Kamis, 21 Maret 2019

FEDJO BUDAL JAMNAS FEDERAL #4 JOGJAKARTA.


FEDJO BUDAL JAMNAS FEDERAL #4 JOGJAKARTA.

Saat tantangan dari halu_ku ini berhasilnya dari bagaimana mendeskripsikan dan pemikiran diri sendiri tanpa banyak basa-basi untuk mengeluarkan seluruh kemampuan bercerita.

Serta di selesaikan dengan keringat yang berharga mahal untuk masa kedepannya sebagai kenangan FEDJO BUDAL JAMNAS 4 FEDERAL itu saja.

FEDJO BUDAL JAMNAS FEDERAL #4                                 
Saat muncul pertama kalinya di pikiran saya tentang berkunjung dengan cara bersepeda di kota jakarta itu apa dan harus bagaimana !?
Dan sejatinya harus kamu nikmati dulu indahnya malam malam kota ini dengan sepedamu di tempat itu sungguh mengasyikkan.
Atau ini yang terlupa adalah sebuah hutang selagi ada yang terlewatkan ke titik nol kilometer itu....nah !?

Kenapa harus bersedih !!.

Atau memang tidak di agendakan di setiap acara sebuah perjalanan foto foto di titik nol km....kok,yink !!
Dan memang hari itu sudah larut malam dan dalam keletihan itu telah menempuh jarak untuk lebih jauh lagi_ apalagi ...!!

Khan kamu sudah ....!!
Kamu sudah mulai star di hari ke 5 tanggal 7 September ini sudah menghabiskan waktu dari jam  08,30_21,45 mengelilingi kota Bogor dan kota Jakarta,kok masih sedih.......yink.

Di hari kelima kita menginap.....!!

Saat semua kamu butuhkan untuk bersegera foto keluarga jaran gandengan saat di rumah penginapan kakak kembar lemu di dekat istana Bogor.
Itu malah terasa usrek ngalor ngidul wae mencari dompet yang tertinggal di kamar mandi itu sebenarnya muk go guyonan, kui tenan...pora y ooo !!.
Emangge sak gletek gletek ninggalin dompet,sangune piro....kui.
Apalagi sudah di neng nengi nganggo di tukoke nasi kuning,telor,tempe makanan sarapan pagi khas kota Bogor di pagi hari kok masih bersedih to......yink.
Apa masih luwe,,,,to !!

Lalu,.....!!

Melangkahi kota Bogor.
Lalu kita lanjutkan bareng menuju tugu Kujang sebagai aikon kota ini dan sekalian mengitari kawasan yang rimbun hijau oleh pepohonan nya.
Dan di pintu masuk di jaga oleh bapak tentara yang kuat tegak berdiri selama bertugas demi tugas negara .

Setelah ke taman sekitar sini kita keluar arah jalan tol dengan zigzag untuk menikmati udara pagi yang masih sepi tetapi saat siang hari terasa jalanan menjadi padat.
Seakan aku menjadi sedikit dableg karena keadaan jalanan seperti ini untuk kepot sana bisa jadi malah di kepot angkot yang berhenti mendadak.
Tapi tok terlihat ndek ndedek gemes malah dhadah dadah nek angkot.....!!.

Tapi tok dadak lewat jalur seperti ini ketemunya menjadi kita harus saling menunggu dari himpitan kendaraan dan merapatkan barisan lagi dan lagi.
Atau sambil godain mbak mbak abg yang buat gemes itu di dalam angkot atau yang terlihat semiwir kurang bahan seliweran ketok mulus pupu ne...tombo ngantuk.

Dan memasuki pertigaan arah taman mini kita terus menuju jalan.. tanjakan sebelahan tugu pancoran.
Saat itu saya berhenti sesaat di pinggir jalan......untuk memuaskan penglihatan karena patung itu terus mengacungkan tangannya pertanda patung itu merestui dan menyambut jalan ku menuju kota ini.
Tekan jakarta,Bro !!!?
Atau saat mengeluh perut ini lapar lagi terus kita mampir di warung nasi goreng di jalan...!!?.

Dari himpitan gedung gedung tinggi itu aku mencoba dan setelah itu kok rasanya ora elok jika di bandingkan di kampung dari seharga sepiring rp 29,000
tambah telor rp 5000 potongan daging rp 6000 dan teh manis 4000.

Kalau di kalkulasi bila makan seperti ini terus ora mlaku sepedanya ikih tapi sesekali terjebak harga mahal dan mencoba saat mengeluh ooo sek eneng di makan ndak ngeluh lapar.

Lalu .

Di lanjut menuju tanjakan kecil sudah sampai di sebuah patung di tengah jalan sudirman..bro.
Maka di patung pangsar Sudirman ini di jadikan obyek bidikan foto sesaat di udara senja menjelang malam hari.

Di saat lampu sepedaku dan lampu jalanan mulai menerangi langkah langkah perjalanan kali ini.
Saat pertama ketemu di pertigaan taman mini dari man_teman penjemput kita dari panitia jamnas telah cukup menemani dan ia menyarankan ke titik kumpul di mesjid istiqal.
Tapi saat harus istirahat makan malam kita berpisah dari teman penjemput itu.
 
Dan setelah itu kita ke titik pemberhentian biasanya tikum para pesepeda di minggu pagi para pesepeda di kota ini yaitu di _ Bunderan Hotel Indonesia.
Hal itu menjadi penghibur saat bersedih......gitu,deh.

Saat kita bernarsis ria di sekitar bunderan Hi ini kita kedatangan bapak bapak pengaman berseragam hijau itu mulai mengusik kita para gembel jalanan.
Tapi saat kesopanan dan istimewanya cukup menyebut dari jogja saja ia malah mempersilahkan kita meneruskan menikmati udara dan lingkungan sekitar sini.

Lalu di waktu malam hari......duh bungah dan bisa lihat bangunan yang tinggi dan lebih sering dialami melihat ke atas.
Saat yang mengusiknya saya saat itu karena adanya jam malam maka kita harus bersegera menuju titik kumpul.
Apalagi kita juga sudah ngantuk melepas lelah malam ini.
Foto : Acara jamnas sempat masuk media koran setempat.

Di acara jamnas 4 jakarta kali ini kumpul di masjid istiqall...!!

Menjadi puja puji bagiku bila sampai bisa di pelataran dan mandi di malam hari yang di haruskan ngantri dengan teman dari penjuru kota ini kumpul bareng untuk acara besok paginya !!

Tapi kok ngak dingin saat mulai mandi dan bersuci ..!!
Dan untuk bersholawat di serambi mesjid ini .
Atau terlihat dengan berbagai ornamen dan ada bangunan garis shop sholat seakan bangunan itu terbuka ke langit.
Atau terlihat tugu _monas yang di pucuknya terlihat sinar emasnya menghiasi pemandangan dari dalam mesjid istiqal ini.
Sampailah di ruangan utama itu aku sempat berjamaah sholat subuh bersama di pagi itu.

Saat malam malam juga malam itu badan juga terasa letih ini juga seperti di selimuti selimut dan berlandaskan matras membuat tubuh ini mengurai pelemasan untuk bisa gowes besok paginya.

Pagi harinya.....!!.

