FEDJO BUDAL JAMNAS FEDERAL #4 JOGJAKARTA.
Saat tantangan dari halu_ku ini berhasilnya dari bagaimana mendeskripsikan dan pemikiran diri sendiri tanpa banyak basa-basi untuk mengeluarkan seluruh kemampuan bercerita.
Serta di selesaikan dengan keringat yang berharga mahal untuk masa kedepannya sebagai kenangan FEDJO BUDAL JAMNAS 4 FEDERAL itu saja.
Saat muncul pertama kalinya di pikiran saya tentang berkunjung dengan cara bersepeda di kota jakarta itu apa dan harus bagaimana !?
Dan sejatinya harus kamu nikmati dulu indahnya malam malam kota ini dengan sepedamu di tempat itu sungguh mengasyikkan.
Atau ini yang terlupa adalah sebuah hutang selagi ada yang terlewatkan ke titik nol kilometer itu....nah !?
Kenapa harus bersedih !!.
Kenapa harus bersedih !!.
Atau memang tidak di agendakan di setiap acara sebuah perjalanan foto foto di titik nol km....kok,yink !!
Dan memang hari itu sudah larut malam dan dalam keletihan itu telah menempuh jarak untuk lebih jauh lagi_ apalagi ...!!
Khan kamu sudah ....!!
Kamu sudah mulai star di hari ke 5 tanggal 7 September ini sudah menghabiskan waktu dari jam 08,30_21,45 mengelilingi kota Bogor dan kota Jakarta,kok masih sedih.......yink.
Di hari kelima kita menginap.....!!
Khan kamu sudah ....!!
Kamu sudah mulai star di hari ke 5 tanggal 7 September ini sudah menghabiskan waktu dari jam 08,30_21,45 mengelilingi kota Bogor dan kota Jakarta,kok masih sedih.......yink.
Di hari kelima kita menginap.....!!
Saat semua kamu butuhkan untuk bersegera foto keluarga jaran gandengan saat di rumah penginapan kakak kembar lemu di dekat istana Bogor.
Itu malah terasa usrek ngalor ngidul wae mencari dompet yang tertinggal di kamar mandi itu sebenarnya muk go guyonan, kui tenan...pora y ooo !!.
Emangge sak gletek gletek ninggalin dompet,sangune piro....kui.
Emangge sak gletek gletek ninggalin dompet,sangune piro....kui.
Apalagi sudah di neng nengi nganggo di tukoke nasi kuning,telor,tempe makanan sarapan pagi khas kota Bogor di pagi hari kok masih bersedih to......yink.
Apa masih luwe,,,,to !!
Lalu,.....!!
Apa masih luwe,,,,to !!
Lalu,.....!!
Melangkahi kota Bogor.
Lalu kita lanjutkan bareng menuju tugu Kujang sebagai aikon kota ini dan sekalian mengitari kawasan yang rimbun hijau oleh pepohonan nya.
Dan di pintu masuk di jaga oleh bapak tentara yang kuat tegak berdiri selama bertugas demi tugas negara .
Setelah ke taman sekitar sini kita keluar arah jalan tol dengan zigzag untuk menikmati udara pagi yang masih sepi tetapi saat siang hari terasa jalanan menjadi padat.
Seakan aku menjadi sedikit dableg karena keadaan jalanan seperti ini untuk kepot sana bisa jadi malah di kepot angkot yang berhenti mendadak.
Tapi tok terlihat ndek ndedek gemes malah dhadah dadah nek angkot.....!!.
Tapi tok terlihat ndek ndedek gemes malah dhadah dadah nek angkot.....!!.
Tapi tok dadak lewat jalur seperti ini ketemunya menjadi kita harus saling menunggu dari himpitan kendaraan dan merapatkan barisan lagi dan lagi.
Atau sambil godain mbak mbak abg yang buat gemes itu di dalam angkot atau yang terlihat semiwir kurang bahan seliweran ketok mulus pupu ne...tombo ngantuk.
Dan memasuki pertigaan arah taman mini kita terus menuju jalan.. tanjakan sebelahan tugu pancoran.
Saat itu saya berhenti sesaat di pinggir jalan......untuk memuaskan penglihatan karena patung itu terus mengacungkan tangannya pertanda patung itu merestui dan menyambut jalan ku menuju kota ini.
