Kamis, 06 April 2017

GOWES GLIYAK GLIYAK WADUK WADAS LINTANG.

Gowes ke Wadas lintang seakan lupa namanya tanjakan karena terus berulang ulang.

Di hari minggu 02 april 2017.
Pada jam _ 06,15 pagi ini.
Waktu tikum ;
Di Pasar Gamping sisi barat kota jogja.

Selanjutnya ;
Untuk berniat mengikuti arah angin bersepeda pulang pergi dari jogja menuju wadas lintang di gowes pulang pergi.

Dan di gowes dalam satu hari ini menggunakan moda sepeda yang bermacam macam jenis sepedanya yang variatif tetapi kebanyakan terbuat dari besi.

Dan di ikuti oleh 50 orang dengan judul ;

NGEPIT GLIYAK GLIYAK
Ke wadas lintang Wonosobo.


Sebelumnya saya perkenalkan mereka menyebut dirinya Wesi aji yang di istilahkan seorang yang berniat terus bersepeda dengan caranya dan sepeda yang sederhana yang terbuat dari batangan besi.

Serta niatnya untuk memberi contoh keteladanan ,ketekunan saat mengendarai moda berbahan wesi atau besi sebagai moda transportasinya .

Karena mereka merasa bukan kelompok komunitas sepeda maka siapa saja bisa ikut tanpa membedakan warna Jersey kulit, warna abu abu atau lainya.
_Wesi Aji 2017_


Up lagi.
Hingga hari ini menginjak 5 hari masih menjadi topik dan saling berbagi nostalgia atau menjadi guyonan satu sama lainya.

Dan menjadi berhari hari kisahnya bisa di ujung bibir ini tetap bisa tersenyum walau raga masih merasa lelah dan nggak bergairah.

Atau dari teman sepeda ini tidak mungkin bisa ia jelaskan dan kadang ada yang malu untuk mengakui bahwa sebenarnya kita bersepeda karena,......??

Inilah foto keriangan saat itu :


Bahkan mungkin akan bahagia,mungkin juga sebaliknya.
Bahkan mungkin seperti ini......!!

Bisa saling meluapkan rasa lelahnya kepada teman ini bisa di lakukan dengan bersanding di meja makan maka semua akan seperti rasa rasanya ada di keluarga keduanya menjadi saling tertawa bersama .

Atau  harus mengeluh meminta kekuatan baru dan keselamatan untuk saat ini kepada Tuhan Nya.
Untuk mendoakan  yang terkasih di sisi kiri kanan kita di saat kita bersumpah diri di Mesjid Pituruh Purworejo ini.

Demi kelegaan rasa dan melapangkan jalan seakan tak terlupakan bisa mampir untuk sholat zuhur dulu di sekitar sini.

Nah.
Atau seperti komentar teman Wesi aji di sebuah media sosial antara lain :
1.*makasih atas semua sportnya manteman wesi aji mugi mugi berkah kagem mr Panca dan keluarga sekalian. 

2.*Aku sing seko wates dekat jaraknya saja 155 km terus kalian kira kira berapa km ? 
Yang dari Jogja bisa di atas 200km katanya Mr Kusuma ndaru.

3.*Absen jam 11 malam ke rumah ,maaf ngebut soal wes lapar katanya Mr Prejek.

4.* Tekan omah jam 00,30 rekor Gowes paling jauh dan lama katanya Mr Arief.

5.* Kayaknya perlu di ulang lagi ini supaya bisa mengikuti para jagoan jalanan katanya Mr Arsi.

6.* Mantap banget rasa kekeluargaan ,makasih mr Hendro jangan kapok y kalau saya ikut lagi gowes kali yan di trip berikutnya katanya Mr.O

7.* Ini ujian bagi para pemain wesi aji ada makna pasukan wani perih dan perih bisa kewer kewer menempuh jarak dan cuaca yang hujan lebat tetep melaju tapi kebersamaan yang terencana seakan bisa menyelamatkan kita semua katanya Mr.M.

8.* Saat bersepeda dan perlengkapan  menjadi kian mahal menjadi pembanding dari apa yang terdengar dari seorang teman ia mengatakan sepedaan itu sebenarnya hanya mahal.

Mahal untuk mendapatkan segala bentuk  ; pengalamanya,mahal kisahnya dan mahal kemauannya dari setiap orang.
Jadi pengalaman kali ini itu nggak bisa di beli begitu saja katanya Mr marwan.


Lalu.
Siapa sih kamu itu ?
Tiba tiba datang di titik kumpul pagi itu mak muncul menampakkan wajah yang kasihan.
Saat semua berjalan secara alami dan tak memandang siapa sih elo itu sekarang ?

Dan di buktikan dengan aksi sederhana kali ini untuk ikut serta gowes semampunya dan menyetarakan para jagoan yang sering kali tidak masuk akal lagi bagi kebanyakan orang....Nah ??.

