Jumat, 29 Juli 2022

Tilik Waduk Kedung Ombo.

Tilik waduk Kedung Ombo.

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya di kisah Tilik Waduk Kedung Ombo.

Pembuka kata.

Mungkin kamu punya pilihan dan pilihan kita sama masih di jalur sepeda untuk bisa mengusik orang orang yang memiliki tingkat pertumbuhan tenaga berlebih.

Dan lainnya sebagai penikmat Kayuhan melakukan hanya sak sampai nya yang slow respon dengan keadaan fisik tubuh mereka sebisanya.
Seperti ungkapan ini ;

...... gunakan hobi mu semestinya saja jangan kuat kuat saat bersepeda nanti kalau benar benar gowes tidak ada temannya.

Mata kayuhanki

Foto ; keluarga dulu sebelum berangkat gowes.

Karena biasanya akan mengotak atik lalu bikin baper karena ada yang punya tenaga berlebihan membuat orang lain yang lemah bisa kesetrum ......toh kalau mereka yang nggak kenal akrap ya mending diam saja.


Toh inilah.....!?.

Ini bukan masalah usia tetapi seharusnya semakin tua usia semakin paham kalau kebahagiaan itu bukan saja karena tidak ada lagi yang harus dilakukan secara rutin pada saat ini selain menjalankan hobinya itu.

Tapi yang hobi yang sama seperti yang dilakukan sampai lupa usia semakin merasa tidak nyaman dengan tampilan lama ataupun yang baru maka mencoba gowes sendiri dulu kelihatan lebih berisi penggunaan tenaga,nyaman bersepeda untuk bisa mengatur kebiasaan dan kecepatan yang lebih baik waktunya bisa sewaktu waktu berhenti istirahat sesaat di warung.

...... ...itu asyiknya bermain sepeda yang sangat baik untuk kesehatan sambil bisa healing tanpa beban untuk bolang kemana mana.

Apalagi kalau sudah kesetrum ingin janjian gowes dengan menggunakan pengaruh dan mempengaruhi untuk saling menunggu satu sama lainnya.

Mari mari sarapan !? 
Sambil sarapan karena menunggu teman janjian gowes itu harus sabar dan penuh harap itu bisa bikin kelaparan.

Mata kayuhanku

Foto ; Tapi ini gowes berjarak dalam waktu sehari 1×24 jam lamanya.


Tapi ini gowes !?

Dari siapapun yang memandang ke arah depan dan belakang dengan cara seperti ini siapapun kita berapapun usia dan karakter sepedanya semoga setelah ini bisa lebih happy.


Acara tilik waduk Kedung Ombo di mulai.

Acara ini merupakan yang paling banyak dicari oleh para peserta gowes bareng sama seperti yang dilakukan oleh orang lain yang lebih dulu ke arah tujuan gowes yang lebih menantang dengan jarak dan tenaga dalam tubuh manusia di uji di acara kali ini.

Gowes hari Minggu tanggal 26 Juni 2022 sekitar pukul 06.00_06.45 waktu menunggu satu sama lainnya di titik kumpul parkiran warung gudeg nyonya Suharti Janti Jogja.


Tilik Waduk Kedung Ombo.

Foto ; pamflet di acara gowes hari ini.

Dengan adanya tujuan dari Jogja ke arah tilik waduk Kedung Ombo bersama teman gowes Wesi aji dan Jumat soren Jogja.

Kita berusaha seperti barisan sepur sepuran maning...... Yen iso sinawang mangkat bareng bali yo bareng meski ono panas udan Yo bebarengan di jalanan.

Walaupun sudah tidak kuat ambyar .....kepyur.....kewer Yo bareng iku wujud isone kenthel paseduluran lan kekadangan sesama goweser berjarak seperti ini.

Itu tidak hanya sekedar sehat secara keseluruhan dari berbagai sumber tetapi soal perasaan yang sama dengan orang lain.

Semua sudah di persiapkan dan di niatkan untuk mendapatkan hasil maksimal gowes tolak bolak balik kembali ke Jogja lagi walau kembali ketemu malam yang gelap.

Ini bukan saja gowes soal ecek ecek jarak dekat dengan tempat yang sama dengan orang lain tapi tidak ada lagi orang yang memiliki nilai yang lebih jauh lagi tentang bagaimana caranya untuk mendapatkan kebahagiaan itu.

Dan tidak pernah kemanapun dia ada di sekitar kita yaitu hati yang selalu ingin bersyukur di manapun dan kemanapun gowes nya.

Mata kayuhanku


Jadinya !?.

Jadi bahagia dan lelah terbagi ke banyak orang setelah melihat foto perjalanan gowes di atas karena mereka begitu sabar berderet dalam kebersamaan yang ada pada masing pemilik sepeda.

Dan orang yang bahagia dengan hobi sepeda itu nggak perlu berlebih untuk pamer'penderitaan dalam soal kehidupan di jalanan karena seolah olah yang paling kuat karena di jalanan itu tempat ujian sebenarnya.

Tempat ketabahan itu lebih menderita kalau kita sudah di titik jenuh,lelah dan pingin mengumpat keadaan sedangkan sepeda itu kamu paksa sekuat kuatnya.

Saat hubungan keduanya kamu paksa jangan pernah membuktikannya kepada orang lain yang tidak seiman dan sebagai sesuatu yang hebat secara berlebihan.

Karena biasanya akan mengalami perubahan bentuk dan ciri khas dari manusia kalau manusia yang kecil lemah selalu di hina kalau besar dan kuat selalu di curigai sedangkan yang salah selalu di caci maki bahkan yang benar tindakannya kamu tetap akan di gibah...... Itu bro !?.

Apalagi di dunia hobi bersepeda ada istilah persaingan terselubung itu ada di sekitaran kamu misalnya kamu baru kenal seseorang di saat acara gowes bareng lalu apakah mereka berhak bisa menilai bagaimana dan selanjutnya mencoba menghina sesuatu yang tidak semestinya dari jenis sepeda atau secara fisik yang terlihat.

Karena saat bisa bertemu saat gowes kau kenal lalu berkawan belum berarti jadi teman yang mengerti apalagi pengertian kecuali yang sudah sering bertemu lalu berteman baik akan paham keadaan maka sebaiknya pahamilah kehidupan sehari-hari dan yang lainnya tergantung pada tingkat kepandaian orang lainnya.

Sedangkan yang suka pamer foto di media sosial itu!?

Dari hasil pemeriksaan sementara di sisi para goweser setelah bersepeda lalu bisa panen foto foto lucu banget lalu di upload di media sosial merupakan bagian yang paling sering terjadi pada masa ini dan ini adalah bentuk sorakan yang ada dalam pikiran kita.

Lalu temannya banyak yang melihat lalu like dan banyak komen sanjungan setiap dia posting foto polosnya dari ungkapan kata lain ;

Misalnya kamu hebat karena bisa gowes sampai sini,kamu kuat ataupun berbagai rayuan pingin tahu banyak orang pingin tahu caranya agar bisa gowes kuat bertahan di atas sadel sepeda lalu berusaha mengajak kapan bisa di ulang lagi ke sana bahkan di lanjut tukar nomer what's up.
Karena penulis juga sadar bukan tukang parkir yang terus bisa teriak sana sini memberi petunjuk yang terbaik walau ada saja yang membuat sakit hati lalu apa harus ....ya balas kiri ya balas kanan .....ya balas !!.

