Kita bergerak bersama di bulan suci Ramadhan 1441 H untuk berniat baik dengan bike di Minggu sore pada jam 16,00 wib waktu tanggal 10 Mei 2020 ini semoga harapan ini berjalan dengan lancar.
Saat yang di lakukan berbagi nasi kotak dan masker ini di kerjakan masakannya oleh mama mama hebat dari keluarga Jcc sendiri.
Dan masker dari partisipan mantenan Jcc sendiri dan dari komunitas MOI Jogja juga ikut membantu.
Serta dana yang di peroleh dari uang kas di tambah donasi dari papa papa hebat yang asyik dan royal kepada komunitas ini.
Sedangkan kita sebagai cah lapangan mengemban amanah untuk membagikan dengan sepeda dan di salurkan dengan iringan 2 mobil yang siap membantu.
Ini dan itu.
Saat anda bertanya sampai kapan virus covid 19 ini berakhir saat kita mulai bosan di rumah saja dan ingin bebas bersepeda lagi !??
Cukup sebisanya saya menjawab misalkan bila sudah di temukan penangkal virusnya atau bagaimana kita memutus mata rantai berjalannya virus itu.
Entah kita.......perlu di uji karena sewaktu waktu bisa saja terjangkit ini itunya dari datangnya virus itu.
Saat kita sedikit ngeyel saat ini bisa saja berkeliaran di jalanan kota ini.
Lalu untuk apa dan mengapa !??
Atau lainnya bertanya lagi dengan hal yang sama misalkan kenapa tidak keluar rumah padahal imun kamu sehat karena sering berolahraga dan apa tidak jenuh.
Maka meniatkan diri ikut menjalankan amanah itu dengan ikhlas untuk di sampaikan kepada yang membutuhkan.
Walaupun jumlah yang kami berikan dan taburkan adalah benih kebaikan di bulan penuh barokah ini seperti ungkapan ;
_ menerima adalah amanah.
_ memberikan kepada sesama adalah menanam kebajikan di saat mereka berpuasa.
Tapi di niat baik itu semoga dapat berkah jalan yang lancar dalam membagikan takjil berbuka puasa di jalanan yang tersedia berjumlah 300 nasi kotak dan 300 masker untuk saat ini sambil menunggu episode 02 selanjutnya.
Bismilah.....saat kita menyadari kita sehat imunnya dan siap menguatkan tenaga penuh saat kita baru menjalankan puasa maka bila pada niat d ingin ikut gowes berbagi dipersilahkan ikut gowes sampai magrib kemudian berbuka bersama di alun alun Utara jogja.
Tapi tetap taat himbauan pemerintah untuk mencegah itu lebih baik daripada mengobati.
Saat .....kita tidak bisa merubah keadaan saat virus ini sampai kapan hilangnya tetapi sekarang bulannya Ramadhan yang suci penuh ampunan ini kita bisa bisanya maju ke depan sana dalam berjuang dalam kebajikan bersama sama.
Di saat ini masalahnya...... orang bisa hidup yang kuat kondisinya dan mati yang lemah imunnya walau itu urusan masing masing orang dengan Tuhan Nya tetapi kasihan juga bila melihat beban para tenaga medis yang berjuang di garda depan itu semakin berat dan beresiko mendekati ajal yang lebih dari pada yang di luar ini masih pada ngeyel..
Jadi........!?
Jadi saat ini saya tidak ingin memperdebatkan mau di rumah saja,mau di jalanan atau aturan yang di anjurkan pemerintah soal wabah menular itu harus di pahami rakyat Indonesia.
Hanya ingin nandur srawung saat ini hanya ingin mem_baiki kepada orang baik yang suka bike itu saat ia mengikutkan saya dalam acara kali ini.
Walau mereka yang di lapangan dalam berbagi sedang puasa tetapi semangatnya luar biasa di sore ini sudah berkumpul tepat waktu dan memutuskan jalur gowes berbagi nasi kotak dan masker menjelang waktu berbuka puasa untuk melintasi sisi timur selatan kota jogjakarta.
Selanjutnya........!??
Nggak perlu cara dan aturan harus bagaimana di saat keluar dari rumah sampai di jalanan itu juga punya logika dan hati dalam menakar keadaan .
Karena kita lagi ke condong demi eksistensi komunitas JcC Jogja perlu ego untuk bisa peduli ke sesama di jalanan sana itu.
Walau saat itu juga terdengar cerita curhatan kalau ia di rumah saja ada rasa bosan dan kangen bertemu teman gowes .
Karena secara alamiah kita tetap hati hati menjaga imun tubuh dan jaga jarak tidak salaman atau menggunakan masker serta cuci tangan sebelum makan atau memegang bagian wajah tertentu.
Dan.
Setelah saya ungkapkan ini itunya para pembaca jangan berburuk sangka dan seharusnya itu di hindari .
Aku kamu dan Jcc.
Ketika saya menjadi temanmu itulah kehidupan dan apa adanya yang lagi bermimpi dapat menemukan cerita cerita klasik yang asyik dalam perjalananya kali ini.
