Rabu, 30 Maret 2022

Aku mencoba sebisanya !?.

Perjalanan gowes di jalani sebisanya.

Perjalanan bersepeda ku itu tidak bisa di beli apalagi di ulang karena pengorbanan saat bersepeda itu maknanya berbeda beda soal membentuk ending sebuah cerita bersepeda.

Karena di situ ada kenikmatan setiap orang yang bisa mengalaminya.

Sudah lama saya mengukir jalanan untuk bersepeda selama itu pula saat bisa menulis sehingga saat itu kenangan pahit dan banyak rasa keluh kesah membuat aku semakin paham dari sisi apa saja harus bertahan untuk bisa kesabaran, ketekunan dan dari ;

.... arti untuk tidak menyerah yang sesungguhnya aku semakin mengerti sekarang ini.

Lalu di mulai cerita hari ini.

Di suatu hari untuk memberi ruang dan tempat untuk menyalurkan pikiran saya yang terkadang waktu untuk menulis tak henti hentinya ingin menulis.

Ataupun saat berhenti menulis pada saat yang bersamaan tidak ada waktu untuk bisa bersepeda lagi.

Foto ; Perjalanan gowes naik kereta menuju ke Jogja lagi setelah gowes menuju kota solo naik sepeda lipat.

Lalu apa yang akan aku lakukan !!.

Kalau sudah tidak bersepeda pastinya sudah tidak lagi menulis ceritera blog .....!!.

Menulis itu membutuhkan ruang untuk menuangkan imajinasi ke dalam sehelai kertas tulis dan di tulis di laptop atau hp tergantung waktunya kapan bisanya.

Agar alur ceritera itu muncul bahkan saat di manapun walau berlalunya sangat cepat lupa.

Bahkan saat berada di kamar mandi,saat lagi olah raga ....jadi kalau ingin menulis butuh kedisiplinan sama seperti saat aku bersepeda.

Sebetulnya aku ngga berbakat menulis tetapi membiasakan mengulang dari ketekunan dan konsisten walau bakat yang sudah ada tidak ada gunanya atau tidak selalu di butuhkan selama beberapa tahun ini.

Malah bakat yang tertunda itu tidak bisa di gunakan seperti yang di lakukan semua orang bisa mendapatkan cuman dari hasil menulisnya itu.

Walau berusaha menunda nunda mana yang baik dan tidak lebih baik terus mengumpulkan setiap bait kalimat menjadi bentuk dan pola serangkaian ceritera yang utuh berkaitan antara satu baitnya.

Lalu mengapa !!.

Makanya aku memilih menjadi orang yang beruntung ketimbang orang pintar.

Aku akui aku bukan orang pintar tetapi beruntung bisa menulis meski yang di hasilkan ternyata jelek tapi aku terus bersemangat menulis.

Walau tulisan itu jelek aku hanya akan membacanya berulang ulang lagi sejenak.

Lalu berfikir terlalu lama bahkan koreksi per kata itu kalau ngga di catat di lembaran kertas bukan di pikiran terkadang malah jadi lupa mulai darimana lagi untuk menyambung bait per bait tulisan itu lagi.

Menulis bukanlah pekerjaan bagiku seperti halnya bersepeda meski karya yang di hasilkan ternyata tidak sesuai keinginan untuk di andalkan sebagai pendapatan setiap bulannya.

Tapi semuanya membuat aku bahagia dan membuat percaya diri inilah kemampuan saya sendiri yang beraneka ragam bentuknya.

Aku tidak akan menulis hal yang tidak aku suka dan apa yang tertulis itu aku apa adanya dari hasil pemikiran secara bertahap mengingatnya.

Adanya soal frasa tulisan yang nyleneh lalu soal tanda baca dan hitungan awal serta akhir ceritera yang terkadang tidak berirama dari setiap judul yang di ceritakan.

Toh aku butuh ruang berfikir yang sepi untuk bisa menyeleksi ulang lagi tulisan yang aku buat sebelumnya.

Bentuk kata itu kembali yang terkadang terbaca kasar,keras,nga_nyelin itu menjadi terserah pada akhirnya kepada pembacanya.

Toh semua itu agar bisa memberi masukan dan menilainya maka itulah gaya bahasa penulisnya di sini.

Tulisan tulisan ini jujur saja seakan membuat diri aku dalam menulis keluar dari keinginan sendiri dan lebih sering bukan karena merasa tidak bahagia lalu ingin menulis.

Karena kelamnya dari kegagalan kehidupan masa lalu atau lagi ada masalah terus menulis toh hasilnya akan menjadi terbaca secara emosional dan tidak rasional lagi.

Ini caranya tapi biarkan menjadi rahasia penulisnya....ini ngga cucu kalau curhat lho bro soal kesedihan pribadi lebih asyik menceritakan kesengsaraan saat bersepeda itu lebih manusiawi sebagai seorang hobi sepeda kayuh !!.

Ataupun tentang sisi kehidupan pribadi dari penulis ini...!!? 

Menurut penulis ini ....Terkadang di media sosial itu hanya untuk ber...haa hiii dan ber- kabar sukanya dari cerita yang suka sukanya saja sedangkan yang pahit serta dukanya cuma untuk aku saja ....cukup di simpan buat diri sendiri saja....ya bro !!?.

Atau yang merasa mengalami kekalahan sekalipun itu semua aku merasa tidak akan dendam kepada keadaan.

Atau yang merasa menang dengan keadaan waktu bila merasa benar antara satu dengan lainnya .... Itu sudah aku ikhlas dan maafkan bila itu ada membuat orang lain sakit hati itu saja.

.... Karena yang di butuhkan sekarang !? 

Terkadang kita tidak memilih menjadi terbaik (wes telat karena usia)

Tapi saat ini yang di butuhkan yang tidak menyerah menikmati hobi bersepeda itu saja.

Itu saja keinginan aku dan mungkin saja pembaca yang sama dalam cara kesenangan untuk gowes walau bisa jadi berbeda beda cara mengalaminya.... arti tulisan ini betul ngga bro !!?.

Walau bisa saja cerita orang lainnya bisa mempengaruhi gaya penulisan.

Tapi biasanya kalau sudah blank ide aku keluarkan sepeda ke jalanan untuk mencari udara segar agar mirip dengan kehidupan kamu ....ya kamu yang mempunyai badan sehat kembali.

Aku sendiri tidak mau di pathok sebagai penulis ini itu kalau tidak ada hubungan dengan sepeda.

Atau bisa saja kalau menulis dengan cara lain misalkan membahas jalan sehat atau kulineran malah jadi sia sia ....pahamilah aku,aku ini tidak sesempurna itu kawan !?.

Sedangkan caranya mencari ide tulisan itu bisa dari merasakan rasa sakit atau perihnya saat bersepeda.

Atau bermandikan peluh keringat dan penderitaan dari kegilaan aku ini dalam mencari kebenaran kehidupan di luaran sana.

