Rabu, 28 Desember 2016

PUNTHUK MONGKRONG

Dari ajakan guyonan gaya baru yang sederhana kata katanya tapi ternyata serius di jalaninya seakan menarik untuk di coba di tanggal 24-25Des 2016.
Saling beradu janji tikum di tugu Jogja dengan bersuka walau harus saling lirik melirik salah tingkah apa itu wisata puthuk mongkrong.
Saat mencoba curi waktu curi bicara tuk bisa selo dan rasa gregetan menatap kenyataan beban kayuhan bila terjadi di depan sana.
Sebelumnya saya perkenalkan lebih dulu namaku iyink atau bisa juga Iy itu Ws karena ingin berkisah dari perjalanan ke utara dari kota Jogja.
Karena ke depan sana hanya butuh ruang yang aman dan nyaman hingga kita lupa sepi dan lupa sepinya hingga bisa nya waktu selonya atau pas iso tenan kuat dan nek mung suwe neng atas sedel karo kewer kewer itulah pada aghir kenyataanya.
Atau saat kita tak peduli bibit bebet bobotnya agar kita tetap bisa dialog dengan situasinya agar sisi dari menang menangan antara kita dan kita hannya mau mencoba menikmati perjalanan dengan kekuatan yang ada dan semangat bersama sama (co;Him,a ).
Penulis mencoba mencerna semua dialog dari sisi bahasa penulisnya agar sebuah pelajaran untuk ojo mutusin dan mastekke SESUATU karena kita tidak bisa memastikan sesuatunya yang akan terjadi ,maka Jangan jumowo besar kepala dalam memastikan perhitungan waktu.
Karena bisa saja berubah atau menjadi sederhana untuk mengatakan bahwa inilah gerombolan sik * Kuvat tavu*
Atau kumpulan si berat di beban alat perang paniernya ataupun sik berat badannya ini. Saat menyatakan bahwa kita tidak boleh memutuskan sendiri dan hanya cukup menjalankan serta menikmatinya saja..
Karena bila berprasangka baikpun di sebuah Doa atau untuk mencari alasan lain maka sebagian dari kita akan mengeluarkan kata bijak secara spontan, maka untuk itu bijaklah tuk berniat kali ini.
Karena dalam mencari alasan yang paling sederhanapun akan mengusik kebersamaan ,
Jadi buat lah sederhana menjadi mudah dengan cara kebersamaan itu sendiri agar kelak kita mudah mengatakan pada semua orang
_ Ini LiburanKu Mana LiburanMu_.
Walau liburan kali ini di lakukan bercara dengan bersepeda berjarak +110 kilo telah melalui proses yang Sak melette. Itu tetap harus di jalani bersama sama dengan cara kita di jalanan turun naiknya dari :
_ Tugu Jogja_PasarMuntilan_Jembatan Srowol_Borobodur_Gh,Manohara_1/4karanganyar Magelang_Puthuk Mangkrong _

DiaLoG_pit.
Saat mikir karo ngepit opo ngepit karo cekrak cekrek sama saja di batasin dengan satu batang rokok sebagai waktu jeda mengambil nafas bagi penikmatnya masing masing menjadi cara kita melupakan rasa lelah.
A ;Ojok sok mestekke ngono kui.
B ;Ojok sok mutusin,Please banget dech.
C ;Nek ora iso mutusin ngak iso # moveon.
D ;Dan,,,,,?
Dan biar saja di bilang alay,sering kepoin kamu di saat menyebut kata jaraknya.
A ;Ijeh adoh ora ikih.
B ;Leh meh tekan ijeh pirang kilo.
C ;Kiro kiro mung 110 kilo di bagi 2 punjul 20on,s.
D ;Dan,,,,,?
Dan hanya menyatakan harapan semu untuk menguatkan kayuhan di harapan nyatanya agar menjadi lebih dekat,mau lebih akrap dan maunya bisa cepet cepet segera ngopi di puthuk mongkrong sana.
A ;Ojo_sok_mutusin.
B ;Gah_Aku nek serius.
C ;Nek_Nesu_Buang_Kalen.
D ;Dan,,,,,,?
Dan nyatakke iki ora nesu mung nerangke kondisi dalane iki memang ra mungkin di pekso di tumpakin......Ngono Bro.
A ;Nek mutusin dalan 1/4karanganyar magelang sek lurus opo belok kiri sek nyaman dalane.....Bro.
B ;Nek_Serius lewat dalan lurus tur langsam tanjakane Tapi meh Jauh jarak sampainya.
B ;Nek_Nesu mbek cepet tekan lokasi belok kiri tapi dalane aspal luwih parah dari pada cini mati imogiri oponeh Dollo kediri maka iso mbayangke dalane kene kie dan pas kita ndo balik jogja lewat kene podo di tuntun berjamaah.
C ;Lha_nek di tumpak i pit sek belok kiri,tetep iso ora ?
D ;Lhaaaaa,Paling separone tok tumpak i lan bar kui gor ono kata bijak terdengar.
D ;Lan nek Nesu nesu liwat dalan kene, Kowe di buang Kalen....Mau?.
D ;Dan.....Dalan ini memanng Extriem tenan.
Cukup disini saja dialognya.
DaN LaGi.
Inilah duniaku Duniamu ,Hariku Harimu menyisakan hanya ada aku, kamu sekalian.
Saat sampai di puthuk ini aku menepi tuk berdialog dengan sepi di gelapnya malam yang berangin menerpa raga menjadi berdingin ini juga di hiasi oleh kerlap kerlip lampu penerangan di bawah sana maka timbul rasa asmara ,rindu yang memanggil....?
_.Aduh ?
Witing Tresno jalaran soko kulino.
Witing mulyo jalaran wani rekoso.
Tresno ojo di gowo mlarani ati.
Di gowo tentrem di gowo seneng.
Karo nembang lagu saiki lagune Critra solastika.
Cinta itu crita,crita itu cinta ,cinta cintaan anak baru gede
Ini rupawan ini menarik bisa langsung ssaling suka
Aku suka mau sama kamu
Kembali bersepeda lagi ,Kapan ,_Bro.

EnD.
Dan saat kembali kesemula menjadi teringat saat effek ndak bisa tidur wedi kelewat melihat sun_rise atau effeck ono tronton ngereng bengi bengi ngegas suara seakan menjadi menggoda di pagi harinya untuk di canda candain penghias sambil menunggu syukuran dari keselamatan hari ini di kedai warung iwak wader di dekat jembatan Srowol magelang.
Walau setelah ini masih harus di kayuh lagi sepeda ini menembus panas terik yang menyengat dan menerobos di tengah kemacetan jalan magelang _jogja di hari Natal bagi penganutnya ini.
Trimakasi kepada manteman yang telah berhadir di acara Bike camp ini dan juga telah andil di tangan dinginya menghasilkan gambar foto yang elok dan patut di banggakan di kemudian hari.
Salam Hangat dari dan untuk  Mas supriyadi ,Mas Himawan Mas irwan Mas Adi Mas jembar dan Mbak Elisa.
Wes Rampung.

Jumat, 11 November 2016

GOWES WOLES.

