Rabu, 03 April 2019

Pengaruh Game On line pada si Adek..

Duh...kok game online.

Mungkin saat ini sehabis bersepeda saya mengikuti temanku di tempat yang salah dari kesukaan nge_ngame mereka itu.

Karena saya tak terlalu suka memainkan tetapi mencoba mendengar beberapa kisah tentang nge_game dari mereka ini.

Mulai.
Alasan mereka suka karena kesenangan sebagai tantangan menaikkan level game,menghilangkan kepenatan stress dan mengisi aktifitas pikiran agar seimbang dari otak kanan kiri serta kepekaan komputer dengan gerakan tangan.

Serta meningkatkan konsentrasi sehingga kerja otak bisa menerima kerja lainnya saat mengingat dan menerima pelajaran sekolah lebih mudah.
Apalagi untuk berbahasa Inggris .
Dan bisa lebih tahu apa itu komputer dengan permainan komputer yang lebih baru lagi.

Lalu ...!!
Sedangkan menurut mereka terkadang main game ini bisa lupa waktu bila sudah bertemu teman yang cocok dan saling penasaran menyelesaikan game itu.

Atau akibat buruknya bisa kecanduan dan ketrampilan berbahasa sosialisasi ke lingkungan dari keluarga ,teman sekitar akan berkurang.

Seperti contoh adeknya temanya saya ini sukanya nge-game dan orangnya suka berantem.

Atau saat berkumpul dengan seumurannya ia selalu berantem dan selalu membuat onar di lingkunganya itu.

Akibat pilihan permainan yang di sediakan orang tuanya adalah game yang brutalll beradu fisik maka setelah itu berdampak akan memunculkan perilaku yang kasar dan agresif .
Maka adek nya itu melakukan plak plok dengan tangannya kepada teman temanya.

Akhirnya ia tidak disukai teman temannya di sekolah dan kampung nya.
Berdampak menjadi anak yang menutup diri dan pada akhirnya kurang peduli kepada kehidupan nyata.
Sehingga hanya menjadi generasi millenial yang pintar di mata pelajaran.
Tetapi dalam dunianya fisik akan lemah,kena radiasi cahaya langsung ke syaraf matanya dan otaknya.

Apalagi lebih parah lagi yang mainnya suka begadang sampai pagi berakibat kena jantung.
Atau kurang bergerak menjadi asupan makanan tertimbun menjadi gemuk pada tubuhnya.

Dan.
Saat permainannya ini  ia juga sempat bercerita tetapi tetap focuss kepada kegelisahan melihat perkembangan adek nya itu .
Sedangkan aku masih melihat ia sedang asyik nge game itu.

Aku mencoba mencerna kata katanya tentang adek nya juga yang mulai mengikuti kesenangan main game.
Ia begitu sayang kepada generasi di seumuran adek nya saat ini.

Dan ia juga menganjurkan bila adek nya dasarnya atas kemauan diri sendiri main gamenya.
Dan kakaknya selalu ingat dengan cara membatasi waktu bermainya

Kakaknya mempunyai cara mendekati adek nya itu dengan berdialog dengan bahasa mereka dan menatap apa yang mereka sukai bila itu pilihannya game maka berikan hadiah  dengan kasih sayang agar ia menurut apa kata kakaknya itu.

Baru di jelaskan cara agar nurut dan bisa membuat adek nya akan mempunyai sikap mental yang sehat dan ingat yaitu tugasnya seorang pelajar yaitu belajar .

Agar semua lebih bermanfaat dan keseimbangan kehidupannya seperti adek nya ini menjadi seorang yang normal bersama keluarga dan lingkungannya.

Salam 

Salim untuk adek adek kita ini.

Selesai.

Jumat, 29 Maret 2019

IKAN BE,ONG.

Gowes kulineran.
Sepiring ikan ini telah kosong menghilangkan rasa yang terbayang dan membayang di ujung kayuhan karena masih saja terbayang lagi dan lagi dari rasanya itu.


Saat ada dingin pagi hari,hujan gerimis mengundang ke tubuh ini sebentar lagi panas meninggalkan kota jogjakarta melewati jalur berangkatnya ;
_ Jalan godean,arah Ancol,ngluwar tembus jalan Wates _ Muntilan menuju jembatan srowol dan finishing di candi Borobudur.
_Lalu ke bukit Rhema 
_Warung makan ikan Beong di jalan salaman Borobudur Jawa tengah.

Dan jalur kembali pulang ke jogja :
Melewati jembatan srowol arah Muntilan lalu melewati gunung Pring menuju jalan raya di jalan Muntilan ketemu di dekat agen bus Ramayana.
Dan kembali lagi ke Jogja lagi.

Hanya sepiring ikan.
Walau racikan sisa sisa rempah rempah racikan dari masakan pedesaan yang terdampar di kerongkongan ini terasa pass rasanya walau kepedesan masih terbayang.
Dan merambat pelan pelan tapi pasti dengan kayuhan demi kayuhan demi mendapatkan jamuan pagi yang istimewa untuk di kisahkan lagi.

Selamat pagi Borobudur...!!?


Dari rasa penasaran jalur treek baru di Googling sampai dengan rasanya penasarannya ikan Beong kita sepakat bersepeda menuju kesananya.
Untuk sekedar perjalanan bersepeda ke candi Borobudur pastinya sudah biasa tapi bukan dan tak  sekedar melihat serpihan batu tertata puluhan tahun itu.
Tapi sajian makanan andalan daerah sini istimewa masakanya harus di buru dan di nikmat rasanya walau di niati pulang pergi dengan cara di gowes sampai kesini ya.

Singkat ceritera .
Kenapa saya pingin sekali kesini lagi karena ada kisah yang belum selesai dan tersisa kenangan di waktu itu pernah ke sini ....!!  Ora buka warungnya karena di saat itu ikan tidak ada atau belum musimnya di dapatkan dari sungai atau di panen dari stok penyimpanan ikan makanya pass datang warung jadi tutup.

Dan membuat saya mencoba kesini  lagi saat ini untuk sekedar mengulang misalnya sudah ada tak mampir lagi na gituh saja.

Ikan Beong.
Tapi kalau membaca jangan beng_ong yack !!?
Ndak kaya seperti ikan bengoooong.
Foto ikan beong.


Nah....!!
Sebuah warung yang menjadi tujuan orang orang ini memang pilihan para penyukanya memilih dari jejeran warung yang ada dan di sini untuk menyantap menu mangut ikan Beong.
Karena menu ini termasuk makanan langka .
Kenapa langka !!?

Warung ini terletak di 4 kilo arah barat candi Borobudur atau di jalan salaman yang jalanya rodok mendatar lalu bila mulai menanjak maka belok ke kiri menuju arah bukit Rhema lalu kalau terus jalan aspal agak menanjak dikit dan lihat turunan lihat kanan jalan ada gang maka masuk di kiri jalan warung ikannya...nah itu.

Muasal ikan ini....!!
Ikan ini hidup hanya di jalur sungai Progo dan sulit di budidayakan di lain tempat dan dari endemis sama seperti ikan lele yang berukuran ada yang jumbo bentuk tubuhnya.

Lalu mengapa orang orang pada suka !!?
Karena ikan ini setelah di masak dagingnya terasa agak tebal,gurih,empuk dan seratnya mudah terbelah.....makyusslah.

Atau hal istimewa !!?
Dan yang ku coba pilih adalah ikan yang terbesar yang ada di loyang panci itu atau saya coba ukur ternyata kepalanya ikan itu bisa sepanjang seperti ukuran lebar piring.

Dan warung ini memang menu spesialnya kepala ikan Beong tetapi menu lainya juga tersedia di sini.

