Kamis, 10 Mei 2018

HUTAN PINUS BECICI BIKE CAMP

Mulai saja hari ini.
Jangan ngaku Goweser Jogja kalau belum ke Bukit Becici.

Selain suka membaca buku saya juga sering browsing berita berita yang lagi viral di internet.

Maka menjadikan saya mudah mencari referensi mencari bahan mengisi kisah klasik untuk kali ini.

Dalam satu klik saja sudah di dapatkan berita seperti yang terjadi di Cile_utuh Pangandaran sana dan berita telah menyebar sampai jauh seperti di kabar kabarin.

Hal yang mungkin dan karena banyak juga orang yang datang di saat itu di daerah Cile_utuh.

Jangan ngaku Goweser Jogja kalau belum ke Bukit Becici.  Selain suka membaca buku saya juga sering browsing berita berita yang lagi viral di internet.

Mungkin ....!!!
Tapi foto ini di Puncak Becici Jogja bukan yang di sana !!.

Misalnya orang yang membuat tag line itu hanya sekedar nge_status  saja dan semua orang tergoda ikut serta komentar atau mungkin belum tahu kali yaaa.

Kalau sebenarnya luasnya indonesia itu bikan yang itu atau yang ini tapi meluas,seluas....Heee.
                                                                     
Mata kayuhanku

Jadi gini,....!!!
Foto puncak Becici yang aduh hai untuk Bike Camping.

Dari pada berkontak dengan tag line itu malahan saya jadi ikut kepikiran atau mungkin ketrampilan fikiran jadi sek ora ora seperti tulisan ceritera kali ini...Hii..iii.

Mengapa harus terusik apa itu Ciletuh di keadaan tempat dan ruang di daerah yang jauh dari Jogja atau......!?

Agh.........Biarlah saja berlalu, Khan saya orang Jogja !?

Tentu tak seheboh ini tanpa adanya perlakuan orang orang yang maunya mengusik karena bersepeda itu masalah tumbuhnya dari hati.

Hal ini bukan sesuatu yang menempel di tubuh atau berbagai merk sepedanya.

Jadi bila ada yang keluar istilah baru maka jadi bahan iklan yang bagus untuk di viral kan untuk sebuah acara saat itu.

Foto Mengundang peserta seperti contoh di bawah ini.

Gowes bike camp ke puncak brcici gunung kidul.

Yaaa,...!!
Mengundang orang untuk datang atau bisa saja inilah tempat bila anda ingin meraih standartnya untuk sebuah predikat seseorang.

Semua itu agar orang tersebut layak di sebut Goweser maka haru ke Ciletuh.

Tapi iklan itu hanya berjalan untuk sementara saja waktunya maka sebelum adem maka saya ikut mencoba eksis ikut ikutan supaya ribet sendiri.

Misalnya bila anda bisa ke Jogja bisa ikut serta di acara ini.....Bro.

Bila hari ini di hari sabtu di jam 07,00 wib mereka sudah lebih dulu berbondong bondong bersepeda ke suatu tempat di sebelah timur kota Jogja.
Maka jadilah tag line versi pesepeda cah Jogja seperti ini ;
                                        Jangan ngaku Goweser kalau belum ke Becici.  

HUTAN PINUS BECICI BIKE CAMP

Foto man_teman yang berangkat di kloter pertama.

Mulai.
Tidak bisa saya sampaikan mengapa !!.
Karena saya hanya bisa menyusul kalian di waktu sore harinya menuju dan dengan siapa !!.

Foto keseruan kebersamaan di Bukit Bintang Pathuk dan puncak Becici. di kloter ke dua.


Di jam tiga sore hari saya menyusul man_teman yang sudah ber_dulu di posisinya.

Saat kesana kita bersama man_teman dari federalis Wonogiri yaitu mas Thopan dan mas Teguh yang berkeinginan ikut serta.

Dan ternyata jarak bukan halangan untuk menjalin silahturahmi bersama pesepeda jogja.

Ia berangkat dari kota wonogiri di hari jumat 30 maret dan sampai di tempat bertemu di Bukit Bintang pathuk jam 16,30 wib.

Di waktu berlanjut ke camping ground di hutan pinus Becici di hari sabtu malam 31 maret.

Lalu,,,,!!
Saya menemani ke dua man_teman ini di kloter ke 2 di sore hari dan sampai tujuan sudah dalam keadaan jalanan gelap.

Saat ini tetapi di terangi kebersamaan lain lagi karena ketemu man_teman dari komunitas jogja lainnya menjadi ke_semangatan kita dalam menyelesaikan setiap tanjakan di jalan piyungan menuju arah Pathuk.

Lalu ke kanan menuju arah jurang jero yang di pathuk lalu melewati watu Amben dan sampailah di persimpangan Terong.

Kita terus dengan jalanan menurun akan ketemu petunjuk arah menuju wisata Becici.



Foto bebakaran jagung di malam hari.

Saat kita sudah di tunggu untuk bersapa dengan mereka dan mendirikan tenda,membuat indomie rebus serta cemilan yang ada di situ menjadi canda candaan kita berlarut di jam sepuluh malam hari.

Saat kita mulai membuat api untuk bebakaran jagung yang begitu segar dan meluluhkan lapar kita ini.

Dan paginya !!.
Foto kebersamaan saat pulang mau menuruni jalanan Cino Mati yang aduhai,,,,,,,,,Hai rasanya.


Saat paginya masih tersisa tenaga cadangan dari situasi yang di temukan di saat itu.

Maka man_teman ini membentuk barisan baru lagi di hari minggu paginya untuk mampir ke tempat baru lagi.

Tetapi selalu saja kita ini nek bla_yang ka_nginan selalu saja begitu yang ini atau yang itu.

Saat belum terasa lelah badan ini,belum ada tambahan tidur siangnya,belum ada meluangkan ke_seloanya kini nambah lagi.

Kita pilih ke tempat dan mampir ke Puncak Gebang.

Dan sesampainya di sana semuanya kembali ter_gelepar untuk pindah turu.

Dan kita turun dari puncak gebang setelah matahari meredup tanda tak panas lagi .
Foto menuju arah jalanan ke puncak Gebang.


Akhir kata.
Sebuah akhir kisah perjalanan yang bisa menjalin silahturahmi antar komunitas di jogja dan menyiapkan kisah kisah bersepeda di kemudian hari.

Salam salim dari puncak Becici.

Selesai
Penulis.

Blog Edisi unggulan

Anniversary ride 5 th Jogja pit Ringkes

Aku ingin berubah bersama mereka. Pada awalnya, bersepeda dengan sepeda lipat hanyalah sekadar kesenangan pribadi. Namun, setelah mengenal b...