Karena semakin bersama mereka ini dari apa siapa sih elo !!.
Seakan menjadi saling salim salam perkenalan untuk menemukan kebaikan.

Perkenalan kali ini ,ide,inspirasi baru dan melupakan rasa lelah saat bersepeda di jalanan.

Sampai sampainya bersemangat ada hiasan tali temali dari ban karet terjerat dan terlilit di kaki kiri ini untuk kedua kalinya merasakan ini.

Foto perjalanan pulang Jogja sekitar jam 22,30 di sedayu jogja :


Dan.
Apa yang menarik selain foto foto dengan sepeda dan teman yang ke wadas lintang itu ?
Lainya silahkan buka di mbah google saja....!!

Tapi karena ini cara kita menikmati hari ini dengan suka cita walau harus dengan berjarak di atas 200 km/pp bukan lah jarak pendek dan ringan.

Kita hitung matematika jaraknya maka cukup di nikmati saja melewati kota wates terus sampai tembok yang bertuliskan kota purworejo.

Lalu ke kiri sampai bertemu 1/4 Ring road terus memasuki arah kecamatan Pituruh di wilayah ter barat dari kabupaten purworejo.

Lalu belok kiri menuju padang persawahan ini maka jalan mulai nampak menanjak langsat karena lokasi tertuju ada di balik bukit sana.
Dan menjadi kita jajal tanjakan seperti itu .

Tapi juga nantinya juga untuk mendarat yang asyik bila menuruni jalan yang berkelok,jalan aspal alus dan lekukan terlihat dari atas sebelah tempat duduk sepeda ini terasa ngangenin.....Iyo tho mas wesi aji.


Lalu ..!?.
Kembali menanjak sepertinya harus jalan pelan jadi jangan multitafsir di segala medannya tapi tetap melaju melawan lekukan berbelok ini menjadi badan ini terasa masuk angin.

Maka segera cari warung yang ada di sisi jalan ini tersedia tempat untuk istirahat sejenak.

Saat semua melaju terkadang benar adanya bila teori terkadang tidak sesuai nyatanya bila sepeda yang mereka pakai atau sepeda ini juga masih di uji kelayakan.

Ini dari teorinya dan geometri komponen sepeda nek di hitung tidak pas sama yang pakai ....!!

Tapi nyatanya hampir 200 km lebih lewat jalan apa saja kok Ketergesaan tanpa trouble kelihatanya ampuh pit sak Orangnya kata..... mbah Kung.


Speed damai.
Saat semua bertujuan dengan niat yang berbeda menjadi kesatuan dari dan untuknya  menjadi apa ini itunya telah di satukan dari lainnya seperti :

* Mengatasnamakan gowes perdana dalam niat kebersamaan dan kebetulan pesertanya banyak dari teman wesi aji.

* Rencana semula dari niat acaranya pak Tua dan Mr Gandem yang ke betulan di postingan oleh Mr hendro yang juga pingin juga ke lokasi tertuju.

* Mengingat kan lagi di masa masa kecilnya dari nostalgia di kampung yang dekat dengan lokasi tertuju maka membuka kisahnya Mr panca untuk bisa kita rasakan dan asyiknya lingkungan kampungnya kali ini dengan cara bersepeda ke sana.

Penutup.
Ada banyak kenangan karena terbiasa lakukan bersepeda.

Dan kali ini menjadi alasanku untuk mengusik mu dari awal tentang apa itu yang di katakan pesepeda WESI AJI atau legenda wesi aji itu sebenarnya.

Kini telah ikut merasakan di mana ujian itu sebenarnya perlu di lihat dari kerelaan dan saling menguatkan satu sama lainya menjadi kuat seperti batangan besi yang kayaknya perjalanan kali ini memang penuh.....!!

Rintangan,hujan badai,terjatuh tergelincir satu persatu dengan kondisi jalan yang licin kena hujan.
Jadi inilah ujian dan tempaan dari alam bagimu teman Wesi aji Jogja.

Serta merasakan kasihan bila salah satunya terjatuh dan merasakan kisah sedihnya bila seperti yang di hadapi seperti sekarang ini.


Dan benar adanya terucap untuk kalian semua mengatakan :

* Bahwa ajine diri kui soko laku_ne ban sepeda.

Maka lakukan semampunya dengan caramu karena seseorang terkasih menunggumu dengan harapan baik tentunya di rumahmu.
Agar kamu dengan bangga mengatakan....!!

* Telah Lulus ke wadaslintang *

Salam salim untuk semua.

Selesai.
Penulis
Jogjakarta 
April 2017.

Blog Edisi unggulan

Aku Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku bertemu dengan teman-teman di jalanan secara tiba-tiba dan oran...