tetap saja kita bisa melihat Indonesia dari dekat melalui sepeda membuat kita bisa memahami apa arti Merdeka !!! untuk saat ini bagi negara ini.

 

Yaitu.....Merdeka dari musuh yang berwujud  tanpa bentuk dan yang masih tinggal di negeri khayalan jauh di sana.

 

Mungkin para pembaca akan memberi kesan para pesepeda ini orang yang menggelikan dan mengherankan di masa pandemi covid ini masih bisa bisanya bersepeda berjarak melampoi batas jarak dan aturan baku aturan pemerintah negara ini .
Atau ....!!?
Lalu bahagianya gowes berjarak itu ada dimana !!?
Yakin Penak turu di rumah saja.
Mbok.....yakin deh
Selesai.
Terima kasih kepada man teman seperjalanan kali ini :
1.Mas sahid .
2.Mas solichin.
3.Bung Tito.
Gowes Jogja _ Pantai Klayar Pacitan. 

Tanggal ; 16_17 Agustus 2020.

Rabu, 05 Agustus 2020

Batu kapal _ Grand Canyon versi Klenggotan Jogjakarta.

Yang lagi viral di Jogja.
Pagiku Selak kepingin Podo kancanne maka aku gowes  yang tidak jauh lokasinya dari kota Jogja ke arah ke timur.
Di tanggal 28 Juli 2020 itu terasa bayangan foto manteman terasa menggoda untuk aku bisa nyontek posisinya agar aku merasa cukup menarik fotoku di bagikan versi jepretanku.

Lokasi.
Ikuti klik iyinkws mapping maka akan ketemu posisi tempat ini atau jelasnya di dusun klenggotan desa Srimulyo Piyungan Bantul Jogjakarta atau dekat dengan jalan Wonosari .
Atau lihat saja di facebook lalu klik tautan mapping ini : #iyinkwsmapping


Tetapi di aliran sungai situ banyak tersimpan endapan yang sudah membatu menjadi kapalen karena seperti bentuk kapal membatu .

Batu yang membeku itu dari lava gunung berapi purbakala setelah mengalir sampai sini sudah membeku dan kini di abadikan sebagai tempat wisata guna meningkatkan perekonomian warga setempat.

Walau di katakan masuk lokasi wisata ini secara gratis tetapi - jawaban mas mas penjaga di sini selalu bilang seikhlasnya dalam anda memberi uang tiket masuk.
Agar dana yang anda berikan sekembalinya anda dari sini nanti keadaan sudah tertata serta asyik dengan perubahannya.
Walau sudah 2minggu ini manteman sepeda pada posting tempat wisata ini baru sekarang melihat secara langsung dan mencoba mengingat posisi model pemandangan yang cocok sesuai inspirasi cekrek cekrek !!?

Ya...yaa tempat ini baru dan belum di resmikan apalagi kios masih dalam proses persiapan.
Lha....haa namanya cah pit pada cepet cepetan memviralkan tempat baru itu biasa agar orang percaya bahwa pesepeda itu ajang promosi paling ampuh memperkenalkan tempat baru.

Namun......rupanya banyak yang tidak sabar menunggu untuk menikmati di masa dunia baru covid 19 ini mereka sudah lepas dengan aturan protokol yang aman pada akhirnya ada tempat baru langsung di serbu.....asyik !!!?
Asyiknya ......menikmati sungai yang ada bebatuan purba itu sepertinya unik,aneh,menarik dan purbakala melintasi
yang ada di kiri kanan aliran sungai itu.



Kapal itu....!!?
Di antara deretan bebatuan itu ada satu bentuk yang unik persis dengan sebongkah kapal maka tempat ini di abadikan menjadikan nama wisata batu kapal.


Cerita warga sini.
Dulunya tempat ini bekas orang pencari tanah pasir dan sebagai lokasi carukan pasir untuk di jual ke pemakai. 
Dan lama ke lamaan menjadi ngak terurus,tanah menjadi berlobang dan lereng atasnya suka longsor ke bawah.

Maka atas inisiatif warga adanya pembuatan tata letak bidang tanah ini dengan perataan tanah dengan kendaraan dua bego untuk perataanya.
Sedangkan aliran sungai di buat baru di arahkan lebih ke pinggir dari tanah urukan tadi.
*Atau..........selain batu unik ada bekas bangunan yang berupa cagak beton yang menjulang tinggi di sisi sungai untuk cagak mobilitas rel kereta tebu pembuatan gula pasir di jaman kolonial Belanda dulu kala.
*Atau.........baru baru ini batu kapal itu sebagai tempat shooting flim dengan judul Hos Cokroaminoto dan shooting film KKN di desa penari.
*Atau......menarilah bila melihat suasana disini seperti pada kejujuran oleh suara burung berkicau.
*Atau......keabadian dan ketulusan dalam aliran air mengalir *Atau......kehangatan sinar matahari dan keriyangan hembusan semilir angin mengalir.
*Atau......kesenangan memelihara kesehatan dengan bersepeda sampai kesini .
Dan kenyataan bisa melihat keajaiban alam ada di sini.


Konten itu.....!!?
Karena ngen ngen mengejar konten baru itu perlu perjuangan dan niat baik.
Maka sebagai pesepeda yang baik dengan bike datangi tempat tempat baru dan promosikan sebagai destinasi baru ke lainnya agar tempatnya berkembang dan masyarakatnya menjadi lebih baik lagi membaur dengan pendatang agar tempat ini ramai di kunjungi.
Sebelum tempat itu berubah menjadi lebih modern,hilang keasyikannya dan kembali kotor oleh wisatawan yang jorok komplit membuang sampah sembarangan.

Itu saja kisah kali ini
Selesai.

Sepeda Lipat Brutal Nanjak di ketinggian 1620mdpl di Butuh Kaliangkrik .

Sepeda lipat brutal menanjak Butuh Kali angkrik bike alone sak tekane.

Hari ini jam06,30 di depan terminal Jombor tanggal 29_30 Juni 20 aku menempuh perjalanan gowes dari Jogja - Magelang dengan di loading sampai alun alun magelang.

Dan dari sini sepeda di gowes sampai ke lereng gunung sumbing.
Di saat kembali balik ke Jogja lagi tetap di gowes walau jalan turunannya begitu curam akhirnya di bawah keadaan sepeda dan orangnya dengan selamat bisa merasakan dorongan jalan Butuh yang asyik meliuk meliuk dengan sepeda lipat aku ini.

