Rabu, 29 Juni 2022

Gowes waduk Kedung Ombo..


Langkah awal Ingak inguk waduk Kedung Ombo Grobogan Jawa tengah Indonesia.

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi bacaan yang penuh hiburan,menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.

Hari ini gowes kemana !?.

Di hari Minggu 26 Juni 2022 di mulai dari titik kumpul di Janti Jogja di jam 06.45 - 22.00 waktu kembali dari bendungan Kedung Ombo ke Jogja lagi.

Dengan jarak nyaman sepeda MTB dari ukuran ban radial luar ukuran 27.5+210 itu lebih dari 200 km di capai jauhnya pulang pergi dalam waktu sehari semalam menuju tujuan bendungan Kedung Ombo Grobogan Jawa tengah.

Foto; ilustrasi editan saja untuk penghias blog ini.

Mulai saja kisah pagi ini.

Acara kali ini di ikuti 150 peserta yang ikut gowes dan 30 orang lagi yang tidak gowes mempunyai tugas mulia melayani untuk membuka jalan di setiap persimpangan jalan dengan sepeda motor.

Dan lainnya ngomongin para penggowes untuk segera makan minum di setiap pemberhentian yang di pilih sebanyak 3 tempat pemberhentian turun minum dan di sediakan makanan dari 2 mobil yang berisi aneka kue serta buah segar.

Walau ada saja kisah drama salah ambil jalan seharusnya putar kiri malah keasyikan di jalan menurun toh semua itu bikin drama gowes yang patut di contohkan dari tim cek rute sebelumnya kurang komunikasi.
Dan situasi ini membuat adu argumentasi di pinggir jalan saat saya menganggap itu sedikit buat hiburan pagi hari melihat situasi seperti ini.

Toh.... Semua cerita gowes kalau ada drama seperti itu menjadi kembangnya bersepeda di manapun tetap tidak ada yang sempurna itu saja.
Mungkin karena gemesnya peserta dari tadi selalu terpaku pada pengatur jalur di depan menjadi irit iritan sepeda yang panjang itu terpaku di kecepatan di bawah 25 km/h saja.

Atau gowes kali ini mengganggu lalu lintas toh pada sengit mungkin saja melihat keberadaan kita di jalanan pagi itu.
Apa lagi yang mengaku kuat gowes nya itu....sek do sengit yo ben !!?.

Toh seperti ungkapan berikut ini ;
...... ... Gowes sekarang ini okeh pesertanya,panjang jalan rutenya,komplet hawa cuaca hari ini dan...!?.

Foto ; ilustrasi di Kedung Ombo.

Lalu inilah kisah saya yang semula hanya terbayang jauhnya dan kini terbukti sampai ke Jogja lagi sekitar jam 22.00 wib.
Akhirnya bisa menilai kekuatan diri sendiri kalau gowes di paksakan melebihi batas normal atau bahkan lebih dari jarak yang biasa di lakukan dalam sehari.

Foto ; ilustrasi 150 goweser memadati jalan raya.

Dan situasi gowes berjarak ini bikin tubuh makin melar sana sini termasuk pandangan mata yang kendur kabur oleh panas dan berganti hujan lebat secara alami dan cepat berubah cuaca yang sangat ekstrim.

Lalu lelahnya bersepeda itu bikin ngilu di persendian otot dan sendi lutut yang akan terjadi kontraksi otot berhenti kalau tidak berhenti sampai disitu ada batasan usia yang sangat penting bagi tubuh manusia.

Saat gowes berangkat dari rumah sekitar jam 5.15 wib dan kumpul bareng berangkat jam 6.45 wib.
Waktu berangkat dari rumah saat itu masih gelap gulita tanpa matahari yang cukup panas dan pulang lagi ke Jogja sudah gelap di malam hari.

Banyak sekali kenangan terindah dalam hidupku yang asyik bisa dilihat seperti hari ini.
Dan sampai di tujuan yang ingin dicapai dengan kendaraan sepeda gunung ini.

Juga akan memberikan dampak positif proses bagi saya dan perkembangan gowes sepeda berikutnya akan lebih paham jalur lintas daerah ini 

Dan akan membuat jalan lebih mudah karena sudah hapal betul seluk beluknya menuju tempat yang sama seperti di Kedung Ombo dan sekitarnya.

Mungkin saja saya akan kembali lagi dengan cara berbeda dan lebih memilih menggunakan moda transportasi motor yang lebih mudah sampai kesini.
Dan hal utama untuk di ulang lagi karena sudah tahu jalan alternatif yang lebih cepat.

Tapi kali ini saya seperti meraba raba jalanan di bagian setiap sudut jalan yang tidak pernah tahu arahnya dan tanda yang harus di ingat untuk mendapatkan pandangan mata kemudian di rasakan sensasi perih nya jalur ini. 

Walau dengan ada saja ungkapkan seorang teman seperti ini .....!?

Tekan lokasi tidak !?.
Atau malah nggak balik ke Jogja lagi !!?.
Atau masih ingat jalan pulangnya to... yink !?
Kamu kuat sampai ...... !!?

...... .... Yo,Kuwat to om raketan ro mbrebes milli karo ngenjot pedal sepeda kayuh.

Sebenarnya sudah cukup itu saja gowes nya dan tidak terkecuali dengan cara seperti ini.
Dan ... maksud hati !!?.

Tapi soal keinginan berkata lain gowes walau hujan hujan di jalani yang membuat tubuh menjadi lebih mudah lelah masuk angin dan hujan deras yang mengguyur tubuh manusia manusia ini terus berusaha melaju menggunakan baju plastik berwarna warna warni menghiasi jalanan.

Saat kehujanan ini melalui proses panjang akan membuat kita lebih baik lagi karena terbiasa untuk melakukan sesuatu tanpa harus menunggu hujan reda bisa tidak bisa pulang kerumahnya.

Walau terasa miris takut akan sakit ataupun takut di tinggalkan oleh barisan depan yang lebih kuat gowes nya malah bisa saja ketarik dengan terpaksa.

Kondisi jalan rolling naik turun dengan segala upaya dan sisa sisa keikhlasan.
Saat pulang jalan masih rolling apalagi sudah terdengar suara gemuruh dari atas sana di berbagai sumber tanda mau hujan turun.

Untungnya sampai di bawah bukit dataran lagi di dusun_ Ngandol dekat lapangan bola desa sumber Lawang dekat lalu menuju toserba Indomaret mulai berubah cuaca gerimis dan angin awal hujan itu mematahkan daun daun berserakan di sana sini.

Dan mengusik ketenangan mata ini serta tenaga dalam di keluarkan untuk  menguji seberapa kuat kemauan dan tekad untuk menerobos jalan persimpangan jalan kereta.

Lalu lurus belok kiri untuk mampir di warung Indomaret di jalan solo Purwodadi km 20.
Karena kehujanan kita berteduh di toko apotek dari jam 15.30_17.00 wib.

Kita melihat hujan mulai berubah gerimis lagi tanda teman gowes di belakang sana mulai mengajak mulai star lagi.
Lalu menuju tempat angkringan untuk mencari susu jahe dan makan secukupnya di dekat persimpangan rel kereta api.

Jalan masih panjang untuk pulang dengan kondisi jas hujan basah kuyup dan tubuh kedinginan menggigil !!

Semua itu berusaha agar bisa sampai dan kembali lagi ke Jogja lagi dengan aman,selamat,sehat dan membawa kenangan asyik yang baru lagi.

Foto ; ilustrasi jarak tempuh menurut strava sedikit salah karena sinyal hp terkadang blang.

Ingat..... !!?.

Kisah kisah perih ini membuat saya kembali lagi bersemangat untuk bisa membuat sebuah karya sastra yang lebih baik lagi.

Atau ada saja kisah unik dalam pikiran saya melayang ke arah kanan kiri dan ke bawah untuk mendapatkan hasil kata dan huruf di rangkai menjadi maksimal dalam bentuk apapun bisa menjadi alternatif tulisan blog saya ini.

Lalu saat pikiran melayang saat itu ...... Cuma bisa bilang kalau tidak mau ketinggalan cerita klasik pantau terus blog iyinkws.blogspot.com.......jangan lupa !?.

