Kamis, 08 September 2022

Pengabdi pit pitan 2.


Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.

Ketemu lagi dengan saya wiwing ws sebagai penulis kisah klasik Bersepeda dan pemilik akun matakayuhanku.

Mulai saja kisahnya.
Pengabdi pit pitan 2. 
Lalu apa yang akan di kisah kan kali ini saya akan mengulik para pesepeda dan kewarasan akal sehat semuanya apa sudah move on atau terjebak situasi.

Dari sepeda roda dua atau lebih tepatnya pada niatnya untuk tetap bertahan atau tidak.

Apakah sesuai kenyataan bahwa mereka yang telah disatukan menjadi keluarga para pesepeda Jogja itu memang sangat tergantung kepada satu sama lain dan tidak bisa lepas.

Apalagi soal foto kuliner dan bagi saya juga masih menulis blog MATAKAYUHANKU.

Kayuhan sepeda itu bukan saja menguras keringat agar tetap sehat tetapi bagi saya juga akan menguras akal pikiran baik secara fisik dan emosi.

Lalu apakah Anda sedang membaca blog lalu mencari informasi terkait ingin mencoba bersepeda,lalu butuh bantuan kenapa harus di coba untuk bersepeda !?.

Karena para pelaku pengabdi pit pitan 2 sudah mencoba dan mulai ketagihan karena kisah klasik Bersepeda itu tak pernah habis banyak adegan penuh dramatisasi.

Apalagi dari berbagai skenario yang sengaja di ciptakan lahir dari sepeda roda dua atau lebih tepatnya dari faktanya banyak orang baru gowes bermunculan di banding dengan menggunakan sepeda motor karena kenaikan BBM saat ini.

Cah wingi sore.
Lalu siapa sih yang di sebut !?
Padahal banyak orang nggak gagas soal pamor bersepeda karena merasa muak sebel capek kepanasan dan pemiliknya hanya sekedar ingin tahu.

Apalagi kalau hanya ingin mendompleng dengan ketidak jujuran dan membuat pelakunya mendapatkan perhatian dari orang lain di sekitarnya.

Walau terkadang ada saja tetap bertahan demi mengejar mimpi menaikkan pamor dalam dunianya itu atau tinggal nama kenangan sudah gantung sepedanya.

Demi menaikkan pamor dalam dunianya sendiri dan kuasai keadaan ia membungkus tubuh dari orang lain yang di kenalnya di jalanan.
Untuk membangun imeg dirinya yang ingin di kenal secara instan dan kuasai keadaan tanpa mengerti lingkungan itu bagi penulis yang di sebut #cahwingisore itu sudah merasa !!?.

Penulis mencoba memahami bahwa maunya seperti temenku yang sudah bisa memberi merekomendasikan  orang baru kepada penulis ini agar bisa menjadi ;

Oh ojo Ying. Iku curhatan di grup calon jamaah pesepeda pemberi keputusan bukan ..... kok.
Ndak dosa.

Padahal untuk tetap bertahan atau sekedar ingin tahu menjadi jamaah bagi para pesepeda itu dari cara pandang penulis adalah pelaku gowes sepeda ora Ono sek genah.....Kabeh !!

Karena kalau ingin mengetahui sifat satu sama lainnya lihatlah bagaimana caranya saat lelah dan saat menghadapi ujian di tanjakan yang panjang dan kuasai keadaan emosional yang lahir dari saat ia bersepeda ternyata ketok aslinya....he he hiii !?.

......toh penulis memahami bahwa ia orang kemaren sore itu tidak bisa lepas dari peran penting lingkungan barunya itu karena beberapa alasan dari ketulusan dan basa basinya begitu santun itu.

Bisa tergambar nyata dari pelaku cah anyaran gowes itu penulis mencoba memahami dan berfikir bahwa mereka atau ia atau lebih tepatnya berfikir baik karena bike Itu saja.

Foto sampul blog ini.
Pengabdi pit pitan 2.

Pelan tapi pasti !!?
Para senior mulai menggunjing dan beradu argumentasi sedangkan penulis mencoba memahami situasi seperti judul tulisan kali ini yang berjudul ;

Pengabdi pit pitan 2 sudah move on

Dengan berjalannya waktu mulai terlihat dengan siapa saja kelompok baru nya kemudian membesar pada akhirnya meledak memasuki dunianya orang orang lama demi satu tujuan.

Menjadikan bersepeda sebagai alat agar terhubung dengan siapa pun lalu penulis merasa kasihan mendengar cerita cerita yang beredar sekedar bukan untuk komentar tapi condong untuk membuly di media sosial seperti Facebook.

Faktanya .....sekarang orang orang baru mulai bermunculan untuk memperoleh kekebalan diri sendiri dengan menggunakan sepeda dan caranya menjadi keluarga yang baru lagi.

Tapi penulis juga paham bagaimana caranya ia cah Wingi sore itu kesulitan untuk menaikkan pamor dalam menghadapi tekanan,resiko dan sakit karena merasa sudah lelah secara fisik mental dan mau apalagi di dunia pengabdi pit pitan 2 ini.

Ataupun...... ada juga pengabdi pesepeda senyap.

Seharusnya orang yang benar benar bahagia itu seperti apa !?

Seseorang yang nggak ribut ribet nggak perlu ngomong kalau dirinya bahagia terlepas tanpa adanya yang ngribetin misalkan harus memperhatikan foto,jarak dan gayanya apalagi anti ngurusi merendahkan pesepeda lainnya.

Janganlah menilai dari jenis sepedanya apalagi kalau sudah begini timbul gengsi iya to gan...!!.

Toh di bagusin jarang bersepeda malah .....!!?