Bulan September 2018 jam 06,00 masih terlihat mereka para peserta jamnas masih saja merangkai sepedanya.
Dan cah federal jogja.
Dari semenjak kemaren bertolak dari jogja ke jakarta ini dengan moda bus pariwisata.
Bus warna hitam jenis jb 2 super high decker ini terbilang cukup canggih karena pemakaian sendiri baru satu tahun sebagai sarana tranportasi khusus untuk barisan Fedjo piknik ke jakarta kali ini.
Seakan menambah barisan para pesepeda yang lebih dulu sampai di kota Jakarta ini.

Dan ....!!.

Saya menjadi bagian di acara kali ini juga semakin kesini peserta dari jogja sendiri semakin lebih banyak dari jamnas sebelumnya.
Hal ini menjadi kita saling menyatu dalam satu penyebutan baru yaitu ;
FEDJO BUDAL JAMNAS 4 FEDERAL JAKARTA.
Selanjutnya seperti biasa di adakan acara samu_lan antara kita untuk lebih menyeriusi keadaan kita.

Saat berkumpul dalam bentuk bunderan kebersamaan dan sekedar menyusun strategi serta berdoa agar semua menjadi mudah,aman dan lancar sak kabeh ...amien.

Saat .....!!

Dari mesjid istiqal istilah ke tugu monas terlihat kebersamaan fedjo dan peserta lainnya menumpuk di sini yang berjumlah 1200 peserta jamnas berkumpul di satu titik.

Dan ini seakan menjadi hiburan penyuka sepedaan federal dan kita juga terhibur oleh sambutan tarian ondel ondel yang ngak ngondek...hehehe.
Di saat yang mulai loading di acara jamnas ini dari awal dari perjalanan beberapa kilo itu.

Juga wujud agar bisa menggembirakan suasana acara jamnas itu saja.
Dan kalau hanya masalah ideologis serta kesenangan mereka yang merasa dan semata semata demi kenyamanan mereka saja....itu pilihan ,Iyo toh.

Saat rencana awal peserta masih ketat ketir tidak yakin akan terlaksana karena adanya selisih pendapat mengenai lokasi penyelenggaraan yang semula di Jakarta atau Bogor saja.

Atau rencana di jm#3 awal di bulan Mei maka rencana jm#4 di awal bulan Agustus menjadi mundur di bulan September 2018 karena adanya event nasional di Jakarta.

Walaupun di undur tetapi peminatnya bertambah semenjak di buka pendaftaran jamnas kali ini dan sudah menembus lebih dari 1000 peserta.
Dan saat menjelang penutupan pendaftaran sudah mencapai 1200 orang dan ini menjadi _Rekor terbanyak dari perhelatan jamnas jnas sebelumnya .

Di mulai....!!.

Star dari tugu Monas menuju gunung bunder Bogor ini sudah tergoda suasana oleh banyaknya peserta yang mencapai 1200 peserta.

Dan di hibur oleh tarian ondel ondel sebagai seremonial pembukaan di garis star dan nantinya finis di Bogor untuk bike camp selama 3 hari lamanya.


Route acara jamnas#4 Jakarta.

1.star tugu Monas di jam 07,30 _mabes polri,jl Prapanca,jl Simatupang,persimpangan Antasari dan Aksa raya.
2.pit stop etape satu 27 km di jam 08.30 _city market pondok cabe,lapangan terbang pondok cabe,Universitas terbuka.
3.fading zone arc Parung.
4.pit stop 2 mesjid Mtbfi di Bogor 24 km di jam 11,30 di etape 2.
5.loading zone 3 Ranca bangun Bogor.
6.pit stop 3 bumi luhur Bogor 24 km di jam 15,00 di etape 3.
7.finish jam 16.45 untuk registrasi masuk ke bike camp gunung bunder kota Bogor.

Dan acara di tenda camp di sana sudah di siapkan tenda tenda dengan nomer zona yang masing masing yang terisi 3 _4 orang di dalamnya.

Atau saat aku sudah sampai di lokasi itu langsung masuk tenda berdasarkan nomer peserta.
Dan mencoba menghangatkan atau menyatakan diri sambil mengingat ingat bayangan sesuatu yang bisa di ingat agar kisah kisah itu tidak kebur kangen dari angin kencang yang nakal dan bisa di urai satu persatu bila ada yang kisah aneh anehnya yang banget lucu dan gokil abis.

Foto lokasi jamnas jakarta.

Apalagi di luar sana....!!
Ada pohon pinus_an terurai dan terjurai tinggi keatas mulai terdengar saling berbisik srak,Shrek mengalunkan musik mengikuti suara angin malam ini di jam 18,00 waktu ku hadapin dengan senyuman.
Atau saat ke kamar mandi untuk membasuh badan ini juga tersedia lima pintu menambah suasana semakin kita nikmati ala ala anak Pramuka .... gitu,lho.

Dan ini sambil melirik tangannya untuk meremas kakiku dengan hot cream bergantian yang masih terkendala mendasar uratnya ini karena berjarak bersepeda ini begitu jauh nya bersepeda.
Apalagi selama 7 hari untuk bisa bisanya sampai pinggiran kota Bogor.

Lalu seperti ini nasibku muk mulanya keanehan keinginan ngen ngen sek aneh aneh.
Saiki isone sambat dewe karo Brebes mili air mataku ora percaya.....duh. 

Aku pun merasa puas dan bahagia saat ini....ya saat ini !?
Saat hari berputar seperti roda kehidupan .....!
Seperti kayuhanku dari 24 jam menurut perhitungan manusia atas kehendak Tujuan_Nya.

Semuanya agar bisa berkumpul dengan para senior pesepeda seperti foto di bawah ini adalah bonus yang syahdu untuk saling tegur sapa dan berbagi kangen ini menjadi bonus di pagi hari di saat itu.


Dan pesan dari penulisnya..... !!
Jangan di ingatkan ........!
Terlalu melebih lebihkan kisah ini dan membanggakan diri walau sudah bisa sampai kesini ........!
Karena jalan besok pagi tidak bisa tertebak lagi akan kemana lagi.
Atau dari cuaca yang selalu hujan rintik dan mendinginkan raga ini di dalam tenda ini.

Man teman di dalam tenda ini sudah mulai nyenyak tidurnya dengan mimpi indahnya.
Sedangkan aku berharap dan ingin bisa tidur saja saat ini karena tidur itu biasa saja mengembalikan stamina dan pikiran ini.

Tapi pikiran ini masih saja belum bisa melupakan di relung hati ini masih ada bayangan yang masih terbawa setengah sadar di tidurku ini.

Itu biasa saja ....!!
Tapi untuk yang ku pikirkan yaitu jatuh cinta saat ini.
Hanya untuk bisa tidur sesaat .....itu saja.
Cuaca malam yang dingin berselimut kabut.
Di dalam tenda kita bertiga tidur untuk saling bermimpi buat esok hari.

Saat tantangan dari halu_ku ini berhasilnya dari bagaimana mendeskripsikan banyak kata-kata itu dengan pemikiran diri sendiri tanpa banyak basa-basi untuk mengeluarkan seluruh kemampuan bercerita lalu di selesaikan dengan keringat yang berharga mahal untuk masa depan sebagai kenangan saja.

Saat pertama kali muncul di pikiran saya tentang berkunjung dengan cara bersepeda ke kota Jakarta.
Hal itu mau apa dan harus bagaimana?!

Dan sejatinya kita ini harus menikmati dulu indahnya malam-malam kota ini dengan sepeda federal di tempat itu.
Atau ini yang terlupakan oleh saya adalah sebuah hutang belum kesampaian selagi ada yang terlewatkan ke titik nol kilometer jakarta itu... nah?!