Pada akhirnya mereka itu teman sepedaan seakan menunggu kisah cerita aku ini beserta gambar foto yang tentunya asyik di nikmati sebagai oleh oleh perjalanan kali ini.

Mungkin inilah kenekatan aku ini bersepeda lipat merk aleoca yang pastinya lebih berat dari pada sepeda masa kini yang lebih modern serta ringan tapi bagiku rasanya berat di dompet.


Setelah ini..
Setelah menempuh perjalanan melewati jalan Magelang,alun alun magelang,jalan bandongan,pasar Kaliangkrik,pertigaan di sawangan.

Lalu sampai di dusun butuh Kaliangkrik di jam 15,30 waktu Butuh ini juga masih terkendala tanya tanya di jalanan.

Karena masih menggunakan penduduk sekitar alias GPS nya untuk menanyakan arah jalan ataupun sekedar tekan tekon karena merasa badan ini wes kesel buat alasan istirahat.

Aku juga perlu istirahat atau menghibur diri saat gowes sendiri seperti ini dan bisa saja sambil cekrak cekrek mengambil gambar foto.

Dan .....!!
Dan setelah menginap sehari di base camp Bc Butuh Kaliangkrik yang sempat merasakan kabut malam serta dingin super super ini sempat pakai sleeping bed yang tiba tiba ada di tubuhku yang ter_pulas tidur ini menjadi pules tidurnya.

Bangun jam 05,00 waktu mbah putri ibu kandung Bapak Lilik sudah sibuk di dapur itu aku juga ikut menghangatkan badan di anglo perapian.

Saat masak nasi itu menjadi badan hangat di hari itu.

Setelah minum teh hangat dari mbah putri aku ijin mau jalan jalan pagi hari mengelilingi dusun ini sambil cari foto.

Apalagi pagi ini cuaca cerah,para penduduk sini beraktifitas untuk berjalan ke arah gunung untuk bertani di lereng bukit.

Atau pemandangan background gunung Sumbing tampak jelas serta 2 gunung lainya tampak se biru langit di atas sana itu.

Dunia di bagian ini begitu indah,asyik dan aku bersyukur kepada Penguasa alam atas keindahan alam Butuh yang mempersoalkan pesona alam ini banyak orang termasuk aku bisa datang melihat secara nyata di sini.

Balik base camp.
Setelah itu selesai makan pagi yang spesial dari mbah putri membuat aku menguatkan diri agar kuat gowes kembali ke jogja lagi dengan selamat.

Saat sudah makan pagi serta kembali bersua dengan keluarga di sini aku mengucapkan matur suwun kepada keluarga ini.

Aku pengelana yang sudah di tampung semalaman dan perut ini wes warek aku bersikeras pamitan pulang ke jogja lagi.

Rute gowes ke arah berbeda ini pada akhirnya hampir kurang lebih berjarak 250 km pulang pergi ke Jogja lagi.

Dan di mulai dari Bc Sumbing kembali lagi menuju pertigaan cawangan.

Itu tidak ke arah pasar Kaliangkrik lagi tapi ke arah kanan ke jalan Kajoran menuju arah Krasak jalan magelang purworejo km 17 ke kiri lalu menuju ke candi Borobudur untuk kembali ke Jogja lagi.

Saat hitungan seperti hitungan +2+6 itu hasilnya jalanan menanjak.

Tapi kini kembali menurun tajam terus yang di sekelilingnya ada perkampungan dan persawahan sesuai hasil map yang aku buat yaitu :

#iyinkwsmapping itu terlampir bisa anda cari di Facebook.

Lagi butuh di sini.
Ini hanya lelucon yang lucunya menjadi nyata benar benar di gowes adalah kisah kesedihan yang bahagia bisa lepas bebas menikmati keindahan alam di sana.

Daerah ini terletak di lereng gunung sumbing desa Temanggung kecamatan Kaliangkrik menjadi destinasi tujuan wisata penggowes Jogja yang lagi viral tempatnya karena keindahan dan hijaunya pepohonan.

Serta rumah rumah tersusun berundak seperti teras iring di puncak gunung sumbing.


Ataupun bagi para pesepeda jalanan asyik bisa menguras tenaga dan keringat menjadi bahan candaan bersama tentang nikmatnya daerah sini bagi para pesepeda di atas sana saat bisa gowes ke tempat ini.

Untuk melihat rumah rumah di lereng bukit gunung sumbing yang di susun bertingkat dengan latar belakang background gunung sumbing di sisi Utara dari dusun butuh ini.

Dusun butuh ini adalah dusun tertinggi di magelang dengan ketinggian 1620 meter dari permukaan laut .

Dan sisi Utara ini terbagi dengan tiga wilayah yaitu Magelang, Temanggung dan Wonosobo.

Saat muasal kata Nepal...!!
Ide ini muncul kira kira bulan Juni 2019 ada senior pendaki yang datang kesini kesini.
Di saat ia pernah mendaki di area pegunungan Nepal sana ia juga sempat datang ke desa Butuh untuk sekedar liburan serta bertemu dengan kepala dusun Butuh Bapak Lilik Styawan.
Seperti kembali di dikisahkan beberapa cerita selanjutnya aku mencoba browsing tentang dusun butuh serta memperbandingkan dari beberapa sumber yang ada atau saat ;

*Atau....seperti saat itu saat aku nginap di base camp sempat berbicara tentang rencana Bc mau buka beraktifitas menerima tamu yang mau mendaki ke gunung sumbing setelah liburan panjang di masa Pendem covid 19.

*Atau lokasi rumah rumah disini mengapa berdempetan supaya saling mengikat struktur bangunannya atau sosial kemasyarakatan menjadi hubungan yang bertoleransi antar tetangga ada rasa kekeluargaan yang cukup erat.

*Atau rumah rumah ini jarang memakai jendela di samping kana kirinya rumahnya itu....karena sebelahnya sudah ada rumah tetangganya maka cukup depan rumah ada jendela dan pintu saja.

*Atau jalan sekitar sini dan ramah tamah_an penduduk sekitar kepada pendatang setelah banyak orang menyukai tempat ini.

Walau hanya bertemu ada kesan santai kita saling berbicara ringan dan dengan Mbah Putri.

Beliau yang Sudi membuatkan makan saat saya kelaparan malam itu adalah obat tanda kecintaan kepada saya yang baru pertama kesini.

Atau kali ini dengan lelah dan kedinginan sudah di sambut dengan penuh kasih oleh keluarga ini.

