Senin, 23 Agustus 2021

Dusun Stabelan sangat unik sebagai tujuan gowes merdeka.

Dusun stabelan tempat jujugan para pesepeda.

Fakta menunjukkan gowes hari ini semua berjalan lancar dan tidak ada kendala secara medis maupun penyebaran virus setelah seminggu tulisan ini akan di buat.

Tujuan gowes ;

Untuk menuju Gapura Stabelan berjarak 3.5 km dari gunung Merapi dusun stabelan Tlogolele kecamatan Selo kabupaten Boyolali Jawa tengah.

Jarak yang di tempuh jogja_stabelan / ketinggian lokasi tujuan ; 

Gowes berjarak 94,11km_pulang pergi di gowes / 1293 MDPL dari permukaan laut.

Gowes di tanggal ; 15 Agustus 2021.


Foto ; Hanya ilustrasi di hari kemerdekaan RI ke 76 saat menuju dua hari lagi.

Story' di tulis oleh ;

Mata kayuhan ku.

Di tanggal 22 Agustus 2021

Jam 11,30 wib.

Moda gowes ke Stabelan memakai ;

Sepeda MTB Poligon ukuran L menggunakan ban sepeda diameter 27,5 × 220 motifnya kembangan.

Foto ;

Tujuan utama gowes kali ini mengibarkan bendera sang saka merah putih di dusun stabelan Boyolali.

               .......  Stabelan ...........

Bersepeda adalah sebuah perlawanan yang relatif aman dari penyebaran virus.

Dan menghindari kerumunan orang-orang yang belum kita kenal dengan baik di masa sekarang ini.

Hadirnya virus menjadikan orang frustasi dan ada yang mengatakan tidak berarti apa apa.


Itu menjadi ragu berkepanjangan karena tidak tahu harus bagaimana lagi.


Apalagi untuk melakukan kegiatan yang dilaksanakan dengan baik kepada dirinya dan orang lainnya.

Saat masalah kesehatan yang dialami oleh banyak orang yang memiliki tingkat pertumbuhan gejala yang muncul.


Dan dari penularannya sudah tidak seperti awal awal yang lalu begitu cepat.


Maka kita berinisiatif bangkit untuk melakukan kegiatan bersepeda dan hanya perlu menyiapkan kesepakatan sehat, mental,doa,keselamatan dan sepedanya yang baik.


Kalau masa pan_demi kali ini hanya berdiam diri saja di rumah itu juga akan bosan malah ritme tubuh tergganggu kestabilannya.


Saat stop bersepeda itu pasti ada waktunya bila mulai bosan mungkin karena ada kesenangan baru bukan karena virus saat ini.


Lalu kamu bilang stop bersepeda menurut saya itu tidak pantas alias pamali di ucapkan kata teman saya yang sering bertemu saat gowes di jalanan.

Foto ; Titik finis di gapura pintu masuk dusun setabelan.

Merdeka 76th.

Mungkin serba kebetulan dari tujuan gowes kali ini bertepatan menjelang hari kemerdekaan republik Indonesia yang ke 76 tahun.

Dan ada juga sisi perjuangan yang sangat unik di lakukan saat ini !!.


Kenapa unik !!.

Mulai saja kisahnya tentang kilas balik perjuangan di masa penjajahan Belanda.


Di mulai dari cerita klasiknya ada di ujung tujuan yaitu di dusun Setabelan Tlogoleke Selo Boyolali.


Dari dusun Setabelan desa tertinggi di wilayah Tlogolele ini dulunya tempat bersembunyi tentara Belanda.


Dan dari situ sempat bertani sebagai penanam kopi itu menjadi kisah klasik sampai kini.


Menjadi cerita turun temurun juga soal penyebutan dusun ini karena mereka merasa lebih nyaman memakai kata Sta_belan yang terdiri dua kata.


Dari s_ta yaitu sekelompok pasukan dan Balan di artikan orang dari Belanda.


Jadi kata sta_belan berarti sekelompok pasukan dari Belanda yang sempat singgah dan tempat ini sebagai markas tentara Belanda dari kejaran barisan prajurit pangeran Diponegoro di masa itu.


Mungkin kondisi yang tersembunyi di atas dari kawasan teratas di wilayah desa Tlogolele ini.


Lalu beberapa versi yang menyebut asal usul sta_belan tetapi saat sekarang niat kita ini me_viralkan tempat ini lagi.


Walau beribu orang telah datang dan pergi ke tempat ini tapi ini anugerah buat saya.


