Yang lagi viral saat ini.
Mungkin saja saya merasa sepertinya para pesepeda ini telah memberikan perubahan di rangkaian kata dari sebuah lokasi di Piyungan yang seakan Tanjakan Kaligatuk Metuthuk.
Piyungan adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Indonesia.
Daerah Piyungan terkenal dengan pesona pedesaan yang damai ala-ala budaya tradisional Jawa pada umumnya dan aktivitas pertaniannya sebagai kegiatan sehari-harinya.
Sedangkan Jalan aspal yang baru dibangun di desa sepanjang pintu masuk smp negeri 1 Piyungan sampai desa ngelosari kemudian desa kaligatuk.
Saat sampai dengan pertigaan turunan Jalan Cino mati untuk mampir sejenak di warung angkringan Bu Tri untuk sekedar canda ria mendengarkan ceritera suka duka saat melewati jalur ini.
Atau timbul keraguan dan pertanyaan seperti ini !?.
Kalau gowes ke kaligatuk lebih asyik Star lewat Wonolelo sisi selatan atau dari sisi Utara jalan Piyungan !?.
Beberapa orang lebih suka lewat dari Utara karena pemandangan dan tanjakan lebih nyaman.
Kalau dari selatan karena lewat sini sudah habis tenaga saat di sekolah dasar kaligatuk jalannya begitu ektrim tanjakannya.
....Tetapi semuanya di serahkan yang mau lewat jalan sisi Utara atau selatan terpenting dekat dari rumah saat finish dan nyaman nya saat bisa bersama gowes dengan siapa dan terus mau kemana !?.
Karena jalan ini adalah jalan kenangan masa lalu bagi para goweser saat itu sebelum jalan ini di aspal baru seperti saat ini.
Jalan yang memiliki banyak keunikan dan menjadi sangat menarik bagi para pesepeda untuk datang ke tempat ini lagi dan lagi.
Sesuai foto di bawah ini kini baru saja di tetapkan tempat dan posisi pos pit baru di desa kaligatuk.
Terpenting dari para pesepeda ini telah disediakan jalan dengan permukaan aspal jalan baru yang mulus sehingga disukai beberapa pesepeda.
Hal ini pada akhirnya saat mengendarai sepeda menjadi nyaman dan menyenangkan.
Dan berbanding terbalik bila jalan ini seperti sebelumnya belum beraspal akan sulit untuk menjelajahi area ini.
Selain jalan tempat ini juga menawarkan pemandangan alam sekitar yang asik dipandang mata.
Foto ; Jalan titik U yang lagi viral bagi para pesepeda Jogja.
Saat sambil naik sepeda membuat hati ini semakin pas dan ideal bagi kita merasakan di tempat itu.
Bagi kita semua dalam mencari dan menemukan pemandangan yang indah dari landscape alam dan sebagai tantangan fisik.
Guna menyelami diri sendiri untuk tetap bisa bersepeda sebagai alasan tepat mencari keindahan dan kegembiraan bersama teman gowes.
Lalu kenapa orang datang ke tempat ini dan katanya alasan mereka agar bisa sama orang lain ( Ben Podo kancane ) !?.
Toh tempat ini seakan telah menjadi magnet sepeda apapun dan menarik karena di sini banyak keunikan atau kegiatan yang menarik.
Ketika tempat menjadi menarik orang akan tertarik untuk mengunjunginya karena sebuah keingintahuan akan hal-hal yang sedang trend atau populer saat ini untuk melihat Tanjakan Kaligatuk Metuthuk.
Apalagi gangguan media sosial juga menggoda pembacanya dalam menyebarkan informasi tentang tempat ini.
Sehingga membuat orang menjadi penasaran dan ingin datang.
Foto ; Peta harta karun desa kaligatuk versi penulis.
Inilah beberapa alasan mereka untuk bisa datang ke tempat ini ;
Sekedar merasakan hal baru untuk bisa mengalaminya cara mendapat cerita yang menarik dan unik.
Sekedar untuk berbagi pengalaman dengan orang lain maka mereka datang ke tempat ini bersama teman-temannya agar .....!?.
Bersama teman-temannya karena agar bisa menciptakan Kenangan bersama dalam menikmati momen tersebut dengan mengambil foto video bersama di situ.
Itu seakan terkumpul menjadi sebuah kenangan agar nantinya bisa jadi cerita lalu terjalin hubungan secara emosi ke sosial kebersamaan semakin terjalin baik dengan teman-temannya.
Selanjutnya.
Mungkin saja pada sering lewat jalan ini dengan cerita dan caranya masing-masing tetapi menjadi lain setelah tempat ini berubah dari bentuk jalannya.
Berubah dari apa ?
Berubah dari bentuk jalannya karena adanya pengaspalan baru jalan desa ini.
Semua agar transportasi bisa terhubung sampai ke pelosok dari desa lainnya menuju jalan yang kecil di desa setempat.
