Konten tentang sepeda dan cerita yang menarik dari sudut pandang penulis mata kayuhanku.
Selasa, 05 Januari 2021
Di Puncak Bibis sambil menulis Blog di awal tahun 2021.
Kamis, 31 Desember 2020
Srikandi lega sekarang.
Kilas balik menjadi baik karena bike.
Sepertinya penulis ini akan berkisah menjadi apa kamu ya kamu yang merasa menjadi baik dan manis saat bike.
Karena lelaki yang baik itu suka bike karena masih memiliki api semangat sedangkan lelaki yang manis adalah lelaki yang mudah patuh dan di jinakkan oleh lelaki lainnya maupun oleh perempuan perempuan kalengan.
Kisah kali ini.
Jadi ingat jangan ke lain hati apalagi hobi tetap fokus bersepeda saja karena penulis juga merasa baru kemaren gowes.
Saat ke sana belum lepas sepatu dan Jersey yang masih bau keringat.
Saat terdengar pokok e koe harus "" YESS " onone karo cekrak cekrek demi conten kata teman di sebelahku ini.
Apalagi iya juga mengiyakan saat ada tantangan baru sekali lagi.
Yakin masih seseg banget ngatur nafas dan tenaga belum reda apalagi kempole paha Iki isih senat senut wes merencanakan gowes meneh.....duh !!?
Mungkin bagi para pesepeda ini waktu terasa begitu cepat berlalu bagi orang orang yang bahagia.
Dan terasa lambat bagi yang merasa tersiksa atau terasa lama bagi yang menantikan.
Foto : Dokumentasi polri dari media sosial Facebook.
Ya....menantikan tahun baru buat sobat ambyar.
Ya ya ya di tahun baru 2021 yang akan tiba saatnya nanti malam ini menjadi tanda tanya apalagi kisah di tahun depan ......apalagi di tahun 2020 terasa penuh nganu.
Dan itu yang bikin sobat ambyar merasa mengeluh kok ngene jadinya !!?.
Jadinya tikum di penjara.
Sepertinya le nyemprot beberapa kali baru ke temu batunya saat di laporkan ke pihak berwenang.
Apalagi yang melapor punya kompeten di dunia pendidikan yan suka bersepeda saat putrinya menjadi korban semprotan air keras.
Menjadi........kasak kusuk para goweser Jogja dan sekitarnya beberapa bulan ini sudah terjawab kini setelah pak polisi bergerak cepat.
Saat bisa menangani teror teror pesepeda khususnya perempuan yang jadi korbannya untuk gowes ke arah utara kota jogjakarta.
Padahal yo cah goweser mok bedane dianya kurang piknik adoh Karo kurang di ajak ngopi bareng dadi jok aneh aneh Ra uwes uwes pikirane .
Mulakno jadi lelaki jangan jadi manis saja jok keladok jadi sobat ambyar jadi dendam kepada siapapun yang merasa ia perempuan.
Menjadikan perempuan atau Mak Mak yang punya perempuan gowes di jalanan merasa takut gek gek ketemu sobat ambyar yang merasa dendam Karo sopo !!?
Ya....Karo perempuan yang bersepeda road bike berambut pendek dan pakaian metet seksi seperti....!!?
Ya.....seperti pengakuan pelaku teror pada kisah kisah klasik anak anak ABG yang di tinggal pacarnya.
Hal itu yang biasanya pelampiasannya mabuk mabuk,kebut kebutan di jalan raya atau rese berantem di lingkungannya.
Tapi ini kok malah pelampiasanya nyiram pinggul para perempuan bersepeda di jalanan yang tidak bersalah padanya.
Foto : Dokumentasi polri dari Facebook.
Mungkin ia dendam saat di putus di tinggal pacar yang lagi sayang sayangnya iku.
Di lalah e juga suka hobi gowes iku juga keladuk rugi bandar.
Oponeh wes di upgrade ke sepeda buat ceweknya ngetokke duwet ribuan akeh lhaaaa.
Dan ujung ujung e malah di tinggal lungo belok kanan Karo cowok lainnya entah kemana.
Kembali ke laptop kisah lainnya ....!!?
Sudahlah urusan sobat ambyar itu biarlah menjadi kenangan pahit di tahun 2020 lebih baik kita berkeluh kesah saja kepada hujan.
Hak itu mulai turun terus menerus membuat rencana gowes menjadi gagal total.
Hujan seperti sekarang sudah awet kayaknya di formalin menyiram bumi biar bumi nyaman ,sejuk,subur dan damai.
Bukannya hujan adalah bio alam semesta yang alami kenapa kita ini harus berkeluh-kesah seperti saat gowes juga terkadang kita terjebak pada pilihan dari cerita kali ini yang berjudul ;
Srikandi lega sekarang.
Soal jarak dan tempat yang salah lalu berkeluh dan kesahnya kok mau ikut tujuan kesini !?? padahal jalan nanjak,jauh dan .....nahh.
Biarlah gowes mu terjebak atau biarlah hujan berpeluh hingga hujan yang awet mengeluarkan isi langit di atas sana.
Atau biarlah bumi dan langit berpeluh.....eee berpelukan seperti kita ini yang merasa rindu berpeluh erat antara aku dan kamu .....ya kamu sayang - ai lope yaou.
Saat waktu " selamat tahun baru 2021 "
Ya.....tahun ini yang penuh makna dari suka cita,haru, ketidak berdayaan,keweran, air mata,kengerian dan kematian ,petaka dari sobat ambyar yang lagi gelisah.
Di sana itu semua terbungkus dalam kenangan pergowesan di tahun 2020 maka tak ada yang namanya suka dan duka yang abadi.
Itu yang ada hanya bagaimana bertahan dalam doa,rasa dan asa dengan usaha semoga lebih baik lagi di tahun 2021.
Selamat datang tahun baru 2021 dan berharap muncullah pagi hari besok di hari jum,at berkah menjadi cerah tiada hujan dan harapan terbaik.
Saat kita semua bisa senyum bahagia ,tawa canda ,penuh cinta dan bahagia menjadi orang baik yang suka bike 2021.
Latihan dulu....!!?
Kadang kamu yang bukan sobat ambyar itu juga dalam memilih bersepeda sudah merasa bosen ,lelah untuk bisa bersabar di jalanan.