Apa itu Woles..
Kembali ke dalam kisahku kali ini tuk mencoba prasangka dalam mengartikan apa itu woles tetapi ikuti dulu alur di bawah ini,


Hai para pembaca.....?
Di setiap tujuan bersepeda di jauhnya jangan di bayangkan tapi di jalani walau pada akhirnya nanti balik kiri , di tuntun di,loading tapi ada niatan bersepeda dan aku tunjukkan itu adalah keberuntungan bisa bersepeda atau mencoba menyelisihi keadaan dan bisa mengasa ada  serta di adakan supaya setiap situasinya terlihat tetap gaya ,nyaman,slamat,sehat dan bisa membaur untuk say

Hello ke lingkungan sekitar .
Maka patut di syukuri setelahnya sebagai suatu kesempatan yang terlihat lebih bijak.
Karena bijakkan diri juga saling mengerti siapa di samping kita saat goes dan semoga tidak tersesat kepada pilihan sebagai gaya hidup yang sehat sambil rekreasi yang menyenangkan.

Sedangkan sepeda itu bisa di sanding di jinjing dan di jadikan model foto kenangan perjalanan yang sangat romantis di obyek yang tertemui.

Sedangkan tersangkanya bukan seorang atlet sepeda yang membalapkan sepedanya tetapi hanya penikmat ,Itu cara kami berbeda di jalanan atau kita sering di sapa goweser woles.

Jadi inilah sebutan baru yang mulai di perkenalkan oleh pelakunya sebagai pembeda atau bagi yang merasa sudah berkata ADUH jauh di awal mula mulai bersepeda bila berada di suatu kelompok orang bersepeda.

Maka mulai ikut goes secara bersama sama karena bersama terasa senang berdekat tuk saling menguatkan dalam persaudaraan atau kita bisa mampu dan di mampukan oleh keadaan serta campur tangan ALLAH .


Maka apa yang di anggap woles itu sebenarnya untuk kita bersepeda menjadi mudah untuk bisa kedepan sana itu saja sudah cukup.

Selesai.
@cuslagi.

Selasa, 30 Agustus 2016

Aku,Kamu dan Fedjo..

Sepeda Besi.

Setelah melewati ujian di berbagai bentuk sepeda dan jenisnya sudah pernah dicoba .
Dan inilah pertama kali saya bisa teracuni oleh.....!!!.
Dan dengan caraku kini saatnya mencoba dengan sepeda besi yang katanya federal.

Dari apa yang mereka pakai kala itu terlihat di warung ijo pakem kaliurang itu .
Saat berujung tuk mendekat beberapa kali untuk datang ke titik kumpul lalu mulai keranjingan dengan caranya bersepeda.



Walau jujur saat itu saya belum memakai sepeda federal saat itu ....!!?
Tapi bertoleransi ke aksi kegiatan begitu saja mengalir menjadi anak selo sak selanya .

Karena bersepeda bukan sekedar datang ngumpul dan di kayuh saja untuk cari keringat tetapi di dalamnya ada cerita seninya berkomunikasi, kerjasama dan kumpul baReng dan seterusnya.

Lalu pertemuan itu mereka menyebut dengan nama Tunjukkan federal mu ( TF )
Yaitu caranya sekedar bersepeda jarak dekat di seputaran jogja dan sekitarnya untuk nguri nguri atau mengurai uraikan kebudayaan dan ke imajiner kota jogja lalu sekedar kulineran di sudut kota jogja.

Seakan.

Dan menjadi agenda .....!!?
Lalu setiap kali titik kumpul di 3 tempat menjadi biasa karena terbiasa di area ;

1,Kumbo di selatan tugu jogja.
2,Pusat kota Jogja Km 0.
3,Di salon lucas timur pertigaan janti.
Seakan menjadi cara yang mudah bila ketemuan nantinya.

Atau tentang Federal minggat ( FM )Yaitu bersepeda berjarak yang di lakukan personal atau rombongan atas nama federal atau ada yang berkelompok karena agenda atau event tertentu selama 2 hari atau lebih sesuai aturan yang di sepakati bersama.

Aku,Kamu dan Fedjo..

Dan hikmahnya dalam perjalanan jauh itu untuk kepentingan serta saling mengingatkan sesama anggota komunitas bahwa Aku,Kamu dan Federal Jogja adalah cerita untuk masa depan atas kebersamaan kita saat ini dan nantinya.

Federal Jogja

Mengapa.....!!?.

Bila bersepeda itu kau alami dulu dan kemudian di ceritakan maka begitu kecilnya kamu dan lemah di luar sana tanpa kebersamaan dalam menghadapi rintangan karena setiap saat ada saja yang mengintai mu dengan bahaya.
Karena pilihan untuk bergerak maju itu ada .....!?


Lalu kata si korban ..... Itu menjadi gambaran bahwa ia mulai keracunan dan wabah itu berlanjut sejak kau bentuk menjadi cah federal....nah Khan !!.

Atau sejak si korban bisa bersama sama bisa di latih minggat berjarak sampai bisa merasakan curamnya tanjakan dan turunan itu di jalani seperti ;

1,Bukit cino mati.
2,Tanjakan cemoro sewu tawangmangu.
3.Tanjakan Kaliurang maupun bukit mangunan.
Seakan menjadi biasa dari kisah perihnya rona kisah klasik di sisa hidup kata si korban saat sudah keracunan sepeda federal itu.

Bahkan menjadi sepedanya sampai saat ini penuh rasa nganu !! yang luar biasa semangatnya sampai saat yang belum pasti kapan harus berhenti bersepeda dengan sepeda besi.

Dan...!!.

Dan terima kasih kepada kebaikan ke alam lingkungan agama dan bisa bertemu dengan orang orang berpendidikan tinggi yang bisa di contoh kepintarannya itu serta bersemangat dan bersepeda seperti anda sobat federal Jogja.



Cerita sepeda federal dan jejak kebersamaan.

Di sebuah kota yang kaya akan tradisi dan seni, seperti Jogja, ada satu komunitas yang menyatukan para penggemar sepeda dalam perjalanan yang lebih dari sekadar olahraga. Komunitas ini dikenal dengan nama Federal Jogja, dan mereka memiliki cara unik untuk merayakan kecintaan mereka terhadap sepeda, terutama sepeda merk Federal yang memiliki ciri khas tersendiri.

Semua dimulai ketika penulis, seorang penggemar sepeda, memutuskan untuk menjelajahi berbagai jenis sepeda. Ia telah mencoba berbagai macam sepeda dari yang modern hingga yang klasik, namun ada sesuatu yang membuatnya tertarik dengan sepeda Federal—sebuah jenis sepeda besi yang tampaknya membawa aura nostalgia dan keunikan tersendiri.

Keterarikan ini semakin dalam ketika penulis melihat kelompok bersepeda di sebuah warung di Pakem, Kaliurang. Para pengendara sepeda ini tampak begitu antusias dan terampil, memancarkan semangat yang membuat penulis penasaran. Meski pada saat itu ia belum memiliki sepeda Federal, penulis merasa tertarik untuk bergabung dan mulai mengeksplorasi dunia baru ini.

Bersepeda bersama komunitas Federal Jogja menjadi lebih dari sekadar aktivitas fisik. Ini adalah pengalaman yang melibatkan seni berkomunikasi, kerjasama, dan kebersamaan. Komunitas ini memiliki beberapa kegiatan khas, salah satunya adalah "Tunjukkan Federal Mu" (TF), sebuah acara bersepeda jarak dekat di sekitar Jogja. Kegiatan ini tidak hanya menjelajahi keindahan kota dan kuliner lokal, tetapi juga merayakan dan memelihara kebudayaan serta imajinasi lokal.

Pusat dari kegiatan ini adalah tiga lokasi ikonik di Jogja:

1.Kumbo sebuah tempat di selatan Tugu Jogja, menjadi titik pertemuan pertama yang khas. 
2.Pusat kota Jogja Km 0  yang merupakan simbol pusat kota dan tempat di mana segala sesuatu diukur. 
3.Salon Lucas ada di timur pertigaan Janti, yang dikenal sebagai tempat pertemuan selanjutnya.