Yang lagi viral soal pamer foto di medsos.

Kata pamer atau memamerkan atau dalam bahasa lain berarti show off.

Dan menurut artinya sesuatu yang dimiliki oleh seorang dengan maksud untuk mendapatkan hasil dari orang lain dan kemudian memperlihatkan kelebihan yang dimiliki lalu menyombongkan diri.

Maka dari sekian banyaknya orang yang memiliki nilai yang lebih gila atau pemalu itu punya caranya sendiri untuk melakukan sesuatu untuk mendapatkan kebahagiaan pamer di media sosial sampai lupa untuk..... ...!?.

Soal bentuk Pamer Foto.

Lalu tulisan adalah bentuk aktualisasi nilai-nilai budaya pamer terselubung tentang hujan deras dan jalan yang naik turun dengan rolling sepanjang 40 km bolak balik jalan rolling.

Atau bentuk sambatnya penulis ini yang mulai merasa mbrebes milli eluh air mata campur air hujan ngrasake dalan ambyar koyo ngene.

Dan leh ku sambat meneh saat hujan kadang terjerembab di lobang jalan raya yang rusak ber air.
Dan itu menghubungkan ke kota Klaten juga lagi perbaikan jalan raya....kok tak rasak rasak ke kok rusak kabeh jalannya !?.

Di saat harus dilakukan dengan cara seperti ini yang terkadang bentuk ini bukan gowes kekinian yang biasa di lakukan oleh seorang yang kurang waras.

Tapi mboh jerone ati iki rasanya jangan di gagas rasa dari perasaan saat itu soalnya iki jenenge hobi iku kudu penuh sensasi dan jadi jalan nya di ikhlasin saja.

Karena masih ada di depan sana dan di belakang sana mereka juga  teman lagi gowes akan mengikuti langkah ini dengan bahagia nya masing-masing..... !?.

.....hari ini ojo di gawe susah apalagi di getunin maka pesan penulis di nikmati saja prosesnya karena suatu hari nanti kamu bisa menertawakan ketidak warasan kamu.

Pada kisaran waktu yang tepat dan sesuai keinginan anda untuk mendapatkan kisah ini berikutnya di blog berikutnya.
Dengan judul episode 02 ; 

Tilik waduk Kedung Ombo.

Foto ; mapping dari jalan utama ke waduk Kedung Ombo versi penulis.

Ini saja untuk kisah nyata seorang yang memiliki tingkat pertumbuhan dan produksi tenaga berlebih.

Atau untuk sekedar pamer foto dan cerita perjalanan menuju tempat gowes yang paling sering ditemukan pada kegiatan anak sepeda pada umumnya yang lagi viral di datangi.

Itu saja untuk kali ini.

Selesai.
Penulis
iyink ws.
Jogja Juni 2022.

R
Pada hari Minggu, 26 Juni 2022, aku memulai perjalanan bersepeda yang penuh tantangan dari Janti, Jogja, menuju Waduk Kedung Ombo di Grobogan, Jawa Tengah. Aku bergabung dengan sekitar 150 peserta lainnya, sementara 30 orang lainnya bertugas sebagai pemandu dan penyedia makanan di sepanjang rute.

Saat kami berangkat dari Janti pukul 06.45 WIB, suasana masih gelap. Kami bersepeda dengan semangat meskipun hujan deras menghalangi pandangan dan memperberat langkah. Perjalanan ini menguji ketahanan fisik dan mental kami. Jalanan bergelombang dan cuaca yang tak bersahabat memaksa kami melawan kelelahan dan rasa dingin yang menggigit.

Di tengah perjalanan, suhu yang panas berubah menjadi hujan lebat, membuat kami basah kuyup dan tubuh terasa semakin lelah. Setiap persimpangan jalan menjadi tantangan tersendiri karena hujan yang mengaburkan pandangan dan jalan yang licin. Beberapa peserta sempat tersesat akibat salah arah, menambah drama dalam perjalanan kami. Aku melihat ketegangan dan frustrasi, tetapi juga semangat yang tak luntur.

Setelah beberapa jam berjuang melawan cuaca dan kelelahan, kami akhirnya tiba di Kedung Ombo dan menikmati makanan serta istirahat sejenak sebelum memulai perjalanan pulang. Pada malam hari, kami kembali menuju Jogja. Kondisi tubuh sudah sangat lelah, setiap pedal yang dikayuh terasa semakin berat. 

Perjalanan ini bukan hanya soal jarak yang ditempuh, tetapi juga tentang batasan dan kemampuan diri. Di tengah hujan dan kelelahan, aku merasakan ketidaknyamanan yang mendalam, tetapi juga kepuasan yang luar biasa. Sampai akhirnya, sekitar pukul 22.00 WIB, aku kembali ke Janti dengan perasaan campur aduk antara lelah dan bangga.

Pengalaman ini mengajarkan banyak hal tentang ketahanan fisik dan mental. Kelelahan dan hujan yang menderu menjadi bagian dari cerita yang akan kuingat selamanya. Dan meskipun perjalanan ini penuh kesulitan, ada kepuasan tersendiri dalam berhasil menyelesaikan tantangan yang tampaknya tak mungkin dilalui.


G
Di hari Sabtu pagi, aku memulai petualangan yang penuh tantangan. Tujuanku adalah melintasi rute bersepeda dari kota kecil kami menuju sebuah bukit terpencil di pinggiran. Aku mengatur keberangkatan pukul 06.00, saat matahari belum sepenuhnya muncul di cakrawala.

Cuaca pagi itu terlihat cerah, namun di tengah perjalanan, awan hitam mulai menggantung di atas kepala. Jalanan beraspal mulai berganti dengan tanah merah dan bebatuan yang licin. Setiap kayuhan terasa semakin berat, apalagi saat hujan mulai turun dengan deras. Aku harus melawan angin kencang dan genangan air yang membuat sepeda sulit dikendalikan.

Perjalanan semakin berat ketika hujan berubah menjadi badai. Aku terus berusaha menjaga keseimbangan, namun jalanan yang licin membuatku terjatuh beberapa kali. Tubuhku basah kuyup dan dingin, sendi-sendi mulai terasa ngilu, dan setiap tetes hujan seolah menambah beban di pundakku. 

Di tengah kesulitan, aku merasa lelah yang mendalam. Saat aku berhenti untuk istirahat di sebuah warung kecil di pinggir jalan, aku melihat betapa lelahnya wajah-wajah lain yang juga mengalami kesulitan serupa. Di sinilah kami bertemu, saling berbagi kisah dan memberikan semangat satu sama lain. Warung itu menjadi tempat berlindung dari badai, sekaligus menjadi sumber energi dan motivasi.

Akhirnya, setelah berjam-jam berjuang melawan cuaca dan kelelahan, aku sampai di puncak bukit menjelang malam. Pemandangan yang indah di puncak bukit seolah membayar semua kesulitan yang telah kuhadapi. Di bawah sinar bulan purnama, aku merasakan kedamaian yang tak ternilai, menghapus semua rasa sakit dan keletihan. 

Perjalanan pulang terasa lebih ringan karena semangat yang baru ditemukan di puncak. Meski tubuh masih lelah, aku pulang dengan hati yang penuh kepuasan. Pengalaman ini mengajarkanku bahwa di balik setiap kesulitan, ada keindahan dan kepuasan yang menanti. Dan dalam setiap perjalanan yang berat, ada pelajaran berharga yang akan dikenang selamanya.

Rabu, 15 Juni 2022

Lobang Sewu yang hilang lobangnya.

Jalanku masih panjang untuk menuju ke .....!?
Gowes waduk Wadas lintang di episode berikutnya dan mampir di lobang Sewu tetapi lobang nya hilang !?.
Dan kisah saya semakin bertambah kenangannya lagi saat ini seperti foto brosur di bawah ini.


Bahkan jejak Kayuhan di perjalanan bertambah pula usia saya.

Dan semakin sadar diri dengan berbagai drama apalagi konflik yang membuat bikin stres saat di jalanan nantinya.....saat ini yang di butuhkan hanya konsentrasi !!?.

