Selasa, 13 Agustus 2024

Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.

Jogja' Folding Bike 2024.

Untuk memperingati HUT RI kali ini kami memutuskan untuk merayakannya dengan cara yang berbeda dengan cara bersepeda mengelilingi Ring Merapi Merbabu selama waktu maksimal 11 jam tercapai dan hal ini bukan hanya sekedar gowes, tetapi sebuah perjalanan yang penuh makna dan tantangan yang sebenarnya.

Setiap pedal yang kami ayunkan bukan hanya untuk mencapai garis finish,tetapi untuk membangun rasa kebersamaan,solidaritas dan menikmati setiap tetes keringat dari rasa lelah yang kami alami, karena ini adalah bagian dari perjalanan panjang menuju kebanggaan, bukan tentang siapa yang lebih cepat.

Menaklukkan Rute Merapi Merbabu buat kak Momo dan kak Anggit.

Di sebuah sisi Gunung itu dua sahabat sejalan, Momo dan Kak Anggit, memutuskan untuk menghadapi tantangan baru untuk gowes sejauh 165 km melintasi rute yang menantang di sekitar Gunung Merapi dan Merbabu.
Meskipun keduanya belum pernah merasakan tantangan sebesar ini sebelumnya, semangat dan tekad mereka tidak bisa dipandang sebelah mata.

Rute yang mereka pilih adalah gabungan dari jalan rolling yang menanjak dan menurun, memaksa mereka untuk terus berusaha dan tidak menyerah. Momo, yang dikenal sebagai sosok bersemangat, dan Kak Anggit, yang lebih sabar namun kuat, memulai perjalanan ini dengan penuh optimisme. Mereka tahu, perjalanan ini bukan hanya tentang jarak, tetapi juga tentang tekad dan kerja sama.

Saat mereka melintasi rute yang menantang, ada kalanya tenaga mereka mulai menipis, terutama saat menghadapi tanjakan yang curam. Namun, dengan sedikit bantuan dari teman-teman yang menyertai mereka, mereka mengadopsi metode "kutu loncat"—mereka tidak segan untuk turun dari sepeda dan minta diangkut saat tanjakan terjal, lalu melanjutkan perjalanan lagi setelah tenaga pulih. Metode ini membantu mereka tetap bergerak maju, meskipun dalam keadaan lelah.

Melalui perjuangan ini, Momo dan Kak Anggit menemukan kebanggaan baru. Mereka merasakan kehangatan dan dukungan dari satu sama lain, serta rasa persatuan yang kuat di antara mereka. Setiap kali mereka berhasil melewati tanjakan atau menaklukkan rute yang menantang, mereka merayakannya sebagai pencapaian bersama...... dengan sambutan tawa canda teman teman mendukung mereka agar tetap semangat empat lima.

Di akhir perjalanan, mereka tidak hanya merasa bangga karena berhasil menaklukkan rute tersebut, tetapi juga merasakan kekuatan kebersamaan yang memeriahkan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. 
Perjalanan ini mengajarkan mereka bahwa ketangguhan tidak hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang tekad, kerjasama, dan semangat untuk terus maju....selamat kak !?.

Dengan penuh rasa bangga kak Momo dan Kak Anggit menatap keindahan Gunung Merapi dan Merbabu hal ini akan bisa menyadari bahwa mereka telah menaklukkan tantangan besar dengan semangat yang tak tergoyahkan. 

Bahkan mereka tahu itu tidak mungkin akan mampu apalagi dengan bayangan aku piye,terus jalan begitu jauh,kalau tidak kuat gimana dan ini itu keluar dari bayangan fikirannya itu tapi ..... ini adalah awal baru dari banyak petualangan baru yang akan datang mulai bisa mengukur kemampuan agar lebih kuat dan jauh jaraknya lagi..... Semangat untuk mereka !!

Selama perjalanan,bahkan ada yang sempat bertanya-tanya, "Aku kuat atau tidak?" Saat mereka mulai menginjak pedal sepeda bahkan setelah itu saya melihat wajah-wajah yang sudah berlumur keringat dengan seraut wajah ada warna biru memerah dan lelah hal ini kami tahu bahwa kebahagiaan sejati terletak pada moment ini ada tawa dan canda yang kami bagi, bukan pada pujian atau kemenangan semata.

Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.

Hari ini, kami membuktikan bahwa dengan semangat dan kesadaran baru, kami bisa lebih dari sekadar bersepeda tapi bisa menunjukkan kepada diri kami sendiri dan kepada Jogja Folding Bike bahwa kami adalah tim yang hebat,mampu dan penuh semangat membangun semangat baru.

Maksud dan tujuan gowes kali ini.

Awal Agustus yang cerah, aku memulai menemani gowes yang mengesankan di sekitar Gunung Merapi dan Merbabu.
Di tengah perjalanan yang penuh tantangan ini, aku merasa terhormat menjadi bagian dari komunitas sepeda lipat Jogja yang penuh semangat dan persahabatan.

Saat teman-teman mulai kembali ke rutinitas harian mereka, aku ingin berbagi kisah ini, mengingat betapa kemaren mereka pada berjuang dengan semangat 45 dan cukup melelahkan perjalanan ini. Namun, aku berharap kisah ini bisa membawa kebahagiaan bagi kalian semua. 

Hari itu, di pagi yang penuh penyesalan berubah menjadi motivasi. Aku ingin menceritakan pengalaman ini hingga selesai, dan jangan lupa untuk membagikannya kepada teman-teman yang juga mencintai cerita sepeda lipat di belahan dunia sana.

Perjalanan ini mungkin menunjukkan betapa prilaku kadang aku bisa datang dan pergi secara senyap atau bahkan terasa lucu, menyebalkan, atau bahkan WA_GU. Namun, aku harap kalian tetap menikmati setiap kata dalam cerita ini....salam Salim nte_ mas bro !!?.

Terkadang, aku memang sulit mengungkapkan hal-hal yang tidak penting, tapi ketika datang ke perasaan dan kata-kata yang aku bisa, aku berusaha menyampaikannya dengan sebaik mungkin. Entah kenapa, berada di dekat kalian, terasa sangat nyaman.

Inilah persembahan saya buat JFB dan harapannya Semoga cerita ini sesuai dengan rencana dan bisa menggambarkan betapa aku menghargai setiap momen yang kita lalui.
Dengan latar musik "Bicycle" dari Queen, perjalanan ini terasa lebih berarti, terutama dalam merayakan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 tahun ini dengan rute yang penuh makna—rute yang mengandung unsur 'perih' karena medan yang bergelombang dan terik matahari di siang bolong.

Anda sedang membaca kisah klasik ini yang akan terus anda baca sampai selesai.

Kenapa perih !? Apakah seperti itu keadaan mereka bisa menjalani gowes kali ini untuk bisa keluar dari zona nyaman kehidupan sehari hari.
Toh..... Rute di bawah terik matahari di siang bolong itu merasuk ke dalam pori-pori tubuh kok do ora kro_so panas, Apakah pori-pori kulitnya tertutup....Iyo PO !?.

Ooo No...uuu tidak saja seperti ungkapan * katanya dan bahkan biasanya * Tapi semua itu adalah bentuk semangat kedatangan adalah jawaban dan jika semua itu bukan sekedar janji semata. ...ojo crigis sek nek koe ora Melu,ujarnya !?.

Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.
Foto : Kebersamaan team JFB 2024.

Dari janji-janji sebelumnya juga pernah dilakoni gowes seperti ini di tahun-tahun sebelumnya yaitu rute ;
1. Rute ring Menoreh.
2. Rute ring Merapi.
3. Rute ring Merapi Merbabu ( M2 ).
Untuk saat ini dipilih rute ring (M2) menempuh jarak +165 star dari rumah makan  Suharti di jalan solo sisi timur dan finis di sisi barat indo M Jombor Jogja.

Gowes perih kali ini guna menaklukkan rute Jalan rolling yang lebih jauh jaraknya tapi tidak begitu tinggi tanjakan sedangkan ring Merapi itu memerlukan sikap bila ketemu tanjakan kadang pada seseorang yang * Labil * mulai ragu sedangkan untuk jaraknya tidak begitu jauh dari Jogja.
Maka . ... Pilihan mau ring M1 atau M2 mempunyai banyak manfaat dan mudharat dari kesalahan jalan masing masing itu saja.