Ketiga lokasi ini menjadi titik pertemuan rutin bagi anggota komunitas. Namun, ada juga kegiatan yang lebih menantang, dikenal dengan "Federal Minggat" (FM), di mana anggota bersepeda untuk jarak jauh, sering kali dalam kelompok, dan kadang-kadang selama dua hari atau lebih. Kegiatan ini menuntut komitmen dan semangat, tetapi juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan dan mempererat ikatan di antara para anggotanya.

Penulis menggambarkan bagaimana kehadiran dan pengalaman bersepeda ini memengaruhi dirinya secara mendalam. Dulu, sepeda Federal hanya sebuah objek yang menarik. Namun, seiring waktu, sepeda tersebut menjadi simbol perjalanan pribadi dan komunitas, membawa makna lebih dari sekadar alat transportasi.

Sepeda Federal ini ternyata menjadi jembatan menuju pengalaman dan pembelajaran baru. Melalui kegiatan bersepeda, penulis belajar tentang kesabaran, keterampilan beradaptasi, dan arti sejati dari kebersamaan. Ia juga menyadari bahwa bersepeda adalah tentang lebih dari sekadar mencapai tujuan akhir, tetapi juga tentang menikmati proses dan perjalanan itu sendiri.

Selain itu, penulis mencatat bagaimana setiap kali bersepeda, ada hadiah tak terduga—baik itu barang, kaos, atau souvenir yang memperkaya pengalaman bersepeda. Semua ini menunjukkan bahwa hobi ini memberikan lebih dari sekadar manfaat fisik; ia juga menawarkan kenangan berharga dan rasa pencapaian yang mendalam.

Namun, perjalanan ini tidak tanpa tantangan. Ada rintangan dan guyonan antar anggota komunitas yang membuat setiap perjalanan menjadi lebih berarti. Kegiatan ini mengajarkan penulis tentang pentingnya kebersamaan dalam menghadapi berbagai rintangan dan bagaimana sebuah komunitas dapat memberikan dukungan dan semangat yang tak ternilai harganya.

Dalam perjalanan ini, penulis juga menghadapi tantangan pribadi soal kepentingan dan kepercayaan antar penganut sepeda !?
Tetapi semua itu membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih baik sampai sekarang masih tumbuh kembang untuk bersepeda.

Setiap jalanan tanjakan dan turunan di jalur sepeda—seperti Bukit Cino Mati dan Tanjakan Cemoro Sewu Tawangmangu—menjadi simbol perjuangan dan pencapaian.

Akhir kisah.

Bagi penulis menyadari bahwa bersepeda bukan hanya tentang fisik, tetapi tentang bagaimana kita meresapi setiap momen, belajar dari pengalaman, dan berbagi dengan orang lain. Komunitas Federal Jogja, dengan segala keunikannya, telah mengajarkan penulis bahwa kebersamaan dan passion dapat membentuk cerita hidup yang penuh makna.

Cerita ini adalah pernyataan si korban keracunan dan dari perjalanan panjang yang dimulai dari ketertarikan pada sepeda Federal dan berkembang menjadi sebuah perjalanan yang penuh dengan kebersamaan, pembelajaran, dan pencapaian.

Dan meskipun setiap perjalanan mungkin memiliki tantangan, keindahan dari proses tersebut adalah apa yang membuatnya layak dijalani kembali dan itu berpulang kepada diri sendiri _ kamu sekarang masih bersama untuk bersepeda atau tidak,itu saja !!?.

Selesai.
Penulis ; iyink ws. 
Judul ; Aku,Kamu dan Fedjo..

Kamis, 25 Agustus 2016

SELOPAMIORO .

Sebuah rencana di susun berdasarkan minat bersama dan di nikmati sesuai jadwal yang di sepakati maka timbullah interaksi ke sesamanya  di jembatan gantung selopamioro.

Maka inilah sebuah keseruan lain dari kisah ini untuk  alur bersepeda lalu mancing dan ke camping di sekitar lokasi ini apalagi bila memasukinya di suguhi pemandangan persawahan teras iring  tuk

bertingkat ke tebing yang hijau serta batu tersebar dengan berbagai ukuran menjadi ajang selfie bagi para penyuka dan pembidik alam lingkungan ini yang tetap menarik walau beberapa ke tempat ini.

Dari jogja ke selatan bujur timur dari kota bantul ke arah wilayah imogiri bagian timur ini terpisakan dari sungai oya ini menjadi tujuan goes di sabtu sore menuju wisata jembatan gantung selopamioro di istilahkan desa wisata srikeminut                                      

Jembatan hanya bisa di lalui oleh satu sepeda saja atau tak lebih lebarnya dari 2meter  menjadi daya tarik dari bawah terlihat elok dengan panjang jembatan 70meter dan di bangun sekitar tahun 2004

Ini untuk lalulintas desa selopamioro dan desa sriharjo.yang mulai ada pembenahan jalan menuju arah ini seakan menjadi asik di kemudian hari lagi.


Tepat jam 5sore tiba d lokasi langsung pasang kail ikan tuk beraksi dengan gaya amatiran ini menjadi jenuh karena air berwarna coklat dengan aliran deras ini maka tak satupun ikan di dapat hanya gaya sok selfian di depan telpon android.

Menjelang malam manteman mulai berdatangan dengan iringan bintang gemintang,suara ayam hutan memeluk gelap ini juga pertanda ada cubitan bulan separuh tuk malu malu menyinari kita yang lagi di bawah jembatan selopamioro yang lagi  bercengkrama tentang malam di sini.
Dan mulai jam 21.00 untuk bukak pasang tenda seakan tertunda karena hujan lebat menjadikan irama dan ritme alur crita berkemah brubah menjadi di sebuah rumah tempat parkir ini di isi hamparan tenda mengisi kisah malam ini.


Seperti kisah kisah terlalui ada banyak crita di area ini menjadi penyemangat   tuk bunderin kalender sebagai jadwal keseloan goes 3in1 ini menikmati sepeda,mancing,camping menjadi kisah selo _pamit_arep moro menjadi istilah otak atik bahasa penulis ini akan terbayang berdatang tetap saja jembatan masih berwarna kuning  

Tetapi lingkungan mulai berubah menjadi modern dari jaman batu masih bergelimpangan terus era batu akik lagi trendy area ini menjadi tertuju para penikmat atau saat goes crita shoting bareng dari stasiun trans 7 di a acara ?  Baca juga crita blog kisah ini.

Dan Inilah kisah begitu eloknya pemandangan bila tertuju ke titik tujuan jembatan ini.

Sudah ini saja .

Senin, 22 Agustus 2016

SOLORAYA.

Disaat tikum di timur Janti jogja pada hari sabtu di bulan agustusini termulai dengan rencana denga manteman yang imut dan lucu sejauh 120 x 2 km.
Saat sebuah lagu wajib di dengarkan sebagai tanda memasuki kota solo maka terinspirasi lagu Bengawan Solo.

Saat menjadi kisah menurut logika dan logistik yang mampu menyelamatkan rasa yang kemudian menjadi logis menurut daya pikir penulisnya agar bisa selamat di jalanan dan pulang membawa kenangan.

RENCANA.
Dari jogja star menuju pabrik gula Gondang winangun,mesjid gedhe klaten,mesjid gedhe surakarta,kraton surakarta,pasar klewer,taman sriwedanidi outlet sepeda,alunalun klaten dan finish di jogja.