Karena yang di butuhkan saat ini cuma bagaimana caranya agar tidak terlalu jauh.
Tetapi lebih manusiawi takarannya misalkan berhenti saat lapar dan minum saat harus agar bersepedanya menjadi nyaman itu saja.

Dan di kelilingi orang orang yang seiman saat bersepeda walau masih saja cemas yang tiba tiba muncul secara alamiah.

Itu apalagi malamnya seperti anak kecil yang merengek rengek pingin ikut liburan dan terus banyak keinginan di pikirannya itu menjadi kurang tidur.
Apalagi membayangkan cara melakukanya dengan mengayuh sepeda.


Foto : Di depan pintu gerbang lobang Sewu Wadas lintang.

Lalu bisa mempertahankan posisi ini di jalanan yang naik turun dengan perbandingan mapping Mbah Google itu menambah beban pikiran.

Pikiran apa masih kuat,apa nanti di loading,mampir di mana untuk bisa tidur nyaman,makan minumnya di mana saja.

Ataupun caranya yang harus gowes pelan tapi pasti bertemu jalannya.
Toh ini bukan pilihan mutlak tapi pilihan yang harus di pilih.

Misalnya besok pagi ada apa dan untuk saat ini sekedar gowes untuk mengulang lagi menjadi jilid dua kali ini.

Jadi nikmati saja alur jalan cerita dan secukupnya saja karena tidak semua orang bisa melakukannya dengan cara ini.

Mulai saja kisahnya.
Selamat pagi para pejuang penderitaan di jalanan inilah kisahnya.

Sebelumnya aku sampaikan Ramalan cuaca untuk hari ini tanggal 11-12 Juni 2022 untuk wilayah kabupaten atau kota dan destinasi wilayah Jogja menuju arah gowes ;

Kota jogja_Prembun_Waduk Wadas lintang _Lobang Sewu _Prembun_Balik kota Jogja ini di tempuh selama dua hari lamanya.


Foto ; mapping menuju lokasi  versi penulisnya.

Akhirnya segala halusinasi saat saya gowes berjarak itu kini terpatahkan setelah selama 5 jam di gowes.

Dengan sepeda poligon premier dan ukuran ban 27.5+210 batikan ban kotak kotak radial akhirnya bisa di katakan sukses kembali lagi di Jogja tanpa drama yang menyedihkan.

Tidak ada drama menyedihkan.
Walau dengan susah payah gowes bolak balik Jogja waduk Wadas lintang lobang Sewu tetapi tuntutan untuk bisa konsentrasi penuh itu sangat dibutuhkan oleh tubuh kita dan juga bisa menjadi alternatif bagi mereka yang mau melewati jalan ini.


Foto : Bercanda dengan Spiderman di alun alun Purworejo.

Bukan saja kondisi jalan yang padat kendaraan bermotor dan juga adanya proyek jalan layang kereta api dan jalan raya menuju bandara YIA Jogja.

Toh semua itu saya anggap tidak istimewa yang lebih istimewa lagi yaitu mengenai....!!?.



Baca juga ;
Di blog ini gowes gliyak gliyak waduk Wadas lintang jilid satu.

Bagi pesepeda berjarak pasti sudah biasa lewat jalur utama ini yang membedakan hanya tujuan dan situasi saat ini termasuk ramalan cuacanya yang kadang panas dan hujan begitu saja.
Dan selanjutnya bisa kita sepakati bersama untuk .....!?.

Saat gowes berdua ini bersama mas Sahid selalu komunikasi  agar gowes kali ini bisa berjalan lancar,mulus dan tepat waktu.

Ke tujuan penginapan di daerah Prembun ini saya timbul kebimbangan antara melepas lelah untuk istirahat atau di lanjut menuju !!.

Alhamdulillah setelah dari ;
_jam 7.00_12.00 sampai penginapan.
_jam 13.00 wib saya mulai menanjak ke waduknya selama satu jam sampai pintu masuk waduk itu.
_jam 15_00_15.45 hujan lebat.
_jam 17.15 menit tiba di lobang Sewu Wonosobo.
_jam 17.45 turun gunung kembali ke penginapan.

Gowes kali ini jadi obrolan-obrolan sangat mengena karena ada panas,hujan,turun gunung yang meliuk liuk kondisi gelap gulita dan hujan gerimis.

Apalagi waktu itu kondisi alam yang serem di waktu petang hari dengan jalan sepi mencekam.

Tempat ini jarang kendaraan bermotor lewat apalagi soal sepeda trouble itu tidak terjadi saat ini.

Atau obrolan ini penuh makna yang ber_daging bakso,mie ayam,menu angkringan,es buah sampai dengan di masak ikan pepes dengan sambel Lombok ijo yang ngangenin itu.

Yang lebih penting lagi adanya kebutuhan bersama saling menguatkan satu dengan lainnya menjadi gambaran dan kisah gowes ini bikin baper semua orang dan pembaca blog ini tentunya.

Dan semua menjadi kenangan asyik di kemudian hari apalagi setelah ke Wadas lintang lobang Sewu jilid kedua ini menjadi pengingat jalan jalan ini yang penuh kenangan.


Foto : Lobang lobang Sewu tertutupi air jadi tidak bisa melihat lobang nya saat itu.

Dulu bersama siapa saja gowes,warung yang mana untuk berhenti atau pas kram kaki waktu itu di mana saya masih ingat detailnya menjadi jalan ini semakin mudah saja untuk sampai ke atas sana.

Akhirnya.
Lalu saya akan berkisah lagi dan akan ke sisi lain dari tempat waduk ini yaitu ke lobang Sewu yang berjarak 7 kilo jauhnya lagi dan ....!!?.
Tunggu keseruan cerita bersambung di blog ini berikutnya dengan judul ;

Mencari lobang lobang yang hilang di lobang Sewu Wonosobo lagi di lain waktu entah kapan lagi.

Untuk hari ini kisah klasik cukup di sini saja dan terima kasih atas kunjungan Anda di blog ini.

Terima kasih.

Selesai 
15 Juni 2022.

Selasa, 07 Juni 2022

Tandur demi sumber kehidupan alam pegunungan.

Tandur demi sumber kehidupan alam pegunungan.

Jalanku masih panjang untuk kembali bisa menceritakan perjalanan menuju ke suatu tempat.

Dan inilah seninya bersepeda kayuh yang tidak pernah tahu kapan harus berhenti melakukan hal terbaik untuk pembaca blog ini.

Itu akan menjadi lebih mudah dan praktis dalam bentuk tanda kutip yang sehat apalagi menjadi terlihat berguna bagi masyarakat di sekitar kita untuk Tandur demi sumber kehidupan alam pegunungan. 

Seperti halnya hari ini terlihat di foto di atas aku tandur pohon dan kemudian kemah di randu ijo jurang jero.  Pada tanggal 4/5 Juni 2022 aku memilih untuk bisa dengan caraku untuk bisa Memperingati 2 event ini sekaligus yaitu World bicycle day dan hari lingkungan hidup 2022.

Seperti halnya hari ini terlihat di foto di atas aku tandur pohon dan kemudian kemah di randu ijo jurang jero.

Pada tanggal 4/5 Juni 2022 aku memilih untuk bisa dengan caraku untuk bisa Memperingati 2 event ini sekaligus yaitu World bicycle day dan hari lingkungan hidup 2022.

Cerita di mulai.
Di hari pertama di awali gowes dari berbagai rumah masing-masing menuju titik kumpul di warung icik iwir di daerah pakem Sleman untuk mendapatkan sarapan pagi.

Dan untuk mendapatkan sedikit kekuatan yang lebih baik dan check semua orang peserta gowes kali ini.

Terkadang ....... ... Kenapa aku kembali menulis dan gowes ke tempat ini lagi?

Aku hanya penikmat Kayuhan sepeda bukan?

Apakah aku tidak berhak untuk menulis lagi ?

Jawaban itu adalah cukup lama untuk di pertanyakan alasan untuk sampai ke tujuan.

Tapi ternyata hanya bisa pasrah dengan keadaan yaitu aku masih tetap setia bersepeda sampai saat ini itu saja.