Tekan jakarta,Bro !!!?
Atau saat mengeluh perut ini lapar lagi terus kita mampir di warung nasi goreng di jalan...!!?.
Dari himpitan gedung gedung tinggi itu aku mencoba dan setelah itu kok rasanya ora elok jika di bandingkan di kampung dari seharga sepiring rp 29,000
tambah telor rp 5000 potongan daging rp 6000 dan teh manis 4000.
Kalau di kalkulasi bila makan seperti ini terus ora mlaku sepedanya ikih tapi sesekali terjebak harga mahal dan mencoba saat mengeluh ooo sek eneng di makan ndak ngeluh lapar.
Lalu .
Di lanjut menuju tanjakan kecil sudah sampai di sebuah patung di tengah jalan sudirman..bro.
Maka di patung pangsar Sudirman ini di jadikan obyek bidikan foto sesaat di udara senja menjelang malam hari.
Di saat lampu sepedaku dan lampu jalanan mulai menerangi langkah langkah perjalanan kali ini.
Saat pertama ketemu di pertigaan taman mini dari man_teman penjemput kita dari panitia jamnas telah cukup menemani dan ia menyarankan ke titik kumpul di mesjid istiqal.
Saat kita bernarsis ria di sekitar bunderan Hi ini kita kedatangan bapak bapak pengaman berseragam hijau itu mulai mengusik kita para gembel jalanan.
Tapi saat harus istirahat makan malam kita berpisah dari teman penjemput itu.
Dan setelah itu kita ke titik pemberhentian biasanya tikum para pesepeda di minggu pagi para pesepeda di kota ini yaitu di _ Bunderan Hotel Indonesia.
Hal itu menjadi penghibur saat bersedih......gitu,deh.
Saat kita bernarsis ria di sekitar bunderan Hi ini kita kedatangan bapak bapak pengaman berseragam hijau itu mulai mengusik kita para gembel jalanan.
Tapi saat kesopanan dan istimewanya cukup menyebut dari jogja saja ia malah mempersilahkan kita meneruskan menikmati udara dan lingkungan sekitar sini.
Lalu di waktu malam hari......duh bungah dan bisa lihat bangunan yang tinggi dan lebih sering dialami melihat ke atas.
Saat yang mengusiknya saya saat itu karena adanya jam malam maka kita harus bersegera menuju titik kumpul.
Apalagi kita juga sudah ngantuk melepas lelah malam ini.
Foto : Acara jamnas sempat masuk media koran setempat.
Foto : Acara jamnas sempat masuk media koran setempat.
Di acara jamnas 4 jakarta kali ini kumpul di masjid istiqall...!!
Menjadi puja puji bagiku bila sampai bisa di pelataran dan mandi di malam hari yang di haruskan ngantri dengan teman dari penjuru kota ini kumpul bareng untuk acara besok paginya !!
Tapi kok ngak dingin saat mulai mandi dan bersuci ..!!
Bulan September 2018 jam 06,00 masih terlihat mereka para peserta jamnas masih saja merangkai sepedanya.
Dan ....!!.
Tapi kok ngak dingin saat mulai mandi dan bersuci ..!!
Dan untuk bersholawat di serambi mesjid ini .
Atau terlihat dengan berbagai ornamen dan ada bangunan garis shop sholat seakan bangunan itu terbuka ke langit.
Atau terlihat tugu _monas yang di pucuknya terlihat sinar emasnya menghiasi pemandangan dari dalam mesjid istiqal ini.
Sampailah di ruangan utama itu aku sempat berjamaah sholat subuh bersama di pagi itu.
Saat malam malam juga malam itu badan juga terasa letih ini juga seperti di selimuti selimut dan berlandaskan matras membuat tubuh ini mengurai pelemasan untuk bisa gowes besok paginya.
Pagi harinya.....!!.
Pagi harinya.....!!.
Bulan September 2018 jam 06,00 masih terlihat mereka para peserta jamnas masih saja merangkai sepedanya.
Dan cah federal jogja.
Dari semenjak kemaren bertolak dari jogja ke jakarta ini dengan moda bus pariwisata.
Bus warna hitam jenis jb 2 super high decker ini terbilang cukup canggih karena pemakaian sendiri baru satu tahun sebagai sarana tranportasi khusus untuk barisan Fedjo piknik ke jakarta kali ini.