Kembali kepada.....!!
Saat senior seorang pendaki dan Bapak Lilik ini tercetus lelucon mengenai desa Butuh sepertinya mirip sekali dengan pegunungan di bagian negara Nepal sana.

Seakan ide ini menjadi unggahan yang silih berganti menjadi di ulang postingannya oleh setiap orang yang sudah bisa datang sampai kesini.

Akhirnya banyak orang tahu serta menjadi daya tarik wisatawan domestik.

Dan untuk datang menikmati suasana ini seperti katanya mirip Namche Bazar yang ada di atas lereng gunung Everest.

Saat saya .....!!!
Di setiap sudut jalan jalan kampung sudah saya telusuri dari patung emas,spot foto,base camp dan sampai pintu gerbang pendakian sudah tak ambil gambarnya.

Atau karena saat itu saya bisa nginap sehari adalah pengalaman yang asyik bagiku untuk kulakan foto di sini.
Bila kamu ingin menikmati pemandangan yang lebih luas bisa saja naik ke tempat yang lebih tinggi posisinya.

Dan jalan jalan di sini jalan tanjakan dengan sudah cor semen serta jalan setapak jalan kaki yang berundak undak yang terjal itu tingginya mengikuti bangunan yang ada yaitu beraturan dari kontur dari pintu masuk sampai pintu pendakian.

Dusun ini terletak di ketinggian sekitar 1700 mdl.

Pagi itu.....!!
Saya butuh perjuangan mengayuh sepeda lipat sampai sini walau harus menuntun beberapa kali di tanjakan kandang ayam dan tanjakan gubuk derita.

Walau wes kapok,kesel,ngeluh tanjakan membuat ambyar dan semua demi mengejar konten Nepal nya magelang yang ada di Indonesia ini.

Saat aku juga merasa terimakasih kepada para pesepeda yang sudah kesini duluan sebagai panduan agar aku tidak tersesat dan lebih mudah dalam menjalaninya .

Saat seutas komentar tentang gowes ke Butuh seperti ini....;
_Seindah indahnya tanjakan akhirnya semua pesepeda tetap saja butuh lagi dan lagi akhirnya.

_Katanya kesel Ambyar ora rugi Yen iso Munggah tekan butuh.

_Katanya ini tantangan yang sebaiknya di terima para goweser.

_Ini jalur manusiawi masih jalan aspal dan ada sensasi menanjak e itu bikin kangen untuk selalu di ceritakan lagi.

Baru sadar diri....!!?
Atau aku sendiri kok bisa bisanya gowes sendiri bike alone sampai sini walau secara jujur aku tak seberani ini menjalaninya.

Walau aku sudah mulai jatuh cinta pada akhirnya pada tempat ini untuk bisa datang lagi di lain waktu.


Pada akhir kisah.
Maka jadi manusia itu mbok Ojo kokean ngen ngen  bla_layang koyo layangan tatas....!?.

Sama gowes kemana mana koyo cah ngenes wes jauh seko rumah apalagi sendiri.....Bike alone !!?.

Nanti kamu rasanya kesel,capek mek hasil nya hanya bisa lihat  keindahan alam gunung Sumbing ciptaan Tuhan sang penguasa alam raya ini.

Enaknya dari perbandingan nyamannya.
Yakin enaknya kamu bila di rumah saja kalau kepingin cukup lihat selengkapnya bisa di YouTube video yang kamu bisa pilih dari berbagai pilihan tentang tempat ini.

Opo eh mungut gambar foto itu juga tersedia di Google atau merekam ulang postingan orang lain yang sudah di pajang di medsos terus di upload maneh luwe cepat dan praktis... Itu kata saya.

Iso ........sambil ngopi di depannya layar sentuh yang kayaknya asyik ditonton malah sehat ora golek masalah tur rasanya ora golek kesel tekan bayang koyo ngene ....to bro.

A.....Jane enak e Ngonoo... !! 
B.....iso karo ngopi iso tanduk maneh ben kuat sambil melototi layar sentuh..
C.....sedangkan bagi para mengulur jalanan seperti ini sebenarnya hanya dan malah cari masalah !!.

D......Atau katanya dunia ini tidak selebar layar sentuhan.

Lalu dialog a,b,c,d itu pada akhirnya bisa seperti kata saya yang terakhir untuk tulisan ini ;

.........Indonesia itu asyik walau harus dengan cara Brutal memakai sepeda lipat ke tempat wisata yang lagi viral bagi jujugan para wisatawan lainnya...Bro !!

Selesai.
Terima kasih telah membaca blog ini dan semoga menghibur bagi para pembacanya.

Bike alone.
Penulis.
Iyink ws.

Senin, 11 Mei 2020

PEDULI BERBAGI UNTUK SESAMA ...!!

Mulai saja kisahnya.
Kita bergerak bersama di bulan suci Ramadhan 1441 H untuk berniat baik dengan bike di Minggu sore pada jam 16,00 wib waktu tanggal 10 Mei 2020 ini semoga harapan ini berjalan dengan lancar.

PEDULI BERBAGI UNTUK  SESAMA ...!!

Niatan ini berjudul ;
Peduli berbagi untuk sesama.
Saat yang di lakukan berbagi nasi kotak dan masker ini di kerjakan masakannya oleh mama mama hebat dari keluarga Jcc sendiri.
Dan masker dari partisipan mantenan Jcc sendiri dan dari komunitas MOI Jogja juga ikut membantu.

Serta dana yang di peroleh dari uang kas di tambah donasi  dari papa papa hebat yang asyik dan royal kepada komunitas ini.
Sedangkan kita sebagai cah lapangan mengemban amanah untuk membagikan dengan sepeda dan di salurkan dengan iringan 2 mobil yang siap membantu.

Ini dan itu.
Saat anda bertanya sampai kapan virus covid 19 ini berakhir saat kita mulai bosan di rumah saja dan ingin bebas bersepeda lagi !??
Cukup sebisanya saya menjawab misalkan bila sudah di temukan penangkal virusnya atau bagaimana kita memutus mata rantai berjalannya virus itu.
Entah kita.......perlu di uji karena sewaktu waktu bisa saja terjangkit ini itunya dari datangnya virus itu.
Saat kita sedikit ngeyel  saat ini bisa saja berkeliaran di jalanan kota ini.