Masih bersepeda menembus batas waktu di jalanan yang ramai dan padat sampai ke hamparan sawah yang luas dengan menggunakan sepeda.

Hingga ke ujung jalan pegunungan yang sejuk dan nyaman selama beberapa jam sambil menikmati keindahan alam di sekitar lokasi penanaman pohon baru seperti foto di bawah ini terlihat syahdu sekali.

Seperti halnya hari ini terlihat di foto di atas aku tandur pohon dan kemudian kemah di randu ijo jurang jero.  Pada tanggal 4/5 Juni 2022 aku memilih untuk bisa dengan caraku untuk bisa Memperingati 2 event ini sekaligus yaitu World bicycle day dan hari lingkungan hidup 2022.

Di saat berangkat tadi di jam delapan pagi ini aku akan selalu berusaha memberikan informasi tentang foto dan video.

Karena selama perjalanan menuju tempat akhir sudah hampir jam sebelas lebih.

Kita sudah untung dari kulakan foto Vidio hingga memenuhi memori internal berkapasitas kecil ini.

Setelah itu mas mas penjaga tempat ini sudah mulai memasang tenda warna kuning dan teman gowes yang lebih dulu kesini juga sudah mempersiapkan sound sistem untuk acara sambung rasa di pendopo.

Acara dengan tema konservasi sumber daya alam dan lingkungan sekitar hutan pegunungan yang hijau bersama balai taman Nasional gunung Merapi.

Kemudian di sore harinya gowes melintas sekitar sini untuk melihat lebih dekat lagi jalur blusukan dan sungai kecil yang dangkal yang jernih airnya ada rerumputan yang ada mulai tumbuh kembang menghijau sejauh kiri kanan pepohonan menjulang tinggi.

Dan menjadi gambaran kelegaan kita semua di sini bisa bernafas segar secara gratis dengan oksigen yang cukup murah meriah ataupun menghiasi mata memandang dari aliran sungai.

Ada Blongkeng dan sungai kali putih yang berkelok kelok itu menurut cerita sejarah sungai kali putih ini dulunya bisa mampu menghancurkan jembatan kali putih yang kokoh kuat yang berada di jalan raya Jogja Magelang di saat itu.

Saat gowes santai ini sebagai bentuk apresiasi terhadap keadaan lingkungan sini dan obyek visual yang nyata.

Sepertinya acara ini di buat oleh sekelompok pesepeda Jogja sesuai arahan sang sutradara film ini dengan pilihan judul_ kemah nyawiji bumi.

Seperti halnya hari ini terlihat di foto di atas aku tandur pohon dan kemudian kemah di randu ijo jurang jero.  Pada tanggal 4/5 Juni 2022 aku memilih untuk bisa dengan caraku untuk bisa Memperingati 2 event ini sekaligus yaitu World bicycle day dan hari lingkungan hidup 2022.

Setelah hore hore basah basahan bersama dengan teman-teman kita kembali ke tempat kemah untuk mandi sendiri.

Ada di dalam kamar mandi yang tersedia di sini ada 2 lalu ada satu pendopo sekaligus tempat ibadah dan ada tempat makan yang cukup luas adanya.


Pada malam Minggu kita ada sambung rasa dari kelompok ;

Dari randu ijo jurang Jero asri.
LPP NU Jogja.

Dengan komunitas Resan gunungkidul  sekilas info kelompok orang yang mengurusi kehidupan pohon,menemukan dan memelihara mata air.

Maka ada saja yang menyebut mereka dengan kelompok penyembah pohon itu katanya begitu .

Di hari kedua.

Pagi ini di hari Minggu pagi hari di randu ijo saat malam tadi tidur di dalam kemah berselimut kain tebal banyak terdengar suara binatang malam deru angin dengan cuaca mendung tanpa hujan hanya terdengar suara geledek.

Walau tidur tidak pulas atau masih saja di luar sana ada yang mengobrol sampai larut menjelang pagi hari tetapi rencana harus tetap di jalani dengan suka ria bersama sama di jam 06 wib.

Di waktu gowes ke batu prasasti yang di tanda tangani langsung di era bapak presiden Soeharto kala itu.

Tempat itu akan kita tuju ke arah jurang Jero yang sudah tidak Jero lagi karena tertimbun longsor pasir dan batu gunung Merapi.

Entah apa yang aku lakukan untuk menjaga kelembaban udara dan alam semesta akan menyukai ini.

Tapi terpenting niat untuk berbuat secara nyata yaitu bisa menanam pohon yang nantinya bisa tumbuh secara berangsur-angsur menjadi lebih besar dan panjang menjulang tinggi menutupi seluruh kehidupan dunia di bawahnya seperti foto di bawah ini.


Pohon pohon kecil itu aku ambil dari tempat pembibitan randu ijo lalu di bawa dengan di masukkan plastik dengan moda sepeda kayuh 

Dan penanaman yang di pilih tempat tersembunyi yang baru saja di tebang pohon pohonnya sebagai awal tumbuh kembang pohon baru lagi.

Setelah selesai pada akhirnya kita kembali ke kemah dengan tangan kosong dan kotor.

Karena pohonnya sudah bisa menemukan tempat tidur yang cukup nyaman di situ.

Entah berapa tahun lagi aku akan datang kembali lagi ke tempat ini untuk membangun kan kamu...!!.

Hai ..... kamu ya.....kamu pohon kecilku semoga cepat besar kokoh kuat menahan tanah yang subur di tepi aliran air ini tapi di dataran yang miring .....semoga lekas tumbuh !?.

Setibanya aku kembali ke kemah di lapangan yang buat kemah di adakan resik resik lokasi bike camp lalu pada mandi.

Di lokasi tempat makan sudah tersedia semangkok soto dengan lauk tahu bacem yang membuat tubuh terisi kembali walau pagi tadi sudah makan roti dan kue dengan teh manis.

Tetap saja di hawa dingin ini pinginnya cari makan terus.

Foto ; lokasi peta atau mapping jurang Jero.


Cerita gowes hari ini.
Sudah biasa liburan camping karena terbiasa apalagi bisa bisanya menimbang setiap gowes bareng pasti ada keinginan menulis di blog saya ini cuma bisa bilang kalau liburan aku sedang berada di mana dan bersama siapa bisa di baca di sini.

Atau ....ada yang terdengar suara orang lain yang katanya gowes ke gunung Merapi itu tidak akan pernah bisa menjadi pilihan karena jalan menanjak.

Tetapi bagi orang yang merasa lemah secara naluri dan kemauan akan mempermasalahkan apa jenis sepedanya.

Itu harus yang ringan dan ban kecil tapi kelompok ini baginya memakai ban sepeda standar dengan membawa barang di tas sepeda.

Saat di taruh di boncengan belakang dan depan menjadi menempel di sepeda jadi ting srantil terasa nyaman nyaman saja menjalaninya.

Maka bisa di bayangkan beratnya sepeda itu di jalan menanjak seperti itu.

Toh..... kita akhirnya bisa terus gowes beriringan kadang ada yang di belakang dan di depan.

Atau mengecek barisan untuk saling tarik menarik agar formasi tetap seimbang antara yang kuat dan yang lemah.

Semakin siang menjadi semakin panas apalagi jalan rolling dan kendaraan truk yang lewat terlalu padat tidak seperti hari biasanya.

Pada akhirnya mendekati jalan utama jalan Magelang dekat pos polisi tempel mulai menepi ke warung bakso untuk mencari tambahan tenaga baru.

Apalagi gowes balik Jogja ini menguras tenaga di tangan karena harus bereaksi dengan pengereman sepeda kayuh ini.

Sambil mengumpulkan sisa sisa rencana pulang itu mencapai target dengan aman lancar dan selamat ke rumah masing masing di jogjakarta tercinta.

Lalu di akhir cerita ini apakah pertanyaan itu harus di jawab lalu mengapa??.

Aku kembali ke sini jurang jero lagi berulang ulang sampai enam kali toh semua itu artinya aku seorang yang semangat dan bertanggung jawab.

Toh..... Artinya bertanggung jawab itu aku hanya berusaha bisa menjawab melalui sebuah kisah kisah ini sebisanya.