Ada kisah seru di tiga kali ban bocor di perjalanan kali ini  menjadi kisah kita mengartikan .
Bisa untuk istirahat lebih lama saat lainya sibuk mengganti ban menjadi tontonan ke 23 rekan goes fedjo ini saling bercanda\
Dan goes lagi seperti menyemut dari dan ke timur kota jogja.

MULAI.
Riwayatmu kini di sedari dulu tetap suka bersepeda federal menjadi pilihan yang tak kenal musim,Tak seberapa niatmu kini meluap sampai jauh.

Mata airmu dari jogja solo mengalir sampai jauh terkurung waktu sampai malam hari menjadi gambaran merasa MERDEKA di hari kemerdekaan RI ke 70 tahun ini di isi dengan cara kami untuk tidak di batasi ruang gerak dan waktunya minggat
Saat kita menginginkan sesuatu karena ingin melakukan dan bukan harus _??.

DAN.
Wes suwe kangen sek tak rasakke ,rasane koyo ngene ngenteni kowe soko esok dewe jam 06,15 wib.
Wes  suwe rasane kangen bali ngenteni bali karo kowe rung jedul sak bengine  wektu jam 23,00 wib.
Rasane kangen waktu bukane wektu iku nganti delikan wayah bengi nunggu awakmu mergo sikilmu kram kanthi kanthi ngango minyak gosok jok kowe ngucap ora popo ,Terus lanjut nyepedane....?

Lan liyane ngrungkepi sak wayah jaman disik ono kene kenangan mulih bareng soko goes cemoro sewu nganti lali mulih nek wes podo ngumpul ngene iki nek alun alun klaten ing lingsir wengi.

Cemoro sewu wes tahunan tahun awakmu kelingan tapi wes lali kesele tok elingke karo critamu biyen lan saiki sanajan koyo wektu sak dalanan koyo saiki iki.

TUH.
Terimakasih manteman fedjo yang telah menemani acaranya bagoes ba,so yang selalu visioner ini menjadi terlaksana dengan MERDEKA di jalanan terlewati .

Walau ada kisah pilu kita dengar dari jauh melalui media time line bahwa acara di jogja telah memerdekakan moto mesin gedhe MOGEnmengurai jalan di jogja mengakibatkan .....Tit ?.

Dan semoga ini menjadi penafsiran pembanding kita yang juga masih di jalan menuju kembali ke Jogja ini untuk bisa tertip di jalanan dari apapun itu

Untuk tersemuakan penyuka jalanan dengan cara berbeda tapi tetap bisa Merdeka di hari bersejarah kali ini.

Menjadi aghir tuk sampai kembali di jogja di jam 24,00 dengan nikmat aman serta lancar raga sampai di rumah masing masing .

Salam jalan raya untuk selalu tertip bersepeda.

... . .

**Perjalanan Merdeka di Jalur Sepeda: Dari Jogja ke Solo dan Kembali**

Pada hari Sabtu di bulan Agustus ini, kami memulai petualangan bersepeda yang tak terlupakan dari Jogja menuju Solo dan kembali. Rencana perjalanan kami dirancang dengan penuh semangat dan melibatkan perjalanan sejauh 240 km, ditempuh dengan sepeda bersama teman-teman yang imut dan lucu. Setiap elemen perjalanan kami diatur dengan hati-hati, dimulai dari titik awal di Jogja dan berakhir kembali di kota yang sama.

**Rencana Perjalanan**

Kami memulai perjalanan dari Jogja, dengan tujuan pertama menuju Pabrik Gula Gondang Winangun di Klaten. Selanjutnya, kami melanjutkan perjalanan menuju Masjid Agung Klaten, Masjid Agung Surakarta, dan Kraton Surakarta. Setelah itu, kami mengunjungi Pasar Klewer dan Taman Sriwedani, sebelum akhirnya menuju outlet sepeda di Klaten. Kami menutup perjalanan dengan mengunjungi Alun-Alun Klaten sebelum kembali ke Jogja.

Selama perjalanan, kami mengalami tiga kali ban bocor yang menambah keseruan. Setiap kali ban bocor menjadi momen istirahat yang panjang, sementara teman-teman lain sibuk mengganti ban. Momen-momen ini menjadi bahan candaan di antara kami, menambah keakraban dan kebersamaan di antara 23 rekan kami dalam perjalanan ini.

**Kisah Seru di Jalan**

Bersepeda dari Jogja ke Solo dan kembali merupakan pengalaman yang mengesankan. Momen-momen ban bocor menjadi kenangan lucu dan tak terlupakan, sementara perjalanan panjang yang kami tempuh membuat kami semakin akrab satu sama lain. Pada saat-saat seperti ini, kebersamaan dan kekompakan menjadi lebih penting daripada jarak yang harus ditempuh.

Kami merasa sangat merdeka, terutama saat melewati pemandangan indah di sepanjang perjalanan dan merasakan kebebasan yang ditawarkan oleh sepeda. Selama perjalanan, kami juga mendengarkan lagu "Bengawan Solo" yang menjadi pengingat akan keindahan Solo dan menambah semangat kami.

**Refleksi dan Kesimpulan**

Sebagai penutup perjalanan, kami mengingat kembali betapa pentingnya pengalaman ini bagi kami. Rasa merdeka yang kami rasakan di hari kemerdekaan RI ke-70 ini, meski bukan tanpa tantangan, memberikan kebanggaan tersendiri. Kami menyadari bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang menempuh jarak, tetapi juga tentang menciptakan kenangan dan merayakan kebersamaan.

Terima kasih kepada teman-teman Fedjo yang telah menemani perjalanan ini dan membuat acara bersepeda kami menjadi sukses. Meskipun ada beberapa tantangan yang harus kami hadapi, perjalanan ini memberikan pengalaman berharga dan kenangan yang akan kami simpan selamanya. Semoga perjalanan ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus bersepeda dan merayakan kebebasan di jalanan.

Kami pulang ke Jogja dengan selamat pada pukul 24.00 WIB, dengan perasaan puas dan penuh kebanggaan. Kami berharap bahwa pengalaman ini dapat menjadi referensi bagi perjalanan-perjalanan berikutnya, dengan tetap memperhatikan keselamatan dan ketertiban di jalan.

Salam jalan raya dan selamat bersepeda!

Sabtu, 20 Agustus 2016

Bike to work Jogja.

Mungkin ini bernada ajakan kepada para pesepeda di Jogja untuk temu kangen.

Saat di perjumpaan di sebuah keinginan menduduki dan merebut kembali bunderan UGM karena telah lama menghilang tanpa jejak.

Kini atau nantinya ada tempat untuk berbagi kisah bersama lagi dan bisa bareng gowes sore sore tuk membuka kenangan lama menjadi baru lagi di hari Rabu sore.



Bahwa bike to work jogja masih aktif !!!

Untuk sekalian menambah teman baru lagi ataupun tambah menggiatkan sepak terjang penggowes bike to work yang sedikit klik aktifitasnya saat ini.


Mungkin pertemuan kecil ini bisa menginpirasi penyuka dengan hasil program barunya lagi.

Yach namanya baru rencana itu membutuhkan proses kebersamaan lagi di semua penggiatnya dan tulisan ini menjadi ajang penggerak baru dari sebuah ajakan saja.

Hanya kerelaan tuk mengajak kembali datang !!

Atau kita tunggu di setiap hari Rabu Gaooool sore hari di bunderan Ugm pada jam 16.15 wib.

Dan kita bisa ngobrol ngobrol tentang apa saja.

