Jumat, 21 Juni 2019

PeNsiuN Nyepeda _ No way_lah

PeNsiuN Nyepeda _ No way_lah

Menjadi tua itu pasti tetapi menikmati masa tua dengan kondisi sehat dan berjiwa muda adalah pilihan.

Apalagi pilihan itu yang di pilih katanya yang benar,lurus yang sesuai aturan tetapi jalan itu kadang ada yang nyasar dan jalan buntu menujunya.

Saat poin di atas kini berubah oleh waktu karena kini sudah tidak aktif bekerja atau pensiun.


Maka_ hargailah ia di saat masih berjuang dan saat sudah pensiun akan tetap seperti itu kau mengenalku kelak....yink
Dan kisah ini di mulai.

Tidak seperti biasanya ia sudah kosong jadwalnya dan sempat mengajak penulis ini nyambangi teman kerjanya di daerah pasar ngino Godean.

Saat teman temanya saya itu juga sudah terlebih dahulu pensiun.
Dari tempat kerjanya di rumah sakit swasta ternama di Jogja ini.

Sedangkan teman saya ini baru mau dan akan pensiun di bulan Juli 2019 !!
Mungkin saya akan menyapanya kali ini ...!!

Tetapi apa yang patut di utarakan sebagai topik ceritera kali ini.

Ataukah mengenai pensiunnya itu juga bisa saja akan mempensiunkan hobies kegiatannya yang suka bersepeda itu.
Kita kisah kan saja seperti Alon Alon Wathon tekan maksudnya dalam penyampaian tulisan kisah klasik kali ini menjadi cerita yang menarik.

Wes pensiun aku....Bro !?
Begitu candanya saat ia ketemu saya pagi itu.

Saat saya hanya berdua saja menikmati pagi hari bersepeda di pagi ini.
Menikmati nostalgia lagi...!!
Saya sebut saja temanku ini dengan sebutan pak_ bro ....nah.

Cerita berujar begini....!?
Saya dulu tidak se selo sekarang karena banyak hal yang terasa berbeda seperti sekarang ini dan dahulu.
Saat itu memilih ter_focus pada berkonsentrasi pada pekerjaan yang terkadang hanya bisa mencuri curi waktu luang pas Selo di hari liburnya untuk bersepeda.

Bapak bro ini sekarang sudah berumur 56 tahun dan senang menjadi orang seperti itu ....ya suka bersepeda.

Saya tidak berusaha berubah dalam menyenangi kegiatan bersepeda
Katanya saat itu.

Dan kini ingin menjadi versi terbaik dari mimpi dirinya dari bapak ini.

Saat prioritasnya setelah pensiun ia ingin membuat tempat yang asyik buat nongkrong para pesepeda untuk bisa bercerita,ber_ting ting crit dengan ceritera sepeda di sebuah tempat di sekitar candi Prambanan sana.

Karena komitmenya sekarang bersama istrinya yang juga suka bersepeda ini juga semakin terus menambah berbagai sepedanya karena itu untuk bisa menyesuaikan dengan mimpi barunya ini.

Mungkin bapak ini di waktu kerjanya dulu hanya sebatas wacana saja dan tidak percaya diri hanya bisanya belajar mendengarkan perasaanya saja.
Tetapi kelak akan merindukan berada di suatu tempat untuk bersenandung dengan cerita sepedanya.

Karena setelah ini dirinya akan selalu kangen....!!
Bisa ngumpul dengan para pesepeda pemula atau para veteran seumurannya itu di suatu tempat yang ia ciptakan di masa tuanya setelah pensiun dari kerjanya itu.

Karena hidupnya kini adalah kesempatan agar bisa ngleremke penggalih,ngrabuk Sukmo dengan sisa usianya saat itu.

Sekaligus menuju tujuan untuk memaknai segala akal tentang pengetahuannya dan kebebasan yang ia miliki.

Terlebih lagi dalam menyuarakan isi hatinya saat ini  untuk bisa di katakan kepada penulis seperti ini ;
Pensiun kerja ...okelah
Pensiun bersepeda No way _ lah
.

Karena di luar sana masih banyak orang yang ia kenal juga memimpikan suatu tempat sebagai ruang gerak dan adu katresnan cah pit yang semakin hoora _ hore dari waktu ke waktu .
Terutama di posisi tujuan Jogja timur ini agar kelak ada tujuan paket wisata bagi pesepeda dari kota Jogja ini.

Akhirnya.
Maka penulis hanya bisa berucap_ Hargailah pikiran bapak ini yang sudah merdeka dari rutinitas bekerja di setiap harinya.

Dan kini di sibukkan dengan kegiatan yang ia rancang ini tanpa ada rasa ancaman,paksaan dan di kejar kejar lagi oleh rutinitas kerjanya 

Setidaknya ini bukan soal untuk trip bersepeda berjarak tetapi untuk tempat bagi para penikmat jalanan,wisata seputar candi Prambanan,foto Selfi dan aneka macam kuliner yang terasa menu perkampungan desa serta berbagai kisah klasiknya yang ingin ia ciptakan saat nantinya.

Harapannya _Saat di dekat candi candi prambanan ini perlu ada wadah tempat pelestari lingkungan dan menjiwai kehidupan manusia yang menjadi sehat dengan bersepeda perlu di giatkan ....!!

Hanya ingin terus berjalan atau berusaha menuju impian masa lalunya itu agar bisa terwujud.....ok_Bapak !!?.

Dan kini waktunya belajar untuk mulai berproses secara nyata yang sebenar benarnya akan segera ia di wujudkan tempat impiannya itu.

