Senin, 31 Oktober 2022

Out pit,s di spot Riyadi

Pesepeda RB jatuh di turunan spot Riyadi.
Perlakuan dalam tulisan Ini hanya membuat kita para pembaca akan menjadi nyaman dalam memahami tulisan dan membaca alur kisah klasik para pesepeda,permasalahannya dan adanya penggunaan kata "out pit,s" dalam judul cerita blog ini.

Menurut keterangan yang lebih luas lagi kata ini jarang digunakan sehingga membuat pembaca tidak tahu dari maksud kata itu dan dari istilahnya out,s pit bukan fit.

Atau ada kata lainnya dari out fited yang artinya memperlengkapi.
Jadi di satukan menjadi memperlengkapi....apa !!?.

Kata keduanya itu digabung menjadi suatu kata baru jadi suatu kalimat seperti ini _ untuk bisa memperlengkapi.

Saat kita jatuh bersepeda itu harus bagaimana dan caranya yang benar perlu belajar pada yang lebih kompeten bukan saja harus bisa bersepeda itu saja.

Mulai saja kisah Minggu pagi pagi.

Memilih bukan pilihan bertindak bukan tidak ada rencana tapi semua adalah alur waktu satu satu teman terbaik meninggalkan jejak dengan caranya masing-masing kembali ke hadapan_Nya.


Foto di atas adalah simbol dari cerita klasik kali ini karena ada berdasarkan analogi dan berbagai komentar orang-orang yang mengerti di saat kejadian dan ruang lingkup pesepeda ataupun mereka suka bersepeda yang sebenarnya bukan sekedar suka-suka apalagi yang tidak sesuai dengan hobi bersepeda akan memberi opini yang akan menyalahkan ruang lingkup pelakunya.

Tapi ini semua orang-orang yang seiman dalam bersepeda agar kita mudah memahami dan tahu kejadiannya di lapangan sebagai pembelajaran di antara kita untuk di ambil hikmahnya.

Atau bentuk keikhlasan dan ketulusan hati dari orang orang yang sudah di tinggalkannya.

Termasuk teman teman para pengabdi hobi sepeda itu.

Dan tidak perlu kemana-mana karena dia teman setia yang ada di sekelilingnya dan di sekitar kita untuk membantu untuk meringankan kejadian saat itu.

Toh ini !!?.

Cerita ini bukan tulisan sok pamer kesenangan dan penderitaan hidup soal bagaimana bersepeda.

Tapi ini kisah nyata yang terjadi di Minggu pagi 30 Oktober 2022 sekitar kejadian jam 09.15 wib waktu di spot Riyadi karena mengalami cara penguasaan sepeda bukan punya beliau punya kawan gowes nya.

Jadi saat jalan turunan belum bisa menguasai sepeda RB nya itu.
Di saat sepeda menurun untuk balik ke kota solo lagi.

Saat jatuh di turunan sebelah antara pertemuan jalan cor ke jalan aspal.
Seperti foto mapping di alinea bawah ini.

Kemudian beliau di antar di rumah sakit Kalasan pada jam 09.30 wib sampai rumah sakit.

Kemudian pemeriksaan saat di perjalanan menuju rumah sakit Bhayangkara Kalasan beliau sudah di nyatakan meninggal.

Lalu jenasah pada siang itu untuk di bawa ke solo dan di hari itu juga langsung di makamkan di solo pada jam 16.30 waktu setempat.

Sesuai dengan runtutan cerita pelaku yang melihat langsung kejadian kali ini dari awal ketemu di spot Riyadi sampai foto sekian untuk bersama.

Lalu 30 menit kemudian ada musibah itu lalu membawa ke rumah sakit sampai pelaku ini pulang ke Jogja dan terus datang ke rumah duka di solo di sore harinya dan kembali ke Jogja.

Di malam harinya menjadi saksi pelaku dan fotografer ini patut di apresiasi sebagai bentuk ketulusan membantu serta peduli sesama.

Dan .....terimakasih bang Noel lho hebat dan memberi masukan agar tulisan ini ada sebagai bentuk pengingat.

Bahwa kita bersepeda harus mengenali dan paham sepeda yang kita pakai itu saja kesimpulan dari cerita kali ini.

Lalu di saat terdengar !!.
Kabar berita berantai ini yang bikin orang ber_hening sejenak mendoakan saat mendengar berita pilu ini.

Mem_pilukan suaminya juga yang katanya tidak bisa membersamai istrinya itu bersepeda ke spot Riyadi karena ia juga pas rb an ke wilayah Borobudur di pagi itu juga.

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.... penulis.

Out pit,s 

Kisah seseorang yang telah jatuh dari sepedanya saat di turunan !?.

Kejadiannya seperti ini menurut cerita dari berbagai sumber dan penulis ulas dari kesimpulan lebih dahulu seperti ini.......dst.

Kejadian ini telah menjadi musibah dan tidak sedikit juga ada di Jogja juga terjadi insiden jalan turunan seperti ini dan cerita-cerita itu ada sesuai versinya masing-masing.


Foto almarhum saat masih sepedaan saat itu.

Ataupun bagi Mbak e ini memang semua wes takdir kata_nya dan memang kalau tidak dipahami kehati-hatian yo iso mendahului takdir tenan....katanya

Apalagi....katanya rem RB pada kendali stang drop bar itu memang bisa cepat membuat lelah di tangan pemakainya karena itu di khususkan di jalan khusus lurus.

Toh kejadian Itu sudah berlalu tapi kok masih dibicarakan apakah itu masih patut untuk situasi kejadian memilukan seperti ini...mas bro !?.

Toh pakai ...... tapi karena di tulis pada blog ini...Buat kita semua agar kita bisa saling mengingatkan seperti halnya tulisan ini buat sekedar untuk pe_ngingatkan antara satu dengan yang lainnya.


Foto ini di ambil 30 menit sebelum kejadian oleh fotografer gowes yang ikut menyertai WCC Jogja dan WCC solo ke spot Riyadi.

Nah Khan !!?

Komentar pertama itu kalau sudah diingatkan.

Kalau kemarin ada banyak teman  gowes koyo ngono yo ra di gagas dan kata kata ora iso di
rungok ke carane wis an.

Wes anane mung happy-happy,emosi dan nganu !!.

Komentar kedua mengatakan Makane nggak usah pakai RB mas pada sebuah komentar di WhatsApp...!!.

Lalu di jawab kalau jalan naik turun mending pakai MTB aja biar sepedanya menjadi nyaman dan happy.

......biar yang pakai RB buat yang pingin seperti seorang atlit dan jadi atlit to mas bro !!.

E..eee sek sek iki ada yang komentar pingin seperti cah atlet  sepeda ...."apa " maaf mas nya masih sepedaan ndak ya !!?.

