Senin, 11 November 2024

Anniversary ride 5 th Jogja pit Ringkes

Aku ingin berubah bersama mereka.

Pada awalnya, bersepeda dengan sepeda lipat hanyalah sekadar kesenangan pribadi. Namun, setelah mengenal beberapa teman, kegiatan bersepeda itu mulai berkembang menjadi sebuah inisiatif yang lebih besa menjadi sebuah ajakan untuk gowes lebih jauh, menembus batas kota dan menikmati keindahan kota Solo. Inilah kisah yang akhirnya melahirkan sebuah komunitas yang kini dikenal dengan nama Jogja Pit Ringkes (JPR).

Anda sedang membaca kisah klasik ini yang akan terus anda baca sampai selesai.

Kelahiran Jogja Pit Ringkes

Pada tanggal 10 November 2019 terbentuk sebuah komunitas kecil bernama * Seli Jogja* lahir dengan tujuan utama menjalin silaturahmi antar sesama penggemar sepeda lipat. Seiring berjalannya waktu, hubungan antar anggota semakin erat, dan komunitas ini berkembang berubah nama menjadi Jogja Pit Ringkes, sebuah nama yang lebih menggambarkan semangat komunitas ini. Komunitas ini berkembang dari kelompok kecil menjadi lebih besar, dengan anggota yang semakin beragam dari berbagai latar belakang.

Jogja pit ringkes
 
Ini sekadar bersepeda maka kegiatan ini menjadi wadah bagi para anggotanya untuk berbagi pengalaman, cerita, serta belajar dari generasi yang berbeda. Pada tahun pertama, jumlah anggota yang bergabung sudah mencapai sekitar 450 member aktif, dan terus bertambah seiring waktu.

Bersepeda Bersama: Kegiatan yang Menyatukan pesepeda.

Pada tahun 2023, meskipun usia komunitas masih terbilang muda, tepatnya pada 10 November 2023, JPR berusaha bangkit dan eksis. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, komunitas ini sudah memiliki ciri khas tersendiri dalam cara melayani anggotanya. Kegiatan bersepeda yang dijalankan pun semakin bervariasi, dengan fokus pada keberagaman dan keterlibatan aktif anggota.

Peran setiap anggota sangat penting dalam perjalanan komunitas ini. Keikutsertaan mereka dalam setiap kegiatan bersepeda, saran-saran yang diberikan, serta kontribusi dalam mengembangkan komunitas, menjadi fondasi yang kuat bagi JPR untuk terus berkembang di masa depan.

Perayaan Ulang Tahun ke-5: Rencana Kegiatan yang Menggembirakan

Seiring dengan bertambahnya usia, tepatnya pada 10 November 2024, JPR akan merayakan ulang tahun yang ke-5. Untuk memperingati hari bersejarah ini, sejumlah kegiatan menarik telah direncanakan, yang tentu saja melibatkan seluruh anggota komunitas. Berikut adalah beberapa rangkaian kegiatan yang akan berlangsung:

Sepeda lipat jogja

1. Gowes Pagi dari Tugu Jogja.

Acara dimulai dengan gowes pagi yang direncanakan pada pukul 05.55 WIB, dengan titik kumpul di Tugu Jogja. Rencananya, jarak yang akan ditempuh adalah sekitar 21 km, dengan tujuan finish di Warung Cafe sesarengan.

Saat ini menggunakanSepeda lipat akan menjadi teman setia dalam perjalanan ini, namun karena cuaca yang tidak menentu, acara baru dimulai sekitar pukul 07.00 – 10.00 WIB.

Lalu menikmati hidangan makan kue,teh manis,makan soto seger dan potong tumpeng lalu melepaskan balon warna kebanggan tag Line ultah kali ini yaitu warna balon hijau dan putih di lepaskan ke udara menjadikan lepas harapan menjadi lebih baik lagi di tahun depan.

Setelah itu di adakan Lomba Kostum:  untuk Menghargai Pahlawan Nasional.

Pada tanggal yang sama, 10 November 2024, akan ada lomba kostum yang digelar untuk memperingati Hari Pahlawan Republik Indonesia. Ini adalah kesempatan bagi para anggota untuk menunjukkan kreativitas mereka, mengenakan kostum unik dan bertema pahlawan, sambil tetap menikmati kebersamaan dalam kegiatan bersepeda. Lomba kostum ini akan menambah semarak acara ulang tahun ke-5 JPR, sekaligus mengingatkan kita akan pentingnya semangat perjuangan dalam bersepeda lipat dan tentu saja, semangat persatuan yang dibangun dalam komunitas.

2.Puncak acara 5th aniversary ride Jpr.

Dan untuk launching JpR asyik di 5 tahun Jogja pit ringkes akan di adakan pada tanggal 15 Desember 2024  bertempat di kebun binatang Gembiraloka zoo .

Tujuan gowes ke area ini untuk mengkampanyekan soal bersepeda lipat kepada masyarakat umum di hari seremonial HUT Jogja pit ringkes  dan nantinya kegiatan ini di adakan di dalam kebun binatang  di selingi permainan game yang tak lupa berbagai dorpres sepeda akan di bagikan di puncak acara kali ini.

Meningkatkan Komunitas ke Depannya.

Keberagaman anggota, semangat kebersamaan, serta ide-ide inovatif yang terus berkembang menjadikan Jogja Pit Ringkes sebagai salah satu komunitas sepeda lipat yang cukup diakui di Yogyakarta. Di usia yang masih muda, komunitas ini menunjukkan bahwa dengan niat yang baik dan kerja sama yang solid, kita bisa mencapai lebih banyak hal. Di tahun-tahun mendatang, JPR bertekad untuk semakin eksis dengan berbagai kegiatan Iebih menarik dan bermanfaat bagi anggotanya.

Ayo, bergabung bersama kami dalam perjalanan ini! Dengan semangat dan kebersamaan, kita akan terus melaju jauh lebih bike lagi.

Kata....asyik

Kata "asyik" dalam tagline "Jogja Pit Ringkes Asyik 2024" memiliki makna yang mengarah pada kesan menyenangkan, seru, dan bersemangat.

Dalam konteks ini, "asyik" dimaksudkan untuk menggambarkan pengalaman positif yang akan dirasakan oleh peserta acara, baik itu melalui kegiatan bersepeda, interaksi dengan sesama komunitas, maupun suasana acara secara keseluruhan.

Berikut beberapa penjelasan tentang makna "asyik" dalam konteks ini:

1. Keseruan dan Kegembiraan

"Asyik" mencerminkan kesan bahwa acara ini akan penuh dengan keseruan, kegembiraan, dan suasana yang menyenangkan. Acara yang tidak hanya tentang bersepeda, tetapi juga tentang menjalin hubungan sosial dan menikmati waktu bersama dalam atmosfer yang menyenangkan.

2. Santai dan Tidak Terburu-buru

"Asyik" juga bisa merujuk pada konsep bersepeda dengan cara yang santai dan tidak terburu-buru, memberikan kesan bahwa acara ini lebih kepada kegiatan yang relaks dan menyenangkan, bukan kompetitif atau terburu-buru.

3. Suasana Positif

Kata "asyik" mengundang orang untuk merasa bahwa acara ini adalah kesempatan untuk melepas penat, bertemu teman baru, dan merayakan hobi bersama-sama dengan cara yang ringan, penuh semangat, dan tanpa tekanan.

4. Akrab dan Kekeluargaan

"Asyik" juga seringkali digunakan untuk menggambarkan suasana yang akrab dan nyaman, di mana orang bisa berinteraksi dengan bebas, berbagi pengalaman, dan merasa diterima dalam komunitas.

Jadi, "asyik" di sini menggambarkan suasana acara yang fun, ceria, dan menyenangkan, yang membuat peserta merasa nyaman dan terlibat dalam setiap aktivitas yang ada.

Soal pilihan warna hijau .

Tentu! "Jogja Pit Ringkes Asyik 2024" dengan tema "Aura Pilihan Hijau" sebagai tagline anniversary komunitas sepeda lipat menggambarkan sebuah acara yang tidak hanya merayakan perjalanan komunitas sepeda lipat, tetapi juga mengedepankan nilai keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan. Berikut gambaran umum konsep-konsep acara tersebut:

1. Tema Utama: "Aura Pilihan Hijau"

Makna "Aura Hijau": Mengedepankan konsep ramah lingkungan dan keberlanjutan, yang mungkin melibatkan penggunaan sepeda lipat sebagai sarana transportasi yang ramah lingkungan. Selain itu, penggunaan warna hijau sebagai simbol bisa menggambarkan kesadaran komunitas terhadap kelestarian alam dan mengajak anggota komunitas serta masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam gerakan hijau.

