Perhatian ;
Karena sekali lagi tulisan ini jangan di baca karena begitu jorok dan meracuni orang orang lainnya yang suka bersepeda.
Aku penulis tak pernah tahu apa yang aku tulis ini akan mempengaruhi orang lain untuk bisa saja melakukan tindakan hal yang sama.
Yaitu gowes dari kota Jogja menuju ke pantai Depok lalu kembali ke arah Utara menuju wisata Kaliurang lereng gunung Merapi dan kembali ke jogjakarta lagi menjelang berbuka sahur pagi harinya itu.
Lalu apa tindakan yang sudah saya lakukan ini sebagai sensasi semata untuk mengejar pamor ....itu terlalu naif karena mungkin saya juga jenuh dengan cara puasa ini.
Agar tak selalu di ingatkan sekedar lapar dan haus saja.
Tapi di jalani saja puasa ini dengan ikhlas sambil berolah raga sepeda yang begitu asyik.
Lalu caranya ya begini ini gowes ngabuburit,buka puasa dan night ride.
Di buka foto di atas saat bersama dengan komunitas sepeda lipat Jogja folding bike.
Acara gowes kali ini katanya:
Sebuah ritual komunitas sepeda lipat Jogja folding bike biasanya di setiap bulan ramadhan sejak jaman dahulu kala sampai sekarang ini masih ada agenda rutin seperti ini.
Ketemu Federal Jogja.
Selanjutnya untuk sekedar berinteraksi dengan komunitas sepeda federasi Jogja di perjalanan menuju titik kumpul di malam hari dengan ganti lagi menggunakan sepeda MTB.
Harapan agar tujuan sebenarnya untuk tujuan gowes sendiri bisa terlaksana.
Mungkin saja saat gowes ini bisa menemukan hal hal baru sebagai sarana olah raga agar sehat apalagi bisa menemukan tempat wisata baru atau terbarukan dari kondisi pantai Depok ini dengan ketemu kenangan terindah baru lagi seperti foto di bawah ini.
Dari mulai adanya pembangunan jalan lingkar selatan dan jadi kita bisa mencoba nantinya lewat jembatan baru itu di area wisata Depok ini sebagai tujuan gowes selanjutnya yang semakin menarik.
Perhatian ;
Night ride di garis imajiner Jogjakarta.
Tulisan ini hanya sebagai prediksi kalau gowes berjarak yang di lakukan pas lagi menjalankan puasa di sore jam 15.00 wib itu waktunya tubuh merasa lemas lemes kurang tenaga karena saat berpuasa.
Lalu di lanjut sampai malam menjelang pagi hari sekitar jam 03.00 waktu kembali ke Jogja lagi adalah sebuah niat sekedar meramaikan bulan ramadhan.
Itu semata mata bukan untuk menguji kesehatan badan dan jasmani menjadi sehat tetapi bisa saja menjadi masuk angin atau malah jadi kedinginan.
Karena sebenarnya tulisan ini hanya untuk menghibur diri seseorang yang kurang kerjaan di bulan yang penuh keberkahan dan di buat menjadi asyik untuk menciptakan kenangan yang lebih asyik untuk kenangan itu saja.
Kisah gowes pas lagi menjalankan ibadah puasa.
Jangan percaya dan meniru adegan ini,sangat membahayakan !.
Aku berangkat gowes dari Jogja jam 15,30 waktu menjelang sore hari ke arah selatan kota jogja menggunakan sepeda lipat untuk mendahului acara gowes Jogja folding bike untuk bisa lebih santai sampai ke pantai depok.
Dan untuk sampai ke jembatan Parangtritis untuk menunggu kelompok yang lagi star dari museum Jogja untuk saya sekedar membuat foto dan vidio perjalanan sepeda saat itu.
Di lanjut menuju titik finis ke pantai Depok untuk mampir di warung untuk bergabung bersama dengan teman-teman Jogja folding bike.
Kemudian udara mulai dingin dan suasana berubah jadi gelap gulita untuk menyiapkan lampu sepeda untuk persiapan gowes pulang ke Jogja lagi atau !!?.
....... Lalu setelah acara selesai di pantai Depok sekitar jam 18.30 wib tetap di gowes sesampainya di dekat ring road selatan Jogja.
Dan sekitar jam 20.30 wib mampir ke rumah teman di daerah Tamanan untuk ganti sepeda MTB.
Setelah itu menuju titik kumpul di Kentungan jalan ring road Utara Jogja.
Di sini guna bergabung dengan komunitas federal Jogja sekedar say hello selanjutnya pindah di halaman gedung bank BCA jalan Kaliurang.
Saat untuk bergabung dengan komunitas sepeda JCC untuk menuju wisma puas di area wisata Kaliurang dekat lereng gunung Merapi di saat menjelang pagi itu di jam 01.00 wib.
Acara di pantai Depok .