Lalu di jawab .....masih pakai sepeda lipat dan katanya bisa untuk mlebu blusukan gang kecil mok resiko di oyak awu awu jegok....kok mas bro!! 

Ataupun......koncone dewe kae yo pernah rem e blong terus di tabrakke pot to uwet jambu di pinggir dalan.

.....oponeh Ono sek di uncalke pit e terus nubruk uwet tapi n mencolot Seko pit e ki khusus sek wes ahli dan pengalaman tibo Seko sepeda.
Lalu......!!?.

Komentar ke tiga koe ki ono me mek meladeni sik arep go RB lho mas !?

Di jawab seperti ini.....Yo nek ra percaya ben di jajal sitik sikap e lan rasanya numpak road bike.

........ padahal yang sudah terbiasa pakai sepeda RB juga ikut komentar kalau "aku" masih belum bisa berani gowes menurun pakai sepeda RB....lho bung !!.

Sebenarnya siapa sih yang mengalami kecelakaan di spot Riyadi itu !?

Lalu di jawab aku tadi gowes bareng kaka kakak dari Solo mas di acara gowes wcc Jogja tikum di mal amplas sekitar jam 06.00 wib kemudian bareng goweser dari Solo.

Lalu ada yang nanya.... Itu jatuh dari tebing spot foto apa jatuh di jalan turunan !?.

Di jawab .... Itu namanya Mbak Ria yang mengalami kecelakaan nggak pakai sepedanya sendiri.

Lalu kebablasan lost control kurang focus apalagi nggak hapal medan dan dia orang Solo belum pernah ke spot Riyadi terlihat ada tanda kegembiraan saat bersama seperti foto di bawah ini.


Lalu dan kemudian musibah itu menyebar dan memberitakan di media WhatsApp menyebar di grup sepeda jogja maka ....!?.

Salam.....
untuk teman teman WCC solo dari kita yang ada di Jogja.

Merasa ikut .

Merasa berbelasungkawa atas meninggalnya mbak Ria dan untuk keluarga yang di tinggalkan di beri kekuatan.

Karena kita tahu hal terberat dari semuanya adalah meninggalkan pergi jauh ke tiga putra putri nya.

Dan kita ikut merasakan kesedihan itu dengan rasa sedih bersama keluarga saat ini.

Lalu di jawab sudah di sampaikan...mas.

Terus piye Saiki.....!?

Sekitar jam sebelas tadi sudah di bawa di ruang forensik karena itu mohon di do'akan saja semoga almarhum husnul khatimah... Amien.

Terus olah tkp gimana itu !?

Katanya helm yang di pakai di bagian depan rusak parah dan kepala kebentur batu,hidung patah kalau sudah begitu bisa kamu simpulkan sendiri olah TKP koyo ngopo kak.......!!.

Lagi speechless ini melihat teman gowes nya mengalami hal seperti itu.

Kalau melihat ini apalagi yang dibawa kurang memahami medan di samping masalah sepeda dan bagaimana mengendalikan sepeda saat medan menurun.

Saat melihat video itu katanya mbak e nggak bisa ngerem !?.

Itu bisa Jadi kalau lihat lokasi kejadiannya dan informasi kondisi pelaku atas perlukaannya dari helm dan sepeda road bikenya.

Bisa jadi setelah ini para pembaca di sini bisa memberi tutorial yang benar.

Mungkin bisa mengajari teknik mengerem sepeda pas di turunan selain keterampilan bersepeda dan mental yang siap.

Apalagi siap di latih jatuh saat bersepeda itu posisi yang tepat mau jatuh yang aman dan benar. 

Atau setelah itu kudu ono coaching Klinik lho !?.
Terus dilanjut simulasi dan praktek di jalanan.
Siap.....mas bro !!.

Atas rencana gowes solo Jogja spot Riyadi ini toh semua sudah disiapkan termasuk RC dan swiper tapi lah wong namanya juga musibah tidak bisa ditolak.

Dan saat ini sebaiknya kita lebih bijak mendoakan saja sekali lagi semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi_Nya....Amien.

Foto lokasi kejadian di spot Riyadi.

Akhir kisah ini.

Nah .....sek penting dalam memahami  situasi seperti ini sebenarnya malah sebaliknya _Ngerem_ komentar.

Soalnya ndak malah segala komentar menimbulkan konflik yang berkepanjangan dan tidak sesuai kenyataan hari itu.

Nah ...... cukup di sini untuk tulisan blog mata_kayuhanku dan di lanjut dengan kisah klasik bersepeda lainnya.

Selesai.
Penulis
31 Oktober 2022.

Selasa, 18 Oktober 2022

Gowes kuliner soto ghaib.

Lika liku laki laki gowes jadi jadian kena Prank !!.
Pagi ini yang semula bersemangat kok jadinya malah mewek banget. Banyak sekali hal yang akan didapatkan.
Misalnya dari hal-hal yang membuat sedu sedan dan bukan hanya soal bersepedanya saja.

Lalu ada apa !?
Padahal orang-orang itu lupa dengan hanya memberi senyum dan membalas senyuman ramah ke orang lain adalah kebaikan bersepeda.
Karena selalu ada hal yang aneh dilihat di hari ini di berbagai tempat yang ku datangi.
Toh aku hanya seorang penulis yang mengikuti alur eforia pesepeda agar bisa ikut gembira dan bahagia bersepeda.

Atau Seharusnya aku bersepeda hanya untuk melepaskan stress tanpa ketegangan apalagi tanpa perlu menjelaskan.
Karena kenapa harus menjadi tamu berkelas VIP dan lainnya hanya penggembira acara ber_sepeada.
Untuk kemudian bersusah payah menceritakan kembali toh juga nggak ada yang membaca tulisan blog ini.

Mulai saja.
Di pagi ini bersepeda menuju ke utara kota Jogja dengan cuaca berganti hujan dan kembali panas tetapi aku bisa tersenyum puas bisa los tanpa batas ina inunya.

Pagi ini menuju tugu Jogja hanya sekedar gowes ke Warjo bike alone....tapi melihat temanku Ivan ka dan pak Gandung kok mengajak ikut tapi tetep kekeh menuju arah ke Utara.
Lalu hujan turun sesampainya di Mirota kampus dan ngeyup di halte Trans Jogja.

Saat kondisi hujan gini kok nggak kepikiran sekalian di naikkan sampai RS pakem sana..
Lalu saat naik bus trans Jogja hanya 4 orang hanya sampai mbok bengkong.
Sesampainya di Warjo hanya 5 orang itupun ndak ada yang ku kenal apalagi sebaliknya.