Saat pada akhirnya ia lirih berucap kepada penulis ini seperti ini ....!! 

Jangan pernah menyerah dengan hobi gowes apalagi mengantungkan sepeda_mu sampai pada akhirnya Tuhan yang Maha Esa akan berkata _waktunya pulang _ 

Itu saja untuk saat ini.
Selesai.
@cuslagi.



Tentu, berikut versi cerita yang lebih mengalir dengan pendekatan storytelling yang lebih kuat:


---

Di suatu pagi yang cerah, di sebuah desa yang terletak tak jauh dari keindahan Candi Prambanan, hiduplah seorang pria bernama Budi. Budi bukanlah orang yang terkenal, tetapi ia memiliki impian besar yang tak banyak orang tahu. Setiap hari, saat matahari baru saja muncul, ia keluar rumah dengan sepeda tua kesayangannya, menyusuri jalanan desa yang dikelilingi pepohonan rindang dan udara segar.

Budi bersepeda bukan sekadar untuk olahraga. Baginya, bersepeda adalah cara untuk merasakan kedamaian dalam hidup, cara untuk melestarikan alam, dan juga cara untuk menjaga tubuh tetap sehat. Ia percaya bahwa dunia bisa lebih baik jika lebih banyak orang yang memilih bersepeda daripada menggunakan kendaraan bermotor. "Kita harus peduli pada bumi ini," katanya kepada dirinya sendiri setiap kali bersepeda.

Namun, hidup tidak selalu mudah. Meskipun Budi memiliki semangat yang tinggi, ia sering merasa sepi dan tak didengar. Masyarakat di sekitarnya tidak terlalu peduli dengan hal-hal seperti lingkungan atau gaya hidup sehat. Mereka lebih sibuk dengan rutinitas harian mereka. Tetapi bagi Budi, ini bukan alasan untuk berhenti.

Ia pun mulai bermimpi tentang sebuah tempat—sebuah wadah di mana orang-orang bisa berkumpul, belajar tentang pentingnya menjaga alam, dan bersepeda bersama. Tempat yang bisa menginspirasi mereka untuk hidup sehat dan lebih peduli pada lingkungan. "Jika impian ini bisa terwujud, kita bisa membuat perubahan nyata," katanya dalam hati.

Budi tahu bahwa untuk mewujudkan impian itu, ia harus berjuang keras. Hari demi hari, ia terus berusaha untuk mengajak orang lain bersepeda, meskipun banyak yang tidak tertarik. Namun, satu per satu, ia mulai menemukan teman-teman yang sevisi. Mereka mulai berkumpul, bersepeda bersama, dan membicarakan tentang bagaimana merawat bumi dan hidup sehat.

Suatu hari, Budi bertemu dengan seorang penulis muda yang sedang melakukan riset untuk buku barunya. Penulis itu mendengar cerita Budi tentang impiannya yang ingin menciptakan wadah bagi orang-orang untuk belajar menjaga lingkungan dan bersepeda. Ia sangat terinspirasi oleh tekad Budi. “Cerita Anda luar biasa,” kata penulis itu. "Saya akan menulis tentang perjuangan Anda."

Beberapa bulan setelah artikel itu diterbitkan, banyak orang mulai datang untuk bergabung dengan komunitas bersepeda Budi. Apa yang dulunya hanya sebuah mimpi kecil, kini mulai terwujud. Budi membuka sebuah tempat di mana orang-orang bisa belajar tentang gaya hidup sehat dan menjaga lingkungan, sekaligus menikmati keindahan Prambanan dengan bersepeda.

Dan meskipun terkadang jalannya tidak mudah—ada hari-hari ketika ia merasa lelah dan hampir ingin menyerah—Budi selalu mengingat satu hal: impian itu harus terus diperjuangkan. Setiap kali ia duduk di atas sepedanya, ia merasa seolah-olah ia tidak sendirian. Ada ribuan orang yang berjalan di jalan yang sama, bersepeda menuju dunia yang lebih baik.

Pada suatu sore yang tenang, ketika Budi sedang beristirahat di tepi jalan sambil menikmati secangkir teh, ia memandang Prambanan dengan penuh rasa syukur. Ia tahu, ini baru permulaan. Impiannya belum sepenuhnya terwujud, tetapi ia sudah berada di jalan yang benar. "Jangan pernah menyerah," bisiknya kepada dirinya sendiri, "Tuhan akan menunjukkan jalan."

Dan dengan semangat itu, Budi terus bersepeda, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk masa depan yang lebih hijau dan sehat. Karena ia tahu, setiap perjalanan dimulai dengan langkah pertama. Dan setiap langkah, meskipun kecil, bisa mengubah dunia.


---

Cerita ini menggambarkan perjalanan seorang individu yang dengan tekad dan semangat berusaha mewujudkan impian yang besar, meskipun penuh tantangan. Semoga ini sesuai dengan harapan Anda!


Senin, 17 Juni 2019

Jogja Clasic Vintage Bike

Ada yang lagi senang.

Saat gowes bareng mantenan ;
_ Jogja clasic vintage bike _


Saya ngak pernah kepikiran mau menulis apalagi cuman kalau sudah lelah habis gowes jadi keinget anda semua.


Saat anda harus di cari ide itu agar muncul setelah saya mulai kepikiran anda.....nah.

Dari berlapis lapis perkata anda itu dari kedua,ketiga baru saya ingat.

Dan seterusnya barulah saya sadar untuk meletakkan pensil membentuk rangkaian bait dan kisah itu agar pas momentnya itu saja.

Dan tujuan atau harapan agar lebih dekat sedekat hari ini tanggal 160619 ikut acaranya Jogja clasic vintage bike.