Kenapa harus bersedih?!
Atau memang tidak diagendakan di setiap acara perjalanan foto-foto di titik nol km.
Dan memang hari itu sudah larut malam dalam keletihanku menempuh jarak yang lebih jauh lagi , apalagi...!!

Kita ini sudah mulai star gowes di hari ke- 5 pada tanggal 7 September ini sudah bisa bisanya menghabiskan waktu dari jam 08:30 - 21:45 waktu setempat mengelilingi kota Bogor lalu ke kota Jakarta,kok merasa masih sedih... to,yink.

Di hari kelima kita menginap...!!

Saat semua yang kita butuhkan untuk bersegera sampai dan foto keluarga jaran gandengan di sebuah rumah penginapan milik kakak kembar lemu di dekat istana Bogor.
Dan hal itu malah terasa ada yang usrek ngalor ngidul wae untuk mencari dompet yang tertinggal di kamar mandi dan itu sebenarnya muk go guyonan, kui tenan... pora yo oo!!

Emang kakak itu sak gletek-gletek ninggalin dompet, sangune piro... kui apalagi sudah di belikan dan di neng nengi nganggo di tukoke nasi kuning, telur, tempe khas kota Bogor sudah di hidangkan di pagi hari kok masih bersedih to.....kak,lalu ia menjawab masih saja luwe, kak !!

Lalu kita lanjutkan FEDERAL JOGJA IKUT JAMNAS 4 JAKARTA  menuju tugu Kujang sebagai ikon kota Bogor ini dan sekalian mengitari kawasan yang rimbun hijau oleh pepohonan kebon raya Bogor.

Di pintu masuk kebon raya Bogor di jaga oleh bapak tentara yang kuat dan tegak berdiri selama bertugas demi tugas negara.
Setelah ke taman sekitar sini, kita keluar arah jalan tol dengan bersepeda zig-zag untuk menikmati udara pagi yang masih segar dan kondisi masih sepi tetapi saat siang hari terasa jalanan berubah menjadi padat merayap dari segala penjuru saling seliweran sana sini.

Seakan aku menjadi sedikit dableg karena keadaan jalanan seperti ini untuk kepot sana sini jadi malah di kepot angkot yang berhenti mendadak.....tapi untung  selamat maju jalan.

Tapi tok terlihat ndedek gemes malah mulai mengangkat dadah-dadah dari dalam  angkot...!!
La kok dadak lewat jalur seperti ini ketemunya menjadi kita harus saling menunggu dari himpitan kendaraan dan merapatkan barisan lagi dan lagi.

Atau sambil godain mbak-mbak ABG yang buat aku gemes itu di dalam angkot atau yang terlihat gaun semir_wir karena kurang bahan yang mulai seliweran yang akan masuk sekolah  pagi hari itu kok ketok mulus !? ...hal ini buat tombo ngantuk.

Dan memasuki pertigaan arah Taman mini itu kita terus menuju jalan... tanjakan sebelahan tugu Pancoran di saat itu saya berhenti sesaat di pinggir jalan ...... untuk memuaskan penglihatan karena patung itu terus mengacungkan tangannya pertanda patung itu merestui dan menyambut jalanku menuju kota ini.....le gowes wes tekan Jakarta, Bro!!!

Atau saat mengeluh perut ini mulai ngajak bercanda dengan cara tak seharusnya dan kita mampir di warung nasi goreng di jalan ...!!?

Dari himpitan gedung-gedung tinggi itu aku mencoba dan setelah itu kok rasanya ora elok jika dibandingkan di kampung dari seharga sepiring Rp 29,000 tambah telur Rp 5,000 potongan daging Rp 6,000 dan teh manis Rp 4,000 hal ini kalau dikalkulasi bila makan seperti ini terus ora melakukan naik sepeda.
Tapi sesekali terjebak harga mahal dari menu kuliner saat masuk kota ini dan mencoba saat mengeluh ooo sek eneng di makan wae ndak ngeluh lapar....malah ambruk awakmu,yink !!.

Dilanjut menuju tanjakan kecil sudah sampai di sebuah patung di tengah jalan Sudirman... Mas bro. Maka di patung Pang_sar Sudirman ini dijadikan obyek untuk berhenti sesaat lalu mulai ada bidikan foto sesaat di suasana senja menjelang malam hari.

Saat lampu sepedaku dan lampu jalanan mulai menerangi langkah-langkah perjalanan kali ini lalu untuk pertama ketemu di pertigaan taman mini dari man-teman penjemput kita dari panitia jamnas telah cukup menemani dan ia menyarankan untuk menuju ke titik kumpul di Masjid Istiqlal.
Tapi saat harus istirahat dulu untuk makan malam kita berpisah dari teman penjemput itu.

Dan setelah itu kita ke titik pemberhentian untuk istirahat tidur malam di masjid Istiqlal Jakarta ini.

Tapi Masih teringat tadi sempat mampir di tempat kumpulnya di minggu pagi para pesepeda di kota ini yaitu di Bunderan Hotel Indonesia.

Hal itu menjadi penghibur saat bersedih... gitu, deh. Saat kita bernarsis ria di sekitar Bunderan HI ini kita kedatangan bapak-bapak pengaman berseragam hijau itu mulai mengusik kita para gembel jalanan. Tapi saat kesopanan dan istimewanya cukup menyebut dari Jogja saja, ia malah mempersilahkan kita meneruskan menikmati udara dan lingkungan sekitar sini.

Lalu di waktu malam hari... duh bungah dan bangunannya ini tinggi dan lebih sering dialami melihat ke atas. Saat yang mengusiknya saya saat itu karena adanya jam malam maka kita harus bersegera menuju titik kumpul. Apalagi kita juga sudah ngantuk melepas lelah malam ini.

Di acara jamnas 4 Jakarta kali ini kumpul di Masjid Istiqlal...!! Menjadi puja puji bagiku bila sampai bisa di pelataran dan mandi di malam hari yang diharuskan ngantri dengan teman dari penjuru kota ini kumpul bareng untuk acara besok paginya!! Tapi kok gak dingin saat mulai mandi dan bersuci..!! Dan untuk bersholawat di serambi masjid ini. Atau terlihat dengan berbagai ornamen dan ada bangunan garis shaf sholat seakan bangunan itu terbuka ke langit. Atau terlihat tugu Monas yang di pucuknya terlihat sinar emasnya menghiasi pemandangan dari dalam Masjid Istiqlal ini. Sampailah di ruangan utama itu aku sempat berjamaah sholat subuh bersama di pagi itu. 

Saat malam-malam juga malam itu badan juga terasa letih ini juga seperti diselimuti selimut dan berlandaskan matras membuat tubuh ini mengurai pelemasan untuk bisa gowes besok paginya.

Pagi harinya...!!

September 2018 jam 06:00 masih terlihat mereka para peserta jamnas masih saja merangkai sepedanya. Dan cah Federal Jogja. Dari semenjak kemarin bertolak dari Jogja ke Jakarta ini dengan moda bus pariwisata. Bus warna hitam jenis JB 2 super high decker ini terbilang cukup canggih karena pemakaian sendiri baru satu tahun sebagai sarana transportasi khusus untuk barisan Fedjo piknik ke Jakarta kali ini. Seakan menambah barisan para pesepeda yang lebih dulu sampai di kota Jakarta ini.