Jadi matung sambil minum teh anget makan cemilan jadah tempe pisang godog gethuk menjadi jalan pelancar di pikiran untuk memulai rencana baru untuk pulang atau lanjut gowes kemana !!?

Lho.....ada pesan WhatsApp ternyata yang mengajak janjian ndak jadi gowes karena hujan.
....katanya luweh enak kemulan meneh....yink!?
#@++_477&....gubrak ...ambyar nann kih !!?.

Dalam kegelisahan itu ada waktu 45 menit sambil nunggu ngisi charger hp yang sudah 80% itu ada tanda berdering hp ku ada !!.

Foto menapak kaki meninggalkan jejak sebagai pengingat waktu setempat.


Aku......Langsung gowes dari Warjo ke pulau watu dan sampai di jembatan krasak di situ ada teman dari crew sompel magelang yang menjaga tamu peserta gowes.
Dan memberi aba aba untuk !?
Sekitar jam 09.00 tiba di gapura batas kota jogja Magelang.
Dan di waktu itu hanya ada aku sendiri sampai Muntilan.
Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.
Penulis.
Sesampainya di jembatan Muntilan ketemu mas Raharjo dari sepeda road bike Magelang ia yang Sudi mengantar sampai !!.
Sambil mengucapkan makasih ia malah pingin lanjut ke alun alun Magelang !!.
 .......sampai di acara !!
Lalu kisah terus berlanjut sampai pulang ke Jogja lagi di jam 16.30 waktu segitu lama itu kemana saja.
Foto ini hanya di resiko kan sebagai pemilik status soto Ghaib.


Jangan tanya mau kemana setelah ini dan kamu ndak tahu kalau di apu_si jauh jauh gowes sampai sini ternyata sotonya ngak ada.
Kelihatan itu rasanya jadi ambyar tenan.
.....hook ora lur, terus pindah tujuan lainnya. !!?.

Di tujuan gowes berikutnya.
Selamat kepada cah goweser wedi ngelih.
Semoga sukses pokok men seru banyak sek teko dan do goyang dangdut.
Maaf kepada panitia di situ karena nggak pamit langsung pindah gowes pindah ke candi Borobudur.
Tetapi ada tapinya !!?
Lanjut di akhir bait di bawah ini ceritanya !!?
Dan yang menarik serta unik apalagi ada geber tulisan foto di bawah ini di tulisan Borobudur yang baru dan luas ini menjadi bidikan yang menarik.
Apalagi bisa ketemu komunitas gowes Explorer dan ikut foto bareng.

Katanya mau ke .....!?
Maaf lagi pingin jalan sepi dan yang menarik di cari ....ya Mak Nur...maaf!?.
Saat ajakan bergabung gowes bareng sampai ke ....!!.aku tidak ikut.


Lalu aku dari tulisan Borobudur ke arah jalan ke kiri lalu 200 meter ke kanan menyusuri jalan Candirejo yang rolling.

Dan sampai di puncak tanjakan jalan ini di tandai dengan adanya gubuk derita yang sudah rusak.
Jalan di situ ada 2 tiang petunjuk papan iklan baru di pasang kelihatannya.
Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.
Penulis.

Gowes kemana lagi !?.
Akhirnya aku tahu bahwa ini jalur yang menarik dan unik apalagi ada yang mengingatkan.

Kalau perjalanan bersepeda harus ada batas maksimal saatnya bisa berdamai dengan kesadaran.....!!?
Apalagi kalau di lanjut malah .....!!?.
Tak semudah itu Ferguso..!?
Lo sogno imajinasi Lo sogno ilusione.....!!
Tak semudah bagaimana untuk bisa ber_prangsaka.
Apalagi membayangkan untuk di capai dari keinginan dan kondisi tubuh sudah lelah.
Atau secara fisik mental dan sosial sehingga mempunyai cara untuk balik kiri saja.

Dari jalan Candirejo yang rolling sampai di puncak jalan menanjak di tandai ada gubuk dan tanda petunjuk baru seperti di foto ini.


Dan turun dengan jalan aspal mulus itu ketemu perempatan kalau lurus ke waduk yang ada patung duren gede aku ke kanan.
Lalu aku teriak duh jalanan mulai menanjak muka tembok lumayan nungging jalanya dan mulai di tengah aku nuntun lalu sesekali berhenti istirahat sambil minum madu sanset dan roti.
....kok hari ini kebanyakan makan itu yaa !?.

Lalu......pemandangan alam yang segar.... udara yang masuk ke tubuh ini lepaskanlah di ganti oksigen alam yang gratis dan bersih.
Pada akhirnya di....!?
Ada.... keinginan untuk sampa di puncak Suroloyo.
Tapi baru sampai di sd dk kenalan km 4 mendekati puncak Suroloyo seperti di foto ini.


Aku sudah menyerah lalu melambaikan tangan kepada alam raya di situ.
...... aku ngaku wes ambyar kesel lanjut kapan kapan neh mas bro!!.
...... perjuangan aku untuk menanjak plus nuntun di hawa dingin tapi tidak hujan terkadang panas terik serta sapa basa basi para penonton.
Atau seperti aku ini barang aneh ....selalu di tanya pundi renc_ange,mas !!
Pun ning_gali kulo adoh.
Selaku dengan sopan kepada mereka penduduk desa yang ramah tamah menyapaku setiap bertemu.

.....toh inilah titik batasku berhenti di sini dan pulang ke Jogja lagi apabila sudah jam 13.30 waktu meluncur ke bawah lagi.

Itu tak lupa menurunkan sedel dan lihat tekanan rem....oh iya rem tektro yang baru ini memang benar Ono Rego Ono asyiknya mas, bro.
Selama turun sampai pasar jagalan dan lanjut ke dua tempat lagi.

Samudra raksa dan ancolnya Jogja.
Terkadang impian ke suatu tempat itu di ukur kemampuan dan saat di jalanan sampai ke segala ujung kulon ngetan ngalor ngidul nggak bentuk seperti ini.
Lha kok ora sisan gawe strava mungkin iso koyo benang merah yang bundet gulungannya.

Toh....itu bahasa Bahagia aku saat ini yang terkadang nganu Ra jelas arahnya seakan menjadi hiasan menarik yang menghibur cerita nantinya buat orang lain.
Ambil sisi baiknya walau rasa ini ambyar,kesel, kudanan,kepanasan.
Toh hari ini tetap bisa semangat lagi dan begitu asyik asyik saja.
....oh ya malah !!?
Setelah berlayar di jalanan sampai ke ancol Jogja lalu apa yang menarik di sini.

Gini.....tempat ini baru di bangun dan pohon pohon di tanam lalu di tutup i selendang hitam penahan panas.
Dan lingkungan di tata,jalan di tambah jalur bagian bawah dan selokan mataram di pugar sisi kanan kirinya aliran airnya.