Bedanya...!!
Ikan Beong seperti terlihat sama seperti ikan lele yang berkumis terapi penyajiannya berbeda.
Antara nikmat dan sensasinya berbeda kalau dengan ikan beong seperti ini.

Misalnya ikan lele di jual dengan menu ukuran lebih kecil untuk konsumsi warung mangut lele yang tersebar di berbagai sudut Jogja selalu ada.



Foto menu ikan lele.

Atau kalau beli seperti ini ada seekor lele goreng ini ada tambahan sepiring nasi,irisan ketimun,petikan daun kemangi itu sudah di hargai 13_15 ribu rupiah.

Tapi ikan lele di jual sebesar ikan beong itu biasanya pembeli tidak suka karena mungkin kalau di masak dagingnya lele terasa Spoo hambar ....gitu_lho.

Nah kalau ikan Beong harganya bisa sampai 30_70 ribu rupiah untuk kepalanya saja.
Biasanya kepalanya setelah di sembelih di potong potong lalu di rendam dengan rempah rempah bumbu alami yang pedas apalagi di tambah cabe utuh di tabur bersama kuahnya menjadi zueeperr pedes bangggget.
Lalu.....!!!
Lalu aku mulai kekenyangen.
Lalu kepedesan.
Lalu tanduk nasinya.
Lalu minum air lagi.
Lalu ambil kerupuk di lodong.
Lalu jadi bau.........keringatan.
Lalu perut ini masih bisa aman......kok.

Dengan seporsi istimewa ini yang aku pilih dan kekenyangan mulai ngelantur omongannya seperti ini dan berulang lagi....;
Huuuh...hahhhahh huhhh ahhhh keluar suara dari mulutku serta ada keringat mulai mengucur satu demi satu ke badan ini.

Dan mulai ada cubitan kertas tisu menahan temetesnya keringat dalam menahan_ rasa pedasnya.

Foto masakan ikan beong .


Lalu di kisah ini....!!
Kita kembali pulang ke Jogja lagi saat lorong jalan aspal mulai membuatku nafas terasa sesak dan kuping telinga mulai berdenging saat ke temu jalan raya muntilan di saat itu.

Pertanda memang jamannya seperti ini apa harus menghindar atau berbalik arah lain dari parade sang pejuang jalanan melambaikan bendera atribut peserta pemilu.

Tapi Allhamdullilah selamat dan kita lancar jaya kembali ke jogja lagi.

Salam damai dari jalanan yang menyesakkan nafas oleh asap dan bisingnya suara rang reng blombongan knalpot di telinga ini.
Bung !!?.

Selesai.

Tujuan ; 
Berburu ikan Beong Borobudur
Sudah terlaksana dengan gembira ria.

#cuslagi.

Jumat, 22 Maret 2019

T _U_ M_ A_ N.

Bagiku untuk mengenalmu para pembaca yang terlalu pandai dan menyembunyikan dari sukanya untuk mengintip blogging mata kayuhanku ini .
Tapi jangan lupa kamu adalah satu bagian dari kita yang juga suka tuman.
Atau memang kamu sudah lebih tuman tingkat dewa daripada saya ini !!#
Tapi terkadang ke tuman nya itu membuat pikiran kita terlintas tentang sebuah kekhawatiran saja
Di mana tingkat tuman diri kita ini sebenarnya ada dalam diri!!?
Tapi semoga yang seperti ini mendapat perlindungan oleh Allah yang lebih tahu dari yang terdalam dari semua yang samar itu.
Jadi bila kekhawatiran ada ini hanya sebagai ujian dan cukuplah menjadi seorang yang sabar sebagai pelindungnya.....Amien.
Mulai saja.
Dalam kisah ini saya akan berkisah tentang tuman tentang bersepeda dan foto Selfi yang terkadang suka bergaya apapun maupun kayak model yang penting tidak merugikan orang lain.
Dan bagiku orang orang yang suka posting ,ngelike,coment itu adalah tanda tanda kehidupan manusia berdialog antara pelakunya yang terkadang masih ada perasaan sedih maupun gembira dan yang paling penting jangan lupa bahagiamu !!?.

Hoby oh hobies.
Terkadang semua itu indahnya tiada tertandinginya di dunia ini oohhh hobbies .
Apalagi yang kurasakan hoobies sepeda saat ini bila seseorang bersepeda tanpa membawa kamera walau hanya Camera hp menjadi pelengkapan yang wajib dan kok terasa ada yang kurang ....itu saja.
Dan kalau sudah menemukan hasil jepretannya bisa di simpan atau di atau di bagikan kepada temannya di media sosial.

Jadi _!!
Yang jadi masalah sepedaannya atau foto Selfi nya.
Jadi, _!!
Cuman hanya untuk foto saja atau foto Selfi....ini itunya.
Namanya juga jaman now ,jaman jadul Khan belum ada istilah foto Selfi apalagi kata tuman seperti sekarang ini.

Jadi ..!!
kalau sudah tuman Selfi ...!!?
Nah,itu baru.....!!
Dan yang saya kisahkan kali ini untuk para pembaca mata Kayuhanku saat ini.
Misalnya nih saya juga terkadang juga keranjigan foto Selfi setelah mempunyai hp baru yang bisa buat Selfi ini.
Atau saat bisa ketemu orang orang yang sama akan ketawa ngakaknya bisa bareng yang agak aneh gitu ,Rodokk kepiiye ngono !!?

Terkadang mereka itu menolak waras dan nggak mau kalah dari anak anak sekolah yang suka foto Selfi manyun,melet,mennjep seperti itulah pokok....eee.
Karena mereka ini bisa ketemu dengan makhluk penganut sejenis Selfi mania yang tak merasa sungkan pada Camera asal membuat ia bahagia....itu sudah cukup katanya.
Dan setidaknya warnanya kalian adalah ada di lingkungan yang sejenis itu cukup di syukuri ketemu dengan cara setelah kita bersepeda di saat iitu.

Asyiknya...!!!
Cara bersepeda di Jogja.
Begitu istimewanya kota Jogja semua menjadi mudah seperti adanya tempat wisata menjadi menjamur di buat dan sukses tempatnya atau menjadi ramai setelah di datangi ataupun menjadi jujugan acara Gobar para pesepeda.
Atau asyiknya keluar dari kota Jogja ke selatan ada jejeran wisata pantai laut selatan dan ke arah Utara ada jejeran pegunungan untuk ngering Merapi sebagai uji nyali pesepeda dari luar daerah yang suka keasyikan tanjakannya itu.
Lalu arah barat ke timur atau sebaliknya bagi para pesepeda sebagai tempat transit yang asyik bagi para petoouring jalanan untuk mampir ke kota Jogja ini.

Terkadang para pesukanya merasakan bahwa bersepeda di Jogja itu jalannya cukup menantang tanjakannya ,ada datarnya di beberapa titik dan lainnya sangat berat seperti di tanjakan Cino mati,ketep pass atau Suroloyo maka harus sabar biar hemat tenaga ,nafas,ngak boleh emosi saat mengejar teman temanya yang lebih dulu maju ke depan sana.
Atau selalu saja ada yang bertanya begini !!!?
Yang ada bengkel sepeda yang bagus untuk sepeda ini atau itu di mana yang bagus reparasinya di Jogja...!!?

Wallllahh....mas.
Saat pas ngepit jauh tenan apalagi sudah habis mau di tanjakan lagi tur kamu kewer kewer Karo nuntunnn sepedamu tur rasane rasamu ngoss ngosan kok ISO isonnne.
Takonmu kok muk masalah bengkel lll sepeda.....to.mas !!?
Takonmu ketokmen sia sia nek tak jawab soallle Ra mutu delok sepedamu normal tur merk apik ngono,....tho.