Seakan menambah barisan para pesepeda yang lebih dulu sampai di kota Jakarta ini.
Saya menjadi bagian di acara kali ini juga semakin kesini peserta dari jogja sendiri semakin lebih banyak dari jamnas sebelumnya.
Hal ini menjadi kita saling menyatu dalam satu penyebutan baru yaitu ;
Saat .....!!
Anda sedang membaca kisah klasik ini yang akan terus anda baca sampai selesai.
FEDJO BUDAL JAMNAS 4 FEDERAL JAKARTA.
Selanjutnya seperti biasa di adakan acara samu_lan antara kita untuk lebih menyeriusi keadaan kita.
Saat berkumpul dalam bentuk bunderan kebersamaan dan sekedar menyusun strategi serta berdoa agar semua menjadi mudah,aman dan lancar sak kabeh ...amien.
Saat .....!!
Dari mesjid istiqal istilah ke tugu monas terlihat kebersamaan fedjo dan peserta lainnya menumpuk di sini yang berjumlah 1200 peserta jamnas berkumpul di satu titik.
Dan ini seakan menjadi hiburan penyuka sepedaan federal dan kita juga terhibur oleh sambutan tarian ondel ondel yang ngak ngondek...hehehe.
Di saat yang mulai loading di acara jamnas ini dari awal dari perjalanan beberapa kilo itu.
Juga wujud agar bisa menggembirakan suasana acara jamnas itu saja.
Dan kalau hanya masalah ideologis serta kesenangan mereka yang merasa dan semata semata demi kenyamanan mereka saja....itu pilihan ,Iyo toh.
Saat rencana awal peserta masih ketat ketir tidak yakin akan terlaksana karena adanya selisih pendapat mengenai lokasi penyelenggaraan yang semula di Jakarta atau Bogor saja.
Atau rencana di jm#3 awal di bulan Mei maka rencana jm#4 di awal bulan Agustus menjadi mundur di bulan September 2018 karena adanya event nasional di Jakarta.
Walaupun di undur tetapi peminatnya bertambah semenjak di buka pendaftaran jamnas kali ini dan sudah menembus lebih dari 1000 peserta.
Dan saat menjelang penutupan pendaftaran sudah mencapai 1200 orang dan ini menjadi _Rekor terbanyak dari perhelatan jamnas jnas sebelumnya .
Di mulai....!!.
Star dari tugu Monas menuju gunung bunder Bogor ini sudah tergoda suasana oleh banyaknya peserta yang mencapai 1200 peserta.
Dan di hibur oleh tarian ondel ondel sebagai seremonial pembukaan di garis star dan nantinya finis di Bogor untuk bike camp selama 3 hari lamanya.
Route acara jamnas#4 Jakarta.
1.star tugu Monas di jam 07,30 _mabes polri,jl Prapanca,jl Simatupang,persimpangan Antasari dan Aksa raya.
2.pit stop etape satu 27 km di jam 08.30 _city market pondok cabe,lapangan terbang pondok cabe,Universitas terbuka.
3.fading zone arc Parung.
4.pit stop 2 mesjid Mtbfi di Bogor 24 km di jam 11,30 di etape 2.
5.loading zone 3 Ranca bangun Bogor.
6.pit stop 3 bumi luhur Bogor 24 km di jam 15,00 di etape 3.
7.finish jam 16.45 untuk registrasi masuk ke bike camp gunung bunder kota Bogor.
Dan acara di tenda camp di sana sudah di siapkan tenda tenda dengan nomer zona yang masing masing yang terisi 3 _4 orang di dalamnya.
Atau saat aku sudah sampai di lokasi itu langsung masuk tenda berdasarkan nomer peserta.
Dan mencoba menghangatkan atau menyatakan diri sambil mengingat ingat bayangan sesuatu yang bisa di ingat agar kisah kisah itu tidak kebur kangen dari angin kencang yang nakal dan bisa di urai satu persatu bila ada yang kisah aneh anehnya yang banget lucu dan gokil abis.
Foto lokasi jamnas jakarta.
Ada pohon pinus_an terurai dan terjurai tinggi keatas mulai terdengar saling berbisik srak,Shrek mengalunkan musik mengikuti suara angin malam ini di jam 18,00 waktu ku hadapin dengan senyuman.