Lho .....sabar mas bro!?
Besok kita bisa sepuasnya setelah jadi menjadi arah tujuan gowes yang asyik kok.

Nah.....walau saat itu setelah jembatan jalan di tutup dengan batu tapi bisa mlipir karena pekerja di situ lagi libur di hari Minggu ini.
.....menyusuri selokan dan pinggir kali yang banjir di tandai warna air yang deras dengan warna coklat Melu cut lepas.

.....saat tiba di ujung sana jalan keluar ketemu jembatan....lha kok di tutup batu lagi terpaksa sepeda di angkat untuk bisa ke luar seperti di foto itu.


Tujuan....ke mana lagi.

Karena merasa sudah cukup lama seperti ini bike alone untuk tetap bertahan gowes sendirian tanpa semuanya bisa.
Dan yang mengusik merengek dan terus menerus harus mampir ke warung makan atau indo_maret yang tidak sesuai dengan selera makan malah bikin lelah saat ber_sepeada.


Foto di wisata samudra raksa.

Lalu ada cerita klasik sebagai kisah utama yang lebih seru lagi di blog ini.
  • Mesak no awakmu keno  prank soto Ghaib !!?.
  •  Inilah seninya bersepeda kalau ada acara di manapun tujuan gowes jarak jauhnya pasti dilakoni.
Dan sebagai hiburan dan banyak orang yang suka hobi bersepeda khusus yang disebut mewah itu yang bagaimana to bro !!?.

Maka untuk mengelola selera banyak orang itu salah kalau pada kenyataan sudah seperti ini menjadi pembanding dengan acara-acara yang lainnya yang ada di jogja.

Karena di situ ada sesuatu yang tidak bisa dirasakan namun punya bau dibuat menjadi event penyelenggara.
Dengan cara yang mewah dan dengan undangan yang menarik.

Menjadi daya pikat pesepeda lainnya untuk datang ke tempat ini.

Maka inilah ungkapan hati para pesepeda saat itu yang bisa hadir dengan cara gowes atau pulangnya di louding ;

Karena dengan semangkok soto adalah ciri makhluk hidup untuk bisa melanjutkan hidup bersepedanya itu.

Maka perlu makan sedang bagi lainnya sekedar mengikuti arah mata angin tujuan Gowes Nya mencari hiburan untuk kemudian mencari warung soto lainnnya.

Dari hal diatas dapat disimpulkan atau dimaknai dari sesuatu acara Gowes ada perilaku menyimpang dari cara dan sikap menghargai tamunya.


..... Di saat pulang sampai di Jogja dan melihat hp ada kabar berita di Facebook seperti foto di atas itu ada istilah baru dari status status  soal soto Ghaib.
Saat lainnya menjadi ajang perang komentar maka sebagai hiburan pelepas lelah saat seharian gowes jadi jadian dan kena Prank itu ambyar....mas bro!!.

Menurut penulis kalimat minta maaf atas kejadian kali ini dan itu bisa ditulis namun aromanya sudah menyebar kemana-mana.

Lalu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata sebagai penyelaan atas kebenaran berita itu.

Karena bayangan aroma soto itu sekadar dikabarkan untuk launching sebuah komunitas sepeda di seberang kota sana.

Aroma soto itu menyebar ke mana-mana tapi pada kenyataannya soto itu tidak ada dan hal ini menjadi salah satu pelanggaran norma kesopanan.

Apalagi aturan tidak tertulis yaitu masalah etika dalam alam pikiran mereka.

Dari para pesepeda Jogja yang sudah datang jauh-jauh ke tempat ini.

Dan....!!?.
Bila sampai ke tempat acara akan mendapatkan semangkok soto dan segelas teh manis.

Lalu ......!?.
Sudah jangan berisik aku mau kentut karena hanya kebagian angin dari aroma menu soto saja..... ujarnya!!

Kata teman saya yang merasa tidak kebagian semangkok soto.

Sebenar-benarnya penulis hanya sekedar numpang lewat dan melihat kemeriahan acara yang ada.

Halo lo_haa ......Pada saat itu penulis juga sempat bertanya di mana soto teh manis dan dimana kupon yang ada di acara kali ini.

Tapi jawabannya hanya untuk yang berkepentingan di bagi untuk tamu vip saja kebagian sotonya.

Ini bukan soal membayar semangkok soto teh manis atau tidak membayar tapi ini soal etika seorang tamu yang diundang.

Setelah itu penulis ikut bingung dan bertanya ke kanan ke kiri ke peserta lainnya maka Kesimpulanya ini mau dikasih soto atau tidak.

Masalahnya rumah saya sudah lebih 50 kilo lebih dari sini jauhnya.

Maka setelah ini.
Ada istilah baru lagi tentang soto ghaib dan berbagai status Facebook.

Maka bermunculan untuk saling memberi komentar tentang Gowes kemarin itu.

Misalnya seperti ini ;
Istilah soto ghoib saiki jadi gosip kabare ngono jarene cah Jogja.

Lalu timbul berbagai pertanyaan-pertanyaan yang ada dan muncul beberapa komentar seperti ini ;

Opo meneh_tenan ora_ enak po soto ne_ ono petane ora Mas neng soto kui_ jebule sotone ora iso dicekel mangkok iki_ sotone bener-bener ghaib ora ono wujude.

Atau komentar lainnya yang merasa beruntung aku entok sego kucing keno go ganjel perut lapar.


Foto ini sebenarnya untuk mengingatkan dari apapun itu kejadiannya jangan lupa bahagia...mas bro !?

Lalu kisah ini masih berlangsung lalu ada yang bertanya.... lah kowe teko kui entok undangan ora Mas !!?.

Koncoku malah ngaku entok undangan VIP dan duduk e cerak tamu vip.

Padahal kae Yo wong bingung podo awak e dewe, mas.

Malah entok panganan karo cemilan lan malah kopen gratis madang soto sak liyane.

Ataupun jane sopo toh ngajak-ajak antri golek  semangkok soto teh manis bol sotonya ra ketok ...

Padahal kae sek nga_pusi nyebar undangan plas_uuuu ...kae kae to cah e !!?.

Menjadikan orang-orang yang datang kesini seperti orang yang asing dan salah tingkah mau ngapain di tempat itu.

Menjadikan semuanya sulit untuk berkomunikasi apalagi mencari semangkok soto yang sebenar benarnya ada nyata.

Istilahnya cerita kali ini di ambil di status Facebook menulis seperti ini ;

Madang soto Ghaib 
Status Eddy Cahyadi 
9 Oktober 2022.

Salam gowes.
Selesai.

Salam jumpa lagi dengan cerita klasik Bersepeda dari berbagai tempat tujuan yang menarik dan unik Itu saja.

