Selasa, 05 September 2017

ABU ABU ASURANSI FUN BIKE.

Destinasi Breksi.
Memulai pagi dengan semangat baru bersepeda ke candi candi dalam acara Funbike jelajah candi sekitaran prambanan,
Kita termulai dari candi prambanan,bukit Breksi,candi Barong,candi Boko dan kembali ke candi Prambanan ini seakan memberi aku selang waktu beberapa hari untuk berceritera baru lagi.


Mulai yuck.
Namanya cari senang bersepeda menikmati jogja bike heritage dengan berbagai doorprice yang aduhai ini seakan membuai warna tersendiri dengan istilah baru * abu abu *
Karena terjelaskan setelahnya banyak peserta ( terNganu )
Mereka bukan peserta yang terlatih berjarak jauh tuk Ngetrek jalanya terlalui sak modare dengan sepedanya ini membuat kisah terbarukan.
Sebagian dari kita mulai mengaduh
_ NduhBiyung ?? ngepit tok koyongene Dalane.

Ngene
Bapak bapak perserta ini merasa terlukai semangatnya setelah bisa bersepeda dari candi prambanan sampai menanjak di bukit Breksi ini tapi saat melihat turunan Bukit breksi yang cadas batu kerikil dan memandang setelahnya ada berbagai tanjakan turunan yang mengharuskan ia lalui di tuntun bisanya seakan Ber_ tapi nantinya ia di haruskan dan bakalan terlakukan di tubuhnya tuk * Pijet akan laku setelah melalui trek seperti ini.
* ,,,,,, agh Bapak bisa saja.
Ngeres
Aku merasa Miris setelah pilihan ini terjadi di selangkah di depanku sana sini seakan menjadi reaksi dan aksiku terbawa suasana sebagai peserta saja di haruskan melihat dan berbuat selain untuk mengabadikan sebagai rasa ( Ngilu.... )
Karena mereka anak anak kecil ,ibu ibu muda dan sebaya bapak bapak bercampur dengan anak muda yang bersemangat bersepeda mtb tetapi tetap juga jatuh satu per satu ini membuatku MIRIS,,,,Bro,
Budaya
Budaya berkembang karena wisata bersepeda di jelaskan ke mereka dengan cara cara paket ataupun bersepeda ini terlalui dan  hanya caranya yang membuatku miris....!!.
Karena budaya sepeda fun bike bukan harus begini
Karena budaya ini budaya comonitas jondil blusukan yang extrem ,Bukan ,,,,,!!
Karena ini budaya memperdaya peserta yang datang untuk bersenang senang dengan sepedanya.
Dan pesertanya akan berbincang ke peserta lainya,,,,,,!!
Dan setelah acara ini menjadi PR anda sekalian para panitia.
Karena semua sudah terjadi dan kedepanya ada pembenahan oleh panitya terkaitdi acara ini.

Nganu
Hingga saat ini mereka menjelma  dan bereaksi lewat comment hitam putihnya ataupun mencoba abu abu saja seperti aqu ini.
Yang hanya bereaksi lewat di alog dengan mereka...
+       Nanjak ,,,,di tuntun pit te
-        Emang, di tuntun,,,
+       Dituntun, Malah Jatuh,,,,?
-        Namanya juga musibah itu tidak bisa di tebak warnanya.......Bro,

Cuman.
Merdeka itu penting
Menikmati itu juga penting
Tapi semangat dan Doa di kepala harus tetap konsentrasi.
Itu juga jangan Lupa,

Dan.
Saat ceritera ini di buat ada sebuah musibah oleh peserta di acara ini dan inilah kutipan dialognya
+ kenapa jatuh...
_Katanya kepalaku kosong ndak tau prosese piye piye langsung gobrak dan coba di eling eling tapi ora kelingan
+ lalu.....
_Katanya ngerti ngerti jungkel terus dua giginya patah dan bibir bawah robek seakan mengingatkan kita akan semangat nanjak terus terabadikan oleh setiker di frame ini.
+ jok.
_katanya memang ini lagi rejeki dapat kenang kenangan luar biasa di jbh 2015 dan suk ngepit meneh
Katanya kepada  kita ini,
Aku ,Ora kapok ,Mas.

Untuk.
Aghir kata semoga bapak ini segera lekas sembuh seperti sedia kala.
Dan sampean memang.......!!??
Lalu.
Dari sebuah rasa cintanya .......!! Bapak INI !!! Bersepeda.
Dan caranya menyemangati resikonya di terima dengan iklasnya tanpa adanya asuransi .
Dan terjalani sebagai pembelajaran saat ini di lingkungan pengelola event fun bike  .
Dan bapak ini berencana !!?
Untuk tetap bersepeda lagi di acara tahun depan .
Salam hangat buat bapak yang Memang !!?
Kendel terjun bebas tinimbang liyane.

Salam salim untuk semua pembaca.
#jogjaheritage  #bukit breksi  #Bapaksiapa.

Rabu, 19 Juli 2017

Tasikmalaya Ngaranjang Jogja.

Cara Federal jogja menyambut tamu.

Se_derek kita kangen kangenan sambil rembuk acara syawalan sekaligus menyambut rombongan federalis dari jawa barat.

Yang mau bersilahturahmi dengan federal jogja.
Saat Status ada di halaman facebook federal Jogja oleh _ mas Bagas triaji.

Saat semua sudah terencana dan tinggal mengisahkan niat di lapangan ataupun kita sudah tidak punya rasa sabar lagi.

Tuk bersegera ngumpul lagi seperti kita sering nya_mul lagi balung balung wesi yang telah terpisah.

Kembali kini di satukan di suatu acara Halal bihalal ala fedjo menjadikan berbarengan sekaligus pada hari itu.

Foto Griya Marwi foundation .

Mulai saja.

Setelah penjemputan kali ini oleh fed_jo di temani  se_derek komunitas Wesi aji dan Gobar. 

Untuk bersama sama meluangkan waktu selo nya dalam penjemputan pe_touring di pasar brosot srandakan bantul.

Tercatat ada 58 peserta di tambah rombongan menyusul yang di sebut Romli.

Hal ini mengambil arah star dari cilacap .pantai ayah.gombong dan melewati jalanan lintas selatan yang sepi.

Hal ini menjadi energi para penikmat yang berturut serta dari kota kota antara lain ;

Dari kota peserta kali ini ada dari kota :
  Bandung.Depok.Sukabumi.Tasikmalaya.Pekalongan.Ambarawa.Dieng dan jogja sebagai tuan rumah di titik finish dari kisah goes berjarak dari ruang dan waktu kali ini.

Awal mula ide ini muncul dari gagasan teman tasik dan adanya respon positif dari berbagai kota kota lainnya.

Untuk ikut goes bersama sama  dari tanggal 06 - 09 juli 017 sebagai acara gowes #ngranjang_ka_jogja .