Karena datang yang ada unsur sejarah kemerdekaan,tempat yang asyik oleh pegunungan,hijaunya area perkebunan,baunya jemuran daun tembakau dan ramah tamah penghuni desa ini.


Apalagi untuk menyapa walau terkadang untuk mengajak mampir di halaman rumah sambil mengelontorkan kaki yang mulai pegel linu.


Lelah oleh Kayuhan sepeda apalagi si ibu mengeluarkan hiasan nampan yang atasnya ada 3 gelas kecil.


Dan isi teh manis dan kue menjadi harapan saya karena kondisi badan mulai lemah ini menjadi kuat setelah hidangan itu masuk ke perut satu persatu sambil mendengarkan kisah kisah yang menarik tentang desa ini.


Toh perjalanan bersepeda ini bukan saja sekedar gowes saja tapi faktanya menjadi tulisan yang menarik.


Bagaimanapun hasil karya tulis itu tetap saja nulis yang  bagus sebagai penyembuh diri.


Dalam mengingat sesuatu agar memori ini plong di tuangkan dalam kata kata.


Karena setiap orang itu punya takdirnya sendiri sendiri itu saja.

Seperti kata seorang penulis ia bilang begini ;

Tetaplah berkarya melalui caramu atau dengan cara tulisan dan tulislah sebelum dirimu di tulis di batu nisan.

Cerita gowes hari ini.

Di mulai dari MC Jombor Jogja kita tikum off jam 06.00 wib.

Selanjutnya selebrasi ini itu mulai jalan 6,30 wib waktu di gowes menuju arah Utara kota Jogja.


Lalu menuju klenteng Muntilan ke kanan untuk istirahat sambil menunggu pesepeda yang lainnya.


Gowes kali di ikuti 25 orang dengan moda mobil 1 loading dan satu untuk stabilitas konsumsi makanan minuman.

Hal ini menjadi kegiatan yang di namakan gowes brengsek ini telah berlanjut bagi kelompok sepeda JCC Jogja ini.


Setelah turun minum kita melanjutkan rute ke arah pasar Talun untuk pit stop berikutnya.


Dan kondisi jalan menanjak 30-40 % lalu setelah itu dari pasar Talun mulai dekat candi asu kita terus bukan kiri arah ke ketep.


Lalu menuju arah jalan sengi ini mulai enam puluh persen menanjak lalu ketemu _masjid besar saya sarankan istirahat di sini karena lantainya dingin untuk kle_karan ngadem_ke sikil_mu cukup lumayan buat recovery badanmu itu kata teman saya lho bro !!.


Lanjut Jalan menurun ke jembatan kecil lalu ketemu pohon gede kamu bisa ngadem_ke lambe_mu karena akan ngap_ ngapan karena 75 % jalan perkampungan yang mulai jalan cor semen.


Dan jalanan menanjak gengsi karena di situ banyak orang melihatmu dari warga di situ ataupun dari pesepeda lainnya atau bisa jadi kamu di anggap cah wingi sore Opo pesepeda ngap_ngapan untuk bisa sampai di pertigaan Kampung pertama.


Lalu setelah membaca uraian jalur di atas apa kamu masih bingung jalanya kemudian beralih ke aplikasi GPX atau GPS silahkan.


Tapi saran saya tunggu dulu lalu kamu coba beralih ke medsos Facebook lalu ketik link ini :

#iyinkwsmapping 

...... Maka sekali klik saja kamu a.kan di ajak bertualang di mapping atlas harta Karun saya dan semoga anda bisa memilih tujuan mau kemana agar sampai ke tujuan dengan selamat itu saja harapan saya.

Ingat !!!

Perjalanan pas menanjak ke lokasi atau turun balik jogja cukup pada petunjuk pathokan nya cukup papan yang bertuliskan jalur _Evakuasi ....kalau Ndak situ akan kebablasan lhoo,Bro !!.


Dari pohon besar ada pertigaan ke kiri jangan lurus tapi ke kiri karena nek lurus buntu istilahnya tidak boleh dilewati kata penduduk di situ.


Setelah belok belok kanan ketemu tujuan gerbang Gapura sta_belan lalu apakah kamu harus berhenti di situ saja untuk ngeteh dan malem cemilan karena di situ ada warung kecil di pinggir jalan buat pelancong yang datang kesitu.

Saya sarankan !!.

Menginjak 75_100 % perjalananmu menuju perkampungan utama sta,_belan di waktu itu jalan trotoarnya lagi di perbaiki jadi moment foto foto agak kurang focus jadi saya terus menanjak ke !!.