Dan merencanakan kegiatan baru di bike to work jogja itu lagi dan lagi.

Mari kita rebut bunderan UGM dan kembali beradu kembali dengan kenangan baru bersama pesepeda Jogja dan sekitarnya.

Salam jumpa nanti sore !!?.

Dan salam kring kring 
Salam lestari.
@cus2019.

JURANG JERO


GERAKAN MERAPI HIJAU #3.

Rasanya gowes bike alone pagi ini terasa kurang sreg di arah posisi yang tertuju dan jejak nya hanya     bisa wani wani_an menjalaninya.

 Saat bertanya  tanya beberapa kali karena ndak berani keblasuk untuk   menemukan jalan keluar dari masalah kali ini.

Seakan wathon kesel kempol dan lambe  bertanya ke orang di jalanan menuju lokasi yang tertuju.

 
Dimulai dari tugu jogja ke utara arah jalur ke pulau watu gunung merapi ke kiri ke arah Turi di agro wisata buah salak mulai menanjak tipis tipis.

Lalu sampai 1/3 kiri ke pasar Balerante menemukan arah tanjakan dan menemukan tower antena ke kiri arah pasar jumoyo kanan arah gardu pandang.


Tujuan gowes kali ini di acara GERAKAN MERAPI HIJAU #3 yang di laksanakan di sisi barat gunung merapi atau di dekat Dam aliran kali putih.    Dan di kisah lagi dengan cara menanam pohon di ujung seberang jalurnya. Dam ini di buat sangat dalam maka di sebut Jurang jero , Bukan jurang duwur pastinya ?

Dan sebelahnya mengikuti alur jembatan besi di daerah ngepos maka jalan lagi ada perbaikan tuk berhenti sesaat dan bersapa tentang arah tertuju ini.


Malah di sangoni sekantong tas kresek buah salak oleh serang ibu ibu yang lagi panen.


Menjadikan lalu larang truk,motor tril yang mengganggu langkah ini seakan terlupakan oleh tambahan tenaga baru dari buah salak berkulit tipis, berbiji kecil dan manis sekali.


Tujuan gowes kali ini di acara GERAKAN MERAPI HIJAU #3 yang di laksanakan di sisi barat gunung merapi atau di dekat Dam aliran kali putih.
 

Dan di kisah lagi dengan cara menanam pohon di ujung seberang jalurnya.
Dam ini di buat sangat dalam maka di sebut Jurang jero ,
Bukan jurang duwur pastinya ?

Dan seiring berjalannya  waktu gunung berapi ini memuntahkan material di dalamnya menjadikan jurang ini terisi bahan pasir,batu dan apapun itu sehingga menutup area jurang ini.

Dan jadi gersang di permukaan tanah atas menjadi reaksi kita untuk menghijaukan kembali secara bersama sama dalam acara kali ini yang berjarak 4kilo dari gunung merapi jogja.

Tujuan gowes kali ini di acara GERAKAN MERAPI HIJAU #3 yang di laksanakan di sisi barat gunung merapi atau di dekat Dam aliran kali putih.    Dan di kisah lagi dengan cara menanam pohon di ujung seberang jalurnya. Dam ini di buat sangat dalam maka di sebut Jurang jero , Bukan jurang duwur pastinya ?




Titik nol.
Bila sampai titik nol tuk menuju arah warung teh tempat para pesepeda dh kumpul menurunkan sepedanya.

Kemudian ke arah dam jurang jero ke arah lurus dan ke mushola,bumi perkemahan, atau rumah pohon ke arah kiri menjadi gambaran yang asik.

Dan untuk memilih tempat wisata sepeda di kemudian hari rasanya ingin menikmati malam di tenda atau apapun itu menjadi kesyahduan ku nantinya.


Di arah JURANG JERO ada sebuah batu yang di sebut Tugu tertulis tanggal 15 september 1992 dan di tanda tangani oleh president Soeharto di masa itu.

Mulai.
Saat ini mulai adanya kabarkan dengan gerakan merapi hijau#3 dengan keikutsertaan para pesepeda,pelajar dan masyarakat umum di sekitar daerah sini tuk bersama sama menanam pohon di samping dam jurang jero.


Saat itu.
Setelah menikmati acara ini tibalah saat makan siang ala daerah sini tuk di pincuk menjadi mewah dengan situasi pemandangan gunung,angin bertiup dan bercanda dengan teman berbagai generasi ini.

Seakan lelah mulai kembali normal dan selanjutnya pamitan yang akan melihat lihat lokasi rumah pohon,bumi perkemahan dan atas saran mas Bayu muntilan untuk mencoba jalur barat arah jl magelang.

Saat mencoba menemukan jalan cor menurun tajam di saat itu pohon pohon mulai berhamburan karena di tebang di kanan kirinya sampai menuju pohon besar yang ada papan petunjuk arah jurang jero atau srumbung.

Maka saya terus lurus akan menemukan SD srumbung tuk terus menurun panjang maka ketemu 1/3 jalan magelang km 24 salam gulon jalan magelang.

Dan arah kiri arah denggung,kiri arah jl gitogati dan kanan arah Tugu jogja.

GERAKAN MERAPI HIJAU #3.

Penutup.
Alhamdulilah kembali berkah sampai kembali ke jogja lagi dengan aman dan lancar jaya ini menjadi pengapdian dan perbuatan tuk menguatkan di sebuah aksi kehidupan serta tabungan bertumbuhnya sebuah pohon tuk kenyamanan dan kelestarian generasi berikutnya.

Salim.

Selesai 
Penulis.

POLDA _ pol daratan Jogja.

Selamat pagi penyuka sepeda berjarak tuk selalu berdoa dan siapkan perlengkapan perang untuk ke depan sana.
Walau awal berangkat selalu bisa tepat rencana waktunya.
Dan dengan hujan rasanya lagi musimnya .

Atau saat di sebut gowes POL DA Yang berarti pol daratan Jogja di selatan kota Jogja atau menyebut pol atasan maka di singkat POL TAS di daerah Utara kota jogja.
Star di jam 06.00_17.30 di tanggal 25 03 2016 ini.

Berarah dari jogja ;
_mesjid agung bantul_jl pandak_jmb srandakan _Brosot_Bendungan wates_pantai bogel_susur tambak dan pantai Trisik.
Dan__jemb lama shen galur_pintu gerbang trisik_jmb srandakan_
Dan 1/3sapuangin_jl sanden_pantai goa cemara_pantai samas_
Dan pantai Pegklik samas_mesjid agung bantul _kota jogja.

Mungkin gowes kali ini seperti nyanyian lagu ilir ilir tuk ke sana sini bisa terhembus angin laut selatan di saat menyusuri pantai maka mata mulai sembab dan ngilu.
Saat melihat perubahan waktu semakin sore saja.


Dan semua itu saya anggap tuk menjaga kesehatan saja atau istilah lain waktu selo saatnya di isi dengan cara gowes tuk memperlancar persendian ,pernafasan dan aliran darah menjadi normal kembali.

Dengan sepeda nyantai sak tekane ini menjadi cara pandang yang nyaman untuk saat ini.





Atau ini menjadi kebiasaan bila mulai lagi ada rasa melatih diri atau ada ajakan gowes teman pesepeda menjadi telah terbiasa.

Terima kasih para penguasa alam,lautan dan angin yang telah memberi saya semangat dan ,kesempatan baru dari niatan ini menjadi lancar,sehat dan kembali di kota jogja dengan selamat lancar jaya.

Salam damai dari Polda.
@cuslagi.

Sabtu, 13 Agustus 2016

Sensasi Tanjakan Dholo Kediri

Dholo Kediri.