Seiring sejalan bersepeda dan menulis aku lalui sebagai permainan yang lucu.

.... Kok jadi seorang pesakitan saat bersepeda membuat aku bisa menulis segala pengalaman itu di atas kertas dengan lebih baik dalam penerimaan berfikir ataupun kehidupan nyatanya bisa ketemu ide terus menulis.

Lalu soal mengirimkan tulisan di media cetak atau ikut lomba karya tulis apakah itu pantas buat aku.

Toh hanya akan di tolak dengan 2 kemungkinan yang pertama _ karena memang tulisan ini memang jelek dari kaedah ejaan kadang ngga nyambung.

Dan kedua _ mungkin saja belum menemukan pembaca yang mau mengulas baik buruknya tulisan blog ini.

Ya..... Aku tidak akan membenci karya tulisan blog ini walau nantinya tidak ada yang membaca dan di cap jelek tidak di terima banyak orang.

Aku yakin suatu saat nanti mungkin akan berjumpa orang yang bisa saja mau menerbitkan karyaku ini walau terkadang butuh waktu yang lama.

(Orang itu) ..... Akan datang entah dari mana dan kapan .

Mungkin saja dia datang makin lama makin lebih baik .... Maksudnya itu baik buatku... !!.

Kalau memang tulisan tulisan aku ini malah menjadi sampah sampah di media sosial sehingga sampai itu baunya menyengat se_sampahan menjadi bahan perasa banyak orang ....!!?

Harapannya setelah aku tidak bisa menulis lagi semoga perasaan ini pingin nantinya untuk tergerak bisa memikirkan kembali mau di bawa kemana tulisan blog ini.

Atau dalam bentuk berganti peran menjadi pemikir dan pembicara  yang bisa dengan asyiknya menceritakan ulang setiap judul dari semua daftar isi blog ini satu persatu sebagai pembicara blog mata kayuhan_ku !!?.

Toh acap kali mencoba mengingat selalu salah dan lupa ceritanya setiap judulnya.

Karena terlalu banyak membuat judul yang sudah lebih dari 200 judul terkadang ada salah satunya ada yang baik untuk di ingat  dan yang jelek tak masalah mau di kritik.

Tapi kalau di ubah menjadi hasil karya tulisan orang lain untuk kepentingan pribadi itu tidak bagus iya to bro !!?.

Toh penulis bukanya seorang penulis profesional yang bisa mendapat hasil cuan (uang dari hasil menulis blog) yang banyak.

Karena aku menulis agar bisa menjaga wujud kewarasan dengan baik agar tidak segila itu.

Iya.... segila di setiap pertemuan saat gowes biasanya ketemu ...!?

Misalkan ada maksud berbeda beda dari namanya soal rasa ; gengsi,cuan,soal daya tahan bersepeda dan belum tentu baik buat kita belum tentu yang lainnya ....!!?.

Dan hal hal yang bisa ketemu soal _nganu itu membuat tulisan ini bisa mengalir deras membentuk kalimat yang nyambung dan uniknya ya itu tadi saat orang bersepeda jadi penuh cerita.

Aku selalu punya semuanya !!

Karena di situ ada teman dan sahabat seperjalanan yang mempunyai arti ;

....ada sahabat sejati.....ada yang palsu.... Ada yang untuk selamanya ,ada yang tahan banting,ada yang tidak rimih kewer kewer di setiap perjalanan bersepeda.

Karena selalu ada jalan tanjakan tiada tara itu bisa di lalui dengan senyum bahagia......!!.

Atau ada yang untuk sementara waktu saja untuk bersenang senang waktu itu saja.

....aku di hobi bersepeda ini banyak teman sahabat aku selalu punya semuanya membuat aku bahagia untuk menikmati kehidupan yang penuh keasyikan ini....amin.

Lalu kenapa masih bertahan di hobi gowes !!?.

....karena aku ngga kemana mana tapi bisa ada di manapun dan selalu bisa menemukan cara menemukan cara bahagia dan bisa di kelilingi oleh mereka yang mengenalku.

Maka.....inilah jawaban di atas dari arti untuk tidak menyerah yang sesungguhnya aku semakin mengerti sekarang ini karena __

AKU SELALU BISA PUNYA SEMUANYA !!.

Biarkan jalan itu aku lalui ...!!?

Biarkan jalan itu memberi kita keselamatan dan nikmatnya.

Biarkan Yang di Atas sana menentukan arah terbaik bagi umatnya.

Biarkan aku berterima kasih kepada semua orang pembaca blog ini dan mau apa lagi esok hari aku terima nasib !!.

Karena setiap orang yang sudah aku temui adalah jodoh di perjalanan bersepeda untuk saling belajar antara suka dan duka.

Atau ......kalau memang jodoh tak kan kemana karena kita yakin suatu saat kita akan bertemu bersepeda kembali entah di mana dan kemana lagi ....semoga !?.

Dan akhir cerita untuk kisah klasik cerita aku mencoba sebisanya dari blog ini memang hanya itu standar saya.

Yang aku bisa menulis seperti ini dan nggak ada duanya hanya bisa menulis seperti ini itu sekali lagi aku pertegas kan.

Selesai.

@cuslagi.

Kamis, 24 Maret 2022

Cowok Panggilan Mak Mak gowes.


Cowok Panggilan Mak Mak gowes.

Foto dari Facebook Jogja gowes.


.


Foto hanya sebagai pemanis ceritera blog ini saja.






Foto hanya ilustrasi di blog ini saja.


Penulis dalam mengartikan cowok panggilan atau di singkat (CP) dalam versi Mbah Google.


Dia menyebut cowok panggilan yaitu seseorang yang tidak menjajakan dirinya di tempat umum melainkan seorang penggowes.


Yang sudah biasa gowes dan terampil mengatur rute sepeda ataupun foto foto yang ciamik untuk bisa menemani mak mak yang hobi gowes.


Dan memberi tutorial langsung di jalanan dengan segala permasalahan yang akan terjadi.


Termasuk soal memberi tutorial memakai sepeda ke Mak Mak dari yang ban kempes harus di pompa,kasih tahu posisi rem sepeda dan terpenting cara memindah posisi gir depan belakang agar nyaman di kendarai.


Cp itu ..... !?.

Di lanjut bukan saja bisa bersepeda dalam mengamankan situasi Mak mak atau tahu jalan yang nyaman di perjalanan yang akan di tuju itu.


Tetapi bisa juga mengenal tentang berbagai kerusakan dari dasar sepeda yang dia pakai.


Bisa mengambil dengan memilih gambar foto perjalanan gowes yang menarik.


Maka cp itu biasanya lebih ribet kalau soal mengambil foto Mak mak harus ini itu maunya.


Dan hubungan sesama pesepeda cowok dan mak mak ini harus melalui kebiasaan saling mengenal dahulu  karena suatu habitat yang sama saling mengenal dulu.