Atau saat ke kamar mandi untuk membasuh badan ini juga tersedia lima pintu menambah suasana semakin kita nikmati ala ala anak Pramuka .... gitu,lho.
Dan ini sambil melirik tangannya untuk meremas kakiku dengan hot cream bergantian yang masih terkendala mendasar uratnya ini karena berjarak bersepeda ini begitu jauh nya bersepeda.
Apalagi selama 7 hari untuk bisa bisanya sampai pinggiran kota Bogor.
Lalu seperti ini nasibku muk mulanya keanehan keinginan ngen ngen sek aneh aneh.
Saiki isone sambat dewe karo Brebes mili air mataku ora percaya.....duh.
Aku pun merasa puas dan bahagia saat ini....ya saat ini !?
Saat hari berputar seperti roda kehidupan .....!
Seperti kayuhanku dari 24 jam menurut perhitungan manusia atas kehendak Tujuan_Nya.
Semuanya agar bisa berkumpul dengan para senior pesepeda seperti foto di bawah ini adalah bonus yang syahdu untuk saling tegur sapa dan berbagi kangen ini menjadi bonus di pagi hari di saat itu.
Jangan di ingatkan ........!
Terlalu melebih lebihkan kisah ini dan membanggakan diri walau sudah bisa sampai kesini ........!
Karena jalan besok pagi tidak bisa tertebak lagi akan kemana lagi.
Atau dari cuaca yang selalu hujan rintik dan mendinginkan raga ini di dalam tenda ini.
Man teman di dalam tenda ini sudah mulai nyenyak tidurnya dengan mimpi indahnya.
Sedangkan aku berharap dan ingin bisa tidur saja saat ini karena tidur itu biasa saja mengembalikan stamina dan pikiran ini.
Tapi pikiran ini masih saja belum bisa melupakan di relung hati ini masih ada bayangan yang masih terbawa setengah sadar di tidurku ini.
Itu biasa saja ....!!
Tapi untuk yang ku pikirkan yaitu jatuh cinta saat ini.
Hanya untuk bisa tidur sesaat .....itu saja.
Cuaca malam yang dingin berselimut kabut.
Di dalam tenda kita bertiga tidur untuk saling bermimpi buat esok hari.
Saat tantangan dari halu_ku ini berhasilnya dari bagaimana mendeskripsikan banyak kata-kata itu dengan pemikiran diri sendiri tanpa banyak basa-basi untuk mengeluarkan seluruh kemampuan bercerita lalu di selesaikan dengan keringat yang berharga mahal untuk masa depan sebagai kenangan saja.
Saat pertama kali muncul di pikiran saya tentang berkunjung dengan cara bersepeda ke kota Jakarta.
Hal itu mau apa dan harus bagaimana?!
Dan sejatinya kita ini harus menikmati dulu indahnya malam-malam kota ini dengan sepeda federal di tempat itu.
Atau ini yang terlupakan oleh saya adalah sebuah hutang belum kesampaian selagi ada yang terlewatkan ke titik nol kilometer jakarta itu... nah?!
Kenapa harus bersedih?!
Atau memang tidak diagendakan di setiap acara perjalanan foto-foto di titik nol km.
Dan memang hari itu sudah larut malam dalam keletihanku menempuh jarak yang lebih jauh lagi , apalagi...!!
Kita ini sudah mulai star gowes di hari ke- 5 pada tanggal 7 September ini sudah bisa bisanya menghabiskan waktu dari jam 08:30 - 21:45 waktu setempat mengelilingi kota Bogor lalu ke kota Jakarta,kok merasa masih sedih... to,yink.
Di hari kelima kita menginap...!!
Saat semua yang kita butuhkan untuk bersegera sampai dan foto keluarga jaran gandengan di sebuah rumah penginapan milik kakak kembar lemu di dekat istana Bogor.
Dan hal itu malah terasa ada yang usrek ngalor ngidul wae untuk mencari dompet yang tertinggal di kamar mandi dan itu sebenarnya muk go guyonan, kui tenan... pora yo oo!!
Emang kakak itu sak gletek-gletek ninggalin dompet, sangune piro... kui apalagi sudah di belikan dan di neng nengi nganggo di tukoke nasi kuning, telur, tempe khas kota Bogor sudah di hidangkan di pagi hari kok masih bersedih to.....kak,lalu ia menjawab masih saja luwe, kak !!