Dan jarak tempuh tasik jogja sekitar  330 kilo jauhnya ini menjadikan kami juga harus sabar menunggu  di perbatasan sungai progo.

Di mulai dari jam 13.00 waktu berkumpul teman jogja secara bertahap hingga menjelang malam hari.

Terasa di nikmati sambil di tunggu dan menunggu para tamu touring  yang berkisah dengan niat ngaranjang ka Jogja.

EXPLORE JALUR Daendels HOEIS FRIENDLY BIKE.

Dalam pemilihan jalur ini setidaknya bisa menyegarkan jiwa dan rasa aman dengan bersepeda  dan menjauh di segala polusi kendaraan bermesin.

Sekaligus bisa lebih mengenal masyarakat di sepanjang pesisir pantai selatan yang ramah.

Ini dapat terbaca dari cara menikmatinya selama dua hari masih terasa ingin berlama lama bike camping di area waduk ku_bangkung cilacap dan pantai lampion kebumen.

Foto di kandang menjangan krapyak jogja.

Itu.

Itu tidak menyiksa karena inilah bonus istimewanya jogja tak seperti jalur goes yang nyatanya ia telah lalui.

Di jalur ( jl deandles ) jalan ini maka semakin kencang angin menerpa kita bersepeda di jalur lintas selatan ternyata benar adanya.

Dan.

Sebelumnya mereka sudah menempuh beberapa kilo jauhnya di terpa angin laut,panas matahari dan naik turunnya jalanan.

Maka  sampailah  mereka di titik kumpul penjemputan di pasar brosot srandakan bantul.

Setelah melepas kangen, berjabat tangan. dan merencanakan niat ke jalur memasuki arah jogja.

Maka ada koordinator lapangan yang memimpin di depan di wakili oleh sedulur federal jogja dan lainnya dengan cara  bertahap sampai goweser terakhir datang di titik pos akhir.

Mulai bersepeda lagi dari titik penjemputan melewati daerah pajangan yang merupakan sentra wisata yang ikonik.

Dari yang terdiri dari kuliner ingkung ayam lalu melewati LP Bantul,pabrik pakaian lalu ke wisata gerabah kasongan,pabrik gula madukismo,ring road selatan ,alun alun selatan jogja dan finish di gor badminton marwi di daerahmergangsan jogja di jam 17.45 wib.

Tapi sebelum finis di anjurkan untuk mampir di area ritual kulo_nuwun atau di istilahkan tempat berhenti sementara sebelum finish yaitu di tugu jogja.

Ini sebuah patokan yang sakral dan perlu di restui bersama sama bila goweser luar jogja akan tandang di wilayah kota jogja.

Atau sekata orang bila berkunjung ke jogja itu seperti 
...... ..nglurug tampa bolo menang tanpo ngasoraken .....

Kalau lelah mung loran keren karo jalan wes jauh iso di tuntun tetep kudu datangi tugu jogja.

Tapi saat terdengar suara panggilan sholat magrib seakan bertepatan menuju titik finis ini menjadi ritual berlanjut hari kedua di esok harinya......lalu ??.

Walau terkadang pengawalan itu menuju titik finish terlalu memaksa dan terlihat ora elok tapi makin lelah kita terasa  terlihat lebih asyik semakin banyak di dapat berkisahnya di kemudian hari.....nah,asyik nih !

Seperti halnya para penjemput juga berniat sabar dan penikmat yang baru datang juga  bisa mengenal suatu daerah tujuan yang baru dengan sabar juga.

Tapi.....!???
Stop.....kami ini sudah ratusan kilo di jalanan bersepeda malah untuk finis di persulit untuk !!.

Lalu.....??.
Inilah yang terjadi menjadi dialog kakak adek yang merespon tentang hari itu.
Seperti ini kisahnya ;;.

Adek....!!
Itu semua teman temanmu, kak
Kakak,....!!
I. iya kenapa !!? Dek.

Adek, .....!!
Kata kakak hanya suka sepeda  besi dari federal tapi kok sepedanya Cebol...kak yang pada datang di jemput !!

Kakak,......!!
Wow...duh !!?
Mungkin ia mengunakan sepeda cebol biasanya lama  sampai tujuannya, karena memakai ban kecil bisa jadi ia lagi berlatih sabar.

Adek,  .....!!
Jadi kakak harus sabar yaa menghadapi teman teman kakak yang sudah lebih dulu ganti sepeda cebol dari pada sepeda besi seperti itu.

Kakak,....!!
Sebenarnya kakak menjemput acaranya sepeda besi tapi kok lebih banyak sepeda cebol .....bertanya tanya !!?
Atau karena kakak juga belum faham tentang tingkatan dalam membiasakan diri nye_peda si cebol .
Mungkin kakak akan tertatih tatih sangat pelan melajunya
Atau mungkin kakak bukan apa apa dan bukan siapa siapa  dan tidak juga lebih beruntung darinya.

Adek,.....!!
Lalu kakak. !!??
Kakak....!!
Hanya bisa menulis tentang sepeda cebol saat kakak di ajak jadi panitia penggembira di acara #sesatj150k kemaren.

Mungkin saja lagi demam sepeda cebol untuk saat ini setelah adanya event sesat 150k  ....ya_ dek.
Atau orang jawa barat menyebutnya si Cebol. ...dek.

Adek...!!?
Sepeda lipat itu si cebol ya kak.
Kapan kakak bisa cebol, malah tinggi terus terasa gitu saja.

Kakak,....!!?
Menggebrak. brak sepeda jatuh.!!?
Mulai nakal kamu adik ku  !!
Nah.                                                 
Kapan lagi bisa berFoto di alun alun kidul jogja ada penyiksaan karena ada istilah di blusukan dan blusukan ke_blasuk yang sebenarnya itu asyiknya gang gang kecil di jogja

Dan belak belok kayaknya terasa jauh jalannya ...!?
Padahal kenyataanya lebih dekat di suatu arah menuju kota jogja
Atau mungkin membuat cemas mereka yang sudah jauh jauh gowes dari Tasikmalaya ke arah kota Jogja ini.

Atau mimpi  bersegera sampai dan sambil nangkring di angkringan gor badminton Marwi foundation untuk menikmati susu jahe,nasi kucing,sate telur puyuh,gorengan terasa membalikkan tenaga lagi dan lagi tapi malah belum sampai di finish.

Atau saat terdengar Adzan magrib mereka mulai menyeruak ingin bersegera Berhadap kiblat.

Saat pemimpin barisan juga mulai bersegera  juga berusaha sabar biar bisa mengorganisasi yang diikutkan dari barisan pesepeda di belakangnya menjadi aman,selamat sampai tujuan finish yang sebenarnya.

Seperti halnya sabar maka bersepeda kita juga di latih untuk sabar karena ia tidak secepat moda bermesin.

