Selasa, 18 Oktober 2022

Gowes kuliner soto ghaib.

Lika liku laki laki gowes jadi jadian kena Prank !!.

Pagi ini yang semula bersemangat kok jadinya malah mewek banget. Banyak sekali hal yang akan didapatkan.

Misalnya dari hal-hal yang membuat sedu sedan dan bukan hanya soal bersepedanya saja.

Lalu ada apa !?
Padahal orang-orang itu lupa dengan hanya memberi senyum dan membalas senyuman ramah ke orang lain adalah kebaikan bersepeda.

Karena selalu ada hal yang aneh dilihat di hari ini di berbagai tempat yang ku datangi.

Toh aku hanya seorang penulis yang mengikuti alur eforia pesepeda agar bisa ikut gembira dan bahagia bersepeda.

Atau Seharusnya aku bersepeda hanya untuk melepaskan stress tanpa ketegangan apalagi tanpa perlu menjelaskan.

Karena kenapa harus menjadi tamu berkelas VIP dan lainnya hanya penggembira acara ber_sepeada.

Untuk kemudian bersusah payah menceritakan kembali toh juga nggak ada yang membaca tulisan blog ini.

Mulai saja.
Di pagi ini bersepeda menuju ke utara kota Jogja dengan cuaca berganti hujan dan kembali panas tetapi aku bisa tersenyum puas bisa los tanpa batas ina inunya.

Pagi ini menuju tugu Jogja hanya sekedar gowes ke Warjo bike alone....tapi melihat temanku Ivan ka dan pak Gandung kok mengajak ikut tapi tetep kekeh menuju arah ke Utara.

Lalu hujan turun sesampainya di Mirota kampus dan ngeyup di halte Trans Jogja.

Saat kondisi hujan gini kok nggak kepikiran sekalian di naikkan sampai RS pakem sana.

Lalu saat naik bus trans Jogja hanya 4 orang hanya sampai mbok bengkong.

Sesampainya di Warjo hanya 5 orang itupun ndak ada yang ku kenal apalagi sebaliknya.

Jadi matung sambil minum teh anget makan cemilan jadah tempe pisang godog gethuk menjadi jalan pelancar di pikiran untuk memulai rencana baru untuk pulang atau lanjut gowes kemana !!?

Lho.....ada pesan WhatsApp ternyata yang mengajak janjian ndak jadi gowes karena hujan.

....katanya luweh enak kemulan meneh....yink!?
#@++_477&....gubrak ...ambyar nann kih !!?.

Dalam kegelisahan itu ada waktu 45 menit sambil nunggu ngisi charger hp yang sudah 80% itu ada tanda berdering hp ku ada !!.

Foto menapak kaki meninggalkan jejak sebagai pengingat waktu setempat.


Aku......Langsung gowes dari Warjo ke pulau watu dan sampai di jembatan krasak di situ ada teman dari crew sompel magelang yang menjaga tamu peserta gowes.

Dan memberi aba aba untuk !?
Sekitar jam 09.00 tiba di gapura batas kota jogja Magelang.
Dan di waktu itu hanya ada aku sendiri sampai Muntilan.

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.
Penulis.

Sesampainya di jembatan Muntilan ketemu mas Raharjo dari sepeda road bike Magelang ia yang Sudi mengantar sampai !!.

Sambil mengucapkan makasih ia malah pingin lanjut ke alun alun Magelang !!.
 .......sampai di acara !!

Lalu kisah terus berlanjut sampai pulang ke Jogja lagi di jam 16.30 waktu segitu lama itu kemana saja.

Foto ini hanya di resiko kan sebagai pemilik status soto Ghaib.


Jangan tanya mau kemana setelah ini dan kamu ndak tahu kalau di apu_si jauh jauh gowes sampai sini ternyata sotonya ngak ada.

Kelihatan itu rasanya jadi ambyar tenan.
.....hook ora lur, terus pindah tujuan lainnya. !!?.

Di tujuan gowes berikutnya.
Selamat kepada cah goweser wedi ngelih.

Semoga sukses pokok men seru banyak sek teko dan do goyang dangdut.

Maaf kepada panitia di situ karena nggak pamit langsung pindah gowes pindah ke candi Borobudur.

Tetapi ada tapinya !!?
Lanjut di akhir bait di bawah ini ceritanya !!?

Dan yang menarik serta unik apalagi ada geber tulisan foto di bawah ini di tulisan Borobudur yang baru dan luas ini menjadi bidikan yang menarik.

Apalagi bisa ketemu komunitas gowes Explorer dan ikut foto bareng.

Katanya mau ke .....!?
Maaf lagi pingin jalan sepi dan yang menarik di cari ....ya Mak Nur...maaf!?.

Saat ajakan bergabung gowes bareng sampai ke ....!!.aku tidak ikut.


Lalu aku dari tulisan Borobudur ke arah jalan ke kiri lalu 200 meter ke kanan menyusuri jalan Candirejo yang rolling.

Dan sampai di puncak tanjakan jalan ini di tandai dengan adanya gubuk derita yang sudah rusak.

Jalan di situ ada 2 tiang petunjuk papan iklan baru di pasang kelihatannya.

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.
Penulis.

Gowes kemana lagi !?.
Akhirnya aku tahu bahwa ini jalur yang menarik dan unik apalagi ada yang mengingatkan.

Kalau perjalanan bersepeda harus ada batas maksimal saatnya bisa berdamai dengan kesadaran.....!!?
Apalagi kalau di lanjut malah .....!!?.

Tak semudah itu Ferguso..!?
Lo sogno imajinasi Lo sogno ilusione.....!!

Tak semudah bagaimana untuk bisa ber_prangsaka.

Apalagi membayangkan untuk di capai dari keinginan dan kondisi tubuh sudah lelah.

Atau secara fisik mental dan sosial sehingga mempunyai cara untuk balik kiri saja.

Dari jalan Candirejo yang rolling sampai di puncak jalan menanjak di tandai ada gubuk dan tanda petunjuk baru seperti di foto ini.


Dan turun dengan jalan aspal mulus itu ketemu perempatan kalau lurus ke waduk yang ada patung duren gede aku ke kanan.

Lalu aku teriak duh jalanan mulai menanjak muka tembok lumayan nungging jalanya dan mulai di tengah aku nuntun lalu sesekali berhenti istirahat sambil minum madu sanset dan roti.

....kok hari ini kebanyakan makan itu yaa !?.

Lalu......pemandangan alam yang segar.... udara yang masuk ke tubuh ini lepaskanlah di ganti oksigen alam yang gratis dan bersih.

Pada akhirnya di....!?
Ada.... keinginan untuk sampa di puncak Suroloyo.

Tapi baru sampai di sd dk kenalan km 4 mendekati puncak Suroloyo seperti di foto ini.


Aku sudah menyerah lalu melambaikan tangan kepada alam raya di situ.

...... aku ngaku wes ambyar kesel lanjut kapan kapan neh mas bro!!.

...... perjuangan aku untuk menanjak plus nuntun di hawa dingin tapi tidak hujan terkadang panas terik serta sapa basa basi para penonton.

Atau seperti aku ini barang aneh ....selalu di tanya pundi renc_ange,mas !!
Pun ning_gali kulo adoh.

Selaku dengan sopan kepada mereka penduduk desa yang ramah tamah menyapaku setiap bertemu.

.....toh inilah titik batasku berhenti di sini dan pulang ke Jogja lagi apabila sudah jam 13.30 waktu meluncur ke bawah lagi.

Itu tak lupa menurunkan sedel dan lihat tekanan rem....oh iya rem tektro yang baru ini memang benar Ono Rego Ono asyiknya mas, bro.

Selama turun sampai pasar jagalan dan lanjut ke dua tempat lagi.