Tak jawab wawe yooo !?
Tak perlu di bengkel sebenarnya cuma semangat  dan perasaanmu saja kok.
Ketokmen senenganmu nyalahin sepedanya ketokmen Kowe " 
Tuman".....Yo,bro !!.
Apalagi saat menurun pulangnya kita butuh tangan dan lengan yang kuat dan ketrampilan mengatur pergelangan dekapan stang dan rem di jalur menurunnya itu yang berkelok kelok biar jalan ban tidak sliip dan jatuh terjungkal.

Tapi ......!!
Itu sungguh asyik kalau bersepeda di Jogja istimewa itu dan segala yang menyenangkan itu membuat anda para Goweser ' TUMAN ' untuk tidak datang ke Jogja lagi.....Khan.
Rugi ......kalau nggak nyoba gowes di Jogja.

Salam tuman ke Jogja lagi.
@cus2019.



Kamis, 21 Maret 2019

FEDJO BUDAL JAMNAS FEDERAL #4 JOGJAKARTA.


FEDJO BUDAL JAMNAS FEDERAL #4 JOGJAKARTA.

Saat tantangan dari halu_ku ini berhasilnya dari bagaimana mendeskripsikan dan pemikiran diri sendiri tanpa banyak basa-basi untuk mengeluarkan seluruh kemampuan bercerita.

Serta di selesaikan dengan keringat yang berharga mahal untuk masa kedepannya sebagai kenangan FEDJO BUDAL JAMNAS 4 FEDERAL itu saja.

FEDJO BUDAL JAMNAS FEDERAL #4                                 
Saat muncul pertama kalinya di pikiran saya tentang berkunjung dengan cara bersepeda di kota jakarta itu apa dan harus bagaimana !?
Dan sejatinya harus kamu nikmati dulu indahnya malam malam kota ini dengan sepedamu di tempat itu sungguh mengasyikkan.
Atau ini yang terlupa adalah sebuah hutang selagi ada yang terlewatkan ke titik nol kilometer itu....nah !?

Kenapa harus bersedih !!.

Atau memang tidak di agendakan di setiap acara sebuah perjalanan foto foto di titik nol km....kok,yink !!
Dan memang hari itu sudah larut malam dan dalam keletihan itu telah menempuh jarak untuk lebih jauh lagi_ apalagi ...!!

Khan kamu sudah ....!!
Kamu sudah mulai star di hari ke 5 tanggal 7 September ini sudah menghabiskan waktu dari jam  08,30_21,45 mengelilingi kota Bogor dan kota Jakarta,kok masih sedih.......yink.

Di hari kelima kita menginap.....!!

Saat semua kamu butuhkan untuk bersegera foto keluarga jaran gandengan saat di rumah penginapan kakak kembar lemu di dekat istana Bogor.
Itu malah terasa usrek ngalor ngidul wae mencari dompet yang tertinggal di kamar mandi itu sebenarnya muk go guyonan, kui tenan...pora y ooo !!.
Emangge sak gletek gletek ninggalin dompet,sangune piro....kui.
Apalagi sudah di neng nengi nganggo di tukoke nasi kuning,telor,tempe makanan sarapan pagi khas kota Bogor di pagi hari kok masih bersedih to......yink.
Apa masih luwe,,,,to !!

Lalu,.....!!

Melangkahi kota Bogor.
Lalu kita lanjutkan bareng menuju tugu Kujang sebagai aikon kota ini dan sekalian mengitari kawasan yang rimbun hijau oleh pepohonan nya.
Dan di pintu masuk di jaga oleh bapak tentara yang kuat tegak berdiri selama bertugas demi tugas negara .

Setelah ke taman sekitar sini kita keluar arah jalan tol dengan zigzag untuk menikmati udara pagi yang masih sepi tetapi saat siang hari terasa jalanan menjadi padat.
Seakan aku menjadi sedikit dableg karena keadaan jalanan seperti ini untuk kepot sana bisa jadi malah di kepot angkot yang berhenti mendadak.
Tapi tok terlihat ndek ndedek gemes malah dhadah dadah nek angkot.....!!.

Tapi tok dadak lewat jalur seperti ini ketemunya menjadi kita harus saling menunggu dari himpitan kendaraan dan merapatkan barisan lagi dan lagi.
Atau sambil godain mbak mbak abg yang buat gemes itu di dalam angkot atau yang terlihat semiwir kurang bahan seliweran ketok mulus pupu ne...tombo ngantuk.

Dan memasuki pertigaan arah taman mini kita terus menuju jalan.. tanjakan sebelahan tugu pancoran.
Saat itu saya berhenti sesaat di pinggir jalan......untuk memuaskan penglihatan karena patung itu terus mengacungkan tangannya pertanda patung itu merestui dan menyambut jalan ku menuju kota ini.
Tekan jakarta,Bro !!!?
Atau saat mengeluh perut ini lapar lagi terus kita mampir di warung nasi goreng di jalan...!!?.

Dari himpitan gedung gedung tinggi itu aku mencoba dan setelah itu kok rasanya ora elok jika di bandingkan di kampung dari seharga sepiring rp 29,000
tambah telor rp 5000 potongan daging rp 6000 dan teh manis 4000.

Kalau di kalkulasi bila makan seperti ini terus ora mlaku sepedanya ikih tapi sesekali terjebak harga mahal dan mencoba saat mengeluh ooo sek eneng di makan ndak ngeluh lapar.

Lalu .

Di lanjut menuju tanjakan kecil sudah sampai di sebuah patung di tengah jalan sudirman..bro.
Maka di patung pangsar Sudirman ini di jadikan obyek bidikan foto sesaat di udara senja menjelang malam hari.

Di saat lampu sepedaku dan lampu jalanan mulai menerangi langkah langkah perjalanan kali ini.
Saat pertama ketemu di pertigaan taman mini dari man_teman penjemput kita dari panitia jamnas telah cukup menemani dan ia menyarankan ke titik kumpul di mesjid istiqal.
Tapi saat harus istirahat makan malam kita berpisah dari teman penjemput itu.
 
Dan setelah itu kita ke titik pemberhentian biasanya tikum para pesepeda di minggu pagi para pesepeda di kota ini yaitu di _ Bunderan Hotel Indonesia.
Hal itu menjadi penghibur saat bersedih......gitu,deh.

Saat kita bernarsis ria di sekitar bunderan Hi ini kita kedatangan bapak bapak pengaman berseragam hijau itu mulai mengusik kita para gembel jalanan.
Tapi saat kesopanan dan istimewanya cukup menyebut dari jogja saja ia malah mempersilahkan kita meneruskan menikmati udara dan lingkungan sekitar sini.

Lalu di waktu malam hari......duh bungah dan bisa lihat bangunan yang tinggi dan lebih sering dialami melihat ke atas.
Saat yang mengusiknya saya saat itu karena adanya jam malam maka kita harus bersegera menuju titik kumpul.
Apalagi kita juga sudah ngantuk melepas lelah malam ini.
Foto : Acara jamnas sempat masuk media koran setempat.

Di acara jamnas 4 jakarta kali ini kumpul di masjid istiqall...!!

Menjadi puja puji bagiku bila sampai bisa di pelataran dan mandi di malam hari yang di haruskan ngantri dengan teman dari penjuru kota ini kumpul bareng untuk acara besok paginya !!

Tapi kok ngak dingin saat mulai mandi dan bersuci ..!!
Dan untuk bersholawat di serambi mesjid ini .
Atau terlihat dengan berbagai ornamen dan ada bangunan garis shop sholat seakan bangunan itu terbuka ke langit.
Atau terlihat tugu _monas yang di pucuknya terlihat sinar emasnya menghiasi pemandangan dari dalam mesjid istiqal ini.
Sampailah di ruangan utama itu aku sempat berjamaah sholat subuh bersama di pagi itu.

