Kamis, 16 Februari 2023

Hujan di antara kita.

Hujan itu asyik saat bersepeda kalau nggak percaya kamu baca kisah klasiknya di bawah ini.


Apabila kamu di situasi tertentu ada masalah apapun itu maka tinggalkanlah sejenak lalu ambil sepeda terus gowes Nanti kalau sudah selesai gowes maka akan capek lalu bisa tidur nyenyak.


Apabila masih belum bisa selesai masalahmu itu maka gowes lagi karena nggak usah kecewa dengan hal-hal yang tidak penting apalagi hanya masalah dengan adanya hujan.

Mata kayuhanku


Hujan.

Bulan Februari 023 hujan nggak menentu dan tidak bisa ditebak tetap turun hujan hal ini lebih sulit daripada menahan nafsu dan amarah.

Ternyata menunggu terang tidak hujan ternyata begitu sulit ....Ya begitulah adanya.
Maka jangan percaya dengan adanya sinar matahari yang begitu cerah dan terik saja bisa hujan.


Apalagi Langit Mendung itu bisa saja kembali cerah lagi karena 20 menit kemudian sudah mulai hujan lagi.
Dan mungkin saja kamu lagi bersepeda lalu berpindah haluan ke tempat yang lebih aman untuk berteduh dari hujan.

Hujan di antara kita.

Foto koleksi om Muklis de Toro di alun alun Utara Jogja.


Flashback hujan debu.

Kalau ngomongin soal hujan di Jogjakarta pernah adanya hujan debu sekitar 9 tahun yang lalu.


Saat itu tanggal 14 Februari 014 waktu itu kena imbas dari pasca erupsi Gunung Kelud dan mulai erupsi sekitar pukul 22.50 WIB di tanggal 13 Februari 014 hal ini meluas sampai ke Jogja.



Dengan adanya hujan abu yang turut menyelimuti wilayah kota Jogjakarta dan sekitarnya.


Kalau soal hitungan jaraknya sekitar 200 KM jauhnya dari Gunung kelud Kediri Jawa Timur sampai ke Jogjakarta ini.


Kalau soal ketebalan di sekitar Malioboro waktu itu ketebalannya abu Gunung Kelud sekitar 3_5 cm apalagi yang lebih dekat di sana bisa begitu sulit di bayangkan.


Itulah bentuk terdampak dari dahsyatnya guguran hujan abu di masa itu.

Hujan air.

Karena hujan saat ini tidak sesuai dengan ramalan cuaca secara metrologi dan instrumentasi secara hitungan Jawa.


Maka hujan dinikmati saja hujannya wong namanya hujan air saja kok bingung.... Asalkan bukan hujan debu lagi to bro !!.
Misalkan Pas naik sepeda dan tiba-tiba hujan ya wes sekalian basah hujan-kehujanan.


Lalu jangan di pikir terus alasan berteduh lalu lakukan nak hujan hanya lewat sesaat saja.

Karena sebenarnya orang yang kuat dan sehat itu hidupnya sudah di pastikan tahan banting karena cuaca yang tak menentu seperti ini.


Saat bersepeda sama dengan berolahraga karena panas saja dilalui apalagi hujan tidak akan mematahkan niatan untuk beraktivitas.


Walau terkadang saat bergerak bersepeda terburu-buru serta ingin cepat dan praktis agar mudah sampai ke tujuan.


Lalu ritme perlu diperhatikan dan dijaga agar perjalanan itu aman dan selamat.


Karena bersepeda memberikan kemudahan di saat keluar dan masuk perkampungan demi keseimbangan bersama antara pemakai sepeda dan warga sekitar.


Maka pengguna sepeda diharapkan lebih sopan saat harus menaiki sepedanya dan berhenti bila di perlukan walau dengan kondisi hujan sekalipun.


Apalagi kalau pindah ke jalanan kota yang terasa mulai padat kendaraan bermotor jadi berandai andai tentang jalur sepeda.


Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.
Pesan penulis.


Jalur sepeda yang sudah dibuat rambu rambunya itu lebih dimaksimalkan.


Misalnya ditambah lebih banyak lagi demi mengerem laju sepeda menuju ke jalanan kota dan lebih baik melewati jalan jalan kampung yang kita kenal karena itu lebih manusiawi dilewati jalur sepeda.



Foto hanya pemanis blog sebagai seni fotografi saja.

Hujan lagi.