Saya menjadi bagian di acara kali ini juga semakin kesini peserta dari Jogja sendiri semakin lebih banyak dari jamnas sebelumnya. 

Selanjutnya seperti biasa diadakan acara samu_lan istilahnya antara kita untuk lebih menyeriusi keadaan kita. Saat berkumpul dalam bentuk bunderan kebersamaan dan sekedar menyusun strategi serta berdoa agar semua menjadi mudah, aman dan lancar sak kabeh... amien.

Dari Masjid Istiqlal istilah ke tugu Monas terlihat kebersamaan fedjo dan peserta lainnya menumpuk di sini yang berjumlah 1200 peserta jamnas berkumpul di satu titik. Dan ini seakan menjadi hiburan penyuka sepedaan federal dan kita juga terhibur oleh sambutan tarian ondel-ondel yang gak ngondek... hehehe. Di saat yang mulai loading di acara jamnas ini dari awal dari perjalanan beberapa kilo itu. Juga wujud agar bisa menggembirakan suasana acara jamnas itu saja. Dan kalau hanya masalah ideologis serta kesenangan mereka yang merasa dan semata-mata demi kenyamanan mereka saja... itu pilihan, iyo toh.

Kilas balik jamnas Jakarta...!!

Saat rencana awal peserta masih ketat ketir tidak yakin akan terlaksana karena adanya selisih pendapat mengenai lokasi penyelenggaraan yang semula di Jakarta atau Bogor saja.
Atau rencana di JM#3 awal di bulan Mei maka rencana JM#4 di awal bulan Agustus menjadi mundur di bulan September 2018 karena adanya event nasional di Jakarta. Walaupun diundur tetapi peminatnya bertambah semenjak dibuka pendaftaran jamnas kali ini dan sudah menembus lebih dari 1000 peserta. Dan saat menjelang penutupan pendaftaran sudah mencapai 1200 orang dan ini menjadi rekor terbanyak dari perhelatan jamnas sebelumnya.

Start dari tugu Monas menuju Gunung Bunder Bogor ini sudah tergoda suasana oleh banyaknya peserta yang mencapai 1200 peserta. Dan dihibur oleh tarian ondel-ondel sebagai seremonial pembukaan di garis start dan nantinya finis di Bogor untuk bike camp selama. 

Anda sedang membaca kisah klasik ini yang akan terus anda baca sampai selesai.

Baik, mari kita lanjutkan cerita ini dengan menambahkan detail lebih lanjut tentang pengalaman dan perjalanan selama acara Jamna
Start dari tugu Monas menuju Gunung Bunder, Bogor ini sudah tergoda suasana oleh banyaknya peserta yang mencapai 1200 orang. Dihibur oleh tarian ondel-ondel sebagai seremonial pembukaan di garis start, perjalanan kami dimulai dengan semangat yang membara. 

Setelah meninggalkan hiruk-pikuk Jakarta, kami mulai merasakan perubahan suasana saat memasuki wilayah Bogor. Udara terasa lebih sejuk dan segar, pohon-pohon tinggi menjulang memberikan naungan dari terik matahari. Setiap pedal yang kami kayuh membawa kami lebih dekat ke tujuan, menguatkan semangat untuk mencapai garis finish di Gunung Bunder.

Kehangatan Tenda Camp.

Saat tiba di tenda camp, kami disambut dengan pemandangan yang memukau. Tenda-tenda berderet rapi dengan nomor zona masing-masing, siap menampung para peserta. Suasana malam di Gunung Bunder terasa magis, dengan angin sepoi-sepoi yang membawa aroma hutan pinus. Kami segera mencari tenda kami berdasarkan nomor peserta dan mulai menata barang-barang.

Di luar tenda, suara dedaunan berbisik mengikuti irama angin malam, menciptakan musik alami yang menenangkan. Kami berkumpul di sekitar api unggun, berbagi cerita dan pengalaman selama perjalanan. Gelak tawa dan canda tawa menghangatkan malam yang dingin, mengukir kenangan yang tak terlupakan.

Hari Kedua: Eksplorasi Gunung Bunder.

Pagi hari di camp dimulai dengan senam pagi untuk menghangatkan tubuh. Setelah sarapan, kami memulai aktivitas hiking menjelajahi keindahan alam Gunung Bunder. Rute hiking membawa kami melewati air terjun kecil, sungai yang jernih, dan pemandangan alam yang memukau. Kami juga mengikuti berbagai kegiatan seperti lomba sepeda gunung dan permainan tradisional yang menambah keseruan acara.

Malam kedua diisi dengan pesta api unggun yang meriah. Kami menyaksikan pertunjukan musik akustik dan tarian tradisional yang memeriahkan suasana. Kebersamaan dan semangat persaudaraan semakin terasa kuat. Kami saling berbagi cerita tentang perjalanan, tantangan yang dihadapi, dan momen-momen lucu selama acara.

Hari ketiga diisi dengan kegiatan santai seperti senam pagi dan sarapan bersama. Setelah itu, kami melakukan upacara penutupan yang diiringi dengan penyerahan sertifikat dan medali bagi peserta. Momen ini menjadi puncak kebahagiaan, menandai berakhirnya acara Jamnas dengan penuh kenangan indah.

Saat perjalanan pulang, kami membawa pulang tidak hanya foto dan suvenir, tetapi juga kenangan dan persahabatan baru yang terjalin selama acara. Setiap kayuhan pedal, setiap tawa, dan setiap momen selama Jamnas menjadi bagian dari cerita yang akan terus dikenang.

Pesan Penutup

Pesan dari penulis: Jangan diingatkan... terlalu melebih-lebihkan kisah ini dan membanggakan diri walau sudah bisa sampai kesini...! Karena jalan besok pagi tidak bisa tertebak lagi akan kemana lagi.
Atau dari cuaca yang selalu hujan rintik dan mendinginkan raga ini di dalam tenda ini.

Saat man teman di dalam tenda ini sudah mulai nyenyak tidurnya dengan mimpi indahnya, sedangkan aku berharap dan ingin bisa tidur saja saat ini karena tidur itu biasa saja mengembalikan stamina dan pikiran ini. Tapi pikiran ini masih saja belum bisa melupakan di relung hati ini masih ada bayangan yang masih terbawa setengah sadar di tidurku ini.

Itu biasa saja...!! Tapi untuk yang kupikirkan yaitu jatuh cinta saat ini. Hanya untuk bisa tidur sesaat... itu saja. Dari Gunung Bunder, Bogor. Cuaca malam yang dingin berselimut kabut. Di dalam tenda kita bertiga tidur untuk saling bermimpi buat esok hari.

Selesai.
Penulis; iyink ws
Judul tulisan : FEDJO BUDAL JAMNAS FEDERAL #4 JOGJAKARTA.

Senin, 18 Maret 2019

JWC ON ARMY LOOK..

Jogja itu istimewa.

Jogja memang kotanya asyik dan bikin kangen untuk bersepeda apalagi kalau ke arah selatan di hibur hamparan birunya pantai dan ke Utara di suguhin tanjakan pegunungan yang sejuk seperti itu.

Sedangkan ke arah timur atau barat juga tak kalah menariknya di bangun berbagai tempat wisata dengan segala bau bau mak_nyus rasa kulinernya dan dalam memanjakan orang orang yang suka gowes kayak kita ini.


Di mulai saja kisahnya.

Saat pagi ini mencoba ikut tikum di kantor pos area 0km Jogja di tanggal 170319 .
Dan bersama para mak mak ini masih tetap ceria,asyik berkumpul untuk bersama sama gowes dengan kisah

_ Jwc on Army LooK _


Hari ini.

Kalau hujan semalaman kondisi ini masih sedikit turun hujan tapi mereka ini bisa ngumpul disini dan mereka mulai star di jam 07,30 dari alun alun Utara ,pasar Ngasem,Nagan,jl Sugeng Jeroni ke kiri arah pabrik gula Madukismo lalu ke arah timur menuju kampung Mataraman di ring road selatan.

Ikut hujannya.
Saya mencoba ikut menghanyutkan dari belakang dengan mereka ini walau ada saja yang membuat kagum saya dari niatan mereka ini .

Dan mereka  bersandar minggir untuk ngeyupp tetapi ada juga yang melaju terguyur hujan.

Atau mereka seperti ini....??
Ayo di gowes lagi,yuck !
Kapan lagi bisa merasakan hujan hujan seperti ini !!

Dan dari situ saya memahami tentang orang orang yang melakukan sesuatunya secara bersama sama yang dulunya mereka itu terasa takut hujan atau ewuh pakewuh dari ingat umurnya karena malu yang namanya kena air hujan kini ia mulai tetap gowes di lawan rasa malunya itu.....yess.


Ayo jangan takut.

Walau keberanian itu akan melunturkan riasan make up-nya tapi semangatnya bersepeda tetap jalan terus ....nah.

Tapi ......!!

Mulai yang saya rasakan itu menurutku sesuatu yang Wahhh !! luar biasa dari mereka ini demi menunjukkan kebersamaan tanpa beban rasa suka dukanya untuk saling memandang ke depan sana.
Demi sebuah asa cinta cintaan dengan hujan dan mantenan jwcnya mereka ini.

Terbawa suasana.

Saya terhanyut seperti mengalir begitu saja untuk membangun komunikasi dan mendengar kan kisah cerita komonitasnya.

Tak perlu ....!!

Dan aku tunjukkan menjadi peseepeda itu tidak takut hujan atau contoh contoh yang sudah di jalani itu menjadi sempurna tetapi menyempurnakan keceriaannya kebersamaan dan suka citanya itu penting setelah di tempat finish nanti..... Mak,itu saja.

Karena mereka ini kini menjadi seseorang yang penuh keberanian dan pantang menyerah bagai aliran itu mengalir seperti hari ini tanpa cas cisss yang penting berani selorohnya di saat itu terdengar pelan tapi pasti.


Dan lagi....!!

Tak perlu memahami kemampuan jarak mereka dan akan terbentuk dengan sendirinya karena faktor umur usianya yang beragam ini .
Walau sekedar ngumpul di saat ini untuk mencari makan pagi pagi seperti kali ini.

Tetapi waktu seperti ini yang di habiskan kebersamannya adalah dongeng mereka di saat pulang ke rumahnya nantinya bisa dan pernah ngumpul bareng dengan goweser Srikandi dari Jogja dan sekitarnya ini.


Akhirnya .

Terimakasih di ajak ikut serta dan makan makan di kampung Mataraman di Minggu pagi ini.
Dan di beri kesempatan untuk dapat bertemu kembali di event Jwc berikutnya yang penuh suka cita,ceria selalu dengan senyum ramah yang sama serta kenyamanan di rumah kalian Jwc Jogja.

Semoga segala yang terbaik saya  ucapkan dan mencintai kalian semua .

Seperti penulis ini mencintai setiap kisah bersepeda yang asyik dan syahdu semangatnya perjuangan Mak Mak seperti hari ini.

Salam dari Jogja.
Selesai.
@maret2019

Sabtu, 09 Maret 2019

PUNCAK SOSOK.

Cukup terkesan dari tempat ini yang semakin berkembang dan dapat dukungan dari para pelaku sepeda dan sokongan pejabat lingkungan di daerah ini.
Saat keindahan kini jadi kenangan yang unik karena letaknya yang tersembunyi di atas puncak gebang.
Tempat ini lagi ngehit,s dan wisata yang sangat cocok sebagai tempat refreshing melihat pemandangan dan kabut seperti di atas awan yang tergambarkan begitu indah.

Di tempat ini di sediakan tempat spot spot foto di pinggir jurang yang bisa menggambarkan keindahan puncak gunung Merapi dan malamnya bisa melihat kerlap kelipnya lampu yang menarik.
Sedangkan tempat ini tidak perlu membayar tiket masuk karena masih di anggap wisata baru dan silahkan menikmati keindahan alam pemandangan nan hijau nan asri yang di kelilingi berbagai bentuk perbukitan dengan udara yang sejuk dan masih segar.

Puncak sosok .....!!
Terletak di dusun Jambon RT 04 desa Bawuran kecamatan Pleret Bantul dengan luas lahan 1,8 hektar 
Di area ini bukan saja pemandangan alam tetapi juga ada pusat kuliner , panggung hiburan terbuka di sisi barat 
Setelah anda membeli berbagai kuliner yang di pilih maka setelah itu anda dapat memilih tempat untuk menunggu lenyapnya cahaya senja sore hari.

Dan kini tempat ini jadi favorit anak muda dan pesepeda karena di sini ada trek jalur downhill yang tersedia  sebagai pilihan Jondul yang menantang uji nyali dari pesukanya.
Ataupun tempat ini tidak jauh dari pusat kota jogjakarta karena dari kota ke selatan saja sudah di suguhin jalanan rata tetapi menjelang kelurahan _Bawuran di sisi selatan ada gang lalu masuk atau di belakang nya gang itu sudah menanjak yang asyik menuju wisata puncak gebang .....!!
Dan kita mau ke atas lagi dengan jalan tanah dan cor semen ini jalannya cukup ekstrim tanjakannya untuk sampai ke puncak sosok.

Dan akhirnya tanah adalah daratan tempat kita berpijak .
Tempat berpijak adalah tanah dengan butiran butiran debu di musim kemarau dan cipratan lumpur di musim penghujan.
Setidaknya ini dunia para pesepeda yang menemukan tempat bersandar  untuk kita saling bertemu dan bercanda ria .

Dan banyak orang merasa takut memulai apalagi menakutinya bila harus menuju tanjakan,malu kalau di tuntun karena semua itu akan terbalas oleh keindahan puncak sosok ini yang perlu di perjuangkan dengan caramu agar sampai di atas sana.
Tunjukkan keakuanmu kawan
Bonus nantinya ada di atas sana..!!
Menantimu.
Para bro and sister,s.
Cissss.....!!

Salam dari bukit sosok jogjakarta.

Selesai.

Minggu, 03 Maret 2019

TJAH MACHO SOK KEPO.

Bila sepedamu kau manjakan untuk berdamai dengan nafsu maka ujung ujungnya akan menginjak dan menjajah satu dengan lainnya.

Sopo sek kepo !!?
Para pelaku ;
_Kakak macho.
_Cah,s macho sok kepo.
_Senior sok kepoin orang.
_Mochi mochi cantik.

Sebenarnya awal mula bersepeda itu hanya alat olahraga maupun penyalur hoby semata justru sebagai alat moda yang lagi tren saat ini plusnya ramah lingkungan.