Untuk bisa mengantar para hobi gowes itu ketempat sesuai tujuan.


Namun bahasa bahasa khusus ini hanya khusus untuk habitat tertentu.


Yang di kenal identitasnya agar para suami suami mereka nantinya tidak menimbulkan keresahan di rumah tangganya itu saja.


Baca juga ; Mak Mak kalau gowes mengapa lebih tertarik memakai sepeda road bike daripada sepeda lainnya.


Akhir kisah ini.

Bahwa semua jalan yang pernah kita lalui dari niat awal punya sepeda sampai menjadi cah ngerti sepedaan itu butuh proses.


Terkadang harus kesandung jatuh,kejlung_up,sedih senang,ketinggalan lalu terpisah lalu kumpul bareng lagi dengan ceritera baru lagi.


Opo neh pas semaput malah jadi bahan candaan tapi Ojo gampang menyerah lho karo keadaan.


Tetap semangat dan jaga stamina dengan sarapan sebagai pondasi agar badan kokoh bakoh .


Apalagi jangan sampai kekurangan asupan cairan tubuh supaya tidak gampang kewer dan metre.


Semoga setelah ini di luaran sana abaikan saja yang seneng usil bin ajaib tukang ribet terus seneng maido di media sosial dan saat bertemu di jalanan saat bersepeda.


..... Ingat pesan dari penulis di sini kalau jadi orang yang waras karena eman eman kewarasan kalian.


 ....tetap lucu,unik,baik hati,suka menabung dan salam gowes krang kring itu saja.


Lalu....Bagi Mak Mak yang sudah terampil bersepeda apa masih ...!!?


Tunggu kisah selanjutnya di blog ini.

Seles



Ada seorang cowok, sebut saja namanya Adit, yang sudah menjadi langganan para Mak Mak di komunitas sepeda. Adit bukan hanya sekadar teman gowes, tapi juga seorang fotografer handal. Kamera DSLR-nya selalu siap di tas, tak pernah ketinggalan. Setiap kali diajak gowes, para Mak Mak tahu bahwa mereka tidak hanya akan mendapatkan teman bersepeda, tetapi juga foto-foto keren untuk mengabadikan momen-momen seru mereka.


Adit memang dikenal jago dalam mencari angle yang tepat. Dari bersepeda di tengah hutan hingga menikmati pemandangan matahari terbenam di tepi pantai, ia selalu bisa membuat setiap gambar terlihat lebih hidup. Bagi para Mak Mak, bersepeda bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga kesempatan untuk mengekspresikan diri melalui foto-foto cantik yang akan mereka bagikan di media sosial.


"Adit, ayo gowes lagi! Kali ini kita mau ke tempat yang keren banget!" ajak salah satu Mak Mak, sambil tersenyum lebar.


Adit hanya tersenyum dan mengangguk, sudah terbiasa dengan ajakan-ajakan seperti itu. Tentu saja, bagi Adit, bersepeda bersama mereka bukan hanya soal menikmati perjalanan, tetapi juga momen berharga yang bisa diabadikan.


"Aku bawa kamera, siap-siap ya, nanti aku ambil fotonya!" serunya semangat.


Para Mak Mak pun semakin bersemangat. Selain berolahraga, mereka bisa merasa seperti model yang sedang difoto, lengkap dengan pemandangan alam yang menakjubkan. Adit pun tak hanya sekadar menjaga mereka selama bersepeda, tapi juga memberi mereka kenangan-kenangan indah dalam bentuk foto yang akan selalu mereka kenang.


Dari Gowes, Terbangun Persahabatan


Ternyata, lebih dari sekadar olahraga, bersepeda dengan Adit dan para Mak Mak ini telah menjadi ritual yang penuh makna. Mereka tidak hanya berbagi tawa dan cerita sepanjang perjalanan, tetapi juga saling mendukung dan memberi inspirasi. Bersepeda bersama mereka membuat Adit merasa seperti bagian dari keluarga besar yang tidak pernah kekurangan keceriaan.


Tapi, bukan hanya foto yang menjadi alasan mengapa Adit sering diajak gowes. Para Mak Mak juga tahu bahwa Adit adalah sosok yang selalu menjaga mereka dengan baik, memastikan bahwa perjalanan bersepeda mereka aman dan menyenangkan. Jadi, gowes bersama Adit bukan hanya soal menjaga tempo, tapi juga menjaga kebersamaan yang lebih dalam.


"Adit, kapan kita gowes lagi?" tanya salah satu Mak Mak, dengan semangat yang tak pernah padam.


Adit tertawa, menatap mereka sambil memeriksa kamera. "Tentu saja! Kapan saja kalian butuh teman untuk gowes dan foto-foto, aku siap!"


Tunggu Kisah Selanjutnya


Apakah petualangan bersepeda mereka akan terus berlanjut? Pasti! Karena bagi mereka, perjalanan ini adalah tentang lebih dari sekadar bersepeda—ini adalah tentang persahabatan yang tumbuh di antara setiap kayuhan pedal, dan kenangan yang selalu diabadikan dalam gambar.



---


Semoga cerita ini cocok dengan yang Anda inginkan! Apakah ada bagian lain yang ingin Anda tambahkan atau modifikasi?





Penulis.



Suatu hari, di sebuah kota kecil yang tenang, ada seorang wanita bernama Ibu Siti, atau yang biasa dipanggil oleh teman-temannya dengan sebutan "Mak Siti". Ia adalah seorang ibu rumah tangga yang tidak hanya sibuk dengan urusan rumah tangga, tetapi juga memiliki hobi yang sedikit berbeda dari ibu-ibu pada umumnya. Mak Siti adalah seorang penggemar sepeda, atau biasa disebut "hobi gowes".


Mak Siti mulai tertarik dengan dunia sepeda sejak beberapa tahun yang lalu, ketika ia melihat beberapa teman di lingkungannya bersepeda dengan sepeda road bike yang ramping dan ringan. Sebagai seorang ibu yang ingin tetap menjaga kebugaran tubuh, ia pun memutuskan untuk mencoba bersepeda. Sepeda road bike, dengan desain yang elegan dan kecepatan yang lebih baik, langsung menarik perhatiannya. Selain itu, ia merasa bahwa sepeda jenis ini memberikan pengalaman bersepeda yang lebih menyenangkan dan bisa menjangkau jarak lebih jauh dibandingkan sepeda biasa.


Pada awalnya, beberapa teman dekatnya, terutama yang lebih muda, agak heran dengan pilihannya. "Kenapa Mak Siti pakai sepeda road bike? Bukankah itu lebih cocok untuk anak muda yang suka berkompetisi?" tanya salah satu temannya.


Namun, Mak Siti menjelaskan dengan penuh semangat, "Saya merasa lebih nyaman dan percaya diri dengan sepeda ini. Road bike memungkinkan saya untuk bersepeda dengan kecepatan yang lebih baik dan tidak membuat tubuh saya cepat lelah. Ini juga cara saya untuk tetap sehat dan menikmati waktu senggang, meskipun sudah menjadi ibu rumah tangga."