Dan selanjutnya....!?.
Toh hasil upload foto itu nantinya bisa di lihat oleh orang banyak di dunia Maya.

Maka hati-hati dengan cara seperti ini semoga menjadi pengingat kita semua sebagai pelaku dan pembuat ataupun penikmat foto gowes sepeda harus lebih bisa memilah kabar berita mana yang update kebenaranya dan mana yang hoax itu saja pesan dari penulis blog ini.

Semua itu untuk mengalahkan ego diri sendiri agar tidak terlalu jauh upload di media sosial seperti Facebook Twitter Instragram yang lebih sopan dan kurangi sebisanya foto foto Selfi secara close up secara terbuka itu saja......itu namanya per berlebihan bro !!?.

Tilik Waduk Kedung Ombo.


Akhirnya di kisah ini.

Akhirnya tetap menjadi pilihan yang tepat dan sesuai kebutuhan kamu bisa mendapatkan tempat yang nyaman bersepeda dan bersama sama dengan orang orang yang saling peduli kepada teman sepeda dengan cara sebisa mu antara lain ;
_Tetaplah menjadi bagian yang paling baik untuk kesehatan tubuh walau terasa sia sia.
_Tetaplah membantu walau tidak ada yang melihat tindakan itu kamu lakukan kalau ada.
_Tetaplah menjadi adil terhadap lingkungan yang sehat merupakan salah satu ciri dari komunitas sepeda yang sehat menurut penulis mata kayuhan ku itu walau terkadang dicurangi yang tidak pernah bisa lepas dari mentalitas yang usil bin bar bar dan itu menimbulkan masalah bagi  kesehatan jiwa raga.
_Tetaplah menjadi kuat meski selalu di remehkan orang lain dari jenis karakter sepeda atau jarak tempuh  yang semakin melambat kecepatannya itu.
Jadi terkadang kita ini lebih baik diam untuk bisa mendengar.

Karena lebih menyakitkan lagi kalau kita ngomong untuk bisa komentar mereka hanya bisa mendengar saja tapi tidak mengerti ....!!?

Mengerti akan seninya bersepeda yang bisa menyeimbangkan antara sepeda,kebahagiaan dan kehidupan sehari-hari agar berbagai keinginan kehidupan dan hobi itu menjadi mudah, sederhana dan di jalani secara ikhlas menjalaninya.... ...udah itu saja.

Sekian dan terimakasih telah membaca tulisan dari berbagai komentar para pesepeda di perjalanan gowes kali ini sampai akhir cerita bersambung satu dan dua ini berakhir.

Sampai jumpa lagi dengan kisah gowes komunitas Wesi aji dan Jumat Soren yang lebih asyik dan seru lagi.

Bulan Juli 2022.
Tilik Waduk Kedung Ombo.
Penulis adalah pelaku gowes berjarak jauh.

Selesai.

Rabu, 20 Juli 2022

Goweser Berkarakter itu seperti apa !?.

Kata pengantar goweser berkarakter itu seperti apa !!?.
Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.

Kisah pagi ini.
Entah kenapa tiba-tiba muncul dari balik pintu rumah orang yang lagi cari di hiburan malam di sebuah rumah kecil minimalis.

Terbersit keinginan untuk menjadi pengingat dan kafe ini untuk di jadikan tempat yang tepat untuk memulai menulis blog ini dan berisi tentang kata goweser berkarakter itu seperti apa !?.
Di mulai dari foto di atas sebagai pemanis tulisan blog ini tentang bagaimana masakan mie menjadi Kelan teman di manapun kita ada dan menjadi teman setia setiap saat.

Inilah kisah tentang bagaimana cara saya dulu sebelum kamu bisa meniru dan melakukan kegiatan gowes yang sebenarnya.

Tujuan dari gowes itu cari senang dan tidak mencari bahagia berlebihan hanya secukupnya lalu di bawa santai kecepatannya hingga saat ini.

Dan setelah keluar rumah ketemu banyak orang maka apapun jenis sepeda mu adalah simbol simbol yang digunakan sebagai alat komunikasi dan sekedar membuat perselisihan terselubung tentang pamer'bukti bahwa part sepeda itu harus seperti ini dan membanggakan komunitas yang ia anut dari realitas pelakunya.
Berjalannya waktu akan berubah menjadi warna kelabu menjadikan tersisih karena suatu alasan yang jelas tentang bagaimana bertahan dan tetap sehat atau menyingkirkan semua prioritas bersepeda karena bosan maka kamu harus ingat kepada siapa.....!?.
Toh masih banyak hobi dan tidak harus memaksakan kehendak kepada orang lain yang lebih baik lagi seperti renang, joging dan lainnya.

Atau merasa teracuni Tentan merk part,jarak juga semakin jauh menjadi mengaku kalah walau menjalani gowes itu agar bisa terlihat bisa tegar walau raga mau mati rasa ...!?.
Itu harus bisa terlihat tersenyum bahagia itu menjadikan pura pura yang semu dan tak semudah itu kawan !!.

Di balik rasa yang tak nikmat itu hanya soal rasa dan sikap yang perlu di tunjukkan pada dunia bahwa ia tidak akan menyerah dari kesedihan gowes.... Toh pada akhirnya setelah kumpul lagi sehabis gowes itu lalu dengan siapa nanti akan curhat tentang penyiksaan bersepeda hati itu.

Walau terkadang yang tidak bisa curhat dengan orang lain maunya bisa menjadi diri sendiri lalu berbicara dengan dirinya sendiri....merasa terima kasih telah menjadi bagian penting dan bisa kuat hari ini.

Foto di kafe kopi koi Giwangan Jogja tempat sederhana buat menggali potensi dan hobi ide gowes.
Akhirnya setiap gowes selalu bisa ketemu banyak orang dan di situ kamu dapat memilah mana yang mengerti dan mana yang pengertian..... Catat ini kawan !!.
Karena di situ ada yang hanya pingin tenar terkenal dan ajang pamer jadi orang yang memiliki tingkat hanya pingin tahu dan lainnya pingin sehat menjadi satu.

Maka gowes itu bisa bahagia di niatnya dengan cara secukupnya di jalaninya,kalau kamu sedih jalani seperlunya saja menangisinya,kalau sudah kecewakan datang ke dirimu sendiri nikmati sewajarnya saja ,saat mau memberi kepada orang lain sekedarnya saja dan saat meminta ke pada Yang di atas rayu lah sebanyak banyakNya itu saja.

Agar semua niat itu akan membahagiakan diri dan timbul rasa syukur apalagi di situ bisa di kelilingi oleh orang orang yang mengerti plus pengertian kepada kita .... Catat !!.

Karena dari hubungan pertemanan bersepeda kita bisa melihat dan belajar dari pengalaman orang lain agar bisa bertahan lama bersepeda dengan rasa tulus dengan hati.

Di khususkan bagi orang orang yang ingin mengasah kemampuan bersepeda yang baik dan benar pada akhirnya menjadi hobi itu lalu menjadi goweser yang BERKARAKTER sebenar benarnya.

Atau lainnya juga pandai mengikuti arus memanfaatkan keadaan atau jamannya sepeda seperti ini bukan model yang lainnya apalagi kamu mulai bosan kemudian menjadi menjual'sepeda ke orang lain...... Lainnya pikirkan nanti kawan !!.
Pada akhirnya akan terlihat di sebuah komunitas ada dari namanya orang lama dan orang kemaren sore.