Selama perjalanan itu kita sudah menemukan klik dan menemukan kebersamaan tanpa drama drama yang merepotkan banyak orang itu saja.

Dan untuk permasalahan lainnya biarkan ada yang bertanggung ....!!

Atau dengan kata lain memberi kita fasiltas gratis berupa tempat tenda untuk turu miring,konsumsi dan tiket masuk area wisata ini.

Semua di sponsori oleh pihak terkait yang begitu banyak promo untuk acara ini.

Juga tak lupa atas dukungan admin bike to work Jogja.

Lalu aku hanya bisa menjawab  sebisanya....
Berterima kasih kepada Bike to work Jogja.

Aku ucapkan yang lagi merayakan selamat hari sepeda sedunia dan hari lingkungan hidup di tahun 2022.

Semoga di tahun depan bisa mengikuti acara gowes kembali.

Untuk mencari tempat liburan yang lebih asyik dan seru acaranya.

Selesai.
Juni 2022.

Nb;
Selalu ada aksi pasti timbul reaksi.
Selalu ada yang menebang ada pula yang bisa menanami tunas tunas baru lagi.

Kamis, 05 Mei 2022

Liburan ke jembatan Depok Bantul.

Lagi viral jembatan baru di pantai Depok Bantul.

Jalanku masih panjang  sepanjang harapan kepada pembaca semua di sini ;
_ Percayalah kamu bisa dan aku juga memaafkan tentunya.

_ Halal bihalal 2022 _
          
Cerita pembuka.

Keinget tanggal 29april_06mei 2022 akan segera berakhir maka setelah H+3 lebaran mulai ada pergerakan saya dari Jogja.

Sekitar jam 05.00 pagi hari menuju jalan kota Bantul lalu ke jalan Parangtritis lalu baru ketemu jalan macet setelah mendekati jalan jembatan kretek Parangtritis.

Foto; jembatan pantai Depok. 

Lalu berdasarkan kendaraan yang masuk di dominasi mobil luar kota seperti plat B,D,F dan tidak di temukan angkutan wisata bus dan barang seperti truk.

Dan rata rata mobil terbuka di belakangnya ada penumpang dengan aneka perabot masak,kursi,tikar dan pakaiannya bergaya anak pantai...so suit bro !!?.

Ceritera pagi ini.

Selamat pagi kawan dan sebelum melanjutkan tulisan ini saya penulis blog ini ingin  mengucapkan harapan baik ;

_Selamat hari raya idul Fitri 1443 H mohon maaf lahir dan batin.

Apalagi pagi ini saya ingatkan jangan lupa sarapan karena itu penting sekali sebagai pondasi supaya tidak oleng,limbung menghadapi kenyataan di perjalanan mu itu.

Walau saya keinget...... Sarapan tadi pagi masih pakai opor ayam yang masih hangat karena baru saja sisa kuah sayur nget ngetan semalam cukup untuk aktifitas isi perut pagi hari.

Jembatan baru pantai Depok.

Pesan penulis tentang tempat ini ; Semua akan bersepeda kesini pada waktunya.
Hai kawan berhentilah memilah Milah tujuan gowes karena membuatmu lelah.

Maka sebaiknya ikuti saja irama teman teman di media sosial itu lalu segera ke sana ambil foto,Vidio dan pamerkan cara gowes mu itu ke media sosial.

Tapi sekali lagi jangan berfikir bagaimana caranya karena cara itu kau bisa temukan di tempat itu.

Lalu kenapa ....!!?.

Ya,segeralah karena waktu semakin mepet tinggal besok pagi.

Tempat ini di buka hanya bersifat sementara untuk mengurangi kemacetan menuju dan ke arah jalan Samas,Depok,Parangtritis.
Dan buka tutupnya di jam jam tertentu saja sekitar jam 07.00-17.00 wib setelah ini waktu lebaran usai jalan baru ini kembali di tutup.

Sebenarnya jalan baru Depok ini belum di buka secara resmi oleh pemerintah kota namun karena masih dalam taraf penyelesaian total.

Tapi semua itu demi kelancaran jalanan di bulan yang penuh kemacetan di mana mana.

Katanya....!!?

Jembatan jalan Depok ini di bangun atas bantuan president's RI bapak Jokowi bisa jadi katanya itu menjadi nama jembatan jokowi....itu bisa saja.

Ada juga yang bilang begini.....namanya Jembatan baru Depok atau jembatan kretek 2 tapi semua itu biarkan menjadi katanya yang pasti tunggu saja di bulan Agustus 2022 kelak kamu akan tahu nama jembatan ini.

Sedangkan yang menarik namanya lagi tempat daerah ini ada di daerah kretek dan jembatan dalam ejaan bahasa Jawa artinya krete_g maka bila di satukan jadi unik yaitu Krete_g kretek atau jembatan kretek.

Tempat ini di bangun dari tanggal 9-1-2021 sampai di jadwalkan sampai sempurna sampai tahun 2023 dan panjang jembatan ini berjarak sekitar 2km jauhnya.

Menariknya lagi penduduk sekitar tidak lagi melewati jalan memutar sekitar 5km lagi dari dan ke jalan samas sampai ke arah Parangtritis lagi setelah adanya jembatan ini.

Laguna view.

Dulunya tempat ini berupa Laguna kecil lalu di atasnya di bangun jembatan seperti sekarang ini.

Foto; jembatan Depok dari Laguna view.

Setelah jembatan selesai maka atas inisiatif Bum_kal adalah suatu badan usaha milik kelurahan Parangtritis dan bertanggung jawab melestarikan Laguna view ini.
Semakin ke depannya menjadi obyek wisata yang menarik apalagi ada latar belakang jembatan.

Dan sebagai obyek foto serta kalau sore atau malam hari akan semakin gemerlap lampu lampu jembatan baru ini terlihat indah dari Laguna view ini.

Kemudian ...!!?.

Lalu seorang teman bertanya di saat melakukan tradisi halal bihalal kemaren siang.
Ada saja yang sempat terdengar dan sekali lagi menjadi luput dalam pikiran itu antara lain ;

_ Kamu sudah muter silahturahmi kemana saja.
_ Kamu kok ngga pulang kampung.
_ Kamu sekarang sudah menikah dengan pacarmu itu atau !!?
_ Kamu sudah punya istri baru atau gimana !?.
_ Kamu sekarang sudah punya anak dan umur berapa.

Pada akhirnya akan menjadi gambaran kamu di patahkan oleh semangat meminta maaf di bulan ramadhan malah membuat dosa baru lagi kepada orang lainnya bila pertanyaan itu menggambarkan keadaan ini.

Lalu ..... Bila timbul pertanyaan pertanyaan baru lagi dari pengalaman itu.
Apa lagi yang di dapat setelah liburan panjang ramadhan di tahun ini !?

Akhir kisah ini.

Seiring waktu terus berputar pada jamannya setiap orang tetapi hal hal yang muncul kadang keluar lagi begitu saja.

Dan mereka yang belum siap akan menjadi ragu salah tingkah dan yang merasa bel mampu atau yang sudah mampu akan memperlihatkan keberhasilan saya rasa itu wajar wajar saja.
Titip salam untuk pembaca sekalian dari mata kayuhan wahai orang orang hebat itu ....kawan!!.

Makanya saat pertemuan halal bihalal ketemu pertanyaan aneh aneh.

Semoga kamu menerimanya itu secara ikhlas kan saja dan terima dengan lapang dada mungkin saja saat ini belum waktunya saja.

Kadang kamu sudah tak merasa bebas untuk bernafas lagi tetapi harus tetap bernafas untuk melanjutkan kehidupan ini.

Dan itu akan menjadikan diri kamu tambah pengalaman bahkan juga pernah merasa kecewa dari irama yang tak seindah yang kau kira.

Misalkan dari pertanyaan pertanyaan di saat halal halal _an di pertemuan ramadhan seperti itu.
Ataupun sekedar mengejar kata maaf kepada Tuhan Nya sudah di jalani selama sebulan penuh.

Dan masih banyak mimpi yang belum terlaksana untuk tetap bisa berdoa sambil naruh Rai di masjid sampai lelah dan ngantuk di malam hari telah di lakukan itu juga telah mengalahkan waktu untuk mengubah mimpi tidur malam hari.