Lama kelamaan, Mak Siti mulai bergabung dengan komunitas gowes di kota tersebut. Di sana, ia bertemu dengan ibu-ibu lainnya yang juga memiliki hobi yang sama. Mereka sering berkumpul, berbagi cerita, dan merencanakan rute-rute gowes yang menyenangkan. Bagi mereka, bersepeda bukan hanya soal olahraga, tetapi juga tentang kebersamaan dan melepaskan penat dari rutinitas sehari-hari.


Setiap akhir pekan, Mak Siti bersama teman-temannya menghabiskan waktu untuk bersepeda keliling kota atau menjelajahi jalur-jalur alam yang lebih menantang. Bahkan, suaminya yang awalnya tidak begitu mendukung, kini ikut merasa bangga karena istrinya bisa menjaga kesehatan dan memiliki hobi yang positif. "Saya tak pernah menyangka Mak Siti akan jadi seorang goweser. Ternyata sepeda bukan hanya untuk anak muda saja," kata suaminya dengan bangga.


Dengan tekad dan semangat, Mak Siti terus mengeksplorasi dunia gowes. Ia bahkan mulai mengikuti beberapa acara sepeda, yang membuatnya semakin percaya diri. Para ibu-ibu lainnya pun ikut mengikutinya, dan komunitas mereka semakin besar. Bersepeda, bagi mereka, bukan hanya soal olahraga, tetapi juga cara untuk saling mengenal, berbagi pengalaman, dan mendukung satu sama lain dalam menjalani kehidupan yang lebih sehat dan penuh kebahagiaan.


Rabu, 16 Maret 2022

Hati Hati di Jalan.

Hati hati di jalan.

Entah apa maksud dunia.

Entah apa maksud dunia tentang ujung derita tak bernama.

Semoga rindu ini menghilang konon katanya waktu sembuhkan..... akan adakah yang sepertimu......!

By ; Tulus 

Bila waktunya tiba !!.

Seandainya saya boleh memilih untuk mengulik lagunya om Tulus yang lagi viral itu sebagai tulisan blog ini.

Dan rasanya soal rasa kok mengena kalau pelan pelan membaca syair lagunya.

Foto dari YouTube.

Tetapi menyimaknya jangan berhenti tetapi kenyataan saat ini aku di sadarkan dan menyadarkan ku saat putaran roda sepeda ini ada yang memberi sinyal waktunya untuk berhenti.

Walau daya upaya di kerahkan tetap saja perlu sadar diri dan memahami .....jangan di lawan !!

Jangan di lawan bebasin saja rasa mu di lemes_in saja kalau sedang jatuh cinta bebasin saja bebasin lepas .....lepaskan.

Berhentilah untuk sesaat....!?.

Ya ..... Sebenarnya bersepeda adalah penemuan ter_genius dalam sejarah kehidupan saya.

Bersepeda itu semacam nutrisi untuk jiwa yang sehat atau kalau lagi sedih ya jangan bersepeda.

Apalagi di keramaian pilih di pinggir sawah,pegunungan dan janganlah menabur garam pada luka yang ter_alami yang terbuka terlihat menganga......itu nambah ngilu malah sakitnya.

Mungkin benar adanya kenapa saya belum bisa menikmati dengan kecepatan yang gang_sret hanya kepingin yang slow karena saya masih butuh api semangat untuk bisa bertahan ....itu kamu !!.

Mungkin itu kamu ....sebelum aku bisa menemukan_mu .

Karena semua ada batas batas  waktunya,masanya atau mungkin karena dari dulu terlalu nrimo dengan modal sabar.

Mungkin saja ada seseorang yang bisa mengerem rasa ini ....!!?.

Kalau memang belum waktunya mau kamu gas gasan mau kamu jungkir balik seperti apapun itu ya ngga akan kesampaian.

Tapi kalau sudah saatnya semua seperti sudah di sediakan ......itu seperti menjalani semestinya katanya kayak surga dunia.

Tapi begitulah semoga saya masih memiliki rasa .....dan belajarlah kepada guru yang tidak kehabisan dari ilmu KEHIDUPAN jalanan.

Kadang aku sering berkata begitu ingin berkaca dan menua_i kata kata bijak sana sini tetapi kalau melihat cermin diri sendiri iso_ne mok ge_guyu ya awak e dewe ...sek !!.

Kadang kalau memilih pasangan hidup itu bila terlalu pinginnya memilih seseorang cewek itu yang terasa :

Tur asyik,kreatif dan enteng_an sama keadaan ngga usah ;

Teng pe_cotot seksi ne.

Rating plecit pakaian ne.

Opo neh ting plecit mambu awak e.

Menjadi pilihan yang terkadang tidak bisa di dapat dari seorang perempuan yang sesempurna itu.

Dan....!!.

Walau dengan berbagai bumbu dengan bolang baling dan candaan komedi putar supaya mendapat perhatian.

Toh sudah terbawa dalam alunan putaran roda supaya tercipta ke_mumetan tiada tara bagaimana caranya memahami seorang wanita.

Toh ....pada akhir cerita ini saya serahkan kepada kehendak dan maksud dunia !?.

Hanya bisa berkisah soal sepeda dan pasangannya ...tapi pastinya ada hubungan dengan Bike Bike sajalah agar story' yang terasa enak di baca di blog ini itu saja.

Toh aku tambah dewasa_takut menjadi kecewa tapi tak tambah merasa hebat ...!!.

Foto dari YouTube.

Toh ...!!.

Toh kembali ke cerita ini :

Kukira kita akan bersama_begitu banyak yang sama_ sepeda_mu dan sepedaku_ku kira takkan ada kendala_kukira ini kan mudah.

          Kau aku dan kita.

Bertemu denganku_ku bertemu kamu,sepertimu yang ku cari itu_ konon aku juga seperti yang kau cari.

Kau aku jadi kita.

Kukira kita akan bersama.

Kasih sayangmu membekas ....!?.

Kau melanjutkan perjalanan_mu.

Aku  juga melanjutkan perjalanan_ku.

                 Hati Hati di Jalan.

Selesai.


Nb ;

Lirik lagu by Tulus

Judul lagu; Hati hati di jalan.

Penulis.

16maret2022.

Minggu, 13 Maret 2022

Gerbong kereta sebelah lagi viral.

Episode 1 : Pesepeda dalam Gerbong kereta sebelah KAI yang lagi viral.

Tidak semua penumpang harus naik gerbong atau istilah bahasa jawanya seperti ini ora kabeh kudu munggah gerbong kereta.

Sebelum memulai menulis terlebih dulu saya menyela sedikit seperti ini.....karena saya takut akan kualat dengan kata lain yang aku tak tahu atau aku tak pahami apakah itu dosa atau tidak.