Gowes Merdeka: Kisah Perjalanan Mengitari Gunung Merapi Merbabu.

Di tengah terik matahari yang membakar dan jalanan yang menantang, kami, 50 peserta gowes, memulai perjalanan bersepeda di hari yang istimewa untuk memperingati HUT RI ke-79. Kami mengawali petualangan dari Jalan Solo, menuju Rumah Makan Suharti, tempat kami memulai perjalanan panjang dengan penuh semangat dan tekad.

Rute kali ini, yang kami sebut sebagai "ring M2", merupakan perjalanan yang tidak hanya menantang fisik tetapi juga menguji kekuatan mental kami.
Dengan total jarak sekitar 165 km, perjalanan ini membawa kami mengelilingi Gunung Merapi dan Merbabu, melewati medan yang bervariasi – dari jalanan pegunungan yang bergelombang hingga tanjakan turunan yang memacu adrenalin.

Rute dan Cek Poin.

Kami telah merencanakan perjalanan ini dengan seksama. Berikut adalah cek poin penting yang kami lewati:

Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.

Maka Inilah rute gowes merdeka Jogja folding bike 2024 ring M2 via arah Jatinom .
1. Cek poin 1 km 45 di depan Masjid Agung Boyolali adalah titik pertama yang kami capai dengan rasa syukur dan selanjutnya beristirahat untuk memudahkan tenaga.
2. Cek poin 2 km 65 indo m km 9 klero Krajan kabupaten Semarang tempat isi ulang dengan makan kecil  yang di sediakan team logistik untuk menambah semangat gowes lagi.
3. Cek poin 3 km 85 Masjid Nurul Huda Banyubiru Kabupaten Semarang kita istirahat cukup lama untuk beristirahat makan besar saat siang dan ibadah sholat di sini.
4. Water season km 99 depan rumah makan Rahayu selatan kopi Eva sekedar menunggu dengan makan kecil sambil cek kondisi sepeda.
5. Cek poin 4 km 126 alun-alun Magelang di depan Bank Central Asia di tempat ini berkesempatan bersantai dan menikmati keramaian pusat kota Magelang.

Awal pagi hari itu.

Kini tepat tanggal 10 Agustus 2024 di hari Sabtu sekitar jam 05. 15 WIB dan mulai start jam 06. 00 tepat dari Jalan Solo di Rumah Makan Suharti untuk Gowes memeringati HUT RI ke 79.
Bagaimana yang di siapkan JFB Jogja menggelar event tahunan Gowes merdeka seperti ini dan memilih rute ring M2 yang memiliki tanjakan dan turunan rolling panjang dengan total jarak tempuh 165++km ( EG 1500 ++) dan finish secara bertahap dari jam 16. 30 sampai 17. 30 WIB.

Dari jumlah 50 peserta ada saja bentuk kestabilan antara yang kuat dan yang kurang tepat untuk melaju ke depan sana bahkan ada saling support dan saling menunggu satu sama lainnya pada akhirnya kita semua berucap kata Alhamdulillah dengan segala izinnya rute ini berjalan dengan lancar dan bahagia bagi semua peserta.

Perjalanan ini juga melibatkan dukungan dari tim support yang handal, mulai dari fotografer, tim logistik, hingga mobil pengangkut yang siap membantu jika diperlukan. Kebersamaan dan dukungan ini merupakan bagian penting dari perjalanan kami.

Bentuk apresiasi dan Semangat Perjuangan.

Selain tantangan fisik, perjalanan ini juga merupakan bentuk penghormatan kami terhadap para pahlawan kemerdekaan karena setiap pedal sepeda dan setiap tetes keringat kami adalah simbol penghargaan terhadap perjuangan mereka.
Dengan mengarungi rute yang menantang ini, kami merasakan sedikit dari perjuangan dan pengorbanan yang mereka alami demi kemerdekaan bangsa..... Merdeka,bung !!

Akhir Perjalanan Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.