Lalu untuk apa dan mengapa !??
Atau lainnya bertanya lagi dengan hal yang sama misalkan kenapa tidak keluar rumah padahal imun kamu sehat karena sering berolahraga dan apa tidak jenuh.
Maka meniatkan diri ikut menjalankan amanah itu dengan ikhlas untuk di sampaikan kepada yang membutuhkan.
Walaupun jumlah yang kami berikan dan taburkan adalah benih kebaikan di bulan penuh barokah ini seperti ungkapan ;
_ menerima adalah amanah.
_ memberikan kepada sesama adalah menanam kebajikan di saat mereka berpuasa.
Ataupun.......kita juga saling mengingatkan di saat pandemi dan resikonya.

Tapi di niat baik itu semoga dapat berkah jalan yang lancar dalam membagikan takjil berbuka puasa di jalanan yang tersedia berjumlah 300 nasi kotak dan 300 masker untuk saat ini sambil menunggu episode 02 selanjutnya.

Bismilah.....saat kita menyadari kita sehat imunnya dan siap menguatkan tenaga
penuh saat kita baru menjalankan puasa maka bila pada niat d ingin ikut gowes berbagi dipersilahkan ikut gowes sampai magrib kemudian berbuka bersama di alun alun Utara jogja.

Tapi tetap taat himbauan pemerintah untuk mencegah itu lebih baik daripada mengobati.
Saat .....kita tidak bisa merubah keadaan saat virus ini sampai kapan hilangnya tetapi sekarang bulannya Ramadhan yang suci penuh ampunan ini
kita bisa bisanya maju ke depan sana dalam berjuang dalam kebajikan bersama sama.

Di saat ini masalahnya...... orang bisa hidup yang kuat kondisinya dan mati yang lemah imunnya walau itu urusan masing masing orang dengan Tuhan Nya tetapi kasihan juga bila melihat beban para tenaga medis yang berjuang di garda depan itu semakin berat dan beresiko mendekati ajal yang lebih dari pada
yang di luar ini masih pada ngeyel..

Jadi........!?
Jadi saat ini saya tidak ingin memperdebatkan mau di rumah saja,mau di jalanan atau aturan yang di anjurkan pemerintah soal wabah menular itu harus di pahami rakyat Indonesia.

Hanya ingin nandur srawung saat ini hanya ingin mem_baiki kepada orang baik yang suka bike itu saat ia mengikutkan saya dalam acara kali ini.
Walau mereka yang di lapangan dalam berbagi sedang puasa tetapi semangatnya luar biasa di sore ini sudah berkumpul tepat waktu dan memutuskan jalur gowes berbagi nasi kotak dan masker menjelang waktu berbuka puasa untuk melintasi sisi timur selatan kota jogjakarta.

Selanjutnya........!??
Nggak perlu cara dan aturan harus bagaimana di saat keluar dari rumah sampai di jalanan itu juga punya logika dan hati dalam menakar keadaan .
Karena kita lagi ke condong demi eksistensi komunitas JcC Jogja perlu ego untuk bisa peduli ke sesama di jalanan sana itu.
Walau saat itu juga terdengar cerita curhatan kalau ia di rumah saja ada rasa bosan dan kangen bertemu teman gowes .
Karena secara alamiah kita tetap hati hati menjaga  imun tubuh dan jaga jarak tidak salaman atau menggunakan masker serta cuci tangan sebelum makan atau memegang bagian wajah tertentu.

Dan.
Setelah saya ungkapkan ini itunya para pembaca jangan berburuk sangka dan seharusnya itu di hindari .
Aku kamu dan Jcc.
Ketika saya menjadi temanmu itulah kehidupan dan apa adanya yang lagi bermimpi dapat menemukan cerita cerita klasik yang asyik dalam perjalananya kali ini.


Nah......!??
Ketika sesuatu di lakukan sebagai aktifitas akan lebih tertantang dengan ikut serta merasakan maka perlu bergabung dengan komunitas untuk menyalurkan kegemaran bersepeda.
Apalagi menjaga imun tubuh kita perlu olah raga yang pas takarannya.

Apalagi kebersamaan itu saling menguatkan ,menyemangati dan bertukar informasi menjadi nikmat secara psikologis bagi bapak bapak petangguh jalanan ini.
Bahkan setelah beberapa acara yang saya ikuti bersama mereka setidaknya kisah klasik selalu indah pada akhirnya.

Apalagi nilai umur dari komunitas jcc sudah 10 tahun dalam merayakan happy bike di sekitaran bulan Maret 2020 itu sudah menebar kisah gowes di antara komunitas yang ada di seputaran Jogja ini.

Lalu......!!?
Inilah kisah rencana semula untuk happy bike
tetapi adanya pesta milad JcC berkumpul buyar setelah pandemi virus covid 19 ini muncul begitu saja seakan membuyarkan segala rencana dan merusak tatanan di belahan negara lainnya.

Dan.......!??
Karena sesuatu hal itu maka ada ide untuk mengganti acara kali ini dengan judul JcC berbagi untuk sesama jilid 01 mendapat persetujuan
 semua anggota komunitas dan dapat sponsor dari mana saja.

Bismillah.......!!?
Di rayakan bukan lagi pesta meriah......tetapi di ganti dengan cara berbagi di bulan Ramadhan 1441 H ini dan saat covid 19 ini semoga dapat meringankan bagi penerima donasi dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua_amien.

Lalu aku dan kamu ......seakan sekelompok dalam satu hobi yang membedakan hanya nilai sepeda dan keberuntungan setiap orang berbeda beda.
Ada yang harus bersabar dan satunya memberi untuk berbagi karena banyak rejekinya.

Ya....katanya dan akhirnya di sini semua adalah kalangan bos yang sudah mapan secara ekonomi sosialnya itu baik dan suka bike jadi soal bersuka bike selalu di akomodasi sebagai sponsor dan siapa saja di komunitas ini yang Selo serta siap itu seakan menjadi mudah.

PEDULI BERBAGI UNTUK  SESAMA ...!!

Seperti rencana hari ini hanya dalam hitungan waktu sehari semua di rencanakan menjadi kemana dan mau apa seakan mudah saja terlaksana.

Lalu soal .......tempat dan orangnya di JCC ini ada yang tinggal di desa dan di kota Jogja dalam memilih hobi bersepeda.
Misalkan yang di desa lebih condong ke gotong royongan dalam kebersamaan untuk menambah pertemanan yang  semakin guyup rukun.

Sedangkan orang kota sekedar gowes pas Selo waktunya untuk memperoleh pengakuan dan ingin tampil beda dengan modernitas sepeda berkelas untuk menaikkan harga diri.

Tetapi.....orang desa lebih sempat secara rutin berlatih sedangkan orang kota selalu terbagi dengan tugas negaranya itu.