Dan terkadang berpikir kenapa harus memilih gowes dan berkeyakinan dalam bimbang untuk berbalik ke hobi lainnya.
Itu berarti kamu belum niat di niatin OPO wes mlepeh atine sak wes se koe le ngepit.
Misalnya sedino le nglakoni jadi koe ambyar 3 dino koyone isih kroso loro kesel.
Lan koe berarti kui tandane koe kurang latihan dan perlu di latih terus ....bung n sis.
Pada akhirnya.
Dari kisah kali ini yang bisa saya tangkap dari kata kata bijak atau contoh di atas penulis tetaplah menjadi baik tapi belum sempurna.
Hak itu saja seperti teman di sebelahku ini yang dari tadi masih menceritakan kegalauannya tentang gowes.
Atau masih belum dapat surat ijin istri tetapi tetap saja berkata sana temannya tetap bilang iya iya saja....duh mas bro !!!
Dan penulis ini masih merasa bukan siapa siapa merasa rendah diri di lingkungan barunya dan tidak menyangkal apa saja dari kata kata orang lain.
Dari yang kehidupannya itu penuh warna hitam putih atau tanpa bentuk abu abu.
Atau tetap saja bisa banyak teman dan yang di ingat tetap nomer satu yaitu peran serta Allah yang maha Esa maka bila kepentok masalah dan pakai kode kode yang rumit.
Ya....ya saya tidak menyangkal hanya sering ke sangkal keadaan yang harus begitu yang segitunya cara pandang penulis mengartikan keadaan di tahun 2020 di negeri kode +62 khusunya sak obah e putaran roda pasti menemukan kisah klasik baru lagi.
Selamat tahun baru 2021
Selamat tinggal tahun 2020.
Srikandi lega sekarang.
Selesai.
31desember2020.
@cuslagi.
Rabu, 16 Desember 2020
Tanjakan Kampung Pitu Gunungkidul.
Cuaca pas hujan gerimis.
Kegiatan gowes kali ini selain berburu tanjakan yang belum pernah di coba yaitu tanjakan kleg_ung dan tanjakan terakhir menuju Tanjakan Kampung Pitu.
Dan juga untuk menjalin silahturahmi komunitas JCC Jogja di awali tadi pagi pada tanggal 131220 di jam 06,00 waktu tikum blok o Jogja.
Mantenan nanjak ini menyebut dirinya goweser breng_sex karena begitulah perjalanan adanya karena gowes nya.
Yang tak karuan jalan yang di pilih selalu tanjakan breng_sex yang di lalui dan di coba sebagai tantangan walau terkadang saling mengejek.
Tetapi itulah kebersamaan bisa terjalin erat dengan memahami satu sama lainnya.
Dengan caranya masing masing yang penting bisa aman,lancar dan lainnya akan di tunggu di atas tanjakan bagi mereka yang nggak kuat.
Kampung Pitu.
Kita pelaku yang sadar diri berkunjung di tempat wingit yang penuh mitos dan adat istiadat yang begitu kental mistis.
Saat keberadaan dari kampung ini maka harus tetap waspada selalu untuk selalu bisa kulon_uwun dan menghargai kondisi yang ada tanpa mengusik dan merubahnya..
.... Seperti ungkapan ini _ tidak ada yang sempurna tapi sempurnakanlah apa apa yang ada di sekitarmu .......
Karena tidak ada yang abadi di dunia ini dari yang baik yang bahagia maupun yang lucu.
Bahkan ada yang ter_luka atau tiba tiba saja di lain waktu bisa saja menertawakan soal rasa yang dulu kala pernah ada dalam kehidupan_mu itu....!?.
Lalu.
Kembali ke kisah kampung Pitu awalnya bernama Tlogo Guyangan alias telaga_ pelang_geran ini.
Itu salah satu mata air yang di andalkan penduduk di sini untuk memenuhi ekosistem kehidupan sehari hari warga di sini secara logis tetapi tetap terjaga lestari menghijau.
Foto ; kebersamaan semua mantenan JCC Jogja.
Mata air.
Tempat pemandian ini merupakan tempat memandikan ternak warga di sini tapi ini soal mitos yaitu adanya ternak gaib yang berujud kuda Sembrani bersayap yang sering terlihat.
Kuda ini sebagai tunggangan para dewa dan bidadari bidadari surga yang turun ke bumi sebagai kendaraan mereka.
Sedangkan adanya dan berdirinya kampung Pitu berkat ada seseorang yang bisa menang hadiah sayembara.
Mulai dari pihak keraton Jogja karena beliau bisa menjaga dan merawat pohon bertuah yang di dalamnya ada benda berwujud jimat milik keraton.
Pohon itu berujud tanaman kinah atau gadung Wulung yang konon katanya pohon itu ada pusaka yang cukup besar.
Maka sebagai imbalannya ia mendapat tanah di kampung ini dan di wariskan ke turunannya terus saja berlanjut sampai saat ini.
Saat ini.
Saat ini di kampung pitu ini terlihat elok pemandangannya dan perkembangannya menuju ke arah sini sudah di bangun jalan cor semen.
Dengan rumah rumah gaya Limasan kini mulai berubah pada akhirnya jadi bangunan modern dan jalanan di tengahnya ada tanah.
Saat tanah itu kini suasananya menjadi area tujuan destinasi wisata.
Termasuk kita para pesepeda ini untuk datang ke sini dengan di gowes walau kita ini lelah tetap bahagia.
Saat melihat pemandangan alam yang subur itu dan tanahnya cukup air dari telaga yang katanya mistis itu atau udaranya yang sejuk suasananya jauh.
Jauh dari polusi udara serta kondisi tidak bising dari kehidupan duniawi tapi semua tidak ada yang sempurna.
Tetapi tetap saja ada pantangannya tentang mitos dan adat istiadat yang mengharuskan begitu.
Yaitu harus tujuh rumah berdiri di area 7 hektar luasnya di tempat ini ternyata harus di patuhi.
Karena setiap orang yang ada di situ atau yang punya niatan tinggal di situ harus pikir pikir seribu kali untuk membangun rumah kalau nggak ingin kena tuahnya.....!?
Kalau sudah niatnya ingin melanggar pantangan itu untuk macam macam.