Maka sebaiknya fokus menjadi diri sendiri yang unik nggak usah mikirin soal jarak karena lambat lain seiring Sekayu hanya akan menemukan jalannya apalagi takut kewer di jalan toh kalau sudah konsisten akan kuat dan tubuh menyesuaikan diri dengan ritme kebiasaan yang sehat.

Di lain waktu orang lama akan melihat dan peduli pada saat itu untuk mengajak bersepeda ....lalu orang lainnya juga menilai dari siapa mereka hadir di komunitas itu lalu siapa orang menjadi mentor nya....itu saja.

Makanya penulis berharap bagi pemula anak kemaren sore ..... Berterima kasihlah.
Jangan merasa agung dan Adi Guno dalam istilah Jawa menggambarkan seseorang yang tidak menghargai orang lainya karena mereka merasa kaya,pandai dan tau segalanya karena sebelumnya orang lama itu sudah tau prosesnya.

Dan berproses itu tidak semudah di bayangkan dari peran peran sejarah para pelaku sepeda itu karena belum tentu sama menjalaninya dan caranya itu saja.
Begitu....to tuan Rudolf....o !?.

Lalu tinggalkan orang orang yang bisanya menertawakan,menjatuhkan semangat atau membiarkan mu semakin salah jalan apalagi di bully karena orang orang berkarakter hebat itu ada di sekitar kamu dan itu tidak baik bagi niat berkelanjutan hobi bersepeda ...
Kamu iya kamu !?.

Lalu !!?.
Setelah rasa dan sikap yang berkarakter kamu pahami kemudian bagaimana caranya untuk mengolah raga yang teratur dan disiplin....!?.

Atau yang mempunyai badan yang tambun atau yang kurus berotot jangan takut untuk mencoba bersepeda di jalan apalagi berhenti berolahraga... Duh !!?.

Karena kalau sudah berhenti berolahraga akan mudah kehilangan daya tahan tubuh dan pikiran menjadi kusut,hilangnya energi,otot serta pelepasan keringat yang keluar menjadi luapan dari endapan rasa emosi,senang bisa loss keluar ....Khan dari efek aktifitas olah raga itu bukan keringat buntet.
 
Dari kesimpulan ungkapan kata anjuran di atas.
Dari kesimpulan cerita itu kita sewajarnya tau diri dari batas batas kewajaran lalu saat gowes untuk melihat target setiap gowes kemana di mana dan dengan siapa kemudian menandai kebiasaan metabolisme tubuh kamu yang di butuhkan misalnya sepeda yang bagaimana yang cocok,settings up ukuran tinggi badan dan sepeda harus di ukur dan terakhir tentang perasaan rasa harus niat yang tulus lalu berdoa sebelum bersepeda.

Dan setiap orang butuh proses dan membiasakan diri karena kalau sudah nge_drop bangunnya sudah susah lagi memulai bersepeda.

Itu saja terima kasih telah membaca curhatan sampai akhir di ceritakan sesuai versi penulis blog ini.

Dari seorang teman di sore sampai malam hari di sebuah kafe kopi koi di kawasan Gambiran Jogja.

Selesai.
Bulan Juli 2022.

Jumat, 01 Juli 2022

Apa jamannya status Pamer foto lagi viral. .

Jamannya status pamer foto lagi viral 

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.

Pamer foto di Facebook lagi viral.

Saat ini di hari Jumat pertama awal bulan Juli 2022 masih belum jelas apa yang akan terjadi selanjutnya dalam menentukan pilihan topik tulisan yang tepat dan akurat dari berbagai sumber.

Ini yang dapat membantu anda untuk mendapatkan hasil maksimal gunakan sebagai referensi untuk mengerjakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Lalu inilah kisah nyata yang terjadi pada saat ini yaitu tentang yang viral di grup sepeda mengenai pamer foto.

Setidaknya ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam memilih tentang keberhasilan suatu hobi gowes yaitu....!?.

1.Sukses gowes nya dengan siapa dan arahnya kemana jarak tidak di perlukan.

2.Ikutilah orang orang yang sudah tahu jalan,bisa ngemong dan konsisten menemani dari star sampai finis kembali dengan aman dan selamat.

3.Sambil menunggu foto pilihlah caption yang menggoda,sensasi dari foto foto yang sudah di dapat lalu tersimpan.

Dan itu yang di anggap sukses itu bagaimana setelah di unggah di media sosial seperti Facebook atau yang lainnya ada yang like,komentar untuk foto foto itu.

Apalagi menjadi ajang panutan yang lain untuk ikut ikutan dengan cara pamer seperti itu.

Foto ; ilustrasi ke pameran di pamer lagi.

Cerita di mulai saja.

Di balik status teman Facebook hari ini aku mau cerita sedikit demi kepentingan yang berbeda dengan orang lain serta penulis juga berusaha mengulang ulang membaca dari hasil tulisan blog ini.

Karena takutnya bisa saja salah'ngerti memahami kenapa harus ada upaya dari maksudnya pamer foto itu saja.

Di dapat dari status atau caption yang viral seperti itu.

"" Apa status pamer foto lagi keren di jaman sekarang ini "".

Jadi beginilah orang lain yang lebih hebat menemukan beberapa ungkapan hati dan pikiran kita akan membahas tentang bagaimana caranya menunjukkan kehebatannya agar di perhatikan oleh orang lain.

Sedangkan yang memilih untuk menjadi seorang pemalu yang nggak suka pamer foto ayo saatnya menunjukkan insting kamu dalam menemukan dan di pamerkan hasil fotonya ....!!

lagi jamannya biar Podo kancane !?.

Hi....kaum pemalsu e....e pemalu itu memilih gowes sekedar gowes tanpa mencari keindahan atau bonus dari apa keindahan yang ada jadi tujuan yang ia tuju saat itu.

Saat bersepeda...... Lalu para pemalu ini malu menunjukkan kemaluannya padahal saat ini lagi pas jaman penunjukkan foto foto agar dunia di luar sana bisa membayangkan kehidupan di balik bumi sana jadi ikut merasakan bahwa kamu kaum pemalu itu tidak sendiri di dunia ini....kawan !?.

Pada akhirnya yang suka pamer atau pemalu lebih mendapat tempat yang sama seperti di komunitas sepedanya yang tidak saja pernah bisa mencintaimu dengan tulus dan ikhlas karena itu kita harus tetap menjaga kesehatan di lingkungan sekitar dan jalan sendiri Sik penting bisa senyum,senang,awak sehat,saudara tambah.

Walau ada yang iri lalu berkomentar negatif terhadap lingkungan grup sepeda sepertinya nggak usah di gagas dan tidak hanya sekedar untuk mendapatkan permusuhan.....yo to bro !?.

Misalkan ada teman gowes ada yang pamer foto kalaupun senang dengan hasil foto yang diambil oleh orang lain sepatutnya di like,komentari terus Ojo ngegas kalau beda penafsiran dan opini caption di Facebook.

Khan nantinya yang sudah di komentari itu juga merasa nyaman, senang dengan adanya perhatian ke pamerannya itu.

Lalu kalau kita menyebut sukses dalam pamer saat gowes itu apa saja kriterianya !?.

Menurut penulis sesuai uraian di atas dari 123 juga yang jadi caption itu juga harus memenuhi kaedah aturan tidak tertulis dari para pesepeda yang lebih dulu meramaikan dunia persilatan gowes pamer foto.

Setidaknya pamer foto yang sopan misalkan para pembaca itu tidak seneng ke pamer nya itu cukup di scroll pindah ke foto lainnya itu Khan beres apa nggak usah di lihat terus tutup mata ....wes malah bisa ilang foto sak hpnya .....w...k k.wk.

Ngene bro !?.

Atau sebagian berbagi tulisan seperti ini juga bisa di anggap pamer walau ceritanya kadang nggak seru apalagi saru dan penulisnya kadang sarungan saat menulis blog mata kayuhan ku ini.

Karena inilah ekspresi wajahnya penulis dengan jalan pikirannya yang unik dan aneh berkendara di dunia Maya yang terkadang berbeda beda tapi kalau memang mampu untuk di pamerkan Ndak papa sekarang ini sudah banyak beredar foto yang bagus bagus dan para pemalu jangan baper ya...bro !?.

Khan gunanya media sosial seperti ini untuk pamer, komunikasi dengan orang lain yang jaraknya jauh dan semua orang di sana sini untuk melihat lebih dekat informasi yang menarik dan di butuhkan setiap hari selama berkelanjutan itu saja.

Sampai di sini semoga paham bagi kaum pemalu itu..... Yang sukanya pemalu ini kalau nggak bisa upload foto suka suka lainnya iri setiap caption teman temanya apalagi dia main aman sambil Trimo ngopi di rumahnya itu sambil menyimak dunia persilatan pada peserta pamer foto.

Karena dia merasa malah tidak resiko kekesalan saat kulakan foto foto perjalanan gowes dan bila terasa janggal upload foto tidak takut di bully teman temanya itu.

Akhirnya!?.

Kalau anda masuk di dunia persilatan gowes adanya hanya soal modifikasi,jarak tempuh dengan caranya masing-masing dan caranya pamer foto itu sudah lazim di medsos membuat kita kangen gowes selanjutnya atau ada saja yang komentar......!!

 Besok di ulang dan jangan kapok lho mas !!. 

Pada akhirnya dunia gowes itu penuh tipu tipu,intrik caranya yang penting bahagia dengan caranya masing-masing agar pelakunya sadar.

Kalau bersepeda itu jangan bersitegang dengan keadaan agar bisa menang dan nomer satu jadinya.

Karena di depan sana ada saja halangan jalan yang naik turun atau cuaca yang sangat cepat berubah.

Jadi sebaiknya kita sadar kita ini bukan atlet tetapi hanya penikmat jalanan yang sepi,ramai atau berada di ketinggian sekitar bukit atau pegunungan itu yang membahagiakan bagi pelakunya.

Karena pamer atau tidak tetap berdosa terus menerus mengalir di medsos dan setiap orang bisa melihat kita ribuan tahun lagi sebelum foto itu kita hapus apalagi sudah di gandakan kirim ulang teman teman kita maka dosa semakin berlipat lipat 

Jadi ini hanya sebuah pengingat bahwa lebih baik diam daripada pamer malah menambah masalah maka itulah pilihan yang harus di ingat itu saja.

Lalu apakah pembaca di sini mau ikut pamer foto kuliner saat gowes atau..... !!.

Sebelum hari Senin harga bayaran fotografer jalanan akan naik karena ke pameran nya para goweser lagi booming itu adalah berkah bagi mereka ini.

Salam untuk pembuat dan penikmat foto.

Selesai.

Juli 2022.

Rabu, 29 Juni 2022

Gowes waduk Kedung Ombo..


Langkah awal Ingak inguk waduk Kedung Ombo Grobogan Jawa tengah Indonesia.

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi bacaan yang penuh hiburan,menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.

Hari ini gowes kemana !?.

Di hari Minggu 26 Juni 2022 di mulai dari titik kumpul di Janti Jogja di jam 06.45 - 22.00 waktu kembali dari bendungan Kedung Ombo ke Jogja lagi.

Dengan jarak nyaman sepeda MTB dari ukuran ban radial luar ukuran 27.5+210 itu lebih dari 200 km di capai jauhnya pulang pergi dalam waktu sehari semalam menuju tujuan bendungan Kedung Ombo Grobogan Jawa tengah.

Foto; ilustrasi editan saja untuk penghias blog ini.

Mulai saja kisah pagi ini.

Acara kali ini di ikuti 150 peserta yang ikut gowes dan 30 orang lagi yang tidak gowes mempunyai tugas mulia melayani untuk membuka jalan di setiap persimpangan jalan dengan sepeda motor.

Dan lainnya ngomongin para penggowes untuk segera makan minum di setiap pemberhentian yang di pilih sebanyak 3 tempat pemberhentian turun minum dan di sediakan makanan dari 2 mobil yang berisi aneka kue serta buah segar.

Walau ada saja kisah drama salah ambil jalan seharusnya putar kiri malah keasyikan di jalan menurun toh semua itu bikin drama gowes yang patut di contohkan dari tim cek rute sebelumnya kurang komunikasi.
Dan situasi ini membuat adu argumentasi di pinggir jalan saat saya menganggap itu sedikit buat hiburan pagi hari melihat situasi seperti ini.

Toh.... Semua cerita gowes kalau ada drama seperti itu menjadi kembangnya bersepeda di manapun tetap tidak ada yang sempurna itu saja.
Mungkin karena gemesnya peserta dari tadi selalu terpaku pada pengatur jalur di depan menjadi irit iritan sepeda yang panjang itu terpaku di kecepatan di bawah 25 km/h saja.

Atau gowes kali ini mengganggu lalu lintas toh pada sengit mungkin saja melihat keberadaan kita di jalanan pagi itu.
Apa lagi yang mengaku kuat gowes nya itu....sek do sengit yo ben !!?.

Toh seperti ungkapan berikut ini ;
...... ... Gowes sekarang ini okeh pesertanya,panjang jalan rutenya,komplet hawa cuaca hari ini dan...!?.

Foto ; ilustrasi di Kedung Ombo.

Lalu inilah kisah saya yang semula hanya terbayang jauhnya dan kini terbukti sampai ke Jogja lagi sekitar jam 22.00 wib.
Akhirnya bisa menilai kekuatan diri sendiri kalau gowes di paksakan melebihi batas normal atau bahkan lebih dari jarak yang biasa di lakukan dalam sehari.

Foto ; ilustrasi 150 goweser memadati jalan raya.

Dan situasi gowes berjarak ini bikin tubuh makin melar sana sini termasuk pandangan mata yang kendur kabur oleh panas dan berganti hujan lebat secara alami dan cepat berubah cuaca yang sangat ekstrim.

Lalu lelahnya bersepeda itu bikin ngilu di persendian otot dan sendi lutut yang akan terjadi kontraksi otot berhenti kalau tidak berhenti sampai disitu ada batasan usia yang sangat penting bagi tubuh manusia.

Saat gowes berangkat dari rumah sekitar jam 5.15 wib dan kumpul bareng berangkat jam 6.45 wib.
Waktu berangkat dari rumah saat itu masih gelap gulita tanpa matahari yang cukup panas dan pulang lagi ke Jogja sudah gelap di malam hari.

Banyak sekali kenangan terindah dalam hidupku yang asyik bisa dilihat seperti hari ini.
Dan sampai di tujuan yang ingin dicapai dengan kendaraan sepeda gunung ini.

Juga akan memberikan dampak positif proses bagi saya dan perkembangan gowes sepeda berikutnya akan lebih paham jalur lintas daerah ini 

Dan akan membuat jalan lebih mudah karena sudah hapal betul seluk beluknya menuju tempat yang sama seperti di Kedung Ombo dan sekitarnya.

Mungkin saja saya akan kembali lagi dengan cara berbeda dan lebih memilih menggunakan moda transportasi motor yang lebih mudah sampai kesini.
Dan hal utama untuk di ulang lagi karena sudah tahu jalan alternatif yang lebih cepat.

Tapi kali ini saya seperti meraba raba jalanan di bagian setiap sudut jalan yang tidak pernah tahu arahnya dan tanda yang harus di ingat untuk mendapatkan pandangan mata kemudian di rasakan sensasi perih nya jalur ini. 

Walau dengan ada saja ungkapkan seorang teman seperti ini .....!?

Tekan lokasi tidak !?.
Atau malah nggak balik ke Jogja lagi !!?.
Atau masih ingat jalan pulangnya to... yink !?
Kamu kuat sampai ...... !!?

...... .... Yo,Kuwat to om raketan ro mbrebes milli karo ngenjot pedal sepeda kayuh.

Sebenarnya sudah cukup itu saja gowes nya dan tidak terkecuali dengan cara seperti ini.
Dan ... maksud hati !!?.

Tapi soal keinginan berkata lain gowes walau hujan hujan di jalani yang membuat tubuh menjadi lebih mudah lelah masuk angin dan hujan deras yang mengguyur tubuh manusia manusia ini terus berusaha melaju menggunakan baju plastik berwarna warna warni menghiasi jalanan.

Saat kehujanan ini melalui proses panjang akan membuat kita lebih baik lagi karena terbiasa untuk melakukan sesuatu tanpa harus menunggu hujan reda bisa tidak bisa pulang kerumahnya.

Walau terasa miris takut akan sakit ataupun takut di tinggalkan oleh barisan depan yang lebih kuat gowes nya malah bisa saja ketarik dengan terpaksa.

Kondisi jalan rolling naik turun dengan segala upaya dan sisa sisa keikhlasan.
Saat pulang jalan masih rolling apalagi sudah terdengar suara gemuruh dari atas sana di berbagai sumber tanda mau hujan turun.

Untungnya sampai di bawah bukit dataran lagi di dusun_ Ngandol dekat lapangan bola desa sumber Lawang dekat lalu menuju toserba Indomaret mulai berubah cuaca gerimis dan angin awal hujan itu mematahkan daun daun berserakan di sana sini.

Dan mengusik ketenangan mata ini serta tenaga dalam di keluarkan untuk  menguji seberapa kuat kemauan dan tekad untuk menerobos jalan persimpangan jalan kereta.

Lalu lurus belok kiri untuk mampir di warung Indomaret di jalan solo Purwodadi km 20.
Karena kehujanan kita berteduh di toko apotek dari jam 15.30_17.00 wib.

Kita melihat hujan mulai berubah gerimis lagi tanda teman gowes di belakang sana mulai mengajak mulai star lagi.
Lalu menuju tempat angkringan untuk mencari susu jahe dan makan secukupnya di dekat persimpangan rel kereta api.

Jalan masih panjang untuk pulang dengan kondisi jas hujan basah kuyup dan tubuh kedinginan menggigil !!

Semua itu berusaha agar bisa sampai dan kembali lagi ke Jogja lagi dengan aman,selamat,sehat dan membawa kenangan asyik yang baru lagi.

Foto ; ilustrasi jarak tempuh menurut strava sedikit salah karena sinyal hp terkadang blang.

Ingat..... !!?.

Kisah kisah perih ini membuat saya kembali lagi bersemangat untuk bisa membuat sebuah karya sastra yang lebih baik lagi.

Atau ada saja kisah unik dalam pikiran saya melayang ke arah kanan kiri dan ke bawah untuk mendapatkan hasil kata dan huruf di rangkai menjadi maksimal dalam bentuk apapun bisa menjadi alternatif tulisan blog saya ini.

Lalu saat pikiran melayang saat itu ...... Cuma bisa bilang kalau tidak mau ketinggalan cerita klasik pantau terus blog iyinkws.blogspot.com.......jangan lupa !?.

Yang lagi viral soal pamer foto di medsos.

Kata pamer atau memamerkan atau dalam bahasa lain berarti show off.

Dan menurut artinya sesuatu yang dimiliki oleh seorang dengan maksud untuk mendapatkan hasil dari orang lain dan kemudian memperlihatkan kelebihan yang dimiliki lalu menyombongkan diri.

Maka dari sekian banyaknya orang yang memiliki nilai yang lebih gila atau pemalu itu punya caranya sendiri untuk melakukan sesuatu untuk mendapatkan kebahagiaan pamer di media sosial sampai lupa untuk..... ...!?.

Soal bentuk Pamer Foto.

Lalu tulisan adalah bentuk aktualisasi nilai-nilai budaya pamer terselubung tentang hujan deras dan jalan yang naik turun dengan rolling sepanjang 40 km bolak balik jalan rolling.

Atau bentuk sambatnya penulis ini yang mulai merasa mbrebes milli eluh air mata campur air hujan ngrasake dalan ambyar koyo ngene.

Dan leh ku sambat meneh saat hujan kadang terjerembab di lobang jalan raya yang rusak ber air.
Dan itu menghubungkan ke kota Klaten juga lagi perbaikan jalan raya....kok tak rasak rasak ke kok rusak kabeh jalannya !?.

Di saat harus dilakukan dengan cara seperti ini yang terkadang bentuk ini bukan gowes kekinian yang biasa di lakukan oleh seorang yang kurang waras.

Tapi mboh jerone ati iki rasanya jangan di gagas rasa dari perasaan saat itu soalnya iki jenenge hobi iku kudu penuh sensasi dan jadi jalan nya di ikhlasin saja.

Karena masih ada di depan sana dan di belakang sana mereka juga  teman lagi gowes akan mengikuti langkah ini dengan bahagia nya masing-masing..... !?.

.....hari ini ojo di gawe susah apalagi di getunin maka pesan penulis di nikmati saja prosesnya karena suatu hari nanti kamu bisa menertawakan ketidak warasan kamu.

Pada kisaran waktu yang tepat dan sesuai keinginan anda untuk mendapatkan kisah ini berikutnya di blog berikutnya.
Dengan judul episode 02 ; 

Tilik waduk Kedung Ombo.

Foto ; mapping dari jalan utama ke waduk Kedung Ombo versi penulis.

Ini saja untuk kisah nyata seorang yang memiliki tingkat pertumbuhan dan produksi tenaga berlebih.

Atau untuk sekedar pamer foto dan cerita perjalanan menuju tempat gowes yang paling sering ditemukan pada kegiatan anak sepeda pada umumnya yang lagi viral di datangi.

Itu saja untuk kali ini.

Selesai.
Penulis
iyink ws.
Jogja Juni 2022.

R
Pada hari Minggu, 26 Juni 2022, aku memulai perjalanan bersepeda yang penuh tantangan dari Janti, Jogja, menuju Waduk Kedung Ombo di Grobogan, Jawa Tengah. Aku bergabung dengan sekitar 150 peserta lainnya, sementara 30 orang lainnya bertugas sebagai pemandu dan penyedia makanan di sepanjang rute.

Saat kami berangkat dari Janti pukul 06.45 WIB, suasana masih gelap. Kami bersepeda dengan semangat meskipun hujan deras menghalangi pandangan dan memperberat langkah. Perjalanan ini menguji ketahanan fisik dan mental kami. Jalanan bergelombang dan cuaca yang tak bersahabat memaksa kami melawan kelelahan dan rasa dingin yang menggigit.

Di tengah perjalanan, suhu yang panas berubah menjadi hujan lebat, membuat kami basah kuyup dan tubuh terasa semakin lelah. Setiap persimpangan jalan menjadi tantangan tersendiri karena hujan yang mengaburkan pandangan dan jalan yang licin. Beberapa peserta sempat tersesat akibat salah arah, menambah drama dalam perjalanan kami. Aku melihat ketegangan dan frustrasi, tetapi juga semangat yang tak luntur.

Setelah beberapa jam berjuang melawan cuaca dan kelelahan, kami akhirnya tiba di Kedung Ombo dan menikmati makanan serta istirahat sejenak sebelum memulai perjalanan pulang. Pada malam hari, kami kembali menuju Jogja. Kondisi tubuh sudah sangat lelah, setiap pedal yang dikayuh terasa semakin berat. 

Perjalanan ini bukan hanya soal jarak yang ditempuh, tetapi juga tentang batasan dan kemampuan diri. Di tengah hujan dan kelelahan, aku merasakan ketidaknyamanan yang mendalam, tetapi juga kepuasan yang luar biasa. Sampai akhirnya, sekitar pukul 22.00 WIB, aku kembali ke Janti dengan perasaan campur aduk antara lelah dan bangga.

Pengalaman ini mengajarkan banyak hal tentang ketahanan fisik dan mental. Kelelahan dan hujan yang menderu menjadi bagian dari cerita yang akan kuingat selamanya. Dan meskipun perjalanan ini penuh kesulitan, ada kepuasan tersendiri dalam berhasil menyelesaikan tantangan yang tampaknya tak mungkin dilalui.


G
Di hari Sabtu pagi, aku memulai petualangan yang penuh tantangan. Tujuanku adalah melintasi rute bersepeda dari kota kecil kami menuju sebuah bukit terpencil di pinggiran. Aku mengatur keberangkatan pukul 06.00, saat matahari belum sepenuhnya muncul di cakrawala.

Cuaca pagi itu terlihat cerah, namun di tengah perjalanan, awan hitam mulai menggantung di atas kepala. Jalanan beraspal mulai berganti dengan tanah merah dan bebatuan yang licin. Setiap kayuhan terasa semakin berat, apalagi saat hujan mulai turun dengan deras. Aku harus melawan angin kencang dan genangan air yang membuat sepeda sulit dikendalikan.

Perjalanan semakin berat ketika hujan berubah menjadi badai. Aku terus berusaha menjaga keseimbangan, namun jalanan yang licin membuatku terjatuh beberapa kali. Tubuhku basah kuyup dan dingin, sendi-sendi mulai terasa ngilu, dan setiap tetes hujan seolah menambah beban di pundakku. 

Di tengah kesulitan, aku merasa lelah yang mendalam. Saat aku berhenti untuk istirahat di sebuah warung kecil di pinggir jalan, aku melihat betapa lelahnya wajah-wajah lain yang juga mengalami kesulitan serupa. Di sinilah kami bertemu, saling berbagi kisah dan memberikan semangat satu sama lain. Warung itu menjadi tempat berlindung dari badai, sekaligus menjadi sumber energi dan motivasi.

Akhirnya, setelah berjam-jam berjuang melawan cuaca dan kelelahan, aku sampai di puncak bukit menjelang malam. Pemandangan yang indah di puncak bukit seolah membayar semua kesulitan yang telah kuhadapi. Di bawah sinar bulan purnama, aku merasakan kedamaian yang tak ternilai, menghapus semua rasa sakit dan keletihan. 

Perjalanan pulang terasa lebih ringan karena semangat yang baru ditemukan di puncak. Meski tubuh masih lelah, aku pulang dengan hati yang penuh kepuasan. Pengalaman ini mengajarkanku bahwa di balik setiap kesulitan, ada keindahan dan kepuasan yang menanti. Dan dalam setiap perjalanan yang berat, ada pelajaran berharga yang akan dikenang selamanya.

Rabu, 15 Juni 2022

Lobang Sewu yang hilang lobangnya.

Gowes Lobang Sewu yang hilang lobang nya.

Jalanku masih panjang untuk menuju ke ...!?
 Untuk gowes waduk Wadas lintang di episode berikutnya dan mampir di lobang Sewu tetapi lobang nya hilang !?.
Dan kisah saya semakin bertambah kenangannya lagi saat ini seperti foto brosur di bawah ini.


Bahkan jejak Kayuhan di perjalanan bertambah pula usia saya dan semakin sadar diri dengan berbagai drama apalagi konflik yang membuat bikin stres saat di jalanan nantinya.....saat ini yang di butuhkan hanya konsentrasi !!?.

Karena yang di butuhkan saat ini cuma bagaimana caranya agar tidak terlalu jauh.
Tetapi lebih manusiawi takarannya misalkan berhenti saat lapar dan minum saat harus agar bersepedanya menjadi nyaman itu saja tak lepas di kelilingi orang orang yang seiman saat bersepeda walau masih saja cemas yang tiba tiba muncul secara alamiah.

Itu apalagi malamnya seperti anak kecil yang merengek rengek pingin ikut liburan dan terus banyak keinginan di pikirannya itu menjadi kurang tidur.
Apalagi membayangkan cara melakukanya dengan mengayuh sepeda.


Foto : Di depan pintu gerbang lobang Sewu Wadas lintang.

Lalu bisa mempertahankan posisi ini di jalanan yang naik turun dengan perbandingan mapping Mbah Google itu menambah beban pikiran dari pikiran apa masih kuat,apa nanti di loading,mampir di mana untuk bisa tidur nyaman,makan minumnya di mana saja.

Ataupun caranya yang harus gowes pelan tapi pasti bertemu jalannya.
Toh ini bukan pilihan mutlak tapi pilihan yang harus di pilih misalnya besok pagi ada apa dan untuk saat ini sekedar gowes untuk mengulang lagi menjadi jilid dua kali ini.

Jadi nikmati saja alur jalan cerita dan secukupnya saja karena tidak semua orang bisa melakukannya dengan cara ini.

Mulai saja kisahnya.

Selamat pagi para pejuang penderitaan di jalanan inilah kisahnya sebelumnya aku sampaikan Ramalan cuaca untuk hari ini tanggal 11-12 Juni 2022 untuk wilayah kabupaten atau kota dan destinasi wilayah Jogja menuju arah gowes ;

Kota jogja_Prembun_Waduk Wadas lintang _Lobang Sewu _Prembun_Balik kota Jogja ini di tempuh selama dua hari lamanya.


Foto ; mapping menuju lokasi  versi penulisnya.

Akhirnya segala halusinasi saat saya gowes berjarak itu kini terpatahkan setelah selama 5 jam di gowes dengan sepeda poligon premier dan ukuran ban 27.5+210 batikan ban kotak kotak radial akhirnya bisa di katakan sukses kembali lagi di Jogja tanpa drama yang menyedihkan.

Tidak ada drama menyedihkan.

Walau dengan susah payah gowes bolak balik Jogja waduk Wadas lintang lobang Sewu tetapi tuntutan untuk bisa konsentrasi penuh itu sangat dibutuhkan oleh tubuh kita dan juga bisa menjadi alternatif bagi mereka yang mau melewati jalan ini.


Foto : Bercanda dengan Spiderman di alun alun Purworejo.

