Gas pol ramadhan 1443H yang penuh kenangan.
Bukan berarti mengejar gowes ramadhan itu sia sia ....!?.
Inilah kisah saya di bulan ramadhan 1443 H yang mendadak memilih gowes gas pol untuk rajin ke masjid dengan kata lain lebih religius.
Itulah kata mereka !?.
Tapi mereka sebenarnya terlalu berharap baiknya untuk saya saat itu dan sebaiknya begitu agar lebih terarah cara pandang dan lebih tenang dalam memahami hidup ini.
Toh ....saya hanyalah manusia biasa seperti itu kadang salah kadang teringat baiknya saja.
Jadi tidak usah merasa takut berkata salah atau benar untuk bisa di perdebatkan.
Jadi saya itu tidak ada kebutuhan yang mengikat seperti seseorang ulama atau pejabat yang kata kata di ucapkan harus lebih berhati hati dalam menyampaikan sesuatu kabar.
Toh orang biasa yang luar biasa itu biasanya mempunyai pemikiran yang berbeda dari orang biasanya.
Lalu kenapa ....!?.
Itu bukan sebagai pilihan tapi kenyataan yang harus di jalani sebagai pengabdian kepada para penikmat hobi bersepeda.
Karena.....janganlah di sebut terlalu religius itu sebagai reputasi apalagi sebagai tujuan.
Apalagi penunjukkan diri kepada orang orang di sekitarmu karena bisa saja mereka akan mencap begitu begini adanya.
Maka pilih saja menjadi biasa saja dengan religius mu itu asal tidak masuk dengan kelompok tertentu dan tidak usah begitu dekat dengan siapapun yang mengatasnamakan religius sebagai permainan mimpi indah keduniawian.
Duh .....kembali saja ke jalur sepeda ini saja !!.
Kadang kita kembali saja kesenangan hobi bersepeda bukan untuk menghilangkan soal imam kepada Tuhan di dalam hati tapi malah sebaliknya untuk memupuk nya agar subur walau kadang malah tubuh malah lelah di raga saat memilih bersepeda. Di
Toh caranya dengan rajin bersepeda malah membuat kamu atau saya ini semakin dekat dengan Tuhan.
Lalu.... Setelah tidak religius apakah akan kehilangan makna diri sekaligus dan menjadi manusia bodoh.
Dan tindakan bodoh ini lalu kamu merasa tersingkir lalu mengumpat ke banyak orang atau menyalahkan diri lalu mengendap di dalam tubuh akan membuat jadi pesakitan dan raut muka terlihat kusut.
Toh .....kebodohan bukan umpatan yang perlu di cerna ke dalam hati dan lepaskan saja dengan senyum saja dengan kedewasaan cara berfikir mu itu.
Tapi .... suatu keyakinan kalau kamu memiliki prinsip yang bodoh itu oleh orang lain _ jadilah orang yang dinding yang kokoh yang tidak bisa di tembus oleh siapapun yang ingin membuat lupa siapa jati dirimu,membuat lupa kemampuanmu membuat menjadi orang lain dan terserap energi itu menjadi seorang yang menutup diri.
Jadi sebaiknya gimana !! Mengejar gowes Ramadhan....toh ini butuh pemahaman dari masing masing manusianya.
Sekarang ini tanyakan pada diri aku ini orang terbuka atau tertutup kepada lingkungan sekitar mu itu baru bisa memahami sebaiknya gimana !?.
Sebaiknya berbaur dengan siapa saja,bertemu dengan orang baik di luar sana walau sebenarnya tidak kenal baik latar belakangnya kenapa sekarang menjadi orang baik atau membaik baik ki keadaan agar bisa jadi orang baik.
Toh......itu versi baik setiap orang punya cara pandang sendiri dan masa trauma masa lalu untuk memilih menarik diri dari kehidupan kurang baik.
Jadi....!!?
Kembali kepada penulis ini semoga baik juga tulisan ini bisa menyindir bagi bagi orang baik yang menjadi baik karena datangnya pas ramadhan ini.
Seperti barisan shop jemaah masjid mulai beranjak maju karena di tinggalkan oleh kepentingan duniawi mendekati hari raya idul Fitri 1443H.
Toh ...tulisan ini begitu runtut dan lengkap membahas soal membaik baik ki saat waktunya ramadhan tiba dengan berbagai acara versi seorang pesepeda.
Lalu setelah bersepeda kemudian ceritanya di tulis ke laman blog dan apakah akan mengundang pembaca berkunjung ke blog mata kayuhan ku !?.
Penulis merasa ngga peduli dan mustahil kalau Ndak ada manusia di muka bumi ini tidak mampir di web ku ini.....duh promosi !!
Jadi ....!!
Kadang ada waktunya untuk berhenti terlalu religius asal masih ber_keprimanusiaan di jalur tengah yaitu menjadi manusia biasa yang masih membutuhkan Tuhan.
Sisi lainnya.
Atau kisah lainnnya di berbagai istilah coba di munculkan oleh pelakon karena situasi di bulan ramadhan saat itu.
Dan sebut saja telah mengalami ini selama sebulan ini untuk gowes :
_Sasi ngebut sana sini ngabuburit dan buka puasa bersama.
-Gowes garis imajiner dari pantai di lanjut ke pucuk gunung Merapi.
_Total takjil untuk berburu takjil.
_Gowes gas pol night ride di setiap malam Minggu pertama sampai Minggu ke tiga.
_Gowes Religi untuk bisa nr naruh rai di lantai masjid di sepuluh hari ganjil ramadhan 1443 H.
_Gowes kataman sebagai penutup serangkaian safari Ramadhan ke masjid Bayat Klaten.
Baca juga ; dengan judul tulisan itikaf dari masjid ke masjid di blog ini juga.
Dan semoga kita bisa merayakan dan meramaikan ramadhan kali ini dengan banyak cerita dan bagaimana kita merayu Allah Taala menjadi doa terbaik untuk di suarakan.
Tapi rasanya ramadhan tahun ini mulai akan berakhir garis edarnya.
Lalu setelah ini mau kemana lagi !?
Jalanku Masih panjang.
Bukan berarti.....!?.
Ya...ya bukan berarti pelakon dan penulis ini memilih menjadi manusia yang baik apalagi harus di pamerkan ke kalayak umum itu kelihatannya tidak pantes.
Lalu.....yang pantes di baik baik ki adalah sepeda mu karena baik itu bike yang semestinya terpilih.
Itu saja akhir kisah klasik mengejar berkah ramadhan 1443 H tahun ini.
Selesai.
Semoga kita di beri umur panjang agar bisa menikmati ramadhan tahun depan dengan lebih asyik lagi.
Amien
Selesai .
Mengejar gowes Ramadhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar