Bagaimana cara saya menghadapi bulan Ramadan tahun ini !?
Saya kali ini akan berbagi cerita soal ber_sepeda berdasarkan pengalaman dari 12 judul cerita di Ramadan tahun lalu sekaligus bisa flashback masa lalu di bulan suci.
Di saat itu seperti kaca bisa terlihat bayangan nyata dalam memperkaya wawasan pengalaman.
.......lalu inilah judul tulisan kali ini Ramadhan 2024 mau apa !?.
Berkah Ramadhan 2024 secara fisik, spiritual dan inspirasi dalam cara pandang umat pesepeda.
Gaspol Romadhon 2024.
Saya akan berbagi pemikiran tentang....!?
Setidaknya ramadhan 2024 akan segera tiba sayang kalau di lewatkan kesempatan untuk bisa mendapatkan yang terbaik tanpa kenangan yang religius.
Selama bulan suci nanti bisa kamu pilih menurut versi kamu atau mau join ke komunitas sepeda mana?.
Foto ; 12 inspirasi cerita Ramadhan tahun lalu.
Apalagi yang telah kamu kenal komunitasnya agar niat itu di jalani dengan tumak_ninah,nyaman dan setelah ada pengalaman tahun lalu sekaligus bisa menjadi pembelajaran dari..... namanya kejujuran,kepedulian, kebersamaan,hingga ketahanan dalam menjalankan petualangan sepedanya itu semakin berkah memberkati orang yang ada di sekeliling nya.
Silahkan kalau mau gabung dari kebiasaan gowes ramadhan yang ada seperti tahun lalu .
1.Seperti komunitas sepeda lipat ada gowes sore hari ke pantai Depok Parangtritis Bantul.
2.Seperti komunitas jc2 ada gowes amal takjil dan gowes malam sampai menjelang buka sahur.
3.Seperti sepeda federal sering ke TPR Kaliurang.
4.Seperti sepeda road bike menjelang buka puasa ada gowes ngabuburit.
5.Atau memecah jalan dengan gowes garis imajiner dari pantai Depok ke Kaliurang yang di lakukan saat sore sampai menjelang buka sahur ada cerita klasik yang seru untuk di lanjutkan di episode ke dua nantinya itu seperti bangun dari mimpi yang menyeramkan.
Dan komunitas sepeda lainnya juga nggak pernah ketinggalan juga memberikan kontribusi mem_berkah i bagi sesama pesepeda dan biasanya kumpul di titik nol dan tugu Jogja sebagai titik awal ketemunya.
Saat berbagai inspirasi ini adalah nikmat buat sesama umat sepeda yang mau merayakan Ramadan yang penuh berkah dan bagaimana keindahan saat itu merasuk seperti angin ada keindahan alam raya agar tergambar itu bisa menginspirasi sesama pesepeda lainnya ikut berkabung....... Jangan lelah berbuat kebaikan mas bro !?.
Karena saat bersamamu.....kita bisa berbagi ceritera ,canda tawa ,saling mendukung dalam hubungan komunikasi semakin dekat.
Toh itu semua demi untuk bisa menjalani secara khidmat, bijaksana dalam perjalanan menjadi lebih baik lagi.
Bahkan cerita itu bisa saja bercerita tentang kejujuran, kepedulian, kebersamaan, petualangan dan bertahan bukan saat lapar dan haus saja tetapi soal berkah Ramadhan di dapatkan sebenar benarnya.
Gowes Ramadan bisa menjadikan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat saat di bulan suci.
Beberapa tip yang saya bagikan ini hanya soal berbagi waktu dan kesehatan.
Ramadan segera tiba..... Saya sangat bersemangat untuk menjalani dengan kegiatan gowes sebagai bagian pengalaman secara spiritual dan kebugaran fisik.
Selain itu juga ingin mengajak pembaca di sini Untuk memanfaatkan momen ini dalam meningkatkan kebugaran Fisik dan spiritual melalui kegiatan bersepeda saat Romadhon.
Penulis berharap semoga kamu semua semakin ter motivasi untuk tetap bersepeda dalam perubahan waktu ......!!
Jadi......mari kita sambut bulan Ramadhan 2024 ini dengan semangat bersepeda yang penuh berkah, kepedulian dan makna religius yang serius di jalani dengan...lilla Ita Allla berkah Ramadhan di raih yang sejati dan di lakukan bersama teman se_hati itu saja.
Dan kamu.... !?