Saat malam malam juga malam itu badan juga terasa letih ini juga seperti di selimuti selimut dan berlandaskan matras membuat tubuh ini mengurai pelemasan untuk bisa gowes besok paginya.

Pagi harinya.....!!.

Bulan September 2018 jam 06,00 masih terlihat mereka para peserta jamnas masih saja merangkai sepedanya.
Dan cah federal jogja.
Dari semenjak kemaren bertolak dari jogja ke jakarta ini dengan moda bus pariwisata.
Bus warna hitam jenis jb 2 super high decker ini terbilang cukup canggih karena pemakaian sendiri baru satu tahun sebagai sarana tranportasi khusus untuk barisan Fedjo piknik ke jakarta kali ini.
Seakan menambah barisan para pesepeda yang lebih dulu sampai di kota Jakarta ini.

Dan ....!!.

Saya menjadi bagian di acara kali ini juga semakin kesini peserta dari jogja sendiri semakin lebih banyak dari jamnas sebelumnya.
Hal ini menjadi kita saling menyatu dalam satu penyebutan baru yaitu ;
FEDJO BUDAL JAMNAS 4 FEDERAL JAKARTA.
Selanjutnya seperti biasa di adakan acara samu_lan antara kita untuk lebih menyeriusi keadaan kita.

Saat berkumpul dalam bentuk bunderan kebersamaan dan sekedar menyusun strategi serta berdoa agar semua menjadi mudah,aman dan lancar sak kabeh ...amien.

Saat .....!!

Dari mesjid istiqal istilah ke tugu monas terlihat kebersamaan fedjo dan peserta lainnya menumpuk di sini yang berjumlah 1200 peserta jamnas berkumpul di satu titik.

Dan ini seakan menjadi hiburan penyuka sepedaan federal dan kita juga terhibur oleh sambutan tarian ondel ondel yang ngak ngondek...hehehe.
Di saat yang mulai loading di acara jamnas ini dari awal dari perjalanan beberapa kilo itu.

Juga wujud agar bisa menggembirakan suasana acara jamnas itu saja.
Dan kalau hanya masalah ideologis serta kesenangan mereka yang merasa dan semata semata demi kenyamanan mereka saja....itu pilihan ,Iyo toh.

Saat rencana awal peserta masih ketat ketir tidak yakin akan terlaksana karena adanya selisih pendapat mengenai lokasi penyelenggaraan yang semula di Jakarta atau Bogor saja.

Atau rencana di jm#3 awal di bulan Mei maka rencana jm#4 di awal bulan Agustus menjadi mundur di bulan September 2018 karena adanya event nasional di Jakarta.

Walaupun di undur tetapi peminatnya bertambah semenjak di buka pendaftaran jamnas kali ini dan sudah menembus lebih dari 1000 peserta.
Dan saat menjelang penutupan pendaftaran sudah mencapai 1200 orang dan ini menjadi _Rekor terbanyak dari perhelatan jamnas jnas sebelumnya .

Di mulai....!!.

Star dari tugu Monas menuju gunung bunder Bogor ini sudah tergoda suasana oleh banyaknya peserta yang mencapai 1200 peserta.

Dan di hibur oleh tarian ondel ondel sebagai seremonial pembukaan di garis star dan nantinya finis di Bogor untuk bike camp selama 3 hari lamanya.


Route acara jamnas#4 Jakarta.

1.star tugu Monas di jam 07,30 _mabes polri,jl Prapanca,jl Simatupang,persimpangan Antasari dan Aksa raya.
2.pit stop etape satu 27 km di jam 08.30 _city market pondok cabe,lapangan terbang pondok cabe,Universitas terbuka.
3.fading zone arc Parung.
4.pit stop 2 mesjid Mtbfi di Bogor 24 km di jam 11,30 di etape 2.
5.loading zone 3 Ranca bangun Bogor.
6.pit stop 3 bumi luhur Bogor 24 km di jam 15,00 di etape 3.
7.finish jam 16.45 untuk registrasi masuk ke bike camp gunung bunder kota Bogor.

Dan acara di tenda camp di sana sudah di siapkan tenda tenda dengan nomer zona yang masing masing yang terisi 3 _4 orang di dalamnya.

Atau saat aku sudah sampai di lokasi itu langsung masuk tenda berdasarkan nomer peserta.
Dan mencoba menghangatkan atau menyatakan diri sambil mengingat ingat bayangan sesuatu yang bisa di ingat agar kisah kisah itu tidak kebur kangen dari angin kencang yang nakal dan bisa di urai satu persatu bila ada yang kisah aneh anehnya yang banget lucu dan gokil abis.

Foto lokasi jamnas jakarta.

Apalagi di luar sana....!!
Ada pohon pinus_an terurai dan terjurai tinggi keatas mulai terdengar saling berbisik srak,Shrek mengalunkan musik mengikuti suara angin malam ini di jam 18,00 waktu ku hadapin dengan senyuman.
Atau saat ke kamar mandi untuk membasuh badan ini juga tersedia lima pintu menambah suasana semakin kita nikmati ala ala anak Pramuka .... gitu,lho.

Dan ini sambil melirik tangannya untuk meremas kakiku dengan hot cream bergantian yang masih terkendala mendasar uratnya ini karena berjarak bersepeda ini begitu jauh nya bersepeda.
Apalagi selama 7 hari untuk bisa bisanya sampai pinggiran kota Bogor.

Lalu seperti ini nasibku muk mulanya keanehan keinginan ngen ngen sek aneh aneh.
Saiki isone sambat dewe karo Brebes mili air mataku ora percaya.....duh. 

Aku pun merasa puas dan bahagia saat ini....ya saat ini !?
Saat hari berputar seperti roda kehidupan .....!
Seperti kayuhanku dari 24 jam menurut perhitungan manusia atas kehendak Tujuan_Nya.

Semuanya agar bisa berkumpul dengan para senior pesepeda seperti foto di bawah ini adalah bonus yang syahdu untuk saling tegur sapa dan berbagi kangen ini menjadi bonus di pagi hari di saat itu.


Dan pesan dari penulisnya..... !!
Jangan di ingatkan ........!
Terlalu melebih lebihkan kisah ini dan membanggakan diri walau sudah bisa sampai kesini ........!
Karena jalan besok pagi tidak bisa tertebak lagi akan kemana lagi.
Atau dari cuaca yang selalu hujan rintik dan mendinginkan raga ini di dalam tenda ini.

Man teman di dalam tenda ini sudah mulai nyenyak tidurnya dengan mimpi indahnya.
Sedangkan aku berharap dan ingin bisa tidur saja saat ini karena tidur itu biasa saja mengembalikan stamina dan pikiran ini.

Tapi pikiran ini masih saja belum bisa melupakan di relung hati ini masih ada bayangan yang masih terbawa setengah sadar di tidurku ini.

Itu biasa saja ....!!
Tapi untuk yang ku pikirkan yaitu jatuh cinta saat ini.
Hanya untuk bisa tidur sesaat .....itu saja.
Cuaca malam yang dingin berselimut kabut.
Di dalam tenda kita bertiga tidur untuk saling bermimpi buat esok hari.

Saat tantangan dari halu_ku ini berhasilnya dari bagaimana mendeskripsikan banyak kata-kata itu dengan pemikiran diri sendiri tanpa banyak basa-basi untuk mengeluarkan seluruh kemampuan bercerita lalu di selesaikan dengan keringat yang berharga mahal untuk masa depan sebagai kenangan saja.

Saat pertama kali muncul di pikiran saya tentang berkunjung dengan cara bersepeda ke kota Jakarta.
Hal itu mau apa dan harus bagaimana?!