Untuk pertama kalinya aku ambyar di tanjakan gigi satu Dholo Kediri.
Saat namanya berkelanjutan goes dan sekalian piknik di sebuah bukit dari gugusan lereng gunung wilis jawa timur.

Di saat di puncaknya hanya 2552 m dari permukaan daratan dan puncak antara perbatasan antara 6 kabupaten antara lain: kediri.tulungagung.nganjuk.madiun.ponorogo dan trenggalek.


Foto di petunjuk arah masih di tanjakan lagi untuk sampai di tujuan.

Inilah kisah klasik untuk masa depan yang ter_lakukan saat ini untuk melintasi 3gunung sekaligus dan setelah sadar melihat elevasi nya ternyata ajrid sekali.

Kisah gowes kali ini setelah bike camp di bawah sungai Brantas maka di lanjut ke wisata air terjun Dollo.
Tempat ini yang mempunyai ketinggian 90m dan terbentuk dari undakan kecil satu persatu.



Foto terlihat bike camp di foto dari atas 

Terletak di desa jugo yang berjarak 30km arah barat daya kota Kediri ini memiliki ketinggian dari gunung wilis berjarak tinggi 1800mdpl dari daratan kota kediri itu sudah terbangun beraspal yang alus naik turun dan sedikit ada perbaikan jalan air karena longsor tersaat itu.

Dan kita tidak mampir di air terjun Ireng golo karena tujuan ke air terjun Dollo untuk acara Bike camp sepeda federal.

Bukit Dollo terletak di atas air terjun ireng golo yang berjarak 4km.
Dan menjadi tanjakan yang brutal menukik bagi kita untuk di lalui dengan sepeda tapi ngak seajrit di tanjakan sapu angin gunung merapi yang ada di jogja.


Kata Ajrit.

Kata ini adalah kata penggembira atau temuan saat saya gowes dari  kata temuan seseorang penyuka sepeda jauh dan beliau seorang dokter perempuan yang ku sebut Bu dok Aristy.

Dan kata ini menggambarkan kata yang menanjak dengan sepeda tuk melebihi batas terus menerus menjadi asoy bila di nikmati berjaraknya dan suasananya seperti foto di bawah ini.


Foto di bawah ini saat turun dari bukit dholo menuju daerah aliran PLTN setempat terus ke pantai soge jalur lintas selatan.


Kilas balik gowes ke Tanjakan Wisata Dholo Kediri.

Pertama kalinya aku merasa perjalanan ini adalah sebuah petualangan yang menggabungkan olahraga gowes dan wisata di sebuah bukit di lereng Gunung Wilis, Jawa Timur.

Puncak tanjakan ini terletak pada ketinggian 2552 meter dari permukaan laut, dan menjadi batas pertemuan enam kabupaten: Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Madiun, Ponorogo, dan Trenggalek. Menghadapi tanjakan yang brutal ini, kami harus menaklukkan beberapa gunung sekaligus, dan elevasi yang curam membuat perjalanan terasa sangat menantang.

Cerita ini dimulai setelah kami bersepeda dari kamp di tepi Sungai Brantas, menuju wisata air terjun Dollo yang memiliki ketinggian 90 meter dengan undakan kecil yang menawan. Tempat ini terletak di Desa Jugo, sekitar 30 kilometer ke arah barat daya Kota Kediri. Dengan ketinggian dari Gunung Wilis mencapai 1800 mdpl, jalan menuju sana sudah beraspal dengan baik, meski ada beberapa perbaikan akibat longsor.

Kami melewatkan air terjun Ireng Golo untuk menuju Dollo, meskipun tanjakan dari Bukit Dollo sangat menantang, bahkan lebih ekstrem dibandingkan tanjakan Sapu Angin di Gunung Merapi, Jogja. 

Dalam perjalanan ini, aku mengenal kata kata baru dan istilah yang diperkenalkan oleh teman baru di perjalanan yang panjang dan ketemu seorang penggemar sepeda yang sering berpetualang sering bertemu.
Kata ini menggambarkan sensasi menanjak yang luar biasa, memacu adrenalin, dan memberikan kepuasan tersendiri.

Di perjalanan ini menunjukkan kami menuruni Bukit Dholo menuju PLTN setempat, lalu menuju Pantai Soge di jalur lintas selatan. Perjalanan ini memakan waktu tiga hari, dari 17 hingga 19 Mei 2016, dengan rute:

- Jogja - Karangpandan Tawangmangu: 96 km
- Karangpandan - Madiun: 85 km
- Madiun - Kediri: 86 km

Setelah istirahat di Pondok Kediri, kami melanjutkan perjalanan:
- Pondok Kediri - Simpang 5 Gumul Kediri
- Pondok Kediri - Jembatan Kali Brantas
- Jembatan Brantas - Air Terjun Dollo
- Air Terjun Dollo - Pondok Kediri
- Pondok Kediri - Jalur Lintas Selatan (Kedung Tumpang, Pantai Soge, Museum Kart Wonogiri)
- Wonosari - Tugu Jogja

Perjalanan ini bukan akhir dari petualangan kami karena acara Jamnas yang awalnya direncanakan hanya beberapa hari malah berlanjut menjadi 12 hari penuh yang kita buat panjang ceritanya.
Perjalanan bersepeda ini bukan hanya soal menaklukkan rute, tapi juga tentang kebersamaan dan kesenangan dalam setiap kilometer yang dilalui.

Saat aku sadar bahwa gowes memang penuh tantangan, tetapi juga memberi banyak pengalaman berharga dan teman baru. Inilah curahan hati dari perjalanan panjang ini. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi penggemar sepeda lainnya untuk merasakan sensasi tempat ini.

Jarak Tempuh.

Saat niatan di lontarkan menjadi tujuan yang ingin di capai ini menjadi satu ungkapan sebuah :

Di saat menuju ke kota Kediri tempat ini wajib di coba di lakoni dengan jarak tempuh jogja - kediri sekitar 267km dan di tempuh selama 3 hari di tanggal 17 - 19 mei 2016 .

Setelah  perjalanan bersepeda dalam acara Jamnas ini.
Dan berwisata mencari 1/2 jamnas maka ada penambahan waktu minggat bersepeda ini menjadi 12 hari.
Dari tanggal 22-28 mei 2016 lamanya menjalani ritual gowes kali ini.

Seperti grafik jalan tanjakan elevasi yang berjarak di ketinggian bukit Dollo terlalui seperti foto di bawah ini :


Foto elevasi tanjakan dholo dan saat makan bareng  nasi jagung di lokasi bike camp.

Gowes ku.

Terkadang gowes jamnas ya itu saja acaranya malah di tinggal tidur kesel tapi kok selanjutnya malah bandel mencari masalah baru lagi apalagi masuk urusan mengatasnamakan adanya jamnas itu kok rasa nya ora elok tujuan.
Padahal setengahnya jamnas itu perjalanan panjang yang sangat melelahkan....lho bro.

Tapi asyik kok bisa gowes sana sini jadi banyak teman di perjalanan itu  bagaikan spices lalat yang nemplok kono kono tetapi yang penting kita happy.....Ra ngono to.

Saat kita ini orang yang merdeka dalam mengisi peng_gowesan duniawi yang setiap tahun semakin semarak saja di lakoni dengan kenangan baru lagi saat ini.

Dan akhir tulisan ini.

Tulisan di atas hanyalah curhatan berjarak saja serta utuk berbagi pengalaman nyata saat ada di atas sedel.
Itu saja su
dah cukup.

Selesai.