Maksudnya : Fokus pada keberlanjutan dengan mengajak peserta untuk menggunakan sepeda lipat, yang lebih hemat energi dan mengurangi jejak karbon. Hal ini bisa menjadi bentuk kampanye positif tentang pola hidup sehat dan ramah lingkungan.

2. Acara Utama: Komunitas Sepeda Lipat

Anniversary Komunitas Sepeda Lipat: Merayakan perjalanan dan pertumbuhan komunitas sepeda lipat yang telah terbentuk di Jogja. Momen ini bisa dimanfaatkan untuk mengenang perjalanan komunitas, memperkenalkan anggota baru, dan mempererat hubungan antar sesama penggemar sepeda lipat.

Anniversary ride 5 th Jogja pit Ringkes

Rangkaian Kegiatan: Bisa mencakup:

Jalan Santai dengan Sepeda Lipat : Acara bersepeda bersama (fun ride) yang melintasi jalur-jalur ikonik di dalam area kebun binatang Jogjakarta dengan konsep santai dan ramah lingkungan.

Kompetisi & Lomba: Seperti lomba ketangkasan paling lambat bersepeda atau lomba desain sepeda lipat dengan tema hijau dan ramah lingkungan.

Talkshow & Workshop: Menghadirkan pembicara yang ahli di bidang sepeda lipat atau bidang transportasi ramah lingkungan.

3. Penekanan pada "Green Lifestyle"

Sepeda Lipat dan Lingkungan: Menonjolkan manfaat menggunakan sepeda lipat dalam konteks kehidupan sehari-hari yang lebih hijau, mulai dari mengurangi polusi hingga mempromosikan aktivitas fisik yang sehat.

Penggunaan Produk Ramah Lingkungan: Mendorong para peserta untuk memilih aksesori atau produk yang mendukung gaya hidup hijau, misalnya botol minum isi ulang, tas dari bahan daur ulang, atau bahan sepeda yang lebih ramah lingkungan.

4. Dekorasi dan Suasana Hijau

Venue yang Hijau: Dekorasi acara bisa menggunakan unsur alam seperti tanaman hijau, bunga, dan bahan daur ulang. Mungkin juga ada kegiatan penanaman pohon simbolis sebagai bagian dari acara.

Desain Visual: Elemen desain dengan dominasi warna hijau, seperti banner, poster, dan merchandise, untuk menegaskan tema hijau.

5. Partisipasi Komunitas & Kolaborasi

Kolaborasi dengan Lembaga Lingkungan: Bekerja sama dengan organisasi yang fokus pada isu-isu lingkungan atau keberlanjutan, seperti organisasi pelestarian alam atau pemerintah setempat untuk lebih memperkuat pesan acara.

Masyarakat Lokal: Mengajak masyarakat sekitar yang hadir di gembira loka zoo untuk berpartisipasi dalam acara ini, baik sebagai peserta atau sebagai bagian dari promosi gaya hidup sehat dan ramah lingkungan.

Dengan memadukan konsep hijau dan komunitas sepeda lipat, "Jogja Pit Ringkes Asyik 2024" tidak hanya akan menjadi acara yang meriah, tetapi juga menyebarkan pesan penting tentang pentingnya pola hidup berkelanjutan bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.

10 November 2024.

Pada tanggal 10 November 2024, saya mendapat kesempatan untuk mengikuti gowes anniversary ke-5 Jogja Pit Ringkes. Sebelumnya, kami semua berharap bisa berbagi informasi terkait cuaca yang tampaknya cukup berubah-ubah. Pada malam hari tanggal 9 November 2024, sekitar pukul 23.00 hingga 05.00 wib masih hujan deras mengguyur. Hal ini memicu serangkaian chat lucu dan cemas akan tujuan gowes di chat grup gowes aniversary ;

1. Sepertinya bagian Utara Kota Jogja aman dari hujan... Area Gedung Kuning deras... Bantul juga hujan... Dekat UGM mulai terang... Di Utara Pakem sudah adzan Subuh!!

2. Tumben nih Selatan Jogja hujan deras, semoga segera reda. Pakai mantel plastik, Kak!!

3. Ya, nanti jam tikum-nya menyesuaikan cuaca, yang penting gas! Semoga berkah, aman semua. Padahal adep-adepan kok bisa beda perkiraan cuaca... lah namanya musim hujan. Jam 5 terang, jam 6 hujan lagi... lah ini 6.30 WIB sudah terang!

4. Star diundur menjadi jam 07.00 WIB... tapi kok ada yang sudah gowes di Tugu Jogja pakai mantel jam 06.00 WIB... Pada akhirnya ada yang komentar: "Di tunggu aja, Kak!!"

Kemudian, meskipun hujan sempat menguji atas cobaan kebersamaan gowes kali ini tapi acara tanggal 10 November 2024 akhirnya sukses dilaksanakan. Dan tak lupa, salah seorang peserta mengirimkan pesan-pesan seperti ini :

Alhamdulillah sudah sampai rumah lagi jam 11.15 WIB. Terima kasih banyak untuk teman teman dari komunitas Jogja Pit Ringkes !

Pesan yang bisa diambil: Gowes memang penuh tantangan, cuaca bisa berubah kapan saja, tapi yang penting adalah semangat bersama dan kebersamaan dalam komunitas selalu solid dalam suka maupun duka.

Anniversary ride 5 th Jogja pit Ringkes

Penutup cerita hari ini.

Tagline "Teladani teman pendiri komunitas sebagai pahlawan_mu dan cintai hobi bersepeda_mu dengan ikhlas sebagai pahlawan kesehatan untuk berolahraga untuk dirimu sendiri"

Dari tagline di atas memiliki pesan yang dalam, menggabungkan semangat kepahlawanan dengan kecintaan terhadap sepeda sebagai sarana menjaga kesehatan. Berikut adalah arti dari tagline ini dalam konteks dunia bersepeda:

1. "Teladani teman pendiri komunitas sebagai pahlawan_mu"

Inspirasi dari Pendiri Komunitas: Pendiri komunitas sepeda lipat diibaratkan sebagai "pahlawan" karena mereka telah memulai dan menggerakkan sebuah gerakan yang bermanfaat bagi banyak orang. Mereka bisa dianggap sebagai contoh atau teladan bagi anggota komunitas, karena mereka memiliki visi dan komitmen untuk memperkenalkan sepeda lipat sebagai gaya hidup yang positif.

Kepahlawanan dalam Konteks Sosial: Pahlawan di sini bukan hanya dalam arti perang atau perjuangan besar, tetapi lebih pada perjuangan untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat, seperti memperkenalkan sepeda lipat sebagai transportasi ramah lingkungan, sehat, dan efisien. Pendiri komunitas adalah pahlawan yang memberi inspirasi, menggerakkan orang lain untuk bergabung, dan menyebarkan manfaat bersepeda.

2. "Cintai hobi bersepeda mu dengan ikhlas sebagai pahlawan kesehatan bagi dirimu sendiri"

Bersepeda sebagai "Pahlawan Kesehatan": Bersepeda dianggap sebagai cara yang sangat baik untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Tagline ini mengajak peserta atau anggota komunitas untuk mencintai hobi bersepeda mereka dengan tulus dan ikhlas, karena bersepeda bukan hanya tentang kesenangan, tetapi juga sebagai upaya untuk menjaga tubuh tetap sehat.

Kesadaran akan Kesehatan Diri: Dalam konteks ini, setiap individu yang bersepeda menjadi "pahlawan" bagi dirinya sendiri. Dengan rutin bersepeda, seseorang tidak hanya merayakan hobi, tetapi juga berperan dalam menjaga kesehatan, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup. Ini juga bisa dilihat sebagai bentuk kepedulian terhadap diri sendiri dalam menghadapi tantangan kesehatan di era modern yang penuh dengan polusi dan gaya hidup kurang aktif.