Lalu kita lanjutkan FEDERAL JOGJA IKUT JAMNAS 4 JAKARTA menuju tugu Kujang sebagai ikon kota Bogor ini dan sekalian mengitari kawasan yang rimbun hijau oleh pepohonan kebon raya Bogor.
Di pintu masuk kebon raya Bogor di jaga oleh bapak tentara yang kuat dan tegak berdiri selama bertugas demi tugas negara.
Setelah ke taman sekitar sini, kita keluar arah jalan tol dengan bersepeda zig-zag untuk menikmati udara pagi yang masih segar dan kondisi masih sepi tetapi saat siang hari terasa jalanan berubah menjadi padat merayap dari segala penjuru saling seliweran sana sini.
Seakan aku menjadi sedikit dableg karena keadaan jalanan seperti ini untuk kepot sana sini jadi malah di kepot angkot yang berhenti mendadak.....tapi untung selamat maju jalan.
Tapi tok terlihat ndedek gemes malah mulai mengangkat dadah-dadah dari dalam angkot...!!
La kok dadak lewat jalur seperti ini ketemunya menjadi kita harus saling menunggu dari himpitan kendaraan dan merapatkan barisan lagi dan lagi.
Atau sambil godain mbak-mbak ABG yang buat aku gemes itu di dalam angkot atau yang terlihat gaun semir_wir karena kurang bahan yang mulai seliweran yang akan masuk sekolah pagi hari itu kok ketok mulus !? ...hal ini buat tombo ngantuk.
Dan memasuki pertigaan arah Taman mini itu kita terus menuju jalan... tanjakan sebelahan tugu Pancoran di saat itu saya berhenti sesaat di pinggir jalan ...... untuk memuaskan penglihatan karena patung itu terus mengacungkan tangannya pertanda patung itu merestui dan menyambut jalanku menuju kota ini.....le gowes wes tekan Jakarta, Bro!!!
Atau saat mengeluh perut ini mulai ngajak bercanda dengan cara tak seharusnya dan kita mampir di warung nasi goreng di jalan ...!!?
Dari himpitan gedung-gedung tinggi itu aku mencoba dan setelah itu kok rasanya ora elok jika dibandingkan di kampung dari seharga sepiring Rp 29,000 tambah telur Rp 5,000 potongan daging Rp 6,000 dan teh manis Rp 4,000 hal ini kalau dikalkulasi bila makan seperti ini terus ora melakukan naik sepeda.
Tapi sesekali terjebak harga mahal dari menu kuliner saat masuk kota ini dan mencoba saat mengeluh ooo sek eneng di makan wae ndak ngeluh lapar....malah ambruk awakmu,yink !!.
Dilanjut menuju tanjakan kecil sudah sampai di sebuah patung di tengah jalan Sudirman... Mas bro. Maka di patung Pang_sar Sudirman ini dijadikan obyek untuk berhenti sesaat lalu mulai ada bidikan foto sesaat di suasana senja menjelang malam hari.
Saat lampu sepedaku dan lampu jalanan mulai menerangi langkah-langkah perjalanan kali ini lalu untuk pertama ketemu di pertigaan taman mini dari man-teman penjemput kita dari panitia jamnas telah cukup menemani dan ia menyarankan untuk menuju ke titik kumpul di Masjid Istiqlal.
Tapi saat harus istirahat dulu untuk makan malam kita berpisah dari teman penjemput itu.
Dan setelah itu kita ke titik pemberhentian untuk istirahat tidur malam di masjid Istiqlal Jakarta ini.
Tapi Masih teringat tadi sempat mampir di tempat kumpulnya di minggu pagi para pesepeda di kota ini yaitu di Bunderan Hotel Indonesia.
Hal itu menjadi penghibur saat bersedih... gitu, deh. Saat kita bernarsis ria di sekitar Bunderan HI ini kita kedatangan bapak-bapak pengaman berseragam hijau itu mulai mengusik kita para gembel jalanan. Tapi saat kesopanan dan istimewanya cukup menyebut dari Jogja saja, ia malah mempersilahkan kita meneruskan menikmati udara dan lingkungan sekitar sini.