Samudra raksa dan ancolnya Jogja.
Terkadang impian ke suatu tempat itu di ukur kemampuan dan saat di jalanan sampai ke segala ujung kulon ngetan ngalor ngidul nggak bentuk seperti ini.

Lha kok ora sisan gawe strava mungkin iso koyo benang merah yang bundet gulungannya.

Toh....itu bahasa Bahagia aku saat ini yang terkadang nganu Ra jelas arahnya seakan menjadi hiasan menarik yang menghibur cerita nantinya buat orang lain.

Ambil sisi baiknya walau rasa ini ambyar,kesel, kudanan,kepanasan.
Toh hari ini tetap bisa semangat lagi dan begitu asyik asyik saja.
....oh ya malah !!?

Setelah berlayar di jalanan sampai ke ancol Jogja lalu apa yang menarik di sini.

Gini.....tempat ini baru di bangun dan pohon pohon di tanam lalu di tutup i selendang hitam penahan panas.

Dan lingkungan di tata,jalan di tambah jalur bagian bawah dan selokan mataram di pugar sisi kanan kirinya aliran airnya.

Lho .....sabar mas bro!?
Besok kita bisa sepuasnya setelah jadi menjadi arah tujuan gowes yang asyik kok.

Nah.....walau saat itu setelah jembatan jalan di tutup dengan batu tapi bisa mlipir karena pekerja di situ lagi libur di hari Minggu ini.

.....menyusuri selokan dan pinggir kali yang banjir di tandai warna air yang deras dengan warna coklat Melu cut lepas.
 
.....saat tiba di ujung sana jalan keluar ketemu jembatan....lha kok di tutup batu lagi terpaksa sepeda di angkat untuk bisa ke luar seperti di foto itu.


Tujuan....ke mana lagi.

Karena merasa sudah cukup lama seperti ini bike alone untuk tetap bertahan gowes sendirian tanpa semuanya bisa.

Dan yang mengusik merengek dan terus menerus harus mampir ke warung makan atau indo_maret yang tidak sesuai dengan selera makan malah bikin lelah saat ber_sepeada.


Foto di wisata samudra raksa.

Lalu ada cerita klasik sebagai kisah utama yang lebih seru lagi di blog ini.
  • Mesak no awakmu keno  prank soto Ghaib !!?.
  •  Inilah seninya bersepeda kalau ada acara di manapun tujuan gowes jarak jauhnya pasti dilakoni.
Dan sebagai hiburan dan banyak orang yang suka hobi bersepeda khusus yang disebut mewah itu yang bagaimana to bro !!?.

Maka untuk mengelola selera banyak orang itu salah kalau pada kenyataan sudah seperti ini menjadi pembanding dengan acara-acara yang lainnya yang ada di jogja.

Karena di situ ada sesuatu yang tidak bisa dirasakan namun punya bau dibuat menjadi event penyelenggara.

Dengan cara yang mewah dan dengan undangan yang menarik.

Menjadi daya pikat pesepeda lainnya untuk datang ke tempat ini.

Maka inilah ungkapan hati para pesepeda saat itu yang bisa hadir dengan cara gowes atau pulangnya di louding ;

Karena dengan semangkok soto adalah ciri makhluk hidup untuk bisa melanjutkan hidup bersepedanya itu.

Maka perlu makan sedang bagi lainnya sekedar mengikuti arah mata angin tujuan Gowes Nya mencari hiburan untuk kemudian mencari warung soto lainnnya.

Dari hal diatas dapat disimpulkan atau dimaknai dari sesuatu acara Gowes ada perilaku menyimpang dari cara dan sikap menghargai tamunya.


..... Di saat pulang sampai di Jogja dan melihat hp ada kabar berita di Facebook seperti foto di atas itu ada istilah baru dari status status  soal soto Ghaib.

Saat lainnya menjadi ajang perang komentar maka sebagai hiburan pelepas lelah saat seharian gowes jadi jadian dan kena Prank itu ambyar....mas bro!!.

Menurut penulis kalimat minta maaf atas kejadian kali ini dan itu bisa ditulis namun aromanya sudah menyebar kemana-mana.

Lalu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata sebagai penyelaan atas kebenaran berita itu.

Karena bayangan aroma soto itu sekadar dikabarkan untuk launching sebuah komunitas sepeda di seberang kota sana.

Aroma soto itu menyebar ke mana-mana tapi pada kenyataannya soto itu tidak ada dan hal ini menjadi salah satu pelanggaran norma kesopanan.

Apalagi aturan tidak tertulis yaitu masalah etika dalam alam pikiran mereka.

Dari para pesepeda Jogja yang sudah datang jauh-jauh ke tempat ini.

Dan....!!?.
Bila sampai ke tempat acara akan mendapatkan semangkok soto dan segelas teh manis.

Lalu ......!?.
Sudah jangan berisik aku mau kentut karena hanya kebagian angin dari aroma soto saja.

Kata teman saya yang merasa tidak kebagian semangkok soto.

Sebenar-benarnya penulis hanya sekedar numpang lewat dan melihat kemeriahan acara yang ada.

Halo lo_haa ......Pada saat itu penulis juga sempat bertanya di mana soto teh manis dan dimana kupon yang ada di acara kali ini.

Tapi jawabannya hanya untuk yang berkepentingan di bagi untuk tamu vip saja kebagian sotonya.

Ini bukan soal membayar semangkok soto teh manis atau tidak membayar tapi ini soal etika seorang tamu yang diundang.

Setelah itu penulis ikut bingung dan bertanya ke kanan ke kiri ke peserta lainnya maka Kesimpulanya ini mau dikasih soto atau tidak.

Masalahnya rumah saya sudah lebih 50 kilo lebih dari sini jauhnya.

Maka setelah ini.
Ada istilah baru lagi tentang soto ghaib dan berbagai status Facebook.

Maka bermunculan untuk saling memberi komentar tentang Gowes kemarin itu.

Misalnya seperti ini ;
Istilah soto ghoib saiki jadi gosip kabare ngono jarene cah Jogja.

Lalu timbul berbagai pertanyaan-pertanyaan yang ada dan muncul beberapa komentar seperti ini ;

Opo meneh_tenan ora_ enak po soto ne_ ono petane ora Mas neng soto kui_ jebule sotone ora iso dicekel mangkok iki_ sotone bener-bener ghaib ora ono wujude.

Atau komentar lainnya yang merasa beruntung aku entok sego kucing keno go ganjel perut lapar.


Foto ini sebenarnya untuk mengingatkan dari apapun itu kejadiannya jangan lupa bahagia...mas bro !?

Lalu kisah ini masih berlangsung lalu ada yang bertanya.... lah kowe teko kui entok undangan ora Mas !!?.

Koncoku malah ngaku entok undangan VIP dan duduk e cerak tamu vip.

Padahal kae Yo wong bingung podo awak e dewe, mas.

Malah entok panganan karo cemilan lan malah kopen gratis madang soto sak liyane.

Ataupun jane sopo toh ngajak-ajak antri golek  semangkok soto teh manis bol sotonya ra ketok ...

Padahal kae sek nga_pusi nyebar undangan plas_uuuu ...kae kae to cah e !!?.

Menjadikan orang-orang yang datang kesini seperti orang yang asing dan salah tingkah mau ngapain di tempat itu.

Menjadikan semuanya sulit untuk berkomunikasi apalagi mencari semangkok soto yang sebenar benarnya ada nyata.

Istilahnya cerita kali ini di ambil di status Facebook menulis seperti ini ;

Madang soto Ghaib 
Status Eddy Cahyadi 
9 Oktober 2022.

Salam gowes.
Selesai.

Salam jumpa lagi dengan cerita klasik Bersepeda dari berbagai tempat tujuan yang menarik dan unik Itu saja.

Foto peta harta Karun gowes kali ini.