3. Pemahaman tentang "Pahlawan" di hari pahlawan 2024.

Dalam dunia bersepeda, "pahlawan" bukan berarti hanya sosok besar yang melakukan aksi luar biasa, tetapi juga setiap individu yang secara konsisten memilih pola hidup sehat melalui sepeda. Sebagai pahlawan kesehatan, seorang pengendara sepeda juga membantu memerangi masalah kesehatan global seperti obesitas, stres, dan penyakit jantung, sekaligus turut menjaga lingkungan dengan mengurangi jejak karbon.

Anniversary ride 5 th Jogja pit Ringkes

Kesimpulan dan konsep Anniversary ride 5 th Jogja pit Ringkes 

Tagline ini menggambarkan bagaimana bersepeda tidak hanya sekadar aktivitas rekreasi, tetapi juga bagian dari perjuangan untuk hidup lebih sehat dan berkelanjutan. Teladani para pendiri komunitas karena mereka adalah pelopor dalam mempopulerkan sepeda lipat di Jogja pit ringkes ini.

Kemudian cintai bersepeda dengan ikhlas karena setiap kayuhan sepeda adalah langkah menuju kesehatan yang lebih baik, baik bagi diri sendiri maupun untuk bumi. Sebagai "pahlawan kesehatan," para pesepeda menjadi contoh bagi orang lain untuk menerapkan gaya hidup sehat yang berkelanjutan.

Selamat milad Jogja pit ringkes semoga semakin kompak dalam kebersamaan dan keberagaman yang solid.

Tuhan, Aku Ingin Berubah bersama mereka.

Dari cerita ini akan memberi hikmah bagi saya sendiri dan teman teman baru di komunitas sepeda lipat ini pada saat sendiri dan di tengah keheningan hidup yang penuh kesendirian, aku merasa terkekang dalam diriku sendiri. Namun, suatu hari, aku memutuskan untuk melangkah, walau hanya sepelan langkah kecil untuk turut serta bersepeda dengan komunitas ini.

Aku mulai bersepeda, mengayuh bersama teman-teman baru yang baru ku kenal ini memberi kehangatan dalam setiap perjalanan bahkan setiap tikungan jalan dan hembusan angin menyadarkanku bahwa perubahan bisa dimulai dari keberanian untuk mencoba hal baru.

Bagaimanapun Alam pun mengajarkanku tentang keindahan dalam keberagaman, bahwa hidup tak selamanya harus sunyi dan sempit.

Kini, aku sadar, perubahan itu bukan soal menjadi sempurna, tetapi soal berani memberi warna dalam hidup maka tak lepas untuk berucap Tuhan, aku ingin berubah.

Menjadi manusia yang memiliki cerita dan keunikan, yang bisa memberi dampak baik bagi dunia di sekitarku. Aku tak lagi takut untuk menemukan diri, karena aku tahu, setiap langkah kecil membawa aku lebih dekat pada tujuan itu.

Amin.

Selesai.

Nb ; Terima kasih kepada team editing sehingga dapat memberikan masukan dan informasi tentang kegiatan aniversary ride 5 th Jogja pit ringkes ini menjadi  artikel tulisan blog saya.

Kepada ; Mas bro  Kuninchi _  Mas bro Janu dan  Om ,nte member aniversary jpr 2024 .

Penulis ; @iyink_ws

11 November 2024.

Selasa, 13 Agustus 2024

Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.

Jogja' Folding Bike 2024.

Untuk memperingati HUT RI kali ini kami memutuskan untuk merayakannya dengan cara yang berbeda dengan cara bersepeda mengelilingi Ring Merapi Merbabu selama waktu maksimal 11 jam tercapai dan hal ini bukan hanya sekedar gowes, tetapi sebuah perjalanan yang penuh makna dan tantangan yang sebenarnya.

Setiap pedal yang kami ayunkan bukan hanya untuk mencapai garis finish,tetapi untuk membangun rasa kebersamaan,solidaritas dan menikmati setiap tetes keringat dari rasa lelah yang kami alami, karena ini adalah bagian dari perjalanan panjang menuju kebanggaan, bukan tentang siapa yang lebih cepat.

Menaklukkan Rute Merapi Merbabu buat kak Momo dan kak Anggit.

Di sebuah sisi Gunung itu dua sahabat sejalan, Momo dan Kak Anggit, memutuskan untuk menghadapi tantangan baru untuk gowes sejauh 165 km melintasi rute yang menantang di sekitar Gunung Merapi dan Merbabu.
Meskipun keduanya belum pernah merasakan tantangan sebesar ini sebelumnya, semangat dan tekad mereka tidak bisa dipandang sebelah mata.

Rute yang mereka pilih adalah gabungan dari jalan rolling yang menanjak dan menurun, memaksa mereka untuk terus berusaha dan tidak menyerah. Momo, yang dikenal sebagai sosok bersemangat, dan Kak Anggit, yang lebih sabar namun kuat, memulai perjalanan ini dengan penuh optimisme. Mereka tahu, perjalanan ini bukan hanya tentang jarak, tetapi juga tentang tekad dan kerja sama.

Saat mereka melintasi rute yang menantang, ada kalanya tenaga mereka mulai menipis, terutama saat menghadapi tanjakan yang curam. Namun, dengan sedikit bantuan dari teman-teman yang menyertai mereka, mereka mengadopsi metode "kutu loncat"—mereka tidak segan untuk turun dari sepeda dan minta diangkut saat tanjakan terjal, lalu melanjutkan perjalanan lagi setelah tenaga pulih. Metode ini membantu mereka tetap bergerak maju, meskipun dalam keadaan lelah.

Melalui perjuangan ini, Momo dan Kak Anggit menemukan kebanggaan baru. Mereka merasakan kehangatan dan dukungan dari satu sama lain, serta rasa persatuan yang kuat di antara mereka. Setiap kali mereka berhasil melewati tanjakan atau menaklukkan rute yang menantang, mereka merayakannya sebagai pencapaian bersama...... dengan sambutan tawa canda teman teman mendukung mereka agar tetap semangat empat lima.

Di akhir perjalanan, mereka tidak hanya merasa bangga karena berhasil menaklukkan rute tersebut, tetapi juga merasakan kekuatan kebersamaan yang memeriahkan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. 
Perjalanan ini mengajarkan mereka bahwa ketangguhan tidak hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang tekad, kerjasama, dan semangat untuk terus maju....selamat kak !?.

Dengan penuh rasa bangga kak Momo dan Kak Anggit menatap keindahan Gunung Merapi dan Merbabu hal ini akan bisa menyadari bahwa mereka telah menaklukkan tantangan besar dengan semangat yang tak tergoyahkan. 

Bahkan mereka tahu itu tidak mungkin akan mampu apalagi dengan bayangan aku piye,terus jalan begitu jauh,kalau tidak kuat gimana dan ini itu keluar dari bayangan fikirannya itu tapi ..... ini adalah awal baru dari banyak petualangan baru yang akan datang mulai bisa mengukur kemampuan agar lebih kuat dan jauh jaraknya lagi..... Semangat untuk mereka !!

Selama perjalanan,bahkan ada yang sempat bertanya-tanya, "Aku kuat atau tidak?" Saat mereka mulai menginjak pedal sepeda bahkan setelah itu saya melihat wajah-wajah yang sudah berlumur keringat dengan seraut wajah ada warna biru memerah dan lelah hal ini kami tahu bahwa kebahagiaan sejati terletak pada moment ini ada tawa dan canda yang kami bagi, bukan pada pujian atau kemenangan semata.

Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.

Hari ini, kami membuktikan bahwa dengan semangat dan kesadaran baru, kami bisa lebih dari sekadar bersepeda tapi bisa menunjukkan kepada diri kami sendiri dan kepada Jogja Folding Bike bahwa kami adalah tim yang hebat,mampu dan penuh semangat membangun semangat baru.

Maksud dan tujuan gowes kali ini.

Awal Agustus yang cerah, aku memulai menemani gowes yang mengesankan di sekitar Gunung Merapi dan Merbabu.
Di tengah perjalanan yang penuh tantangan ini, aku merasa terhormat menjadi bagian dari komunitas sepeda lipat Jogja yang penuh semangat dan persahabatan.