Atau......selebihnya komunitas di JCC ini di dominasi oleh bapak bapak gaul dan terkadang slenk ngek an ngomong soal nganu dan ngene sudah saling memahami satu sama lainnya saat saya mulai memahami situasi ini adalah redho peng-galih di masa tuanya agar bisa menikmati kebersamaan yang asyik ya seperti ini adanya dengan saling mengerti dan sedikit guyonan.

Akhirnya 👉 .
Dalam satu paket semua sudah di kisah kan dan di sepakati tinggal kebersamaan di jalani seakan menjadi mudah dan asyik.
Sampai detik ini saya kuti acara bersama JcC Jogja itu saya hanyalah orang biasa tidak apa apa dan bukan siapa siapa ini seakan di jadikan orang penting dan sering di ajak susah sudah biasa dan itu nggak nyusahin.

Apalagi di ajak seneng sambil beramal baik lewat acara berbagi ini hanya bisa menyumbang tenaga dan pemikiran saja itu juga asal yang di lakukan tidak malu malu dari ini itu harapannya.
Agar...... kisah klasik blog ini terus berlanjut dengan menemukan kisah kisah klasik berikutnya.

Tentang penulis.
Saya orangnya masih suka mengeluh kalau ketemu jalanan yang semu dan harus menanjak apalagi melihat diri ini.

Bukan orang yang tidak bersyukur dan terkadang jadi pecundang yang dikit dikit minder dan mengeluh ....itu boleh Khan,bro !!
Tapi saya sarankan keluh itu ganti dengan semangat yang positif seperti dengan cara mengisi dengan baik atau menulis blog ini adalah cara menetralkan ego mu itu.
Saat hatimu  bisa jadi tenang dan akhirnya ada rasa mulai  bersyukur.

Setidaknya kamu bisa juga menemukan dan di pertemukan oleh orang orang baik yang suka bike agar hidup menjadi lebih bersemangat.....semangat,bro !!
Setidaknya Janganlah membandingkan di sekelilingmu apalagi hidupmu dengan orang lain.

Anggap saja ini sebagai bentuk ungkapan bahasa Jawa yaitu soal sawang sinawang yang artinya nek sawang mungkin kamu bisa di ajak melihat sawangane oponeh Ono sek ngumbar sepeda iso di ajak gowes adoh oponeh jok mampir warung sate terus gulai daging wedus....nah tho.

Lalu.....nikmat itu sawang sinawang tapi ojok mbok anggep artine Sinau nek Awang Awang jok ngalamun mikir iso duwe sepeda merk sultan kae malah iso oleng  jiwa ragamu.....lee !?
.

Foto ; Bersepeda sambil berbagi.

Akhirnya di kisah ini berbeda itu alamiah selalu ada dalam komunitas sepeda dan kegembiraan itu menular baik di sekitarmu.
Dan hidup itu pasti ada solusinya.
Tinggal kamu memilih stay at.......!?
Dimana sekarang !!?

Karena hidup itu suatu pilihan seperti hari ini
_  inilah pilihan terbaik untuk menebar kebaikan dengan bike _

Selesai.
Cerita:
PEDULI BERBAGI UNTUK  SESAMA ...!!

 

Sabtu, 11 April 2020

Generasi covid 19 .

Mulai saja.
Tulisan saya kali ini tentang pandemi virus covid 19 yang lagi mewabah sekarang ini.
Mencoba menakarnya berbagai informasi dan terkadang agar pembaca ngerti info yang ingin di sampaikan di sebuah blog pribadi saya ini.

Mengingatkan tentang ilustrasi jaman jadul tentang moda bus kota warna oranye itu kini sudah tidak beredar di jalanan jogja lagi tetapi kenangan tulisan di belakang kaca itu berbunyi  _jaga jarak !!

Foto hanya warna hijau penghias suasana.

Waktu mulai berubah di era tahun 2020 ini maka orangnya yang harus di tata jaga jarak nya karena endemi virus.

Dan umat manusia antara satu dengan lainnya agar menjauh 1meter dari lainnnya supaya imun tubuh satu dengan lainnya tetap bisa normal dan kesempatan kepada masyarakat yang lebih baik tidak bisa tertular virusnya.

Jadi kalau pas lagi ngumpul tetap jaga jarak supaya tidak langsung kena bareng atau yang merasa dekat tidak mengena karena bentuk virus ini nempel tanpa rencana dan kepastian siapa saja bisa tertular.

Baiklah mas bro......!!?
Penulis mencoba mengulik dikit sebab akibat dan dari mana biang virus ini ada untuk bisa menempel bisa lewat udara,sentuhan dan benda benda di tempat umum.
Andai itu kalau sudah ketempelan sulit di sembuhkan atau malah si penderita bisa saja di isolasi selama 14 hari untuk bertahan dari serangan virus yang mengena ke imun tubuh.
Semua bermula dari kota Wuhan di negara Cina sana makhluk alien ini yang mulai mewabah di bulan Januari 2020.

Dan empat bulan berikutnya di bulan April 2020 negara Cina bisa lepas dari cengkraman virus ini.
Mereka itu negara maju dengan mayoritas tenaga medis yang serba modern kini tidak ada istilah lock down dan merdeka ....bung !!!

Sedangkan di negeri ini......!!
Ya,kita selama ini tidak merasa kehidupan tidak seaneh era 2020 yang mulai kedatangan virus aneh.
Apalagi virus ini kini menyebar secara global bukan saja negeri Cina,Italia, Amerika dan Indonesia sampai di seluruh pelosok mana saja sudah mengalami juga.

Malam yang melelahkan .......!!!
Semua merasakan gejala dengan pertanda batuk kering yang tertinggal bakteri virus ini masuk melalui hidung lalu di tenggorokan menyebabkan rasa gatal dan lama kelamaan kena paru paru akhirnya penderita positif di nyatakan  penderita covid 19 yang harus di bawa ke rumah sakit yang di tunjuk pemerintahan terdekat.

Sampai sampai nya saya kepikiran menjadi khawatir dan mencoba merenungi diri sendiri sehingga terlalu lama dan terkadang malah tidak bisa berfikir logis dan rasional tentang beberapa hal.

Tetapi tetap saja ada teman dan sahabat yang mengingatkan untuk bisa menjaga kesehatan dengan berolah raga dalam menjaga stamina tubuh .

Ini lho mas........!!?
Saya mencoba berkisah juga tentang kotaku Jogja dalam menangkal virus secara daya upaya lokal dan sosial budaya.