Setelah seharian berjuang, kami akhirnya sampai di garis finis di sisi barat Jombor, Jogja, antara jam 16.30 - 17.30 WIB.
Dari momen ini merupakan puncak dari perjalanan panjang dan melelahkan kami. Dengan rasa bangga dan penuh syukur, kami berucap Alhamdulillah, merayakan pencapaian ini sebagai sebuah tim yang solid.

Dalam perjalanan itu saya tidak hanya menciptakan kenangan indah tetapi juga mengukir penghormatan kepada sejarah. Melalui video dan cerita yang saya bagikan di media sosial dan blog mata_kayuhanku atau tautan iyinkws.blogspot.com hal ini berharap kenangan ini akan selalu dikenang hingga kita ini semakin tua nanti.

Penutup.

Gowes Merdeka kali ini adalah perjalanan yang lebih dari sekadar bersepeda; ini adalah perjalanan yang memupuk rasa kebersamaan, menghargai sejarah, dan merayakan kemerdekaan Indonesia.
Dengan setiap Kayuhan sepeda kami merasa lebih dekat dengan makna sebenarnya dari kemerdekaan dan perjuangan bangsa.

Cerita ini menggabungkan elemen tantangan, apresiasi semangat 45, dan kebersamaan dari sesama hobi bersepeda lipat Jogja folding bike.

Selesai.
Jogjakarta 13 Agustus 2024
Judul : Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.
Penulis ; iyink ws.

Jumat, 02 Agustus 2024

Fedjo Budhal jamnas 6 Lampung.


Kita mulai hari ini untuk melanjutkan titik finis cerita perjalanan Jamnas 4 jakarta setelah beberapa tahun lalu pernah Gowes dari Jogja ke Ujung Kulon Pulau Jawa kini dilanjutkan lagi mulai star menuju Pulau Sumatera untuk mengikuti jamnas 6 Lampung.

Perjalanan naik bus dari Jogja baru gowes ke Bakauheni lalu Menapaki Jejak sepeda Menuju Jamnas 6 Lampung

Kita berangkat mulai dari terminal Giwangan untuk naik bus Handoyo jurusan Jogja merak pada tanggal 21 Juli 2024 jam 17.00 waktu meninggalkan kota Jogja di hari Minggu sore menjelang petang hari ini cuaca cerah dan saat naik bus Handoyo Selama perjalanan di luar sana selain hanya melihat kelap-kelip lampu,makan malam dari pool bus ,itu hanya bisa lihat malam yang gelap hal ini ambil enaknya untuk tidur saja biar besok pagi bisa seger bugar untuk Gowes.

Fedjo Budhal jamnas 6 Lampung.

Baru esok paginya tiba di terminal Merak kemudian mencari sarapan pagi di warung makan sambil merencanakan hari ini.
Tapi kok !?
Ada kejadian setelah makan di warung itu saat keluar warung jaket yang di selipkan di sadel sepeda ternyata lenyap ada orang yang senang ngope_ni dengan membawanya pergi .....hilang deh jaket milik teman kami ini.

Lalu selanjutnya di pinggiran jalan kita mencari loket jualan tiket kapal feri ini bisa dilakukan lewat aplikasi harganya sekitar Rp 26.000 sekali jalan untuk angkutan orang dan sepeda dengan masa tenggang dua jam setelah itu hangus.
Atau sekedar setor KTP dan uang tambahan jadi Rp 35,000 beli di loket pinggir jalan agar bisa melakukan penyeberangan kapal.

Anda sedang membaca kisah klasik ini yang akan terus anda baca sampai selesai.

Kapal hari ini bisa dipilih kelas reguler ataupun eksekutif ini hanya soal bahagianya saja karena semakin menarik lagi kalau pada datangnya pas bareng para federalis maka jadi seru dan bisa sewa satu kapal sekalian lalu kita bisa Kibarkan bendera MTB FI yang gede di atas Dek kapal ..... Sangar to bro !?.

Maaf ......mas,Ini nggak usah disewa kapalnya asal ketemu saat masuk beriringan saja pasti udah penuh dek kapalnya oleh teman-teman sepeda federalis.