Kita bisa naik sepeda ke berbagai tempat seperti di pasar,warung sekitar rumah,cari pulsa di kios atau sebagai gowes tipis tipis ke kota sekitar yang menyenangkan namun juga hal yang melelahkan jiwa dan raga.

Apalagi naik sepeda motor itu juga lelah apalagi yang bermobil juga iya tho juga lemas...s.

Nah ...kalau di modif yang melelahkan itu jadi asyik agar bisa aman dan nyaman .

Misalnya kalau bersepeda bisa di naikkan angkutan mobil loading ,di naikkan bagasi bis,di naikkan kereta dan pesawat terbang tentu lebih Mahal pengeluarannya itu. ...tapi asyik.

Tapi kini....!!!
Katanya gowes itu plus ramah lingkungan itu di nodai oleh oknum pesepeda .....mungkin ia tidak suka ngopi.

Seperti untuk memulai bersepeda perlu kita raba yang kelihatan samar abu abu itu ada banyak hal yang terlintas di pikiran kita tentang sebuah rasa kekawatiran .

Jadi jika kakak ini ada ujian mungkin agar naik kelas tidak di anjurkan dulu naik tanjakan di Pathuk wonosari.

Foto_cah macho ya seperti ini.

Maka cukuplah sabar menjadi pelindung dari setiap rasa kekecewaan itu.
Sedangkan cah sok kepo itu memang senior nganu ....yaaa, kak !!.

Dan semoga kakak ini atas segala pilihan runinitas gowes tidak akan putus asa dan berhenti hanya karena sekelebatan angin tanjakan yang menyesatkan pikiran dan itu dari satu kata _macho_itu apa !!?

Macho Vs machi....!!
Mengulas kisah macho dan machi.
Dari apa yang terdengar tidak sesederhana yang mendengarnya....nah.
Lalu_Inilah sebuah kisah yang kembali di tulis dengan bahasa penulisnya  ini.

Berawal dari pertemuan di jalanan karo ngepit yang tidak penulis sangka menjadi serius seperti ini.

Di karenakan kakak ini tidak merasa nyaman dengan lingkungan yang ia datangin untuk gowes ke arah tanjakan Pathuk Wonosari dan ia mundur kembali ke Jogja untuk berkabung dengan goweser lainnya yang menuju arah Kalasan.

Di mulai kisahnya....!?
Dan sebelumnya untuk memulai ada sekumpulan bersepeda pitnik jogja nanjak ke kota Wonosari.

Dan ini bisa saja terjadi dan di alami oleh kita yang ingin berdamai dengan komonitasnya lainnya.

Itu semua selalu di temukan kata nganu_ bila tidak sabar dan legowo menerimanya apalagi tidak konsentrasi.
malah berakibat frustasi meninggalkan kegiatan bersepeda atau lainnya......duh.

Foto _kakak macho korban kepo hari ini.

Mulai...!!
Kakak ini awal mulanya beranjak ikut acara pitnik nanjak ke kota Wonosari dengan maksud baik untuk ikut Explorerer.

Dan di Jogja sendiri juga ada acara gowes bersamaan waktunya yaitu acara women machi.

Saat kakak ini ikut dalam barisan sepeda pitnik nanjak ia mendengar obrolan yang membentuk sebuah opini.

Seperti ini opini itu ; 
kalau ikut komonitasnya women machi itu yang cowok cowoknya yang ikut itu seperti ketemu bencong di perempatan bogem Kalasan.

Sedangkan.....!!
Yang macho macho itu kalau yang ikut nanjak ke arah Wonosari ini saja....wouww Mak jlepp.

Dan.......!!
Segala opini ini justru di ucapkan dan terbentuk oleh para senior kita ini yang notabene sebagai panutan goweser Jogja .

Dan kakak macho itu malah belok kiri......!!

Dengan alasan klasik kurang kuat nanjak dan kakak ini balik kiri tidak jadi gowes gabung di komunitas senior yang ikut pitnik itu.
Maka kakak ini berubah pikiran untuk ganti atribut sepeda.

Lalu....!!
Setelah ganti pakaian dari rumahnya itu kakak ini melanjutkan gowes untuk mengikuti acara women machi  di tanggal 24februari 2019 dengan route dari 0km Jogja menuju daerah Kalasan.

Di jalanan di acara ini memang tidak begitu nanjak tetapi penuh kelokan melewati jalan di Berbah sisi bandara udara adisucipto,persawahan lalu ke candi Sari dan finishing di kalasan.

Say hello......!!!
Saat dia menyusul barisan dan penulis masih di belakang menanti kalau ada trouble dari rantai sepeda,jok sedel kurang pas atau ngawasin kalau berhenti terkadang sok ngerem mendadak menjadi membahayakan para mama chiby machi macho ini .

Saat penulis bisa bertemu kakak ini ia sempat berkisah sebagian saja dari apa yang saya dengar 

Dan setelah ia menulis status curhatan di media serta berbagai sumber yang di dapat pembenaran kisah lalui maka kembali saya tulis ulang sebagai gambaran para pembaca blog ini.

Di lanjut kisahnya......!!
Setelah sampai mas macho ini di terima dalam barisan women ini ia di terima dengan penuh rasa paseduluran dan banyak teman di sini yang lebih mengerti sebenarnya gowes macho itu seperti apa !?

Foto _kebersamaan kakak kakak macho

Dan..... !!!.
Suatu saat mungkin bisa melobi ke perempatan bogem itu biar sang cah sok kepo itu merasakan sensasi gowes nanjak bareng bencong....pesan beberapa orang di sini.

Karena menurut kakak macho ini dari apapun sepedanya,komonitasnya,jenis kelaminnya dari tujuan kita bersepeda sama sama mencari sehat lahir bathin serta tambah saudara paseduluran.
Harapan dan ulasannya kepada cah senior yang sering kepoin goweser lainnya.

Tapi kok malah nganu !!?
Lalu mereka yang mendengar kisah macho machoan goweser itu saling menanggapi dengan berbagai conmentar.
Dan penulis mencoba mengambil comentar dari media sosial antara lain :

1.kalau seorang macho ya macho tidak feminim dan jantan di tanjakan seperti ini....kata cah senior kepo.

2.Tidak semua orang tidak akan menyukaimu kalau mereka Suka maka mereka ada di sini dan jika tidak maka mereka akan pergi dengan sendirinya ....biasanya gitu sih.

Foto _Sepenting Dlosorrr.....Bro

3.Jadi orang itu tidak sombong dan bisa memahami bahwa tidak semua orang pesepeda itu tidak sama kekuatannya pada saat gowes bareng.....nah itu kata orang bijak.

4.Macho itu nggak boleh pada ngeluh saat bersepeda sebab menjalani hidup itu lebih berat daripada tanjakan saat bersepeda.....kata paman macho.

5.Salam dlosor untuk paman macho disana yang merasa senior dan banyak jam terbangnya tapi kok kini jadi jepat utek,e dari cara berpikirnya ....kata paman guru.

6.Sebenarnya bagaimana mengkonsep tujuan bersepeda dari awalnya karena tujuan awal mengajak mencari tanjakan dan cara memotivasi dengan cara mengadu antar pelaku pesepeda itu tindakan tidak baik.
.....para senior lain yang mendengar lalu memberi opini.


Selesai saja kisah ini.

Pada akhirnya penulis hanya berharap segera di adakan atau ada pertemuan bagi mereka dari senior sok kepo itu yang merasa mengeluarkan opini itu.

