Selasa, 05 Januari 2021

Di Puncak Bibis sambil menulis Blog di awal tahun 2021.

Selamat tahun baru 2021 kepada pembaca setia matakayuhanku semoga doa terbaik untuk kalian semua..... Amien.

Kisah awal tahun 2021.
Di puncak Bibis Pajangan Bantul.
Pagi ini secara tak sengaja kepingin gowes ke puncak Bibis ke arah selatan kota Jogja di hari Selasa 5 januari2021 di jam 06,00 waktu yang begitu asyik untuk sekedar menikmati pagi tanpa hujan dan kelihatanya matahari mulai bersinar tanda hari cerah.

Dan para manusia yang punya jemuran di rumahnya yang masih basah itu di keluarkan untuk di jemur dan mungkin pengalaman saya jadi apek kalau lupa kasih pewangi di cucian.

Lhoo....kok malah ingat rumah saat gowes seperti ini apalagi tubuh ini mulai hangat dan keringat kecil keluar dari punggung dan lidah mulai pahit karena tadi pas berangkat hanya minum air putih dan sepotong roti tawar yang ada sedikit pastanya jadi kelihatan agak menguatkan untuk sampai ke puncak sana.


Berpuncak.
Pada kesempatan ini sekedar mencari rute yang berbeda untuk menambah aktifitas gowes di aplikasi strava yang bisa jadi lagi senang senangnya membuat gambar peta yang aneh bentuknya.

Nah......ini sekedar pembanding saja tentang kata Gps yang berarti menurut aku.

Atau pastinya agar sampai tujuan bisa juga gunakan penduduk sekitar ataupun misalnya geblasuk pasti aku suka sekali bisa nemu guyonan untuk menghibur diri.....!?.

Itu adalah comelan mantenan saya yang suka ngepit mengartikan istilah GPS
.
Lalu......yang aku tambahkan tentang ke unik pikiran aku untuk kamu_ yaitu aplikasi semau gue _ Berbentuk gambar GPS dengan gaya tulisan dan gambar abstrak,anarkis jalur blusukannya atau malah kamu semakin tambah ruwet arah di lor endi kidul koyo Ulet entong ( sejenis spices ulat pohon pisang ) menjadi gambaran bahwa peta mencari harta Karun memang ada dan itu caranya bukan untuk sekedar gowes cari sensasi.
Tapi inilah seninya gowes dapat anda temukan di Facebook dengan tautan klik #iyinkwsmapping.
Dan semoga anda bisa membacanya dan beruntung sampai ke sasaran yang di tuju.

Bukan saja tujuan tetapi tentang bagaimana cara ; 
Mendapatkan banyak manfaat sekali jalan ada kisah klasiknya,mapping,foto Vidio dan bahagianya bagi kesehatan tubuh dan meningkatkan kualitas hidup manusia yang paling penting sepenting hari ini.

Cara seperti ini bisa di jalanan yang mau di pilih yang mana dari ketemu di jalur berkelok di area jalan raya,perkampungan dan persawahan yang ada di jalur menuju tanjakan Bibis.


Seperti foto mapping di strava ini.

Istimewanya puncak Bibis.
Ini cara pandang saya mengenai tempatnya berada di perbukitan Guwosari pajangan Bantul atau check saja di sekitaran monumen Nasional Bibis di situ Mbah Google akan menjelaskan dari sejarahnya mengenai tempat ini yang ada markas perjuangan bapak Soeharto pada tahun 1949 di saat itu.

Kalau soal kuliner di puncak Bibis ini ada 2 yaitu warung Bu yati dan satunya yang saya datangi ini warung angkringan puncak Bibis.

Dan yang asyik buka warung pagi hari di jam 06.00 sampai 21.00 wib.
Pagi pagi waktu pemburu kuliner sudah mulai lapar mereka di manjakan di pagi hari dengan bubur atau sayur dengan berbagai macam rasa serta kue kuenya beraneka warna beserta minuman dari teh,kopi atau dengan rempah rempah plus rujak buah buahan tersedia lengkap di sini.

Apalagi setelah di bayar kita bisa memilih dari lesehan atau duduk di bangku kayu yang tempatnya begitu luas dengan pemandangan alam yang menghijau dan saat malam hari warna warni lampu kota Jogja terlihat dari sini menjadikan kamu ya kamu rugi kalau nggak bisa kesini.


Foto ketemu para pesepeda di puncak Bibis Bantul.

Selain itu ada nilai plus lagi_ pada akhirnya bagi para pesepeda tempat ini menjadi tujuan utama kenapa !!?.
Karena trek tanjakannya yang menantang bagi pesepeda karena jalan aspal sejauh 500-600 meter dengan kontur dan trek di jalan aspal berbentuk leter z menjadi ajang uji coba goweser pemula untuk latihan karena sebuah opini..! ? 

Katanya yang mengatakan sebelum melibas dan merasakan tanjakan ini belum di bilang seorang goweser.
 Jadi ..... kamu jangan heran bila pagi hari kadang ada saja yang percaya asal muasal cah lawas dan pemula itu.
Maka ada saja pesepeda yang bolak balik naik turun mencoba latihan menanjak dan menurun di jalur ini .....kadang aku sempat hitung lebih 5 kali untuk menanjak nya saja...nah keringat deh lho!?.

Atau pilihan lainnya untuk .....dan anda bila pingin menantang lagi dari puncak Bibis ke arah barat arah selatan dan ketemu perempatan ke kiri  ketemu jalan arah jalan kasongan ada turunan yang ngeroll berundak cocok untuk melatih cara bagaimana cara ngerem sepeda di turunan di jalan antara jalan pajangan ke Selarong.

Arah pulang pergi adalah pilihan aku yaitu_Lalu menuju jalan ring road selatan jaraknya sekitar 4 -6 kilo atau dari titik nol km Jogja untuk bisa sampai ke puncak bibis sekitar 10 - 13 kiloan tergantung pilihan jalan utama atau blusukan kampung dan persawahan itu saja.


Foto kulineran sekalian melihat jalanan tanjakan di bawah sana.

Akhirnya.
Terima kasih dan matursuwun kepada mantenan pembaca blog ini karena sudah membaca tulisan sampai titik ini.
Dan saya ingin berbagi informasi tentang bagaimana bagi seorang pemula goweser berlatih dan bagaimana tutorialnya mengenai sikap mental menjadi petarung di jalanan dengan sepeda mu itu.

Aku sudah hampir mencapai 200 tulisan lebih itu saya buat untuk anda para pembaca yang setia mengikuti cara uluran jariku menulis kata di blog ini.

Maka pesan saya sering seringlah bersepeda dan cerita kan pada dunia tentang bahagianya bersama alam lingkungannya atau saat kamu bisa say hello kepada atau terdengar bunyi bel kring kring tanda sapaan memanggil.

Salam kring kring .
Saat sekedar mengecek tulisan dan membaca blog atau bisa juga memberi saran kritik tentang blog ini.

Dan harapan saya kamu semua adalah semangat aku menulis dan sesungguhnya agar saya bisa menemukan ide dan tetap bisa  menulis itu saja.

Terimakasih.
Selesai.
@cuslagi2021.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Edisi unggulan

Anniversary ride 5 th Jogja pit Ringkes

Aku ingin berubah bersama mereka. Pada awalnya, bersepeda dengan sepeda lipat hanyalah sekadar kesenangan pribadi. Namun, setelah mengenal b...