Di acara ini mampir di warung di sediakan menu ikan bakar atau goreng tergantung pilihan yang di inginkan untuk sekedar berbuka puasa dan mengganti tenaga yang hilang di jalanan Jogja pantai Depok.
Toh semua acara sekedar berbagi hadiah kecil dan saling berbagi kenangan selama perjalanan menuju tempat ini.
Atau rencana rencana gowes di waktu malam hari ini saya akan berbagi informasi tentang gowes malam hari.
Dari pantai Depok di gowes sampai di lereng bukit gunung Merapi atau di sebut jalur gowes Imajiner.
Mungkin saja gowes kali ini melampaui batas-batas yang kurang ajar soal waktu,tempat dari ujung Polda ( pol daratan yaitu pantai Depok ) menuju Pol_tas ( pol atasan yaitu Kaliurang gunung Merapi )
Foto di warung ijo pakem pada jam 22.00 wib dan di wisata Kaliurang di jam 00.30 wib.
Dan sekarang!?.
Akhirnya saya bisa belajar banyak dari mereka adalah orang-orang yang telah disatukan menjadi sebuah kekuatan bawah sadarnya.
Atau tentang bagaimana berkomunikasi dengan bahasa ilmiahnya (bahasa dunia persilatan para pesepeda ) setelah bertemu dengan 3komunitas besar yang ada di Jogja.
Hubungan ini tidak saja soal berbagi pengalaman,ilmu dan konten di media sosial.
Hubungan hingga saat ini saya mulai sadar dari 3 poin penting yang perlu di jaga satu dengan lainnya.
Melihat caranya kadang terlihat tak terduga muncul memberi pengaruh atau sekedar ikut ikutan biasanya kita bisa saling dekat dengan sepeda.
Lalu bagaimana mengetahui benar benar dekat !?.
Toh bila.....bisa saja sangat menyedihkan kalau harus keluar dari sebuah hubungan apalagi dari media sosial,jika kamu merasa seperti seperti itu....kamu perlu ke pakem cari obat iya to bro !?.
Sesampainya gowes ke pantai Depok.
Aku langsung berdiri di garis pantai depok Bantul Yogyakarta Indonesia sambil menatap di kejauhan cakrawala yang begitu jauh sehingga dunia tak berujung.
Saya mencoba jaga emosi dan rasa Ini dari rasa haus.
Serta lapar saat masih saja berpuasa Ramadan tahun ini sambil menarik nafas dalam-dalam sesekali membasuh air dengan ya ada di botol sepeda ke muka agar jiwa ini selalu sadar dan merasakan hari-hari ini penuh tekanan yang sangat emosional sekali.
Kami semua bersepeda dari kota Jogja ke pantai Depok untuk melepas kegembiraan dan membangun semangat kebersamaan pengguna sepeda lipat di saat masih menjalankan ibadah puasa.
Sambil menatap cakrawala !?.
Sambil menunggu waktu berbuka puasa !?.
Walau cuaca tidak menentu tidak menghalangi niat untuk bersepeda jauh hanya untuk kesenangan dan menghabiskan waktu bersama jauh dari rumah.
Sedang saya kalau bersepeda tidak terlihat lengkap tanpa kamera HP seperti kata teman-teman kalau bersepeda itu perlu proses yang bisa diabadikan menjadi suatu kenangan saat kamu mendorong diri kamu itu cukup jauh dari zona nyaman .... enak buka nek omah atau Bro !!.
Saat ini aku tenggelam dalam proses dan melupakan semua hal-hal kehidupan normal setiap harinya di rumah.
Asyiknya pantai Depok Bantul.
Menatap ombak yang bergulung dari batas yang luas ini menyadari bahwa tidak mungkin menggambarkan lokasi ini hanya dengan satu HP saja.
Apalagi untuk menikmati momen tapi aku puas dari apa yang saya miliki daripada terus-menerus berada dalam zona "membutuhkan sesuatu" yang lain malah akan menyulitkan diri sendiri untuk melewatkan dalam proses-proses lainnya terhadap peluang yang ada di depan mata.
Alih-alih menjadi terjerat dalam ekspetasi tanpa tindakan nyata ....enak mager sore sore di rumah saja to bro !?.
Toh itu adalah pilihan yang saya buat pada akhirnya membentuk "siapa aku".
Jadi Inilah Pilihan dan mempercayainya untuk tidak membungkam kemauan diri yang tidak pernah puas dengan segala petualangan yang ingin dicoba.
......
Tentu! Berikut adalah contoh cerita blog yang lebih panjang dan mendetail tentang night ride di Jogjakarta:
---
**Judul: Menyelusuri Garis Imajiner Jogjakarta: Sebuah Petualangan Night Ride**
**Pengantar**
Saat malam mulai menyelimuti Jogjakarta, kota ini mengubah wajahnya. Kilauan lampu kota memantulkan suasana yang berbeda dari siang hari. Inilah saat yang ditunggu-tunggu: night ride. Bersepeda di bawah cahaya bulan dan bintang, melintasi jalanan yang sunyi, menawarkan pengalaman yang unik dan memikat. Kali ini, saya memutuskan untuk mengajak pembaca bergabung dalam petualangan night ride ke wisata Kaliurang.