Walau hari itu penulis sudah kena Prank dua kali tapi di syukuri apa saja yang dapat membantu menyegarkan pemandangan dan tetap semangat bersepeda.

Di dalam tulisan blog ini akan bercerita tentang ide dan gagasan untuk kemudian di padukan ada komentar lain.

Atau sebagai pembanding agar menjadi pilihan bagi pembaca lainnya menyukai tulisan kali ini itu saja.

Penulis
iyink ws.

Selasa, 04 Oktober 2022

II Festino Jogja.

Dari Jogja menuju dunia balap sepeda.
Terkadang kita butuhkan bila ada kesempatan perlu dilakukan untuk di coba.

Dan adakalanya di pertimbangkan biar kita nggak berkata _ ya saja tetapi setelah itu salah melakukan !!.

Atau berani beraninya kalau ada teman yang mengingatkan dan menafsirkan.
Apalagi soal nilai bahwa event ini selama ini termahal yang ada di Jogja ini menjadi gambaran dari acara II Festino Jogja. ...!?.
Dan penulis takutnya ketahuan oleh panitia terus di somasi.

Karena bisa bisanya mengulik event ini yang biaya pendaftaran begitu fantastis itu dengan total jumlah ratusan juta per peserta bila jadi peserta ini.

Lalu "Penulis bertanya"  ke peserta apa betul nilainya segitu dan dari event event sebelum yang kakak ikuti gimana kak il Festino ini !?.

Lalu di jawab oleh kakak ini !! Memang segitu nilai rupiahnya tapi sebagian di support.

Dan soal event ini katanya "lebih bergengsi "sambil menyebut bahwa ia adalah satu satunya peserta dari Jogja.

Dan bagaimana eklusif nya acara event ini dan panitia meramunya menjadi gambaran !?.

Secara umum menjadi hal yang menarik dan cara orang orang untuk me_mandangnya terlalu mewah kalau ingin ikut acara ini.

"Sambil menyela sekali lagi" kakak ini katanya biar aku tambah eksis dan pesepeda yang eksklusif.

Toh bagi para pesepeda Jogja dalam cara memandang event ini cukup.

Ya....cukup jadi tuan rumah yang baik dan tidak merepotkan itu saja.
Penulis ; Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.

Toh setiap event mempunyai momentum yang menarik dan mewah sendiri sendiri.
Maka tetaplah menjadi harapan, semangat,kuat,cepat dan memberikan energi baik kepada sesama pengguna pesepeda lainnya.

II Festino Jogja.

HM...m..m dan tepat hari ini Minggu pagi di jam 4.45wib tanggal 25 September 2022 sudah siap di pelataran Mandala Krida Jogjakarta.

Saat saya menjadi  team Marshal untuk membuat semua peserta saat di perempatan dan titik tertentu itu tidak salah arah,aman dalam pengawasan dan tetap terbaik untuk semua di hari ini.

Mulai dari ...!?.
Setelah Googling di Google di temukan istilah festino adalah badan usaha jual beli di Jakarta ini mulai membangun pasar untuk event dan kegiatan balap sepeda berstandar internasional yang bertujuan memberi tantangan baru bagi para pesepeda yang di adaptasi sesuai aturan internasional.

Langkah pertama di pilih kota Jogja sebagai panutan !!.
Dengan berbagai pertimbangan yang menarik dari berbagai sisi dengan kontur elevasi beragam tanah aspal yang mulus dan pemandangan alam yang sangat indah di pinggir jalan dan persawahan yang ada membuat magnet untuk bisa melaluinya dengan menggunakan sepeda tapi saat mereka para peserta balap sepeda ini mencoba mereka sendiri yang menarik diri dan menyimpulkan bahwa jalanan di sekitar Dlingo jogja itu ;
..... Tanjakan kejam dan tidak manusiawi.......katanya peserta yang ada di jalan itu.

Nah Khan !!.
Penulis hanyalah seorang penulis blog MATA KAYUHANKU yang usil dan iseng aja mematahkan niatan  para pesepeda untuk tetap bertahan Bersepeda atau lebih enak di rumah saja bisa tidur pulas dengan menggunakan bantal guling yang empuknya untuk bermimpi tampil di balapan sepeda.

Bangun....bangun dari tidurmu karena Bersepeda adalah salah satu sarana,kebutuhan yang terus dilakukan untuk bisa dapatkan sehat,menjalankan hobi,sebagai aktivitas olahraga,sekedarnya untuk alat srawung dan dalam kisah ini adalah soal ketahanan saat Bersepeda.

Lalu di ketinggian 1400m dan jarak yang di tentukan tidak berhasil di tempuh lalu ada jam penjemputan sapu bersih semua peserta dengan moda mobil loading atau istilah dalam balapan di sebut COT di batasi sekitar jam 12.30 wib di pertigaan wilayah Mangunan..

Tapi sayangnya masih belum jelas apakah ada yang mengingatkan kalau perjalanan bersepeda yang spektakuler apa perlu di buat foto foto yang menarik selama di perjalanan.

Gowes road bike di Jogja dengan bayaran tertinggi.

Apalagi jika di kisahkan agar kelak orang orang akan belajar sejarah tentang asyiknya membaca sesuai hobinya setelah masa masa recovery Bersepeda.
Penulis ; Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.

Harapan terbaik untuk semuanya.
Acara ini di buat begitu eksklusif dengan bayaran per_peserta mencapai tiga juta rupiah dengan jumlah peserta 800 orang bisa di bayangkan investasi untung rugi di ajang  balap sepeda kelas amatiran seperti ini.

Toh....ini masih permulaan event yang nantinya ada lagi di kota kota selanjutnya di Indonesia yang di jadikan tempat adu cepat dan adu gengsi kemenangan yang menarik untuk di nikmati bukan di ikuti itu saja.

Apalagi pemilihan tempat star yang luas di halaman gedung olahraga Mandala Krida Jogjakarta tempat ini baru saja selesai di bangun sedangkan warna lingkungan panggung di tata begitu klasik warna di padupadan dengan warna Jersey dengan sentuhan yang manja ada warna pink di situ.

Apalagi event ini akan memberikan dampak yang menarik selain hadiah jutaan rupiah per orang juga yang lebih bergengsi di banding dengan event sepeda yaitu memperebutkan _sebuah Jersey bergengsi yang menarik di dunia balap sepeda.

Seperti halnya jika mereka menang akan mendapatkan Jersey :
1.Maglia Rosa untuk katogorri umum.
2.Maglia ciclo Mino untuk kategori spirit.
3.Maglia azzura untuk kategori king_queen of mountain.
4.Maglia Bianca untuk kategori di bawah umur 23 tahun.

Lalu demi apa sih !?.
Yang pasti demi untuk....!!
Demi penyiksaan diri sendiri bagi yang merasakan sekedar ikut ikutan tapi bagi sang juara inilah harapan kelak bisa lepas di 2 katagori grand fondo dengan jarak 130k dan medium fondo dengan jarak 80 k tetap menjadi lelahnya yang menarik dan terbaik untuk di ciptakan hari nantinya oleh para pesepeda balap ini.

Ii Festino Jogja.
Toh..... Acara ii Festino hadir di Indonesia khususnya di Jogja sebagai awal kejuaraan walaupun pendaftaran sudah di buka sejak 30 Mei 2022 pada akhirnya di acara kali ini yang ikut kurang lebih 800 orang peserta 

Dan kedepannya akan memberi tantangan baru bagi pembalap sekelas pembalap amatir di serangkaian kota berikutnya seperti kota Toba,Bandung, Jakarta dan seterusnya dengan durasi selama 5 bulan ke depannya.