Dan sejatinya kita ini harus menikmati dulu indahnya malam-malam kota ini dengan sepeda federal di tempat itu.
Atau ini yang terlupakan oleh saya adalah sebuah hutang belum kesampaian selagi ada yang terlewatkan ke titik nol kilometer jakarta itu... nah?!

Kenapa harus bersedih?!
Atau memang tidak diagendakan di setiap acara perjalanan foto-foto di titik nol km.
Dan memang hari itu sudah larut malam dalam keletihanku menempuh jarak yang lebih jauh lagi , apalagi...!!

Kita ini sudah mulai star gowes di hari ke- 5 pada tanggal 7 September ini sudah bisa bisanya menghabiskan waktu dari jam 08:30 - 21:45 waktu setempat mengelilingi kota Bogor lalu ke kota Jakarta,kok merasa masih sedih... to,yink.

Di hari kelima kita menginap...!!

Saat semua yang kita butuhkan untuk bersegera sampai dan foto keluarga jaran gandengan di sebuah rumah penginapan milik kakak kembar lemu di dekat istana Bogor.
Dan hal itu malah terasa ada yang usrek ngalor ngidul wae untuk mencari dompet yang tertinggal di kamar mandi dan itu sebenarnya muk go guyonan, kui tenan... pora yo oo!!

Emang kakak itu sak gletek-gletek ninggalin dompet, sangune piro... kui apalagi sudah di belikan dan di neng nengi nganggo di tukoke nasi kuning, telur, tempe khas kota Bogor sudah di hidangkan di pagi hari kok masih bersedih to.....kak,lalu ia menjawab masih saja luwe, kak !!

Lalu kita lanjutkan FEDERAL JOGJA IKUT JAMNAS 4 JAKARTA  menuju tugu Kujang sebagai ikon kota Bogor ini dan sekalian mengitari kawasan yang rimbun hijau oleh pepohonan kebon raya Bogor.

Di pintu masuk kebon raya Bogor di jaga oleh bapak tentara yang kuat dan tegak berdiri selama bertugas demi tugas negara.
Setelah ke taman sekitar sini, kita keluar arah jalan tol dengan bersepeda zig-zag untuk menikmati udara pagi yang masih segar dan kondisi masih sepi tetapi saat siang hari terasa jalanan berubah menjadi padat merayap dari segala penjuru saling seliweran sana sini.

Seakan aku menjadi sedikit dableg karena keadaan jalanan seperti ini untuk kepot sana sini jadi malah di kepot angkot yang berhenti mendadak.....tapi untung  selamat maju jalan.

Tapi tok terlihat ndedek gemes malah mulai mengangkat dadah-dadah dari dalam  angkot...!!
La kok dadak lewat jalur seperti ini ketemunya menjadi kita harus saling menunggu dari himpitan kendaraan dan merapatkan barisan lagi dan lagi.

Atau sambil godain mbak-mbak ABG yang buat aku gemes itu di dalam angkot atau yang terlihat gaun semir_wir karena kurang bahan yang mulai seliweran yang akan masuk sekolah  pagi hari itu kok ketok mulus !? ...hal ini buat tombo ngantuk.

Dan memasuki pertigaan arah Taman mini itu kita terus menuju jalan... tanjakan sebelahan tugu Pancoran di saat itu saya berhenti sesaat di pinggir jalan ...... untuk memuaskan penglihatan karena patung itu terus mengacungkan tangannya pertanda patung itu merestui dan menyambut jalanku menuju kota ini.....le gowes wes tekan Jakarta, Bro!!!

Atau saat mengeluh perut ini mulai ngajak bercanda dengan cara tak seharusnya dan kita mampir di warung nasi goreng di jalan ...!!?

Dari himpitan gedung-gedung tinggi itu aku mencoba dan setelah itu kok rasanya ora elok jika dibandingkan di kampung dari seharga sepiring Rp 29,000 tambah telur Rp 5,000 potongan daging Rp 6,000 dan teh manis Rp 4,000 hal ini kalau dikalkulasi bila makan seperti ini terus ora melakukan naik sepeda.
Tapi sesekali terjebak harga mahal dari menu kuliner saat masuk kota ini dan mencoba saat mengeluh ooo sek eneng di makan wae ndak ngeluh lapar....malah ambruk awakmu,yink !!.

Dilanjut menuju tanjakan kecil sudah sampai di sebuah patung di tengah jalan Sudirman... Mas bro. Maka di patung Pang_sar Sudirman ini dijadikan obyek untuk berhenti sesaat lalu mulai ada bidikan foto sesaat di suasana senja menjelang malam hari.

Saat lampu sepedaku dan lampu jalanan mulai menerangi langkah-langkah perjalanan kali ini lalu untuk pertama ketemu di pertigaan taman mini dari man-teman penjemput kita dari panitia jamnas telah cukup menemani dan ia menyarankan untuk menuju ke titik kumpul di Masjid Istiqlal.
Tapi saat harus istirahat dulu untuk makan malam kita berpisah dari teman penjemput itu.

Dan setelah itu kita ke titik pemberhentian untuk istirahat tidur malam di masjid Istiqlal Jakarta ini.

Tapi Masih teringat tadi sempat mampir di tempat kumpulnya di minggu pagi para pesepeda di kota ini yaitu di Bunderan Hotel Indonesia.

Hal itu menjadi penghibur saat bersedih... gitu, deh. Saat kita bernarsis ria di sekitar Bunderan HI ini kita kedatangan bapak-bapak pengaman berseragam hijau itu mulai mengusik kita para gembel jalanan. Tapi saat kesopanan dan istimewanya cukup menyebut dari Jogja saja, ia malah mempersilahkan kita meneruskan menikmati udara dan lingkungan sekitar sini.

Lalu di waktu malam hari... duh bungah dan bangunannya ini tinggi dan lebih sering dialami melihat ke atas. Saat yang mengusiknya saya saat itu karena adanya jam malam maka kita harus bersegera menuju titik kumpul. Apalagi kita juga sudah ngantuk melepas lelah malam ini.

Di acara jamnas 4 Jakarta kali ini kumpul di Masjid Istiqlal...!! Menjadi puja puji bagiku bila sampai bisa di pelataran dan mandi di malam hari yang diharuskan ngantri dengan teman dari penjuru kota ini kumpul bareng untuk acara besok paginya!! Tapi kok gak dingin saat mulai mandi dan bersuci..!! Dan untuk bersholawat di serambi masjid ini. Atau terlihat dengan berbagai ornamen dan ada bangunan garis shaf sholat seakan bangunan itu terbuka ke langit. Atau terlihat tugu Monas yang di pucuknya terlihat sinar emasnya menghiasi pemandangan dari dalam Masjid Istiqlal ini. Sampailah di ruangan utama itu aku sempat berjamaah sholat subuh bersama di pagi itu. 

Saat malam-malam juga malam itu badan juga terasa letih ini juga seperti diselimuti selimut dan berlandaskan matras membuat tubuh ini mengurai pelemasan untuk bisa gowes besok paginya.

Pagi harinya...!!

September 2018 jam 06:00 masih terlihat mereka para peserta jamnas masih saja merangkai sepedanya. Dan cah Federal Jogja. Dari semenjak kemarin bertolak dari Jogja ke Jakarta ini dengan moda bus pariwisata. Bus warna hitam jenis JB 2 super high decker ini terbilang cukup canggih karena pemakaian sendiri baru satu tahun sebagai sarana transportasi khusus untuk barisan Fedjo piknik ke Jakarta kali ini. Seakan menambah barisan para pesepeda yang lebih dulu sampai di kota Jakarta ini.

Saya menjadi bagian di acara kali ini juga semakin kesini peserta dari Jogja sendiri semakin lebih banyak dari jamnas sebelumnya. 