Walau begitu aku juga berharap dan berdoa semoga anak anak +62 yang belum merasakan tua itu yang bukan seumuran mereka bagi para bapak bapak itu tidak merasa melakukan kualat dalam memberi komentar seperti kisah yang akan di tulis di bawah ini.

Mulai saja.

Sebenarnya sepeda itu buat olah raga tapi hari ini malah bikin masalah se_masalah di Sabtu pagi bagi apesnya sang pelaku kelompok dari komunitas tugu Jogja dan komunitas kolaborasi.

Mereka itu saat gowes menuju wisata Sangiran lalu pulangnya dari solo untuk kembali pulang ke Jogja naik kereta lalu terjadilah masalah seperti ini !?.

Foto gerbong kereta stasiun Balapan solo.

Ketika..... lalu ada orang yang posting di Facebook dan Instragram maka situasi ini berubah menjadi viral sampai hari Senin 14 Maret 2022 ini masih ada saja yang berkomentar yang begitu ragam.

Dari rupa warnanya ada yang hijau,kuning atau merah yang memercikkan rasa ngilu bagi yang mencoba membacanya di kolom komentar itu.

Postingan ts....membuat status seperti ini dan di selingi di bawahnya ada sebuah Vidio.

Dan di dalam gerbong terlihat penumpang ada bapak bapak tua,membawa sepeda lipatnya lagi berdialog dengan bapak sekuriti....!!.

Foto screenshot dari media Facebook.

Viralnya Vidio yang memperlihatkan seorang bapak sekuriti ketika memperingatkan bapak bapak yang membawa sepeda lipat.

Maksudnya agar bapak bapak itu untuk bisa pindah ke gerbong belakang dari permintaan dan dari alasan pihak bapak sekuriti ....!?.

Katanya itu bisa mengganggu kenyamanan akibat sepeda mereka itu tidak di atur atau di tata.

Hal itu bisa memenuhi jalan dalam gerbong .....atau alasan bapak bapak itu sendiri katanya ngga cukup waktunya padahal masih ada waktu 10 menit sebelum kereta mulai berangkat.

Lalu....!!?.

Seperti kata teman .....apapun itu saat bersepeda itu bukan soal tentang mendengarkan alam lingkungan sekitar dan menjadi seseorang petarung jalanan yang hebat.

Tapi terkadang perlu adanya kepedulian kepada lingkungan sekitarnya.

Semua itu bisa saja di uji ....seperti yang  apa yang mereka lakukan dan bukan saja dari keinginan namun tentang bagaimana bisa menghargai dari apa yang kita miliki dan atas yang kita impikan.

Ya.....yang mereka impikan itu !!? lalu kenapa jadi kemana mana masalahnya saat sepeda lipat bisa masuk kereta? 

Ya.... seharusnya bisa kalau sesuai aturan barang tidak melebihi ukuran100× 40×30 dalam cm dan maksimal untuk 1 penumpang hanya bisa membawa 2 barang tersebut .

Atau .....dari katanya petugas kereta yang mengatur mereka di suruh pindah khan urusan selesai.

Dan saat itu agar pindah ke gerbong ke belakang tapi malah penumpang e itu istilah dalam bahasa kasarnya malahan nesu nesu katanya kepada bapak sekuritinya.

Toh saat penumpang di arahkan untuk berpindah di waktu penertiban oleh petugas.

Karena soal kebiasaan para pesepeda lainnya juga mudah di atur saat naik kereta solo_jogja sak gerbong kadang isi orang bawa sepeda lipat sudah biasa saja.

Mungkin kali ini jadi luar biasa !!.

Saat banyak komentar membuat mereka ada yang merasa ngga tega yang baca karena para priyayi sepuh pada di bully sedemikian rupa warnanya itu atau ada yang merasa ngga mau bahas karena ndak  pada merasa malu mereka nantinya.

Toh bagi para bocah tua nakal ini yang sudah pernah muda semuanya ini walau di kasih tahu ternyata katanya sulit di atur tetap ngeyelan.... !!?.

Semoga pembaca di sini juga paham kalau yang tua tua di sini juga membalikkan usia sebagai pembenaran di situasi ini.

Karena katanya ia bilang begini _itu banyak yang belum pernah tua disini pada komentar di Facebook celetuk salah satu bapak bapak itu.

Mungkin saja karena tuanya itu ia jadi lupa akan peraturan baru dan ketentuan bagaimana untuk membawa sepeda lipat di kereta itu bagaimana caranya.

Foto di stasiun balapan solo.

Misalkan kalau bersama sama seperti rombongan ini sebaiknya ada kordinasi dengan petugas kereta pas mau naik ke gerbong sehingga di beri petunjuk tapi kok ini malah nunjuk nunjuk kepada aparat apalagi sekarang sudah tidak ada jarak antar penumpang.

Maka para netizen mulai berujar seperti ini lagi ;

1.vidio itu ngga komplit dan ngga jelas dari sisi kronologi kejadiannya.

2.Masa dari sekian temannya ngga ada yang sadar?ini malah kompak salah bukanya ngasih contoh yang benar.

3.Jadi bingung sebenarnya fungsi sepeda itu sekarang ini !? 

4.Baru main sepeda ya gitu jadi noraknya kelihatan gayanya manjain sepeda di gerbong kereta ketimbang di naik sepedanya.

5.Mau di keras in salah ngga di keras in makin salah para kelompok bapak bapak ini.

Khan....Terus semangat_buat bapak sekuriti yang hebat dalam mengatur kelancaran dan keamanan penumpang walau dengan kesabaran super di saat itu.

6.Di kasih fasilitas kereta tetapi kalau di atur ngga mau lalu apa gunanya naik sepeda buat apa? mendingan di rumah saja tidur ngga ngurusi sepeda malah dadi kualat sama aparat terkait.

Toh pada akhirnya di akhir cerita ini sek penting sak bahagia_mu lah bapak bapak ....tapi kemudian penulis ini jadi ingat umur mereka ini.

Terpenting selalu ingat bahwa mereka ini sekelompok orang yang bukan untuk mencari prestasi dan prestis tapi hanya sekedar pingin bugar dan sehat bersama kelompok yang terdiri dari bapak bapak tua itu saja.

Akhir kisah ini.

Ketika kejadian ini menjadi vital e...viral di ambil positifnya saja.

Silahkan anda kejar apa yang ingin tapi ingat apa yang sebenarnya kamu jaga !!.

Maka di akhir tulisan ini saya mewakili gerbong sebelah saya mohon maaf kepada gerbong lainnya atas ketidak nyamanan penertiban oleh petugas kereta api KAI sektor kota solo.

Dan untuk kenyamanan teman teman lainnya yang masih dan ingin aktif gowes apalagi masih mengunakan KRL untuk menjadi pilihan terbaik yang nyaman.

Maka jangan kapok atas kejadian seperti ini.

Itu saja.

Selesai.



Kamis, 03 Maret 2022

Gowes 2tahun Hotel Porta Jogja.