Maka orang itu tidak akan pulang dengan selamat dan tubuhnya mungkin bisa pulang tapi nyawanya entah di bawa kemana kata seseorang yang ngakunya penduduk di situ.
Maka orang orang yang terpilih yang boleh tinggal di sini atau anak anaknya saja banyak yang pindah ke luar kampung ini ataupun ada juga yang pingin tinggal di sini.
Maka ada yang nikah seperti yang di lakukan pak Dalino lelaki asal Klaten yang menikahi warga di sini.
Dan istrinya adalah cucu Mbah Rejo Dimulyo adalah cara lain orang luar agar bisa tinggal di kampung Pitu ini.
Kembali siapa itu Mbah Rejo Dimulyo ia sosok berumur lebih dari 103 tahun itu beliau sebagai juru kunci kampung Pitu.
Yang bertugas menjaga jalanya tradisi di puncak gunung nglangerman.
Sedangkan penduduk di sini ada keunikan yaitu ada 30 jiwa,7rumah,7kk dengan luas area 7 hektar.
Dan dengan masing masing keluarga memiliki 1 hektar tanah dan tidak boleh menggelar pertunjukan wayang karena pantangan.
Letaknya.
Kampung Pitu adalah tanah bertuah terletak di sisi timur wisata nglangeran wetan atau orang sering menyebut sebagai daerah gunung wayang kecamatan Pathuk kabupaten Gunungkidul jogjakarta.
Jalur pilihan yang brengsek.
Gowes kali ini di sisi timur kota Jogja melewati blok o ke arah Berbah sampai jalan Piyungan arah daerah petir kanan tapi ke kiri arah daerah tanjakan Klegung.
Dan itu katanya tanjakan tidak se_parah tanjakan menuju petir karena di petir ini berundak tajam.
Walau jalanya aspal yang sudah rusak berbatu jalanya apalagi dekat lingkungan perkampungan yang ramai.
karena kalau klegung hanya satu tanjakan saja dan hanya ini jalan yang ekstrem saja setelah di lewati jalanya cor semen yang sudah jadi kerikil apalagi saat malam tadi hujan jadi jalan kadang licin dan mempelesetkan ban sepeda.
Setelah itu kita tembus jalan baru sekitaran wisata Jurug gede kita ke kanan menuju sisiran batu tebing dari kapur di daerah Girisubo Gunungkidul.
Atau yang sebelah kiri ada 2 pohon randu alasnya menjuntai tinggi sekali itu mempunyai kisah mistis karena tidak bisa di tebang pada akhirnya pembuatan jalan di belokkan.
Lalu ketemu perempatan nglangeran ada warung angkringan untuk sekedar ngisi perut ini dengan wedangan panas sambil nyusun strategi menuju kampung Pitu.
Foto ; perkiraan perjalanan dari strava.
Dari perempatan nglangeran kurang lebih seratus meter belok kanan ketemu gang kecil tanah cor semen.
Saat kita mulai menanjak jadi asyik untuk di coba ketika akan mengunjungi kesini dengan daerah berbukit maka secara geografis letak rumah satu dengan lainnya letaknya saling berjauhan.
Dan juga ada yang berjejer atau tanpa aturan banyak batu andesit di sana sini menjadi pemandangan gowes kita ini semakin menarik.
Tanjakan Soponyono.
Sampailah kita ke tanjakan terakhir kampung Pitu yang kita sebut saja tanjakan SopONyOnO.
Dan harus di coba walau ada yang lulus tetap saja ada yang menuntun dengan tanan full cor semen dan licin itu.
Seakan mempertemukan kita dengan perempatan yang ada masjid di situ untuk menjaga kepercayaan dan ajaran agama Islam Jawa di sekitar sini.
Kamis, 05 November 2020
Gara Gara camera non Hp.
Di hari Jumat berkah.
Pagi ini Jumat sepertinya gowes ke Tamansari saja mengantar teman foto foto setelah itu siangnya critane dolan nek suatu tempat untuk mengikuti acara gowes !!?
Setidaknya ini tantangan baru bagi mereka yang sudah punya profesi fotografer sesepedaan ke depannya berpeluang di jadikan sebagai profesi yang menarik dan saya ulas di ulas di sini sebagai hiburan saat ngopi pagi hari..
Tapi ini soal fotografer jadi jadian.
Inilah kisah jadi jadian karena fotografer nya ngak bisa mengikuti acara maka jadilah saya jadi fotografer nya di acara foto foto gowes..
Foto camera dan hp jadi jadian..
Inilah gaya tulisan dan jadi sotografer jadinya.
Ceritanya tak kandani sek nek cara pandang gaya bahasa cah sotografer beda lho dengan maksudnya di tulisan fotografer yang Professional......ngerti maksudte to ,bro !!?
Mulai saja.
Apalagi di terapkan sebagai hobi foto pakai telpon genggam kini di sodokke camera Cannon menjadi hal unik bagi penulis ini yang merasa terbebani karena kebiasaan di mulai dari biasanya kini berubah cara pandang dengan hasilnya lebih spesifik jernih dan tahan lama fotonya ngak blawur bila pakai camera Cannon seperti ini.
Tapi soal teknis cukup di jelaskan tentang fungsi alat alat knop dan fungsinya itu Karo mlaku tetapi soal foto itu secara naluri bidikan dan bagaimana pilihan moment yang pas itu saya yakin punya naluri pilihan dan menurut ceritanya mau di buat apa dan hasilnya menurut saya biarkan foto bisa bercerita sendiri setelah di lihat orang lainnya itu saja.
Nah lhoo !!?
Kok koyo pak Darwis yang fotografer kasih tutoring padahal apasih aku ini mok jadi tukang foto jadi jadian di saat acara kali ini dan isane mok tenteng tenteng kalungan camera mboh hasil le foto ..... Mehh ambyar ora jadinya ,bro .
Misalnya soal insting itu soal rasa bagaimana foto obyek ngak ke potong dan focus juga seimbang warnanya itu juga butuh latihan dari kesabaran dalam menemukan moment dalam hitungan detik bukan menit lagi.
Apalagi soal gowes bagiku sudah sak melette sudah di lakoni di berbagai tempat dan bukan lagi mencari identitas diri agar exsist tetapi lebih baik menghibur dengan aksi gambar memfoto foto yang lagi bersuka gowes sebagai dokumentasi dan bisa tambah teman lagi.