Selanjutnya seperti biasa diadakan acara samu_lan istilahnya antara kita untuk lebih menyeriusi keadaan kita. Saat berkumpul dalam bentuk bunderan kebersamaan dan sekedar menyusun strategi serta berdoa agar semua menjadi mudah, aman dan lancar sak kabeh... amien.

Dari Masjid Istiqlal istilah ke tugu Monas terlihat kebersamaan fedjo dan peserta lainnya menumpuk di sini yang berjumlah 1200 peserta jamnas berkumpul di satu titik. Dan ini seakan menjadi hiburan penyuka sepedaan federal dan kita juga terhibur oleh sambutan tarian ondel-ondel yang gak ngondek... hehehe. Di saat yang mulai loading di acara jamnas ini dari awal dari perjalanan beberapa kilo itu. Juga wujud agar bisa menggembirakan suasana acara jamnas itu saja. Dan kalau hanya masalah ideologis serta kesenangan mereka yang merasa dan semata-mata demi kenyamanan mereka saja... itu pilihan, iyo toh.

Kilas balik jamnas Jakarta...!!

Saat rencana awal peserta masih ketat ketir tidak yakin akan terlaksana karena adanya selisih pendapat mengenai lokasi penyelenggaraan yang semula di Jakarta atau Bogor saja.
Atau rencana di JM#3 awal di bulan Mei maka rencana JM#4 di awal bulan Agustus menjadi mundur di bulan September 2018 karena adanya event nasional di Jakarta. Walaupun diundur tetapi peminatnya bertambah semenjak dibuka pendaftaran jamnas kali ini dan sudah menembus lebih dari 1000 peserta. Dan saat menjelang penutupan pendaftaran sudah mencapai 1200 orang dan ini menjadi rekor terbanyak dari perhelatan jamnas sebelumnya.

Start dari tugu Monas menuju Gunung Bunder Bogor ini sudah tergoda suasana oleh banyaknya peserta yang mencapai 1200 peserta. Dan dihibur oleh tarian ondel-ondel sebagai seremonial pembukaan di garis start dan nantinya finis di Bogor untuk bike camp selama. 

Anda sedang membaca kisah klasik ini yang akan terus anda baca sampai selesai.

Baik, mari kita lanjutkan cerita ini dengan menambahkan detail lebih lanjut tentang pengalaman dan perjalanan selama acara Jamna
Start dari tugu Monas menuju Gunung Bunder, Bogor ini sudah tergoda suasana oleh banyaknya peserta yang mencapai 1200 orang. Dihibur oleh tarian ondel-ondel sebagai seremonial pembukaan di garis start, perjalanan kami dimulai dengan semangat yang membara. 

Setelah meninggalkan hiruk-pikuk Jakarta, kami mulai merasakan perubahan suasana saat memasuki wilayah Bogor. Udara terasa lebih sejuk dan segar, pohon-pohon tinggi menjulang memberikan naungan dari terik matahari. Setiap pedal yang kami kayuh membawa kami lebih dekat ke tujuan, menguatkan semangat untuk mencapai garis finish di Gunung Bunder.

Kehangatan Tenda Camp.

Saat tiba di tenda camp, kami disambut dengan pemandangan yang memukau. Tenda-tenda berderet rapi dengan nomor zona masing-masing, siap menampung para peserta. Suasana malam di Gunung Bunder terasa magis, dengan angin sepoi-sepoi yang membawa aroma hutan pinus. Kami segera mencari tenda kami berdasarkan nomor peserta dan mulai menata barang-barang.

Di luar tenda, suara dedaunan berbisik mengikuti irama angin malam, menciptakan musik alami yang menenangkan. Kami berkumpul di sekitar api unggun, berbagi cerita dan pengalaman selama perjalanan. Gelak tawa dan canda tawa menghangatkan malam yang dingin, mengukir kenangan yang tak terlupakan.

Hari Kedua: Eksplorasi Gunung Bunder.

Pagi hari di camp dimulai dengan senam pagi untuk menghangatkan tubuh. Setelah sarapan, kami memulai aktivitas hiking menjelajahi keindahan alam Gunung Bunder. Rute hiking membawa kami melewati air terjun kecil, sungai yang jernih, dan pemandangan alam yang memukau. Kami juga mengikuti berbagai kegiatan seperti lomba sepeda gunung dan permainan tradisional yang menambah keseruan acara.

Malam kedua diisi dengan pesta api unggun yang meriah. Kami menyaksikan pertunjukan musik akustik dan tarian tradisional yang memeriahkan suasana. Kebersamaan dan semangat persaudaraan semakin terasa kuat. Kami saling berbagi cerita tentang perjalanan, tantangan yang dihadapi, dan momen-momen lucu selama acara.

Hari ketiga diisi dengan kegiatan santai seperti senam pagi dan sarapan bersama. Setelah itu, kami melakukan upacara penutupan yang diiringi dengan penyerahan sertifikat dan medali bagi peserta. Momen ini menjadi puncak kebahagiaan, menandai berakhirnya acara Jamnas dengan penuh kenangan indah.

Saat perjalanan pulang, kami membawa pulang tidak hanya foto dan suvenir, tetapi juga kenangan dan persahabatan baru yang terjalin selama acara. Setiap kayuhan pedal, setiap tawa, dan setiap momen selama Jamnas menjadi bagian dari cerita yang akan terus dikenang.

Pesan Penutup

Pesan dari penulis: Jangan diingatkan... terlalu melebih-lebihkan kisah ini dan membanggakan diri walau sudah bisa sampai kesini...! Karena jalan besok pagi tidak bisa tertebak lagi akan kemana lagi.
Atau dari cuaca yang selalu hujan rintik dan mendinginkan raga ini di dalam tenda ini.

Saat man teman di dalam tenda ini sudah mulai nyenyak tidurnya dengan mimpi indahnya, sedangkan aku berharap dan ingin bisa tidur saja saat ini karena tidur itu biasa saja mengembalikan stamina dan pikiran ini. Tapi pikiran ini masih saja belum bisa melupakan di relung hati ini masih ada bayangan yang masih terbawa setengah sadar di tidurku ini.

Itu biasa saja...!! Tapi untuk yang kupikirkan yaitu jatuh cinta saat ini. Hanya untuk bisa tidur sesaat... itu saja. Dari Gunung Bunder, Bogor. Cuaca malam yang dingin berselimut kabut. Di dalam tenda kita bertiga tidur untuk saling bermimpi buat esok hari.

Selesai.
Penulis; iyink ws
Judul tulisan : FEDJO BUDAL JAMNAS FEDERAL #4 JOGJAKARTA.

Senin, 18 Maret 2019

JWC ON ARMY LOOK..

Jogja itu istimewa.

Jogja memang kotanya asyik dan bikin kangen untuk bersepeda apalagi kalau ke arah selatan di hibur hamparan birunya pantai dan ke Utara di suguhin tanjakan pegunungan yang sejuk seperti itu.

Sedangkan ke arah timur atau barat juga tak kalah menariknya di bangun berbagai tempat wisata dengan segala bau bau mak_nyus rasa kulinernya dan dalam memanjakan orang orang yang suka gowes kayak kita ini.


Di mulai saja kisahnya.

Saat pagi ini mencoba ikut tikum di kantor pos area 0km Jogja di tanggal 170319 .
Dan bersama para mak mak ini masih tetap ceria,asyik berkumpul untuk bersama sama gowes dengan kisah

_ Jwc on Army LooK _


Hari ini.

Kalau hujan semalaman kondisi ini masih sedikit turun hujan tapi mereka ini bisa ngumpul disini dan mereka mulai star di jam 07,30 dari alun alun Utara ,pasar Ngasem,Nagan,jl Sugeng Jeroni ke kiri arah pabrik gula Madukismo lalu ke arah timur menuju kampung Mataraman di ring road selatan.

