Rabu, 17 Juli 2024

Cara Fedjo Pamitan Budhal Jamnas 6 Lampung

Pesan sebelum berangkat beginilah
cara Fedjo Pamitan Budhal Jamnas 6 Lampung 

Pesan dari Pak Lurah sangat jelas untuk menjaga kekompakan tim Fedjo selama Jamnas, menjaga nama baik dan berdoa semoga perjalanan lancar dan selamat

Selain itu, perwakilan dari FEDJO ini juga mendapat dukungan berupa sumbangan sejumlah sangu sebesar 1 juta rupiah untuk tim 11 Fedjo Budhal yang mengikuti Jamnas 6 di Lampung. 


Anda sedang membaca kisah klasik ini yang akan terus anda baca sampai selesai.

Cerita di mulai. 

Peserta perwakilan Fedjo nanti siang jam 12.00 wib tanggal 16 juli 2024 Fedjo Budhal Jamnas 6 Lampung akan melakukan kunjungan kehormatan ke pak Lurah Reno Sangaji sebelum berangkat ke Jamnas 6 MTBFI Lampung. 

Dan semoga kunjungan tersebut lancar dan memberikan semangat bagi mereka dalam menghadapi kompetisi saat di jalanan yang tidak saja dengan cara berbeda beda melalui nya agar sampai lokasi Jamnas dan kembali dengan membawa berkah bagi kita semua.  

Itu terdengar sebagai ucapan selamat dan semangat untuk teman-teman Federalist Condongcatur, Fedjo dan peserta Jamnas sendiri yang akan pergi ke Jambore Nasional di Lampung dan beliau ini sangat menghargai partisipasi dari FEDJO dalam acara tersebut.

Sepeda Federal, yang diciptakan pada 16 Januari 2009 kini telah menjadi icon dalam budaya sepeda di Indonesia khususnya mengenai dirinya dan sepeda nya. 

Semenjak sepeda di kenal  karena rangka frame yang kuat dan nilai simbolisnya yang klasikal, Sepeda Federal bukan hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga sebuah simbol kenangan masa lalu bagi banyak orang.

Orang-orang yang memiliki hobi mengendarai Sepeda Federal sering kali memiliki cerita dan kenangan yang mendalam terkait dengan sepeda ini. Mereka sering terlihat memelihara Sepeda Federal mereka dengan penuh kasih sayang, menjaga agar tetap dalam kondisi terbaik dengan versi standar dan versi custom adalah pilihan terbaik bagi dirinya sendiri. 

Kelihatan nya Sepeda ini tidak hanya menjadi sarana untuk bersepeda, tetapi juga sebagai alat untuk menjelajahi tempat-tempat yang berbeda atau sekadar menikmati perjalanan santai di sekitar kota.

Perilaku orang-orang yang menggunakan Sepeda Federal sering kali mencerminkan rasa bangga akan warisan lokal dan kecintaan mereka terhadap sepeda ini yang memiliki sejarah Panjang  sepanjang harapan penulis yang akan menulis cerita di perjalanan kali ini. 

Para Federalist ini bisa ditemukan berkumpul di komunitas sepeda dari masing masing Brayat , berbagi pengalaman, dan bahkan mengadakan acara-acara untuk  memperingati keberadaan Sepeda Federal dalam kehidupan sehari-hari mereka juga memiliki banyak tempat seperti Jambore daerah,Ktf ataupun yang lebih besar lagi Jamnas 6 Lampung kali ini. 

Dengan historis yang unik dan penggemar yang setia, Sepeda Federal terus menjadi bagian legenda dari kehidupan sehari-hari banyak orang Indonesia, tidak hanya sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai bagian dari identitas budaya dan nostalgia pelakunya. 

Silahturahmi ke pak Lurah Condongcatur. 

Tentu! Bagaimana jika pak Lurah Condongcatur adalah sosok yang tidak hanya memimpin warga setempat dengan baik, tetapi juga aktif bersepeda sebagai hobi pribadinya?


 Mungkin saja pak Lurah ini sering mengajak warganya untuk bersepeda bersama sebagai cara untuk mempererat kebersamaan di lingkungan mereka. Di sela-sela kesibukannya sebagai pemimpin, pak Lurah Condongcatur juga sering mengambil waktu untuk menikmati keindahan alam dan menjaga kesehatan fisiknya dengan bersepeda dengan kegiatan setiap jumat pon dengan istilah gowes Pon. 

Fedjo dan pejabat setempat. 

Pak Lurah Condongcatur dan Federalist Condongcatur dengan tulus menerima silaturahmi dari FEDJO dan mengapresiasi partisipasi mereka dalam Jamnas 2024. Mereka menyampaikan selamat jalan kepada para teman dari Fedjo yang akan berangkat ke Jamnas keenam di Lampung, berharap perjalanan mereka dari Jogjakarta menuju Lampung lancar dan aman.

Selain itu, mengajak untuk membawa misi persahabatan, silaturahim, dan kampanye Tolak Narkoba melalui giatnya bersepeda di seluruh Nusantara.

Lek Supriyadi, yang menjabat sebagai Lurah/Ketua Fedjo, menjelaskan bahwa Komunitas Federal Jogja (Fedjo) lahir dari nostalgia masa lalu, terutama sejak 16 Januari 2009. Anggota Fedjo berasal dari latar belakang yang beragam, termasuk generasi 90-an yang ingin bernostalgia dengan masa keemasan sepeda Federal pada era tersebut.

Bersepeda tidak lagi hanya sekadar olahraga, tetapi juga menjadi gaya hidup yang diadopsi oleh banyak orang saat ini.

Meskipun  material sepeda Federal menggunakan baja yang kuat, berbeda dengan sepeda masa kini yang lebih ringan, namun kekuatannya tetap diakui pada jaman nya. 

Dalam komunitas, terdapat empat brayat yang mewadahi masing-masing wilayah, yaitu Brayat Lor, Brayat Kidul, Brayat Kulon, dan Brayat Wetan. Komunitas Fedjo diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya, serta memperkuat persaudaraan di antara anggotanya.

Selesai. 

Jambore Nasional (Jamnas) menjadi momen yang sangat dinantikan para pecinta sepeda Federal, sebagai ajang untuk mempererat persaudaraan dan menggalang semangat hidup sehat bersama.

Penulis :
Iyink ws

Judul : 
Cara Fedjo Pamitan Budhal Jamnas 6 Lampung 
17 juli 2024.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Edisi unggulan

Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.

Jogja' Folding Bike 2024. Untuk memperingati HUT RI kali ini kami memutuskan untuk merayakannya dengan cara yang berbeda dengan cara ber...