Dan... !?.

Pada akhirnya hanya persaudaraan dari harapan itu tetap sama dan utuh seperti awal lagi..... Semoga.

Perbedaanya hanyalah soal berbagai kebutuhan dan caranya meyakini suatu hubungan pertemanan satu sama lainnya sebagai penikmat hobi bersepeda yang sama.

Serta ..... untuk warga ujung pantai selatan sana saya mengucapkan selamat dengan adanya jembatan jalan baru ini dan semoga aktifitas lalu lintas berjalan dengan lancar di kemudian hari .... Amien.

Itu saja kisah klasik kali ini semoga kita semua menjadi manusia baru lagi dan bisa liburan menikmati jembatan baru sebagai tempat yang menarik di kunjungi.

Foto ; lokasi jembatan Depok versi mapping penulisnya.

Harapannya tempat ini bakalan menjadi viral setelah di serbu oleh goweser yang Sudi untuk datang dengan cara bersepeda dari penjuru jogja dan sekitarnya.

Selesai.

Selasa, 03 Mei 2022

Mengejar gowes Ramadhan.

Gas pol ramadhan 1443H yang penuh kenangan.

Jalanku masih panjang.
Bukan berarti mengejar gowes ramadhan itu sia sia ....!?.

Inilah kisah saya di bulan ramadhan 1443 H yang mendadak memilih gowes gas pol untuk rajin ke masjid dengan kata lain lebih religius.
Itulah kata mereka !?.

Tapi mereka sebenarnya terlalu berharap baiknya untuk saya saat itu dan sebaiknya begitu agar lebih terarah cara pandang dan lebih tenang dalam memahami hidup ini.

Toh ....saya hanyalah manusia biasa seperti itu kadang salah kadang teringat baiknya saja. 

Jadi tidak usah merasa takut berkata salah atau benar untuk bisa di perdebatkan.

Jadi saya itu tidak ada kebutuhan yang mengikat seperti seseorang ulama atau pejabat yang kata kata di ucapkan harus lebih berhati hati dalam menyampaikan sesuatu kabar.

Toh orang biasa yang luar biasa itu biasanya mempunyai pemikiran yang berbeda dari orang biasanya.
Lalu kenapa ....!?.


Karena jadi orang yang biasa biasa saja seperti adanya atau yang terlalu berlebih dari norma manusia yang normal saja.

Itu bukan sebagai pilihan tapi kenyataan yang harus di jalani sebagai pengabdian kepada para penikmat hobi bersepeda.

Karena.....janganlah di sebut terlalu religius itu sebagai reputasi apalagi sebagai tujuan.

Apalagi penunjukkan diri kepada orang orang di sekitarmu karena bisa saja mereka akan mencap begitu begini adanya.

Maka pilih saja menjadi biasa saja dengan religius mu itu asal tidak masuk dengan kelompok tertentu dan tidak usah begitu dekat dengan siapapun yang mengatasnamakan religius sebagai permainan mimpi indah keduniawian.

Duh .....kembali saja ke jalur sepeda ini saja !!.

Kadang kita kembali saja kesenangan hobi bersepeda bukan untuk menghilangkan soal imam kepada Tuhan di dalam hati tapi malah sebaliknya untuk memupuk nya agar subur walau kadang malah tubuh malah lelah di raga saat memilih bersepeda. Di


Toh caranya dengan rajin bersepeda malah membuat kamu atau saya ini semakin dekat dengan Tuhan.

Lalu.... Setelah tidak religius apakah akan kehilangan makna diri sekaligus dan menjadi manusia bodoh.

Dan tindakan bodoh ini lalu kamu merasa tersingkir lalu mengumpat ke banyak orang atau menyalahkan diri lalu mengendap di dalam tubuh akan membuat jadi pesakitan dan raut muka terlihat kusut.

Toh .....kebodohan bukan umpatan yang perlu di cerna ke dalam hati dan lepaskan saja dengan senyum saja dengan kedewasaan cara berfikir mu itu.

Tapi .... suatu keyakinan kalau kamu memiliki prinsip yang bodoh itu oleh orang lain _ jadilah orang yang dinding yang kokoh yang tidak bisa di tembus oleh siapapun yang ingin membuat lupa siapa jati dirimu,membuat lupa kemampuanmu membuat menjadi orang lain dan terserap energi itu menjadi seorang yang menutup diri.

Jadi sebaiknya gimana !! Mengejar gowes Ramadhan....toh ini butuh pemahaman dari masing masing manusianya.

Sekarang ini tanyakan pada diri aku ini orang terbuka atau tertutup kepada lingkungan sekitar mu itu baru bisa memahami sebaiknya gimana !?.

Sebaiknya berbaur dengan siapa saja,bertemu dengan orang baik di luar sana walau sebenarnya tidak kenal baik latar belakangnya kenapa sekarang menjadi orang baik atau membaik baik ki keadaan agar bisa jadi orang baik.
 
Toh......itu versi baik setiap orang punya cara pandang sendiri dan masa trauma masa lalu untuk memilih menarik diri dari kehidupan kurang baik.

Jadi....!!?

Kembali kepada penulis ini semoga baik juga tulisan ini bisa menyindir bagi bagi orang baik yang menjadi baik karena datangnya pas ramadhan ini.

Seperti barisan shop jemaah masjid mulai beranjak maju karena di tinggalkan oleh kepentingan duniawi mendekati hari raya idul Fitri 1443H.

Toh ...tulisan ini begitu runtut dan lengkap membahas soal membaik baik ki saat waktunya ramadhan tiba dengan berbagai acara versi seorang pesepeda.

Lalu setelah bersepeda kemudian ceritanya di tulis ke laman blog dan apakah akan mengundang pembaca berkunjung ke blog mata kayuhan ku !?.

Penulis merasa ngga peduli dan mustahil kalau Ndak ada manusia di muka bumi ini tidak mampir di web ku ini.....duh promosi !!

Jadi ....!!

Kadang ada waktunya untuk berhenti terlalu religius asal masih ber_keprimanusiaan di jalur tengah yaitu menjadi manusia biasa yang masih membutuhkan Tuhan.

Sisi lainnya.

Atau kisah lainnnya di berbagai istilah coba di munculkan oleh pelakon karena situasi di bulan ramadhan saat itu.

Dan sebut saja telah mengalami ini selama sebulan ini untuk gowes  :

_Sasi ngebut sana sini ngabuburit dan buka puasa bersama.
-Gowes garis imajiner dari pantai di lanjut ke pucuk gunung Merapi.
_Total takjil untuk berburu takjil.
_Gowes gas pol night ride di setiap malam Minggu pertama sampai Minggu ke tiga.
_Gowes Religi untuk bisa nr naruh rai di lantai masjid di sepuluh hari ganjil ramadhan 1443 H. 
_Gowes kataman sebagai penutup serangkaian safari Ramadhan ke masjid Bayat Klaten.

Baca juga ; dengan judul tulisan itikaf dari masjid ke masjid di blog ini juga.

Dan semoga kita bisa merayakan dan meramaikan ramadhan kali ini dengan banyak cerita dan bagaimana kita merayu Allah Taala menjadi doa terbaik untuk di suarakan.

Tapi rasanya ramadhan tahun ini mulai akan berakhir garis edarnya.
Lalu setelah ini mau kemana lagi !?

Jalanku Masih panjang.
Bukan berarti.....!?.

Ya...ya bukan berarti pelakon dan penulis ini memilih menjadi manusia yang baik apalagi harus di pamerkan ke kalayak umum itu kelihatannya tidak pantes.

Lalu.....yang pantes di baik baik ki adalah sepeda mu karena baik itu bike yang semestinya terpilih.

Itu saja akhir kisah klasik mengejar berkah ramadhan 1443 H tahun ini.

Selesai.
Semoga kita di beri umur panjang agar bisa menikmati ramadhan tahun depan dengan lebih asyik lagi.

Amien 

Selesai .
Mengejar gowes Ramadhan.

Senin, 02 Mei 2022

Itikaf dari masjid ke masjid.