Ataupun sebenar benarnya goes tanpa pengawalan seperti pemimpin barisan ini terasa perjalanan hanya datar datar saja tapi belak belok masuk keluar kampung di daerah pajangan dan sampai di samping pabrik gula madukismo ini sebagai ingatan mewarnai keasyikan kenangan di temani pemimpin barisan yang setia menemani saat itu.

Dan goes terasa sepi tanpa kehadiran kisah kisah yang membuat kita tertawa sangat mengenangnya lagi di lain waktu bila datang lagi di Jogja.       
Stop.
Lalu.....??
Berfoto dulu di plengkung Gading Jogja.
Bersepeda bukan semata olah raga  juga bisa olah jiwa dan berolah rasa mencintai di cintai serta mencandai lainnya.

Setidaknya begitu kata para sesepuh pesepeda.
Bisa juga menjadi pesepeda itu bisa saja di sebut pe_touring karena pe_touring itu seperti petarung di jalanan menjadi anak langit yang tangguh dan bersahaja.

Stop.....dan perjalanan adalah pelajaran yang berharga untuk di kisahkan kembali.

Kali ini tentang sabar menjadi akhir kisah hari pertama  ataupun nantinya ada pemberhentian sesaat akan selalu ada yang di kenang yang baik baiknya saja dalam membicarakan antara kita,mereka dan jalanan lintas selatan.

Karena selalu saja menemukan hal hal menarik di sekeliling kita tentang suatu pengalaman di Tj 330k tasik jogja dan tingkah polah di segala strata golongan sosial terbaca di sebuah gambar foto dan blog penulis ini .
Sebagai kisah klasik bersepeda berjarak yang harus dan tetap sabar.

Ikonik Jogja.
Ber_ touring merupakan perjalanan yang tak pernah berhenti karena bukan pada destinasi jarak jauh atau dekatnya melainkan menemukan sisi icon jogja yang baru dan berbeda.

Pagi itu hari ke dua di jam 08.30 waktu dari gor mergangsan kita derek ke touring  menuju ke kraton untuk gowes wisata.

Di mulai masuk ke pemandian putri kraton di tamansari .
Kemudian berlanjut bersepeda ke arah alun alun kidul untuk bermain petak umpet .

Kita sebut saja masangin yang berarti masuk antara dua beringin dua mata angin dengan cara berjalan lurus dengan mata tertutup melalui celah antara dua beringin kembar di alun alun kidul.
Kisah ini hanya sebagai tradisi dan mitos bila berhasil maka orang itu biasanya berhati bersih,sabar dan cita citanya akan terkabul.

Jogja.
Bisa juga untuk meminta perlindungan dari segala hal hal yang bersifat buruk terjadi.
Setelah menikmati permainan di lanjut menuju plengkung gading yang merupakan batas masuk benteng kraton bagian kidul .

Setelah itu ke arah selatan kita menuju benteng krapyak atau kandang menjangan menjadi pilihan goes icon terakhir .
Dan.
Inilah barisan foto man_teman Tasikmalaya.
Tuk kembali ke gor Marwi Foundation di mergangsan jogja di jam 12.45 waktu mereka beres beres untuk kembali ke asal mula daerah masing masing.

Saat menggunakan moda kendaraan truk bermesin.
Sebuah akhir kisah klasik
Menjadi kenangan indah yang selalu Istimewa serta Ngangenin untuk kita semua.

Selamat hari Raya Idul Fitri mohon maaf lahir dan batin.
Buat man_teman Tasikmalaya kapan lagi kembali balik Jogja.

Salam salim untuk semuanya.
Selesai.

Penulis.
iyink ws

Rabu, 03 Mei 2017

JOGJA DIENG. Eps ; 02.

Awalnya....!!
Di dikisahkan saat kita merayakan hari ulang tahun seorang teman gowes di kawasan kalasan tercetus ide gowes ke wisata dieng .

Dan dengan moda sepeda besi tuk selanjutnya kita simak di kisah kali ini road to dieng?


Karena secara minat diri saya ada kisah belum usai dalam merangkai kedamaian yang pernah hilang dan ingat ingatan sampai selesai sampai acara jamnas 3 kediri tetap saja belum kesampaian sampai ke dieng.

Dan kini kembali tertarik untuk menjelajahi daerah seputaran dieng dengan menggunakan sepeda.

Dan mungkin lainya di sampingku mantenan gowes juga terusik dengan adanya kisah adanya isyarat alam yang saat itu 

Saat adanya geledek petir menyambar menyambar di sebuah tenda tenda kehidupan manusia yang lagi bersuka ria di dalamnya menikmati camping menjadi tragedi memilukan terkena kilatan petir sore hari.

Ataupun di lingkup kita ini sendiri terhibur menjadi lupa kelelahan ini itu yang tersamar di sebuah cerita klasik yang tidak serius sebagai hiburan di jalanan dari kata jingan dan bajigur.

Seakan akan menjadi viral setelah kita pulang ke jogja lagi karena kita saling mengartikan versi masing masing penyebabnya menjadi ajang pembicaraan kembali antar pesepeda lagi.

Mulai....yuck.
Semenjak di posting pamflet di tanggal 12april2017 status ini menjadi buatan BUALAN sana sini.
Dan bagi mereka yang merasa sanksi atas tujuan gowes kali ini 
Dan saya anggap semua itu perhatian untuk saling mengingatkan atau menyarankan apapun itu.

Serta wajib di hargai pendapatnya karena bisa saja dan bisa jadi.....!!
Dan bila ada celah untuk di cela dalam berproses memilih perjalanan seperti ini itu jamak terjadi *ojok di pikir jero * .

Dan kita serahkan semua itu atas kehendak yang kuasa di atas langit sana.


Dan ibarat mengisi lembaran buku yang kosong ??

Mereka para pesepeda di kiri kananku ini seperti halaman buku yang kosong belum ada cerita indahnya bersepeda berjarak di ruang dan waktunya.

Bila terlihat lebih lama saya asyik asyik saja di keindahan yang terus menerus tak henti membaca setiap Kayuhan mereka untuk meracuni niatan atau bertahan melaju ke depan sana.

Saat dekat sekali saya bisa melihat raut mukanya atas kegelisahan di jalanan seperti yang ia rasakan.

Dan menafsir perkata kata yang narsis bila ada status aneh di media sosial agar kita kelihatan tetap aman serta tak merepotkan yang memantau di seberang kota jogja sana.

Karena aku tak pernah bosan bersama sama ke empat mantenan hebat dan pertanggung jalanan di depan belakang dan sampingku ini.

Karena ku tau akan selalu ada hal baru dalam setiap kisah perjalanan yang tidak saya temukan di kisah kisah gowes sebelumnya.

Saat ada celah untuk di cela ?
Inilah caraku seperti ini berirama mengalir menuju kelengkapan touring.