Semenjak ketemu manteman JCC Jogja ide cekrek cekrek saya mulai banyak album foto di medsos soale mereka begitu hiperaktif selalu saja agenda gowes walau di masa seperti ini tetap saja aktip bersepeda daripada komonitas yang ada di Jogja yang kayaknya vakum anggotanya atau bersendi dulu tanpa berkerumun tapi .....banganane awak e nglangut menunggu situasi yang tidak menentu karena covid 19 yang belum selesai membuat cara pandang menyerah di rumah saja tapi bagi manteman JCC ini tetap saja ada agenda sampai detik ini tetapi Alhamdulillah semua dari kita belum ada yang mampir nulari liyane virus covid itu.
Sebenarnya saya suka fotois pakai hp jadul sebelumnya di sana sini tetapi saat ini.......!!? Saya padahal sudah lama di ajarin teman cara penggunaannya dan maksute ora ngisin ngisini nek ketemu alat koyo ngono misal koe terus jadi sotografer atau sebut saja ....!!?Katanya om itu !!? wes tau nyekel ngono yink .......saat iku mboh kapan koe momentnya!!!?......lalu !!? Siap ,om !!
Tetapi kalau ngak menyesuaikan lagi kok kikuk....apalagi harus foto Mak Mak berdandan modis dengan sepedanya itu saat bisa ikut komonitas sepeda di situ bisa ketemu orang banyak terkadang mereka minta di fotoin satu persatu selanjutnya agar lebih focus lagi maka !!?
Yaaa ....harus pakai camera Cannon ini....yink !!?
Foto sotografer jadi jadian.
Saat memakai camera Cannon kelihatan gambar foto jernih itu bagus untuk di jadikan kenangan atau di uplot di medsos terlihat asyik .....apalagi bisa di uplot buat YouTube dan foto foto itu di kisah klasik kan di blog pribadi seakan bisa menguatkan cerita saya jadinya semua gara gara camera Cannon di acara Jondil saat itu.
Atau gambar foto itu juga bisa mengisahkan sebuah perjalanan panjang saat gowes dan mereka sering inbox atau WhatsApp mengenai .....di mana itu fotonya atau lokasinya di daerah mana maka saya cukup klik #iyinkwsmapping maka akan terlihat gaya gayaan penulis menyaingi mappingnya Mbah Google versi saya istilahnya menyusuri harta Karun yang belum ketemu.....padahal maksudnya harta Karun ya tempat wisata yang di datangi itu ssebagai hasill jejak jejak harta karun....ya gitu maksudnya,Bro.
Foto di pagi hari.
Gara gara camera Cannon.
Inilah kisah kali ini saat saya di sodori camera untuk foto foto orang bersepeda dan mungkin di kemudian hari akan lebih repot lagi karena tambah pintar menggunakan camera berdiameter lebih focus seukuran DSLR dan camera cannon dengan berbagai tambahan teropong akan semakin di limpahkan sebagai tugas komonitas sepeda.
Atau ini hanya sesaat itu saja biarlah waktu bergulir seperti KAYUHANKU menemukan kisah kisah klasik lainnya mengisi blogger ini.
Salam fotografer jadi jadian.
Selesai.
@cuslag
Kamis, 29 Oktober 2020
Sumpah Pemuda _ Saya masih Bersepeda.
Gowes Hari Sumpah pemuda.
Gowes ku kali ini di hari kamis tanggal 29 oktober2020 ke jembatan Kedung jati selo pamioro Bantul jogjakarta untuk sekedar menghadiri upacara bendera ukuran raksasa.
Lalu apa yang menarik untuk datang kesini !!
Sebenarnya ada dua alasan karena rasa kepingin lihat jembatan baru sekitar sini ben podo kancane sudah pada kesini dan kedua karena manteman federal Brayat kidul mengibarkan bendera raksasa yang berukuran 26*16 meter ini ternyata cukup besar untuk di ikatkan di dua sisi jembatan ini.
Sedangkan menurut sejarahnya tempat ini menarik sebagai tempat wisata,camping dan bermaen kapal karet yang bisa di sewakan.
Atau bagi kita punya sejarah bike camp dari acara jamnas sepeda federal pertama , Suting lelaki punya mau Tran 7 atau beberapa kali datang demi tikungan viral selopamioro.
Atau kejadian alam yaitu banjir yang menghanyutkan jembatan ini menjadi kisah pilu dan kini semenjak di bangun menjadikan kita pesepeda kembali ke tempat ini untuk melihat sesuatu yang baru yaitu jembatan ini.
Lalu mengapa mereka memilih sungai sebagai tempat pengibaran bendera !!?.
Mungkin karena banyaknya tempat viral di area sungai menjadi tujuan wisata maka mereka ini meniatkan diri membuat acara kali ini di sungai saja dari inisiator para pesuka sepeda federal Brayat kidul dan pelaku pengibaran ini membutuhkan skill pene,an maka manteman Brayat kidul menggandeng team mapala UPN veteran Jogja sebagai mitra di acara ini.
Saat menjadi kisah di hari sumpah pemuda ini juga di dukung oleh penggiat pelestari dan perawat sepanjang sungai selopamioro ini dan tak lepas dari pesepeda di seluruh penjuru kota Jogja bantul dan sekitarnya menjadi peserta yang ikut upacara bendera ini cukup banyak sekali.
Terkadang di masa pandemi ini panitia terus menyuarakan tentang jaga jarak,memakai masker ,cuci tangan ataupun yang tak sempat bawa di bagikan masker secara gratis.
Kisah berlanjut kembali untuk acara utama yaitu menyanyikan lagu Indonesia Raya,ikrar sumpah pemuda dan menyanyikan mars lagu sepeda federal.
Dan.....!!
Setelah melakukan pengibaran bendera merah putih lalu kenapa hanya sampai jam 11,00 siang saja !!?......karena mengingat dan memastikan putaran angin di sekitar sini cukup kencang bila mulai siang hari maka di putuskan dari jam 08 - 11 dan bendera sudah harus di lepas dari ikatan di jembatan ini.