Tak kalah pentingnya dengan event organizer yang menarik tentu tidak lupa peran masyarakat lokal di setiap check poin penyedia makanan minuman dan adanya peran aktif dari komunitas lokal Jogja  untuk mengatur jalan setiap persimpangan jalan yang di laluinya.

Akhir kisah ini.
Serangkaian kegiatan Bersepeda dari tda_tdp_kai sampai il festino aku selalu ada di sisi mereka dan memahami setiap persimpangan jalan.

Mungkin inilah narasiku yang mungkin pembaca membacanya hasil tulisan terlalu panjang untuk tetap bertahan lama membacanya.

Namun demikian ijinkan aku berbagi kenangan perjalanan event ini.

Atau menjaga kalian para peserta ini agar tetap nyaman dan selamat dalam Bersepeda dari berbagai titik titik yang akan menggangu aktifitas Bersepeda.

Sedangkan yang bisa aku lakukan selajutnya hanyalah dengan menulis kisah klasik event ini.

Dan itu adakalanya setiap event ada yang menarik ada kekurangan yang dimiliki maka semua itu pilihan.

Dari yang terbaik bagi mereka para pelaksana event punya cara tersendiri.

Dan bagi penulis harapannya para pembaca di sini agar menyukai membaca blog ini itu saja.
Di setiap event lho.... selalu ada di Kamu_kamu lagi,yink !!?

Sebenarnya penulis bukanlah siapa-siapa dan seorang yang menarik apalagi bisa membeli dan memakainya sepeda balap karena itu bukan impian bagi penulis.

Tetapi aku matakayuhan_ku merasa bangga bisa di ikutkan dengan event sepeda yang ada di Jogja ini karena acaranya yang ada selalu unik,romantis dan di kemas begitu asyiknya menjual keistimewaan kota Jogja dan sekitarnya ini.

Hari ini setelah dari stadion Mandala Krida Jogjakarta lalu menuju 2 titik jaga masing masing sesuai dengan job Marshal sampai akhir acara kembali ke titik start sekitar jam 13.30 wib.

Ada perasaan bangga bisa mengikuti sampai akhir event ini walau terkadang ada saja rintangan yang menghadang semuanya itu menjadi pembelajaran di event Marshal il Festino mulai dari recruitman,breifing sampai pelaksanaan kegiatan balap sepeda ini.

Dan terima kasih teman teman Marshal selama event ini berlangsung dan sampai jumpa di event Marshal berikutnya.... Ingat sekali lagi jangan lupa bahagia untuk kita semua.

Sang juara.
...... Lalu ketika semua peserta balap sepeda itu tidak seperti saat star lalu kamu terbiasa sendiri tanpa semuanya.
Sampai sini paham !!?.

Bahwa kamu adalah yang paling ter_depan.... Maka jangan takut sendiri tapi tetap terus bergerak atas kemenangan yang ingin diraih dengan jarak yang cukup jauh ini.

...... setidaknya kamu sekarang sudah ada nama baru yaitu juara _il festino Jogja dan selamat menjadi juaranya..... Mas bro !!.

Dan.
Tulisan ini di ambil dari berbagai tautan berita tentang il Festino dan menjadi pelaku Marshal di titik pertama di perempatan Bantul dan perempatan Giwangan Yogyakarta.

Lihat juga di Instragram ;
https://www.instagram.com/reel/Ci7eQprJjU1/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Harapannya.
Di event il Festino kelak akan menjadi gambaran lebih seru lagi, serem dan tambah banyak peserta iku ketok men di event kota kota selanjutnya.


Semoga sukses il Festino di tahun berikutnya.

Selesai.
Penulis.

Senin, 19 September 2022

Gowes Tandur di bekas Tobong gamping Wonosari gunung kidul.

Gowes untuk Bumi 2022.
Sebenarnya penulis mencoba memahami situasi yang ada dan kembali gowes ;

Ke tujuan watu obong Wonosari Gunungkidul Yogyakarta di tanggal 17'9'2022.

Tikum di balai pengolahan aliran sungai jalan gedong kuning 172 Jogja. 
Waktu di hari Sabtu jam 630 dan 7.30 wib jam keberangkatan.

Mengulik perhatian pesepeda Jogja.
Seperti curhatan jalanan itu seakan penulis mencoba memahami bahwa orang yang berfikir besar akan bercerita tentang ide.
Sedangkan orang menengah tentang situasi dari peristiwa dan orang kerdil bercerita tentang orang lain.

Walau penulis ini suka ngomong ide ide tetapi selalu di kecilkan bahkan tidak di anggap apa apa ..... tetapi itulah sebabnya mengapa penulis tetap bertahan berfikir dan menulis.

Seiring waktu berjalan begitu cepat penulis juga masih ngomongin ide  melalui cara yang tanpa polusi berbaur dengan lingkungan barunya mulai gowes bareng sampai berbagi rasa dan bertutur kata dalam bahasa hijaukan bumi dan langit biru.

Toh sebenarnya penulis tidak pintar tapi semoga hasil tulisan ini semakin mudah di pahami dan rasional.

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.

Baca juga di blog ini ;
Tandur demi sumber kehidupan alam pegunungan.

Pelaku adat.
Pemangku adat dari dinas ppkl yaitu pengendalian pencernaan kerusakan lingkungan dan klhk yaitu kementrian lingkungan hidup dan kehutanan.
Dan komunitas gowes untuk bumi.

Fungsi dan tujuan.
Caranya pemangku adat akan memberi masukan bagaimana caranya agar bisa mendorong dan mempercepat pelaksanaan kegiatan.
Sedangkan pelaku dari komunitas gowes untuk bumi .... !!?.

Cerita di mulai saja.
Cerita perjalanan sepeda seperti putaran waktu berjalan begitu cepat karena waktu kemaren bisa saja menciptakan kenangan,hari ini bisa menjadi harapan dan esok bisa menjadi jawaban lainnya di tempat ini.
Dan tempat ini masih juga mencari warna !!?.

Seandainya tempat ini jadi hambatan, kesulitan, keterbatasan lalu kini saatnya di ciptakan aturan para pemegang adat bukan untuk meng_hakimi apalagi meng_khiamatkan tempat ini.

Tetapi ....agar sisi lain kehidupan menjadi tentram,tidak bising oleh suara suara mesin menghasilkan polusi sehingga mempunyai nilai berharga dari kehidupan lainnya itu ada nilainya.
Gowes Tandur di bekas Tobong gamping Wonosari gunung kidul.

Lalu.... Setelah ini bagaimana cara membangun nilai itu !!?.

Dengan adanya acara gowes untuk bumi ini saling melengkapi dengan menggunakan sepeda.

Walau sebenarnya masih ada tempat tempat gowes sepeda yang menarik di sekitar sini ada wisata pasar Gari,sendang Rosario
dan tempat baru kali ini yang di sebut dengan Bumi Watu Obong di wilayah Wonosari Gunungkidul Yogyakarta.

Sejarah singkat.
Bumi watu Obong merupakan salah satu tempat untuk penambangan dan membakar batu gamping atau bisa di sebut juga tempat Tobong gamping sebagai mata pencarian warga setempat.
Tapi berjalannya waktu menjadi harapan dan cara pandang yang berbeda maka diharuskan melakukan perubahan.


Saat ini tinggal sejarah dari tanah terbelengkai dengan rerumputan kini di jadikan tempat yang terawat lalu di tanami berbagai macam tanda pohon.

Dan mungkin saja tempat ini bisa di jadikan monumen saksi sejarah masa lalu yang nyata ada di tempat ini.

Niat gowes pulang pergi.
Gowes Tandur di bekas Tobong gamping Wonosari gunung kidul. 
Aku menjadi saksi sejarah tempat ini juga pelaku, penulis mencoba memahami situasi yang ada di tempat ini dengan Bersepeda tidak lupa untuk cek kondisi sepeda,siap secara fisik dan asupan makanan minuman yang cukup agar tidak lelah serta dehidrasi pada membran tenggorokan.