Gowes 2 tahun hotel Porta.

Aku melanjutkan episode kedua dan selanjutnya sudah saya ceritakan saat terdahulu tentang bungkus lalu kini saatnya mengeluarkan isinya.

Mungkin kamu ingin tahu apa yang aku alami untuk memilih isinya agar cara di acara gowes itu bisa berjalan tertib dan santun itu saja.

Harapannya apa yang anda alami ini bisa bermanfaat itu saja.


Ataupun acara gowes kali ini sama saja dengan lainnya yang terobsesi
akan bungkusnya saja.
Lalu melupakan bagaimana panitia di sini meramu agar _isi acara nantinya jadi obyek perhatian peserta dengan konsep ini sebagai sajian yang sehat,menghibur dan tentunya berkesan untuk di ceritakan kembali sebagai kenangan bike_nya.

Tanggal 20 Februari 2022.

Acara kali ini di selenggarakan untuk merayakan ulang tahun ke 2 hotel Porta by Ambarukmo yang jatuh pada tanggal 20 Februari 2022.

Foto bersama sebelum acara utama.

Pagi ini Jam 5,30 aku sudah tiba di lobi hotel Porta Jogja sebagai pihak penyelenggara dan aku sebagai panitia acara telah menyiapkan diri.

Dan mana saja spot yang di tuju yaitu menyasar blusukan jalanan gang kelinci di wilayah kota Jogja.

Setelah diskusi pagi hari dan untuk penyegaran dengan sarapan di ruang makan hotel lalu kita menyebar di pos 9 titik yang nantinya yang sudah di tunggu para peserta dan untuk star bagi peserta kali ini lalu finis di hotel Porta.

Update peserta gowes ;

Lalau pesertanya secara kelompok yang terdiri 5 orang setiap kelompok 22 kelompok  jadi semua 120 orang plus beberapa tamu vvip yang ingin ikut bersepeda.

Dan komunitas yang di undang memang benar benar bisa di ajak menghibur orang banyak dan taat aturan acara serta bersepeda di jalan raya dengan tertib.

Maka mereka yang turut di undang antara lain dari ;

  • 1.Pedal Holic  2.Troy  3.OS Bmx 4.Podjok.  5.Ecosmo   6.Hhcc  7.26run   8.Jcvb  9.Moi  10.Mlinjo  11.Gbm  12.Gamago  13.Jpr  14.jfb
  • 15.Jwc  16.Wcc  17.Banselip  18.Banselip  19.Jcc  20.Mizbromp  21.Grand ambarukmo  22.Royal Ambarukmo.  23.Plaza Ambarukmo.

Terima kasih kepada man_teman peserta yang telah rela hadir dan mengikuti aturan permainan game really sepeda blusukan kota jogja sampai akhir tetap semangat dan patuhi prokes slalu ...Gih !!?.

Halo semua penikmat Blusuk_er,s kita atur dulu cara mainnya,ya !?.

Acara gowes di lakukan dengan star dari tempat yang berbeda beda tempat karena menyesuaikan agar tidak terjadi kerumunan satu sama lainnya di satu tempat itu saja .

Lalu batas akhir moving pagi ini finis di jam 11,00 wib really sepeda selesai dan bila ada yang belum finis ke semua check point' langsung bisa kembali ke rumah masing masing.

Dan di hotel Porta masih di tunggu panitia karena ada teh anget plus makan siang prasmanan sudah menunggu.

Jangan lupa !!?.

Panitia menunggu unggahan foto,Vidio kalian di instragram untuk berkesempatan mendapatkan hadiah menarik dari panitia.

Meliputi cara penilaian lomba :

Peserta kompak nggak ngeluh sama panitia selama acara berlangsung _Menjalani game dengan ceria _Respect dengan warga sekitar saat check point'_Pakaian seragam tematik.

Maka dari penilaian mantenan dan porta hotel di putuskan pemenangnya dapat di lihat di Instragram #ride2together.

Kisah kisah ini.

Masih ingat di episode pertama tentang sepeda tersenggol jatuh,seorang gadis dan....!!?.

Semenjak berjalannya acara ini wajah wajah teman gowes_ku waktu itu juga sudah tidak terlihat lagi ....entah ia kini seperti apa cantiknya atau apakah ia masih mencintaiku atau...... bukan saja karena tujuan lain yang hanya ku miliki hanya sepeda karena sepeda bisa membayangkan agar bisa ketemu kembali saat ini dan saling membantu,mendukung satu sama lainnya dalam satu tujuan serta pemikiran yang sama bukan membuat orang  merasa bingung,takut dan terancam saat bertemu mau bersepeda.

Waktu Khan menjawabnya !?

Akhirnya waktu akan menjawabnya ketika tidak terlihat ada keindahan gadis itu maka lainnya bisa di temukan kembali keindahan lainnya. 

Inilah pemikiran saat ini untuk mencari bahagia lainnya saat bersepeda banyak cara bisa di temukan bentuk ke_asyikannya itulah kesederhanaan aku saat ini.

Foto saat panitia meeting pertama kali

Saat semua parade acara ulang tahun Porta sudah di rayakan dengan semangat really bersepeda dan berkolaborasi ke Bike,an dengan Bike to work Jogja dan dukungan seluruh komunitas sepeda yang di Jogja bisa ikut berpartisipasi seharian kini telah usai sudah.

Mewakili panitia Bike 2gether ini aku mohon maaf kepada para peserta bila ada kata dan perkataan yang kurang berkenan selama acara berlangsung.

Semoga apa yang sudah kita lakukan ini menjadi ladang amal kebaikan dan bermanfaat untuk orang banyak serta kemajuan lebih baik lagi untuk pariwisata di kota Jogja tentunya.

Salam sehat selalu.

Salim.

Selesai 

Kamis, 27 Januari 2022

Ke Kampung Gir Pasang gowes jengat.

Perjalanan Ke Kampung Gir Pasang

Hari itu, angin sejuk menerpa wajahku saat mengayuh pedal sepedaku menembus jalanan sempit menuju Kampung Gir Pasang. Jembatan baru yang membentang di lereng Gunung Merapi kini menjadi sorotan, viral di berbagai media sosial, menarik banyak orang untuk datang dan menyaksikan keindahan alam yang mengelilinginya. Namun, seperti halnya dunia maya yang sering kali memperlihatkan hal yang tak sesuai kenyataan, aku tahu, perjalanan ini bukan hanya sekadar untuk melihat jembatan baru itu.