Alhamdulillah di beri kekuatan dan keselamatan untuk bisa kesini agar harapan manteman yang ada di sini menjadi trigger penarik wisata agar wisatawan makin suka datang kesini sehingga pada akhirnya berdaya guna,bermanfaat ke depannya bagi masyarakat di sini.
Ataupun kisah manteman dari cah kidul ini juga merasa kegelisahan dan pingin mengekpresikan gairah mudanya dengan curahan kegiatan yang positif seperti ini.
Apalagi hari hari pas di tanggal yang baik setelah hari kemaren sumpah pemuda dan hari ini tanggal 29 Oktober 2020 adalah hari Maulid nabi Muhammad Saw kami ucapkan sholawat dan salam senantiasa untuk beliau seruan alam.
Selasa, 20 Oktober 2020
Salam Terakhir.
Salam terakhir.
Hari ini 211020 saya akan bercerita tentang salam terakhir dan terakhir buat kamu yang sudah tidak lagi bersepeda karena suatu sebab.
Sebenarnya mudah didapat jika ingin mendapatkan keuntungan maka bersepedalah dengan orang yang cocok karena yang tidak cocok akan membuat sakit hati dalam mengartikan mencari sehat jiwa raga.
Apalagi akan ada yang mulai jaga image yang frontal menjadi sok gengsi menutupi keterbatasannya pada akhirnya akan mampukah atau menyerah tidak lagi bersepeda lagi .
Lalu kamu di posisi dimana...!!?
Lalu kamu di pasisi sekarang ini memilih yang mana yang cocok dan cocok seperti kocokan arisan terkadang beruntung dan terkadang ba,uulll jadi rugi bandar.
Kadang kawan yang cocok itu bisa menentukan apakah kamu akan bahagia atau tidak bisa di lihat dari teman kamu saat membersamainya.
Itu ada banyak atau tidak dalam berdampingan dalam membersamai walau terkadang bersendi kadang kala juga bahagia.
Saat nantinya akan berbeda pendapat tapi saling berbagi suport yang baik itu harus.
Karena bike itu baik bagi kita....apalagi orangnya cocok dan baik itu bisa saja mengajak mampir nyate di daerah kota gede Jogja malah jadi sehat sebenarnya....hhiii,dilalah .
Kembali lagi ke asal......Bila ada teman mulai berhenti gowes karena suatu sebab ....tapi itulah hobby terkadang ada yang datang dan pergi tapi jangan sekali kali jangan lupa silahturahmi itu tetap terjalin.
Setidaknya baik itu bike yang bagaimana pilihannya yang sedang sedang saja,berlebih di luar batas toleransi sehingga yang di kejar kesenangan dirinya sendiri dan tidak bisa mengganti atas kesenangan dengan lingkungan keluarga dan tempatnya ia tinggal itu juga perlu perhatian mas bro.
Anggapan pembaca !!?
Anggapan kamu penulis ini seorang yang sempurna bisa merangkai kata menjadi kalimat seperti seorang motivator jalanan dalam merayu agar kamu mau mengajak gowes atau terkadang meracuni apa apanya tentang sesepedaan bukan bersepeda yang penuh cara yang terselubung......terselubung gimana nih !!?.
Sebenarnya terselubung itu perlu belajar dulu jam terbangnya bagi mereka yang baru belajar menuntun sepedanya jangan banyak nanya tetapi cobalah latih dulu jaraknya bersepeda baru paham apa itu yang mulai terselubung.....apa harus tanya langsung bila kamu bertemu sama orangnya ini.
Kembali ke......Waktu bersepedalah dengan bahagia tanpa menjatuhkan bantal guling untuk saling mengejek tetapi iklaslah untuk konsentrasi saja pada jalurmu bersepeda yang macam macam cukup semacam saja.
Semacam ada cemohan yang membuat takutmu dari namanya memulai merubah jarak dan tantanganya dari sekarang gowes antar kampung ke antar balik gunung apalagi pada akhirnya menjadi viral cara bersepeda saat itu.
Tapi itulah mimpimu atau mimpi yang lainnya janganlah mengusik tapi usiklah kenangan baru lagi yang berlebih menemukan indahnya.
Apalagi setelah mendapat motivator dari suhu itu lho......yang kelihatan wacananya di baca kok lucu tetapi pada akhirnya kepincut ingin mencoba dan mengena ke kalbu serta fikiran maka itulah ekspetasi nyata yang akan terselip di sanubari yang terdalam.
Sepertinya bagi penulis ini juga mulai terbawa suasana dalam mempraktekkan kisah kisah ke bentuk motivasi terselubung di dalam blogger sebagai hasil karya yang real aslinya untuk impian baca baca mengisi ruang kenangan nantinya.
Berlanjut atau berhenti.
Bagi yang berhenti gowes itu penulis mengucapkan salam terakhir semoga kamu menemukan jalan kebahagian lain di duniamu ini.....Amien.
Sebelum kisah kisah saat perpisahan ini akan berakhir begitu saja tanpa ada moment pernah bersama ada indahnya bagi semuanya.
Karena kisah itu kita yang tahu dalam merangkai kata kata yang pada akhirnya menjadi kalimat panjang.
Sepanjang kita semua ini sudah terbiasa merangkai perjalanan bersepeda bersama sama dan ia juga teman yang ingin menitipkan salam perpisahan hari ini.
Saat mulai bersama biasa bersepeda ada aku,kamu dan mereka.
Kini kamu tidak ada lagi......kembali ke alam surga di sana.
Kini mendengar canda tawa dan ceritamu sudah tidak bisa lagi.
Walau kini kamu tidak ada lagi di dunia lain namun yang hidup tetap berjalan dan kita yang tertinggal jauh darinya itu jangan berhenti mengenang wejangan kejawennya yang selalu di sampaikan kepada kita semua.
Atau kita mulai takut saat di hentikan rasa bila salah satu dari kita ini mulai berguguran hilang terbawa angin mulai pergi jauh tak akan bisa kembali lagi.
Penutup kisah ini.
Waktu telah merubah dan mengalihkan cinta kita dari dunia satu ke dunia lainya tapi hati kita terkenang sok keladuk berbuat akan dosa dosa yang di lakukan secara sengaja atau tidak di sengaja kami semua manteman ini mohon maaf lahir batin dan selamat jalan semoga di berkai jalan Padang di dunia sana.