Dalam menjalani jangan ngantuk-ngantuk emang jam-jam tidur malam sih tapi jangan sampai ngantuk gimana ya gitu !?
Kayaknya cuman mimpi buat kamu ya bagi kaum ngantuk ..an !!
Tapi enggak yang satu ini nih lebih kacau lagi dari anak muda lainnya.
Tak lepas itu semua soal waktu menjaga kesehatan dan bagaimana makan minum karena saat itu berpuasa.
Sekedar lelucon
ee,......om
Emang Ramadhan mau kemana yink !?
Ya..... ?!
Berburu takjil, sholat taraweh, tadarusan dan itikaf malam di masjid lalu subuhan .....om !!
..,....om
Duh terus waktu tidur kapan ...yink !?
Apalagi koe cah kepomo nek ora makan iso lemes ora bergairah ngepit !?
Yink.....!?
...... Siap, jadi to ini makan siang nya.
......om !?
Lha kaya e puasa kok jam makan siang makan yink !
.....Yink
Ora Poso ijih ini celengan Poso tahun kemaren sih turah
.,..............l
.om
Semprul koe yink !!!
Selanjutnya dalam kisah .....!?
Sedangkan untuk memilih rute disesuaikan dengan kemampuan kondisi tubuh fisik dan cuaca di bulan depan yang masih diprediksi.
Pengaturan waktu ini hanya merubah jadwal aktivitas bersepeda karena biasanya di malam hari itu sepi dan gelap.
Hal ini memberikan pengalaman yang menentramkan buat pelakunya maka perlu adanya asupan yang baik dan katanya makanan yang cocok untuk dikonsumsi malam hari adalah pisang apel jeruk setelah itu baru energi untuk menjaga agar kuat Selama perjalanan Gowes.
Tak lupa menyediakan air putih yang cukup agar tetap terhidrasi tubuh selama aktivitas.
Tantangan gowes malam hari.
Malam hari jeleknya dilihat dari udara lebih dingin suasana sepi namun resiko itu ada apabila kurang pencahayaan sepeda dan cuaca yang tidak mendukung bahkan bisa saja mengganggu orang lain saat mereka Istirahat di malam hari.
Menghadapi Ramadan tahun ini.
Bagaimana saya harus gaspol ngaspal Romadhon dengan penuh semangat meskipun puasa tujuan guest religi di waktu malam hari terakhir bulan itu.
Bahkan Saya sempat peduli bagi dengan sesama untuk memberikan nasi bungkus dengan modal sepeda kepada orang-orang yang kota Jogja ini.
Kisah-kisah itu mengharukan di mana Saya tidak saja berjuang untuk meningkatkan ibadah secara fisik melalui olahraga bersepeda tetapi juga secara spiritual dengan peduli sesama.
Hal inilah sebagai gambaran Ramadan tahun lalu maka pembaca di sini bisa Pak sendiri mau apa di Ramadan tahun depan R24 !?.
Kisah-kisah akan menjadi ini akan menjadi moment yang penuh makna bagi sesama.
Maksud dan tujuan tulisan kali ini sekedar mengembangkan diri dan refleksi secara pribadi.
Di atas adalah tulisan untuk mengajak merenung diri sendiri dan memahami lebih dalam tentang tujuan hidup dan kelemahan diri sendiri.
Lalu bagaimana meningkatkan diri menjadi Insan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Karena dengan bertakwa akan memiliki perkembangan dan kepuasan diri dalam membongkar potensi tersembunyi dalam diri kita masing-masing.
Setidaknya.
Inilah potensi dari bahasa penulisnya sebagai bentuk identitas diri dan setidaknya dicontohkan lewat tulisan kali ini.
Seperti halnya saat kita lahir kita mengenal bahasa ibu kalau diajarkan apa itu agama dan setelah dewasa mulai mempelajari dari keluarganya.
Lalu inilah sisi lain dari seorang anak manusia yang masih terus bandel bersepeda kan jadi dirinya Apa itu sepeda Apa itu agama dan gaya bahasanya yang jelimet tutur kata melalui sebuah tulisan.
Sebenarnya apa bahasanya yang patut digunakan apakah bahasa agama bahasa ibu atau bahasa teman-temannya sebagai bahasa cah ngepit.
Bahkan ia lupa Kapan ia mulai suka bersepeda dan kapan lagi berhenti bersepeda.