Saat teman-teman mulai kembali ke rutinitas harian mereka, aku ingin berbagi kisah ini, mengingat betapa kemaren mereka pada berjuang dengan semangat 45 dan cukup melelahkan perjalanan ini. Namun, aku berharap kisah ini bisa membawa kebahagiaan bagi kalian semua. 

Hari itu, di pagi yang penuh penyesalan berubah menjadi motivasi. Aku ingin menceritakan pengalaman ini hingga selesai, dan jangan lupa untuk membagikannya kepada teman-teman yang juga mencintai cerita sepeda lipat di belahan dunia sana.

Perjalanan ini mungkin menunjukkan betapa prilaku kadang aku bisa datang dan pergi secara senyap atau bahkan terasa lucu, menyebalkan, atau bahkan WA_GU. Namun, aku harap kalian tetap menikmati setiap kata dalam cerita ini....salam Salim nte_ mas bro !!?.

Terkadang, aku memang sulit mengungkapkan hal-hal yang tidak penting, tapi ketika datang ke perasaan dan kata-kata yang aku bisa, aku berusaha menyampaikannya dengan sebaik mungkin. Entah kenapa, berada di dekat kalian, terasa sangat nyaman.

Inilah persembahan saya buat JFB dan harapannya Semoga cerita ini sesuai dengan rencana dan bisa menggambarkan betapa aku menghargai setiap momen yang kita lalui.
Dengan latar musik "Bicycle" dari Queen, perjalanan ini terasa lebih berarti, terutama dalam merayakan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 tahun ini dengan rute yang penuh makna—rute yang mengandung unsur 'perih' karena medan yang bergelombang dan terik matahari di siang bolong.

Anda sedang membaca kisah klasik ini yang akan terus anda baca sampai selesai.

Kenapa perih !? Apakah seperti itu keadaan mereka bisa menjalani gowes kali ini untuk bisa keluar dari zona nyaman kehidupan sehari hari.
Toh..... Rute di bawah terik matahari di siang bolong itu merasuk ke dalam pori-pori tubuh kok do ora kro_so panas, Apakah pori-pori kulitnya tertutup....Iyo PO !?.

Ooo No...uuu tidak saja seperti ungkapan * katanya dan bahkan biasanya * Tapi semua itu adalah bentuk semangat kedatangan adalah jawaban dan jika semua itu bukan sekedar janji semata. ...ojo crigis sek nek koe ora Melu,ujarnya !?.

Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.
Foto : Kebersamaan team JFB 2024.

Dari janji-janji sebelumnya juga pernah dilakoni gowes seperti ini di tahun-tahun sebelumnya yaitu rute ;
1. Rute ring Menoreh.
2. Rute ring Merapi.
3. Rute ring Merapi Merbabu ( M2 ).
Untuk saat ini dipilih rute ring (M2) menempuh jarak +165 star dari rumah makan  Suharti di jalan solo sisi timur dan finis di sisi barat indo M Jombor Jogja.

Gowes perih kali ini guna menaklukkan rute Jalan rolling yang lebih jauh jaraknya tapi tidak begitu tinggi tanjakan sedangkan ring Merapi itu memerlukan sikap bila ketemu tanjakan kadang pada seseorang yang * Labil * mulai ragu sedangkan untuk jaraknya tidak begitu jauh dari Jogja.
Maka . ... Pilihan mau ring M1 atau M2 mempunyai banyak manfaat dan mudharat dari kesalahan jalan masing masing itu saja.

Gowes Merdeka: Kisah Perjalanan Mengitari Gunung Merapi Merbabu.

Di tengah terik matahari yang membakar dan jalanan yang menantang, kami, 50 peserta gowes, memulai perjalanan bersepeda di hari yang istimewa untuk memperingati HUT RI ke-79. Kami mengawali petualangan dari Jalan Solo, menuju Rumah Makan Suharti, tempat kami memulai perjalanan panjang dengan penuh semangat dan tekad.

Rute kali ini, yang kami sebut sebagai "ring M2", merupakan perjalanan yang tidak hanya menantang fisik tetapi juga menguji kekuatan mental kami.
Dengan total jarak sekitar 165 km, perjalanan ini membawa kami mengelilingi Gunung Merapi dan Merbabu, melewati medan yang bervariasi – dari jalanan pegunungan yang bergelombang hingga tanjakan turunan yang memacu adrenalin.

Rute dan Cek Poin.

Kami telah merencanakan perjalanan ini dengan seksama. Berikut adalah cek poin penting yang kami lewati:

Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.

Maka Inilah rute gowes merdeka Jogja folding bike 2024 ring M2 via arah Jatinom .
1. Cek poin 1 km 45 di depan Masjid Agung Boyolali adalah titik pertama yang kami capai dengan rasa syukur dan selanjutnya beristirahat untuk memudahkan tenaga.
2. Cek poin 2 km 65 indo m km 9 klero Krajan kabupaten Semarang tempat isi ulang dengan makan kecil  yang di sediakan team logistik untuk menambah semangat gowes lagi.
3. Cek poin 3 km 85 Masjid Nurul Huda Banyubiru Kabupaten Semarang kita istirahat cukup lama untuk beristirahat makan besar saat siang dan ibadah sholat di sini.
4. Water season km 99 depan rumah makan Rahayu selatan kopi Eva sekedar menunggu dengan makan kecil sambil cek kondisi sepeda.
5. Cek poin 4 km 126 alun-alun Magelang di depan Bank Central Asia di tempat ini berkesempatan bersantai dan menikmati keramaian pusat kota Magelang.

Awal pagi hari itu.

Kini tepat tanggal 10 Agustus 2024 di hari Sabtu sekitar jam 05. 15 WIB dan mulai start jam 06. 00 tepat dari Jalan Solo di Rumah Makan Suharti untuk Gowes memeringati HUT RI ke 79.
Bagaimana yang di siapkan JFB Jogja menggelar event tahunan Gowes merdeka seperti ini dan memilih rute ring M2 yang memiliki tanjakan dan turunan rolling panjang dengan total jarak tempuh 165++km ( EG 1500 ++) dan finish secara bertahap dari jam 16. 30 sampai 17. 30 WIB.

Dari jumlah 50 peserta ada saja bentuk kestabilan antara yang kuat dan yang kurang tepat untuk melaju ke depan sana bahkan ada saling support dan saling menunggu satu sama lainnya pada akhirnya kita semua berucap kata Alhamdulillah dengan segala izinnya rute ini berjalan dengan lancar dan bahagia bagi semua peserta.

Perjalanan ini juga melibatkan dukungan dari tim support yang handal, mulai dari fotografer, tim logistik, hingga mobil pengangkut yang siap membantu jika diperlukan. Kebersamaan dan dukungan ini merupakan bagian penting dari perjalanan kami.

Bentuk apresiasi dan Semangat Perjuangan.

Selain tantangan fisik, perjalanan ini juga merupakan bentuk penghormatan kami terhadap para pahlawan kemerdekaan karena setiap pedal sepeda dan setiap tetes keringat kami adalah simbol penghargaan terhadap perjuangan mereka.
Dengan mengarungi rute yang menantang ini, kami merasakan sedikit dari perjuangan dan pengorbanan yang mereka alami demi kemerdekaan bangsa..... Merdeka,bung !!

Akhir Perjalanan Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.

Setelah seharian berjuang, kami akhirnya sampai di garis finis di sisi barat Jombor, Jogja, antara jam 16.30 - 17.30 WIB.
Dari momen ini merupakan puncak dari perjalanan panjang dan melelahkan kami. Dengan rasa bangga dan penuh syukur, kami berucap Alhamdulillah, merayakan pencapaian ini sebagai sebuah tim yang solid.

Dalam perjalanan itu saya tidak hanya menciptakan kenangan indah tetapi juga mengukir penghormatan kepada sejarah. Melalui video dan cerita yang saya bagikan di media sosial dan blog mata_kayuhanku atau tautan iyinkws.blogspot.com hal ini berharap kenangan ini akan selalu dikenang hingga kita ini semakin tua nanti.

Penutup.

Gowes Merdeka kali ini adalah perjalanan yang lebih dari sekadar bersepeda; ini adalah perjalanan yang memupuk rasa kebersamaan, menghargai sejarah, dan merayakan kemerdekaan Indonesia.
Dengan setiap Kayuhan sepeda kami merasa lebih dekat dengan makna sebenarnya dari kemerdekaan dan perjuangan bangsa.