Nah......!??
Ketika sesuatu di lakukan sebagai aktifitas akan lebih tertantang dengan ikut serta merasakan maka perlu bergabung dengan komunitas untuk menyalurkan kegemaran bersepeda.
Apalagi menjaga imun tubuh kita perlu olah raga yang pas takarannya.
Apalagi kebersamaan itu saling menguatkan ,menyemangati dan bertukar informasi menjadi nikmat secara psikologis bagi bapak bapak petangguh jalanan ini.
Bahkan setelah beberapa acara yang saya ikuti bersama mereka setidaknya kisah klasik selalu indah pada akhirnya.
Apalagi nilai umur dari komunitas jcc sudah 10 tahun dalam merayakan happy bike di sekitaran bulan Maret 2020 itu sudah menebar kisah gowes di antara komunitas yang ada di seputaran Jogja ini.
Lalu......!!?
Inilah kisah rencana semula untuk happy bike tetapi adanya pesta milad JcC berkumpul buyar setelah pandemi virus covid 19 ini muncul begitu saja seakan membuyarkan segala rencana dan merusak tatanan di belahan negara lainnya.
Dan.......!??
Karena sesuatu hal itu maka ada ide untuk mengganti acara kali ini dengan judul JcC berbagi untuk sesama jilid 01 mendapat persetujuan semua anggota komunitas dan dapat sponsor dari mana saja.
Bismillah.......!!?
Di rayakan bukan lagi pesta meriah......tetapi di ganti dengan cara berbagi di bulan Ramadhan 1441 H ini dan saat covid 19 ini semoga dapat meringankan bagi penerima donasi dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua_amien.
Lalu aku dan kamu ......seakan sekelompok dalam satu hobi yang membedakan hanya nilai sepeda dan keberuntungan setiap orang berbeda beda.
Ada yang harus bersabar dan satunya memberi untuk berbagi karena banyak rejekinya.
Ya....katanya dan akhirnya di sini semua adalah kalangan bos yang sudah mapan secara ekonomi sosialnya itu baik dan suka bike jadi soal bersuka bike selalu di akomodasi sebagai sponsor dan siapa saja di komunitas ini yang Selo serta siap itu seakan menjadi mudah.
Lalu soal .......tempat dan orangnya di JCC ini ada yang tinggal di desa dan di kota Jogja dalam memilih hobi bersepeda.
Misalkan yang di desa lebih condong ke gotong royongan dalam kebersamaan untuk menambah pertemanan yang semakin guyup rukun.
Sedangkan orang kota sekedar gowes pas Selo waktunya untuk memperoleh pengakuan dan ingin tampil beda dengan modernitas sepeda berkelas untuk menaikkan harga diri.
Tetapi.....orang desa lebih sempat secara rutin berlatih sedangkan orang kota selalu terbagi dengan tugas negaranya itu.
Atau......selebihnya komunitas di JCC ini di dominasi oleh bapak bapak gaul dan terkadang slenk ngek an ngomong soal nganu dan ngene sudah saling memahami satu sama lainnya saat saya mulai memahami situasi ini adalah redho peng-galih di masa tuanya agar bisa menikmati kebersamaan yang asyik ya seperti ini adanya dengan saling mengerti dan sedikit guyonan.
Akhirnya 👉 .
Dalam satu paket semua sudah di kisah kan dan di sepakati tinggal kebersamaan di jalani seakan menjadi mudah dan asyik.
Sampai detik ini saya kuti acara bersama JcC Jogja itu saya hanyalah orang biasa tidak apa apa dan bukan siapa siapa ini seakan di jadikan orang penting dan sering di ajak susah sudah biasa dan itu nggak nyusahin.
Tentang penulis.
Saya orangnya masih suka mengeluh kalau ketemu jalanan yang semu dan harus menanjak apalagi melihat diri ini.
Bukan orang yang tidak bersyukur dan terkadang jadi pecundang yang dikit dikit minder dan mengeluh ....itu boleh Khan,bro !!
Tapi saya sarankan keluh itu ganti dengan semangat yang positif seperti dengan cara mengisi dengan baik atau menulis blog ini adalah cara menetralkan ego mu itu.
Saat hatimu bisa jadi tenang dan akhirnya ada rasa mulai bersyukur.
Anggap saja ini sebagai bentuk ungkapan bahasa Jawa yaitu soal sawang sinawang yang artinya nek sawang mungkin kamu bisa di ajak melihat sawangane oponeh Ono sek ngumbar sepeda iso di ajak gowes adoh oponeh jok mampir warung sate terus gulai daging wedus....nah tho.
Lalu.....nikmat itu sawang sinawang tapi ojok mbok anggep artine Sinau nek Awang Awang jok ngalamun mikir iso duwe sepeda merk sultan kae malah iso oleng jiwa ragamu.....lee !?.
Dan hidup itu pasti ada solusinya.
Tinggal kamu memilih stay at.......!?
Selesai.