Foto peta harta Karun gowes kali ini.


Walau hari itu penulis sudah kena Prank dua kali tapi di syukuri apa saja yang dapat membantu menyegarkan pemandangan dan tetap semangat bersepeda.

Di dalam tulisan blog ini akan bercerita tentang ide dan gagasan untuk kemudian di padukan ada komentar lain.

Atau sebagai pembanding agar menjadi pilihan bagi pembaca lainnya menyukai tulisan kali ini itu saja.

Penulis
iyink ws.

Selasa, 04 Oktober 2022

II Festino Jogja.

Dari Jogja menuju dunia balap sepeda.
Terkadang kita butuhkan bila ada kesempatan perlu dilakukan untuk di coba.

Dan adakalanya di pertimbangkan biar kita nggak berkata _ ya saja tetapi setelah itu salah melakukan !!.

Atau berani beraninya kalau ada teman yang mengingatkan dan menafsirkan.
Apalagi soal nilai bahwa event ini selama ini termahal yang ada di Jogja ini menjadi gambaran dari acara II Festino Jogja. ...!?.
Dan penulis takutnya ketahuan oleh panitia terus di somasi.

Karena bisa bisanya mengulik event ini yang biaya pendaftaran begitu fantastis itu dengan total jumlah ratusan juta per peserta bila jadi peserta ini.

Lalu "Penulis bertanya"  ke peserta apa betul nilainya segitu dan dari event event sebelum yang kakak ikuti gimana kak il Festino ini !?.

Lalu di jawab oleh kakak ini !! Memang segitu nilai rupiahnya tapi sebagian di support.

Dan soal event ini katanya "lebih bergengsi "sambil menyebut bahwa ia adalah satu satunya peserta dari Jogja.

Dan bagaimana eklusif nya acara event ini dan panitia meramunya menjadi gambaran !?.

Secara umum menjadi hal yang menarik dan cara orang orang untuk me_mandangnya terlalu mewah kalau ingin ikut acara ini.

"Sambil menyela sekali lagi" kakak ini katanya biar aku tambah eksis dan pesepeda yang eksklusif.

Toh bagi para pesepeda Jogja dalam cara memandang event ini cukup.

Ya....cukup jadi tuan rumah yang baik dan tidak merepotkan itu saja.
Penulis ; Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.

Toh setiap event mempunyai momentum yang menarik dan mewah sendiri sendiri.
Maka tetaplah menjadi harapan, semangat,kuat,cepat dan memberikan energi baik kepada sesama pengguna pesepeda lainnya.

II Festino Jogja.

HM...m..m dan tepat hari ini Minggu pagi di jam 4.45wib tanggal 25 September 2022 sudah siap di pelataran Mandala Krida Jogjakarta.

Saat saya menjadi  team Marshal untuk membuat semua peserta saat di perempatan dan titik tertentu itu tidak salah arah,aman dalam pengawasan dan tetap terbaik untuk semua di hari ini.

Mulai dari ...!?.
Setelah Googling di Google di temukan istilah festino adalah badan usaha jual beli di Jakarta ini mulai membangun pasar untuk event dan kegiatan balap sepeda berstandar internasional yang bertujuan memberi tantangan baru bagi para pesepeda yang di adaptasi sesuai aturan internasional.

Langkah pertama di pilih kota Jogja sebagai panutan !!.
Dengan berbagai pertimbangan yang menarik dari berbagai sisi dengan kontur elevasi beragam tanah aspal yang mulus dan pemandangan alam yang sangat indah di pinggir jalan dan persawahan yang ada membuat magnet untuk bisa melaluinya dengan menggunakan sepeda tapi saat mereka para peserta balap sepeda ini mencoba mereka sendiri yang menarik diri dan menyimpulkan bahwa jalanan di sekitar Dlingo jogja itu ;
..... Tanjakan kejam dan tidak manusiawi.......katanya peserta yang ada di jalan itu.

Nah Khan !!.
Penulis hanyalah seorang penulis blog MATA KAYUHANKU yang usil dan iseng aja mematahkan niatan  para pesepeda untuk tetap bertahan Bersepeda atau lebih enak di rumah saja bisa tidur pulas dengan menggunakan bantal guling yang empuknya untuk bermimpi tampil di balapan sepeda.

Bangun....bangun dari tidurmu karena Bersepeda adalah salah satu sarana,kebutuhan yang terus dilakukan untuk bisa dapatkan sehat,menjalankan hobi,sebagai aktivitas olahraga,sekedarnya untuk alat srawung dan dalam kisah ini adalah soal ketahanan saat Bersepeda.

Lalu di ketinggian 1400m dan jarak yang di tentukan tidak berhasil di tempuh lalu ada jam penjemputan sapu bersih semua peserta dengan moda mobil loading atau istilah dalam balapan di sebut COT di batasi sekitar jam 12.30 wib di pertigaan wilayah Mangunan..

Tapi sayangnya masih belum jelas apakah ada yang mengingatkan kalau perjalanan bersepeda yang spektakuler apa perlu di buat foto foto yang menarik selama di perjalanan.

Gowes road bike di Jogja dengan bayaran tertinggi.

Apalagi jika di kisahkan agar kelak orang orang akan belajar sejarah tentang asyiknya membaca sesuai hobinya setelah masa masa recovery Bersepeda.
Penulis ; Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.

Harapan terbaik untuk semuanya.
Acara ini di buat begitu eksklusif dengan bayaran per_peserta mencapai tiga juta rupiah dengan jumlah peserta 800 orang bisa di bayangkan investasi untung rugi di ajang  balap sepeda kelas amatiran seperti ini.

Toh....ini masih permulaan event yang nantinya ada lagi di kota kota selanjutnya di Indonesia yang di jadikan tempat adu cepat dan adu gengsi kemenangan yang menarik untuk di nikmati bukan di ikuti itu saja.

Apalagi pemilihan tempat star yang luas di halaman gedung olahraga Mandala Krida Jogjakarta tempat ini baru saja selesai di bangun sedangkan warna lingkungan panggung di tata begitu klasik warna di padupadan dengan warna Jersey dengan sentuhan yang manja ada warna pink di situ.

Apalagi event ini akan memberikan dampak yang menarik selain hadiah jutaan rupiah per orang juga yang lebih bergengsi di banding dengan event sepeda yaitu memperebutkan _sebuah Jersey bergengsi yang menarik di dunia balap sepeda.

Seperti halnya jika mereka menang akan mendapatkan Jersey :
1.Maglia Rosa untuk katogorri umum.
2.Maglia ciclo Mino untuk kategori spirit.
3.Maglia azzura untuk kategori king_queen of mountain.
4.Maglia Bianca untuk kategori di bawah umur 23 tahun.