OEMAH PETRUK.

Pagi ini masih di bulan syawal 1437H maka goes ini sekalian di adakan temu goes dan kangenan kangenan setelah satu bulan lamanya kita menjalankan ajaran agama islam tuk berpuasa.


Hari ini tanggal 10juli 2016 kita bisa kembali terajak di ajakan di media sosial dari status pak Daniel 
Ini berangsur angsur mendapat respon dengan kata kunci goes woles ria....selamanya.
                                                            
Entahlah.
Secara antusias mereka ikut 
merespon ajakan ini tuk hadir dan saling bersilahturahmi meminta maaf di segala salah dan benarnya.

Karena mungkin selama ini ada khilap maka kita saling berjabat tangan tuk bersahdu ria sambil menikmati alam di sisi utara kota jogja.

Yaitu di suatu tempat di Hargobinangun pakem atau di samping aliran kaliboyong

Di gunung merapi jogja kita di persatukan lalu dan di pertemukan pada lintas sepeda ke depan sana.

Lalu tikum di apotek kentungan pada jam 06.15 pagi hari telah berjalan tepat waktu dengan segala Doa dan harapan baru.


Tepat jam 07,45 wib kita sampai tempat mangkalnya goeser jogja yaitu menuju ke Warjo ( warung ijo )

Menjadi kata yang sah bila sudah mana dan kemana di jogja belum sah bila belum mampir di area ini.

Selanjutnya meneruskan perjalanan dengan riangnya menjadi gambaran mudahnya saja.
Bila mereka terus suka dan datang dengan sukarela tuk Bike to woles #4 ke wisata oemah petruk.

Mudahnya di arah utara kota jogja arah jalur museum merapi maka tak jauh dari arahnya ini.

Dan Lokasi ini seperti hadir tanpa sekat yang meluas seperti perkampungan tradisi yang berbudaya agamis dan di hiasi tanaman berjenis bambu petung yang menjuntai ke atas merimbuni lokasi ini seakan udara sejuk walau siang ini udara tak hentinya matahari berterik ke raga ini.

Dan rasa ini tertrem melihat seni patung dan gemericik mata air asli dari pegunungan menjadikan kita bisa bertahan seharian di sini.

Ini suatu tempat yang dibangun oleh Rm sindhunoto sebagai pengingat bahwa kita kita hidup di dunia yang penting damai dan saling bertoleransi satu sama lainya.

Dan bagaimana caranya menikmati ajaran agama itu sendiri.maka ,

Maka lahirlah ide idealnya yang di harapkan penciptanya di sini serta sekaligus membedakan dari bentuk wisata alam lainya yang ada .

Aataupun di sinilah menyatu 5kepercayaan agama bisa di simbolkan dari salah satu patung yang terpajang tanpa batas terlihat meluas di area ini.

Atau bisa di sebut dengan istilah :.Oemah pathung /Oemah petruk.

Setelah kita sesentilan guyon tentang patung yang kita sensor atau yang mana itunya yang Nganu ??

Bila nanti terfoto dan jadi di unggah di media sosial mungkin akan ada bayangan lain .....titnya.

Tapi inilah aura seni patung menjadi lebih hidup tuk menggidikkan mereka yang menatap di fikiranya ini.

Atau menjadi fikiran pembuatnya untuk menata secara rapi.indah dan kita di sispkan tenpat tuk sekalian bisa mandi di kolam berkedalaman 1,5m ini cukup mendinginkan kita di siang ini.

Harapanya semoga kita bisa ke tempat ini lagi dan ra gelo nek ada lagi di ajak yang mirip seperti area ini bareng manteman woles .
Menuju di lain tempat yang lebih seru lagi.

Salam lestari.
@cuslagi.


Kamis, 28 Juli 2016

PANTAI SOGE

Istilahnya gowes wisata jamnas sepeda federal Indonesia.

Pulang dari kota Kediri balik ke Jogja dari acara jamnas #3 Kediri !!.
Ada kisah dalam bersepeda federal ini saat gowes menuju jalur JLS_ jalur lintas selatan menuju kota jogjakarta.

Dan kami melewati jalur berbeda dari route saat keberangkatan saat kemaren berangkat lewat cemoro 1000  dan saat ini dalam mencari setengahnya jamnas untuk kali ini dari Kediri ke jogja lewat kota Wonosari.

Kita mampir sejenak di pantai Soge di jalur lintas selatan yang katanya pantai ini terletak di sebelah timur kota Pacitan arah Tulakan atau pasar Wiyoro setelah arah menuju area PLTU di wilayah Trenggalek.
Maka ambil arah kanan maka di situ berjajar pantai seperti pantai Tawang yang ada di desa Sidomulyo kec.Ngadirojo .

Lalu kita mulai mencoba gowes kurang lebih 3 jam dari kota Pacitan.
Setelah melewati bukit kita turun ke bawah ketemu pantai yang berjejer dengan nama penyebutan sendiri sendiri.

Setelah melewati tanjakan seperti di foto bawah ini maka ketemu jembatan warna biru yang bentuknya setengah lingkaran atau melengkung.

Lalu maju sedikit sebelah kiri jalan ada pelataran luas,ada pohon kelapa,kamar mandi itu dan kita mampir sejenak sambil istirahat.

Tapi kok...!!
Saat tiba di tepi pantai kok ada dua jalur pinggiran pantai yang dangkal dan di ujung sana kelihatan arus dalam bergelombang.

Tergoda oleh man_teman yang sudah ci_blonan air asin,pada maen pasir putih atau cek_rak ce_krek gambar foto.
Dan.....Aku segera lepas baju langsung makmur bermain air ke air asin agar bisa sampai di daratan di ujung sana yang ada di tengah sana itu menarik untuk ambil foto foto di bentangan pantai yang indah.


Foto : jalur tanjakan narsis pilihan para pesepeda.

Plusnya.....!!

Inilah nilai plus kisah ber_sepedaku dan sekaligus wisata jamnas sudah kita dapat untuk episode kedua setelah pantai Kedung tumpang di kisah sebelumnya.

Saat menikmati ciblon pluss ambyurr ke pantai yang menyegarkan diri ini menjadi tubuh ini basah kuyup dan segera bilas di pinggiran pantai yang khusus di sediakan pengelola pantai di situ.

Dan setelah beberapa hari terlewati kemaren itu tetap saja di hajar oleh perbukitan gunung dan cuaca terus menerus yang panas mengajar niatan touring kala itu.

Menikmati ....!!

Kini saatnya lepas baju dan bermain air asin sepuas puasnya.
Lalu....ayo kita cebar cebur _ sepuasnya saja.


Foto :man_teman seperjalanan.

Minusnya....!!

Lha kok kita terus pulang !!
Saya kira nginap untuk bisa camping lagi di sini.....jeh Om .
Setelah menjelang siang dengan agak males malesan untuk berbenah merapikan bawaan pakaian serta lainnya di tata rapi di tas pannier touring.

Lalu mulai gowes lagi menuju arah kota Wonosari tuk melewati jalan ini sempat terlontar ;
......Saya ngak nyesel bisa terdampar di semua lintasan jalur selatan ini , kok Om..!!
Hahaha.........!!!
Aduh keasyikan maen air nihh man_teman semua .

Duh........jadi lupa berlanjut untuk bersegera gowes ke depan lagi .
Rasanya saya tak mau pulang maunya di sini terus terusan menikmati alam sekitar di pinggiran pantai saja dan lagi sambil menggelar tenda,masak mie sayur,membuat kopi lagi dan bercerita tentang semua hal di hari itu.