Gas pol ramadhan 1443H yang penuh kenangan.
Penulis mencoba memahami bahasa agama dan mencoba memberdayakan para pesepeda yang begitu religius meramaikan makna dan cita cita mengejar kata maaf kepada ....!?.

Sedangkan utamanya bagi orang yang berjalan kaki saat menuju masjid dan setiap langkah kaki saat berjalan itu bisa memuliakan makna dari ibadah sholat dan bentuk sedekah kebaikan.

Apalagi cara ini di catat sebagai kebaikan guna menghapus kejelekan sesuai hadist yang di riwayat kan oleh Imam Ahmad.

Cerita di mulai saja.
Cerita di acara kali berbeda dari gowes gowes biasanya karena di situ ada unsur mengejar pahala dan meminta ampunan.
Lantas di mana sisi pahalanya !?.

Itikaf dari masjid ke masjid.
Karena di situ ada yang bisa ikut memberkati dan pemberi petuah tentang agama.

Dan beliau itu sering di sebut para pesepeda dengan nama Mbah kung Endi.

Maka sisi baiknya bila kamu dekat orang baik yang mengerti agama maka kumpul ono dan dekati untuk duduk bersama.

Dan mereka sekedar mendengar cerita agama atau saat bersepeda berjarak.

Atau adakalanya orang lain akan melihat kita bisa bersepeda bersama mereka ini sama saja sama sama mendapatkan pandangan secara batin.


Dan yang bisa tergambar secara umum maka baik pula perilaku orang itu akan menular baiknya.

Bukan saja bersepeda itu bagian olahraga yang sehat atau hanya sekedar menjalankan hobi melepas kepenatan.

Mata kayuhanku


....jika kamu berhenti bersepeda maka akan keinget dari kesenangannya.

Seperti contoh foto di atas itu maka bersepeda lah terus karena di situ bisa dapat menemukan peluang serta adanya harapan baik.


Karena di situ kamu akan mendoakan dan di doakan yang baik menurut ajaran agama Islam.

Jadi .....sebenarnya gowes berpahala itu sama saja namanya seperti gowes religi saat ini.

Maka jadi apa caramu melangkah ke masjid gunakan sepeda mu karena itu tidak masalah asal masih ingat caranya menjalankan sepeda mu dan ibadah sholat dengan bacaan yang baik itu saja.

Agar kelak setelah sepuluh hari nanti bisa dan telah bisa di katakan sudah khataman dari safari sholat itikaf Ramadhan 2022.

Maka bisa bilang bisa lulus katam dengan baik.
Sambil berujar kepada kawan seperti ini _ Saiki wes....katam mas bro !!


Star dari Jogja.
Tepat di hari Jumat sore jam 16.00 waktu gowes di tanggal 29 April 2022 di depan rumah makan nyonya suharti di Janti Jogja lalu menuju candi Prambanan,stasiun kereta api Srowot,pasar Wedi,masjid Wedi untuk istirahat sementara dan setelah itu ke masjid Bayat pandanaran Klaten.

Gowes Religi di singkat Gor_eli adalah sekelompok orang yang hobi gowes dan cintanya dalam menegakkan ajaran agama Islam dengan caranya yang unik.

Sebelumnya agenda gowes katam ini di laksanakan di 10 hari terakhir di bulan ramadhan 2022 ini.

Dengan acara selain gowes meliputi buka bersama,ibadah sholat magrib,isya,taraweh lalu buka gelaran di samping masjid Wedi Klaten.


Di situ untuk makan bareng bareng dari kumpulkan bawaan makanan dari masing masing orang.

Di saat yang sedikit itu sekiranya di kumpulkan menjadi tumpukan bukit makanan minuman beraneka ragam.

Apalagi di tambah dari bawaan dari dalam mobil pak Sunardi di keluarkan menjadi pilihan mulut ini bingung entah mau makan apa saja menu tersedia di sini.


Atau istilah guyon yang rame itu menyebut begini ; mulut ini di gawe bingung oleh berbagai makanan yang ada saat itu.


Gowes ke masjid Pathok negoro.
Gowes kali ini sebagai akhir kisah gowes religi menjelang puasa ramadhan 2022 H.


Dan akan usai atau penutup safari sholat itikaf dan di pilih tempat yang jauh di luar DIY dengan pilihan masjid yang mempunyai sejarah Islam yang religius.


Sedangkan tujuan kegiatan gowes gor_eli untuk menjalan ibadah sholat yang berjarak jauh juga sebagai gowes pengganti night ride.


Dan sekalian gowes gor_eli ini untuk menjaga rasa persaudaraan ukhuwah,sejarah Islam serta bagaimana mendekatkan diri kepada Allah-lah itu saja.


Langkah Kayuhan sepeda.
inilah cara pandang penulis tentang situasi kebersamaan teman gowes religi dan terkadang di alih bahasa kan bukan langkah kaki tapi langkah Kayuhan sepeda.


Kayuhan ini menempuh jarak sekitar 80 km pulang pergi dengan bersepeda.

....hal ini bukan untuk memperpendek langkah tapi malah memperpanjang agar nilai pahalanya semakin meningkat.


Apalagi caranya gowes awalnya tidak tergesa gesa berjalan dengan tenang dan saling menunggu satu dengan lainya.


Lalu untuk memperbanyak pahala serta mendapatkan kebaikan saat pas lagi berpuasa seperti ini kita semua masih kuat sampai tujuan pertama di masjid Wedi Klaten Jawa tengah.


Apalagi cuaca udara tidak begitu terik oleh matahari sore ini hanya terbias mendung mendayu mengiringi Kayuhan sepeda seperti kata bahasa agama menyebutkan ;

...... Sesungguhnya pahala yang paling besar adalah yang paling jauh rumah tempat tinggal dari masjid.

Hal ini menjadi pilihan dari kita ini yang berjumlah 43 orang pesepeda ikut serta meramaikan.


Dan kemauan besar walau saat itu masih dalam keadaan berpuasa ada rasa haus dan lapar tapi semangat mereka membuat saling menyemangati akhirnya sampai tujuan.


Toh akhirnya sampai ke masjid Wedi Klaten untuk menjalankan ibadah sholat magrib,isya plus taraweh lalu sambil menunggu waktu sampai pukul 22.00 waktu kita isi dengan gelar tikar.


Dan untuk menghidangkan berbagai bentuk makanan dan minuman tersaji di samping pelataran masjid ini.


Setelah itu.
Setelah pukul 22,15 waktunya kita pindah lokasi ke arah !!?.
...... Penulis hanya bisa menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas bekas yang mereka tinggalkan.


Seperti hari ini bisa mengerjakan sholat itikaf di masjid Golo Pandanaran Bayat Klaten Jawa tengah.


Adalah bentuk gowes religi di malam selikuran waktu malam ganjil di hari pungkasan pada tahun 2022 bulan Ramadhan 1443 H.


Dengan hikmat di dalam masjid yang masih di lindungi sebagai cagar budaya dan obyek wisata religius yang patut anda datangi juga lho para pembaca blog mata kayuhanku.


Selesai untuk kembali.
Setelah selesai menjalankan ibadah itikaf di masjid Golo ini kita meneruskan acara ngopi lagi di depan masjid ini dan memberi evaluasi tentang apapun yang yang berhubungan dengan gowes religi kali ini.


Walau dengan jalan yang sudah mulai sepi oleh lalu lintas kendaraan tapi ada penjaga malam yang masih bertugas ronda malam menjadi kita merasa nyaman di lingkup cagar budaya ini.

Baca juga ; cerita cerita asyik tentang bersepeda dan permasalahan yang lagi viral di sekitar kita hanya di blog ini.

Rupa rupa mengenai caranya saat Jalan pulang masih saja di gowes sepedanya dari masjid Golo masih bisa terkontrol sampai stasiun kereta Srowot.


Lalu saat kebersamaannya masih saling mengekor barisan yang panjang di gelapnya malam bagaikan iringan spices kunang kunang.


Dan yang bisa bisanya mengeluarkan cahaya kelap kelip pertanda warna lampu memecah keheningan malam yang terasa dingin oleh cuaca angin malam.


Lalu setelah sampai stasiun kereta Srowot mereka mulai jengah oleh barisan mengular panjang ini dan mulai memecah barisan.