Waktu pagi hari udaranya sangat baik tetapi menjelang siang semakin terik matahari dekat dengan kepala ini.

Untuk keterlibatan dari berbagai komunitas yang ikut serta di harapkan mampu memberi kesadaran untuk terus membangun lingkungan barunya mulai dari awal demi aktivitas sehari-hari yang lebih baik lagi.... Amien.

Aku merasa beruntung bisa ikut acara ini secara gratisan apalagi sudah dapat Jersey yang bagus.makanan pengiring.makan di titik finis dan bagi yang sabar untuk menanti undian sepeda gunung menjadi hiburan yang menarik di hari Sabtu gowes ke Wonosari Gunungkidul Yogyakarta.

Selama gowes tetap pada tujuan membangun keterkaitan sesama pesepeda masih di barisan belakang dan untungnya lagi saat lepas di perempatan pasar gading ada orang orang baik yang mengenal aku sebagai cah ngepit.

Mereka teman penggemar sepeda fedgundul atau federal Gunungkidul yang ikut aktifitas secara sukarela mengarahkan jalur dan jalan dari Jogja ini menuju titik finis.

Seperti membangun keterkaitan setelah pemangku tertinggi datang ke tempat ini aku pamitan dengan teman teman Goweser Wonosari untuk balik Jogja lagi.

Ataupun ada yang mengingatkan lagi

 "Apa tidak menunggu undian dorpres sepeda saja dulu "celetuknya.

Lalu aku jawab 
Biar kalau memang di dapat biar itu menjadikan rejekinya warga di sini itu saja...!!.

Aku sambil ngetos tangan kanan dan mengucapkan selamat tinggal...mas !?.
......hati hati lho seru sekalian mereka kepadaku !?.

Dan terima kasih atas sambutan yang sangat baik dari teman teman federal dan panitia acara gowes bumi yang hebat hebat menyiapkan acara kali ini serta keramahan penduduk sekitar sini.


Jalan bersepedanya kurang jauh.
Saat ngobrol dengan teman disini sempat ngobrol tentang asyiknya mumpung di sini harus mengerti dan menikmati indahnya berbagi jalanan di alam pegunungan gamping juga harus ke kota Wonosari Gunungkidul agar memori bisa mengingat menjadi mesin waktu bisa untuk membuat mapping wilayah Wonosari.
...... Bukan waktu yang mudah tapi kesempatan untuk tetap bertahan di jalanan sampai menuju alun alun Wonosari itu sesuatu banget.... Bro !?.

Kok malah keblasuk sampai kota Wonosari.
Dari keterangan yang ada aku beranikan menyusuri jalanan yang panas sekitar jam 12.00 siang' sudah sampai alun alun Wonosari.

Seperti halnya... aku menulis juga seperti alunan nafas yang terkadang kuat berhembus dan kadang terisak Isak karena jalan menanjak tapi inilah nafas kehidupan alam semesta yang kita butuhkan agar tetap terus berkarya menghasilkan tulisan blog yang menarik.

Toh aku bukan penulis yang mahir namun demikian ijinkan aku berbagi kenangan perjalanan gowes ke bukit tingkat satu sisi timur kota Jogja.

Sebagian orang lain Bersepeda hal biasa tapi bagiku untuk membangun nilai mencari bahagia dan semangat  sebagai kebutuhan yang terus dilakukan 

Kalau anda bertanya !!?...soal target itu terlalu banyak maunya dan luas jangkauannya tapi soal waktu bisa saja sampai jam 16.00 sore baru sampai juga lagi.

Inilah kesempatan untuk melakukan perubahan terhadap lingkungan barunya yang menarik dari informasi tandur kali ini.

Telah usai untuk kembali' ke Jogja lagi dengan sepeda di gowes ini berakhir sekitar jam 16.00 wib hal ini terlalu lama karena merasa jadi pingin melihat jalanan di alun alun kota Wonosari Gunungkidul Yogyakarta.

Kita saling menunggu dan saling kait mengait agar bisa sampai ke Jogja dengan aman dan selamat itu saja.

Selesai.

Cerita;
Gowes Tandur di bekas Tobong gamping Wonosari gunung kidul. 

Kamis, 08 September 2022

Pengabdi pit pitan 2.


Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.

Ketemu lagi dengan saya wiwing ws sebagai penulis kisah klasik Bersepeda dan pemilik akun matakayuhanku.

Mulai saja kisahnya.
Pengabdi pit pitan 2. 
Lalu apa yang akan di kisah kan kali ini saya akan mengulik para pesepeda dan kewarasan akal sehat semuanya apa sudah move on atau terjebak situasi.

Dari sepeda roda dua atau lebih tepatnya pada niatnya untuk tetap bertahan atau tidak.

Apakah sesuai kenyataan bahwa mereka yang telah disatukan menjadi keluarga para pesepeda Jogja itu memang sangat tergantung kepada satu sama lain dan tidak bisa lepas.

Apalagi soal foto kuliner dan bagi saya juga masih menulis blog MATAKAYUHANKU.

Kayuhan sepeda itu bukan saja menguras keringat agar tetap sehat tetapi bagi saya juga akan menguras akal pikiran baik secara fisik dan emosi.

Lalu apakah Anda sedang membaca blog lalu mencari informasi terkait ingin mencoba bersepeda,lalu butuh bantuan kenapa harus di coba untuk bersepeda !?.

Karena para pelaku pengabdi pit pitan 2 sudah mencoba dan mulai ketagihan karena kisah klasik Bersepeda itu tak pernah habis banyak adegan penuh dramatisasi.

Apalagi dari berbagai skenario yang sengaja di ciptakan lahir dari sepeda roda dua atau lebih tepatnya dari faktanya banyak orang baru gowes bermunculan di banding dengan menggunakan sepeda motor karena kenaikan BBM saat ini.

Cah wingi sore.
Lalu siapa sih yang di sebut !?
Padahal banyak orang nggak gagas soal pamor bersepeda karena merasa muak sebel capek kepanasan dan pemiliknya hanya sekedar ingin tahu.

Apalagi kalau hanya ingin mendompleng dengan ketidak jujuran dan membuat pelakunya mendapatkan perhatian dari orang lain di sekitarnya.

Walau terkadang ada saja tetap bertahan demi mengejar mimpi menaikkan pamor dalam dunianya itu atau tinggal nama kenangan sudah gantung sepedanya.

Demi menaikkan pamor dalam dunianya sendiri dan kuasai keadaan ia membungkus tubuh dari orang lain yang di kenalnya di jalanan.
Untuk membangun imeg dirinya yang ingin di kenal secara instan dan kuasai keadaan tanpa mengerti lingkungan itu bagi penulis yang di sebut #cahwingisore itu sudah merasa !!?.

Penulis mencoba memahami bahwa maunya seperti temenku yang sudah bisa memberi merekomendasikan  orang baru kepada penulis ini agar bisa menjadi ;

Oh ojo Ying. Iku curhatan di grup calon jamaah pesepeda pemberi keputusan bukan ..... kok.
Ndak dosa.

Padahal untuk tetap bertahan atau sekedar ingin tahu menjadi jamaah bagi para pesepeda itu dari cara pandang penulis adalah pelaku gowes sepeda ora Ono sek genah.....Kabeh !!

Karena kalau ingin mengetahui sifat satu sama lainnya lihatlah bagaimana caranya saat lelah dan saat menghadapi ujian di tanjakan yang panjang dan kuasai keadaan emosional yang lahir dari saat ia bersepeda ternyata ketok aslinya....he he hiii !?.

......toh penulis memahami bahwa ia orang kemaren sore itu tidak bisa lepas dari peran penting lingkungan barunya itu karena beberapa alasan dari ketulusan dan basa basinya begitu santun itu.