**Persiapan**
Seperti biasa, persiapan adalah kunci untuk memastikan perjalanan malam hari berjalan lancar. Setelah memastikan sepeda dalam kondisi prima—ban yang sudah diperiksa, rem yang berfungsi dengan baik, dan lampu depan serta belakang yang berfungsi—saya siap untuk berangkat. Pukul 20.00 WIB adalah waktu yang ditetapkan untuk berkumpul di titik start di halaman gedung BCA di jalan Kaliurang.
**Malam Pertama di Jogjakarta**
Cuaca malam itu cerah dengan bintang-bintang yang bersinar terang. Jalan Kaliurang yang biasanya ramai, malam ini terasa sepi dan tenang. Dengan sepeda di tangan dan perlengkapan bersepeda yang sudah siap, saya bertemu dengan rekan-rekan pesepeda lainnya. Suasana di titik kumpul terasa hangat dan penuh semangat, meskipun malam mulai terasa dingin.
**Perjalanan Menuju Kaliurang**
Kami memulai perjalanan dengan pelan, menyusuri jalanan yang sudah kami rencanakan. Pemandangan sepanjang perjalanan sungguh menakjubkan. Lampu-lampu jalanan memancarkan cahaya lembut, menciptakan efek sinematik yang membuat setiap putaran pedal terasa seperti bagian dari film. Suara angin yang berhembus dan gelegar suara sepeda kami adalah satu-satunya yang menemani perjalanan ini.
**Keindahan Wisata Kaliurang**
Sesampainya di Kaliurang, kami disambut oleh udara dingin dan segar, sebuah kontras yang menyegarkan setelah perjalanan panjang. Wisata Kaliurang yang terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah memberikan latar yang sempurna untuk beristirahat. Lampu-lampu di area wisata menyala lembut, memberikan nuansa romantis pada malam itu. Kami duduk sejenak, menikmati camilan dan berbagi cerita tentang pengalaman bersepeda kami.
**Refleksi dan Penutup**
Malam itu, saat kami kembali ke titik awal, saya merasa sangat puas. Night ride ini bukan hanya tentang bersepeda, tetapi juga tentang menikmati setiap momen, merasakan keindahan alam, dan menjalin persahabatan dengan sesama pesepeda. Jogjakarta di malam hari memiliki pesona tersendiri yang tak bisa ditemukan di siang hari. Setiap putaran pedal, setiap tawa, dan setiap pemandangan yang dilalui menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
Untuk episode berikutnya, saya berencana untuk mengeksplorasi rute baru dan mungkin mencoba event bersepeda yang lebih menantang. Semoga cerita ini menginspirasi Anda untuk menjelajahi keindahan Jogjakarta dengan cara yang berbeda. Sampai jumpa di petualangan berikutnya!
**Penulis Blog,**
Iyink ws
---
Semoga contoh ini memberi inspirasi dan membantu dalam menulis blog Anda!
......
Mau membuat buku berlabel !?.
Semoga para pembaca di sini membaca semua blog tulisan ini.
Seperti biasa saya mengucapkan terima kasih atas atensi untuk terus membaca tulisan ini maka saya sangat menghargainya.
Saya akan terus menulis sebanyak mungkin dalam blog ini tanpa sponsor dari pihak manapun.
Tentu saja menulis ini membutuhkan banyak waktu dan tenaga.
Jika para pembaca di sini Sudi untuk mendorong menulis saya ini harap pertimbangkan untuk memberi sokongan kepada penulis ini.
Kepada orang orang yang hebat dan berkecukupan itu bukan saja mengerti tapi di harapkan bisa pengertian yang begitu bijaksana kepada penulis ini saya akan sangat berterima kasih sokongan dana tunai melalui telepon atau Whatsapp di 089687 322762.
Harapan sokongan dana tersebut bisa cukup untuk membeli cetakan dan menerbitkan buku buku Story mata kayuhanku ....semoga terlaksana.
Amin.
Sebuah pilihan.
Dalam kehidupan adalah pilihan dan saya memilih fashion sebagai seorang pesepeda.
Lalu cara menemukan passion karena secara nyata sudah biasa dilakukan secara terus-menerus seperti halnya menulis blog adalah suatu kebiasaan setelah melakukan kegiatan bersepeda akan timbul cerita-cerita baru lagi.
Melanjutkan gowes night ride ke wisata Kaliurang.
Di lanjut gowes untuk titik kumpul sekitar jam 20.00 wib di jalan Kaliurang di halaman gedung BCA.
Untuk eps 2 !?.
Terimakasih.
Penulis blog.
Iyink ws.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar