Tilik waduk Kedung Ombo.
Pembuka kata.
Mungkin kamu punya pilihan dan pilihan kita sama masih di jalur sepeda untuk bisa mengusik orang orang yang memiliki tingkat pertumbuhan tenaga berlebih.
Dan lainnya sebagai penikmat Kayuhan melakukan hanya sak sampai nya yang slow respon dengan keadaan fisik tubuh mereka sebisanya.
Seperti ungkapan ini ;
...... gunakan hobi mu semestinya saja jangan kuat kuat saat bersepeda nanti kalau benar benar gowes tidak ada temannya.
Karena biasanya akan mengotak atik lalu bikin baper karena ada yang punya tenaga berlebihan membuat orang lain yang lemah bisa kesetrum ......toh kalau mereka yang nggak kenal akrap ya mending diam saja.
Toh inilah.....!?.
Ini bukan masalah usia tetapi seharusnya semakin tua usia semakin paham kalau kebahagiaan itu bukan saja karena tidak ada lagi yang harus dilakukan secara rutin pada saat ini selain menjalankan hobinya itu.
Tapi yang hobi yang sama seperti yang dilakukan sampai lupa usia semakin merasa tidak nyaman dengan tampilan lama ataupun yang baru maka mencoba gowes sendiri dulu kelihatan lebih berisi penggunaan tenaga,nyaman bersepeda untuk bisa mengatur kebiasaan dan kecepatan yang lebih baik waktunya bisa sewaktu waktu berhenti istirahat sesaat di warung.
...... ...itu asyiknya bermain sepeda yang sangat baik untuk kesehatan sambil bisa healing tanpa beban untuk bolang kemana mana.
Apalagi kalau sudah kesetrum ingin janjian gowes dengan menggunakan pengaruh dan mempengaruhi untuk saling menunggu satu sama lainnya.
Mari mari sarapan !?
Sambil sarapan karena menunggu teman janjian gowes itu harus sabar dan penuh harap itu bisa bikin kelaparan.
Tapi ini gowes !?
Dari siapapun yang memandang ke arah depan dan belakang dengan cara seperti ini siapapun kita berapapun usia dan karakter sepedanya semoga setelah ini bisa lebih happy.
Acara tilik waduk Kedung Ombo di mulai.
Acara ini merupakan yang paling banyak dicari oleh para peserta gowes bareng sama seperti yang dilakukan oleh orang lain yang lebih dulu ke arah tujuan gowes yang lebih menantang dengan jarak dan tenaga dalam tubuh manusia di uji di acara kali ini.
Gowes hari Minggu tanggal 26 Juni 2022 sekitar pukul 06.00_06.45 waktu menunggu satu sama lainnya di titik kumpul parkiran warung gudeg nyonya Suharti Janti Jogja.
Dengan adanya tujuan dari Jogja ke arah tilik waduk Kedung Ombo bersama teman gowes Wesi aji dan Jumat soren Jogja.
Kita berusaha seperti barisan sepur sepuran maning...... Yen iso sinawang mangkat bareng bali yo bareng meski ono panas udan Yo bebarengan di jalanan.
Walaupun sudah tidak kuat ambyar .....kepyur.....kewer Yo bareng iku wujud isone kenthel paseduluran lan kekadangan sesama goweser berjarak seperti ini.
Itu tidak hanya sekedar sehat secara keseluruhan dari berbagai sumber tetapi soal perasaan yang sama dengan orang lain.
Semua sudah di persiapkan dan di niatkan untuk mendapatkan hasil maksimal gowes tolak bolak balik kembali ke Jogja lagi walau kembali ketemu malam yang gelap.
Ini bukan saja gowes soal ecek ecek jarak dekat dengan tempat yang sama dengan orang lain tapi tidak ada lagi orang yang memiliki nilai yang lebih jauh lagi tentang bagaimana caranya untuk mendapatkan kebahagiaan itu.
Dan tidak pernah kemanapun dia ada di sekitar kita yaitu hati yang selalu ingin bersyukur di manapun dan kemanapun gowes nya.
Jadinya !?.
Jadi bahagia dan lelah terbagi ke banyak orang setelah melihat foto perjalanan gowes di atas karena mereka begitu sabar berderet dalam kebersamaan yang ada pada masing pemilik sepeda.
Dan orang yang bahagia dengan hobi sepeda itu nggak perlu berlebih untuk pamer'penderitaan dalam soal kehidupan di jalanan karena seolah olah yang paling kuat karena di jalanan itu tempat ujian sebenarnya.
Tempat ketabahan itu lebih menderita kalau kita sudah di titik jenuh,lelah dan pingin mengumpat keadaan sedangkan sepeda itu kamu paksa sekuat kuatnya.
Saat hubungan keduanya kamu paksa jangan pernah membuktikannya kepada orang lain yang tidak seiman dan sebagai sesuatu yang hebat secara berlebihan.