Kembali ke masalah topik halaman ini tentang hujan yang sudah membuat cemas dan sudah tidak saja menjadi patokan ramalan cuaca tetapi juga berbalik pada hitungan Jawa wes Ora mempan.
Terus piye !!?.


Hujan..... Anggap saja begitu kita terima apa adanya nggak usah sambat karena tidak bisa dihindari tetapi memilih cara apa dan bagaimana dengan siapa untuk menikmati hujan itu bisa dicari asyiknya.


...... Seperti dengan cara bersepeda misalnya kalau dari rumah sudah hujan ya seharusnya ke penak man_cal selimut lagi.

Tapi kalau ketemu hujannya di jalanan ya sekalian saja hujan-kehujanan itu di nikmati seperti saat masa kecil dulu bebas lepas gitu....to !?.

Karena adanya hujan.

Dengan adanya hujan kita bisa saling dekat saat berteduh untuk bertutur kata atau bercita-cita ke suatu tempat.

Atau menertawakan kisah masa lalu saat bersepeda yang sudah di coba dari ke mana tujuan akhirnya atau berlalu mau ke mana lagi pada akhirnya.


Saat ngobrol ngawur itu lalu kembali ke arah kidul balik kemana lagi tentang apa saja sesekali dibumbui dengan senda gurau khas para pesepeda.


Hujan membuat orang-orang yang hobi bersepeda menjadi seorang yang miskomunikasi dan kedua membuat kita terus saja memantau ramalan cuaca dari pusat meteorologi daerah setempat.


Walau berkali-kali janjian ingin bersepeda menjadi mentah kemauannya itu toh pada akhirnya batal karena ada yang takut kena sakit gejala flu itu saja.


Hal-hal seperti ini menjadi maklum adanya dan kita terkadang memutar haluan untuk...!?.


Ingat masa kecil dulu.
Kamu Kapan terakhir hujan-hujanan bersama teman-teman kamu!?.
Hal ini bukan masa kecil kurang bahagia tapi seorang yang sudah dewasa itu butuh kewarasan.

Dan disaat musim hujan seperti ini mereka juga menjaga kewarasan di antara berbagai tuntutan dan keinginan dari tekanan kehidupan normalnya itu ingin di akui dalam hobi bersepeda nya itu seiring mesin waktu yang terus berputar pada porosnya.

Melihat situasi dari orang-orang yang berumur mulai suka hujan-hujanan sungguh membuat kita menerawang betapa sepeda itu mudah dan sesederhana itu.

Sebagai alasan dalam mengingat masa kecil yang penuh kenangan yang tidak bisa terlupakan apalagi saat mengingat ketika belajar bersepeda.

Belajar bersepeda.
Ya. ...saat mulai belajar bersepeda kita mengalami masa jatuh menangis dan dimarahi orang tua atau saat lutut kaki mulai berdarah terbentur jalanan.

Lalu bangun lagi sambil tertawa lagi.begitu seterusnya kembali di ulang berkali kali agar bisa menyeimbangkan laju sepeda.

Jalanku masih panjang untuk selalu memberi hiburan yang menarik,sehat dan berkesan kepada pembacanya.
Pesan penulis.

Lalu sepeda apa yang bisa kamu ingat dan pakai sebagai tempat belajar mengenai sepeda !?

Penulis jawab yaitu sepeda onthel dan posisi badan di masukin bawah plan_tangan tengah di sepeda onthel.

Itu.....masih ingat para pembaca di sini istilah serdek serdek nah itu aku banget saat bisa belajar pertama kali bersepeda.

Saat itu bisa mulai melayang di atas bumi berpijak ke tugu Monas Jakarta.


Saat mulai sedikit mahir bersepeda kita punya sekelompok teman sepermainan dengan berbagai jenis sepeda, punya jalur favorit tersendiri.

Lalu terkadang harus kebut-kebutan untuk saling ejek atau eksistensi diri menjadi orang yang kuat di atas sepeda.

Toh semua pembelajaran di masa itu adalah sebuah proses yang nantinya untuk bisa lebih jauh lagi ngeliat jauh dengan sepedanya itu dari rumah.

Agar tahu seberapa hebatnya tanggapan teman-teman sepedanya dan dari sepermainannya atau seberapa kuat diri kita secara fisik.