Atau kelengkapan baru bersepeda  atau tidak memilih keduanya itu terserah  kepada pemakainya.

Karena celah untuk di cela terlihat  kurang persiapan perlengkapan savety dan kurang enak di lihat hiasan sepedanya menurut cara pandangan.

Jadi gini saja !?
Dan mungkin kita kapan kapan gowes bareng saja dulu mengikuti irama sepeda modern itu bisa jadi ada eror di sepeda.

Lalu !!
Karena mainan sepedaku sederhana itu dan mudah di servis serta tau setelahnya di kecepatan gir uk 3x6 itu ternyata tetap meteges sepeda dan orangnya sampai pulang pergi ke jogja lagi.

Atau mungkin tak dikisahkan karena sepeda ini itu ada yang lebih ringan di kelompok ini atau apapun seakan membuat kita berbeda satu sama lainya seakan..!! 

Menjadi Titik....!!!
Waduh malah di sensor .
Segini saja !?
Ndak kena kartu merah saya nantinya.


Gowes lagi.....Bro.
Sebuah command ajakan di media facebook !?
Tertulis seperti ini ;

A _ : ikut sekali kali lek ben marem le gowes.
B _ : Tersenyum saat ada ajakan gowes.
A _ :Tanggal 22_23_24 april 2017.
Tikum di mcd jombor jam 07.00 wib.
Tujuan;
Dari jogja _dieng _pp.
B _  ; Aduhhh jauhnya.

Memulai kisah gowesnya.
Karena baru bisa dari rumah jam 8:30 pagi menjadi niatan menyusul mereka itu 

Akan tetapi malah mereka masih menuju arah utara menuju candi mendut dan lagi kebaikan ban bocor dua kali.

Sedangkan saya sudah lebih dulu lebih jauh karena blusukan dari pol bus Ramayana ke arah barat menuju candi Borobudur lalu ke arah jalan km 2 di mesjid al ikhlas salaman.

Sambil pelan pelan mengayuh sambil menunggu mereka saya apalagi sudah 2jam menunggu  sehingga bersepeda sudah sampai dekat pintu masuk Bukit Rhema itu.

Selanjutnya mulai gerimis untuk mampir di warung sambil menunggu mereka.
Dan setelah makan siang serta barisan ini lengkap kita menuju ke;

Pertigaan Ngepil arah ngleco,alun alun sapuran,kretek dan berakhir di kampung kauman kidul wonosobo di jam 24.30 untuk istirahat pagi hari.

Saat kami nginap di rumah teman lalu paginya kita bangun pagi terasa pulas tidurnya kita ini.

Dan menjelang siang menuju bengkel sepeda di jam 9.30 waktu ganti ban dalam serta rantai putus dari perjalanan semalem itu ataupun menyetel rem sepedanya masing masing di bengkel itu.

Selanjutnya mulai menanjak di jam 12.00 -19.30 waktu sampai ke destinasi finish di wisata Dieng.

Foto di indomeret untuk istirahat.

Mampir gardu pandang Tieng ?
Coba tebak bila di lihat dari bawah terasa ngilu leher ini terasa ngaluk ngaluk tanjakannya menuju lokasi di ketinggian +/1789 Dpl.

Nah.....!!
Dan inilah kisah bersama orang orang hebat,tangguh dan saling kerjasama bertahan dari medan yang tetap menanjak,hujan deras di sertai petir di gelapnya malam dengan rasa perih,letih dan kepasrahan kepada kehendak niatan yang baik kita ini.

Dan juga atas nama yang ada di langit Sana menjadi Penyebut yang terbaik untuk penyelamat di kondisi saat  seperti itu.

Foto ; Di puncak bukit Tieng Wonosobo.

Lalu....!!
Apakah harus menyalahi diri sendiri bila derita itu datang karena di diniati apapun kondisinya seperti itu.

Mungkin kita salah memilih tujuan kali ini tapi ini adalah pilihan bukan untuk di sesali.

Bila akhirnya berbonus bisa merasakan ada pemanas tubuh dan makanan khas daerah yaitu mie ongklok plus wedang teh jae yang panas itu.

Seakan menyegarkan raga sementara ini di gardu pandang Tieng wonosobo.
Bila rasa ini hadir di passs waktunya ada tersedia yang panas panas seperti ini.

Dan ingin rasanya ingin bersyukur bisa sesuai harapan adalah kata Alhamdullilah_seakan kata yang indah untuk saat itu bisa terkabulkan untuk bisa melewati tanjakan ini.

Dan....!!
Rasanya pingin bisa ada beribu bintang menerangi kayuhan kali ini.
Saat malam mulai gelap gulita tertutup mendung dan sesekali berhenti memandang ke depan sana sesekali.

Atau melihat alur cahaya mobil seakan menggulir ulir cahaya seperti menanjak atau mendatar menjadi bahan hiburan di malam ini.

Dan tak seperti gowes malam kemaren.
Walau cahaya sepeda tetap menyala hanya sempat untuk mengusik angin yang sewaktu waktu menjalin tubuh ini.

Atau desiran irama dedaunan pohon di pinggir jalanan ini yang mulai jahil menelisik di telinga menambah malam kian seram dan genit genit menakuti.

........Malam ini tak seperti rasa ngeteh malam kemaren.......

Bila ada seteguk air hangat....!! 
Walau habis menghangatkan dengan air hangat....!!

Tetapi tetap saja kembali dingin lagi ....duh.
Dan menyela sesaat sambil istirahat tetapi tetap saja ingin bersegera melaju di bukit ke bukit lainnya yang sepi tanpa sorot lampu jalanan utama di kiri kanan di saat itu.

Ataupun....!!
Cobalah mengerti kondisi saya mulai ingin menjerit dalam gelap seperti itu.

Bisa di gambarkan dari suasana sepi hanya suara langit yang terasa dekat berjarak satu setengah meter saja denganku saat itu.

Atau hanya kabut kabut itu sempat bersuara mau menggelitik niatan agar bisa maju ke depan sana.

Maka saya akan tau seberapa kecilnya kita ini di sini jauh dari kehidupan yang normal.

Saat ....!!
Saat sendiri mereka mantenan ini masih tersebar di sana sini.
Saat sendiri mereka masih ambil gambar foto.
Saat keraguan dan kesombongan itu ada saat ini.
Maka simpanlah baik baik untuk diri sendiri saja.

Karena kita ini salah mengambil keputusan dan jalan bersepeda bukan keputusan Asahan apalagi keraguan dalam menyelesaikan akhir gowes kali ini.

Mungkin akan terjerembab oleh rasa lelah,takut dan kesangsian untuk celaka yang amat sangat yang akan merugikan kita bila sudah kehilangan konsentrasi.

Nah...Bro.
Setelah dari bukit Tieng kita sudah terselimuti oleh sayup sayup terdengar mengadu oleh jalan yang mulai gelap dan sepi....nah.