Dari kangen kita saat bersama lagi padahal kita ingin melihat lagi walau sebentar saja agar jiwa ini Lego dan legowo melepasmu.
Tapi kisah memisahkan dari kenangan kebaikan itu masih kita kenang dalam rasa kangen yang tertinggal di ujung jalan pandu Jogja yang tak mungkin lagi bisa di gowes bersamamu lagi.
Hanya bisa di kenang saat ini melalui memoriam tulisan dan sejarah mu teman gowes yang kini terlihat di blog dan YouTube ada canda keceriaan itu mengobati rasa kangen kita semua.
Saat kecerianmu itu tiada tanding yang selalu ingin tampil beda dengan lainnya malah terkadang jadi serius dari anggapan kita kita sebagai Romo pandu kami,teman guyon,gowes dan ber- ronda di malam hari selalu seru bila tanpamu
Dan dengan cerita kejawen yang penuh makna itu atau orang lain dalam menanggapinya padahal maksudnya sekedar guyon mengisi waktu masa pensiun kerjaannya dengan cara kita mengisi kebersamaanya di ujung jalan pandu jogjakarta.
Walau orang lain terkadang pada tidak klop dalam tutur katanya yang penuh mistis kejawen dalam memandang semua usul dan pendapat lingkungannya itu atau malah jadi wa_gu kita kita ini dalam menerimanya tapi itulah berkah ke untukmu unik tiada tanding dalam kehidupan dan caramu mengartikan kehidupan di cara pandang mu menjalani kehidupan ini.
Ya ya ya kini beliau .....kehidupan orang orang yang sudah beda dunia antara alam dunia dan di luar dunia lainnya ke orang lainnya yang ingin bisa bisanya mengucapkan salam terakhir.
Selamat jalan teman gowes.
Maaafkan kami semua bila keladuk salah dalam bercandaan kita selama ini.
Dan semoga Tuhan Yang maha Esa memberimu tempat yang damai di dunia baru mu itu.
Sedangkan mereka yang di tinggalkan semoga tetap mendoakan yang terbaik buat pakde,mbah kakung,Romo,pak Rambo ataupun lek Kusnio malaibari _ Amien.
Selesai.
@cuslagi.
Kamis, 24 September 2020
Gowes 110 Km Jogja _ Dieng .
Sabtu pagi yang cerah menghiasi jalanan di ring road Utara area jombor Jogja.
Di mulai di jam 06 mereka sudah siap dengan segala informasi rute dan berhenti di mana saja untuk berhenti yang sudah di tentukan lokasinya.
Bermula.
Gowes 110 Km Jogja _ Dieng .
Di mulai ada team yang mengatur ini semua dari mulai team survey lokasi dan Turing di mana atau turu miring di homestay mana lagi.
Ataupun kisah nantinya dan harapannya seperti mimpi indah bagi kita agar ada yang merasa cemburu kepada kita.
Di sini saya kisah kan secara real kenyataan seperti ini agar nantinya yang tidak bisa ikut gowes hari ini ora gelo nek sek ora Melu opo ora iso melu tapi semoga mereka bisa ikut bahagia setelah di ceritakan seperti blog ini .
Atau bagaimana anjuran dari intruksi sang capiten acara kali ini agar kita tidak terlunta lunta apalagi sengsara ora Kopen di jalanan.
Padahal kita juga merasa cemburu kepada jalanan yang selalu bergerak keatas itu seperti akan uji nyali dengan menghadapinya penuh kesabaran dan harus sadar diri dengan lingkungan jalan raya yang saling berseliweran dari motor dan angkot mengintai keselamatan kita kalau tidak hati hati di jalanan walau tetap saja ada insiden ke tabrak montor dari sepeda salah satu dari kita tapi hanya ruji potol satu tapi teman ini aman tanpa luka.
Walau pit stop kita dimana harus di ingat dan saat masuk area kepil menuju alun alun sapuran jalanan memang jalannya rolling jengat yang ajrit menguras tenaga dan emosi di jalur awalanya.
Saya bersama teman JCC Jogja berjumlah 25 pesepeda dengan pengiring motor itu hampir 32 orang.
Untuk merasakan penyiksaan di jalanan yang asyik seperti ini apalagi di pagi pagi saat berangkat dari Jogja sudah di sediakan menu arem arem dan telur bebek malah nggak sempat menilai perut ini itu cocok atau terbiasa tidak.
Walau ada saja dari kami tidak biasa makan telur terus di paksakan malah jadi mules dan akhirnya istirahat gowes.
Untuk di angkut sepedanya dan mungkin keasinan telur bebek sebagai kisah cerita dan menjadi kembangnya gowes kali ini buat hiburan kita di jalanan.
Sepertinya penyiksaan ini terus berlanjut mbok yakin Penak turu opo meneh rasah melu gowes kali ini karena selain jauh, panas dan tidak ada faedahnya.
Nah khan.. .
Mungkin yang sok nganu akan berkomentar seperti di atas atau sebagai ilmu pastinya seperti jaman ajaran kompeni yang makan hati dan untuk melemahkan emosi orang lainnya yang punya kesenangan gowes seperti ini.
Sudah dari dulu nasib para sepeda selalu di uji saat sedang mencari ujian di jalanan.
Atau bagi yang sering latihan gowes menghadapi gowes kali ini yang sudah pakai pil biru (sejenis plat bergerigi di Kayuhan sepeda ) seakan di uji juga soal kekuatan dengkulnya ini.
Dan mereka itu akan mampukah serta bisa menyelesaikan misi kali ini apalagi yang belum pernah melalap jalur sepeda ;
Jalur jogja_wonosobo_dieng akan terbebani karena halu dan was was apalagi sedu sedan itu mengusik rasa.
Atau malah malamnya nggak bisa tidur nyenyak atau gelisah dari tidurnya menjadi gambaran bagaimana caranya seseorang menghadapi halu nya itu .
Walau hanya beberapa dari kita ada yang loading dari pertengahan kepil ke sapuran tetapi setelah itu bisa loss lagi sampai Dieng.
Dan semua bersepeda menjadi orang orang yang tangguh dan lebat bisa lulus merenda jalan tanjakan Dieng.