Toh menjadi pesepeda yang diam senyap itu lebih baik dan ikuti alur cerita gowes malah lebih aman tentram lahir dan batin menjadi jamaah senyap yang tertip itu senang bermain aman juga ada di sekitar kita ini.

Karena bahasa para pesepeda itu bisa di katakan sebagai keluarga atau jamaah pesepeda Jogja memang sangat tergantung pada niatnya mau apalagi kalau bukan karena membangun sebuah alasan dan kebersamaan.

Bukanya mencurahkan niat turun ke jalanan untuk membuat kegaduhan beberapa alasan yang rumit di pahami seharusnya yang bisa memperbaiki dengan memberi contoh mewakili para pesepeda ..... Itu juga ada di sekitar kita ini.

Meskipun ujung ujungnya bisa atau tidaknya di ukur bukan soal komersil saja yang maunya untuk mencari sehat saja ..... Itu juga ada di sekitar kita ini.

Cerita berlanjut !!
Saat bisa masuk menjadi jamaah di lingkungan barunya mulai menyukai....!!?
Mau ganti sepeda kok !!
Mau ganti komunitas kok !!
Mau ganti kaos atau Jersey kok !!
Mau lho.....terlalu banyak maunya....hii hiii !?.

Sedangkan temannya di jadikan sebuah alasan sebagai pembanding secara fisik dan mental agar bisa menaikkan pamor secara instan.

Terus karena lelah cah kemaren sore itu mulai curhat tentang kebutuhan dari curhatan jalanan itu seakan mengusik ....... Nah itu sudah tidak wajar.

Karena membangun karakter pesepeda Jogja memang tidak bisa lepas dari peran penting lingkungan barunya yang lahir dari saat ia maunya sih tapi pasti ada saja rintangan tahan banting tidak saja saat gowes tapi saat bertemu harus ini itu apalagi kalau sudah di medsos bisa saja menjadi bagian lebih luas lagi efeknya.

Lalu bagaimana caranya menjadi peserta gowes sepeda yang seharusnya menjadi keluarga yang selalu ada dan di butuhkan satu sama lainnya..... Setidaknya bisa di ajak aktif di dunia pengabdi pit pitan di seputar Jogja memang tidak bisa lepas dari peran penting lingkungan barunya.

Seperti curhatan mbak Noer di facebook kepada penulis ini di saat tersaat bahwa ;

Jaman 2015-2016 an belum banyak cewek pake RB. Yang aku ketahui baru Mbak Nopit, Maria Dea, dan Mbak Dyah Purwanti .....

Kembali ke kisah cah Wingi sore.
Membangun imeg di banding dengan siapa pun lalu ketemu sama .....lalu terhipnotis oleh temanya kemudian merubah bentuk sepedanya,kata kata mutiara bijak dan motivasi seperti Om Mario teguh sebagai panutanya itu.

Membuat cah Wingi sore itu terjebak dalam dunianya sendiri setelah bisa gowes puluhan kilo jauhnya lalu ia seolah olah seorang yang hebat bisa di panggil dengan sebutan baru seperti suhu dan sudah bisa sebagai panutan bagi para goweser lainnya.

Apakah ini bentuk motif untuk mencapai tujuan agar bisa di akui.

Hal lainnya bisa saja dengan memainkan peranan psikologi yang mempengaruhi orang dan tidak memberi kesempatan untuk tidak bisa berfikir.

Toh para jamaah lawasan juga memiliki hati nurani yang mudah iba melihat penderitaan adalah sebuah hiburan sedangkan yang lainnya tergantung kepada jenis penderitaan.

Akhir kata.
Seperti curhatan cah lawas para pengabdi pit pitan yang penulis dengar di angkringan memed Malioboro atau harapan cah Wingi sore semua adalah sebuah hiburan dan menghibur satu sama lainnya.
Pengabdi pit pitan 2.
Sebenarnya saat gowes sepeda orangnya itu ora Ono sek genah dalam  menguasai keadaan emosional dengan menggunakan metode apapun.

Tetapi itulah cara bagaimana mengusik matakayuhanku untuk bertutur kata semoga hal ini tidak menghipnotis pembacanya untuk membangun karakter para pesepeda Jogja yang lebih baik lagi.

Semoga penulis semakin mahir dalam bertutur kata kepada pembaca.

Karena sungguh saya wiwing ws sangat sayang kamu semua mari kita bersama sama menjadi ;

    ...... Pengabdi pit pitan 2 ......

Akhirnya dari masing genre sepeda mempunyai peran penting dalam dunianya lalu pertanyaannya apakah anda masih bersepeda itu saja.

Semoga para pesepeda semua saya doakan panjang umur,selamat dalam aktivitas sehari-hari untuk kita semua.

Atau penulis mewakili .... Para pengabdi pit pitan alias goweser ngicik kiyah wal jamaah irobil Al-Amin.

Atau selamat datang di dunia tipu tipu untuk cah wingi sore
Lalu yang di sebut cah Wingi itu siapa namanya !!?

Toh....para pembaca bisa lihat di Facebook Jogja gowes biasanya ia sering upload foto di grup itu.

Atau mungkin pembaca masih penasaran orangnya coba kontak saja ke penulis ini.
Iya....thos !!.

Penulis mengucapkan akhir kata sampai jumpa lagi dengan kisah klasik bersepeda berikut nya.

Selesai.
8 September ceria 2022.

Cerita;
Pengabdi pit pitan 2. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Edisi unggulan

Erroll Gunung Wangi

Erroll Gunung Wangi Bukan gitu..... Tidurkan angkat kaki agak tinggi agar darah sampai ke kepala hingga oksigen tercukupi,buka semua pakaian...