Saya merenung seperti ini _
Aku ciuman rasa bau badanku mbak bau terasi kini bertambah oleh suara kabut berdasar pelan dalam dekapan.
Lalu dinginnya di sekujur tubuh mengusik Kayuhan.

Simpan tangis ....!!
Ada kelukaan kali ini dan duka meletih ini karena ini tidak sia sia apalagi sudah tak bisa bicara tetapi harus tetap terjaga untuk bisa sadar membelalakkan mata ini.

Saat sebuah kata terucap oleh orang yang tertemui itu di gardu pandang itu...!!

Dan ia mulai berucap nyllekit nyinyir seperti ini !?
Kok Iso isone NGEPIT adoh adoh dan nanjak seperti ini koyo wong susah .....lalu bbla Blaaaa !!?

Hanya....!!
Haruskah kita diam atau beranjak pergi dengan tanya itu dari keraguan mengartikan tanya itu ??

Seperti hari ini adalah esok yang kamu khawatirkan di hari kemaren.

Karena yang kita cari justru kisah pelajaran nya dengan kondisi seperti ini.

Dan dari alam sekitarnya yang tidak kita dapatkan kisahnya di sekeliling rumah atau saat bersekolah.

Sampai Dieng.....Bro.
Setelah dari gardu pandang Tieng terlihat mobil ambulan beradu cepat ke arah atas menuju wisata Dieng saling nyusul menyusul......Ada apa ini !!?

Lalu....!!
Setelah 8jam perjalanan sampailah  di tujuan akhir di destinasi tulisan wisata Deng.

Dan tempat berhenti untuk menghela nafas sesaat.
Lalu melanjutkan perjalanan panjang esok harinya ke arah jogja lagi.

Sesampainya di Dieng kita sempatkan makan malam dan mencari tempat istirahat malam hari di seputaran arah wisata cikidang.


Saat waktu tertunjuk di jam 24.15 menit waktu bergumul pancal selimut dengan kasur empuk di sebuah penginapan rumah warga sekitar sudah kita dapat.

Lalu paginya bangun jam 6;30 waktu ribut ribet ngatur tas panier ke atas sepeda lagi yang harus sabar dan teliti meletakkan satu persatu.

Lalu di lanjut wisata gowes ke candi candi yang terdekat dan tak lupa foto di logo "Dieng".
Setelah menunjuk di jam 11.00 - 13,30 waktu kita bisa turun cepat ke bawah sana ke arah kota wonosobo dengan aman,lancar dan terkendali.

Saat sebuah lagu dari grup God Bless mengalun di earphone telinga ini seperti syairnya mengurai kata ;

.......seperti tiada yang di meresahkan dan di kegelisahan kecuali di hayati secara syahdu bersama ohh ooo selamanya...selamanya.

Pulang jogja....broo.
Kita dari wonosobo lewat jalur berbeda mulai dari pertigaan Kleco lurus menuju alun alun purworejo.wates dan kembali ke jogja lagi.

Saat seharian ini...!!
Di mulai panas terik matahari di atas bukit yang terbuka dan sungai yang luas membentang juga tetap memanaskan rasa di tubuh ini.

Seakan dahaga tetap saja mengusik lamunanku saat ada berita lama itu lagi.

Dan sepertinya ngak ada berita lain di kisah kisah guyonan di perjalanan kembali terurai lagi siang ini.

Lagi lagi yang bisa mengundang iba dari sebuah kata bajigur di awal cerita di atas tadi.

Karena alat sepedanya di genjot pedal_nya di tengah as patah celoteh teman di sampingku.

Duh error lagi !!
Ini hanya menceritakan hiasan hiasan sepeda modern yang sulit di servis lagi ... nah.

Atau harus memanggil tenaga terampil dari bengkel sepeda di malam itu ....duh.
Atau di saat hari mulai mengurai kegelisahan menjadi petang lagi di hari itu !?

Tapi ini milik mantenan kita di perjalanan ini.
Dan kita harus rela menunggu tanpa beranjak dengan tanya ini itu lagi tentang apa itu bajingan dan bajigur !?

Karena menunggu di petang hari yang mulai menggelapkan hari ini juga bisa di kenang untuk kenangan kelak saat kita berpisah setelah kali ini.

Seperti awal dan akhir pada hari itu
Di Hari sabtu : 
Dari Jogja _muntilan_sapuran _wonosobo.
Hari minggu ;
Dari Wonosobo_Dieng.
Hari senin;
Dieng_wonosobo_purworejo_wates_Jogja.

Foto ; Di wisata Dieng.

Finish Jogja.
Menjadi sebuah akhir perjalanan sampai jogja jam 23.30 waktu kita bisa evaluasi perjalanan di sebuah angkringan.

Saat bisa bersama penjemput yang berkenan hadir di malam itu sampai jam 01;30 tuk sampai rumah di Jogja lagi.
Setelah 3 hari 2 malam telah real goes selama 19 jam 21 menit ini.

Dan sudah menempuh jarak pulang pergi sejauh sejauh 285 km.
Di saat sebuah ajakan bermula dari guyonan kini menjadi akhir yang indah seperti awalnya yaitu ; 

Di sebuah ajakan di hari ulang Tahun seorang teman sepeda lalu kita gocekan berniat saja.
Dan ajakan lagi di share di media facebook yang berkata !??
Yuk, sekali kali Lek ben Marem Le gowes maneh .....tapi kini sudah terjadi nyata.

Akhir kata.
Sudah cukup ini saja berkisah mengartikan kata bajigur dan jaringan kata yang lain kali ini.

Dan yang masih mengambang dalam menemukan arti menurut kita di perjalanan kali ini.

Atau untuk kita ini bisa bersyukur serta bisa di beri kemudahan dan kekuatan.
Dan dengan merayakan secara maksimal menjadi itulah kekuatan kita ini bersepeda.

Serta saya tidak ada istilah terpaksa untuk kecewa sedikitpun dalam menikmati perjalanan untuk kali ini.
Dalam hal apapun itu 

Selesai.
Maka inilah karya tulisan saya untuk menginspirasi dan berbagi pengalaman dengan pesepeda lainnya.
Telah dicontohkan seperti itu adanya.
                         
Spesial momen untuk ;
Mas klantong.
Mas galang.
Mas emier. 
Mas ikwan

Dan ucapan terima kasih kepada para penyemangat di manapun berada yang begit.... antusias memberi dukungan di media sosial.

Serta segala Doa mereka sehingga kita bisa kembali ke jogja lagi dengan aman lancar dan semoga kesehatan lelah ini cepat membaik.

Salam damai dalam lindungan Allah SWT .
Amin.

Penulis.


Senin, 10 April 2017

FEDJO NGABUBURIT

Yuck lagi.
Tersenyumlah wahai temanku
Jangan menyerah pada sesuatu
untuk apapun.