.....pulangnya mulai gas pol dengan kekuatan speed dari sepeda balap di barisan pertama menuju jalan Janti Jogja.


Mata kayuhanku


Atau foto di atas adalah yang barisan ke 2 setelah sampai depan candi Prambanan kita mencoba mengontrol emosi supaya tidak lelah sambil sesekali minum seperlunya saja.


Setelah beberapa saat di lanjut walau badan ini masih saja tersisa keringat basahi permukaan badan dan membasahi selimut badan ini.


Mengantarkan kita sampai di jalan Janti lalu berpisah lalu menuju ke rumah masing masing.


Semula saya berfikir awalnya saya mengira kegiatan ini yang tidak di minati sebagai agenda rutin di sepuluh hari terakhir setiap bulan Ramadhan tiba karena bisa saja mereka itu di kalahkan oleh banyak alasan duniawi semata.

Toh..... Semakin ke sini semakin ramai jemaah yang bisa ikut gowes pertanda baik.


Dan hikmah dari masa lalu oleh adanya pandemi covid 19 selama dua kali lebaran gor_eli sempat tidak ada kegiatan itikaf  lagi dari masjid ke masjid.


Karena adanya pertemuan kali ini untuk bisa mengobati rasa kangen memupuk rindu yang tadinya hanya rutinitas gowes pada umumnya.


Dan kini bisa saling menanyakan kabar dan saling menyimak tausiah agama Islam dan mengakrabkan diri satu sama lainnya dalam satu ikatan para penikmat gowes untuk bisa bergerak menuju hal yang lebih baik lagi.


Kesimpulannya ;
Yang lebih baik lagi menurut pemikiran penulis yaitu ;

Yang mudah dan sederhana saja dari agenda gowes kali ini dengan cara memahami ilmu agama dan mempelajari isi alam semesta ini. 

Secara real ikut serta gowes dengan cara mereka ini gowes dari sore pulang malam menjelang pagi hari sampai ke Jogja lagi demi apa !?.

....... ya demi mempelajari alam semesta melalui ilmu alam dan kultur sosial masyarakat di masa lalu dan saat ini.

Dan harapannya semoga kita menyadari bahwa Allah-lah tidak selalu memberi jalan yang lurus tetapi terkadang ada jalan berbelok,tanjakan,jalan rusak itu bukan perkara yang mudah kepada hambaNya.


Tetapi sesuai kadar kemampuan sampai di Jogja sudah jam 03.00 waktu menunggu sholat subuh menggema di pagi hari.


Dan seperti saat gowes kali ini adalah berkah nikmat yang di dapatkan dari limpahan Allah_lah agar kita bisa aman
dan selamat di perjalanan kembali ke Jogja lagi.


Walau perjalanan kali ini untuk menjadi lebih baik dan berusaha pelan pelan tapi pasti bagi kamu yang mau ikut di tahun depan semua itu tidak perlu takut,khawatir apalagi tidak percaya diri untuk mencapai impian itu.

........ Kita tunggu kisah mereka lagi dan semoga kita semua di beri berkah umur panjang agar tahun depan kita semua bisa merayakan kebersamaan ini lagi.

Itikaf dari masjid ke masjid.

Sampai ketemu lagi di bulan Ramadhan 1444 H tahun depan.

Selesai.
Penulis.

Kamis, 21 April 2022

NR_Ramadhan 2022.

NR Ramadhan 1443H yang penuh kenangan.....gas poll !!.

Mengenal caranya gowes malam hari.

Di saat Jalanku masih panjang kata ini muncul tiba tiba di layar tut ku ini.
Lalu kenapa bisa otomatis tertulis dan ku lanjutkan saja tulisan ini.

Aku perlu suara musik terdengar agar tiba tiba saja ada kata kutemukan yang tiba tiba menyambung ke tulisan ini.


Foto ; sebagai pengingat lebaran tahun ini.

Lalu cerita ini mengalir dari sisa kenangan gowes kemaren dan satu persatu kata kunci mulai di ingat agar mudah lainnya di buka karena di dalamnya bisa ketemu ke asyik gowes NR_Ramadhan 2022. ...itu saja.

Mulai dari awal Ramadhan 2022 mulai ada pola waktu merubah jam edar dari pagi berubah ke sore hari atau bisa jadi sampai malam menjelang pagi di hari berikutnya.

Mulai saja kisah serunya.
Sedangkan cuaca seminggu pertama hanya bisa di rumah karena hujan dan Minggu berikutnya di gass pol.

Ada banyak ajakan bermunculan lalu apa saja yang perlu di perhatikan saat akan gowes malam hari !?.

Menurut penulis cukup bisa bersepeda dengan memakai helm sepeda dan tidak merasakan mata rabun senja pandanganya.

Sedangkan lainya yang perlu di siapkan yaitu lampu penerangan yang bisa menyinari ke depan sepeda.

Dengan warna putih dan jarak pancar sekitar dua meter di depan kita agar waktu ketemu lobang atau kucing yang lagi mbekos mbekos tiba tiba lewat kita tidak kagetan.

Atau sinar sinar itu jatuhnya harus lurus kena depan bawah sepeda jangan Sorong kedepannya.

Karena akan menyilaukan yang ada di hadapan depanmu dan untuk cahaya kedap kedip biasanya untuk tanda isyarat tertentu saja.

Satu lagi gunakan lampu belakang yang warna merah berkedip kedip jangan nyalakan dengan warna biru.

Karena akan mengganggu pesepeda di belakangmu karena menyilaukan pandangan dan merusak konsentrasi saat bersepeda.

.....coba saja hidupkan lampu warna biru kalau berani nanti temannya yang ada di kebun binatang malah ia sebut sebut namanya di dekat telingamu,nah lho !?.

Bisa juga saat gowes malam menggunakan jaket bila kondisi dingin atau tambahan Jersey yang khusus ada pengaman cahaya pantulan sinar itu.

Semua sudah siap tinggal niatnya perlu di kuatkan .... di sini penulis hanya urun rembuk bukan sok sok ngajari caranya ini itu tapi ini demi kamu nyaman dan selamat dalam perjalanan gowes mu itu.

Foto ; gowes malam ke warjo pakem sudah jam 22.00 wib mau menuju ke Kaliurang.

Karena tulisan ini begitu sederhana tanpa bahasa daki daki dari istilah yang rumit agar mudah di pahami termasuk yang mau gowes bagi pesepeda pemula...katanya orang newbie !!.

......kita dapat cerita kehidupan goweser terkadang kita sendiri tidak mengerti dari apa itu rahasia alam.

Dan untuk kemana di mana dan pada akhirnya ketemu orang orang baru yang lagi giat giatnya bersepeda.

Maka setiap orang yang kita temui adalah jodoh kita di jalanan untuk bisa belajar suka dan dukanya saat bersepeda...setujukah kamu bro !?.

Apalagi setuju kalau kamu saat gowes malam harus lebih hati hati soal jarak pandang.

Dan hati hatilah taati aturan lalu lintas di jalanan umum sedangkan masuk jalanan alternatif blusukan itu adanya mok seru seruan seperti ini !!?.

.... misalkan jadi penakut harus punya tenaga dobel satu untuk gowes biar kuat yang sewaktu waktu ketemu tanjakan bisa kuat dan tidak tertinggal satu lagi nek sewaktu waktu ketemu anjing di jalan.

Atau ketemu hantu gentayangan mendadak di depanmu itu....nah Khan jadi cerita saru dan seru go lucu Lucu an kita bersama.

Jadi...!!
Jadi sebenarnya untuk gowes malam itu intinya jangan memilih menjadi terbaik atau bisa di posisi depan tapi yang di butuhkan hanya yang tidak pernah menyerah.

Itu saja kisah klasiknya untuk hari ini dan penulis bisa urun rembuk soal gowes malam hari.

Semoga tulisan ini bermanfaat sebagai pengingat kita semua.

Selesai 

Blog Edisi unggulan

Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.

Jogja' Folding Bike 2024. Untuk memperingati HUT RI kali ini kami memutuskan untuk merayakannya dengan cara yang berbeda dengan cara ber...