Saat anda mengadakan acara syawalan 1440H dengan niatan silahturahmi dari pintu ke pintu .....!!

Dan dari setiap rumah rumah dari sebagian anggota grup jcvb yang ada di jogjakarta ini dalam mengumpulkan maaf merajut seduluran cah vintage....nah.

Dan soal jarak tempuh relatif tidak jauh sekitar 80 km tetapi ada kesan mendalam ber_caranya kali ini .
Karena di situ di selipin sesuatu moment yang masih di bulan Syawal 1440H ini sehingga terjalin ke akraban yang lebih baik lagi dengan membuka _Pintu maaf.

Maksudnya !!.
Manusia itu tidak sempurna dan selalu salah lalu saat inilah moment itu meminta dan memberi maaf.

Lalu ada apa dengan pintu pintu itu....!!.
Pintu dalam pengertiannya menghubungkan antar dua ruang berbeda.

Dan di sini kita datangi pintu pintu anda lalu bersilahturahmi meminta maaf kepada lainnya.

Lalu kembali bersepeda lagi ke pintu lain lainya hingga kita lelah menjalaninya sampai sore hari di saat itu.

Apalagi niatan itu...!!
Saat di share itu di medsos untuk ajakan bersepeda maka ;
_tiap comment terucap berarti kapan.
_tiap jawaban terucap berarti akan.

Dan ajakan itu bisa memanjangkan urusan yang lebih luas lagi dari sekedar hubungan permainan sepeda tetapi tuk mudahnya mendalami arti dari maksud yang ada di baliknya itu.....ada apa !!?

Tetapi ajakan ini sebuah penyemangat kepada lainnya agar membuka pintu rumahnya di pagi pagi saat kita ini mau ber_datang ke rumah yang sudah terpilih sebelumnya dari japrian antar sahabat WhatsApp di rumah lainnya...mas bro.

Pintu adalah....!!
Kembali ke makna dan gunanya menulis di blog ini yang cuman di pahami oleh orang orang tertentu saja,khan jadi sayang...nahh.

Apalagi tidak di buka pintunya dengan berbagai pintu lainnya yang lebih fress ceritanya itu  pastinya agar lebih di kenal orang lainnya dan di mana lokasi rumah tempat tinggalnya.

Atau ;
_ Ada yang lagi senang di hari ini _
Lalu siapa saja yang merasa senang itu .....nahh.

Dan ....!!
Lalu pintu pintu gowes kali ini adalah jalan paling umum untuk di lalui di hari Minggu pas jam 06.30 kita berangkat.

Lalu ke arah ;
Di mulai dari tugu Jogja ke arah barat menuju daerah ; Pingit,Bumijo,Sonopakis,Selarong,pajangan Bantul.

Kembali ke jalan kota Bantul untuk mampir ke warung soto.

Dan ke ; krapyak,Sayidan,Mandala Krida,selokan Mataram,condongcatur,Wedomartani,sardonoharjo dan finish di ......!?

Saat pagi ini di jalani oleh siapa saja yang ingin bisa ikut di barisan masuk dan keluar.

Dan bisa sampai di temui barisan tujuan terakhir ....... di rumah vintage di daerah Rejo dani .

Lalu ....!!
Lalu....apa urusannya dengan pintu pintu lainnya.
Lalu......bagaimana untuk pintu maaf maaf silahturahmimu saat hari ini.

Setidaknya....!!
Ada romansa gowes tetap saja kalau serunya kalau sudah ngumpul seperti ini.

Atau kisah lainnya.

Dan ada saja di dengar dan berbagi argumen terlontar dari mereka untuk saling bercanda .... seperti mengapa di tanjakan itu harus di tuntun di postingan teman Facebook itu saat ia posting foto bersepedanya itu.

Atau sebuah kesalahan kalau bersepeda itu di tun tun bukan di gowes saat lelah di badan.

Apalagi di turunan menjadi takut jatuh adalah kisah klasik orang orang bersepeda itu menurut penulis hanya soal agar bisa rasa merasakan saja.

Setelah itu anda pingin suasana dan jenis sepeda lainnya tuk di coba di miliki lagi.

Tetapi di tulisan kali ini hanyalah soal kata pintu menjadi pintu cinta ntuk mencintai sebagai temannya cah pit agar cinta bersepeda itu semakin romantis bungkusannya.

Apalagi ada saja yang lagi seneng ......atau mengeluh dan setengahnya mensyukuri hari ini.

Jcvb.
Dan bagi manteman ini saat pintu pintu itu di artikan banyak hal mulai dari bagaimana menghormati dari keberadaan dan di karuhke di mana saja rumah dari masing masing anggota grup ini satu persatu di datangi sebisanya dengan sepeda.
Ataupun yang bisa ikut gowes kali ini berjumlah 24 orang saja.

Misalkan saja itu .....!!
Kamu jauh dari orang yang kamu sayangi sebenarnya kamu tidak berada di tempat kamu berada sekarang ini.

Jadi meskipun berada jauh fikirannya tetap di tempat orang yang kau sayangi itu.

Atau seperti ini ;
Sedih tidak bisa ikut gabung pagi ini.
Saat ada yang senang sekali dan tetap menjadi tujuan gowes silahturahmi kali ini.

Saya (anda) bisanya hanya mengucapkan _ mohon maaf lahir bathin .

Lalu.....!!.

Saat tiba di depan pintu rumah.
Cuman di sediakan_ Baberku dan jeruk botolan nih sajiannya di depan pintu garasi.