Bisa tergambar nyata dari pelaku cah anyaran gowes itu penulis mencoba memahami dan berfikir bahwa mereka atau ia atau lebih tepatnya berfikir baik karena bike Itu saja.

Foto sampul blog ini.
Pengabdi pit pitan 2.

Pelan tapi pasti !!?
Para senior mulai menggunjing dan beradu argumentasi sedangkan penulis mencoba memahami situasi seperti judul tulisan kali ini yang berjudul ;

Pengabdi pit pitan 2 sudah move on

Dengan berjalannya waktu mulai terlihat dengan siapa saja kelompok baru nya kemudian membesar pada akhirnya meledak memasuki dunianya orang orang lama demi satu tujuan.

Menjadikan bersepeda sebagai alat agar terhubung dengan siapa pun lalu penulis merasa kasihan mendengar cerita cerita yang beredar sekedar bukan untuk komentar tapi condong untuk membuly di media sosial seperti Facebook.

Faktanya .....sekarang orang orang baru mulai bermunculan untuk memperoleh kekebalan diri sendiri dengan menggunakan sepeda dan caranya menjadi keluarga yang baru lagi.

Tapi penulis juga paham bagaimana caranya ia cah Wingi sore itu kesulitan untuk menaikkan pamor dalam menghadapi tekanan,resiko dan sakit karena merasa sudah lelah secara fisik mental dan mau apalagi di dunia pengabdi pit pitan 2 ini.

Ataupun...... ada juga pengabdi pesepeda senyap.

Seharusnya orang yang benar benar bahagia itu seperti apa !?

Seseorang yang nggak ribut ribet nggak perlu ngomong kalau dirinya bahagia terlepas tanpa adanya yang ngribetin misalkan harus memperhatikan foto,jarak dan gayanya apalagi anti ngurusi merendahkan pesepeda lainnya.

Janganlah menilai dari jenis sepedanya apalagi kalau sudah begini timbul gengsi iya to gan...!!.

Toh di bagusin jarang bersepeda malah .....!!?

Toh menjadi pesepeda yang diam senyap itu lebih baik dan ikuti alur cerita gowes malah lebih aman tentram lahir dan batin menjadi jamaah senyap yang tertip itu senang bermain aman juga ada di sekitar kita ini.

Karena bahasa para pesepeda itu bisa di katakan sebagai keluarga atau jamaah pesepeda Jogja memang sangat tergantung pada niatnya mau apalagi kalau bukan karena membangun sebuah alasan dan kebersamaan.

Bukanya mencurahkan niat turun ke jalanan untuk membuat kegaduhan beberapa alasan yang rumit di pahami seharusnya yang bisa memperbaiki dengan memberi contoh mewakili para pesepeda ..... Itu juga ada di sekitar kita ini.

Meskipun ujung ujungnya bisa atau tidaknya di ukur bukan soal komersil saja yang maunya untuk mencari sehat saja ..... Itu juga ada di sekitar kita ini.

Cerita berlanjut !!
Saat bisa masuk menjadi jamaah di lingkungan barunya mulai menyukai....!!?
Mau ganti sepeda kok !!
Mau ganti komunitas kok !!
Mau ganti kaos atau Jersey kok !!
Mau lho.....terlalu banyak maunya....hii hiii !?.

Sedangkan temannya di jadikan sebuah alasan sebagai pembanding secara fisik dan mental agar bisa menaikkan pamor secara instan.

Terus karena lelah cah kemaren sore itu mulai curhat tentang kebutuhan dari curhatan jalanan itu seakan mengusik ....... Nah itu sudah tidak wajar.

Karena membangun karakter pesepeda Jogja memang tidak bisa lepas dari peran penting lingkungan barunya yang lahir dari saat ia maunya sih tapi pasti ada saja rintangan tahan banting tidak saja saat gowes tapi saat bertemu harus ini itu apalagi kalau sudah di medsos bisa saja menjadi bagian lebih luas lagi efeknya.

Lalu bagaimana caranya menjadi peserta gowes sepeda yang seharusnya menjadi keluarga yang selalu ada dan di butuhkan satu sama lainnya..... Setidaknya bisa di ajak aktif di dunia pengabdi pit pitan di seputar Jogja memang tidak bisa lepas dari peran penting lingkungan barunya.

Seperti curhatan mbak Noer di facebook kepada penulis ini di saat tersaat bahwa ;

Jaman 2015-2016 an belum banyak cewek pake RB. Yang aku ketahui baru Mbak Nopit, Maria Dea, dan Mbak Dyah Purwanti .....

Kembali ke kisah cah Wingi sore.
Membangun imeg di banding dengan siapa pun lalu ketemu sama .....lalu terhipnotis oleh temanya kemudian merubah bentuk sepedanya,kata kata mutiara bijak dan motivasi seperti Om Mario teguh sebagai panutanya itu.

Membuat cah Wingi sore itu terjebak dalam dunianya sendiri setelah bisa gowes puluhan kilo jauhnya lalu ia seolah olah seorang yang hebat bisa di panggil dengan sebutan baru seperti suhu dan sudah bisa sebagai panutan bagi para goweser lainnya.

Apakah ini bentuk motif untuk mencapai tujuan agar bisa di akui.

Hal lainnya bisa saja dengan memainkan peranan psikologi yang mempengaruhi orang dan tidak memberi kesempatan untuk tidak bisa berfikir.

Toh para jamaah lawasan juga memiliki hati nurani yang mudah iba melihat penderitaan adalah sebuah hiburan sedangkan yang lainnya tergantung kepada jenis penderitaan.

Akhir kata.
Seperti curhatan cah lawas para pengabdi pit pitan yang penulis dengar di angkringan memed Malioboro atau harapan cah Wingi sore semua adalah sebuah hiburan dan menghibur satu sama lainnya.
Pengabdi pit pitan 2.
Sebenarnya saat gowes sepeda orangnya itu ora Ono sek genah dalam  menguasai keadaan emosional dengan menggunakan metode apapun.

Tetapi itulah cara bagaimana mengusik matakayuhanku untuk bertutur kata semoga hal ini tidak menghipnotis pembacanya untuk membangun karakter para pesepeda Jogja yang lebih baik lagi.

Semoga penulis semakin mahir dalam bertutur kata kepada pembaca.

Karena sungguh saya wiwing ws sangat sayang kamu semua mari kita bersama sama menjadi ;

    ...... Pengabdi pit pitan 2 ......

Akhirnya dari masing genre sepeda mempunyai peran penting dalam dunianya lalu pertanyaannya apakah anda masih bersepeda itu saja.

Semoga para pesepeda semua saya doakan panjang umur,selamat dalam aktivitas sehari-hari untuk kita semua.

Atau penulis mewakili .... Para pengabdi pit pitan alias goweser ngicik kiyah wal jamaah irobil Al-Amin.

Atau selamat datang di dunia tipu tipu untuk cah wingi sore
Lalu yang di sebut cah Wingi itu siapa namanya !!?

Toh....para pembaca bisa lihat di Facebook Jogja gowes biasanya ia sering upload foto di grup itu.

Atau mungkin pembaca masih penasaran orangnya coba kontak saja ke penulis ini.
Iya....thos !!.

Penulis mengucapkan akhir kata sampai jumpa lagi dengan kisah klasik bersepeda berikut nya.

Selesai.
8 September ceria 2022.

Cerita;
Pengabdi pit pitan 2. 

Kamis, 11 Agustus 2022

Tragedi Turunan Petir.

Memilih bukan pilihan bersepeda sampai tutup usia dari Bapak Sudrajat Susilo Rudjito.
Sampai kapanpun alasan yang penting gowes itu bisa merasa bahagia dengan caranya untuk melihat alam sekitar dengan lebih jelas lagi,lebih dekat lagi apalagi bisa kemana mana.