Lalu demi apa sih !?.
Yang pasti demi untuk....!!
Demi penyiksaan diri sendiri bagi yang merasakan sekedar ikut ikutan tapi bagi sang juara inilah harapan kelak bisa lepas di 2 katagori grand fondo dengan jarak 130k dan medium fondo dengan jarak 80 k tetap menjadi lelahnya yang menarik dan terbaik untuk di ciptakan hari nantinya oleh para pesepeda balap ini.

Ii Festino Jogja.
Toh..... Acara ii Festino hadir di Indonesia khususnya di Jogja sebagai awal kejuaraan walaupun pendaftaran sudah di buka sejak 30 Mei 2022 pada akhirnya di acara kali ini yang ikut kurang lebih 800 orang peserta 

Dan kedepannya akan memberi tantangan baru bagi pembalap sekelas pembalap amatir di serangkaian kota berikutnya seperti kota Toba,Bandung, Jakarta dan seterusnya dengan durasi selama 5 bulan ke depannya.

Tak kalah pentingnya dengan event organizer yang menarik tentu tidak lupa peran masyarakat lokal di setiap check poin penyedia makanan minuman dan adanya peran aktif dari komunitas lokal Jogja  untuk mengatur jalan setiap persimpangan jalan yang di laluinya.

Akhir kisah ini.
Serangkaian kegiatan Bersepeda dari tda_tdp_kai sampai il festino aku selalu ada di sisi mereka dan memahami setiap persimpangan jalan.

Mungkin inilah narasiku yang mungkin pembaca membacanya hasil tulisan terlalu panjang untuk tetap bertahan lama membacanya.

Namun demikian ijinkan aku berbagi kenangan perjalanan event ini.

Atau menjaga kalian para peserta ini agar tetap nyaman dan selamat dalam Bersepeda dari berbagai titik titik yang akan menggangu aktifitas Bersepeda.

Sedangkan yang bisa aku lakukan selajutnya hanyalah dengan menulis kisah klasik event ini.

Dan itu adakalanya setiap event ada yang menarik ada kekurangan yang dimiliki maka semua itu pilihan.

Dari yang terbaik bagi mereka para pelaksana event punya cara tersendiri.

Dan bagi penulis harapannya para pembaca di sini agar menyukai membaca blog ini itu saja.
Di setiap event lho.... selalu ada di Kamu_kamu lagi,yink !!?

Sebenarnya penulis bukanlah siapa-siapa dan seorang yang menarik apalagi bisa membeli dan memakainya sepeda balap karena itu bukan impian bagi penulis.

Tetapi aku matakayuhan_ku merasa bangga bisa di ikutkan dengan event sepeda yang ada di Jogja ini karena acaranya yang ada selalu unik,romantis dan di kemas begitu asyiknya menjual keistimewaan kota Jogja dan sekitarnya ini.

Hari ini setelah dari stadion Mandala Krida Jogjakarta lalu menuju 2 titik jaga masing masing sesuai dengan job Marshal sampai akhir acara kembali ke titik start sekitar jam 13.30 wib.

Ada perasaan bangga bisa mengikuti sampai akhir event ini walau terkadang ada saja rintangan yang menghadang semuanya itu menjadi pembelajaran di event Marshal il Festino mulai dari recruitman,breifing sampai pelaksanaan kegiatan balap sepeda ini.

Dan terima kasih teman teman Marshal selama event ini berlangsung dan sampai jumpa di event Marshal berikutnya.... Ingat sekali lagi jangan lupa bahagia untuk kita semua.

Sang juara.
...... Lalu ketika semua peserta balap sepeda itu tidak seperti saat star lalu kamu terbiasa sendiri tanpa semuanya.
Sampai sini paham !!?.

Bahwa kamu adalah yang paling ter_depan.... Maka jangan takut sendiri tapi tetap terus bergerak atas kemenangan yang ingin diraih dengan jarak yang cukup jauh ini.

...... setidaknya kamu sekarang sudah ada nama baru yaitu juara _il festino Jogja dan selamat menjadi juaranya..... Mas bro !!.

Dan.
Tulisan ini di ambil dari berbagai tautan berita tentang il Festino dan menjadi pelaku Marshal di titik pertama di perempatan Bantul dan perempatan Giwangan Yogyakarta.

Lihat juga di Instragram ;
https://www.instagram.com/reel/Ci7eQprJjU1/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Harapannya.
Di event il Festino kelak akan menjadi gambaran lebih seru lagi, serem dan tambah banyak peserta iku ketok men di event kota kota selanjutnya.


Semoga sukses il Festino di tahun berikutnya.

Selesai.
Penulis.

Senin, 19 September 2022

Gowes Tandur di bekas Tobong gamping Wonosari gunung kidul.

Gowes untuk Bumi 2022.

Sebenarnya penulis mencoba memahami situasi yang ada dan kembali gowes ;

Ke tujuan watu obong Wonosari Gunungkidul Yogyakarta di tanggal 17'9'2022.
Tikum di balai pengolahan aliran sungai jalan gedong kuning 172 Jogja. 
Waktu di hari Sabtu jam 630 dan 7.30 wib jam keberangkatan.

Mengulik perhatian pesepeda Jogja.

Seperti curhatan jalanan itu seakan penulis mencoba memahami bahwa orang yang berfikir besar akan bercerita tentang ide.
Sedangkan orang menengah tentang situasi dari peristiwa dan orang kerdil bercerita tentang orang lain.

Walau penulis ini suka ngomong ide ide tetapi selalu di kecilkan bahkan tidak di anggap apa apa ..... tetapi itulah sebabnya mengapa penulis tetap bertahan berfikir dan menulis.

Seiring waktu berjalan begitu cepat penulis juga masih ngomongin ide  melalui cara yang tanpa polusi berbaur dengan lingkungan barunya mulai gowes bareng sampai berbagi rasa dan bertutur kata dalam bahasa hijaukan bumi dan langit biru.

Toh sebenarnya penulis tidak pintar tapi semoga hasil tulisan ini semakin mudah di pahami dan rasional.

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.

Baca juga di blog ini ;
Tandur demi sumber kehidupan alam pegunungan.

Pelaku adat.

Pemangku adat dari dinas ppkl yaitu pengendalian pencernaan kerusakan lingkungan dan klhk yaitu kementrian lingkungan hidup dan kehutanan.
Dan komunitas gowes untuk bumi.

Fungsi dan tujuan.
Caranya pemangku adat akan memberi masukan bagaimana caranya agar bisa mendorong dan mempercepat pelaksanaan kegiatan.
Sedangkan pelaku dari komunitas gowes untuk bumi .... !!?.

Cerita di mulai saja.