Cerita ini menggabungkan elemen tantangan, apresiasi semangat 45, dan kebersamaan dari sesama hobi bersepeda lipat Jogja folding bike.

Selesai.
Jogjakarta 13 Agustus 2024
Judul : Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.
Penulis ; iyink ws.

Jumat, 02 Agustus 2024

Fedjo Budhal jamnas 6 Lampung.


Kita mulai hari ini untuk melanjutkan titik finis cerita perjalanan Jamnas 4 jakarta setelah beberapa tahun lalu pernah Gowes dari Jogja ke Ujung Kulon Pulau Jawa kini dilanjutkan lagi mulai star menuju Pulau Sumatera untuk mengikuti jamnas 6 Lampung.

Perjalanan naik bus dari Jogja baru gowes ke Bakauheni lalu Menapaki Jejak sepeda Menuju Jamnas 6 Lampung

Kita berangkat mulai dari terminal Giwangan untuk naik bus Handoyo jurusan Jogja merak pada tanggal 21 Juli 2024 jam 17.00 waktu meninggalkan kota Jogja di hari Minggu sore menjelang petang hari ini cuaca cerah dan saat naik bus Handoyo Selama perjalanan di luar sana selain hanya melihat kelap-kelip lampu,makan malam dari pool bus ,itu hanya bisa lihat malam yang gelap hal ini ambil enaknya untuk tidur saja biar besok pagi bisa seger bugar untuk Gowes.

Fedjo Budhal jamnas 6 Lampung.

Baru esok paginya tiba di terminal Merak kemudian mencari sarapan pagi di warung makan sambil merencanakan hari ini.
Tapi kok !?
Ada kejadian setelah makan di warung itu saat keluar warung jaket yang di selipkan di sadel sepeda ternyata lenyap ada orang yang senang ngope_ni dengan membawanya pergi .....hilang deh jaket milik teman kami ini.

Lalu selanjutnya di pinggiran jalan kita mencari loket jualan tiket kapal feri ini bisa dilakukan lewat aplikasi harganya sekitar Rp 26.000 sekali jalan untuk angkutan orang dan sepeda dengan masa tenggang dua jam setelah itu hangus.
Atau sekedar setor KTP dan uang tambahan jadi Rp 35,000 beli di loket pinggir jalan agar bisa melakukan penyeberangan kapal.

Anda sedang membaca kisah klasik ini yang akan terus anda baca sampai selesai.

Kapal hari ini bisa dipilih kelas reguler ataupun eksekutif ini hanya soal bahagianya saja karena semakin menarik lagi kalau pada datangnya pas bareng para federalis maka jadi seru dan bisa sewa satu kapal sekalian lalu kita bisa Kibarkan bendera MTB FI yang gede di atas Dek kapal ..... Sangar to bro !?.

Maaf ......mas,Ini nggak usah disewa kapalnya asal ketemu saat masuk beriringan saja pasti udah penuh dek kapalnya oleh teman-teman sepeda federalis.

Beberapa tempat yang akan dituju ;
1. 0 Km Sumatera yaitu Menara Siger Bakauheni.
2. Lokasi acara Jamnas 6 di pantai Tanjung selaki Lampung Selatan.
3. Tugu gajah Adipura Bandar Lampung.
4. 0 KM Bandar Lampung di taman Diponegoro depan Polda Lampung Teluk Betung.

Perjalanan Gowes Lampung.

Saat masuk pelabuhan para pe_sepeda diarahkan ke jalur motor untuk kemudian menuju arah mobil,truk, bus ke arah pintu masuk di ekor kapal feri.
Alhamdulillah ombak bersahabat membuat jembatan kontrol lift bisa mudah turun agar kita bisa masuk ke atas badan kapal.

Setelah itu aku menyandarkan sepeda dimulai misi blusukan sudut kapal untuk diingat,dijepret foto lalu.,.  !?
Tak lupa, melihat suasana Selat Sunda yang menghubungkan Pulau Jawa Sumatera menjadi pengalaman baru lagi bagi saya hal ini membuat badan menjadi lelah saat melihat keadaan di sini dari jam 10. 00 saat masuk dan keluar lagi dari kapal sekitar jam 12. 30 dari pelabuhan Merak ke Bakauheni Lampung.

Fedjo Budhal jamnas 6 Lampung.
Foto : Pintu masuk pantai tanjung selaki Lampung.

Dimulai lagi ada deru kontrol panel lift untuk menurunkan lempengan besi agar kita bisa turun ke bawah untuk melewati pintu keluar dari kapal feri.

Tak lupa kita muter-muter dulu di sekitar Pelabuhan Bakauheni lalu keluar dari pelabuhan menuju persimpangan yang satu menuju jalan tol yang satu menuju jalan alternatif.
Saya pilih jalan alternatif untuk menuju Menara Siger dan saat di persimpangan Indomaret belok ke kanan di situ ada pasar yang jalannya begitu menanjak agak tinggi lalu belok ke kanan untuk masuk ke Menara Siger.
Tempat ini nantinya sebagai awal Star acara tetapi kita berempat sudah mendahului datang ke sini jadi masih sepi belum ada panitia setempat.

Sungguh begitu lama perjalanan saat melautnya saja lalu kita istirahat di menara seger ini dari jam 12.00 sampai jam 15. 00.
Saran panitia katakan bahwa jalur yang dipilih berbagai pertimbangan seperti ini kalau mau tempat foto dengan pemandangan alam maka ikuti jalur menara seger lewat Merak Bakauheni menuju jalur persimpangan Kalianda sedangkan kalau mau gowes nya via jalur Pelabuhan panjang sisi Barat dari lokasi Jamnas.

Itulah usulan dari panitia setempat dalam memberi pilihan berdasarkan waktu lebih cepat atau lambat adalah pilihan yang terbaik.

Sedangkan soal naik kapal bisa dipilih kelas reguler atau eksekutif biasanya sekitar 2 jam dan bisa juga lebih dari 5 jam hal ini berdasarkan ombak laut kalau lagi gede itu akibatnya kapal susah untuk bersandar.

Sedangkan soal penanganan para peserta maka panitia juga sudah berusaha sebaik mungkin dan untuk tidak memperbandingkan dengan cara kerja dan tetap menghargai pilihan panitia dalam mempersiapkan jalur Explorer area sepanjang perjalanan mereka menuju lokasi Jamnas.

Apa yang kamu pikirkan tentang kota Lampung ...!?

...... Kemarin gowes sepanjang jalan ngak nemuin pohon kopi sebagai industri olahan yang jadi favorit tapi hanya ketemu pohon jagung di sekitar kanan kiri jalan raya.
Bayangan e gowes di Lampung itu di daerah hutan belantara bisa saja ketemu binatang buas atau malah bisa jadi senang nya ketemu gadis pedalaman.
Malah jadinya Horor dan ektrim 
ternyata yang horor itu malah truk² gandeng nya .!!.

Itu kalau dipinggir jalan persis memang sudah jarang, om kuh.
Tapi kalau mau sedikit blusukan, masih banyak kebun kopi aktif tidak jauh dari pusat kota...!!

Tak lepas dari pikiran kalau kemalaman tidur di mana ....!?.
Seperti hari ini dari Menara Siger Bakauheni sekitar jam 15.00 waktu gowes sampai ....!?.
Kita berempat mencoba menerabas jalanan di sore hari menuju malam yang gelap sekitar jam 19,00 malam waktu itu sudah capek apakah ada RF sementara di jalur Kalianda untuk sekedar turu miring.

Di mana jalur ini mulai gelap banyak truk gandeng, bus besar serta jarak pandang mulai dari yang lainnya sudah tidak bisa melihat membuat kita berpikir untuk mencari penginapan setelah melewati Puskesmas Kalianda.

Satu satunya penginapan yang ada di situ nama nya Aryani hotel di Jalan Trans Sumatera pane_ngahan Lampung Selatan kita sempat menurunkan tas panier, lalu mandi seketika itu saya ditelepon panitia sebut saja Mak Lala ia mengatakan kalau di sekitar dekat hotel ada rumah singgah yang disediakan bisa dipakai ....Nah !!?.

Hari semakin larut kita berusaha Istirahat di hotel saja sampai Pagi harinya dan mulai start malah dikunjungi seorang federalis setempat dengan membawakan nasi uduk Membuat sarapan pagi hari.