Alhamdulillah dengan rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan atas dukungan team operasional,team support dan team bayangan dengan motor nmax yang maju mundur mengatur jalan dan sering mengambil gambar foto jepret jepret sana sini atau sekedar membuat kita tahu sudah sampai dari dan ke mana saja lainnya.
Sampai sampai menjadi jalan komunikasi terjalin dari mengatur ritme bersepedanya itu menjadi asyik bagi semuanya berjalan lancar dan sukses.
Bersepeda kali ini hanya terbatas sampai wisata Dieng tapi sebelumnya di hari pertama ini Jogja Wonosobo lalu kita menginap di home stay Mudal.k
Dan kenapa di namakan penginapan mudal karena di atas tempat ini ada pos instalasi air PAM yang bernama mudal makanya daerah ini begitu tersedia air yang melimpah dan subur.
Apalagi tanamannya di lereng bukit saat pagi hari ini terlihat tampak tegak berdiri tanpa aturan di sebelah timur ada gunung di balik jejeran pepohonan yang menghijau.
Di hari kedua di Wonosobo.
Pagi ini di hari kedua di joglo Wonosobo kita semua siap siap dan saya sudah bangun di jam 04 waktu kita merasakan hujan yang tak begitu lebat.
Tapi beberapa sepeda juga basah dan beberapa kue yang masih di luar rumah ada pisang,buah jeruk, bistik,gorengan,arem arem.
Itu mulai kayak limpahan bakso seperti nek warung Dieng berharga 10 ribu semangkok dan di atas piring pada kemampul oleh jatuhnya air hujan pagi itu.
Atau......!!
Atau soal kisah memasuki sebelum Kleco kita istirahat di warung tengah sawah,makan siang gudeg Jogja di pom bensin sapuran.
Lalu di begal sama teman soc Wonosobo atau di alun alun alun Wonosobo.
Atau kita ketemu dari teman temanya teman kita untuk mampir makan minum menjadi gambaran semua rejeki dan nikmat perjalanan jauh dengan melimpah makanan,minuman dan bersih bersih diri ini menjadikan sore itu juga bisa saja ada terkirim buah buahan temanya teman dari joglo mudal.
Saat makan malamnya di joglo dengan menu ayam goreng menjadi hiasan kisah kali ini sudah tak mungkin kelaparan dan kekurangan pilihan dari makanan yang enak enak seperti ini.
Walau sebagian terselamatkan dari hujan tetap saja malam itu ada sebagian kita hanya tidur beberapa jam.
Dan tetap saja terganggu oleh suara ngorok teman gowes atau suara cremus cremus gigi bergesekan orang tidur.
Atau ada walang masuk joglo dan berbunyi wes wes malam itu merisaukan bagi dirinya sendiri
Padahal nek misal badan kurang turu bisa masuk angin tur esok e jadi badan panas dingin terus masuk angin seperti rasanya mulut ini saat mangan opo opo rasane pahit tetap saja berusaha harus diisi perut ini
Atau iso ugo buat alasan mau loud ingat ......mas !!! kata teman di sebelah saya yang masih saja halu bila ketemu tanjakan besok pagi.
Atau dari bunyi orang lembur bekerja untuk memukul paku berbunyi pemantul suara dari palu di gedung sebelah lagi persiapan untuk pernikahan yang mau ada acara hajatan pagi harinya.
Mulai di siapkan.
Mulai saja persiapan gowes tanjakan Dieng yang berjarak 18 km dari joglo mudal ini menjadi gambaran saat sudah di siapkan soto teh manis sebagai sarapan pagi hari.
Memulai perjalanan dengan pengawalan di depan dengan moda n_max ini keluar jalan utama sudah ketemu wisata pemandian air panas lalu kita menuju tanjakan gerbang selamat datang di wisata Dieng.
Ini bukan soal kuat di tanjakan tetapi soal mengatur ritme dari setiap orang berbeda beda di mana harus menentukan di mana berhenti dan minum air atau makan roti dengan buah buahan apalagi buah pisang dan anggur sudah tersedia untuk kekuatan tambahan.
Tidak di temukan turunan tetapi saat pulang dengan mobil Hiace sempat menghitung Dieng Wonosobo tanjakan hanya 5 posisi tak sebanding sebaliknya.
Dan begitu ambyar apalagi saat mendekati jalan di pinggiran lereng bukit puncak Tieng itu terasa sungguh ngaluk ngaluk.
Tetapi pada kenyataanya di jalani dengan gowes sepeda tidak seseram dan menakutkan pikiran ...bro.
Mampir di Tieng sekedar foto foto dan restorasi fisik dengan istirahat walau ada saja yang sudah merangkak naik itu sudah tak serem rolling jalan aspal di bawah tadi.
Dan mulai landai dan 2 kali turunan sebelum melewati gerbang selamat datang menuju tulisan Dieng yang menandakan kita telah finis gowes kali ini.
Bisa berkata kita lulus bro !!!
Tafsiran waktu 3-4 jam dalam rentang jauhnya 18 km di tanjakan kali ini menjadi gambaran yang bisa saya capai walau ada saja yang lebih dulu sampai di situ menunggu kita semuanya.
Kisah wisata ala ala sepedaan telah usai tinggal mengatur posisi sepeda masuk ke mobil dengan jagrak di susun rapi dan di ikat.
Kemudian sama saja dengan orangnya naik mobil Hiace .
3 Mobil ini di sediakan untuk balik ke Jogja salah satunya mobil Hiace dengan ukuran menengah cukup ke isi 15_17 orang dengan sebagian di ganjal tas tas bawaan ini.
Mobil ini di buat oleh Toyota Jepang sekitar tahun 1967 dan di Indonesia untuk transportasi yang nyaman dan ada ac ini terkadang masih belum biasa kita mem buka di jendelanya itu.
Sepanjang jalan pulang menuju Wonosobo dapat melihat Dieng dari atas mobil dengan lebih meliuk-liuk jalanan turun.
Lalu ..... ini baru sadar kok bisa bisanya melewati tanjakan sepertinya sambil menghitung tanjakan pas Dieng Wonosobo.
Dan ini sekitar 5 tanjakan dan mampir di sebuah rumah yang ada spot futsal membuat sebagian kita terhibur oleh sebagian kita mulai tendang tendangan main bola di dalam stadion yang di jaga oleh jala jala rajutan saat lainnya mulai mandi secara antri menjadi penyegar saat ingin balik ke Jogja lagi .