Alih fungsi jalan ini agar desa ini semakin maju nyaman dan dipergunakan selayaknya untuk dijaga agar dapat dirasakan manfaatnya untuk waktu yang lama.
Tapi bagi kita para pesepeda
Setelah berapa hari ini saya datang ke tempat ini untuk cek rute jalan ini menggunakan sepeda motor.
Setelah itu saya menghafalkan setiap jengkal jalan untuk menggambar mapping atau melihat sudut-sudut mana saja yang pantas dibuat foto dan video.
Setelah melihat tempat ini penulis memberi kesimpulan karena tempat ini memiliki beberapa kesempurnaan antara lain kriterianya ;
1.Harus terlihat menarik.
2.Harus mudah di jalani.
3.Harus menarik di jangkau.
4.Harus memuaskan.
5.Harus ada kenangan indah.
6.Harus di tunggu setelah cocok tanam sawah menghijau.
Hal ini tepat sekali menjadi pilihan karena tempat ini yang kita sebut daerahnya yaitu ;
Desa kaligatuk srimulyo Piyungan Bantul.
Desa itu.
Toh ada juga desa ngelosari di jalur ini tetapi teman-teman para pesepeda ini lebih familiar menyebut kaligatuk.
Kemudian saya mengajukan pertanyaan tentang pesona alam dan tanjakan kaligatuk ini seakan direspon beberapa teman !?
Sebagai gambaran secara umum tentang desa kaligatuk ada potensi wisata alam menjadi menarik selain sisi sejarah.
Lalu cerita singkat desa ini seakan menawarkan Jalan tanjakan yang menantang dan lokasi yang unik dan pesona alamnya sebagai daya tariknya.
Daya tarik dengan kebun kebunnya,hutan kecil di sekitar Desa dan hamparan sawah.
Lalu dibuatnya Jalan aspal ini telah menarik perhatian para pesepeda untuk mengunjungi Desa ini.
Ke desa ini dilakukan dengan bersepeda atau tracking adalah kepuasan oleh para pesepeda di tempat ini.
Apalagi kepuasan itu didapat bisa dengan bergabung dengan masyarakat lokal untuk mengenal kearifan lokal.
Apalagi bisa mengenal kuliner kas desa ataupun kerajinan tangan yang menjadi ciri khas masyarakat di sini.
Bila kamu untuk berkunjung ke sini bisa 24 jam waktunya untuk berkunjung dengan sarana sepeda,sepeda motor atau mobil untuk melihat tempat di sekitar sini.
Tapi jangan lupa tempat ini masih jarang warung desa untuk menyediakan air minum atau makanan kecil maka sebaiknya membawa sendiri saat di pagi hari mau naik ke atas desa ini.
Saat sore hari ada sebuah cafe kecil baru buka yang bernama kafe Tentrem untuk mampir minum sambil menikmati udara sore hari.
Toh kesan pesan secara pribadi tentang pengalaman di sini adalah menarik,puas dan ingin kembali lagi....lagi !!.
Karena saya sudah tiga kali saya datang ke sini dengan caranya karena beberapa keinginan misal masalah gambar foto atau video yang masih kurang.
Ataupun saat ini ada sudut tempat yang semakin viral seperti turunan berbentuk huruf " U " menjadi daya tarik untuk bisa foto di tempat ini.
Terkadang kita pergi ke tempat yang sama dengan teman karena adanya tekanan sosial di lingkungan komunitas sepeda yang di ikutinya.
Hal ini agar tidak ketinggalan atau merasa sudah bisa ngomong kalau sudah bisa gowes dan merasa sudah "sah"sampai di sini kepada teman lainnya.
Walau terkadang cara pandang orang berbeda bisa saja tidak tertarik untuk berkunjung ke tempat ini.
Jadi tidak ada jawaban pasti bahwa semua orang suka tempat yang sama dengan teman temannya tergantung situasi dan orangnya yang ada minatnya.
Langkah selanjutnya kita orang sama frekuensi nya maka mari kita buat rencana lagi agar kita bisa datang ke tempat ini lagi nantinya .
Bisa jadi saat tiba di sore hari kamu juga bisa melihat Matahari terbenam yang menarik di atas lereng bukit kapur untuk bisa mengabadikan foto vidio yang berkesan.
Rencana saya berkunjung ke tempat ini karena tempat ini menawarkan keseimbangan antara ;
1.Keindahan pemandangan.
2.Eksplorasi budaya.
3.Aktifitas rekreasi.
4.Memberikan pengalaman baru yang tak terlupakan.
Tentu saja perjalanan kali ini di sesuaikan dengan menggunakan sepeda motor untuk melihat tempat tambahan lainnya agar bisa di gabungkan berdasarkan ......?!
Misal di situ bisa memotong jalan menuju tempat destinasi lain misalkan;
1.Bukit Tompak.