Kemudian sekitar jam 07. 00 pagi waktu setempat kita mulai Gowes melanjutkan menuju lokasi Jamnas.

Foto : Pusat kota Kalianda.

Jalur Kalianda.

Jalur perjalanan gowes dari turun kapal feri ke pelabuhan Bakauheni_ belok kanan menara siger dan kembali lagi jalan utama di dekat indo M_ kantor rekayasa perikanan di depannya ada petunjuk Jalan menanjak kiri lalu ketemu Jalan cor semen, Jalan aspal ketemu Jalan cor semen lagi dengan kanan kirinya kebun jagung dengan pemandangan alam yang elok_ SMA kebangsaan yang dekat dengan pertokoan Indo M dan Alfa M serta jalan keluar tol_ Tugu perbatasan_ LP Kalianda_ persimpangan kota Kalianda_ kanan ke Polresta Kalianda_ Tugu patung_ turunan  berbahaya karena di sini sering ada kejadian kecelakaan lalulintas dari Jalan chord semen Polsek Kalianda_ sebelum SPBE kiri lokasi Pantai Tanjung selaki Tarahan Lampung.

Gowes finish di pantai Tanjung selaki Lampung.

Setelah Gowes hampir 70 km pulang pergi melewati jalur rolling naik turun pada akhirnya finish tetapi hanya sebagian peserta yang sudah datang dan panitia baru menyiapkan lokasi acara maka kami belum ada tradisi penyambutan dari panitia setempat.

Ya,di sini tak lepas untuk segera main air untuk merasakan jernihnya Pasir Putih, rasa air asinnya, terlihat ikan kecil-kecil lewat seakan menjadi terapi bagi kesehatan dan pikiran setelah beberapa kilo meter jauhnya Gowes.
Seakan air pantai ini menjadi obat balsem perenggangan otot tubuh, kaki dan mata saat melihat lingkungan sekitar bentangan pemandangan dan luasnya pantai membentang warna biru sesekali bergelombang warna putih indahnya dan tentu asiknya saya bisa di sini ya di sini tidak ada yang menyangka tenan pokok ora pakai nganu !!.

Bahkan saat saya menjadi seperti ini banyak terdengar bisikan-bisikan ngoyo woro buat saya tersenyum dan aku tetap saja....oooo oooo ya !!
Apalagi kata kata itu sebagian ada yang menyebut saya di salahkan apalagi saat saya bepergian seperti ke Lampung ini di sangka saya ini banyak duit untuk liburan jauh dari pulau Jawa ke sumatra,maka dari itu bila ada yang merasa nga_nu ke pribadi saya ini maka kabulkan lah prasangka itu .... Ya Allah karena saya ikhlas lahir bathin menerima doa orang orang yang baik hati ini .... Amin.

Seperti * katanya * ataupun seperti kata * Biasanya * saya mudah menerima menjadi masa bodoh ketika ada seseorang mengatakan, sungguh anak satu ini memang bandel tenan main airnya !!
Ataupun sebandel kalau tidur di hotel selalu membuat ribut sampai larut malam dan paginya selalu buang buang angin kentut sembarangan apalagi saat panjang jalan gue selalu teriak-teriak sepertinya menjadi kebiasaan di setiap jalan.
Bahkan saat di tenda malah tendanya harus dipilihkan yang besar agar tinggi tubuhnya itu bisa masuk tenda dan saat tiba malam-malam di sini anginnya begitu kencang,udara dingin tiba-tiba terhembus membuat orang harus bisa tidur di dalam tenda ....gitu,mas bro !?

Aku hanya tersenyum !?.

Atau aku ini merasa orang yang paling tertindas atau terzalimi saat itu merasa tidak bisa di kenal ......Emang kamu orang ngak penting ,kok yink !!.

Misalnya saat sampai finish mereka pada tanya bukan bagaimana capeknya Gowes dan bagaimana kabarnya merasakan jalanan di Lampung malah datanya teman-teman yang ada di Jogja yang mereka tanyakan....!?
Itu teman gowes yang sering di perempatan jalan raya sering teriak-teriak kok nggak ikut atau Lurah e apa masih ngejar target Temanten anyar ataupun yang ini itu tentang !?.

Seharusnya yang Pantas Siapa yang ada di depanmu saat ini !? Mungkin saja yang ada di depanmu itu tidak dikenal bahkan terkenal di duniamu gowes to mas ,bro !?.

Ya..... Beginilah orang yang gak begitu penting,di lupakan lalu dari keadaan ini apakah aku merasa cemburu atas situasi penyambutan seperti itu akan melepas emosi dan akal secepat itu muncul akal sehatku muncul tiba tiba untuk berfikir sebentar guna mencerna pertanyaan itu.
Aku ....aku tidak tahu pertanyaan-pertanyaan itu yang meracuni pikiran dan tidak tahu bagaimana menjelaskan.
Tapi toh mereka teman federal jogja yang tidak ikut di acara Jamnas ini juga tidak akan mempengaruhi jalannya acara kali ini...ujarnya dan menjelaskan apa !?.

Meskipun saya merasa seperti seseorang yang "gak penting" dalam keramaian, tetapi pengalaman ini mengajarkan saya bahwa setiap perjalanan memiliki makna dan kenangan yang layak untuk dikenang untuk di ambil hikmahnya.
Akhirnya, itulah yang membuat perjalanan ini berharga dan memuaskan bagi saya yang sebenarnya.

Ah..... sudahlah, biarlah itu menjadi katanya dan biasanya mereka juga ikut serta di Jambore sepeda Federal seperti ini,mungkin saja mereka yang tidak datang ada masalah kendala waktu,kerjaan, kehidupan sehari-hari.
Lalu apakah harapan itu orang orang yang sebagai * penggemar * itu mereka adalah menunggu seseorang panutan yang dikenal dan terkenal di dunia nya ...mungkin saja.

Sedangkan saya seseorang yang gak jelas ikut serta jadi peserta jamnas ini malah jadi Romli di acara kali ini maka lihat saja yang terdaftar bernama wiwing tapi yang ikut serta untuk menggantikan mendadak di acara ini adalah iyink ws ....nah,lho !!.

Saat acara sudah berlangsung maka banyak teman federalis yang datang dari kota kota di seluruh Indonesia bahkan dari negeri Jiran Malaysia juda hadir ini aku mulai say hello dan aku mulai bersalaman dengan mereka untuk menanyakan kabar dari chapter federal mana ?? Semua agar saya juga dikenal malah pada akhirnya saya disapa dengan.... Hai selamat sore saudara _ Pororo !?.

Saya merasa heran Apa itu Pororo ??.
Selanjutnya saya tanya kepada teman-teman dari Jogja mereka menjelaskan bahwa itu jenis sepeda lipat dengan merk Pocket Rocket sejenis sepeda yang saya pakai di acara sepeda Federal tetapi memakai sepeda lipat .

Ternyata itu toh.... !?
Toh aku tetap bahagia menyadari keadaan ini dan Sebenarnya saya ikut acara ini hanya sekedar melanjutkan Jamnas to Jamnas sepeda Federal tetapi karena jaraknya begitu jauh dan situasinya untuk itu tidak mendukung maka saya putuskan untuk memakai sepeda lipat.

Tapi itulah resiko,bahwa banyak di sini teman-teman baru bersepeda federal yang mulai keracunan sepeda juga ikut jamnas yang bisa-bisanya membanggakan sepeda barunya hal itu lumrah terjadi bukan melihat orang nya dari mana asalnya apalagi pesepeda Romli naik sepeda lipat salah custom sepeda,dekil,kentutan dan ....!?.

Apakah ini sebuah penyesalan dari seorang legend jamnas to jamnas sepeda federal dan saat ini bisa terdampar di tepi pantai dengan orang-orang baru yang tidak mengenal saya ini tentu tidak menjadi akhir cerita jalan hobi saya.

Atau apakah acara kali ini di selenggarakan karena bukan di hari libur atau jumlah peserta tidak sesuai ekspektasi selevel jamnas sebelumnya .
Atau bahkan bisa di katakan acara ini sukses atau tidaknya jamnas kali ini dan banyak hal bisa saja di bandingkan dengan event ktf,jamda daerah toh saya tetap bahagia dan biarkan mereka para pemikir garis keras yang berkompeten menilai dengan asumsi mereka sendiri atas pilihan jamnas di selenggarakan di luar pulau Jawa.
Atau ungkapan yang penting dari kata orang di luar ekspektasi kenyataan yang ada dari sisi apapun tapi semua sudah terlaksana.