Beberapa tempat yang akan dituju ;
1. 0 Km Sumatera yaitu Menara Siger Bakauheni.
2. Lokasi acara Jamnas 6 di pantai Tanjung selaki Lampung Selatan.
3. Tugu gajah Adipura Bandar Lampung.
4. 0 KM Bandar Lampung di taman Diponegoro depan Polda Lampung Teluk Betung.

Perjalanan Gowes Lampung.

Saat masuk pelabuhan para pe_sepeda diarahkan ke jalur motor untuk kemudian menuju arah mobil,truk, bus ke arah pintu masuk di ekor kapal feri.
Alhamdulillah ombak bersahabat membuat jembatan kontrol lift bisa mudah turun agar kita bisa masuk ke atas badan kapal.

Setelah itu aku menyandarkan sepeda dimulai misi blusukan sudut kapal untuk diingat,dijepret foto lalu.,.  !?
Tak lupa, melihat suasana Selat Sunda yang menghubungkan Pulau Jawa Sumatera menjadi pengalaman baru lagi bagi saya hal ini membuat badan menjadi lelah saat melihat keadaan di sini dari jam 10. 00 saat masuk dan keluar lagi dari kapal sekitar jam 12. 30 dari pelabuhan Merak ke Bakauheni Lampung.

Fedjo Budhal jamnas 6 Lampung.
Foto : Pintu masuk pantai tanjung selaki Lampung.

Dimulai lagi ada deru kontrol panel lift untuk menurunkan lempengan besi agar kita bisa turun ke bawah untuk melewati pintu keluar dari kapal feri.

Tak lupa kita muter-muter dulu di sekitar Pelabuhan Bakauheni lalu keluar dari pelabuhan menuju persimpangan yang satu menuju jalan tol yang satu menuju jalan alternatif.
Saya pilih jalan alternatif untuk menuju Menara Siger dan saat di persimpangan Indomaret belok ke kanan di situ ada pasar yang jalannya begitu menanjak agak tinggi lalu belok ke kanan untuk masuk ke Menara Siger.
Tempat ini nantinya sebagai awal Star acara tetapi kita berempat sudah mendahului datang ke sini jadi masih sepi belum ada panitia setempat.

Sungguh begitu lama perjalanan saat melautnya saja lalu kita istirahat di menara seger ini dari jam 12.00 sampai jam 15. 00.
Saran panitia katakan bahwa jalur yang dipilih berbagai pertimbangan seperti ini kalau mau tempat foto dengan pemandangan alam maka ikuti jalur menara seger lewat Merak Bakauheni menuju jalur persimpangan Kalianda sedangkan kalau mau gowes nya via jalur Pelabuhan panjang sisi Barat dari lokasi Jamnas.

Itulah usulan dari panitia setempat dalam memberi pilihan berdasarkan waktu lebih cepat atau lambat adalah pilihan yang terbaik.

Sedangkan soal naik kapal bisa dipilih kelas reguler atau eksekutif biasanya sekitar 2 jam dan bisa juga lebih dari 5 jam hal ini berdasarkan ombak laut kalau lagi gede itu akibatnya kapal susah untuk bersandar.

Sedangkan soal penanganan para peserta maka panitia juga sudah berusaha sebaik mungkin dan untuk tidak memperbandingkan dengan cara kerja dan tetap menghargai pilihan panitia dalam mempersiapkan jalur Explorer area sepanjang perjalanan mereka menuju lokasi Jamnas.

Apa yang kamu pikirkan tentang kota Lampung ...!?

...... Kemarin gowes sepanjang jalan ngak nemuin pohon kopi sebagai industri olahan yang jadi favorit tapi hanya ketemu pohon jagung di sekitar kanan kiri jalan raya.
Bayangan e gowes di Lampung itu di daerah hutan belantara bisa saja ketemu binatang buas atau malah bisa jadi senang nya ketemu gadis pedalaman.
Malah jadinya Horor dan ektrim 
ternyata yang horor itu malah truk² gandeng nya .!!.

Itu kalau dipinggir jalan persis memang sudah jarang, om kuh.
Tapi kalau mau sedikit blusukan, masih banyak kebun kopi aktif tidak jauh dari pusat kota...!!