Karena biasanya akan mengalami perubahan bentuk dan ciri khas dari manusia kalau manusia yang kecil lemah selalu di hina kalau besar dan kuat selalu di curigai sedangkan yang salah selalu di caci maki bahkan yang benar tindakannya kamu tetap akan di gibah...... Itu bro !?.
Apalagi di dunia hobi bersepeda ada istilah persaingan terselubung itu ada di sekitaran kamu misalnya kamu baru kenal seseorang di saat acara gowes bareng lalu apakah mereka berhak bisa menilai bagaimana dan selanjutnya mencoba menghina sesuatu yang tidak semestinya dari jenis sepeda atau secara fisik yang terlihat.
Karena saat bisa bertemu saat gowes kau kenal lalu berkawan belum berarti jadi teman yang mengerti apalagi pengertian kecuali yang sudah sering bertemu lalu berteman baik akan paham keadaan maka sebaiknya pahamilah kehidupan sehari-hari dan yang lainnya tergantung pada tingkat kepandaian orang lainnya.
Sedangkan yang suka pamer foto di media sosial itu!?
Dari hasil pemeriksaan sementara di sisi para goweser setelah bersepeda lalu bisa panen foto foto lucu banget lalu di upload di media sosial merupakan bagian yang paling sering terjadi pada masa ini dan ini adalah bentuk sorakan yang ada dalam pikiran kita.
Lalu temannya banyak yang melihat lalu like dan banyak komen sanjungan setiap dia posting foto polosnya dari ungkapan kata lain ;
Misalnya kamu hebat karena bisa gowes sampai sini,kamu kuat ataupun berbagai rayuan pingin tahu banyak orang pingin tahu caranya agar bisa gowes kuat bertahan di atas sadel sepeda lalu berusaha mengajak kapan bisa di ulang lagi ke sana bahkan di lanjut tukar nomer what's up.
Karena penulis juga sadar bukan tukang parkir yang terus bisa teriak sana sini memberi petunjuk yang terbaik walau ada saja yang membuat sakit hati lalu apa harus ....ya balas kiri ya balas kanan .....ya balas !!.
Dan selanjutnya....!?.
Toh hasil upload foto itu nantinya bisa di lihat oleh orang banyak di dunia Maya.
Maka hati-hati dengan cara seperti ini semoga menjadi pengingat kita semua sebagai pelaku dan pembuat ataupun penikmat foto gowes sepeda harus lebih bisa memilah kabar berita mana yang update kebenaranya dan mana yang hoax itu saja pesan dari penulis blog ini.
Semua itu untuk mengalahkan ego diri sendiri agar tidak terlalu jauh upload di media sosial seperti Facebook Twitter Instragram yang lebih sopan dan kurangi sebisanya foto foto Selfi secara close up secara terbuka itu saja......itu namanya per berlebihan bro !!?.
Akhirnya di kisah ini.
Akhirnya tetap menjadi pilihan yang tepat dan sesuai kebutuhan kamu bisa mendapatkan tempat yang nyaman bersepeda dan bersama sama dengan orang orang yang saling peduli kepada teman sepeda dengan cara sebisa mu antara lain ;
_Tetaplah menjadi bagian yang paling baik untuk kesehatan tubuh walau terasa sia sia.
_Tetaplah membantu walau tidak ada yang melihat tindakan itu kamu lakukan kalau ada.
_Tetaplah menjadi adil terhadap lingkungan yang sehat merupakan salah satu ciri dari komunitas sepeda yang sehat menurut penulis mata kayuhan ku itu walau terkadang dicurangi yang tidak pernah bisa lepas dari mentalitas yang usil bin bar bar dan itu menimbulkan masalah bagi kesehatan jiwa raga.
_Tetaplah menjadi kuat meski selalu di remehkan orang lain dari jenis karakter sepeda atau jarak tempuh yang semakin melambat kecepatannya itu.
Jadi terkadang kita ini lebih baik diam untuk bisa mendengar.
Karena lebih menyakitkan lagi kalau kita ngomong untuk bisa komentar mereka hanya bisa mendengar saja tapi tidak mengerti ....!!?
Mengerti akan seninya bersepeda yang bisa menyeimbangkan antara sepeda,kebahagiaan dan kehidupan sehari-hari agar berbagai keinginan kehidupan dan hobi itu menjadi mudah, sederhana dan di jalani secara ikhlas menjalaninya.... ...udah itu saja.
Sekian dan terimakasih telah membaca tulisan dari berbagai komentar para pesepeda di perjalanan gowes kali ini sampai akhir cerita bersambung satu dan dua ini berakhir.
Sampai jumpa lagi dengan kisah gowes komunitas Wesi aji dan Jumat Soren yang lebih asyik dan seru lagi.
Bulan Juli 2022.
Tilik Waduk Kedung Ombo.
Penulis adalah pelaku gowes berjarak jauh.
Selesai.