Karena memang sulit tuk di tunggu dan menunggu.

Tapi lebih buruk untuk menyesal....!!!
Jadi tetaplah menunggu.......!!!
Dengan sabar di acara FEDJO NGABUBURIT.

FEDJO NGABUBURIT

Mulai,
Sebuah kisah menunggu teman temanya berjanji dan di janjikan kumpul bareng di soremu adalah wujud kesabaran.


Dan dari jam setengah tiga menanti dialah lek supriyadi plat ab yang terus saja memanggil dengan alat telpon genggamnya,
Lalu menambah waktunya sampai jam empat sore waktu di Tugu Jogja.


Saat mereka mulai berdatangan itu bagaikan kewanitaan tawon yang semakin bertambah dari man_teman pesepeda dari komunitas fedjo.


Dan ke tempat kumpul di selatan Tugu Jogja.
Kita menyebutnya tikum kumbo.


Maka itulah tempat kami berkumpul bila kami janji bertemuan untuk saling nyamul.


Foto di kebersamaan saat tikum dan di lokasi finish.

Mata kayuhanku

Mungkin, 
Terbawa oleh sore ini untuk ngabuburit fedjo bubar 1436H.


Seakan papa Supri sebagai comando dan penghubung dengan lain komunitas juga menjadi penyedap rasa kita dalam kebersamaan bersepeda ter_saat kita ini.


Teman teman yang bahagia ini seakan tak melelah walau tenggorokan terkering_peyut melilit,dan tenaga kendur tapi .....!!


Tujuan kita selanjutnya ke ; Tugu jogja, Malioboro,alun alun lor,alun alun kidul ,Plengkung gading,umbulharjo dan joglo pit sebagai tempat berhenti.


Dan.
Makasih papah Supri dan manteman semua atas hiruk pikuknya acara bubar ini karena menjadi kebaikan serta amal kita masing masing.


Foto saling menunggu manteman lainnya.



Tausiyah.

Selayaknya kita bisa ngumpul dengan bermacam selera tapi tetap mem_federalkan kita ini di acara FEDJO NGABUBURIT.


Untuk menghabiskan waktu yang lebih nyata. 
Untuk saling bersama sama di hari ini.


Yang selalu ngono ngene kini menjadi genah di pikiran ini saat bisa ngumpul bareng ??


Dan satu kata lagi menjadi tercatat dalam sebuah kutipan seperti ini ;
Karena masih ada pundak untuk bersandar.


Karena masih ada tepukan dan elusan punggung tempat penyemangat.


Karena masih ada pangkuan tempat bermanja.


Jangann khawatir masih ada lantai untuk bersujud.


Dan ada teman yang lebih sholeh tempat kita bersedu sedan.
Dan masih ada waktu untuk kita  ??
                        _____________

Atau seperti .....!!?
Dan isi tausiah buber hari ini.

Hidup bukan tentang apa yang kita miliki yaitu materi saja tapi apa yang telah kita bagi dalam bentuk ; 


Misalnya Tenaga,fikiran,ilmu,kesempatan,dan mengucapkan salam .


Dan dari gambaran kita menjadi makluk sosial yang butuh teman saudara  yang butuh di doakan ,maka kita wajib mendoakan mereka juga.


Atau kita ini .
Di dalam bersepeda itu bagaimana bersepeda untuk semakin banyak orang yang bisa memperbaiki sepedanya supaya nyaman dan suka bersepeda.


Di saat kita belum sebulan berpuasa dan masih masa masa training di segala cobaan jasmani rohani nantinya.


Dan akan tertera setelah aghir Romadhon ini kita akan menjadi apa!!?


Karena romadhon tempat menempa kita menjadi insan bertaqwa.


Yaitu; menjalankan kewajiban yang di wajibkan dan meninggalkan segala bentuk larangan NYA .


Dan nantinya akan merubah karakter dengan cara bijaksana ;


Cara bijak ini akan mengukur masa training ini dengan kebiasaan baiknya_ yaitu dengan :

       *memberi salam jika kita bertemu
       *memberi ruang untuk duduk
       *memanggil nama yang iya sukai.


Dan akhir tausiyah di akhiri dengan kata 

* Seandainya hati bisa bersahabat dengan pikiran,mungkin pikiran bisa mengatur bagaimana perasaan itu.

* Serulah manusia kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik serta bantahlah mereka dengan bantahan yang paling baik.


Dari aghir seruan dan tausiah dari mbah kung Endi Kotagede.
                  _______________

Ngabuburit.
Sampaikan sebuah ajakan .....!!?
Dan dalam Satu kayuhan untuk menghabiskan sisa puasa di sore hari dengan ngabuburit....!!


Maka amal ke baikan sama dengan kebaikan orang yang mengajak.
Lalu berikan ia makanan atau minuman untuk berbuka puasa.


Di saat puasa ini bila kita tidak bisa memberi atau di istilahkan pendek tangan .
Maka arti lainnya bisa juga dengan panjangkan lidahmu untuk mengucapkan terima kasih.


Dan.
Karena salam_adalah wujud dari Doa.
Saat bertemu atau bersilahturahmi adalah menjalin hubungan baik.


Tentu saja di kedatangan untuk acara bukberr ini bukan untuk hura hura .
Di saat bersepeda tetapi dengan niat Nafaitu dari rumah masing masing.


Foto saat buber juga buka praktek pijat alternatif.



Akhirnya.

Semoga satu kisah buka puasa bersama ini sebagai training kita menghadapi segala cobaan nafsu jasmani_rohani.
Dan dapat terus sampai berakhirnya masa training sebulan di Aghir Romadhon kali ini.


Lalu.
Saat ada keinginan .....!!
Dalam doa yang belum terwujud ,
Ingatlah Tuhan tidak pernah lalai dan meninggalkan kita.


Dia tengah menunggumu......!!
Menunggu ...!!
Dengan cara apa.
Apa yang di tunggu....!!?


Dalam segala Ucapan Doamu.
Dalam sujud syukurku.
Di sepuluh hari terakhir Romadhon.

Salam Salim ngabuburit.
Selesai.



RING OF MERAPI.

Bau Kentut.

Kembali dengan caraku goes bersama sama manteman Ente jogja untuk mengurai jalanan di sepanjang jalan di utara kota jogjakarta.
Kala jalanan begitu indah bila terlampoi dengan doa kita bersama di kayuan selamat pagi menuju mengering ke gunung merapi,

Disaat BMKG membolehkan untuk di datangi lagi oleh pendatang dengan sepedanya setelah dikau membatukkan diri dengan asap asap gelegarmu di tanda siaga tiga.


Tapi  tetap saja kita ini selalu awas  dan was was walau begitu kita tetap menunggu dengan  harap harap cemas dan menjadikan sebagian kami masih saja bisa bisanya bercanda di media sosial sampai malamnya sebelum paginya ngering merapi.