Tak lepas dari pikiran kalau kemalaman tidur di mana ....!?.
Seperti hari ini dari Menara Siger Bakauheni sekitar jam 15.00 waktu gowes sampai ....!?.
Kita berempat mencoba menerabas jalanan di sore hari menuju malam yang gelap sekitar jam 19,00 malam waktu itu sudah capek apakah ada RF sementara di jalur Kalianda untuk sekedar turu miring.

Di mana jalur ini mulai gelap banyak truk gandeng, bus besar serta jarak pandang mulai dari yang lainnya sudah tidak bisa melihat membuat kita berpikir untuk mencari penginapan setelah melewati Puskesmas Kalianda.

Satu satunya penginapan yang ada di situ nama nya Aryani hotel di Jalan Trans Sumatera pane_ngahan Lampung Selatan kita sempat menurunkan tas panier, lalu mandi seketika itu saya ditelepon panitia sebut saja Mak Lala ia mengatakan kalau di sekitar dekat hotel ada rumah singgah yang disediakan bisa dipakai ....Nah !!?.

Hari semakin larut kita berusaha Istirahat di hotel saja sampai Pagi harinya dan mulai start malah dikunjungi seorang federalis setempat dengan membawakan nasi uduk Membuat sarapan pagi hari.

Kemudian sekitar jam 07. 00 pagi waktu setempat kita mulai Gowes melanjutkan menuju lokasi Jamnas.

Foto : Pusat kota Kalianda.

Jalur Kalianda.

Jalur perjalanan gowes dari turun kapal feri ke pelabuhan Bakauheni_ belok kanan menara siger dan kembali lagi jalan utama di dekat indo M_ kantor rekayasa perikanan di depannya ada petunjuk Jalan menanjak kiri lalu ketemu Jalan cor semen, Jalan aspal ketemu Jalan cor semen lagi dengan kanan kirinya kebun jagung dengan pemandangan alam yang elok_ SMA kebangsaan yang dekat dengan pertokoan Indo M dan Alfa M serta jalan keluar tol_ Tugu perbatasan_ LP Kalianda_ persimpangan kota Kalianda_ kanan ke Polresta Kalianda_ Tugu patung_ turunan  berbahaya karena di sini sering ada kejadian kecelakaan lalulintas dari Jalan chord semen Polsek Kalianda_ sebelum SPBE kiri lokasi Pantai Tanjung selaki Tarahan Lampung.

Gowes finish di pantai Tanjung selaki Lampung.

Setelah Gowes hampir 70 km pulang pergi melewati jalur rolling naik turun pada akhirnya finish tetapi hanya sebagian peserta yang sudah datang dan panitia baru menyiapkan lokasi acara maka kami belum ada tradisi penyambutan dari panitia setempat.

Ya,di sini tak lepas untuk segera main air untuk merasakan jernihnya Pasir Putih, rasa air asinnya, terlihat ikan kecil-kecil lewat seakan menjadi terapi bagi kesehatan dan pikiran setelah beberapa kilo meter jauhnya Gowes.
Seakan air pantai ini menjadi obat balsem perenggangan otot tubuh, kaki dan mata saat melihat lingkungan sekitar bentangan pemandangan dan luasnya pantai membentang warna biru sesekali bergelombang warna putih indahnya dan tentu asiknya saya bisa di sini ya di sini tidak ada yang menyangka tenan pokok ora pakai nganu !!.

Bahkan saat saya menjadi seperti ini banyak terdengar bisikan-bisikan ngoyo woro buat saya tersenyum dan aku tetap saja....oooo oooo ya !!
Apalagi kata kata itu sebagian ada yang menyebut saya di salahkan apalagi saat saya bepergian seperti ke Lampung ini di sangka saya ini banyak duit untuk liburan jauh dari pulau Jawa ke sumatra,maka dari itu bila ada yang merasa nga_nu ke pribadi saya ini maka kabulkan lah prasangka itu .... Ya Allah karena saya ikhlas lahir bathin menerima doa orang orang yang baik hati ini .... Amin.