Karena pemaparan suasana dari segi modernitas dan kita masih tradisi dengan saling membaca gejala memahami alam,memahami dan belajar dari lingkungan yang ada maka......!!!

Maka semua menjadi bermunculan dari berbagai bencana hujan lebat mengakibatkan banjir di sana sini atau di Utara kota ini gunung Merapi mulai menunjukkan aktifitasnya untuk membatalkan debu ke sisi angin sebelah timur dan barat gunung Merapi Jogja.

Oalah......!!?
Membuat hidup ini seakan di hadapi ke Utara dan Selatan tapi sekarang datangnya dari mana saja kalau kita kurang menjaga diri .

Seperti hidup mulai mencekam dari keberlangsungan sebagai umat manusia yang satu dengan lainnnya.

.......hidup lagi di uji kesabarannya.
Tapi tetap berharap terbaik dan Alhamdulillah masih di beri rasa aman,sehat dan di kehilangan orang orang yang masih saja berjarak itu tapi dekat dengan genggaman dari hp android tapi jauh dari kontak fisik itu ada orang orang hebat yang saling berbagi kisah dan tips yang bermanfaat agar bisa bertahan dengan situasi yang aneh seperti ini.

Walau masih saja nyolong waktu untuk bisa sehat tetap saja hobi olah raga tetap jalan tetapi di lakukan dengan cara mandiri secara sendiri saja dulu misalnya dengan bike trainer ,bike alone atau olah rasa,raga lainnya.

Terkadang badan mulai jenuh dengan keadaan dan untuk stay at home sementara itu ada anjuran dan jangan keluar rumah tetap saja di langgar......duh !!?

Aksi melindungi diri.........!!
Inilah cerita era 2020 yang semua punya dampak baik buruknya bagi setiap orang.

Saat kesadaran arus bawah yang ingin bertahan hidup mencoba melindungi diri,keluarganya dan lingkungan tempat tinggalnya .

Dengan cara.......!!!
Semua jalan kehidupan punya protap rencana dengan di susun sesuai kalender kerja berharap menjadi lancar dan baik baik saja namun kini di tahun 2020 menjadi hilang begitu saja.

Misalkan bagi anak sekolah......!!
Baru saja mendekati akhir ajaran baru tetapi bencana menyelesaikan ajaran sebelum waktunya dan liburan bukan pada jam yang di rencanakan untuk berpisah secara mendadak begitu saja.
Mereka mendadak lulus tanpa ujian tertulis yang di selenggarakan balai pendidikan negara ini.
Apalagi adanya penyematan tanda kelulusan dari segulung kertas putih sebagai tamat belajar yang di ikat kain pita warna biru merah itu.

Atau secara umumnya......!!
Masuk di dunia kerja para pekerja ini juga terdampak virus ini juga di rumahkan atau di PHK mengakibatkan seperti seseorang yang sudah jatuh tertimpa penambahan status.

Dari status odp _ora duwe penghasilan semakin lama menjadi di karantina beberapa bulan akhirnya semakin bingung itu juga jadi status PDP _positif dadi pengangguran.

Dan.....!!
Seakan virus sudah merubah segalanya saat ini maka kita harus tetap sadar untuk saling mengingatkan kalau keluar rumah untuk memakai  masker dan hindari kerumunan lebih dari 5orang atau sebisanya jaga jarak saat keluar rumah dan itu seperlunya saja.

Mending kita baiknya diam di rumah saja itu kelihatanya lebih asyik dalam memutus mata rantai penyebaran virus .
Karena tidak ada lagi orang yang tertempel bakteri dan akhirnya mati setelah kena udara beberapa menit.

Meskipun ada saja yang secara sadar tetap ngeyel artinya tidak mudah terpengaruh karena demi dapur keluarganya mengepul ia rela melawan ganasnya penyebaran virus yang menyebar di mana mana.

Atau saya anggap tidak mudah disiplin pada aturan kebiasaan hidup sehat.

Maka manusia manusia yang tertekan ini.......!!!
Saya sebut saja masyarakat lokal atau arus bawah yang hidup sebagai pengemban jasa pelayanan umum dan jasa angkutan ini sangat rentan terjangkit virus ini.

Lalu.....!!!
Maka orang orang yang bebas ini akan rentan membawa virus walau terkadang si orang ini tidak terjangkit tapi bisa menularkan virus karena ia tahan imunnya normal saja.

Lalu bisa saja mengena kepada anak balita dan para manula akan mudah terjangkit virus ini.

Nah.......inilah maka mata rantai penyebaran itu harus di stop.
Satu kata.....Pokok....rasanya bandel Karo aturan yang di buat pemerintah negara ini.

Mungkin kamu bisa berkata kemerdekaan merasa terhimpit dan di batasi negara ini tapi itulah ....Pokok dari atau.....demi keamanan dan stabilitas negara mas bro.

Pokok e..!!
Istilah ini jangan di politik kan apalagi di kisruh dengan tidak taat karena kemerdekaan orang banyak yang mengatur negara.

Kita sebagai garda setelah para dokter maju di garda depan,aparat yang mengatur keamanan negara yang lagi kilap ini serta negara mempunyai hak mengatur rakyatnya agar tetap stay at home sebagai garda terakhir penyebaran virus.

Semoga kesepian jalanan,hiruk pikuk aktifitas terkendali mengakibatkan bumi mencerna virus virus menjadi debu dan hilang dari planet bumi ini.

Atau.......seperti kisah di atas agar  _ generasi covid makhluk 19 dan prajurit alien itu bisa kembali ke planet nya.
Musnah dengan cara kearifan lokal kota Jogja.

Berharap baik......!!
Ya ya....kembali berdoa dan percaya kebesaranNya.
Tuhan pencipta alam dan seisinya itu untuk berucap Bismillah.
Aman lancar dan kembali sehat untuk planet bumi ini.
Amien.

Selesai.

Selasa, 04 Februari 2020

Berpetualang mengejar cita cita.

Kisah tahun ini.
Inilah kisah saya di tahun 020220 yang terkadang kisah blog ini selalu nganu karena mereka yang lebih pandai dan bijaksana selalu men_sjas kalau hobi sepeda itu :
Tembe burine akan dapat apa !!?
Jebolno yakin uenak turu,cing ??
Kalau pembaca bukan sehobi mendingan turu wae mas,vro.

Tetapi ini menurut cara pandang penulis dan hak penulis ngomong nganu sak seneng le nulis ...penak to,vro.