Sehingga pola-pola itu berkembang membentuk jati dirinya cara pandangnya tentang bersepeda itu juga masih tetap *nga_nu *.
Gowes malam hari.
Mungkin penulis ini merasa nga_nu untuk diberi kebebasan cara terbuka dan tertutup.
Ada hal-hal ikatan batin karena soal agama bahasa ibu adalah ajaran dari keluarga.
Dan soal minat lingkungan juga memperhatikan etika untuk tetap memilih bersepeda ataupun saat sepeda terkadang harus menulis ketikan sosial kultural yang tidak ada yang bisa memperbandingkan saya dengan orang lain dalam saya bertutur kata Maka itulah keunikan saya seperti apa !?.
Toh penggambaran ini dikeluarkan secara emosi Seperti ini oleh penulisnya.
Tetapi di sini yang menarik dalam memaknai saya sendiri mengapa sampai detik ini masih tetap di kegiatan bersepeda itu saja adalah perbuatan dosa terbesar saya.
Sebenarnya tulisan ini di tuju untuk pembaca bertujuan melihat gambaran masa lalu saat Ramadan tiba mau apa sih !?
Serta bagi penulisnya tujuannya mencapai titik balik terbaik dari beberapa tulisan sebelumnya dalam rentang tahun tahun lalu dan menjelang akan ancang-ancang mau menulis apalagi di masa Romadhon 2024 nantinya juga penulis membutuhkan waktu ?.
Tip saat gowes malam hari.
Inilah Saran saya yang perlu di siapkan saat gowes malam hari :
1. Pastikan lampu depan belakang sepeda itu kondisi terang.
2. Gunakan helm untuk melindungi kepala dan pakaian yang cerah agar terlihat oleh pengendara lainnya.
3. Hindari Jalan blusukan yang gelap dan berbahaya lalu pilih jalan yang aman terang.
4. Jalan mudah dikenal atau setidaknya ada leader yang mengenal rute tersebut.
5. Pastikan tubuh cukup Makan , suplemen energi dan air agar terhindar dari terhidrasi tubuh.
6. Perhatikan kondisi fisik atau rasa ketakutan kegelapan dan Jangan memaksakan diri terlalu bernafsu jika merasa tubuh lelah atau kurang fit saat bersepeda.
7. Membawa alat perbaikan sepeda tunai secukupnya.
Hal ini agar semua menjadi aman mudah menyenangkan untuk bisa sehat tidak menyusahkan teman temannya saat Gowes pada akhirnya.
Anda sedang membaca kisah klasik ini yang akan terus anda baca sampai selesai.
Toh dalam kepenulisan saya tidak selalu sempurna kadang dicela orang lewat WhatsApp kadang lewat inbox Facebook bahkan terang-terangan di komentar Facebook hal ini menjadi ujian masukkan pendapat yang baik tulisan yang saya buat.
Setiap kata per huruf adalah keterampilan yang dibutuhkan dan bagaimana memilih topik yang menarik setiap judul tulisan.
Maka inilah sebagian cerita yang begitu Kompleks dan sedikit judul tulisan cerita Ramadan di tahun lalu ;
1. Mengejar Gowes Ramadan.
2. Itikaf dari masjid ke masjid.
3. Mata rayuanku atau kayuhanku ... sih
4.Gowes religi.
5.RB Ramadan bike.
6. Total takjil.
7. Peduli berbagi untuk sesama.
8. Ngaspal Ramadan.
9. Night right di garis imajiner.
9 oh sala
10.NR soto Mbak jam Nglanggeran Gunung Kidul.
11.Berbagi di bulan suci Ramadan.
12.Fedjo ngabuburit.
Sedangkan inilah tautan blog ramadhan saya ini di tahun lalu ;
Akhirnya.
Mari kita rasakan sensasi bulan suci Ramadhan ini dengan niat dan suara lantang mengucapkan "Bismillah"
Dengan mengucap kalimat yang penuh makna ini saya sudah terngiang suara kebaikan dari angin angin surga mulai di buka dan saatnya menjadi akhir cerita kali ini.
...... Berdasarkan pengalaman gowes Ramadan tahun lalu itu selama menjalani secara fisik menjadi lebih sehat,bugar setelah menjalani kebiasaan secara teratur sekaligus soal makan minum juga lebih memilih yang menyehatkan agar tujuan puasa itu sendiri bisa katam sampai selesai.
Setelah fisik sehat juga di sehatkan dengan hubungan secara spiritual dengan Allah SWT juga inten terjalin.