Sedangkan yang lainnya tergantung dari cara kita memandang bahwa bersepeda itu bisa menjadi seseorang yang lebih berani,lebih kuat,lebih sehat,lebih percaya diri dan menambah wawasan dari teman teman baru lagi.

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.

Maka saat keberanian yang luar biasa itu ada jangan merasa takut bersepeda agar kehidupan nyata dengan pertambahan umur tidak mager berhenti di tempat.

Pergunakan pertambahan umur dengan bergerak dengan bersepeda hal itu akan memberi kamu pengalaman baru yang unik dan menarik untuk di ceritakan kembali.

Katakan.....pada diri sendiri dengan menggunakan keyakinan bahwa telah mampu melalui semua hal dalam alur cerita kehidupan manusia dari yang di kira mustahil di lakukan.

Seperti selama ini yang tidak mungkin dilakukan oleh orang menjadi mungkin terjadi.

Penulis kembali membuat kisah klasik yang akan kita bahas kali ini akan membuat kita menjadi lebih baik dengan gaya bahasa penulis mata Kayuhan ku.

Harapan semoga hasil tulisan ini dengan cara baik dan seutuh mungkin di ungkap agar pembaca blog ini bisa mengambil hikmah atas peristiwa yang terjadi pada saat itu.

Seperti yang juga di beritakan oleh media ;
https://jogja.suara.com/read/2022/08/07/160939/pesepeda-usia-lansia-tewas-usai-melaju-tak-terkendali-hingga-terjun-ke-jurang-piyungan.


Mulai saja ceritanya.
Sebelum meneruskan membaca tulisan kisah nyata kali ini penulis harapkan kedewasaan cara berfikir dan bukan caranya anak kemaren sore yang suka nyinyir bin ajaib sulit di tebak itu saja harapan pesan penulis ini kepada pembaca yang terhormat sekalian.

Minggu sore ini barusan dapat kabar dari mas Sahid yang ketemu beliau di post pit Pathuk lalu turun ke Jogja lagi lalu ...!?

Ada kabar mengejutkan ini menyebar ke teman lainnya kalau bapak meninggal dunia karena kecelakaan sewaktu masih bersepeda minggu siang tadi.

Tokoh cerita blog kali ini.
Saya sebut saja tokoh utama cerita ini dengan nama "Beliau" ia adalah seorang yang aktif sebagai penggiat dalam kegiatan olahraga bersepeda.

Kami ucapkan terima kasih bapak telah menjadi bagian cerita cerita gowes di lintas komunitas di kota Jogja dan sekitarnya.

Kami semua merasa berduka atas meninggalnya sang bapak dan yang bisa kami lakukan hanya mendoakan yang terbaik dalam menyertai kepergian jauh di alam surga yang tersembunyi dari dunia fana ini.

Inilah alasan mengapa ada yang lahir ada yang pergi untuk selamanya akan menjadi seperti sekarang dalam kisah di bawah ini sesuai takdir dengan caranya masing-masing dengan begitu cepatnya terjadi.

Ajakan gowes ke kampung 7 Gunungkidul Yogyakarta.
Cerita di awali oleh sebuah chating group WhatsApp _kodok ngorek _yang ingin gowes dengan pemberitaan sbb;

Monggo yang Selo di hari Minggu 782022 kita ngetrip ke tujuan kampung 7 nglanggeran gunung kidul dan titik kumpul di ring road timur daerah Ketandan Jogja.

Foto : Terakhir saat bersama teman gowes bersama beliau.

Mengulas sedikit tentang komunitas yang beliau ikutin di sebelum tutup usia.

Saat perjalanan gowes bapak ini ikut menyusul barisan pertama dan kiprahnya beliau di kodok ngorek seperti anggota lainnya yang berjumlah 40 orang.

Dan tidak ada yang di istimewa kan karena anggota rata rata sudah berumur 40-70 tahun yang sama sama pecinta gowes sepeda yang di gunakan dari berbagai lintas merk sepeda apapun.

Mulai.....Beliau ini terlambat hadir di titik kumpul dari rumah menuju lokasi pada akhirnya di tinggal dan barisan berangkat dulu dengan 8 peserta.

Saat beliau menyusul terlebih dahulu mampir di pos pit den ayu Pathuk lalu di situ ketemu _ pak Juanda juga termasuk dalam kelompok kodok ngorek.

Ketika itu pak Juanda sebenarnya tujuan hanya ke Pathuk dan tidak ada niat untuk ke kampung 7.

...... .singkat ceritanya harapan bapak pokok e ingin segera mau menyusul teman temanya yang lebih dulu berangkat.

Akhirnya keduanya sama-sama berangkat dan saat mendekati lokasi kampung 7 teman temanya yang lebih dulu sudah pada mau turun bukit maka beliau berdua ini tetap tinggal untuk sampai istirahat dan foto sana sini.

Kemudian perjalanan gowes itu sampai ke kampung 7 dan sempat posting di sosial media Facebook sekitar jam dua belas.
Lalu mereka berdua turun gunung batu nglanggeran dengan selamat sampai di perempatan jalan utama.
Tapi.....mengapa memilih jalan yang lebih singkat di banding melalui jalan utama Jogja Wonosari.
........ Yang jelas beliau termasuk goweser yang sangat faham jalur jalur naik turunan blusukan di seputaran Jogja

Walau ada tanda kendaraan di larang lewat karena sedang ada perbaikan jalan tetapi lewat lebih dulu turun jalanya.

Tetapi saat di tikungan lalu jalan turun beliau tidak bisa menahan laju sepeda walaupun ada ban ban mobil yang di tata sebagai penahan itu juga sebagian hilang karena adanya perbaikan jalan.

Pada akhirnya tidak bisa menahan laju sepeda hingga seperti busur panah menancap di pepohonan dengan kedalaman kurang lebih sepuluh meter.

Terjadi karena crash cukup keras menyebabkan helm terbelah pecah tak bisa melindungi dari cedera kepala.
Kondisi saat itu masyarakat di situ mendengar suara sesuatu yang jatuh.

Tetapi tidak mengerti apa dan kenapa dari hitungan menit sepeda berlalu pak Juanda melewati jalan itu dan tidak melihat tanda tanda.

Pak Juanda langsung di bawah menunggu selama 30 menit belum nongol di kira sudah duluan pulang.

Kemudian pak Juanda mampir ke bengkel sepeda tanpa prasangka apapun dan saat di telpon pun dia tidak tau kejadian tadi siang.

Berjalanya waktu kejadian di hari Minggu 782022 sekitar jam 13.15 wib.

Hari ini beliau mengalami kecelakaan tunggal ketika bersepeda di jalan turunan petir.

Duh..... Bapak_mbah_guru kehidupan dan sesepuh pesepeda Jogja begitu ingin menarik mu kembali ke atas jurang itu untuk kembali memutar waktu agar kita bisa saling bermusuhan karena ngga ada bapak Ndak seru lagi.

Kita bisa ngopi sambil makan pisang goreng masakan ibu di rumah sebagai penguat sebelum perjalanan gowes.

Tapi alam semesta ini dan jalan itu adalah takdir_mu,Pak !?.

Sekarang kita tidak bisa bertemu lagi tepat di bulan Agustus ini hari hari memperingati para pahlawan sedangkan beliau ini adalah pahlawan jalanan bagi para pesepeda.

Dan bagi kehidupannya ia adalah seorang yang peduli kepada sesama setelah lulus dari insinyur geologi dan kemudian kerja di pengeboran minyak lalu menjadi mantan dewan DPD propensi.