Dan saling baikan lagi dalam kebersamaan yang di katakan bersepeda yang ramah lingkungan juga harus di tegakkan.

Dan pesan yang ingin penulis sampaikan.....!!!
Bukan saja ramah lingkungan tetapi juga ramah rasa,hati dan pengertian dengan pesepeda lainnya.

Karena setiap kegiatan itu punya cara dan wajar saja ada persaingan untuk membangun opini agar goweser lainnya tertarik ikut dan agar patut di ikuti para penyuka tanjakan seperti para jagoan kepo itu.

Tetapi  !!
Halalllkan saja dulluuu jalan tanjakanmu.
Awali dengan memberi motivasi yuniornya untuk berlatih agar terbiasa .
Sebelum kamu layak di panggil macho untuk kepoin orang.

Atau jangan jadi contoh para pesepeda pemula dan contoh sebutan model cah macho ,sok kepo_

Itu saja untuk kisah kali ini.

Selesai.
@cus2019.

FEDSORA GRUMEGAH.

Di saat bersepeda ke wisata Indrokilo lokasi terletak di kelurahan kemiri Mojosongo kabupaten Boyolali.
Dengan akses saya waktu itu di dalam lokasi dalam masa pengerjaan bata conblok.

Dan luas total 89,170 m2 yang merupakan lahan kas desa untuk di fungsikan sebagai tempat penelitian ,pendidikan,wisata dan jasa lingkungan .
Apalagi setelah di lirik dari penggiat sepeda untuk ajang kumpul bareng seperti acara pesepeda jelajah bumi dan kini sebagai ajang bike camp Gumreg
gahnya federal Solo raya di saat ini.


Dan tempat ini belum ada tiket masuk ke area ini membuat keberuntungan cah ngepit untuk bisa mengitari lokasi nanjak dan menurun .
Tempat ini sudah 2tahun masih di bangun sarana dan prasarana nya seperti jembatan masuk ,air terjun yang di atasnya ada plating foxnya untuk bergelantungan di udara.
Apalagi ada bangunan dengan atap rumah yang terbalik untuk tadah hujan dan nantinya di suling untuk air minum yang layak di nikmati.
Tetapi yang menarik sebenarnya di dalam rumah itu ada jejeran sepeda kok bukan bermerk sepeda federal......nahhh.
Di saat kota solo raya itu bagaikan surga pencari sepeda yang murah itu patut di datangin oleh para ;
Dari pembeli,kolektor,kolekdoll dan bukannya di datangi orang orang yang sadar dengan tujuan saling bersilahturahmi seperti ini.

Jadi.......!!!
Ajang gumregah  nya solo raya di buat untuk menjalin saling bertemunya orang orang dari solo raya dan undangan di berbagai kota antara lain dari kota ;
Kota Bandung,Dieng wonosobo, Semarang, Ambarawa,Magelang, Jogja ini datang dengan caranya itu menjadi semakin semarak acaranya.

Di mana acaranya untuk ...!
Dan mendengar kisah cerita ....!!?
1_Dari pasangan om kopi Dhuha dan nte is dari Ambarawa ini yang merupakan pesepeda samawa.
2.Dan om Hakam yang merupakan petouring yang sudah mendatangngi di berbagai negara .
Mereka menceritakan bagaimana gowes samawa dan serunya gowes dengan sepedanya.

Lalu.....!!!
Ataupun di hari Minggu paginya...!!
Dan setelah malamnya kita camping di area komplek wisata Indrokilo ini dengan acara interaksi dengan para pelaku sejarah kali ini.
Dan paginya kita ada aksi menanam pohon di dekat kita camping semalam ini .

Selanjutnya kita bike city.
Mencoba melangkori .....!!?
Menyusuri kota Klaten dan Boyolali dan finish di mata air di daerah pengging yaitu di wisata kolam renang Umbul manten.

Dan .
Lalu setelah sampai ....!!?
Semua di persilahkan untuk makan siang bersama sama secara gratis .
Dengan suasana makan serba menu pecel,lauk ikan,buah buahan ini juga dengan suasana ala lingkungan kolam renangnya 

Selanjutnya.
Di situ dengan acara  ....!!?
Ada pembagian dorpres yang meramaikan acara kali ini.
Tapi saya malah tergoda untuk segera mencoba mendekat untuk ci_blonn ambyur ke air kolam renangnya.
Terasa yang rasanya Mak nyes_ademmmnya.
Saat 30menit merenangkan diri dengan air dingin ini .
Lalu bersegera mandi berbenah saat acara pembagian dorpress usai ini saya juga sempat bisa mengikuti dan dapat sedikit kenang kenangan dorpress itu.
Dan waktu telah usai untuk pamitan menjadikan perjalanan gowes lagi.
Balik bersama cah federal kidul ini berjalan aman dan lancar sampai Jogja.

Salam gumregah dari solo raya.
@cuslagi.

Selasa, 26 Februari 2019

THE FEDERAL,S DAY

The_F day.
Ajakan kembali di kabarkan bahwa di tanggal 17februari 2019 di jam 06.00 dengan lokasi di alun alun Utara Jogja kita akan menjalankan aksi bersepeda dengan tema gowes bareng rame rame di acara ;.
The federal,s day.

Mungkin saya hanya sebatas menjadi pelaku sejarah dari sisi perjalanan bersepeda dan sisi lainya hanya sebagai penikmat sejarah yang terus saja di kabarkan seperti saat ini.

Mungkin kembali menulis ulang dari sejarah orang orang hebat yang tak mungkin tergantikan.
Atau segitunya penulis untuk berhenti di kamu ....!!?


Saya ingat hari itu.
Acara hari ini bukanlah kayuhan mengejar strava atau mapping tetapi menjalin kebersamaan dari yang ikut serta di acara dari gelaran federal,s day yang di selenggarakan oleh chapter federal jogja.

Alhamdulilah 150 orang peserta bisa hadir sampai finishing di wisata lava Bantal Berbah Jogjakarta ini dengan berjalan lancar ,aman dan yang jelas menggembirakan karena banyak hadiah diproses,makan pagi dengan sego liwet.

Dan sambutan ketua acara hari ini mas Iwan Kurniawan dan salah satunya acara yang menarik untuk di simak adalah kisah ulang dari pelakunya dari berdirinya mtb_fi oleh mas Bagas triaji.

Dan juga karena semua bisa ngumpul untuk mendengarkan serta sinau bareng yang di pandu MC om Toni gombloh.

Dan.
Soal waktu walau sebenarnya tanggal 16 januari 2009 di anggap sebagai awal terbentuknya sesuai hasil pertama foto sepeda di upload di grup Facebook mtb fi Jogja saat itu.

Tapi baru 17februari2019 karena memberi tenggang waktu agar bisa bertemu secara langsung dengan waktu yang tepat dan bukan cuman ngobrol lewat dunia Maya saja.

Lalu_kak.
Seorang adek bertanya kepada kakaknya....!!?
Kakak,mau kemana sekarang !!
Sang kakak berkata :

Dek,Hidup ini seperti biasa kalau keluar untuk kegiatan sehari hari tetap bersepeda.
Apakah kamu mau,ikut.

Dek.
Kalau kakak kalau bersepeda jauh juga tidak punya teman apalagi kakak asalnya dari kota Sragen yang menetap dan jatuh cinta dengan kota Jogja ini juga belum punya teman.