Bukan saja kondisi jalan yang padat kendaraan bermotor dan juga adanya proyek jalan layang kereta api dan jalan raya menuju bandara YIA Jogja toh semua itu saya anggap tidak istimewa yang lebih istimewa lagi yaitu mengenai....!!?.


Baca juga ;
Di blog ini gowes gliyak gliyak waduk Wadas lintang jilid satu.

Bagi pesepeda berjarak pasti sudah biasa lewat jalur utama ini yang membedakan hanya tujuan dan situasi saat ini termasuk ramalan cuacanya yang kadang panas dan hujan begitu saja.
Dan selanjutnya bisa kita sepakati bersama untuk .....!?.

Saat gowes berdua ini bersama mas Sahid selalu komunikasi  agar gowes kali ini bisa berjalan lancar,mulus dan tepat waktu ke tujuan penginapan di daerah Prembun ini saya timbul kebimbangan antara melepas lelah untuk istirahat atau di lanjut menuju !!.

Alhamdulillah setelah dari ;
_jam 7.00_12.00 sampai penginapan.
_jam 13.00 wib saya mulai menanjak ke waduknya selama satu jam sampai pintu masuk waduk itu.
_jam 15_00_15.45 hujan lebat.
_jam 17.15 menit tiba di lobang Sewu Wonosobo.
_jam 17.45 turun gunung kembali ke penginapan.

Gowes kali ini jadi obrolan-obrolan sangat mengena karena ada panas,hujan,turun gunung yang meliuk liuk kondisi gelap gulita dan hujan gerimis.

Apalagi waktu itu kondisi alam yang serem di waktu petang hari dengan jalan sepi mencekam di tempat ini jarang kendaraan bermotor lewat apalagi soal sepeda trouble itu tidak terjadi saat ini.

Atau obrolan ini penuh makna yang ber_daging bakso,mie ayam,menu angkringan,es buah sampai dengan di masak ikan pepes dengan sambel Lombok ijo yang ngangenin itu.

Yang lebih penting lagi adanya kebutuhan bersama saling menguatkan satu dengan lainnya menjadi gambaran dan kisah gowes ini bikin baper semua orang dan pembaca blog ini tentunya.

Dan semua menjadi kenangan asyik di kemudian hari apalagi setelah ke Wadas lintang lobang Sewu jilid kedua ini menjadi pengingat jalan jalan ini yang penuh kenangan.


Foto : Lobang lobang Sewu tertutupi air jadi tidak bisa melihat lobang nya saat itu.

Dulu bersama siapa saja gowes,warung yang mana untuk berhenti atau pas kram kaki waktu itu di mana saya masih ingat detailnya menjadi jalan ini semakin mudah saja untuk sampai ke atas sana.

Akhirnya.

Lalu saya akan berkisah lagi dan akan ke sisi lain dari tempat waduk ini yaitu ke lobang Sewu yang berjarak 7 kilo jauhnya lagi dan ....!!? Tunggu keseruan cerita bersambung di blog ini berikutnya dengan judul ;
Mencari lobang lobang yang hilang di lobang Sewu Wonosobo lagi di lain waktu entah kapan lagi.
Untuk hari ini kisah klasik cukup di sini saja dan terima kasih atas kunjungan Anda di blog ini.

Selesai 
Jogja 15 Juni 2022.
Judul ;

Selasa, 07 Juni 2022

Tandur demi sumber kehidupan alam pegunungan.

Tandur demi sumber kehidupan alam pegunungan.

Jalanku masih panjang untuk kembali bisa menceritakan perjalanan menuju ke suatu tempat.

Dan inilah seninya bersepeda kayuh yang tidak pernah tahu kapan harus berhenti melakukan hal terbaik untuk pembaca blog ini.

Itu akan menjadi lebih mudah dan praktis dalam bentuk tanda kutip yang sehat apalagi menjadi terlihat berguna bagi masyarakat di sekitar kita untuk Tandur demi sumber kehidupan alam pegunungan. 

Seperti halnya hari ini terlihat di foto di atas aku tandur pohon dan kemudian kemah di randu ijo jurang jero.  Pada tanggal 4/5 Juni 2022 aku memilih untuk bisa dengan caraku untuk bisa Memperingati 2 event ini sekaligus yaitu World bicycle day dan hari lingkungan hidup 2022.

Seperti halnya hari ini terlihat di foto di atas aku tandur pohon dan kemudian kemah di randu ijo jurang jero.

Pada tanggal 4/5 Juni 2022 aku memilih untuk bisa dengan caraku untuk bisa Memperingati 2 event ini sekaligus yaitu World bicycle day dan hari lingkungan hidup 2022.

Cerita di mulai.
Di hari pertama di awali gowes dari berbagai rumah masing-masing menuju titik kumpul di warung icik iwir di daerah pakem Sleman untuk mendapatkan sarapan pagi.

Dan untuk mendapatkan sedikit kekuatan yang lebih baik dan check semua orang peserta gowes kali ini.

Terkadang ....... ... Kenapa aku kembali menulis dan gowes ke tempat ini lagi?

Aku hanya penikmat Kayuhan sepeda bukan?

Apakah aku tidak berhak untuk menulis lagi ?

Jawaban itu adalah cukup lama untuk di pertanyakan alasan untuk sampai ke tujuan.

Tapi ternyata hanya bisa pasrah dengan keadaan yaitu aku masih tetap setia bersepeda sampai saat ini itu saja.

Masih bersepeda menembus batas waktu di jalanan yang ramai dan padat sampai ke hamparan sawah yang luas dengan menggunakan sepeda.

Hingga ke ujung jalan pegunungan yang sejuk dan nyaman selama beberapa jam sambil menikmati keindahan alam di sekitar lokasi penanaman pohon baru seperti foto di bawah ini terlihat syahdu sekali.

Seperti halnya hari ini terlihat di foto di atas aku tandur pohon dan kemudian kemah di randu ijo jurang jero.  Pada tanggal 4/5 Juni 2022 aku memilih untuk bisa dengan caraku untuk bisa Memperingati 2 event ini sekaligus yaitu World bicycle day dan hari lingkungan hidup 2022.

Di saat berangkat tadi di jam delapan pagi ini aku akan selalu berusaha memberikan informasi tentang foto dan video.

Karena selama perjalanan menuju tempat akhir sudah hampir jam sebelas lebih.

Kita sudah untung dari kulakan foto Vidio hingga memenuhi memori internal berkapasitas kecil ini.

Setelah itu mas mas penjaga tempat ini sudah mulai memasang tenda warna kuning dan teman gowes yang lebih dulu kesini juga sudah mempersiapkan sound sistem untuk acara sambung rasa di pendopo.

Acara dengan tema konservasi sumber daya alam dan lingkungan sekitar hutan pegunungan yang hijau bersama balai taman Nasional gunung Merapi.

Kemudian di sore harinya gowes melintas sekitar sini untuk melihat lebih dekat lagi jalur blusukan dan sungai kecil yang dangkal yang jernih airnya ada rerumputan yang ada mulai tumbuh kembang menghijau sejauh kiri kanan pepohonan menjulang tinggi.

Dan menjadi gambaran kelegaan kita semua di sini bisa bernafas segar secara gratis dengan oksigen yang cukup murah meriah ataupun menghiasi mata memandang dari aliran sungai.

Ada Blongkeng dan sungai kali putih yang berkelok kelok itu menurut cerita sejarah sungai kali putih ini dulunya bisa mampu menghancurkan jembatan kali putih yang kokoh kuat yang berada di jalan raya Jogja Magelang di saat itu.