Harapan anda ....Alhamdulilah semoga bisa mengobati rasa haus memberi kesegaran dan menambah semangat.
Semoga jangan kapok datang lagi ke rumah .

Yack,begitulah cinta !?.
Tetap merasa anda ada di Jogja berasa bersilahturahmi ya....Khan.

Jadi...!!.
Inilah kepedulian sang Capitan acara ini om nho kepada rasa cintanya kepada teman sepedanya itu.
Walau ada yang kehilangan moment kepertemuan kali ini.

Tetapi anda ikut acara ini biar lainnya juga Ben Reti kanca kan batihe konco ngepit Nek Jogja.

Saat kebersamaan itu menjadi hubungan baik menjadi kolega,teman,tertemani,sejawat lainnya itu.
Dari rasa pedulinya itu walau di hiasi berbagai lapisan berlapis kata sampai misale mumpluk apa saja di kisahkan tetap saja cinta yang sebenarnya lebih dari itu maknanya....nah paham nggak bro.

Terima kasih.
Saat barusan chat dengan seorang kakak di what app seperti biasa agar kisah ini menjadi kekinian.

Saat kakak ini membaca kisah klasik ini lalu ia memberi tanggapan ;

A _kakak lagi di mana posisinya saat ini.
B _Lagi di jalan,ada apa !?
A _Revisi kisah baruku...kak.
B _Kamu bercerita apa curhat sih kok perkatanya panjang banget tapi intinya pendek.
B _Begini saja ndek dari gambaran kakak.

Sebenarnya tentang tulisanmu itu seperti ini ;
......apapun yang sudah terjadi dan apa masalahmu dengan status hidupmu karena yang ku tahu tak mudah mempunyai teman setia yang mau ber_setia untuk berteman ..!!
Dan berbaik baiklah kepada orang orang di sekelilingmu.

A _ oke kakak.
nahh khan malah di ringkas dan di simpulkan tulisanku ini.
Makasih kak !!

Akhirnya di kisah ini.
Sepertinya tulisan di atas perlu di hiasi lirik lagu dari penyanyi Ebiet G Ade.
Dan di pilih judul lagunya ;
_ Kalian dengarlah keluhanku _

......dari pintu ke pintu ku coba tawarkan
._
._
._
Tuhan bimbinglah bathin ini agar tak gelap mata dan sampaikan inginku kembali bersatu lagi.....jcvc 019.

Selesai.
Salam salim buat semua teman sejawat,sahabat,kolega dan sepermainan sepeda jcvb Jogja.

Selesai.
@cus2019.

Selasa, 21 Mei 2019

RB...Ramadhan Bike.

Edisi sepeda Romadhon bike.
Entah kenapa saya pingin ikut acaranya cah ngepit RB road bike kali ini.
Dalam acara ramadhan bike untuk menunggu masa menjelang berbuka puasa di titik kumpul di tugu Jogja.

Foto ini sebagai pe_manis blog saja tapi manis kok kalau lagi senyum mas e ini....!?

Kemudian menuju ke arah tujuan ;
Malioboro,altar,Alkid,ring road ke barat menuju jalan Patangpuluhan finish di angkringan Klangenan.

Begitu saja gowesnya tidak seperti yang saya duga untuk selalu ngebut dengan moda sepeda seperti itu tapi santai beriringan di setiap jalanan membuat saya bisa saling mendengar dan bercakap tentang sepeda ini .


Karena saya sekedar ngombyongin para pesuka sepeda R B nan seperti mereka ini.
Sedangkan mereka ada sebagian seseorang atlet profesional apalagi di acara ini ada _ atlet nasional mas Doni Tata.......itu baguslah bisa menginspirasi yang lainnya.

Aku....!!.
Walaupun dengan sepeda seadanya ini ikut tetap saja finish paling belakang karena di situ bukan masalah kecepatan,tidak tahu jalan tetapi lebih asyik mencari inspirasi saat di belakang.

Seperti ini gambaran mereka.....suatu rahasia dari daya tariknya di lihat dari sepedanya tentu lebih mahal harganya,ringan rangkanya,artistik bentuknya yang mengikuti perubahan teknologi dan jamannya.

Serta dari segi penggunanya terlihat body raganya mereka aku katakan yang cowok macho dan yang cewek seksi dengan kelihatan dari lekuk lekuk tubuhnya dengan balutan Jersey tipis pakaiannya itu.

Lalu.....!!.
Dan hal apa yang bikin sebagian wanita tertarik karena ia bisa memperlihatkan keseksian lekuk tubuhnya.
Tapi mengapa menjadi pilihannya !? Daripada sepeda jenis lainnya.
Hampir para pria wanita berfikir ketampanan dan kecantikan itu relatip tapi bisa tercermin dan terpantul dari lekuk tubuh yang sehat dan terlihat atletis adalah pilihan utama yang membuat mereka menyusukai sepeda jenis ini.

Karena daya tarik body sudah terlihat nyata .....!!?
Dan saya kali ini dari apa yang terlihat dulu dapat di jelaskan,dimengerti dan di ikuti sebagai awal pengenalan dengan mereka ini.

Lebih penting lagi kalau anda bisa dan di ikuti caranya akan timbul minat dan daya tarik untuk mencoba dulu sepedanya seperti itu.......nah !!

Lalu.....!!?.
Setidaknya saya ini dengan ikut sesaat bersepeda dengan mereka ini maka segala waktu,tenaga dan saya cerna adalah awal mengenal kelompok penyuka sepeda road bike yang ada di Jogja ini.

Dan harapan penulis semoga akan terus bertumbuh kader penyukanya semakin banyak dan sekaligus akan melahirkan talenta atlet sepeda di Jogja semakin berkembang.