Dengan.
Saya gelisah dan kegelisahan karena hanya mempunyai 1 sepeda federal yang kondisinya apa adanya maka timbul pertanyaan dalam hati sebenarnya masih adakah penikmat sepeda jenis federal yang menggunakannya di jalanan sebagai kegiatan sehari hari untuk di gowes atau ketemu pas lagi di warung.

Lalu,apalagi kak.
Dek,di kegelisahan ini pada akhirnya kakak ingin membuat akun Facebook yang seingat kakak di tahun 2009.

Walau kakak terus berusaha dan memulai dengan asyik sendiri untuk tetap mengajak tetapi mantenan kakak selalu mengejek apalagi untuk sekedar mencapai member Facebook mencapai 50 member saja sangat sulit.

Apalagi kakak berhenti.....!!
Lalu menyandarkan sepeda ini seperti di biarkan tanpa di perhatikan begitu saja oleh mereka yang mempunyai sepeda merk terbagus itu.

Dan mereka masih sanksi dengan kekuatan dengan kondisi sepeda yang memprihatinkan seperti sepeda federal ini.


Saat orang orang itu juga akan bertanya tentang !!

1.Darimana sepeda itu di peroleh...!?
2.Dan kemana saja sepeda itu di gunakan bersepeda....!?

Lalu,bagaimana lagi....kakak.
Dek,saya tetap bersepeda di waktu itu walau harus sabar karena kanan kiri kakak penuh segala ejekan tentang sepeda yang kakak pakai ini.

Tetapi pada waktu itu kakak tak pernah berpikir minder !!?.
Karena dari _ejekan menjadi _ajakan .
Karena mereka lalu kakak ajak gowes bersama sama dan itu lebih mudah meraih harapan saling kerjasama yang lebih baik lagi .

Di saat ini apakah kakak masih marah dengan mereka....kakak.
Dek,mereka kini jadi teman kakak yang paling aktif dalam membangun kebersamaan yang baik sampai sekarang.

Lalu,.....kak.
Dek,apakah kamu siap ikut Sinau dan belajar rame rame sama kakak hari ini.
Siap......kak.
Dek,ingatlah selalu apa yang kakak sampaikan hari ini.

Pada saatnya .
Catatan kali ini bahwa manusia itu sulit membangun image baik untuk semua orang ataupun yang ingin dan punya kepentingan di dalamnya.

Tapi kakak ini membangun melalui ketulusan hati dan ketenangan jiwa.

Saat kisah ini di buat bukan saja mengenang perjalanan sejarah tetapi bagaimana kakak ini bisa membesarkan serta mempertahankan sampai 10 tahun lamanya.

Tetapi lebih mengenal siapa pendiri dan pemberi ide dari mtb fi ini adalah kakak yang penulis sebut Bagas triaji.

Atau pada saat itu juga di kenal pada Tf pertama di tanggal 24april 2011 di tugu Jogja.

Hanya di ikuti oleh 7 peserta yaitu kak Bagas,lek Supri,om Ferdian,mas Dani Wawan,om beny,om Toni,mas Reza dan mas yoga dengan kondisi yang minimalis sepeda seadanya.

Kemudian pada tahun 2011 adanya event antar komunitas sepeda yang ada di Jogja maka di acara ;

__jogja cyclist gathering_

Mereka ini ikut andil ikut dan di sediakan ruangan bertanda dengan luas 2x3 meter untuk show on atau boat ruang pamer sepeda federal dan segala pernik stiker dan lainnya.

Di saat itu penulis masih saja sebagai penikmat kisah mereka juga ikut hadir sebagai penonton pameran di halaman dinas pariwisata jalan Malioboro Jogja.

Ajang event ini kemudian di jadikan awal segala ide dan kegiatan berkelanjutan para federalist yang tergabung di dalam grup Facebook untuk bisa bertemu darat secara langsung.

Maka segala kegiatan ini di posting dengan sepedanya menjadikan orang orang semakin tertarik untuk berkabung.

Kemudian waktu berjalan lahirlah istilah TF tunjukkan federal mu menjadi ajang bertemunya para federalist di dunia Maya yang akunnya di beri nama grup Facebook MTB fi.

Seiring putaran roda dengan aksi bersepedanya maka semakin lama menyebar di seluruh kota di Indonesia misalnya di Jakarta mulai ada pergerakan TF juga yang di pelopori om Widhi nugroho dan kota lainnya seperti Bandung,Semarang,Surabaya bergerak dalam satu gerakkan TF ini.

Semakin lama Facebook MTB fi semakin di banjiri penikmatnya apalagi ego daerah dan bahasanya sering nganjuk itu ataupun untuk share kegiatan kadang semakin ewuh pakewuh maka di adakan grup per daerah kota atau di sebut chapter kota.

Dan di daerah kota Jogja sendiri di buatkan Facebook fed_jo atau federal Jogja.

Dan.
Facebook MTB fi sampai sekarang telah menginjak 10 tahun bukan umur yang nganu tetapi penuh idealis perencanaan adminnya.

Dan biarkan federalist menjadi petarung di jalanan yang tertip aturan agar setiap chapter bau membahu memonitor pelakunya.

Atau sebagai organisasi tanpa bentuk ini berawal dari Jogja ini sampai sekarang di Facebook MTB fi  sudah berjalan selama 10 tahun dan beranggotakan 12 ribu lebih dari seluruh kota di Indonesia ini.


Lalu....!!
Karena persaudaraan antar teman sepedaan daerah untuk lebih menjalin silaturahmi TF yang lebih besar lagi maka lahirnya ide awal karena sejarah MTB fi dari Jogja maka di tunjuk untuk menjadi tuan rumah TF yang lebih besar lagi yaitu adanya jambore Nasional sepeda federal Mtb fi Indonesia.

Dan pada tahun 2012 yang bertempat di gedung BLPT di jalan kyai mojo Jogja di laksanakan selama 2 hari dengan mengambil acara di dalam gedung ini dan saat bersepeda dengan mengambil route di daerah wisata Kotagede dan candi Prambanan ini berjalan dengan aman dan lancar.

Dan inilah sejarah manis yang membuka mata para pecinta sepeda federal Indonesia untuk lebih mengenal dan bagaimana terbentuknya organisasi tanpa bentuk ini bisa hadir sampai 10 tahun ini dan dengan berjalannya waktu juga bertambah usia dari perjalanan jambore nasional sepeda federal yang sudah ke 4 kalinya ini semakin hadir mendunia dari orang orang nya dan kisah klasiknya

Pada akhirnya kisah kali ini.
Jadi ya_!!
Saya santai saja kalau memang penulis menceritakan kepada pembacanya ini secara sok nganu itu.

Karena saya akan kutip semua sejarah satu persatu karena sejarah akan mendewasakan maka perbanyaklah masalah tentang dan pertanyakan terus dari sepeda federal termasuk penulis mempermasalahkan yang selalu ada sampai sekarang....!!?


Pertanyaan yang selalu hadir di wall facebook mtbf yaitu ;

Di tulis begini....!!
Om dan mas sekalian

_Apakah ini Sepeda federal ORI atau bukan celoteh nya menjadi akhir kisah kali ini !!!?.

Itu saja.
Salam federal dari Jogjakarta.

Selesai.
  

Blog Edisi unggulan

Bukan Rambo.

Aku manusia biasa bukan Rambo. Setiap kali aku mulai bersepeda terkadang aku perlu teman-teman dan bisa saja di jalanan secara tiba-tiba ada...