Cerita perjalanan sepeda seperti putaran waktu berjalan begitu cepat karena waktu kemaren bisa saja menciptakan kenangan,hari ini bisa menjadi harapan dan esok bisa menjadi jawaban lainnya di tempat ini.
Dan tempat ini masih juga mencari warna !!?.

Seandainya tempat ini jadi hambatan, kesulitan, keterbatasan lalu kini saatnya di ciptakan aturan para pemegang adat bukan untuk meng_hakimi apalagi meng_khiamatkan tempat ini.

Tetapi ....agar sisi lain kehidupan menjadi tentram,tidak bising oleh suara suara mesin menghasilkan polusi sehingga mempunyai nilai berharga dari kehidupan lainnya itu ada nilainya.
Gowes Tandur di bekas Tobong gamping Wonosari gunung kidul.

Lalu.... Setelah ini bagaimana cara membangun nilai itu !!?.

Dengan adanya acara gowes untuk bumi ini saling melengkapi dengan menggunakan sepeda.

Walau sebenarnya masih ada tempat tempat gowes sepeda yang menarik di sekitar sini ada wisata pasar Gari,sendang Rosario
dan tempat baru kali ini yang di sebut dengan Bumi Watu Obong di wilayah Wonosari Gunungkidul Yogyakarta.

Sejarah singkat.

Bumi watu Obong merupakan salah satu tempat untuk penambangan dan membakar batu gamping atau bisa di sebut juga tempat Tobong gamping sebagai mata pencarian warga setempat.
Tapi berjalannya waktu menjadi harapan dan cara pandang yang berbeda maka diharuskan melakukan perubahan.


Saat ini tinggal sejarah dari tanah terbelengkai dengan rerumputan kini di jadikan tempat yang terawat lalu di tanami berbagai macam tanda pohon.

Dan mungkin saja tempat ini bisa di jadikan monumen saksi sejarah masa lalu yang nyata ada di tempat ini.

Niat gowes pulang pergi.
Gowes Tandur di bekas Tobong gamping Wonosari gunung kidul. 

Aku menjadi saksi sejarah tempat ini juga pelaku, penulis mencoba memahami situasi yang ada di tempat ini dengan Bersepeda tidak lupa untuk cek kondisi sepeda,siap secara fisik dan asupan makanan minuman yang cukup agar tidak lelah serta dehidrasi pada membran tenggorokan.

Waktu pagi hari udaranya sangat baik tetapi menjelang siang semakin terik matahari dekat dengan kepala ini.

Untuk keterlibatan dari berbagai komunitas yang ikut serta di harapkan mampu memberi kesadaran untuk terus membangun lingkungan barunya mulai dari awal demi aktivitas sehari-hari yang lebih baik lagi.... Amien.

Aku merasa beruntung bisa ikut acara ini secara gratisan apalagi sudah dapat Jersey yang bagus.makanan pengiring.makan di titik finis dan bagi yang sabar untuk menanti undian sepeda gunung menjadi hiburan yang menarik di hari Sabtu gowes ke Wonosari Gunungkidul Yogyakarta.

Selama gowes tetap pada tujuan membangun keterkaitan sesama pesepeda masih di barisan belakang dan untungnya lagi saat lepas di perempatan pasar gading ada orang orang baik yang mengenal aku sebagai cah ngepit.

Mereka teman penggemar sepeda fedgundul atau federal Gunungkidul yang ikut aktifitas secara sukarela mengarahkan jalur dan jalan dari Jogja ini menuju titik finis.

Seperti membangun keterkaitan setelah pemangku tertinggi datang ke tempat ini aku pamitan dengan teman teman Goweser Wonosari untuk balik Jogja lagi.

Ataupun ada yang mengingatkan lagi

 "Apa tidak menunggu undian dorpres sepeda saja dulu "celetuknya.

Lalu aku jawab 
Biar kalau memang di dapat biar itu menjadikan rejekinya warga di sini itu saja...!!.

Aku sambil ngetos tangan kanan dan mengucapkan selamat tinggal...mas !?.
......hati hati lho seru sekalian mereka kepadaku !?.

Dan terima kasih atas sambutan yang sangat baik dari teman teman federal dan panitia acara gowes bumi yang hebat hebat menyiapkan acara kali ini serta keramahan penduduk sekitar sini.


Jalan bersepedanya kurang jauh.

Saat ngobrol dengan teman disini sempat ngobrol tentang asyiknya mumpung di sini harus mengerti dan menikmati indahnya berbagi jalanan di alam pegunungan gamping juga harus ke kota Wonosari Gunungkidul agar memori bisa mengingat menjadi mesin waktu bisa untuk membuat mapping wilayah Wonosari.
...... Bukan waktu yang mudah tapi kesempatan untuk tetap bertahan di jalanan sampai menuju alun alun Wonosari itu sesuatu banget.... Bro !?.

Kok malah keblasuk sampai kota Wonosari.

Dari keterangan yang ada aku beranikan menyusuri jalanan yang panas sekitar jam 12.00 siang' sudah sampai alun alun Wonosari.

Seperti halnya... aku menulis juga seperti alunan nafas yang terkadang kuat berhembus dan kadang terisak Isak karena jalan menanjak tapi inilah nafas kehidupan alam semesta yang kita butuhkan agar tetap terus berkarya menghasilkan tulisan blog yang menarik.

Toh aku bukan penulis yang mahir namun demikian ijinkan aku berbagi kenangan perjalanan gowes ke bukit tingkat satu sisi timur kota Jogja.

Sebagian orang lain Bersepeda hal biasa tapi bagiku untuk membangun nilai mencari bahagia dan semangat  sebagai kebutuhan yang terus dilakukan 

Kalau anda bertanya !!?...soal target itu terlalu banyak maunya dan luas jangkauannya tapi soal waktu bisa saja sampai jam 16.00 sore baru sampai juga lagi.

Inilah kesempatan untuk melakukan perubahan terhadap lingkungan barunya yang menarik dari informasi tandur kali ini.

Telah usai untuk kembali' ke Jogja lagi dengan sepeda di gowes ini berakhir sekitar jam 16.00 wib hal ini terlalu lama karena merasa jadi pingin melihat jalanan di alun alun kota Wonosari Gunungkidul Yogyakarta.

Kita saling menunggu dan saling kait mengait agar bisa sampai ke Jogja dengan aman dan selamat itu saja.

Selesai.

Cerita;
Gowes Tandur di bekas Tobong gamping Wonosari gunung kidul. 