Gaul.... !!
Saat bunyi sirene gaukk atau bedug buka puasa mengurai kita di sore menjelang petang ini semua membuat fokus pembicaraan ini terhenti sesaat.

Dan hidangan yang sedari tadi sudah di hidangkan oleh pelayan angkringan Klangenan ini mulai Ngawe Ngawe di pilih itu sudah tercium aromanya seperti es jeruk,es campur untuk di santap kita semua yang ada di sini.


Akhirnya di kisah ini.
Walau hanya menu nasi hidangan angkringan,sate ayam,sate tahu,sate kolang-kaling dan hidangan buah, gorengan mengalihkan mata ini untuk sekedar bisa memuliakan perut ini.

Di saat seharian kelaparan dan kehabisan energi saat gowes ngabuburit sore ini di tanggal 19mei 2019 di jam 16,00_1845 kita telah bersama dan menikmati hari ini.
Seperti ungkapan saat ini ;
_ Bukan nganu_nya menu tetapi dengan siapa kita menikmatinya.....!!?
Sekali lagi terima kasih untuk hari ini.
Salam RB ; Ramadhan Bike.
Selesai.
@cuslagi.

Senin, 20 Mei 2019

JalaN keNangaN Facebook.


Bait ke satu.
Ketika banyak orang sudah menghiasi setiap langkah kayuhan dan dalam kehidupan itu sendiri.

Kita tahu dan hafal kelakuan mereka apalagi yang sudah menjalaninya dengan bersepeda berjarak jauh maka akan keluar sifat aslinya seorang teman sepeda.

Di saat ia sudah di garis batas kelelahannya ada saat ia melalui jalan di tanjakan .....nah.


Hanya teman sepeda yang sejati yang paham untuk tidak melakukan hal hal pengekangan dari situasi itu atau tidak pantas meninggal Kannya karena di situlah kenangan di hati kita ada kaitannya untuk saling menguatkan satu sama lainnya .

Dalam kehidupan nyata pertemanan juga seperti itu adanya ....lalu siapa teman sejati mu,bro.

Seperti kamu jatuh kamu akan kehilangan segala nilainya dari orang orang di sekelilingmu itu...!!?

Seperti takut di cemoh saat di tanjakan,malu mengakui kalau tidak sudah tidak kuat atau sekedar mencari pencitraan.

Seperti musim di pohon ada kalanya tumbuh dan berguguran itu selalu saja melalui proses kehilangan daunnya .

Dan pohon itu tetap berdiri tegak dan menunggu hari hari yang lebih baik tiba untuk mengeluarkan tunas baru.

Maka bagi kamu teman sejati nilaillah aku ini ketika kamu sudah  sempurna ....!!?

Bait kedua.
Kita ,kamu ,anda dan saya sendiri yang hidup di masa transisi media Pajer yang harus cari telpon umum untuk membalas panggilan itu.

Dan bila ingin menjawab panggilan  sampai hp jadul beberapa tahun lamanya menjadi dekade Orla.

Dan masa kini orba plus menjadi hp yang lebih tipis dan pintar yang di dalamnya tersedia aplikasi bermacam macam pilihannya itu.

Saya mencoba memilih salah satunya Facebook yang semenjak ini ada kita mulai keranjigan membuat status, upload foto,membuat ceritera agar di baca orang lain atau maen game semua ada di aplikasi ini.
Seiring berjalannya rool waktu aplotan maka segala kisah dan tanpa sadar susah melupakan kenangan.

Lalu yang kita buat di masa lalu itu lalu mendadak keluar di tahun dan jam ini membuat status dan foto bersama...... nah.

Membuat kita susah move on ....!!?
Lalu tanpa sadar pula mengkliknya maka terlihat kenangan lagi....!!.

Saat kenangan itu tidak ingin di kenang tapi kenyataanya saya tidak dan membuat diri merasa terpaksa membuat status palsu.

Atau membuat sedih mantenan saya di medsos ini apalagi saya status yang mewek,grantes yang ingin di kasihanilah oleh orang orang dari pertemanan media ini.

Apalagi menggunakan media ini sebagai media kurang pantes misalnya menyebar hoax dan gambar pornografi itu.....no way lahhh.

Jadi hal hal yang menyenangkan yang ada adalah ide kreativitas untuk bertahan tetap eksis itu saja.

Sebab yang jelek dan buruk tidak pernah di uplot dan bila kembali muncul membuat kita selalu tersenyum bila kenangan itu muncul lagi di Facebook aku sudah siap menerimanya dengan senang hati dan nggak malu itu saja.

Bait ke tiga.
Setelah terbiasa hidup di zona nyaman kita keluar dengan sepeda akan terjadi kena sinar matahari membakar tubuh untuk melewati jalur yang tidak kamu kenal ,daerah mana dan terkadang emosi mulai teraduk aduk takutnya ke blasuk blasuk ke daerah mana lagi tujuannya.
Namanya juga sepedaan nggak seru kalau nggak keblasuk
Karena keluar dari zona nyamannya kita akan tahu diri sendiri lebih dekat dan kita sendiri lebih dapat memperluas wawasan yang kita temui ,mengenal sudut jalananan dan lebih kritis dari biasanya bila sudah ketemu yang terasa ganjel di hati kita ini.

Sebab orang yang pintar dan bijak katanya adalah orang yang bisa melihat ,percaya dan tidak berhenti melakukan sesuatu dan mencoba kemungkinan untuk mendapatkan banyak kemungkinan lain setelah melakukan perjalanan sepedanya.