Sepanjang perjalanan, aku merasa seperti tersesat dalam dunia fatamorgana—semakin dekat ke tempat tujuan, semakin jelas jalanan menanjak yang harus ku tempuh. Di awal, aku berpikir bahwa medan ini akan sangat berat, bahkan seakan-akan aku tak akan sanggup melewatinya. Setiap kali melihat tanjakan yang terjal, bayanganku pun membayangkan betapa sulitnya menaklukkan jalan ini dengan sepeda. Namun, begitu aku mulai mengayuh dengan ritme yang tepat, ternyata segala yang kulihat sebelumnya hanyalah ilusi. Sepeda, yang tadinya terasa seperti beban berat, kini menjadi teman yang menyenangkan. Jalanan menanjak itu tak seberat yang kubayangkan. Kecepatan dan irama sepedaku kini mengalir dengan mudah, mengikuti ritme tubuhku yang sudah mulai terbiasa.

Aku menyadari bahwa bersepeda bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal bagaimana kita menata pikiran dan perasaan kita. Seperti hidup itu sendiri—perjalanan yang penuh dengan tantangan, tetapi dengan langkah yang tenang, setiap tanjakan dapat terasa lebih ringan. Bersepeda adalah sebuah proses pencarian bentuk, sebuah latihan untuk menemukan keseimbangan dalam setiap gerakan yang kita buat. Seiring dengan setiap kayuhan, aku semakin sadar bahwa bersepeda ini adalah bentuk pencarian diri—mencari ritme yang tepat, mencari kedamaian dalam perjalanan yang panjang.


Sesampainya di Kampung Gir Pasang, aku disambut dengan pemandangan yang luar biasa. Jembatan baru itu memang indah, namun yang lebih mengesankan adalah bagaimana setiap langkah kecilku di sepanjang perjalanan ini membawa makna yang lebih besar. Di balik tanjakan yang sulit, ada kebebasan yang kutemukan; di balik perjuangan itu, ada kedamaian yang hadir setelah segala usaha.


Perjalanan ini juga mengajarkanku tentang budaya dan latar belakang. Setiap orang yang bersepeda di sini, dengan sepeda yang berbeda-beda, membawa cerita mereka masing-masing. Ada yang bersepeda untuk kebugaran, ada yang hanya sekadar mengikuti tren, namun ada juga yang bersepeda untuk merenung dan mencari ketenangan. Sepeda yang mereka gunakan tak hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga menjadi bagian dari cerita hidup mereka—dari mana mereka berasal dan kemana mereka pergi.


Aku pun menyadari bahwa bersepeda bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal keunikan setiap individu yang mengayuh sepeda itu. Mungkin bagi sebagian orang, bersepeda adalah hal yang biasa, namun bagi aku, setiap kayuhan adalah perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang hidup dan diri sendiri.


Jembatan Gir Pasang, yang kini ramai dikunjungi, bukan hanya sebuah tempat viral untuk berfoto. Bagi setiap orang yang datang, tempat ini adalah simbol dari perjalanan yang lebih dalam—sebuah perjalanan yang dimulai dengan langkah kecil, diiringi dengan usaha dan harapan, hingga akhirnya menemukan kedamaian yang sejati di ujungnya.


Dan seperti setiap perjalanan bersepeda, aku tahu bahwa perjalanan ini tidak akan berhenti di sini. Setiap tanjakan yang kulewati hanyalah awal dari jalan-jalan baru yang menantiku, setiap langkah akan membawa aku lebih dekat ke tujuan yang lebih besar. Dan yang terpenting, aku tahu bahwa setiap perjalanan itu, tidak peduli seberapa sulit, akan selalu memberikan pelajaran yang berharga.



---


Cerita ini membawa makna tentang perjalanan menuju tempat baru sebagai proses pencarian diri, refleksi, dan pembelajaran yang tidak hanya fisik, tetapi juga spiritual. Perjalanan bersepeda bukan hanya soal mencapai tujuan, tetapi juga tentang bagaimana kita melihat dan meresapi perjalanan itu sendiri, dengan segala tantangan dan pelajaran yang ditawarkannya.






Mulai saja

Kembali soal budaya bersepeda itu bila gowes sendiri itu sangat santai kalau sudah lemas langsung belok cari angkringan terdekat tapi kalau berkelompok itu lebih di siplin berlalu lintas soal keamanan di jalan raya untuk saling menjaga dan saling mengingatkan satu dengan lainnya atau bisa jadi malah gayeng cerita gowes nya dan lebih lagi bisa ketemu banyak teman baru.

Dan semua itu juga butuh proses bagaimana mengenal sepeda yang di pakai juga harus di perhitungkan jenisnya misal untuk gowes kali ini cocoknya dengan sepeda MTB ban ukuran .... ×175-195.

Hal lainnya mulai dari check rute jalan dengan sepeda motor pun sudah di coba dan saat eksekusi sudah di jalani dengan jalan yang di cari yang lebih jengat jalan tanjakannya sudah berakhir dengan aman,lancar dan kembali ke Jogja lagi dengan canda tawa kebahagian dari kebersamaan itu walau ada saja ban bocor menghiasi perjalanan kali ini.

Foto saat check rute. 

Lalu saat mengenal tujuan terlebih dahulu ke wisata gunung Merapi ini sebagai tempat jujugan gowes baru namanya _Gir Pasang_ tempat ini lagi viral di kunjungi wisatawan.

Lalu kami sepakat untuk gowes di hari Minggu tanggal 23 Januari 2022 di jalur untuk melewati jalan ;

Dari Janti Jogja_candi Prambanan_Base camp Sapuangin _ Gir Pasang _Cangkringan_ Jalan Kaliurang lalu finis di Jogja kembali.

Foto jalur ora nanjak ora ke penak ke sapuangin.

Dan kira kira daya tempuh sejauh 115 km pulang pergi sampai kembali di tugu Jogja.

Gir Pasang 

Keindahan alam sekitar lembah pegunungan Merapi tak usai untuk di ceritakan untuk bisa menaiki kereta gantung atau gondola itu saat naik seperti berjalan di atas awan.

Apalagi tempat ini menjadi mimpi warga sini bertahun tahun lamanya kini baru bisa di bangun jembatan gantung.
Dan di sebut sebut jembatan terpanjang yang ada di lereng gunung Merapi lalu menjadi viral karena setiap orang selalu tertarik melihat sesuatu yang baru khususnya cah sepeda selalu jadi magnet yang lainnya untuk datang ....

Toh pas datang jadi kaget kok kayak cendol dawet orangnya keroyok jembatan apalagi jalan masuk macet,untuk pesen jajanan minuman saja antri,parkiran motor mobil  penuh di pinggir jalan utama arah base camp sapuangin pokokmen nganti dredek Leh ku mikir....lur !!.

Alhamdulilah jembatan gantung sudah selesai dapat di gunakan masyarakat apalagi di resmikan oleh pejabat pemerintah setempat semoga menjadi berkah bagi warga sekitar ...Yo kang !!.

Dulunya desa ini sangat terpencil sekali karena berada di lereng gunung Merapi yang berjarak kurang lebih 4kilo ini menjadi asyik karena keindahan wisata alam dan di kelilingi hutan serta di pisahkan oleh jurang yang bawahnya ada sungai bila ke arah bawah kurang lebih jaraknya sekitar 150 meter dari dasar bawah ke atas jembatan gir pasang.