Lalu di waktu malam hari... duh bungah dan bangunannya ini tinggi dan lebih sering dialami melihat ke atas. Saat yang mengusiknya saya saat itu karena adanya jam malam maka kita harus bersegera menuju titik kumpul. Apalagi kita juga sudah ngantuk melepas lelah malam ini.
Di acara jamnas 4 Jakarta kali ini kumpul di Masjid Istiqlal...!! Menjadi puja puji bagiku bila sampai bisa di pelataran dan mandi di malam hari yang diharuskan ngantri dengan teman dari penjuru kota ini kumpul bareng untuk acara besok paginya!! Tapi kok gak dingin saat mulai mandi dan bersuci..!! Dan untuk bersholawat di serambi masjid ini. Atau terlihat dengan berbagai ornamen dan ada bangunan garis shaf sholat seakan bangunan itu terbuka ke langit. Atau terlihat tugu Monas yang di pucuknya terlihat sinar emasnya menghiasi pemandangan dari dalam Masjid Istiqlal ini. Sampailah di ruangan utama itu aku sempat berjamaah sholat subuh bersama di pagi itu.
Saat malam-malam juga malam itu badan juga terasa letih ini juga seperti diselimuti selimut dan berlandaskan matras membuat tubuh ini mengurai pelemasan untuk bisa gowes besok paginya.
Pagi harinya...!!
September 2018 jam 06:00 masih terlihat mereka para peserta jamnas masih saja merangkai sepedanya. Dan cah Federal Jogja. Dari semenjak kemarin bertolak dari Jogja ke Jakarta ini dengan moda bus pariwisata. Bus warna hitam jenis JB 2 super high decker ini terbilang cukup canggih karena pemakaian sendiri baru satu tahun sebagai sarana transportasi khusus untuk barisan Fedjo piknik ke Jakarta kali ini. Seakan menambah barisan para pesepeda yang lebih dulu sampai di kota Jakarta ini.
Saya menjadi bagian di acara kali ini juga semakin kesini peserta dari Jogja sendiri semakin lebih banyak dari jamnas sebelumnya.
Selanjutnya seperti biasa diadakan acara samu_lan istilahnya antara kita untuk lebih menyeriusi keadaan kita. Saat berkumpul dalam bentuk bunderan kebersamaan dan sekedar menyusun strategi serta berdoa agar semua menjadi mudah, aman dan lancar sak kabeh... amien.
Dari Masjid Istiqlal istilah ke tugu Monas terlihat kebersamaan fedjo dan peserta lainnya menumpuk di sini yang berjumlah 1200 peserta jamnas berkumpul di satu titik. Dan ini seakan menjadi hiburan penyuka sepedaan federal dan kita juga terhibur oleh sambutan tarian ondel-ondel yang gak ngondek... hehehe. Di saat yang mulai loading di acara jamnas ini dari awal dari perjalanan beberapa kilo itu. Juga wujud agar bisa menggembirakan suasana acara jamnas itu saja. Dan kalau hanya masalah ideologis serta kesenangan mereka yang merasa dan semata-mata demi kenyamanan mereka saja... itu pilihan, iyo toh.
Kilas balik jamnas Jakarta...!!
Saat rencana awal peserta masih ketat ketir tidak yakin akan terlaksana karena adanya selisih pendapat mengenai lokasi penyelenggaraan yang semula di Jakarta atau Bogor saja.
Atau rencana di JM#3 awal di bulan Mei maka rencana JM#4 di awal bulan Agustus menjadi mundur di bulan September 2018 karena adanya event nasional di Jakarta. Walaupun diundur tetapi peminatnya bertambah semenjak dibuka pendaftaran jamnas kali ini dan sudah menembus lebih dari 1000 peserta. Dan saat menjelang penutupan pendaftaran sudah mencapai 1200 orang dan ini menjadi rekor terbanyak dari perhelatan jamnas sebelumnya.
Start dari tugu Monas menuju Gunung Bunder Bogor ini sudah tergoda suasana oleh banyaknya peserta yang mencapai 1200 peserta. Dan dihibur oleh tarian ondel-ondel sebagai seremonial pembukaan di garis start dan nantinya finis di Bogor untuk bike camp selama.