Bersepeda tidak saja kegiatan rutinitas tetapi membuat saya belajar bersabar terutama menghadapi berbagai jalanan turun naik dengan cuaca yang terkadang panas dingin atau kehujanan lalu tidur dimana saja itu biasa terjadi.

Apakah ini berarti mengurangi stamina tubuh dan pikiran yang suntuk.
Atau ke dalam barisan pertahanan tubuh secara keseluruhan dimana organ dan fungsi jaringan di seluruh tubuh secara alami akan mulai memuai otot dan peredaran darahnya.
Dan ini membuat cepat sehat yang selalu bergerak semua organ tubuh ini.
Meskipun kemana di mana lokasinya berada itu bisa saja menemukan view yang di cari dan di pilih sebagai tempat tujuan akhir.

Walaupun sebenarnya sudah cukup lama untuk bisa menjadi pilihan bersepeda itu pernah mengalami  proses dan ujian serta di uji oleh waktu akan menjadi seseorang yang nantinya akan hilang dalam dunia hobymu atau tetap bertahan dengan ciri khas tersendiri untuk bisa menjadi...!!?
Atau untuk membentuk citra seseorang yang memiliki tingkat senioritas pesepeda.

Setidaknya ngak usah iri hati atau dengki kepada pesepeda lainnya.
Tetapi temukan yang kamu mampu dan lihatlah senior senior pesepeda dalam melakukan aksinya di medsos.

Dan itulah keasyikan tersendiri bagi para pembaca seperti para pembaca sekalian membaca tulisan ini .

Ataupun kepada orang orang yang tidak bisa menemukan keindahan alam sekitarnya dengan cara ber_sepeda dalam menaklukkan tantangan.
Jangan ikut bawel.....donk,vro.

Saat yang dihadapi dengan cara kita bukan cara pandang orang lainnya yang menyesatkan dan cepat sampai tujuan dengan cara yang paling sering di sebut loading itu juga cara pandang sederhana dalam pamer kekuatan yang semu......kenapa ??

Tapi itu sah sah saja bagi yang merasa sudah lemah dan mengalami error' orang dan sepedanya.
Ada beberapa tingkatan dalam bersepeda itu ;

1.orang yang mempunyai sepeda sultan atau kondisi part nya itu nos dan berharga ratusan juta itu juga sering mengikuti trend acara sepeda di beberapa kota yang berbayar layaknya seorang atlet sepeda.

2.orang penikmat sepeda dan masih halu menentukan sikap teman dan sepedanya itu serta mau apa saja di dunia barunya itu.

3.orang berlagak bodoh dan tak mau tahu apa apa ini itunya jauh dari media publikasi foto,media sosial dan hanya sepedaan saja.

4.orang yang membaur dengan berbagai lapisan karena ilmu dan pengalamannya itu adalah pergerakan yang di contohkan dan ia di cintai teman temannya itu.
Menjadikan dirinya semakin tidak tahu apa apa tentang bersepeda karena dunianya sudah berbeda dengan orang orang yang lebih roso apalagi teknologi sepeda semakin canggih itu membuat ia sadar diri dengan waktu dan keadaanya.

Dan....!!!.
Karena namanya orang banyak yang berbeda beda isi kepalanya ini ....ya,vro.
Lalu yang nomer 1 di atas biasanya akan sewenang wenang karena seorang borjuisnya dengan lingkungan komoditasnya itu.
Kalau nomer 2 menjadikan orang yang sadar diri karena orang baru yang banyak bertanya untuk mencari jam tayang sepedaannya itu.

Lalu.......nomer3 ini selalu terikat dengan comitmen.

Nomer 4 semakin tidak mengetahui karena ilmu dan pengalamannya itu telah membesarkan niat dan kemauannya itu kini semakin sadar untuk tetap belajar karena masih bodoh tentang sepeda dan bersepeda di mana lokasinya berada dalam dunia barunya yang asyik dan membuat mereka menjadi pilihan dari sesuatu yang di sebut .....Dengan cukup baik dan bukan berlebih.

Seperti rasa untuk bisa bersyukur karena sudah di beri anugerah selama ini dengan keselamatan ,aman,nyaman sampai sekarang ini adalah nikmat dari Allah SWT yang telah ditetapkan dan memberi kenangan indah dalam memahami ilmu kehidupan di dunia luar sana yang asyik dan membuat kita bisa belajar banyak tentang bersepeda itu adalah mengasikkan bila di jalani dengan ikhlas itu saja.

Dan bila butuh teman ....!!.
Saat ini bukan membahas soal sepeda sultan atau sepeda ecek ecek tetapi tentang siapa yang tak pernah pergi saat kita butuh teman bersepeda dan saat kita pingin di temani ....Iyo tooo!!

Ya...... kamu orang orang hebat yang sudah mengisi kisah perjalanan sesepedaan itu seharusnya punya etika.
Atau tiap waktu dan tanpa alasan yang bikin bingung orang lainnya dalam mengartikan kebahagian kita saat bersepeda bersama sama.
Dan saat saat bersama ....!!

Pokoknya kita harus punya teman andalan yang siap tenaga,waktu oponeh bayari perjalan gowes seperti itu dalam menemani dan berpetualang yang penuh jalur bersepeda yang ada sensasi dan rintangan dengan jarak dekat atau menjauh dari jogjakarta ini .
Katanya.....ngak ada lho ngak berkesan dan nggak heroik .
Tanpa teman adanya teman gowes 

Kemudian....!!?.
Setelah mengikuti beberapa aktifitas sepeda dari aktifitas ringan biar sehat jasmani dan rohaninya atau sampai berjarak jauh melebihi jarak ruang dan waktu itu namanya berolahraga ini membutuhkan stamina tubuh yang lebih sehat dan sangune kudu luweh akeh ....vro.
Dan bersepeda itu setidaknya bisa menambah pertemanan ataupun relasi.
........walaupun nek ora sepaham siji lan sijine terus meneng menengan menjadi menambah beban permusuhan  teman dalam selimut ....🌝......ojongono to,vro.

Terkadang ada saja musuh dalam sekayuhan itu ......??
Atau dalam menaikkan gengsi saat sesepedaan seperti mulai apik apik an upgret part sepeda,kuat kuatan dengkul dan menjadi terkoyak kotak antara sepeda kelas sultan dan kelas ecek ecek.