Ikut hujannya.
Saya mencoba ikut menghanyutkan dari belakang dengan mereka ini walau ada saja yang membuat kagum saya dari niatan mereka ini .

Dan mereka  bersandar minggir untuk ngeyupp tetapi ada juga yang melaju terguyur hujan.

Atau mereka seperti ini....??
Ayo di gowes lagi,yuck !
Kapan lagi bisa merasakan hujan hujan seperti ini !!

Dan dari situ saya memahami tentang orang orang yang melakukan sesuatunya secara bersama sama yang dulunya mereka itu terasa takut hujan atau ewuh pakewuh dari ingat umurnya karena malu yang namanya kena air hujan kini ia mulai tetap gowes di lawan rasa malunya itu.....yess.


Ayo jangan takut.

Walau keberanian itu akan melunturkan riasan make up-nya tapi semangatnya bersepeda tetap jalan terus ....nah.

Tapi ......!!

Mulai yang saya rasakan itu menurutku sesuatu yang Wahhh !! luar biasa dari mereka ini demi menunjukkan kebersamaan tanpa beban rasa suka dukanya untuk saling memandang ke depan sana.
Demi sebuah asa cinta cintaan dengan hujan dan mantenan jwcnya mereka ini.

Terbawa suasana.

Saya terhanyut seperti mengalir begitu saja untuk membangun komunikasi dan mendengar kan kisah cerita komonitasnya.

Tak perlu ....!!

Dan aku tunjukkan menjadi peseepeda itu tidak takut hujan atau contoh contoh yang sudah di jalani itu menjadi sempurna tetapi menyempurnakan keceriaannya kebersamaan dan suka citanya itu penting setelah di tempat finish nanti..... Mak,itu saja.

Karena mereka ini kini menjadi seseorang yang penuh keberanian dan pantang menyerah bagai aliran itu mengalir seperti hari ini tanpa cas cisss yang penting berani selorohnya di saat itu terdengar pelan tapi pasti.


Dan lagi....!!

Tak perlu memahami kemampuan jarak mereka dan akan terbentuk dengan sendirinya karena faktor umur usianya yang beragam ini .
Walau sekedar ngumpul di saat ini untuk mencari makan pagi pagi seperti kali ini.

Tetapi waktu seperti ini yang di habiskan kebersamannya adalah dongeng mereka di saat pulang ke rumahnya nantinya bisa dan pernah ngumpul bareng dengan goweser Srikandi dari Jogja dan sekitarnya ini.


Akhirnya .

Terimakasih di ajak ikut serta dan makan makan di kampung Mataraman di Minggu pagi ini.
Dan di beri kesempatan untuk dapat bertemu kembali di event Jwc berikutnya yang penuh suka cita,ceria selalu dengan senyum ramah yang sama serta kenyamanan di rumah kalian Jwc Jogja.

Semoga segala yang terbaik saya  ucapkan dan mencintai kalian semua .

Seperti penulis ini mencintai setiap kisah bersepeda yang asyik dan syahdu semangatnya perjuangan Mak Mak seperti hari ini.

Salam dari Jogja.
Selesai.
@maret2019

Sabtu, 09 Maret 2019

PUNCAK SOSOK.

Cukup terkesan dari tempat ini yang semakin berkembang dan dapat dukungan dari para pelaku sepeda dan sokongan pejabat lingkungan di daerah ini.
Saat keindahan kini jadi kenangan yang unik karena letaknya yang tersembunyi di atas puncak gebang.
Tempat ini lagi ngehit,s dan wisata yang sangat cocok sebagai tempat refreshing melihat pemandangan dan kabut seperti di atas awan yang tergambarkan begitu indah.

Di tempat ini di sediakan tempat spot spot foto di pinggir jurang yang bisa menggambarkan keindahan puncak gunung Merapi dan malamnya bisa melihat kerlap kelipnya lampu yang menarik.
Sedangkan tempat ini tidak perlu membayar tiket masuk karena masih di anggap wisata baru dan silahkan menikmati keindahan alam pemandangan nan hijau nan asri yang di kelilingi berbagai bentuk perbukitan dengan udara yang sejuk dan masih segar.

Puncak sosok .....!!
Terletak di dusun Jambon RT 04 desa Bawuran kecamatan Pleret Bantul dengan luas lahan 1,8 hektar 
Di area ini bukan saja pemandangan alam tetapi juga ada pusat kuliner , panggung hiburan terbuka di sisi barat 
Setelah anda membeli berbagai kuliner yang di pilih maka setelah itu anda dapat memilih tempat untuk menunggu lenyapnya cahaya senja sore hari.

Dan kini tempat ini jadi favorit anak muda dan pesepeda karena di sini ada trek jalur downhill yang tersedia  sebagai pilihan Jondul yang menantang uji nyali dari pesukanya.
Ataupun tempat ini tidak jauh dari pusat kota jogjakarta karena dari kota ke selatan saja sudah di suguhin jalanan rata tetapi menjelang kelurahan _Bawuran di sisi selatan ada gang lalu masuk atau di belakang nya gang itu sudah menanjak yang asyik menuju wisata puncak gebang .....!!
Dan kita mau ke atas lagi dengan jalan tanah dan cor semen ini jalannya cukup ekstrim tanjakannya untuk sampai ke puncak sosok.

Dan akhirnya tanah adalah daratan tempat kita berpijak .
Tempat berpijak adalah tanah dengan butiran butiran debu di musim kemarau dan cipratan lumpur di musim penghujan.
Setidaknya ini dunia para pesepeda yang menemukan tempat bersandar  untuk kita saling bertemu dan bercanda ria .

Dan banyak orang merasa takut memulai apalagi menakutinya bila harus menuju tanjakan,malu kalau di tuntun karena semua itu akan terbalas oleh keindahan puncak sosok ini yang perlu di perjuangkan dengan caramu agar sampai di atas sana.
Tunjukkan keakuanmu kawan
Bonus nantinya ada di atas sana..!!
Menantimu.
Para bro and sister,s.
Cissss.....!!

Salam dari bukit sosok jogjakarta.

Selesai.

Minggu, 03 Maret 2019

TJAH MACHO SOK KEPO.

Bila sepedamu kau manjakan untuk berdamai dengan nafsu maka ujung ujungnya akan menginjak dan menjajah satu dengan lainnya.

Sopo sek kepo !!?
Para pelaku ;
_Kakak macho.
_Cah,s macho sok kepo.
_Senior sok kepoin orang.
_Mochi mochi cantik.

Sebenarnya awal mula bersepeda itu hanya alat olahraga maupun penyalur hoby semata justru sebagai alat moda yang lagi tren saat ini plusnya ramah lingkungan.

Kita bisa naik sepeda ke berbagai tempat seperti di pasar,warung sekitar rumah,cari pulsa di kios atau sebagai gowes tipis tipis ke kota sekitar yang menyenangkan namun juga hal yang melelahkan jiwa dan raga.

Apalagi naik sepeda motor itu juga lelah apalagi yang bermobil juga iya tho juga lemas...s.

Nah ...kalau di modif yang melelahkan itu jadi asyik agar bisa aman dan nyaman .

Misalnya kalau bersepeda bisa di naikkan angkutan mobil loading ,di naikkan bagasi bis,di naikkan kereta dan pesawat terbang tentu lebih Mahal pengeluarannya itu. ...tapi asyik.

Tapi kini....!!!
Katanya gowes itu plus ramah lingkungan itu di nodai oleh oknum pesepeda .....mungkin ia tidak suka ngopi.