Baik, mari kita lanjutkan cerita ini dengan menambahkan detail lebih lanjut tentang pengalaman dan perjalanan selama acara Jamna
Start dari tugu Monas menuju Gunung Bunder, Bogor ini sudah tergoda suasana oleh banyaknya peserta yang mencapai 1200 orang. Dihibur oleh tarian ondel-ondel sebagai seremonial pembukaan di garis start, perjalanan kami dimulai dengan semangat yang membara.
Setelah meninggalkan hiruk-pikuk Jakarta, kami mulai merasakan perubahan suasana saat memasuki wilayah Bogor. Udara terasa lebih sejuk dan segar, pohon-pohon tinggi menjulang memberikan naungan dari terik matahari. Setiap pedal yang kami kayuh membawa kami lebih dekat ke tujuan, menguatkan semangat untuk mencapai garis finish di Gunung Bunder.
Kehangatan Tenda Camp.
Saat tiba di tenda camp, kami disambut dengan pemandangan yang memukau. Tenda-tenda berderet rapi dengan nomor zona masing-masing, siap menampung para peserta. Suasana malam di Gunung Bunder terasa magis, dengan angin sepoi-sepoi yang membawa aroma hutan pinus. Kami segera mencari tenda kami berdasarkan nomor peserta dan mulai menata barang-barang.
Di luar tenda, suara dedaunan berbisik mengikuti irama angin malam, menciptakan musik alami yang menenangkan. Kami berkumpul di sekitar api unggun, berbagi cerita dan pengalaman selama perjalanan. Gelak tawa dan canda tawa menghangatkan malam yang dingin, mengukir kenangan yang tak terlupakan.
Hari Kedua: Eksplorasi Gunung Bunder.
Pagi hari di camp dimulai dengan senam pagi untuk menghangatkan tubuh. Setelah sarapan, kami memulai aktivitas hiking menjelajahi keindahan alam Gunung Bunder. Rute hiking membawa kami melewati air terjun kecil, sungai yang jernih, dan pemandangan alam yang memukau. Kami juga mengikuti berbagai kegiatan seperti lomba sepeda gunung dan permainan tradisional yang menambah keseruan acara.
Malam kedua diisi dengan pesta api unggun yang meriah. Kami menyaksikan pertunjukan musik akustik dan tarian tradisional yang memeriahkan suasana. Kebersamaan dan semangat persaudaraan semakin terasa kuat. Kami saling berbagi cerita tentang perjalanan, tantangan yang dihadapi, dan momen-momen lucu selama acara.
Hari ketiga diisi dengan kegiatan santai seperti senam pagi dan sarapan bersama. Setelah itu, kami melakukan upacara penutupan yang diiringi dengan penyerahan sertifikat dan medali bagi peserta. Momen ini menjadi puncak kebahagiaan, menandai berakhirnya acara Jamnas dengan penuh kenangan indah.
Saat perjalanan pulang, kami membawa pulang tidak hanya foto dan suvenir, tetapi juga kenangan dan persahabatan baru yang terjalin selama acara. Setiap kayuhan pedal, setiap tawa, dan setiap momen selama Jamnas menjadi bagian dari cerita yang akan terus dikenang.
Pesan Penutup
Pesan dari penulis: Jangan diingatkan... terlalu melebih-lebihkan kisah ini dan membanggakan diri walau sudah bisa sampai kesini...! Karena jalan besok pagi tidak bisa tertebak lagi akan kemana lagi.
Atau dari cuaca yang selalu hujan rintik dan mendinginkan raga ini di dalam tenda ini.
Saat man teman di dalam tenda ini sudah mulai nyenyak tidurnya dengan mimpi indahnya, sedangkan aku berharap dan ingin bisa tidur saja saat ini karena tidur itu biasa saja mengembalikan stamina dan pikiran ini. Tapi pikiran ini masih saja belum bisa melupakan di relung hati ini masih ada bayangan yang masih terbawa setengah sadar di tidurku ini.
Itu biasa saja...!! Tapi untuk yang kupikirkan yaitu jatuh cinta saat ini. Hanya untuk bisa tidur sesaat... itu saja. Dari Gunung Bunder, Bogor. Cuaca malam yang dingin berselimut kabut. Di dalam tenda kita bertiga tidur untuk saling bermimpi buat esok hari.
Selesai.
Penulis; iyink ws
Judul tulisan : FEDJO BUDAL JAMNAS FEDERAL #4 JOGJAKARTA.