Toh,substansinya dalam cerita" berarti fokus utama adalah pada inti atau esensi dari cerita tersebut, bukan pada detail-detail kecil atau elemen tambahan. Jadi, meskipun aspek-aspek lain bisa penting, yang paling diperhatikan adalah makna dan pesan utama dari cerita itu.

Sebenarnya tujuan dari pesan dari cerita ini karena yang utama yaitu tujuan saya adalah punya alasan tepat belum pernah ke kota Sumatera apalagi bersepeda di daerah ini adalah hasil pencarian dan keinginan dengan cara seperti ini adalah pengorbanan materi,waktu dan tenaga adalah kebutuhan dasar cara bagaimana saya mencari bahagia saya saat ini sebagai referensi pengalaman jalan hidup saya ..... Pengalaman itu ternyata mahal sepertinya saya ini membeli mimpi ,ya bro !?

Dan hal itu pada akhirnya ujud dari kebanggaan diri saya sendiri Untuk bisa dikenang dan diceritakan ulang kepada banyak orang di kemudian hari sebagai pengalaman unik bagi saya sendiri.

Lalu apakah kesimpulan perjalanan Gowes kali ini !!

Dalam perjalanan mengucapkan terimakasih kepada teman teman federal Jogja dan panitia jamnas 6 Lampung atas kebersamaan beberapa hari ini.

Dan ini kesimpulannya pada akhir cerita ini ada makna di balik kisah_ adalah pengalaman dan kenangan berharga itu lebih penting bagi saya daripada segala penilaian dari luar kita ini.
Terlepas di terima atau tidak dari tulisan perjalanan kali ini itulah saya dengan apa kurang lebih yang di milikinya.
Dari adanya semua itu maka kesimpulan akhir itu bagaimana orang lain akan melihat atau memperlakukan saya meskipun setiap perjalanan adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh. 

Jamnas 6 Lampung menjadi bagian penting dari perjalanan saya untuk anda semua agar bisa menerima saya apa adanya dan ini adalah cerita yang akan dikenang dan diceritakan kembali dalam tahun-tahun mendatang.

Selesai.
1 Agustus 2024.
Penulis ; iyink ws
Judul ; Fedjo Budhal jamnas 6 Lampung.

Nb : Berlanjut ke cerita seri kedua dengan judul ; City  tour kota Bandar Lampung..

Selasa, 23 Juli 2024

Menuju Pantai Tanjung Selaki Tarahan Lampung Selatan

Menuju Pantai Tanjung Selaki Tarahan Lampung Selatan 

Pantai Tanjung Selaki Tarahan Lampung di mulai dengan adanya petualangan bersepeda di acara Jambore Sepeda Federal 6 Lampung.

Matahari mulai terbenam di sore hari sekitar jam empat sore saat empat orang bersepeda touring menyusul teman teman yang terlebih dulu gowes pada hari Jumat pagi tanggal 19 Juli 2024.

Kita ini ada empat orang di loading naik bus dari Jogja - terminal bus Merak itu untuk kembali bergabung bersama sama 4 orang yang berangkat hari Jumat kemaren.

Foto ; pemandangan di pantai tanjung selaki Tarahan Lampung.

Agar kami semua dalam barisan fedjo bisa kumpul bareng lagi dengan lainnya sebagai seorang penggemar sepeda federal dari Jogja.

Gass poll pantai Tanjung Selaki Tarahan Lampung.

Bersiap untuk memulai petualangan epik menuju Jambore Sepeda Federal 6 di Lampung dengan caranya masing masing itu dengan semangat yang meluap,kami menaiki bus Handoyo pada tanggal 21 Juli 2024 pukul 16.45 wib dari terminal Giwangan Jogja di hari Minggu yang cerah.

Saya meninggalkan hiruk-pikuk kota jogja  selama beberapa hari ke depan nya untuk pindah pulau menuju ketenangan alam Sumatera yang masih tanda tanya mau apa dan bagaimana caranya untuk mendapatkan ribuan kenangan indah itu. 
Dari perjalanan kami berempat bukan sekadar perjalanan fisik, tapi juga perjalanan jiwa yang penuh makna memaknai...!! 

Anda sedang membaca kisah klasik ini yang akan terus anda baca sampai selesai.

Setibanya di Terminal Merak....!! 
Saat itu kami segera menaiki kapal feri yang membawa kami melintasi Selat Sunda. Angin laut yang segar dan ombak yang berdebur menjadi teman setia sepanjang penyeberangan di atas kapal ada cerita dan tawa mengalir deras, membangun kebersamaan yang lebih erat.

Saat matahari pagi jam 9.00 waktu setempat, langit pulau Sumatra berubah menjadi kanvas berwarna cerah putih biru menciptakan pemandangan yang begitu indah hingga sulit untuk dilupakan bagi kami semua. 

Pagi berikutnya sekitar jam 10.00 -12,30 kita mulai pindah dari pelabuhan merak ke Bakaheuni Lampung , kami tiba di Pelabuhan Bakauheni, Sumatera dan di sini petualangan sejati dimulai. 
Dengan tiket kapal feri untuk beli di pinggir jalan seharga Rp 35.000 plus parkir sepeda rp 5000 padahal kalau harga aslinya Rp 26.000 setidaknya sisanya untuk membantu sebagai amal jariah kepada mereka ujar om dari federalis Purwakarta yang sempat ketemu di tepi pantai sore kemaren.

Bersepeda di lanjutkan.

Kami mulai mengayuh sepeda dan mulai meninggalkan pelabuhan menuju arah barat melewati Jalan Lintas Sumatera. Jalur yang kami lalui menawarkan pemandangan yang memukau: hamparan sawah pohon jagung hijau, perbukitan, dan desa-desa yang damai.


Tujuan pertama kami adalah Pantai Selaki Tarahan di Kabupaten Lampung Selatan. Dengan tiket masuk Rp10.000 per orang, kami menikmati keindahan pantai dengan pasir putih dan air laut yang jernih. Beberapa dari kami bahkan mencoba main air yang asin untuk mengagumi kehidupan pinggir pantai yang penuh warna warni eloknya.

Selanjutnya.... !?

Perjalanan berlanjut untuk merencanakan setelah jamnas menuju ke beberapa destinasi wisata lainnya di Lampung misalnya ada Pantai Mutun dan Sari Ringgung menawarkan pesona pantai yang tenang dan indah.
Sementara Pulau Pahawang, Tangkil, dan Tegal Mas memikat hati dengan keindahan alam bawah lautnya. Tidak ketinggalan, kami juga mengunjungi Pantai Gigi Hiu yang unik dengan formasi batu karangnya lalu ada Teluk Kiluan yang terkenal dengan lumba-lumbanya dan Pantai Krui yang eksotis.

Tidak hanya pantai, Lampung juga menawarkan keindahan budaya ...!!

Kami menyempatkan diri untuk mengunjungi Tugu Rayan Mas, ikon kota yang berbentuk tombak emas, senjata asli masyarakat Lampung. Tugu ini berdiri megah, menjadi simbol kebanggaan dan kekuatan masyarakat setempat.

Bermula dari Bakauheni.

Pada tanggal 22 Juli 2024, kami tiba di Bakauheni Harbor City (BHC) Menara Siger karena kami datang belum jadwal acara maka panitia belum memberi aba aba....!?

Rencana panitia Jambore Sepeda Federal 6 telah menyiapkan tempat baru tanggal 24 juli 2024 sampai dengan istirahat yang nyaman lengkap dengan parkir sepeda dan fasilitas isi ulang air minum. 

Di sini sekitar jam 13,00 -15,00 kami beristirahat  guna mempersiapkan diri untuk gowes berikutnya mulai menuju . ...!?.

Tanggal 22 Juli 2024 kita gowes sampai jam 19,00 karena hari menjadi gelap malam hari kita bersandar di sebuah hotel di jalan lintas Sumatra.