Dan saat ini kehidupannya hanya menikmati bersama sang cucunya seperti post nya di media Facebook dan kegiatan bersepeda sebagai takdir memilih bukan pilihan bersepeda sampai tutup usianya yang ke 71 tahun.

Ada apa di jalur ini !?.
Memang jalan ini dikategorikan jalur menantang dan uji nyali bagi goweser karena curam dan ekstrem jadi kalau bisa lewat sini menjadi nilai plus bagi kebanggaan goweser tersendiri untuk di ceritakan kembali kepada sesama pesepeda.

Kembali ke cerita siang hari ini.
Ada telpon nyasar dan pak Hudi meminta untuk Vidio call atas kebenaran peristiwa jatuhnya korban jiwa.

Ternyata benar adanya maka kontak kontak berdering memberi isyarat teman lainnya datang menjenguk lalu kemana !?

Masyarakat yang menemukan mencoba melihat lalu membuat Vidio call dari kondisi bapak untuk menantikan bahwa itu betul hp bapak serta kejadian ini ini tidak hoax.

Dan tim SAR yang bertindak mengamankan untuk selanjutnya di bawa ke RSUD Prambanan.

Kejadian ada TKP di jalan Ngoro Oro arah petir Sri Martani Piyungan atau di tikungan Z dekat masjid Al Husna Piyungan Bantul.

Dari kejadian ini ada apa !?
Apapun alasannya penulis mengingatkan teman teman semua agar lebih hati hati ketika menemui jalur turunan yang ekstrim dan curam seperti ini meskipun kita sudah jago atau pengalaman bersepeda.

Bapak gaul !!
Konsistensi dalam hal itu terjadi karena hobi bukan paksaan atau ikut ikutan bersepeda agar tetap sehat.

Walau raut Majah keriput dan rambut memutih tapi pancaran mata masih jernih memancarkan aura kasih kasihnya kepada komunitas apapun ia sambangi.

Walau tetap saja sek.... yink !!.
Saiki mampir pasar sek Ono titipan seko ibu buat masak_ujarnya saat itu masih saja bisa perhatian kepada yang terkasih di rumahnya.

Beliau tetap sehat berolahraga sepeda sebagai alat menyambung silahturahmi,berorganisasi dengan berbagai kalangan.

Secara pribadi penulis sangat sedih karena hubungan kita sangat dekat dalam bersepeda.
Terkadang saya bercanda terlalu berlebihan tapi itulah bagaimana 
caranya dekat dengan beliau yang selalu bisa tersenyum simpul.....iso...wae koe yink !!?.

Pesan yang terngiang bila ketemu beliau sambil berbisik ia bilang begini, koe Ki Saiki susah di golek i setelah punya sepeda lainnya dan ayo kapan kita gowes neng Kono Ono sek apik lagi viral tempatnya ....yink !?.

Saya belum sempat bertemu lagi untuk menemani mencari cita cita jalan gowes selanjutnya tetapi alam merubah semuanya.

Ya...... Allah semoga beliau Husnul khatimah dan di berikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Alfatihah untuk beliau...... Amien.

Beliau pantas di reka ulang di ceritakan lagi di masa lalu karena tidak ada komentar buruk hanya saja buruknya itu suka gowes nggak bisa di cegah itu saja.

Selain gowes ada keburukan lainya selalu ada hobi lainnya !!?.

Di saat treking naik lereng bukit Turgo saat itu bersama gowes Religi.

Atau berenang di umbul Brintik katanya beliau saat memilih tempat ini karena airnya mempunyai pH tinggi jadi cocok buat kesehatan dan terapi tubuh.

Beberapa kali kesini bersama beliau selain bisa ketemu teman seumur beliau dan juga menjaga hubungan dengan orang orang di sini sehingga datang kesini secara rutin ke sini selama seminggu sekali datang untuk bisa cycling n swimming.

Ataupun gaul sama !?.
Meski ada rasa kecewa tapi beliau patut di kenang bukan saja bagi penulis tetapi untuk cinta yang lain khususnya para bersepeda dengan berbagai komunitas itu kembali di tulis ulang kembali oleh penulis blog ini misalnya saat ;

1.FEDERAL Jogja.
Bersama fedjo beliau selalu ada untuk mem_bersamai di acara tf tunjukkan federal mu ambil contoh dari pemilihan..... Berharap siapapun lurahnya kita dukung bersama untuk kemajuan dan kejayaan fedjo ke depanya.

Sesuai dengan bentuk sepeda dan niatnya tak kan pindah ke lain hati dari apa apa yang di ungkapkan seperti ini _ Apapun warna Jersey nya federal sepeda kita_.

2.GBMW Pitnik.
Saat tikum di acara ini di tugu Jogja ada dua pilihan ada yang langsung ke benteng Mataram Kedaton Pleret baru dan satunya mau mengajak beliau ke pos pit Pathuk.

Merasa keduanya dalam tanda kutip kurang kejelasan maka hanya bisa memilih dan mengingatkan akan situasi ini.

Kita untuk bisa ketemu siapapun dan kemana lagi ketemu teman di jalan seperti hari itu.

Ada teman lamanya muncul dengan kondisi tetap sehat dan caranya mendapatkan bahagia itu mudah.

Semudah itu dengan tetap gowes di usianya saat itu 76 tahun itu masih saja merokok dan tidak ada pantangan makanan apapun yang beliau makan setiap harinya.

3.RELIGI gowes.
Kecintaan bersepeda tak lupa dengan ibadah setiap harinya apalagi saat minggu terakhir bulan Ramadhan ini juga bisa aktif ikut gowes malam hari menuju masjid ke masjid pathok Negoro yang ada di Jogja adalah bukti kesempurnaan dan kami kenang selalu.

4.KEHDUPAN.
Setiap tujuan beliau ingin membuat kisah dan kehidupan yang lebih baik lagi.

Misalkan ketemu jalan yang baru di ..... Jalan ini tidak terlindungi menjadi lingkungan yang panas dan gersang.

Sambil ngobrol itu kadang saya telat mikir perihal ini itu tapi harapan bapak ini agar saat membangun jalan raya dan satunya menanami pohon jadi kedepannya jalan itu akan terasa nyaman untuk di lewati.

5.Ataupun dari kisah berbagai komunitas lainnya ;

Dari JOGJA GOWES_WESI AJI _GOWES RELIGI  dan komunitas lainnya juga punya cerita masing-masing tentang beliau dan juga merasa kehilangan saat ini.
 
Akhirnya kisah ini.
Dulu ada teman gowes yang selalu ada.
Sekarang alam sudah berkehendak begitu.
Terlalu sering melewati hari dan hobi beraneka warna demi perjumpaan untuk semangkok soto dan teh manis jadi begitu sederhana pertemuan kita saat itu.
....... Atau saat kecewa,lelah beliau ia bilang begini_ini caranya bercanda ria kepada alam sekitarnya....yink !!.

Ya .....wes Ra Popo tetap bahagia dan di syukuri perjalanan sepeda kita ini.

Foto ; Tragedi turunan Petir.

Seperti halnya .....Hari ini beliau sudah tiada lagi bersama kita lagi dan bisa menemani penulis ini gowes lagi apalagi semakin berkurang teman ter_baik dari semangatnya bersepeda seperti itu.

Boleh saya memanggil beliau Bapak.... Kak !!.
Menjadi akhir kisah ini seperti kata bapak seperti yang pernah teringat !?.
Misal nggak' Nemu jalan ya cari jalan masing masing yang lebih nyaman ( saat gowes bareng dulu )
...ya_ yink !!

Dan saat ini harapannya beliau ini lebih nyaman di tempat baru di sana.
Kami semua mendoakan ter_baik karena bike itu saja.

Selesai 
11 Agustus 2022.

Blog Edisi unggulan

Aku Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku bertemu dengan teman-teman di jalanan secara tiba-tiba dan oran...