Dan mental dalam menghadapi jalanan yang penuh tantangan serta bahaya yang bisa mengancam setiap saat.
Karena dari bentuk lalu lintas jalanan kota kota lainnya yang di kunjungi begitu sulit ditebak keamanannya bagi diri sendiri dan orang lain.

Setelah proses itu kamu jalani pada akhirnya orang-orang akan menyebutmu sebagai seorang petarung jalanan yang sejati dan sehati dalam menjalin hubungan antara hujan di antara kita itu pernah ada kau alami di kejamnya jalanan itu saja.


Foto adalah cermin masa lalu bukan sekedar pengingat tapi penuh drama suka cinta kepada sepeda dan kisah klasiknya.


Foto adalah sebuah program yang akan kita ingat dan memutar mesin waktu.

Dibilang seorang yang mulai jenuh dengan rutinitas setiap harinya ee eeee mereka itu para pesepeda itu sekarang ini sedang happy-happy sekali..... Mungkin mungkin mereka lagi menunggu bertambahnya usia menjadi semakin tua.

Apalagi saat salah satunya juga ada yang mulai Gabut itu jadinya malah aneh seperti kelakuan bisa lepas bebas perilakunya.

Saat ketemu teman temannya gowes saat hujan-hujanan .......toh saat itu kamu tidak sendiri.

Beginilah para pesepeda itu dalam menikmati setiap perubahan waktu cuaca dan situasi yang  ada tidak menentu apalagi saat diri mulai jenuh dengan berbagai masalah.

Pastikan kamu bisa keluar rumah dan bawalah sepedamu ke arah sana-sini pastikan ketemu dengan para pesepeda lainnya lalu ikut bergabung ke tujuan yang ingin dipilih.

Jadi sebenarnya nggak ada yang salah atau benar dalam penafsiran saat bersepeda karena hujan kehujanan tetapi karena mereka para pesepeda itu adalah orang-orang yang pintar dalam menciptakan kebahagiaan dengan caranya masing-masing.

Pada akhirnya di kisah kali ini.
Atau kamu pengen Gowes nggak kehujanan maka Carilah event sepeda yang ada hiburannya yang lengkap dengan tenda-tenda di sisi sana-sini pasti cuacanya akan cerah karena event acara seperti itu pastinya ada pawang hujan.

Mereka itu yang bisa memindahkan hujan ke tempat lainnya dengan bantuan hula-hula yang penuh klenik dan kemahiran tertentu dalam memahami teori seperti pemindah hujan ini.
Penulis tidak bisa memahami teori secara baik.

Tetapi hanya bisa berbuat dengan cara memindahkan pikiran yang ada di kepala kamu itu menjadi suatu kebiasaan yang baik dengan cara bersepeda itulah kemampuan penulis ini dalam mengubah.

Atau mencuci otak kamu tentang cara bersepeda yang baik dari suatu kebutuhan yang normal-normal saja sebagai seorang pesepeda yang bukan atlet sepeda.

Apakah kamu bisa mengalihkan hujan !?


Foto adalah sebuah sistem informasi dan komunikasi visual dengan pembacanya.

Hem.... hehe inilah cerita lucu saat kita bersepeda antara aku sepeda dan kehujanan dari masa kecil sampai masa kini.

Atau sudah gede gini kok masih saja sepedaan itu nggak pantes!!

Yang......pantes itu bisa mengendarai motor atau mobil.

Itu kata orang lain yang anti banget arti memahami dan menikmati pemandangan keindahan alam sekitarnya yang sangat indah dengan menggunakan alat berupa sepeda.

Dan orang seperti itu pasti bukan seorang petualang tetapi cenderung lebih asyik mager di rumah saja lebih aman dan tanpa resiko di kehidupannya.

Karena hidup adalah pilihan dan saya sebagai penulis ini juga memilih sebagai seorang penikmat jalanan saja.

Harapan di akhir tulisan ini semoga kita semua tetap sehat lancar terus rezekinya bagi para pembaca blog ini dan teman teman pesepeda di luar sana yang masih tetap penasaran dengan tempat baru dan baru lagi sebagai penyemangat gowes selanjutnya.

Salam untuk semua.
Nggak ada hujan jadinya nggak seru banget itu gowes nya.

Selesai
Jogja
February 023.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Edisi unggulan

Erroll Gunung Wangi

Erroll Gunung Wangi Bukan gitu..... Tidurkan angkat kaki agak tinggi agar darah sampai ke kepala hingga oksigen tercukupi,buka semua pakaian...