Seperti * katanya * ataupun seperti kata * Biasanya * saya mudah menerima menjadi masa bodoh ketika ada seseorang mengatakan, sungguh anak satu ini memang bandel tenan main airnya !!
Ataupun sebandel kalau tidur di hotel selalu membuat ribut sampai larut malam dan paginya selalu buang buang angin kentut sembarangan apalagi saat panjang jalan gue selalu teriak-teriak sepertinya menjadi kebiasaan di setiap jalan.
Bahkan saat di tenda malah tendanya harus dipilihkan yang besar agar tinggi tubuhnya itu bisa masuk tenda dan saat tiba malam-malam di sini anginnya begitu kencang,udara dingin tiba-tiba terhembus membuat orang harus bisa tidur di dalam tenda ....gitu,mas bro !?

Aku hanya tersenyum !?.

Atau aku ini merasa orang yang paling tertindas atau terzalimi saat itu merasa tidak bisa di kenal ......Emang kamu orang ngak penting ,kok yink !!.

Misalnya saat sampai finish mereka pada tanya bukan bagaimana capeknya Gowes dan bagaimana kabarnya merasakan jalanan di Lampung malah datanya teman-teman yang ada di Jogja yang mereka tanyakan....!?
Itu teman gowes yang sering di perempatan jalan raya sering teriak-teriak kok nggak ikut atau Lurah e apa masih ngejar target Temanten anyar ataupun yang ini itu tentang !?.

Seharusnya yang Pantas Siapa yang ada di depanmu saat ini !? Mungkin saja yang ada di depanmu itu tidak dikenal bahkan terkenal di duniamu gowes to mas ,bro !?.

Ya..... Beginilah orang yang gak begitu penting,di lupakan lalu dari keadaan ini apakah aku merasa cemburu atas situasi penyambutan seperti itu akan melepas emosi dan akal secepat itu muncul akal sehatku muncul tiba tiba untuk berfikir sebentar guna mencerna pertanyaan itu.
Aku ....aku tidak tahu pertanyaan-pertanyaan itu yang meracuni pikiran dan tidak tahu bagaimana menjelaskan.
Tapi toh mereka teman federal jogja yang tidak ikut di acara Jamnas ini juga tidak akan mempengaruhi jalannya acara kali ini...ujarnya dan menjelaskan apa !?.

Meskipun saya merasa seperti seseorang yang "gak penting" dalam keramaian, tetapi pengalaman ini mengajarkan saya bahwa setiap perjalanan memiliki makna dan kenangan yang layak untuk dikenang untuk di ambil hikmahnya.
Akhirnya, itulah yang membuat perjalanan ini berharga dan memuaskan bagi saya yang sebenarnya.

Ah..... sudahlah, biarlah itu menjadi katanya dan biasanya mereka juga ikut serta di Jambore sepeda Federal seperti ini,mungkin saja mereka yang tidak datang ada masalah kendala waktu,kerjaan, kehidupan sehari-hari.
Lalu apakah harapan itu orang orang yang sebagai * penggemar * itu mereka adalah menunggu seseorang panutan yang dikenal dan terkenal di dunia nya ...mungkin saja.

Sedangkan saya seseorang yang gak jelas ikut serta jadi peserta jamnas ini malah jadi Romli di acara kali ini maka lihat saja yang terdaftar bernama wiwing tapi yang ikut serta untuk menggantikan mendadak di acara ini adalah iyink ws ....nah,lho !!.

Saat acara sudah berlangsung maka banyak teman federalis yang datang dari kota kota di seluruh Indonesia bahkan dari negeri Jiran Malaysia juda hadir ini aku mulai say hello dan aku mulai bersalaman dengan mereka untuk menanyakan kabar dari chapter federal mana ?? Semua agar saya juga dikenal malah pada akhirnya saya disapa dengan.... Hai selamat sore saudara _ Pororo !?.

Saya merasa heran Apa itu Pororo ??.
Selanjutnya saya tanya kepada teman-teman dari Jogja mereka menjelaskan bahwa itu jenis sepeda lipat dengan merk Pocket Rocket sejenis sepeda yang saya pakai di acara sepeda Federal tetapi memakai sepeda lipat .