Walau ketemu paginya  masih ada semangat meluncur dengan duabelas person di mulai dari star ;
- jam 06,00 Di terminal Jombor , Kelenteng Tlatar menuju jalan Dukuh
- jam  09.00 Pasar Talun makan pagi., 1/3Blabak ke kanan Jalan  ketep,  Wisata Puncak Pas Ketep, Wonolelo
- jam 12,00 Tugu selamat datang kawasan Wisata selo, Pasar jrakah, Terlihat di atas ada tulisan * New selo *
- jam 13,30 Pasar selo  makan siang.  Pasar Cepogo boyolali .  Tugu ke kanan di situs/ Candi / lapangan bola ,Karangnongko , Pasar kembang klaten Prambanan, pasar Manis renggo. Hotel Colombo jalan solo.  Janti,Tugu Jogja, Malioboro .
- jam 19,00 Finish  Tamansari jogja
                                                    
 Foto Toure Ring Of Merapi :

 
____ KHABAR BURUKNYA ___
Menurut daya nalar imajiner waktu dan tempat memutari gunung merapi bersepeda itu suatu  pengalaman  pahit sepait aroma tai sapi yang sering ngentut di jalanan Blabak - ketep - ( aroma pupuk sawah dari kotoran sapi ada di sepanjang tanjakan jalan ini ) 
                      
 ____ KHABAR BAIKNYA ____
  Sensasi meletih terinjak di tanah dan meraba kakiku terasa menegang seakan pudar tatkala semua bersuka ria di bias kepuasan  di tempat ini,( Apa Aku khilap kesini )coba tepuk pipiku ? biar ku sadar . tapi semua tergantung penikmatnya , TUl llll  khan teman.

_____  NYELLO ZELLLOOOO_____
Serasa memandang ke atas tertulis new selo membuatku serasa selo di atas sedel untuk ke pasar selo  tuk makan siang dengan menu biasa saja dan  menghadap kiblat di mesjid lagi tuk menentramkan hati yang raganya melemah lalu ,
                                                           Foto di Gunung Merapi.

 
*  Diputaran roda besi  ke  pasar selo  jalan solo ada kata  terucap * ;
 _  Jangan pernah mencoba adegan bersepeda seperti ini karena berbahaya dan bisanya di lakukan oleh profesional.
 _ nyesel belum beruntung _tetapi kalau selesai kayaknya oke untuk referensi turunan menuju kembali ke jogjakarta , mas Bro.,   ( siapa nyusul kesini. )
*  Putaran roda besi melewati  pasar cepogo ( tugu di tengah jalan )

*  Lalu map peta panduan  *error* karena jalan ruwet dan rusak berlobang kerikil dan di cor bahan semen.  (  Hadeh -  Brutal _ untung ada , per di stang - Ora popo  )
 
* Masuk pasar kembang ambil turunan di jembatan semen bawah arah pasar manis renggo dan ke kiri ke hotel colombo jalan solo - prambanan ( Capek kewerkkkkweerrr )
                                                               Foto Perjalananku:


Akhir kata hitam putih RING of MERAPI memberi arti * sudah pernah * mengelilingi gunung merapi dengan sepeda,ini menjadi kata adil bagi kita saat ini dari bau apapun nantinya ( Lulus catat )
Semoga Puji Tuhan selalu memberi kita kebersaman,keselamatan sekarang ,nanti dan selamanya bagi kalian manteman pengiring ini sebagai pemacu , karena kapan lagi selagi selo bukan hanya mampu nyeloooo telah menjadi teman terbaik di perjalanan ini,
salam Dan maaf berkata kata .


Saat sudah terpenuhi kegilaan pagi seharian ini maka  tinggal  :  
        Capek Ndak di rasain
        Terasa nambah lagi.....?? Kapan lagi ??
        Coba di ampet sampai rumah
        Saat berjanji * terkasih * menunggu di rumah
        Glegk,
Semoga bagas bregah slumun slamat menjadi niat di aghirnya di berkah oleh penunggu merapi untuk dan telah memberi nikmat keselamatan dan kesejahteraan .


Salam lestari.
Selesai.

Kamis, 06 April 2017

GOWES GLIYAK GLIYAK WADUK WADAS LINTANG.

Gowes ke Wadas lintang seakan lupa namanya tanjakan karena terus berulang ulang.

Di hari minggu 02 april 2017.
Pada jam _ 06,15 pagi ini.
Waktu tikum ;
Di Pasar Gamping sisi barat kota jogja.

Selanjutnya ;
Untuk berniat mengikuti arah angin bersepeda pulang pergi dari jogja menuju wadas lintang di gowes pulang pergi.

Dan di gowes dalam satu hari ini menggunakan moda sepeda yang bermacam macam jenis sepedanya yang variatif tetapi kebanyakan terbuat dari besi.

Dan di ikuti oleh 50 orang dengan judul ;

NGEPIT GLIYAK GLIYAK
Ke wadas lintang Wonosobo.


Sebelumnya saya perkenalkan mereka menyebut dirinya Wesi aji yang di istilahkan seorang yang berniat terus bersepeda dengan caranya dan sepeda yang sederhana yang terbuat dari batangan besi.

Serta niatnya untuk memberi contoh keteladanan ,ketekunan saat mengendarai moda berbahan wesi atau besi sebagai moda transportasinya .

Karena mereka merasa bukan kelompok komunitas sepeda maka siapa saja bisa ikut tanpa membedakan warna Jersey kulit, warna abu abu atau lainya.
_Wesi Aji 2017_


Up lagi.
Hingga hari ini menginjak 5 hari masih menjadi topik dan saling berbagi nostalgia atau menjadi guyonan satu sama lainya.

Dan menjadi berhari hari kisahnya bisa di ujung bibir ini tetap bisa tersenyum walau raga masih merasa lelah dan nggak bergairah.

Atau dari teman sepeda ini tidak mungkin bisa ia jelaskan dan kadang ada yang malu untuk mengakui bahwa sebenarnya kita bersepeda karena,......??

Inilah foto keriangan saat itu :


Bahkan mungkin akan bahagia,mungkin juga sebaliknya.
Bahkan mungkin seperti ini......!!

Bisa saling meluapkan rasa lelahnya kepada teman ini bisa di lakukan dengan bersanding di meja makan maka semua akan seperti rasa rasanya ada di keluarga keduanya menjadi saling tertawa bersama .

Atau  harus mengeluh meminta kekuatan baru dan keselamatan untuk saat ini kepada Tuhan Nya.
Untuk mendoakan  yang terkasih di sisi kiri kanan kita di saat kita bersumpah diri di Mesjid Pituruh Purworejo ini.

Demi kelegaan rasa dan melapangkan jalan seakan tak terlupakan bisa mampir untuk sholat zuhur dulu di sekitar sini.