Sampai maunya aku bisa tertidur pulas oleh tiupan semilir angin siang ini sambil berlama lama tuk bermanja dulu di sini.....maunya nih seperti itu ?

Tapi kok malah jadi gowes lagi.
Lalu aku kau bawa aku ke sepanjang jalan kenangan jalur lintas selatan oleh sekumpulan dan sekelompok orang orang aneh bagiku saat itu.
Dan katanya om itu ...ini adalah jalan dambaan para petarung jalanan pada pingin dan bisa lewat jalanan adalah mimpi kamu terwujud saat ini.

Jalur lintas selatan....!!

ini menjadi mimpi impian bagi para touring untuk menandai dirinya dari jalan jalan kisah sepedanya bila sudah sampai di jalur sini .

Dan mereka yang bersamaku seperti kamu man_teman memang kamu semua paling Legend yang hebat bisa membawaku sampai kesini.
Aku merasa senang sekali tuk bisa memberi pembeda dalam sisi bersepeda ku jarak jauh ini dan lagi lagi bisa bertemu tempat yang baru lagi serta tempat yang ada di jalanan untuk bisa di singgahi.

Serta berbagai ceritera kali ini menjadi hidupku kian meriah pengalamannya tuk ku kenang serta ku hormati dari man_teman ini untuk selamanya.
Salam..!!

Cerita berlanjut lagi !?.

Di mulai dengan semangat dan kegembiraan yang menggebu-gebu di kota Kediri. Acara Jamnas Sepeda Federal Indonesia #3 baru saja berakhir, dan para peserta, termasuk saya, siap untuk melanjutkan petualangan yang telah direncanakan dengan cermat. Tujuan kami adalah kembali ke Jogja melalui jalur selatan, sebuah perjalanan yang menantang sekaligus mempesona.

Dengan sepeda yang sudah dipersiapkan dan rute yang telah direncanakan, kami mulai melintasi jalur JLS (Jalur Lintas Selatan). Pengalaman ini tidak hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga tentang mengapresiasi setiap momen yang terlewatkan di sepanjang perjalanan. 

Perjalanan ini tidak hanya melibatkan fisik tetapi juga mental dan emosional. Setiap tanjakan yang kami lewati, setiap bukit yang kami daki, adalah bagian dari perjalanan yang menantang. Ketika kami memasuki wilayah Wonosari, kami merasa seperti para penjelajah yang menaklukkan medan baru. Namun, di tengah tantangan, ada keindahan yang menyegarkan: pantai Soge.

Pantai ini, yang terletak di sebelah timur kota Pacitan, adalah tempat yang tak terduga. Saat kami tiba, kami disambut oleh pemandangan pantai yang menakjubkan dan arus yang memikat. Kami berhenti sejenak di pelataran pantai yang luas, dipenuhi dengan pohon kelapa dan fasilitas sederhana yang disediakan pengelola. Suasana ini memberi kami kesempatan untuk bersantai dan menikmati keindahan alam.

Saya memutuskan untuk berenang di pantai, melepaskan baju dan merasakan air asin yang menyegarkan. Dalam momen itu, saya merasakan kedamaian yang sulit dijelaskan seolah semua kepenatan dan kesulitan perjalanan terhapus oleh keindahan dan ketenangan laut. Teman-teman saya juga bergabung, bermain pasir dan berfoto-foto, menambah keseruan momen tersebut.

Namun, waktu terus berlalu, dan kami harus kembali melanjutkan perjalanan. Satu-satunya hal yang tersisa adalah kenangan indah dari pantai yang kami kunjungi. Saat kami melanjutkan perjalanan menuju Wonosari, saya merenungkan betapa berartinya perjalanan ini. Setiap langkah, setiap kayuhan, membentuk cerita yang tak terlupakan.

Di sepanjang jalur lintas selatan, saya merasakan dorongan untuk terus bergerak maju, meskipun keinginan untuk berlama-lama di pantai masih kuat. Perjalanan ini tidak hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga tentang menikmati proses dan bertemu dengan berbagai orang yang memiliki semangat yang sama. Saya merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari komunitas ini, yang tidak hanya peduli pada jarak yang ditempuh tetapi juga pada setiap pengalaman yang dirasakan sepanjang jalan.

Saat kami kembali ke Jogja, saya merasa puas dan terinspirasi. Perjalanan ini memberi saya perspektif baru tentang apa arti sebuah petualangan sejati. Tidak hanya tentang fisik, tetapi juga tentang mental dan emosional—tentang bagaimana kita menghadapi tantangan dan merayakan setiap momen yang kita lalui.

Saya berharap perjalanan ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mengejar impian mereka dan menjelajahi dunia dengan semangat yang sama. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kesempatan untuk terus berpetualang, mengeksplorasi tempat baru, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.

Kilas balik cerita Gowes Pantai Soge.

Di tengah kegembiraan acara Jamnas Sepeda Federal Indonesia #3 di Kediri, kami bersiap untuk melanjutkan petualangan dengan sepeda menuju Jogja melalui Jalur Lintas Selatan (JLS). Perjalanan ini menawarkan tantangan sekaligus pesona yang memikat.

Setelah melewati jalur yang berbeda dari saat berangkat, kami memasuki wilayah Wonosari, lalu menjumpai pantai Soge yang indah. Pantai ini terletak di timur kota Pacitan, dan saat kami tiba, suasana pantai dengan arus yang bergelombang menyambut kami. Kami berhenti sejenak di pelataran pantai yang luas dengan fasilitas sederhana, yang memungkinkan kami untuk bersantai dan menikmati keindahan alam.

Saat melihat pemandangan pantai yang memikat, saya tidak bisa menahan diri untuk berenang. Melepas baju dan bermain di air asin, saya merasakan kedamaian yang luar biasa. Teman-teman saya pun bergabung, bermain pasir dan berfoto-foto. Momen ini memberikan kesegaran dan kebahagiaan tersendiri di tengah perjalanan yang melelahkan.

Namun, waktu terus berjalan dan kami harus melanjutkan perjalanan menuju Wonosari. Kenangan indah dari pantai Soge tetap membekas dalam ingatan. Setiap tanjakan dan kayuhan sepanjang jalur Lintas Selatan menjadi bagian dari cerita perjalanan yang tak terlupakan.

Di perjalanan pulang ke Jogja, saya merasa bersyukur telah menjadi bagian dari komunitas sepeda ini, yang tidak hanya mengejar jarak tetapi juga merayakan setiap pengalaman yang diperoleh. Perjalanan ini mengajarkan saya bahwa petualangan sejati tidak hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga menikmati setiap proses dan bertemu dengan orang-orang yang memiliki semangat yang sama yaitu suka bersepeda touring dengan sepeda merk federal.

Hormat....!!

Ataupun nantinya mengikuti setiap langkah langkah kayuhan lagi bila kita sempat bisa bertemu lagi di kisah touring lagi agar kisah indah dan asyik bisa di temukan lagi.

Inilah bentuk mimpi saya mengejar impian mereka dan menjelajahi dunia dengan semangat yang sama. Kami berharap bisa bertemu lagi di lain waktu untuk berbagi kisah dan petualangan baru. 
Pada akhirnya semoga kesehatan dan kesempatan selalu menyertai kita untuk terus bersepeda dan menciptakan kenangan indah. 

Selesai


Blog Edisi unggulan

Anniversary ride 5 th Jogja pit Ringkes

Aku ingin berubah bersama mereka. Pada awalnya, bersepeda dengan sepeda lipat hanyalah sekadar kesenangan pribadi. Namun, setelah mengenal b...