Bukan orang yang hanya menyakini sesuatu ini daerah sudah di tandai sebagai akhir tujuan tetapi di situ kembali di bidik dengan gambar foto,di reka ulang kisahnya dan melihat kemungkinan kebenaran yang lainnya.
Jadi jangan takut keluar dari zona aman dan nyaman anda itu.

Bait ke empat.
Jika saya ingin dengan berapapun jaraknya tetapi jangan lupa bawa hp pintar di sakunya .
Waktunya cocok bergerak ketimbang nanti malah jadi mengada ada dalam membuat status palsu kehidupan nyata malu rasanya jadi lebih sehat dengan bersepeda walau harus sendiri atau tawaran ajakan bersama sama gowesnya.

Jika rasa awalnya bersepeda itu males menempuh beberapa kilo tetapi setelah oleh ngeen ngeenan tujuan menjadi semangat .
Saya merasa rasa itu seperti bebal meninggalkan sesuatu yang sudah terbiasa di rumah dari zona aman anda .

Lalu di jalani setengah mengharap menemukan sesuatu atau terkadang akan bermanfaat buat orang lain misalnya bisa menemani gowesnya atau bila nantinya ketemu gambar foto yang asyik bisa di bagi di medsos agar orang lain menyukainya dan terjadilah coment yang saling bermanfaatnya itu saja.

Jadi pergi bukan meninggalkan sesuatu tetapi bergerak adalah karya seni.

Jadi saya mengembangkan inspirasi mata untuk melihat sesuatu yang asyik,nyaman,indah dengan cara dan di lakukan dengan bersepeda sebagai obyek yang lebih manusiawi dari sudut pandang saya sebagai seorang penikmat jalanan dan penyuka sepeda.

Itu saja kisah kali ini.

Selesai.
@cus2019

Aku & kamu cah ngepit.

Ketika langkah di sisihkan.
Tak sekedar bersandar berdiri saja masih di himpit oleh lainnya.
Meskipun kata tidak terucapkan.

Bahkan ide tak sesuai kenyatannya.
Di lihat tak berguna......
Di rasa tak bisa apa apa....
Hanya ujung tangan dan kaki yang mudah di gerakkan.

Hingga tulisan jalan milik jalanan
_ ( khusus pesepeda ) _
Dan tak semua orang bisa membaca apalagi mengartikan.

Kelihatanya ada kata tapi tak punya kata.
Tak bisa berkata nganu.
Tak bisa berkata ngono.
Meskipun ingin selalu berucap ngene....!!!?

Kita pesepeda butuh
Ruang.....
Tempat......
Kesempatan ......
Menunjukkan karya  .....
Melangkah maju untuk kebaikan bersama sama.

@cus2019.

________Aku & kamu cah ngepit,s______

Senin, 13 Mei 2019

SalaM sosMed_ cah pit,s

Untuk saat ini saya berkisah tentang  menyapa keadaan siapapun yang merasa cah ngepit yang suka dan para penggiat sepeda di manapun kamu berada.

Saat saya meninggalkan kota Jogja untuk bersepeda jauh selalu saja ingatan tentang kota ini yang begitu ramah,menyenangkan untuk bisa bertemu teman ngobrol yang asyik untuk saling dan tempat belajar kehidupan.

Alhamdulillah saya bangun terlalu pagi untuk kembali menulis ceritera ini karena Tuhan seakan memberi kemudahan untuk saya mengingat runtutan perkara itu dan beberapa menit lagi ternyata sudah di lain kota Jogja karena saat ini lagi main sekalian check rute bila akan dan ingin gowes ke kota ini lagi.

Mulai saja.
Saat sudah pasrah karena merasa perjalanan dengan kendaraan bermesin terasa kesel raga ini tapi yang namanya di ajak menemani akhirnya juga ngikut gowes dengan sepeda yang sudah tersedia di penginapan itu .

Lalu mulailah keluar area menuju jalanan beraspal tuk menuju area blusukan melewati tanjakan,persawahan,wisata alam,perkebunan yang menghijau di kota itu.

Dan gowes kali ini bisa enteraksi untuk pertama kalinya mengenal budaya ,makanan,wisata,jalanan blusukannya itu semua akan di rasakan untuk lebih menghargai sisi kehidupan itu terjaga menjadi  sehat fisik dan mentalnya.

Setidaknya sepeda bukan pilihan bagi kebanyakan orang karena di situ akan ketemu tanjakan yang harus di perjuangkan,di pertahankan dan di iklaskan.

Karena di iklaskan sesuai kemampuan kita tetapi di jalani bila melihat tanjakan ke atas biar kita semangat serta bila melihat ke bawah tertinggal dari lainnya apalagi di tandai perut _mu masih laper.....nahhh.

Jadi.
Selayaknya bersepeda itu seperti kehidupan sosial kita yang perlu keseimbangan agar kesadaran tetap terjaga.

Pada akhirnya pilihan itu ada yang pergi ada yang datang tapi ujung ujungnya di Laen waktu kita bertemu lagi untuk bersama gowes lagi.

Seperti halnya bahasa persahabatan itu tidak tercermin dalam banyaknya kata melainkan dengan memahami arti sambil duduk bareng  di suatu tempat sambil ngopi bareng apalagi kamu ingin memilih suatu perjalanan kemullyan maka carilah orang orang yang takut kepada TuhanNya.

Atau mau bersama sama penulis ini jika ingin gowes lebih jauh lagi ....!!

Tetapi bila harimu sempit yang selalu ribut Nana ninunya bersepeda maka akan ribet akhirnya.