Saat gowes santai ini sebagai bentuk apresiasi terhadap keadaan lingkungan sini dan obyek visual yang nyata.

Sepertinya acara ini di buat oleh sekelompok pesepeda Jogja sesuai arahan sang sutradara film ini dengan pilihan judul_ kemah nyawiji bumi.

Seperti halnya hari ini terlihat di foto di atas aku tandur pohon dan kemudian kemah di randu ijo jurang jero.  Pada tanggal 4/5 Juni 2022 aku memilih untuk bisa dengan caraku untuk bisa Memperingati 2 event ini sekaligus yaitu World bicycle day dan hari lingkungan hidup 2022.

Setelah hore hore basah basahan bersama dengan teman-teman kita kembali ke tempat kemah untuk mandi sendiri.

Ada di dalam kamar mandi yang tersedia di sini ada 2 lalu ada satu pendopo sekaligus tempat ibadah dan ada tempat makan yang cukup luas adanya.


Pada malam Minggu kita ada sambung rasa dari kelompok ;

Dari randu ijo jurang Jero asri.
LPP NU Jogja.

Dengan komunitas Resan gunungkidul  sekilas info kelompok orang yang mengurusi kehidupan pohon,menemukan dan memelihara mata air.

Maka ada saja yang menyebut mereka dengan kelompok penyembah pohon itu katanya begitu .

Di hari kedua.

Pagi ini di hari Minggu pagi hari di randu ijo saat malam tadi tidur di dalam kemah berselimut kain tebal banyak terdengar suara binatang malam deru angin dengan cuaca mendung tanpa hujan hanya terdengar suara geledek.

Walau tidur tidak pulas atau masih saja di luar sana ada yang mengobrol sampai larut menjelang pagi hari tetapi rencana harus tetap di jalani dengan suka ria bersama sama di jam 06 wib.

Di waktu gowes ke batu prasasti yang di tanda tangani langsung di era bapak presiden Soeharto kala itu.

Tempat itu akan kita tuju ke arah jurang Jero yang sudah tidak Jero lagi karena tertimbun longsor pasir dan batu gunung Merapi.

Entah apa yang aku lakukan untuk menjaga kelembaban udara dan alam semesta akan menyukai ini.

Tapi terpenting niat untuk berbuat secara nyata yaitu bisa menanam pohon yang nantinya bisa tumbuh secara berangsur-angsur menjadi lebih besar dan panjang menjulang tinggi menutupi seluruh kehidupan dunia di bawahnya seperti foto di bawah ini.


Pohon pohon kecil itu aku ambil dari tempat pembibitan randu ijo lalu di bawa dengan di masukkan plastik dengan moda sepeda kayuh 

Dan penanaman yang di pilih tempat tersembunyi yang baru saja di tebang pohon pohonnya sebagai awal tumbuh kembang pohon baru lagi.

Setelah selesai pada akhirnya kita kembali ke kemah dengan tangan kosong dan kotor.

Karena pohonnya sudah bisa menemukan tempat tidur yang cukup nyaman di situ.

Entah berapa tahun lagi aku akan datang kembali lagi ke tempat ini untuk membangun kan kamu...!!.

Hai ..... kamu ya.....kamu pohon kecilku semoga cepat besar kokoh kuat menahan tanah yang subur di tepi aliran air ini tapi di dataran yang miring .....semoga lekas tumbuh !?.

Setibanya aku kembali ke kemah di lapangan yang buat kemah di adakan resik resik lokasi bike camp lalu pada mandi.

Di lokasi tempat makan sudah tersedia semangkok soto dengan lauk tahu bacem yang membuat tubuh terisi kembali walau pagi tadi sudah makan roti dan kue dengan teh manis.

Tetap saja di hawa dingin ini pinginnya cari makan terus.

Foto ; lokasi peta atau mapping jurang Jero.


Cerita gowes hari ini.
Sudah biasa liburan camping karena terbiasa apalagi bisa bisanya menimbang setiap gowes bareng pasti ada keinginan menulis di blog saya ini cuma bisa bilang kalau liburan aku sedang berada di mana dan bersama siapa bisa di baca di sini.

Atau ....ada yang terdengar suara orang lain yang katanya gowes ke gunung Merapi itu tidak akan pernah bisa menjadi pilihan karena jalan menanjak.

Tetapi bagi orang yang merasa lemah secara naluri dan kemauan akan mempermasalahkan apa jenis sepedanya.

Itu harus yang ringan dan ban kecil tapi kelompok ini baginya memakai ban sepeda standar dengan membawa barang di tas sepeda.

Saat di taruh di boncengan belakang dan depan menjadi menempel di sepeda jadi ting srantil terasa nyaman nyaman saja menjalaninya.

Maka bisa di bayangkan beratnya sepeda itu di jalan menanjak seperti itu.

Toh..... kita akhirnya bisa terus gowes beriringan kadang ada yang di belakang dan di depan.

Atau mengecek barisan untuk saling tarik menarik agar formasi tetap seimbang antara yang kuat dan yang lemah.

Semakin siang menjadi semakin panas apalagi jalan rolling dan kendaraan truk yang lewat terlalu padat tidak seperti hari biasanya.

Pada akhirnya mendekati jalan utama jalan Magelang dekat pos polisi tempel mulai menepi ke warung bakso untuk mencari tambahan tenaga baru.

Apalagi gowes balik Jogja ini menguras tenaga di tangan karena harus bereaksi dengan pengereman sepeda kayuh ini.

Sambil mengumpulkan sisa sisa rencana pulang itu mencapai target dengan aman lancar dan selamat ke rumah masing masing di jogjakarta tercinta.

Lalu di akhir cerita ini apakah pertanyaan itu harus di jawab lalu mengapa??.

Aku kembali ke sini jurang jero lagi berulang ulang sampai enam kali toh semua itu artinya aku seorang yang semangat dan bertanggung jawab.

Toh..... Artinya bertanggung jawab itu aku hanya berusaha bisa menjawab melalui sebuah kisah kisah ini sebisanya.

Selama perjalanan itu kita sudah menemukan klik dan menemukan kebersamaan tanpa drama drama yang merepotkan banyak orang itu saja.

Dan untuk permasalahan lainnya biarkan ada yang bertanggung ....!!

Atau dengan kata lain memberi kita fasiltas gratis berupa tempat tenda untuk turu miring,konsumsi dan tiket masuk area wisata ini.

Semua di sponsori oleh pihak terkait yang begitu banyak promo untuk acara ini.

Juga tak lupa atas dukungan admin bike to work Jogja.

Lalu aku hanya bisa menjawab  sebisanya....
Berterima kasih kepada Bike to work Jogja.

Aku ucapkan yang lagi merayakan selamat hari sepeda sedunia dan hari lingkungan hidup di tahun 2022.

Semoga di tahun depan bisa mengikuti acara gowes kembali.

Untuk mencari tempat liburan yang lebih asyik dan seru acaranya.

Selesai.
Juni 2022.

Nb;
Selalu ada aksi pasti timbul reaksi.
Selalu ada yang menebang ada pula yang bisa menanami tunas tunas baru lagi.

Blog Edisi unggulan

Anniversary ride 5 th Jogja pit Ringkes

Aku ingin berubah bersama mereka. Pada awalnya, bersepeda dengan sepeda lipat hanyalah sekadar kesenangan pribadi. Namun, setelah mengenal b...