2.Bukit Bucu.
Kemudian lain hari seminggu lagi saya datang dengan sepeda MTB bersama teman Jogja untuk melihat jalanan yang selalu metuthuk tidak berubah naik turun kontur jalan aspal baru ini.
Tautan ;
Matakayuhanku.comKita lanjut di episode 02 cerita desa kaligatuk ini selanjutnya setelah acara hari Rabu minggu ini.
Karena adanya gowes jam pagi lagi bagi para goweser Jogja dan sekitarnya untuk bisa datang ke tempat ini.
Tunggu saja saya akan kembali bercerita lagi nanti mas Bray !! .
Foto : Papan ajakan untuk kembali gowes lagi dengan fasilitas adanya beberapa fotografer yang siap ....ya siap untuk apa ??
### Tanjakan Kaligatuk Metuthuk: Cerita Cinta dan Keindahan Alam di Piyungan
Di tengah desa Piyungan, Bantul, terdapat sebuah tanjakan yang belakangan ini ramai dibicarakan oleh para pesepeda. Tanjakan Kaligatuk Metuthuk, begitu namanya dikenal, bukan hanya sebuah rute bersepeda, tetapi juga tempat yang menyimpan seribu satu kenangan dan keindahan alam.
**Keindahan Piyungan**
Piyungan dikenal dengan keindahan pedesaannya yang tenang, penuh dengan aktivitas pertanian dan budaya tradisional Jawa. Di sini, setiap sudut jalan menyimpan cerita dan pesona. Jalan aspal baru yang membentang dari SMP Negeri 1 Piyungan hingga ke desa Kaligatuk memberikan warna baru bagi kawasan ini, memudahkan akses bagi para pengunjung dan pesepeda.
**Keunikan Tanjakan Kaligatuk Metuthuk**
Tanjakan Kaligatuk Metuthuk dikenal dengan tantangan fisiknya yang menguji para pesepeda. Jalur yang membentang dari Desa Ngelosari ke Kaligatuk menawarkan pemandangan alam yang menawan. Beberapa pesepeda memilih rute utara karena tanjakannya lebih nyaman, sementara yang lain lebih suka rute selatan yang lebih ekstrem dan menguji stamina mereka.
Tak hanya sebagai tantangan fisik, tanjakan ini juga menyimpan daya tarik visual. Warung angkringan Bu Tri menjadi tempat favorit para pesepeda untuk beristirahat, bercanda, dan berbagi cerita tentang perjalanan mereka. Di sinilah, di pertigaan turunan Jalan Cino mati, mereka dapat merasakan kebersamaan yang hangat sambil menikmati secangkir kopi dan camilan.
**Mengapa Tanjakan Ini Begitu Menarik?**
Kepopuleran Tanjakan Kaligatuk Metuthuk tak lepas dari keindahan alam sekitarnya. Desa Kaligatuk menawarkan pemandangan hijau yang luas, hamparan sawah, serta hutan kecil yang menambah daya tariknya. Selain itu, jalan yang kini telah beraspal baru membuat perjalanan menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
Bagi para pesepeda, tempat ini bukan hanya soal bersepeda tetapi juga menciptakan kenangan. Keindahan alam, tantangan fisik, dan kebersamaan dengan teman-teman menjadikan pengalaman bersepeda di sini sangat berharga. Berbagi pengalaman dengan teman, mengambil foto, dan menikmati setiap momen menjadi bagian dari perjalanan yang tak terlupakan.
**Pengalaman Pribadi dan Rencana Masa Depan**
Penulis cerita ini telah beberapa kali mengunjungi Tanjakan Kaligatuk Metuthuk, baik dengan sepeda motor maupun sepeda gunung. Setiap kunjungan menawarkan perspektif baru dan menambah koleksi foto serta video yang berkesan. Dengan jalan yang semakin baik, penulis berencana kembali untuk mengeksplorasi lebih jauh dan menciptakan kenangan baru.
Tanjakan ini menjadi tempat yang penuh makna, menawarkan keindahan pemandangan, eksplorasi budaya, dan aktivitas rekreasi yang menyenangkan. Tak heran jika tempat ini menjadi magnet bagi para pesepeda dari berbagai penjuru.
**Penutup**
Bagi siapa pun yang ingin merasakan keindahan dan tantangan Tanjakan Kaligatuk Metuthuk, tempat ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Bagi para pesepeda dan penggemar alam, kunjungan ke sini adalah cara yang sempurna untuk menciptakan kenangan dan menikmati pesona alam yang menakjubkan.
Jadi, jika Anda ingin merasakan keindahan dan tantangan bersepeda di Tanjakan Kaligatuk Metuthuk, datanglah dan jadilah bagian dari cerita indah ini. Sampai jumpa di jalanan yang memikat ini!
— Penulis, Jogja, 27 November 2023