Atau ......maunya gowes datar datar saja maunya.
Itu bisa saja menemukan keindahan alam sekitarnya dengan kekuatan yang semu dan menjadi pilihan bagi sebagian orang lainnya menyukai ini.
Dan cara gowes datar datar saja itu di perlukan gerakan yang ada pada gaya hidup sehat dan bugar adalah pilihan yang tepat bagi pemula yang ingin dicapai dengan cara pandang yang asyik untuk berlatih bersepeda

Atau......!!?.
Ada juga yang menarik dari gowes couple yang asyik dan membuat mereka menjadi pilihan bagi sebagian orang yang lebih baik daripada bike alone ini adalah nikmat dari semua orang.
Kita tahu bahwa aku tidak akan pernah mengalami hal serupa di mana mana tanpa teman yang baik dan lebih pandai dari saya dalam memahami ilmu kehidupan yang lebih sehat,bugar cerita cerita sesepedaan itu seperti punya roh atau kisah sinetron atau drama Korea terbaru .

Atau ditonton semisal petualangan mengejar mimpi yang asyik dan membuat mereka menjadi lebih sehat jasmani dan rohaninya itu sampai mana saja dan kapan saja menemukan keindahan alam sekitarnya dengan berbagai cara pandang dan sikap teman yang asyik adalah pilihan terbaik dalam setiap perjalanan sesepedaan yang di lakukan .

Lalu......!!?
Akhir kisah ini
.
Pada dasarnya di mana saja tujuan gowes kamu dan dengan siapa saja saat sendiri,bersama atau coupelan kamu meraih cita cita itu hanyalah ingin mencari kegiatan bersepeda menjadi meriah dan punya kisah crita yang asyik.
Karena dunianya sudah berbeda beda itu untuk mengolah rasa untuk membentuk citra seseorang yang memiliki nilai yang asyik itu agar sepaham yang di cari dan di jalani bersepedanya sama sama.
Setidaknya kamu soal sehat dan bugar sudah ada tinggal riang hati , gembira dan bahagia itu adalah sederhana ketika di mana mana tanpa alasan jelas bisa begitu saja ketemu teman baru dan mudahnya untuk bisa bersyukur .
Karena kekayaan yang asyik dan membuat saya merasa sudah cukup lama dan tidak tahu bagaimana cara pandang orang lainnya menyukai dan menjadi terkoyak oleh berbagai macam jenis fashion sepeda dan tatanan bersepeda yang lebih baik.
Dan daripada mengobati atau sampai gowes berjarak beberapa tingkatan dalam barisan dan membuat saya merasa sudah lemah itu ada juga yang menguatkan sinyal tubuh ini.

Karena itu kita harus bersyukur menemukan teman gowes dalam mengejar cita cita itu juga harus sadar diri atas kemampuan setiap orang dalam barisan itu dan sadar camera dalam setiap kayuhanmu itu.

Ataupun jangan memaksakan diri untuk bisa di katakan @wahh oleh orang lain.
Lebih baik dibandingkan yang lainnya cukup untuk mengerti karena ilmu dan pengetahuan yang asyik itu agar sepaham dengan mereka dan membuat mereka menjadi lebih mudah untuk membentuk citra seseorang yang memiliki tingkat senioritas yang tahu situasi dan empan papan yang pengertian bukan mengeri saja.

Karena pesepeda yang bisa menaklukkan dunia dengan sepeda di luar sana.
Dan membuat mereka lebih memilih menggunakan sepeda dan masih banyak lagi tetap bisa menemukan titik akhirnya mau kemana lagi setelah ini.

Kenapa..... maksudnya adalah pilihan terbaik bagi sebagian orang lainnya menyukai dan membuat mereka menjadi lebih mudah untuk membentuk citra dalam menyesuaikan di kesederhanaan itu perlu di contohkan kalau sesepedaan itu sebenarnya mudah dari bayangan bayangan semu seseorang non pesepeda yang terkadang menilai tentang sepedaan itu susah dan melelahkan jiwa raganya itu.
Jadi......yang berlebih uangnya untuk membeli sepeda sultan itu boleh boleh saja karena itu sah sah saja karena semua itu hak dasar atas usahamu dalam mengejar gengsi dan kesombonganmu itu🤗
Lalu mengapa sepeda Sultan itu di beli !!?
Jawaban saya cukup simpel karena mahal.

Sadar diri....!!?
Jangan mengada ada membohongi publik bahwa kamu pesepeda hebat atau mengada ada yang tidak ada itu malah membebanimu.
Maka jadilah seseorang yang memberi solusi yang tepat bagi sebagian orang lainnya begitu saja harus ada alasan yang jelas dan ditegasin lagi terhadap lingkungan dan komunitas sepeda di mana tautan kamu memilih serta berada sekarang.

Karena dalam komonitasmu itu sudah menjadi pilihanmu ngak usah pingin di manja in dengan fasilitas grup sepeda yang kamu pilih.
Tapi berusahalah membuat dan memberi apa yang kamu bisa....itu saja,vro.
Semestinya berbagi yang kamu bisa dan itu namanya bisa mencintai lingkunganmu dimana kau berada.
Jadi mudahnya setiap orang itu baik baik saja yang beda hanyalah cara pandang tentang  memaknai cara pandang bikenya....to,vro.

Lalu...... yang sudah terjebak dari seseorang yang sudah selingkuh dari sepeda A ke B atau ke C lalu mengurusi orang sesepedaan menjadi alih profesi kekaryaanya dengan cara melayani orang orang bersepeda....!!
Dan sebenarnya sudah cukup lama dan membuat anda ingin terjebak di situasi itu sebagai pelayan para pesepeda dan lupa namanya bersepeda di jalanan itu akan wajar terjadi sebagai pilihan pada akhirnya.

Apalagi sudah ada godaan namanya duit...duit 🌝.
Dan itu juga membuat lali caranne ngepit sebenar benarnya.

Atau penulis ini .....!!.?
Saya mulai aktip membuat content di YouTube, blog mata kayuhanku atau foto foto jepretan di media sosial juga menjadi jawaban pertanyaan di atas ???

_ Bersepeda iku tembe burine nanti akan dapat apa _ pertanyaan di atas itu !!?.

Kini sudah terjawab sebagai sebuah kesenangan hoby yang secara bertahap tapi pasti akan menghasilkan nilai pendapatan uang dari sponsor nantinya atau mungkin saja.....!!
Dan itu berhasil mendatangkan pendapatan baru buat penulis ini di masa nantinya.
Semoga....!!!
Mohon doanya dari para pembaca di sini dan tetap bisa berkarya untuk menghibur dengan kisah klasiknya matakayuhanku ini.

Selesai.
@ cus lagi.

Blog Edisi unggulan

Aku Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku bertemu dengan teman-teman di jalanan secara tiba-tiba dan oran...