Atau ingin bike alone sendiri bila ingin lebih cepat sampai di tujuannya yang ingin anda capai

Lalu bila kamu..!!
Mungkin kamu sudah laper di perut atau laper gowes lagi itu semua penuh suka cita dari kekuatan gowes setiap individunya .

Bila harus terpaksa seperti nyengko awak agar biar kuat maka tubuh butuh keseimbangan untuk istirahat untuk mampir warung soto agar perut terisi tidak gerus di usus agar kembali seimbang.

Misalnya kamu ada gangguan pencernaan karena di sebabkan aliran darah yang ada di pencernaan akan berjalan lambat karena di optimalkan untuk mendukung kinerja otot dan makanan itu akan lambat di cerna.

Lalu....sebaiknya bersepeda berjarak itu sewajarnya saja yang sehat bergizi dan bila asupan di perut terlalu banyak akan merasa nyesek,ganjel,suduk,en di perut dan usus jadi pelan pelan mencerna makanan berakibat menghasilkan udara gas berakibat lambung naik.....nahhh

Di saat situasi itu kamu berubah menjadi seorang yang egois yang selalu ingin untuk selalu ingin di mengerti  tentang cara pandangnya tentang bersepeda yang benar karena hati di harus hati hati dalam memberi prasangka makanya janganlah menduga duga atas segala kekuatan mu itu.

Nah,yang paling asyik gini lhoo....bro.

Kamu nikmati saja prosesnya dari kecerdasanmu dalam memahami,memilih,memilah karena konsep bersepeda bagi penulis sudah melewati proses mencari jati diri dan kini sudah bisa unjuk diri kepada siapapun itu juga mengalami proses yang tak gampang.

Dari bersepeda yang sederhana jaraknya sampai ekstrem jauhnya pernah di coba tetap saja di sebut goweser yang tidak ingin punah dan tidak waras dari ucapan yang iri bahwa saya sudah melampoi level sebagai peturing jalanan.

Karena.....!!
Sebenarnya tahapan perjalan itu hanya cukup 3 hari saja menurut penulis dan selebihnya adalah hiburan di jalanan.
_Kemaren yang tidak akan terulang.
_Besok yang belum tentu menemuinya lagi.
_Hari ini tempat menabung kenangan dan harapan di masa depan.

Karena semua itu kamu lakukan akan gowes setiap hari apalagi di uplot di sosmed kegiatan bersepedamu .

Saya kira malah ......ada yang kasihan soalnya pada mereka yang tidak bisa gowes sama sekali tapi ngaku ngakunya pingin di sebut Cahhh pit.....itu saja.

Karena orang orang yang butuh pengakuan ini....!!

Dan kita yang rela bersepeda dan bercerita seperti ini kini butuh kesabaran menghadapi orang orang seperti ini yang tidak paham kalau mereka ini mulai Nana ninuu karena keistimewaan karena libur sehari saja sudah kiri kanan merencanakan gowes dan kayaknya hawanya mung pingin seneng seneng malah jadi bingung memilih ajakan dan tujuan kemana tujuan gowesnya.....nahh.

Saat tertuju gowesnya itu hanya untuk menyenangkan diri dan membunuh waktu itu juga untuk tidak ambil sesuatu selain gambar foto dan jangan tinggalkan apapun kecuali jejak.

Dan akhirnya.
Tulisan perjalanan itu ada pengalaman nyata yang memberikan tambahan pengetahuan apalagi untuk tetap belajar saya untuk lebih mengingat lagi,tanda baca lebih di perhatikan titik komanya dengan benar dalam menulis kembali di blog ini lagi....nahhh.

Lalu apalagi....!!
Lalu yang aku cari seperti apa lagi dan bagaimana memulai lagi asyik dengan cara menulis blogger ini masih selalu terngiang di pikiran saya ini.

Tapi bagaimanapun saya sudah jatuh cinta dan anggap saja kisah kisah tulisan ini sebagai hiburan mengingatkan dan menyadarkan saya untuk lebih jauh lagi kalau bersepeda di Laen waktu.
Agar saya tetap bisa berceritera lagi.

Dan sebagai pembaca anda juga harus hati hati dalam mempercayai tulisan saya ini dan menggunakan media sosmed itu saja harus yang baik dan benar....itu saja pesan penulis.

Karena saya bukan penggiat sepeda tetapi lebih senang sebagai penikmat jalanan dan berkisah dengan gaya bahasanya.

Salam nganu ngene dan ngono wae...bro !!!

Selesai.

Cus@2019.

NR....Condong Catur 2019.

Alhamdulilah
Ramadhan 1440 kali ini.
Sebelumnya saya mencoba mengisahkan pembeda acara gowes sebelumnya dan untuk pertama kalinya di adakan gowes malam Night ride 2019 yang di pimpin oleh bapak Reno Sangaji sebagai ketua penyelenggara di lingkup pemerintahan kelurahan condong catur Sleman Jogjakarta.


Meskipun .
Dan hasilnya tetap harus di syukuri karena antusiasme peserta sungguh luar biasa dari respon di media sosial yang akan hadir.

Dari ancang ancang 300 peserta lalu 500 peserta tetapi yang datang lebih dari jumlah yang tersedia mengakibatkan ada yang terbagi menunya ada yang tidak terbagi atau panitia menyediakan ulang lagi sebagai tambahan .

Memulai Kisah NR kali ini.
Lalu aku belajar untuk sekedar  menilai dari sisi kisahnya seperti ini menurut gaya bahasa penulisnya.