**Seri Petualangan Baru: "Gowes Tandur di Bekas Tobong Gamping Wonosari"**

---

**Bab 1: Keberangkatan**

Hari itu, jam di layar ponsel menunjukkan pukul 10.00 pagi saat kami memulai petualangan dari Jogja. Dengan sepeda siap dan semangat membara, kami berangkat menuju Wonosari. Perjalanan dimulai dengan penuh antusiasme, melintasi jalanan yang masih sepi dan udara pagi yang segar. 

**Bab 2: Menembus Jejak Sejarah**

Setelah beberapa jam bersepeda, kami tiba di bekas tobong gamping di Wonosari. Tempat ini menyimpan jejak sejarah yang menarik. Gamping yang dulu digunakan sebagai bahan bangunan kini menyisakan bentuk-bentuk unik dan lanskap yang tidak biasa. Kami berhenti sejenak untuk berfoto dan mengeksplorasi area tersebut, berusaha memahami bagaimana tempat ini pernah menjadi pusat industri.

**Bab 3: Tantangan di Tengah Perjalanan**

Tak lama setelah berkeliling, kami menghadapi tantangan. Salah satu sepeda mengalami masalah teknis, dan kami terpaksa berhenti untuk memperbaikinya. Sementara menunggu, kami mengisi waktu dengan berbincang dan menikmati pemandangan alam sekitar. Meskipun ada sedikit keterlambatan, suasana tetap ceria dan penuh keceriaan.

**Bab 4: Melanjutkan Perjalanan**

Setelah sepeda diperbaiki, kami melanjutkan perjalanan menuju alun-alun kota Wonosari. Pemandangan kota kecil ini menawarkan keindahan yang berbeda dari Jogja. Kami berhenti sejenak di alun-alun, menikmati suasana dan menjelajahi beberapa toko kecil yang ada di sekitar.

**Bab 5: Perjalanan Pulang**

Sekitar pukul 16.00 sore, kami memutuskan untuk kembali ke Jogja. Perjalanan pulang terasa lebih santai, dan kami saling mengingat kembali momen-momen selama perjalanan. Kami menyadari bahwa meskipun perjalanan ini memakan waktu lebih lama dari yang direncanakan, setiap detiknya sangat berarti.

**Epilog:**

Akhirnya, kami tiba kembali di Jogja dengan selamat. Meskipun perjalanan ini panjang dan melelahkan, kami merasa puas dan bahagia. Gowes Tandur kali ini tidak hanya menguji ketahanan fisik kami, tetapi juga mempererat tali persahabatan. Kini, kami siap untuk petualangan selanjutnya.



.......


Kamis, 08 September 2022

Pengabdi pit pitan 2.

Pengabdi Pit Pitan 2: Perjalanan Baru di Dunia Sepeda.

Jalan ceritaku dalam memberikan hiburan yang menarik dan berkesan kepada pembaca masih panjang. Selamat datang kembali bersama saya, Wiwing WS, penulis kisah klasik bersepeda dan pemilik akun Matakayuhanku. Kali ini, kita akan mengupas lebih dalam mengenai para pesepeda dan kondisi kewarasan akal sehat mereka. Apakah mereka sudah move on atau malah terjebak dalam situasi yang sama?

Di "Pengabdi Pit Pitan 2," saya ingin menjelajahi bagaimana para pesepeda Jogja berinteraksi dan bergantung satu sama lain. Mereka menjadi keluarga yang tidak bisa dipisahkan, tidak hanya karena kebiasaan bersepeda, tetapi juga karena kebersamaan dalam menikmati kuliner dan berbagi cerita di blog Matakayuhanku.

Sepeda bukan hanya alat olahraga yang menguras keringat dan menjaga kesehatan fisik, tetapi juga menguji akal pikiran dan emosi. Jika Anda membaca blog ini dan tertarik untuk mencoba bersepeda, Anda mungkin bertanya mengapa harus melakukannya. Para pelaku "Pengabdi Pit Pitan 2" sudah membuktikan bahwa bersepeda membawa banyak kisah dramatis yang tidak pernah habis.

Pengabdi pit pitan 2.

Saat ini, banyak orang baru yang mulai bersepeda karena kenaikan harga BBM, yang membuat sepeda lebih menarik dibandingkan sepeda motor. Namun, banyak yang hanya ingin bergabung untuk menghindari rasa capek dan kepanasan tanpa benar-benar memahami esensi bersepeda.

Ada beberapa yang berusaha membangun citra diri dengan cara yang tidak jujur, berusaha menarik perhatian orang lain dengan cara yang tidak pantas. Namun, tetap ada mereka yang bertahan demi mengejar mimpi dan menaikkan pamor di dunia bersepeda.

Pengalaman ini juga mengungkap bagaimana para pesepeda baru berusaha menaikkan pamor mereka dengan berbagai cara, dari mengganti sepeda hingga kaos atau jersey. Di satu sisi, hal ini menandakan semangat mereka, tetapi di sisi lain, bisa menjadi sumber stres dan ketidaknyamanan.

Menghadapi tantangan dan tekanan emosional saat bersepeda adalah ujian yang nyata. Menghadapi tanjakan panjang dan situasi sulit di jalanan sering kali mengungkapkan karakter asli seseorang. Penting untuk memahami bahwa menjadi pesepeda yang bahagia bukanlah tentang berapa banyak foto yang diunggah atau seberapa mahal sepeda yang dimiliki, tetapi tentang bagaimana kita menghargai perjalanan dan kebersamaan.

Seperti yang dicontohkan oleh "cah Wingi sore," membangun citra dan mencari pengakuan bisa menjadi jebakan. Mereka yang mencoba bersepeda dengan tujuan untuk mencari perhatian sering kali terjebak dalam persaingan yang tidak perlu. Sementara itu, banyak pesepeda yang lebih senang bersepeda secara diam-diam, menikmati perjalanan tanpa drama.

Kisah ini berlanjut dengan bagaimana komunitas sepeda terus berkembang dan berubah. Ada yang baru bergabung dan ada yang memilih untuk tetap berada di lingkungan lama, semua dengan tujuan untuk menjalin kebersamaan dan menjaga kesehatan.

Pengabdi pit pitan 2.

Akhir kata, "Pengabdi Pit Pitan 2" mengajarkan kita bahwa bersepeda bukan hanya tentang fisik tetapi juga tentang bagaimana kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan menjaga hubungan dengan sesama pesepeda. Semoga penulis semakin mahir dalam menyampaikan kisah-kisah bersepeda dan bisa menjadi inspirasi bagi pembaca.

Sampai jumpa lagi dengan kisah klasik bersepeda berikutnya. Selamat bersepeda dan semoga selalu sehat!

Selesai.
Penulis.

Blog Edisi unggulan

Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.

Jogja' Folding Bike 2024. Untuk memperingati HUT RI kali ini kami memutuskan untuk merayakannya dengan cara yang berbeda dengan cara ber...