Ternyata itu toh.... !?
Toh aku tetap bahagia menyadari keadaan ini dan Sebenarnya saya ikut acara ini hanya sekedar melanjutkan Jamnas to Jamnas sepeda Federal tetapi karena jaraknya begitu jauh dan situasinya untuk itu tidak mendukung maka saya putuskan untuk memakai sepeda lipat.

Tapi itulah resiko,bahwa banyak di sini teman-teman baru bersepeda federal yang mulai keracunan sepeda juga ikut jamnas yang bisa-bisanya membanggakan sepeda barunya hal itu lumrah terjadi bukan melihat orang nya dari mana asalnya apalagi pesepeda Romli naik sepeda lipat salah custom sepeda,dekil,kentutan dan ....!?.

Apakah ini sebuah penyesalan dari seorang legend jamnas to jamnas sepeda federal dan saat ini bisa terdampar di tepi pantai dengan orang-orang baru yang tidak mengenal saya ini tentu tidak menjadi akhir cerita jalan hobi saya.

Atau apakah acara kali ini di selenggarakan karena bukan di hari libur atau jumlah peserta tidak sesuai ekspektasi selevel jamnas sebelumnya .
Atau bahkan bisa di katakan acara ini sukses atau tidaknya jamnas kali ini dan banyak hal bisa saja di bandingkan dengan event ktf,jamda daerah toh saya tetap bahagia dan biarkan mereka para pemikir garis keras yang berkompeten menilai dengan asumsi mereka sendiri atas pilihan jamnas di selenggarakan di luar pulau Jawa.
Atau ungkapan yang penting dari kata orang di luar ekspektasi kenyataan yang ada dari sisi apapun tapi semua sudah terlaksana.

Toh,substansinya dalam cerita" berarti fokus utama adalah pada inti atau esensi dari cerita tersebut, bukan pada detail-detail kecil atau elemen tambahan. Jadi, meskipun aspek-aspek lain bisa penting, yang paling diperhatikan adalah makna dan pesan utama dari cerita itu.

Sebenarnya tujuan dari pesan dari cerita ini karena yang utama yaitu tujuan saya adalah punya alasan tepat belum pernah ke kota Sumatera apalagi bersepeda di daerah ini adalah hasil pencarian dan keinginan dengan cara seperti ini adalah pengorbanan materi,waktu dan tenaga adalah kebutuhan dasar cara bagaimana saya mencari bahagia saya saat ini sebagai referensi pengalaman jalan hidup saya ..... Pengalaman itu ternyata mahal sepertinya saya ini membeli mimpi ,ya bro !?

Dan hal itu pada akhirnya ujud dari kebanggaan diri saya sendiri Untuk bisa dikenang dan diceritakan ulang kepada banyak orang di kemudian hari sebagai pengalaman unik bagi saya sendiri.

Lalu apakah kesimpulan perjalanan Gowes kali ini !!

Dalam perjalanan mengucapkan terimakasih kepada teman teman federal Jogja dan panitia jamnas 6 Lampung atas kebersamaan beberapa hari ini.

Dan ini kesimpulannya pada akhir cerita ini ada makna di balik kisah_ adalah pengalaman dan kenangan berharga itu lebih penting bagi saya daripada segala penilaian dari luar kita ini.
Terlepas di terima atau tidak dari tulisan perjalanan kali ini itulah saya dengan apa kurang lebih yang di milikinya.
Dari adanya semua itu maka kesimpulan akhir itu bagaimana orang lain akan melihat atau memperlakukan saya meskipun setiap perjalanan adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh. 

Jamnas 6 Lampung menjadi bagian penting dari perjalanan saya untuk anda semua agar bisa menerima saya apa adanya dan ini adalah cerita yang akan dikenang dan diceritakan kembali dalam tahun-tahun mendatang.

Selesai.
1 Agustus 2024.
Penulis ; iyink ws
Judul ; Fedjo Budhal jamnas 6 Lampung.

Nb : Berlanjut ke cerita seri kedua dengan judul ; City  tour kota Bandar Lampung..

Blog Edisi unggulan

Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.

Jogja' Folding Bike 2024. Untuk memperingati HUT RI kali ini kami memutuskan untuk merayakannya dengan cara yang berbeda dengan cara ber...