Pada mulanya dan akhirnya.
Apalagi begitu saya datang tepat di jam 20,10 di tugu Jogja.
Lalu saya mendengar dan dengan  beragam comentar datang yang bisa saja mengartikan bahwa saya sebagai pembuat status palsu ...!
Dan itu menjadi terpalsukan oleh pendapat mereka bahwa area tugu jogja ini jadi macet karena ajakan saya gowes malam Minggu 11 Mei 2019 tanpa adanya izin keramaian di area ini.

Nahhh....!!
Mencoba berprasangka baik baik saja terhadap suasana dan berani bertindak itu saja.

Atau....!!
Dan kepada saudara peserta pesepeda ini boleh jadi orang orang yang selama ini menganggap jalanan umum sebagai ajang pembuktian milik pesepeda itu mulai ada yang tersisa ntuk terjejer menunggu comando di sisi setiap sudut tugu Jogjakarta ini.
Dan saya itu hanya sebagai seorang pelengkap suasana.

Terrnyata apa yang terdengar dan membaca status ku ini di medsos dan kenyataanya sekarag aku merasa tertekan di malam itu.
Atau ada saja himpita,hasutan dan cemoohan kepada saya sebagai seseorang penyebar status gowes kali ini yang tidak bertanggung jawab.

Sadar diri saja.
Dan saya ternyata seseorang yang paham dan konsisten terhadap pilihannya itu.
Lalu langsung sigap mengamankan jalanan dengan sedikit salam dan apa maunya pesepeda di sini.

Ada yang ingin untuk berswa foto di tugu Jogja saya fotooin dan dengan sopannya mempersilahkan melaju meninggalkan tugu Jogja ini.

Dan berharap bersegera melaju ikut barisan di dan ke depan sana.
Atau yang menunggu temannya untuk lebih mepet ke pinggir jalan karena semakin lama banyak yang datang seperti dari luar Jogja misalnya dari kota pinggiran solo,Klaten,Magelang dan Bantul.
Dan di lakukan seterusnya sampai jalan normal bagi pengenrdara mobil dan motor ini berlalu lintas.

Lalu ada saja.
Padahal yang saya pahami ini adalah jalan umum dan polisi sempat turun melebihi personel biasanya dan menetralkan suasana jalanan di malam itu.

Aku ini.
Yaaaa sudahlah ....mungkin memang seperti itu nasibku pembuat status palsu menjadi seperti itu adanya.


Saat status palsu itu sudah tidak saya pahami daripada status aslinya di saat harus menghadapi situasi krodit seperti ini.

Tetapi terpenting pengaturan sisi sisi jalan tugu Jogja yang di tempati untuk star dalam acara perjalanan peserta gowes ini bisa menjadi aman dan lancar itu saja.

Dan yang lebih merasa membuat status asli malah......!!
Ia datang lebih dulu melihat suasana krodit di jalanan ini.

Lalu yang datang terlambat Ia bisa melihat titik kumpul di jam 20.00 tetapi sudah di datangi semenjak jam 06.00 habis buka puasa ini merasa kaget dengan jumlah orang dengan sepedanya memadati jalan raya milik semua orang ini.

Seakan ini menjadi gambaran.
Bahwa Jogja memang pesepedanya istimewa orangnya dan terimakasih kamu tetap suka memilih bersepeda adalah bonus atas ke kekaguman saya dengan kota ini mulai terlihat sekarang.

Finish.
Setidaknya saya tidak menilai jalanan itu menjadi macet karena pesepeda ikut acara ini tanpa aturan ataupun lokasi di condong catur jadi macet untuk masuk area acara dan lagi yang lebih klasik ada saja makanan yang tidak cukup dari nasi rica ricanya,gorengannya,minum kopi jahenya menjadi pemikiran hal buruk bagi peserta yang putus asa lalu berbelok dengan rasa kecewanya itu.......lain waktu,bro.

Seharusnya  dan apalagi di bulan puasa yang wajib menahan kesabaran dan emosi untuk menikmati sah nya gowes kali ini.
Memang ada saja yang mengambil konsumsi lebih dari satu saat lainya pada akhirnya merasa belum kebagian di malam itu.

Ingat....lah !!.
Ingat terkadang keliru.....bro
Maka luaskan pergaulan menyambanginya mantenan condong catur ini atau untuk datang ke sini lain waktu karena NR ini akan segera di buat lagi berkelanjutan .

Dan lagi setiap pagi di Jum,at pon kamu akan di ajak gowes bareng menikmati dan tertarik ikut acara gowes pagi hari di sediakan makan yang syahdu di berbagai menu  makanan serta  di ajak keliling sekitar perkampungan dan pedesaan di condong catur ini sampai finishing di jam 9 sudah selesai.

Akhirnya...!!
Seperti di sebut di atas hanya mencontohkan tulisan seandainya tempat nongkrong kita yang di inginkan itu pindah dari tugu Jogja ke destinasi condong catur.
Maka dari apa yang kita inginkan setiap bab dan bait tentang sepeda dapat di ceritakan dan bercerita panjang lebar di ...!!?


Saat NR ini adalah permulaan dan harapan kedepannya yang semakin hari condong catur adalah desa ramah pesepeda sekaligus menjadi rumahnya para goweser dari manapun mereka ingin datang dan bersandar nongkrong.

Terima kasih waktunya buat kalian semua pesepeda Jogja dan mas Sahid  fahrudin  yang telah menemani saya dari tugu Jogja sampai finish hingga bisa cas cis cus bercerita di malam hari itu.

Salam nongkrong ngopi .
Selesai.
Cus@2019.

Blog Edisi unggulan

Tragedi kak Yo,o !!

Kisah keselamatan bersepeda : Tragedi kak Yo,o !!        Cerita tentang Kak Yo yang mengalami kecelakaan parah saat berpartisipasi dalam bal...