Terlihat jalanya cukup terjal walau ada anak tangga sebagai pijakan dan pegangan pagar besi untuk panduan naik turunnya menuju dan kembali ke desa ini.
Toh semua itu bisa di dapat keindahan dan kesuburan yang menghijau memanjakan mata untuk berlama lama di sini melihat lalu membayangkan penghidupan serta perjuangan mereka dulu untuk .....ya untuk !!?.
Sambil menyeruput kopi khas gir pasang seakan menjadi daya tarik wisatawan untuk bisa datang kesini.

Desa ini terletak di lereng Merapi dengan nama desa Tegal Mulyo kecamatan Kemalang kabupaten Klaten Jawa tengah ini di huni oleh warga berjumlah 37 jiwa dengan 12 kepala keluarga 

Ya....untuk !!?.
Desa ini di pisahkan oleh jurang dengan desa lainnya maka ide membuat motor pengangkut yang di sebut gondola yang menghubungkan dua bukit ini.

Katanya bapak pekerja yang lagi membangun warung itu juga menceritakan kalau ide awal menjadi ....!!

Ya...menjadi ramai di perbincangkan dan jadi viral tempatnya karena ide awal seorang di fabel dari solo bernama _mas SABAR .
Karena saat itu ia mau melakukan pendakian ke gunung merapi.
Maka ia membuat ide menggunakan gondola sebagai penghubung antar lembah itu walau yang lama ini terlalu sederhana dan bahaya harus menantang maut bagi pemakainya.

Perlakuan ini akhirnya mendapat perhatian pemerintah terkait lalu di buatkan gondola yang lebih modern sebagai transformasi warga sekitar dan penarik kunjungan wisatawan. 

Apalagi setelah selesai di bangunnya jembatan yang di namai jembatan gir pasang dengan panjang sekitar 120 meter,pembangunannya selama 150 hari dan memiliki kapasitas daya angkut di atas jembatan 30 ton atau maksimal sekitar 40 orang dewasa dalam keadaan berhenti di jembatan.

Jembatan senilai 5,5 m itu dari bantuan apbd propinsi Jawa tengah.

Pada akhirnya menjadi perhatian banyak orang untuk berkunjung kesini melihat warna hijau membentang sana sini pada akhirnya bisa menentramkan jiwa.

Ya untuk ..... warga sini kini tidak lagi repot untuk mengangkut kebutuhan sehari hari dan membawa ternaknya untuk jual beli ataupun sepeda motornya tidak lagi di titipkan di bawah pohon beringin di desa sebelah atau harus memutar dengan jarak yang jauh dan kini bisa nangkring di depan rumahnya semenjak jembatan ini selesai di bangun penghubung desa dan keberadaanya desa ada di tengah lingkaran jurang aliran sungai kali Pakis.

Ya untuk .... wisatawan kini dapat naik gondola yang manual buatan warga atau yang modern warna oranye muda dengan tiket naik sekitar 60 ribu per 4 orang dengan rute bolak balik.

Mungkin tempat ini masih baru jadi ramai sekali sehingga sulit untuk mencari spot foto foto terbaru maka saran penulis kalau nggak ramai sebaiknya menghindari hari Sabtu Minggu atau hari libur.

Metre tanjakan.
Lalu inilah tanggapan mereka saat komentar di Facebook yang coba saya tulis kembali di sini agar pembaca bisa mempertimbangkan sebagai pilihan saat gowes ke gir pasang bila ketemu tanjakan ;
  • 1.Sepertinya ada yang kuat gowes menanjak tapi tidak mau menunjukkan kalau dia mampu melakukannya !!.
  • 2.Atau ada yang malah bangga menunjukkan kalau tidak mampu.
  • 3.Ada juga yang nggak kuat menanjak dan nggak mau menunjukkan kalau nggak kuat menanjak.
  • 4.Ada juga nafasnya sudah mulai crot cret kehabisan tenaga.
  • 5.Bisa jadi yang kuat selalu bisa terdepan ndak pernah noleh kebelakang untuk melihat temanya atau sekedar mencari spot foto di perjalananya.
  • 6.Oponeh persis kancaku kae nek dalan nanjak koyo uwong kebelet pipis.
Foto jalur syahdu sapuangin.

Pada akhirnya.
Di ceritera perjalanan saya ke Bc sapuangin dan Gir pasang telah usai tapi kenangan tertulis di blog ini sebagai pengingat kita pernah berjumpa gowes bareng sebagai saksi akan indahnya dan  jengatnya jalan tanjakan menurut kita itu brengsek maka itu yang selalu kita pilih sebagai tujuan agenda gowes akhir pekan.
Foto mapping mencari harta Karun.

Ya.....kembali ke ceritera Jalan tanjakan.
Sebenarnya soal jalan tleser atau nanjak itu beda sekali kondisinya dengan jalan jengat ora entek entek koyo dalan kene iki...lur.
Sebenarnya apa yang mereka cari dengan jalan seperti ini katanya para master tanjakan bilang seperti ini _ Ora nanjak ora kepenak _oponeh ora jengat kiro kiro 20 km nanjak tanpo mandek koe bisa nggak....luar !!.

Asyik gowes di Jogja.
Toh jalan di Jogja ini sangat beragam medannya seperti ke arah Utara kota Jogja ini yang suka nanjak khususnya ke arah gunung Merapi maka akan dapat bonus luar biasa .....itu lho turunannya bisa sambil bersuara sing sot udah sampai pertigaan pasar kembang Kemalang Klaten.

Lalu apakah perjalanan ini usai tentu tidak karena setelah gerbang gapuro warna hijau kita jalan lurus sebelum ke pasar kembang kita di suguhi jalan yang bukan jalan untuk kendaraan seperti bekas aspal yang terkelupas berlubang di sana sini.

Pada situasi ini pengalaman pas check rute di pakai maka belok ke arah kanan ketemu gapuro warna merah maka ketemu jalan kampung yang lebih bagus jalan aspalnya.

Untuk menuju pasar kembang lalu ke Jogja sebagai tujuan akhir gowes kali ini di hari Minggu yang menentramkan jiwa dengan pengalaman baru lagi.

Walau kaki mulai pegal pegal saat gowes jauh ini tapi semua teman di sini masih baik baik saja kondisi jiwa raga dan mentalnya menghadapi jalan jengat seperti ini.

Foto tanjakan akhir menuju Bc sapuangin.


Se_baru harapan semoga warga gir pasang lekas menata kehidupan dan kembali bersosialisasi semakin mudah di lakukan karena adanya jembatan gantung gir pasang. 

Nah itu saja cerita petualangan saya hari ini.

Selesai.
@Cus lagi 

iyink ws.
januari 2022.

Blog Edisi unggulan

Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku perlu teman-teman dan bisa saja di jalanan secara tiba-tiba ada...