Foto ; Titik batas para pesepeda untuk sampai di sini saja. 

Semua akan terlihat indah pemandangan dari belakang dusun ini karena untuk mencapainya sampai habis jalan aspal dan di situ tertulis _Perbatasan dengan kawasan konservasi Taman Nasional Merapi.


Saya sudah tidak bisa melanjutkan gowes saya hanya cukup sampai di sini.

Karena di situ ada papan larangan dan harus ada ijinnya untuk melanjutkan dengan jalan cor semen yang lebih menanjak lagi.

Saya cukup sampai sini saja di TNP yang saya sebut titik nol buat pesepeda dan bagi pejalan kaki pendaki coba lewat sini yang suka menanjak ke kaki gunung Merapi Merbabu silahkan... Bro !!.


Setelah papan larangan batas pathok desa stabelan saya bersepeda balik turun kembali ke...!! 


Tapi kok ada lorong jalan di belakang masjid ada view' foto menarik perpaduan melihat 2gunung yang menawan indahnya itu langsung di abadikan demi konten YouTube shots saya nantinya.


Kemudian panggilan adzan memanggil membuat bergegas saat sendiri ternyata ma_teman lainnya sudah ada untuk sholat bareng tapi kok dingin banget airnya dan setelah itu kle_karan di lantai keramik kok nyaman.


Setelah selesai berjamaah kita menuju barisan utama di warung kecil itu untuk bersegera pulang dengan check rem,sedel posisi di turunkan,check kelompok dan di mana harus berhenti misalkan di pohon besar lagi untuk antispasi yang tidak di inginkan.


Setelah itu kita harus Alon Alon saat jalan menurun untuk melewati jalan kampung jangan ngebut apalagi !!!


Toh untuk bisa ber_adap sopan santun atas nama pesepeda harus di jaga martabatnya lho ...Bro !!


Jalanan turun menuju jalan utama Muntilan sepertinya di hem_pas angin pegunungan tidak ngap_ngap seperti waktu begitu cepat berlalu untuk sampai batas wilayah tugu hitam di situ ada pom bensin di sebelahnya ada warung yang kita sebut warung du_duh ke_ntel .


Ada istilah itu karena bukan sebangsa sate menjadikan tempat ini sebagai tujuan terakhir sebelum bubar barisan untuk kembali ke rumah masing masing dengan kenangan asyiknya gowes brengsek.


Dan saat bersama mereka ini menjadi tulisan blog mata_kayuhanku kian berwarna dan penuh teka teki karena besok akan menjadi orang brengsek kemana lagi tujuan gowes_nya yang maunya mereka ini.

Foto; Bersama JCC Jogja.

Walau harus berangkat dari titik kumpul sekitar kira kira jam 07 dan sampai titik nol Jogja jam 14.00 waktu kembali ke rumah .


Tapi gowes kali ini  penuh Ke_unikan soal kemerdekaan,jalan tanjakannya,2gunung Merapi Merbabu.


Atau ntuk bisa kembali lagi untuk menulis lagi tentang seruputan secangkir kopi misalnya atau mengulik sejarah kepahlawanan dari orang orang di sekitar desa ini.


Atau apapun itu membuat saya kangen itu saja.

Walau datang ke sini lagi ada tantangan yang menarik dan selalu menanjak jalanya langsam dan semoga masih di berkahi Tuhan Yang maha kuasa dengan kesehatan dan keselamatan untuk bisa kembali kesini lagi.

Foto ; Lokasi titik finish para pesepeda di lihat dari atas menggunakan media drone dan hasil foto oleh teman di Facebook saya.

Dan itu berkesan untuk di pamerkan kepada goweser lainnya dari kebersamaanya atau kepedulian membangun jiwa jiwa dan manusia manusia yang kuat yang terus tumbuh menjadi sehat.


Tujuan gowes kali ini semua sudah menjadi semangat 45 demi untuk menyemarakkan hari kemerdekaan Indonesia ke 76th tanpa harus menunggu sampai dengan tanggal dan waktu_nya mau berbuat apa.

Tapi tidak mimpi mimpiku 

Itu saja.

........ Merdeka .......

Selesai.

@cuslagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Edisi unggulan

Anniversary ride 5 th Jogja pit Ringkes

Aku ingin berubah bersama mereka. Pada awalnya, bersepeda dengan sepeda lipat hanyalah sekadar kesenangan pribadi. Namun, setelah mengenal b...