Seperti untuk memulai bersepeda perlu kita raba yang kelihatan samar abu abu itu ada banyak hal yang terlintas di pikiran kita tentang sebuah rasa kekawatiran .

Jadi jika kakak ini ada ujian mungkin agar naik kelas tidak di anjurkan dulu naik tanjakan di Pathuk wonosari.

Foto_cah macho ya seperti ini.

Maka cukuplah sabar menjadi pelindung dari setiap rasa kekecewaan itu.
Sedangkan cah sok kepo itu memang senior nganu ....yaaa, kak !!.

Dan semoga kakak ini atas segala pilihan runinitas gowes tidak akan putus asa dan berhenti hanya karena sekelebatan angin tanjakan yang menyesatkan pikiran dan itu dari satu kata _macho_itu apa !!?

Macho Vs machi....!!
Mengulas kisah macho dan machi.
Dari apa yang terdengar tidak sesederhana yang mendengarnya....nah.
Lalu_Inilah sebuah kisah yang kembali di tulis dengan bahasa penulisnya  ini.

Berawal dari pertemuan di jalanan karo ngepit yang tidak penulis sangka menjadi serius seperti ini.

Di karenakan kakak ini tidak merasa nyaman dengan lingkungan yang ia datangin untuk gowes ke arah tanjakan Pathuk Wonosari dan ia mundur kembali ke Jogja untuk berkabung dengan goweser lainnya yang menuju arah Kalasan.

Di mulai kisahnya....!?
Dan sebelumnya untuk memulai ada sekumpulan bersepeda pitnik jogja nanjak ke kota Wonosari.

Dan ini bisa saja terjadi dan di alami oleh kita yang ingin berdamai dengan komonitasnya lainnya.

Itu semua selalu di temukan kata nganu_ bila tidak sabar dan legowo menerimanya apalagi tidak konsentrasi.
malah berakibat frustasi meninggalkan kegiatan bersepeda atau lainnya......duh.

Foto _kakak macho korban kepo hari ini.

Mulai...!!
Kakak ini awal mulanya beranjak ikut acara pitnik nanjak ke kota Wonosari dengan maksud baik untuk ikut Explorerer.

Dan di Jogja sendiri juga ada acara gowes bersamaan waktunya yaitu acara women machi.

Saat kakak ini ikut dalam barisan sepeda pitnik nanjak ia mendengar obrolan yang membentuk sebuah opini.

Seperti ini opini itu ; 
kalau ikut komonitasnya women machi itu yang cowok cowoknya yang ikut itu seperti ketemu bencong di perempatan bogem Kalasan.

Sedangkan.....!!
Yang macho macho itu kalau yang ikut nanjak ke arah Wonosari ini saja....wouww Mak jlepp.

Dan.......!!
Segala opini ini justru di ucapkan dan terbentuk oleh para senior kita ini yang notabene sebagai panutan goweser Jogja .

Dan kakak macho itu malah belok kiri......!!

Dengan alasan klasik kurang kuat nanjak dan kakak ini balik kiri tidak jadi gowes gabung di komunitas senior yang ikut pitnik itu.
Maka kakak ini berubah pikiran untuk ganti atribut sepeda.

Lalu....!!
Setelah ganti pakaian dari rumahnya itu kakak ini melanjutkan gowes untuk mengikuti acara women machi  di tanggal 24februari 2019 dengan route dari 0km Jogja menuju daerah Kalasan.

Di jalanan di acara ini memang tidak begitu nanjak tetapi penuh kelokan melewati jalan di Berbah sisi bandara udara adisucipto,persawahan lalu ke candi Sari dan finishing di kalasan.

Say hello......!!!
Saat dia menyusul barisan dan penulis masih di belakang menanti kalau ada trouble dari rantai sepeda,jok sedel kurang pas atau ngawasin kalau berhenti terkadang sok ngerem mendadak menjadi membahayakan para mama chiby machi macho ini .

Saat penulis bisa bertemu kakak ini ia sempat berkisah sebagian saja dari apa yang saya dengar 

Dan setelah ia menulis status curhatan di media serta berbagai sumber yang di dapat pembenaran kisah lalui maka kembali saya tulis ulang sebagai gambaran para pembaca blog ini.

Di lanjut kisahnya......!!
Setelah sampai mas macho ini di terima dalam barisan women ini ia di terima dengan penuh rasa paseduluran dan banyak teman di sini yang lebih mengerti sebenarnya gowes macho itu seperti apa !?

Foto _kebersamaan kakak kakak macho

Dan..... !!!.
Suatu saat mungkin bisa melobi ke perempatan bogem itu biar sang cah sok kepo itu merasakan sensasi gowes nanjak bareng bencong....pesan beberapa orang di sini.

Karena menurut kakak macho ini dari apapun sepedanya,komonitasnya,jenis kelaminnya dari tujuan kita bersepeda sama sama mencari sehat lahir bathin serta tambah saudara paseduluran.
Harapan dan ulasannya kepada cah senior yang sering kepoin goweser lainnya.

Tapi kok malah nganu !!?
Lalu mereka yang mendengar kisah macho machoan goweser itu saling menanggapi dengan berbagai conmentar.
Dan penulis mencoba mengambil comentar dari media sosial antara lain :

1.kalau seorang macho ya macho tidak feminim dan jantan di tanjakan seperti ini....kata cah senior kepo.

2.Tidak semua orang tidak akan menyukaimu kalau mereka Suka maka mereka ada di sini dan jika tidak maka mereka akan pergi dengan sendirinya ....biasanya gitu sih.

Foto _Sepenting Dlosorrr.....Bro

3.Jadi orang itu tidak sombong dan bisa memahami bahwa tidak semua orang pesepeda itu tidak sama kekuatannya pada saat gowes bareng.....nah itu kata orang bijak.

4.Macho itu nggak boleh pada ngeluh saat bersepeda sebab menjalani hidup itu lebih berat daripada tanjakan saat bersepeda.....kata paman macho.

5.Salam dlosor untuk paman macho disana yang merasa senior dan banyak jam terbangnya tapi kok kini jadi jepat utek,e dari cara berpikirnya ....kata paman guru.

6.Sebenarnya bagaimana mengkonsep tujuan bersepeda dari awalnya karena tujuan awal mengajak mencari tanjakan dan cara memotivasi dengan cara mengadu antar pelaku pesepeda itu tindakan tidak baik.
.....para senior lain yang mendengar lalu memberi opini.


Selesai saja kisah ini.

Pada akhirnya penulis hanya berharap segera di adakan atau ada pertemuan bagi mereka dari senior sok kepo itu yang merasa mengeluarkan opini itu.

Dan saling baikan lagi dalam kebersamaan yang di katakan bersepeda yang ramah lingkungan juga harus di tegakkan.

Dan pesan yang ingin penulis sampaikan.....!!!
Bukan saja ramah lingkungan tetapi juga ramah rasa,hati dan pengertian dengan pesepeda lainnya.

Karena setiap kegiatan itu punya cara dan wajar saja ada persaingan untuk membangun opini agar goweser lainnya tertarik ikut dan agar patut di ikuti para penyuka tanjakan seperti para jagoan kepo itu.

Tetapi  !!
Halalllkan saja dulluuu jalan tanjakanmu.
Awali dengan memberi motivasi yuniornya untuk berlatih agar terbiasa .
Sebelum kamu layak di panggil macho untuk kepoin orang.

Atau jangan jadi contoh para pesepeda pemula dan contoh sebutan model cah macho ,sok kepo_

Itu saja untuk kisah kali ini.

Selesai.
@cus2019.

Blog Edisi unggulan

Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.

Jogja' Folding Bike 2024. Untuk memperingati HUT RI kali ini kami memutuskan untuk merayakannya dengan cara yang berbeda dengan cara ber...