Walau ada saja di dalam mobil ini kita bercerita sana sini atau ada saja yang membuat sedih saat 2 teman kami mulai mual masuk angin atau mabuk perjalanan di mobil ada AC .
Hal ini menjadi pengingat bahwa teman bila berbalik di masa lalu bila wisata seperti ini juga ada temannya yang suka mabuk di mobil.........jadi kita mulai faham siapa yang lemah sebagai pengingat tentang daya tahan seseorang agar bisa terkontrol orang lainnya dalam menikmati bahagia ala ala kita ini .
Atau kata teman di sini bagaimana bisa mengatur emosi,daya tahan dengan memanajemen tubuh apa yang di perlukan.
Misal butuh obat mabuk ,butuh obat diare dan obat Neurobion sebagai penguat tubuh.r
Harus di control tersedia secara pribadi dari personal pelakunya ini atau kadang ada saja yang kadung ngeyel menjadi kita kita membuat sedih lainnya.
Maka saat itu ada satu orang bersuara serak serak basah yang menggelegar membuat kita ikut ikut kor bersuara dan terdengar suara serempak sesering itu bila kamu ikut di barisan ini......dan berucap seperti ini.....wes wes angel angel tuturan mu cah.
Akhir kisah ini.
Semua yang ikut di sini punya tujuan serta bahagianya sendiri sendiri termasuk saya ini bisa di ikutkan kepada sekelompok cah angel angel ini .
Saat gowes kali ini adalah tidak saja seusia muda saja tetapi ada juga yang mulai sepuh tetapi berjiwa muda di umur 60an bisa tetep meteges tekan puncak Dieng dengan sepedanya .
Ini bukan soal alon alon asal kelakon atau kuatnya berada di barisan terdepan.
Tetapi bagi saya hanya pengulangan ke tiga kalinya ini hanya sebagai pendorong semangat mereka agar maju demi kayuhan dari apa saja tujuan mereka itu.
Agar bisa melebihi batas batas orang biasa dari batas diri mereka sendiri supaya perjuangan sampai kesini tidak sia sia harus bisa sampai Dieng....lho bapak bapak strong !!.
Setidaknya bisa buat Klangenan ngeladuk crita nek pos Rondo kampung saat bersama teman teman seusia senja di masa tuanya itu bisa seperti ini adalah kenangan asyik bagi kaum bapak bapak ini.
Apalagi bila sudah di akui dunia bersepeda bahwa kaum bapak bapak itu masih bisa membuat sejarah sebagai tanda wes tahu "lulus" tanjakan Wonosobo_Dieng itu kapan lagi nek ora saiki.....ngono,to Pak !!
Pada akhirnya kata kata sepanjang jalanan selalu saja berucap.....wes wes angel angel tuturan mu adalah embrio menakutkan agar kita ter_manutkan satu dengan lainnya dan bisa terkoordinasi ala ala kita ini.
Walau saat niatan pingin tidur di mobil wes mau tidur malah harus makan malam untuk mampir di warung tahu kupat di dekat stasiun Blabak Magelang yang katanya terenak dan lebih enak yang ini ....lho bro !!
Di lanjutkan perjalanan menuju Jogja untuk pemberhentian di daerah warung Ingkung sambilegi.
Lalu kita menurunkan sepeda dari loading untuk kemudian kembali ke rumah masing masing.
Wes wes rasah manut tuturan_mu sek tak nut saiki iso turu pules nek omah walau tekan omah yo raiso turu mok bukak hp delok foto foto sek terlampir nek WhatsApp.
Saat air panas wes mulai mateng buat teh anget sisanya setelah mandi abal abal itu lalu meredam kaki ini.
Beberapa menit dengan air hangat baru mata ini mulai mata ini rasanya biyut biyut mau tidur
Dan pertanda di mulai pembalasan untuk bisa tidur pules untuk membayangkan mimpi indahnya foto foto besok pagi di upload teman hebat saat itu.
Mimpi Dieng telah usai saatnya untuk mulai tidur di kota jogja tercinta.
Selesai.
Terimakasih kepada teman JCC Jogja dan semua sponsor yang telah memberikan kita kesempatan agar bisa gowes sampai ke Dieng.
Jogja.
19-20 September 2020.
Salam
Cerita :
Gowes 110 Km Jogja _ Dieng .
Blog Edisi unggulan
Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.
Jogja' Folding Bike 2024. Untuk memperingati HUT RI kali ini kami memutuskan untuk merayakannya dengan cara yang berbeda dengan cara ber...
-
Pesepeda RB jatuh di turunan spot Riyadi. Perlakuan dalam tulisan Ini hanya membuat kita para pembaca akan menjadi nyaman dalam memahami tul...
-
Kamu. Kamu jangan tersesat terlalu jauh, Kenapa !!? Karena selama kamu bersepeda di sebelah mu itu siapa....ada anak kecil !?. Sampai tida...
-
Tulisan itu ada sumber dari mana pembenaran perlu adanya cuplikan agar pembaca tahu tulisan itu asli atau saduran dari penulis lainnya. Mi...
-
Memilih bukan pilihan bersepeda sampai tutup usia dari Bapak Sudrajat Susilo Rudjito. Sampai kapanpun alasan yang penting gowes itu bisa mer...
-
Gowes 920km_12 hari ke Jawa Timur untuk meni kmati Gowes turing dari Jogja _ Kediri . Di bulan mei 2016 adalah bukti nyata bahwa persaudara...
-
Jogja 150K semarak jelajah melingkari desa sekitar kota Jogja. Alhamdulilah event sesat j150k bisa berjalan dengan aman,tertib dan lancar....
-
Nah.....!! Minggu pagi ini aku mencoba mengurai kisah gowes. Saat berjarak dan kecepatan di tetapkan per line 17-20 km/jam dalam ; Ikut ...
-
Ringkasan cerita hari ini. Inilah tulisan versi saya tentang sesuatu yang lagi viral di Jogja Yaitu Jembatan akar desa kurahan kidul margoda...
-
Di balik pohon bambu. Pagi ini Selak kepingin datang di suasana rerimbunnya bambu yang di bawahnya tersedia tempat wisata dan menu kulinera...