Nah.
Atau seperti komentar teman Wesi aji di sebuah media sosial antara lain :
1.*makasih atas semua sportnya manteman wesi aji mugi mugi berkah kagem mr Panca dan keluarga sekalian. 

2.*Aku sing seko wates dekat jaraknya saja 155 km terus kalian kira kira berapa km ? 
Yang dari Jogja bisa di atas 200km katanya Mr Kusuma ndaru.

3.*Absen jam 11 malam ke rumah ,maaf ngebut soal wes lapar katanya Mr Prejek.

4.* Tekan omah jam 00,30 rekor Gowes paling jauh dan lama katanya Mr Arief.

5.* Kayaknya perlu di ulang lagi ini supaya bisa mengikuti para jagoan jalanan katanya Mr Arsi.

6.* Mantap banget rasa kekeluargaan ,makasih mr Hendro jangan kapok y kalau saya ikut lagi gowes kali yan di trip berikutnya katanya Mr.O

7.* Ini ujian bagi para pemain wesi aji ada makna pasukan wani perih dan perih bisa kewer kewer menempuh jarak dan cuaca yang hujan lebat tetep melaju tapi kebersamaan yang terencana seakan bisa menyelamatkan kita semua katanya Mr.M.

8.* Saat bersepeda dan perlengkapan  menjadi kian mahal menjadi pembanding dari apa yang terdengar dari seorang teman ia mengatakan sepedaan itu sebenarnya hanya mahal.

Mahal untuk mendapatkan segala bentuk  ; pengalamanya,mahal kisahnya dan mahal kemauannya dari setiap orang.
Jadi pengalaman kali ini itu nggak bisa di beli begitu saja katanya Mr marwan.


Lalu.
Siapa sih kamu itu ?
Tiba tiba datang di titik kumpul pagi itu mak muncul menampakkan wajah yang kasihan.
Saat semua berjalan secara alami dan tak memandang siapa sih elo itu sekarang ?

Dan di buktikan dengan aksi sederhana kali ini untuk ikut serta gowes semampunya dan menyetarakan para jagoan yang sering kali tidak masuk akal lagi bagi kebanyakan orang....Nah ??.

Karena semakin bersama mereka ini dari apa siapa sih elo !!.
Seakan menjadi saling salim salam perkenalan untuk menemukan kebaikan.

Perkenalan kali ini ,ide,inspirasi baru dan melupakan rasa lelah saat bersepeda di jalanan.

Sampai sampainya bersemangat ada hiasan tali temali dari ban karet terjerat dan terlilit di kaki kiri ini untuk kedua kalinya merasakan ini.

Foto perjalanan pulang Jogja sekitar jam 22,30 di sedayu jogja :


Dan.
Apa yang menarik selain foto foto dengan sepeda dan teman yang ke wadas lintang itu ?
Lainya silahkan buka di mbah google saja....!!

Tapi karena ini cara kita menikmati hari ini dengan suka cita walau harus dengan berjarak di atas 200 km/pp bukan lah jarak pendek dan ringan.

Kita hitung matematika jaraknya maka cukup di nikmati saja melewati kota wates terus sampai tembok yang bertuliskan kota purworejo.

Lalu ke kiri sampai bertemu 1/4 Ring road terus memasuki arah kecamatan Pituruh di wilayah ter barat dari kabupaten purworejo.

Lalu belok kiri menuju padang persawahan ini maka jalan mulai nampak menanjak langsat karena lokasi tertuju ada di balik bukit sana.
Dan menjadi kita jajal tanjakan seperti itu .

Tapi juga nantinya juga untuk mendarat yang asyik bila menuruni jalan yang berkelok,jalan aspal alus dan lekukan terlihat dari atas sebelah tempat duduk sepeda ini terasa ngangenin.....Iyo tho mas wesi aji.


Lalu ..!?.
Kembali menanjak sepertinya harus jalan pelan jadi jangan multitafsir di segala medannya tapi tetap melaju melawan lekukan berbelok ini menjadi badan ini terasa masuk angin.

Maka segera cari warung yang ada di sisi jalan ini tersedia tempat untuk istirahat sejenak.

Saat semua melaju terkadang benar adanya bila teori terkadang tidak sesuai nyatanya bila sepeda yang mereka pakai atau sepeda ini juga masih di uji kelayakan.

Ini dari teorinya dan geometri komponen sepeda nek di hitung tidak pas sama yang pakai ....!!

Tapi nyatanya hampir 200 km lebih lewat jalan apa saja kok Ketergesaan tanpa trouble kelihatanya ampuh pit sak Orangnya kata..... mbah Kung.


Speed damai.
Saat semua bertujuan dengan niat yang berbeda menjadi kesatuan dari dan untuknya  menjadi apa ini itunya telah di satukan dari lainnya seperti :

* Mengatasnamakan gowes perdana dalam niat kebersamaan dan kebetulan pesertanya banyak dari teman wesi aji.

* Rencana semula dari niat acaranya pak Tua dan Mr Gandem yang ke betulan di postingan oleh Mr hendro yang juga pingin juga ke lokasi tertuju.

* Mengingat kan lagi di masa masa kecilnya dari nostalgia di kampung yang dekat dengan lokasi tertuju maka membuka kisahnya Mr panca untuk bisa kita rasakan dan asyiknya lingkungan kampungnya kali ini dengan cara bersepeda ke sana.

Penutup.
Ada banyak kenangan karena terbiasa lakukan bersepeda.

Dan kali ini menjadi alasanku untuk mengusik mu dari awal tentang apa itu yang di katakan pesepeda WESI AJI atau legenda wesi aji itu sebenarnya.

Kini telah ikut merasakan di mana ujian itu sebenarnya perlu di lihat dari kerelaan dan saling menguatkan satu sama lainya menjadi kuat seperti batangan besi yang kayaknya perjalanan kali ini memang penuh.....!!

Rintangan,hujan badai,terjatuh tergelincir satu persatu dengan kondisi jalan yang licin kena hujan.
Jadi inilah ujian dan tempaan dari alam bagimu teman Wesi aji Jogja.

Serta merasakan kasihan bila salah satunya terjatuh dan merasakan kisah sedihnya bila seperti yang di hadapi seperti sekarang ini.


Dan benar adanya terucap untuk kalian semua mengatakan :

* Bahwa ajine diri kui soko laku_ne ban sepeda.

Maka lakukan semampunya dengan caramu karena seseorang terkasih menunggumu dengan harapan baik tentunya di rumahmu.
Agar kamu dengan bangga mengatakan....!!

* Telah Lulus ke wadaslintang *

Salam salim untuk semua.

Selesai.
Penulis
Jogjakarta 
April 2017.

Blog Edisi unggulan

Erroll Gunung Wangi

Erroll Gunung Wangi Bukan gitu..... Tidurkan angkat kaki agak tinggi agar darah sampai ke kepala hingga oksigen tercukupi,buka semua pakaian...