Hal ini juga memiliki waktu yang dekat untuk merenung melihat alam begitu dekat dan mensyukuri_Nya dari pengalaman Ramadhan tahun lalu itu.
Perjalanan yang berkesan secara fisik dan spiritual di akhir cerita kali ini.
Kamu bisa....... Setiap orang pasti punya banyak cara dan merayakan baik melalui olahraga,menebar kebaikan secara sosial dan terpenting bagaimana ibadah keagamaan itu di jalani menjadi lebih sempurna di hadapan manusia dan Tuhan Nya.
Semoga ramadhan tahun ini bisa tambah cerita dan pengalaman baru lagi bagi kita semua.
Amin.
Selesai.
Penulis
Cerita ;
Ramadhan 2024 mau apa !?.
8 Maret 2024.
Jogjakarta
**Ramadhan 2024 Mau Apa!?**
Menjelang bulan suci Ramadhan 2024, saya ingin berbagi refleksi dan pengalaman sebagai pesepeda yang memadukan kegiatan bersepeda dengan ibadah puasa. Setiap Ramadhan memberikan kesempatan untuk menambah wawasan, mendekatkan diri pada Tuhan, dan meningkatkan kebugaran fisik melalui aktivitas yang penuh makna.
**1. Pengalaman Tahun Lalu**
Tahun lalu, saya memiliki beberapa pengalaman berharga dalam gowes selama bulan Ramadhan. Komunitas sepeda lipat, seperti yang saya ikuti, sering melakukan gowes sore hari ke Pantai Depok Parangtritis Bantul. Ada juga gowes amal takjil oleh komunitas JC2 yang dimulai dari sore hari hingga menjelang buka puasa. Tidak ketinggalan, sepeda federal yang rutin gowes ke TPR Kaliurang, atau road bike yang melakukan ngabuburit menjelang buka puasa.
**2. Rencana untuk Ramadhan 2024**
Untuk Ramadhan tahun ini, saya berencana untuk melanjutkan kegiatan yang telah saya lakukan sebelumnya dengan beberapa penyesuaian. Mungkin ada baiknya jika kita mempertimbangkan untuk melakukan gowes malam hari di bulan puasa, dengan tetap memperhatikan beberapa hal penting seperti pencahayaan sepeda dan kondisi fisik tubuh. Misalnya, rute dari Pantai Depok ke Kaliurang yang saya coba tahun lalu bisa menjadi cerita klasik yang menarik untuk diulang.
**3. Bersepeda dan Beribadah**
Bersepeda selama bulan Ramadhan tidak hanya tentang berolahraga, tetapi juga tentang meningkatkan ibadah dan kepedulian terhadap sesama. Saya mengingat momen-momen seperti memberikan nasi bungkus kepada orang-orang yang membutuhkan di Jogja, yang tidak hanya menambah kebugaran fisik, tetapi juga memperdalam keimanan. Ini adalah kesempatan untuk berbagi, menguatkan ikatan sosial, dan berbuat kebaikan.
**4. Tips Gowes Selama Ramadhan**
1. **Persiapan**: Pastikan sepeda dilengkapi dengan lampu depan dan belakang yang terang. Gunakan pakaian cerah untuk meningkatkan visibilitas.
2. **Rute**: Pilih rute yang aman dan dikenal, hindari jalan yang gelap atau berbahaya.
3. **Kondisi Fisik**: Perhatikan asupan makanan dan minuman sebelum bersepeda, serta pastikan tubuh terhidrasi dengan baik.
4. **Keamanan**: Bawa alat perbaikan sepeda dan perhatikan kondisi fisik agar tidak memaksakan diri.
**5. Refleksi dan Harapan**
Ramadhan 2024 adalah kesempatan untuk memperdalam makna puasa, baik secara fisik melalui olahraga maupun secara spiritual dengan ibadah. Semoga dengan bersepeda di bulan suci ini, kita bisa menggabungkan kesehatan dan spiritualitas, serta menambah pengalaman berharga. Mari sambut bulan Ramadhan dengan semangat yang penuh berkah, kepedulian, dan makna religius yang mendalam.
Mari kita manfaatkan waktu ini untuk meningkatkan diri, berbagi kebahagiaan, dan memperdalam keimanan. Semoga Ramadhan tahun ini memberikan banyak cerita dan pengalaman baru yang penuh berkah.
Amin.
Penulis,
8 Maret 2024
Jogjakarta