Rabu, 05 Januari 2022

Tukang foto atau Blogger..

Tukang Foto atau Blogger.

Episode Pertama.

Menutup akhir tahun 2021 malam Sabtu di sebuah tempat yang selama ini di cocokin menjadi gambaran inilah lingkungan selama ini bersama mereka yang begitu banyak kenangan yang di berikan Tuhan yang Maha Esa.

Kepada sekelompok orang yang merasa gembira,ketawa,menangis dengan peluh keringat dan tidak mampu melupakan dan menjadi trigger bahwa gowes nya nggak seberapa itu tetapi kebersamaan saat makan bersama selalu ngangenin ceritanya.

Mungkin..... Selama ini dalam menceritakan kepada pembacanya ataupun saat ada kebersamaan dengan hati itu ada kesalahan,khilaf maka mohon di maafkan.

Foto; Hanya sticker maker 2022.

Penulis sekedar hobi bukan atlet atau pengusik yang suka adu adu di tanjakan tapi sok malah aduh !!? melihat orang orang lainnya malah lebih heboh dengan budaya bersepedanya dengan menghasilkan seni dan karya yang berhubungan dengan sepeda.

Dan dalam tulisan ini saya akan menulis kilas balik para pesepeda merangkap jadi tukang foto atau blogger menjadi pemanfaatan situasi yang ada.

Sebenarnya banyak orang yang bisa saja mencari budaya sepeda dengan membikin vlog Vidio pendek yang semakin bersaing dengan sistem kontrol pendukungnya dari hp kelas ecek ecek sampai hp yang case-nya di balutin kaca atau munculnya penghobi fotografi kelas yang harus di bayar uang rokok itu sudah cukup sampai kelas fotografer DSLR bertarif tinggi sudah semakin menggejala di dunia tipu tipu keindahan alam lingkungan perjalanan bersepeda.

Sedangkan bagi seorang penulis blog juga ada tapi tak sebanyak fotografer mungkin ada istilah seperti ini.

......Biar foto ini gambarnya bisa berbicara sedangkan menulis blog terkadang orang males membacanya apalagi merangkai kata katanya itu menjadi layak di baca.

Caranya itu.

Saya hanya sosok seorang yang unik yang sukanya mengulik pengalaman para pesepeda dan membandingkan caranya.

Caranya itu agar bisa menggali emosinya,sepedanya dengan cara pandangnya mengenai sepeda dan medan jalanan naik turun menjadi cerita cerita yang bikin gemes dan penasaran.

Lalu bagaimana setelah ini !!?.

Penulis hanya memberi pengingat kalau bersepeda itu maunya mencari sehat, menjadi atlet atau sekedar penikmat gowes yang mungkin saja karena sepedanya berkelas tapi semua itu tak menjamin agar bisa di sebut goweser.

Sebenarnya hanya satu yang di sebut Tempatan Budaya pesepeda.

Apa itu Tempatan budaya yaitu di manapun kamu bergabung dengan berbagai komonitas sepeda dan apapun pergantian sepeda kamu dari road bike,sepeda lipat,sepeda mountain bike ataupun berjenis federal apalagi sepeda vintage semua itu bukan berapa banyak kulakan foto kamu dapat bahkan jarak tempuh AVG mu di strava sudah puluhan kilo itu.

Lho.....apa !!?.

Ini hanya soal bagaimana kamu di cocokin dan cocok dalam kamu bercanda,tawa canda dan menghargai rasa lelah mu itu.

Lalu sebagai candaan dan bukan mem_buli di media sosial atau grup what's up.

Jadi kamu ya kamu sekarang menjadi cocok bersepeda dengan siapa yang di cocokin !!.

Karena Budaya gowes di tahun 2022  !!?.

Sebuah perjalanan gowes itu hanyalah untuk menjalani sebuah proses nyamannya pakai sepeda apa dan kemana dalam menata diri  dan menatap kehidupan untuk menyesuaikan lingkungan di luar sana.

Entah kamu nanti di sebut seorang atlet sepeda,petualang,atas nama silahturahmi atau sekedar kulakan gambar foto sambil mencari kulineran yang nyam_mleng sebenarnya tergantung dari lingkungan di sekitar kepadamu itu atau kalau di media sosial .....!!?

Sebenarnya sukses tidaknya gowes kamu tergantung niatnya bersama siapa dan setelah di uplot di Facebook akan mendapat like dan komentar ....!!?

Atau media what's up kamu....!!?.

Kembali kepada orang yang menilainya dan terkadang itu tidak penting  ketika ada tanda tanya dan keraguan dalam perjalanan gowes itu.

Maka kembali kepada prinsip karena apa atau setiap orang akan berbeda beda dari niatnya,tujuan,motivasi dan pengalaman jam terbang setiap pelakunya maka itulah dari akhir kisah ceritera kali ini.

Selesai. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Edisi unggulan

Anniversary ride 5 th Jogja pit Ringkes

Aku ingin berubah bersama mereka. Pada awalnya, bersepeda dengan sepeda lipat hanyalah sekadar kesenangan pribadi. Namun, setelah mengenal b...