Kemudian pagi nya tanggal 23 Juli 2024 melanjutkan gowes sekitar jam 07.00 melewati jalan rolling yang tidak terlalu tinggi tetapi jalan langsam lalu turun panjang sekali sepanjang tangan mencengkeram tuas rem sampai persimpangan tugu simbol kota Lampung Selatan di area samping masjid Kalianda seperti foto tugu Kalianda.


Langkah sepeda.

Di mulai dari tanda rambu di depan balai pengolahan ikan Lampung selatan jalan menanjak sampai SMA angkasa jalan panjang turun sampai Kalianda dari jalan aspal ke jalan cor semen dari pertemuan pertigaan jalan alternatif dan jalan tol atau di sisi kanan kiri di bentangan persawahan pohon jagung jadi bau bahan daun kering menjadi pernafasan agak bau sengir.....duh cocok jadi jagung bakar pikirannya.
Lalu..... melewati gedung olah raga,tugu topeng dan ketemu tikungan terjal ada kantor polisi Tarahan di sini daerah rawan kecelakaan dengan jalan cor semen untuk berhati hati setelah beberapa meter ada kantor SPBE gas di kiri jalan ada tulisan menuju pantai tanjung Tarahan selaki Lampung Selatan kita melewati jalan tanah akan sampai.
Setelah masuk ada bentangan gubuk berjejer dengan sewa semalam Rp 50.000 sambil menunggu esok paginya acara jamnas baru di mulai.

Sebenarnya harapan yang dinanti-nanti akhirnya kita ini tidak tiba tiba untuk bersama ratusan federalis dari seluruh Indonesia agar berangkat menuju venue Jambore ....!! Tetapi kita berempat ini lebih dulu berangkat dari jadwal panitia pada hari Rabu 23 Juli 2024 untuk sampai di lokasi jamnas kita lebih dulu di tempat acara ..!?

Siaap Om.
Jika mau ikut Keberangkatan dengan rombongan yang sudah rest Star acara di BHC (SIGER) di sekitarnya pelabuhan Bakauheni sekitar Jam 08.00 tanggal 24 Juli 2024 para peserta gowes akan dilepas oleh Bupati Lampung Selatan atau yg mewakili beserta jajaran pimpinan dari BHC dan ASDP.

Rute yang kami lalui dihiasi pemandangan alam yang menakjubkan, dengan pepohonan kelapa yang menjulang tinggi,pohon jagung yang luas sana sini dan angin laut yang semilir dan langit biru yang cerah.
Setiap kayuhan pedal membawa kami semakin dekat dengan tujuan, membuat semangat kami semakin membara dengan terik matahari sekaligus beberapa kali beli air minum di kios indo m atau Al m yang tersebar di jalur ini.

Pantai Pasir Putih menjadi salah satu tujuan terakhir kami sebelum mencapai venue Jambore ini di Pantai ini terkenal dengan airnya yang jernih dan pasirnya putih yang halus, sempurna untuk mengakhiri perjalanan panjang kami.

Foto ; lokasi masuk pantai menuju acara jamnas 6 Lampung.

Kami tiba di lokasi acara... !!
Lalu beristirahat sejenak, menikmati keindahan alam sambil merenungkan perjalanan yang telah kami tempuh.

Jambore Sepeda Federal 6 di Lampung bukan hanya tentang bersepeda, tapi juga tentang menjalin persahabatan, menikmati keindahan alam, dan merayakan kebersamaan bersama teman teman federalist seluruh Indonesia.

Setiap momen dalam perjalanan ini adalah kenangan berharga yang akan selalu kami kenang. Perjalanan ini mengajarkan kami tentang kekuatan,semangat, keindahan alam dan arti sejati dari sebuah petualangan.

Aku, Jamnas dan Pantai Selatan Lampung. 

Judul dari tulisan ini adalah * Menuju Pantai Tanjung Selaki Tarahan Lampung *
ini adalah kisah yang menggambarkan pengalaman pribadi penulis dalam menjelajahi berbagai destinasi dengan sepedanya.

Tulisan ini disertai dengan cerita-cerita inspiratif dan tips tentang rute bersepeda yang menarik dan juga mengangkat berbagai hal menarik seperti cerita saat berangkat dan tantangan yang dihadapi di perjalanan apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih rencana gowes bersama dengan teman-teman terbaik saya ini.

Dengan gaya bahasa yang mengundang imajinasi, penulis berbagi pengalamannya untuk menginspirasi pembaca, baik yang hanya sekadar penggemar sepeda atau mereka yang benar-benar tergila-gila dengan petualangan sepeda federal dengan menggunakan metode di gowes atau di loading semua ada bahagia nya masingmasing.

Selesai.
Pagi hari ini jam 05.00 waktu bangun tidur di pantai Tanjung Tarahan selaki untuk mulai menulis kisah ini.
Di gubuk tepi pantai aku melihat malam dengan adanya suara ombak berdebur tenang dan lampu warna warni di tempel di depan gubug milik pak Morpi pemilik warung makan dan saya menerima ide menulis kali ini.

Lampung.
24 juli 2024.
Terima kasih kepada ;
1.Mbah kung Endi.
2.Harry Parker
3.Wiyono Sembung.

Yang sudah mem_bersamai hari ini telah memberi oleh oleh cerita di sini yang bisa membahagiakan para federalist dan pembaca blog ini bagaimana suka dukanya mencari bait kata dan gambar foto  perjalanan yang panjang sekaligus wisata sepeda karena adanya jamnas sebagai alasan penulis agar bisa Explorer pulau Sumatra Lampung dengan lebih dekat lagi.

Selesai.

Salam sepeda federal.
Wiwing *iyink*ws
Penulis blogger.
Judul tulisan ;
Menuju Pantai Tanjung Selaki Tarahan Lampung Selatan 

Rabu, 17 Juli 2024

Cara Fedjo Pamitan Budhal Jamnas 6 Lampung

Pesan sebelum berangkat beginilah
cara Fedjo Pamitan Budhal Jamnas 6 Lampung 

Pesan dari Pak Lurah sangat jelas untuk menjaga kekompakan tim Fedjo selama Jamnas, menjaga nama baik dan berdoa semoga perjalanan lancar dan selamat

Selain itu, perwakilan dari FEDJO ini juga mendapat dukungan berupa sumbangan sejumlah sangu sebesar 1 juta rupiah untuk tim 11 Fedjo Budhal yang mengikuti Jamnas 6 di Lampung. 


Anda sedang membaca kisah klasik ini yang akan terus anda baca sampai selesai.

Cerita di mulai. 

Peserta perwakilan Fedjo nanti siang jam 12.00 wib tanggal 16 juli 2024 Fedjo Budhal Jamnas 6 Lampung akan melakukan kunjungan kehormatan ke pak Lurah Reno Sangaji sebelum berangkat ke Jamnas 6 MTBFI Lampung. 

Dan semoga kunjungan tersebut lancar dan memberikan semangat bagi mereka dalam menghadapi kompetisi saat di jalanan yang tidak saja dengan cara berbeda beda melalui nya agar sampai lokasi Jamnas dan kembali dengan membawa berkah bagi kita semua.  

Itu terdengar sebagai ucapan selamat dan semangat untuk teman-teman Federalist Condongcatur, Fedjo dan peserta Jamnas sendiri yang akan pergi ke Jambore Nasional di Lampung dan beliau ini sangat menghargai partisipasi dari FEDJO dalam acara tersebut.

Sepeda Federal, yang diciptakan pada 16 Januari 2009 kini telah menjadi icon dalam budaya sepeda di Indonesia khususnya mengenai dirinya dan sepeda nya. 

Semenjak sepeda di kenal  karena rangka frame yang kuat dan nilai simbolisnya yang klasikal, Sepeda Federal bukan hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga sebuah simbol kenangan masa lalu bagi banyak orang.

Orang-orang yang memiliki hobi mengendarai Sepeda Federal sering kali memiliki cerita dan kenangan yang mendalam terkait dengan sepeda ini. Mereka sering terlihat memelihara Sepeda Federal mereka dengan penuh kasih sayang, menjaga agar tetap dalam kondisi terbaik dengan versi standar dan versi custom adalah pilihan terbaik bagi dirinya sendiri. 

Kelihatan nya Sepeda ini tidak hanya menjadi sarana untuk bersepeda, tetapi juga sebagai alat untuk menjelajahi tempat-tempat yang berbeda atau sekadar menikmati perjalanan santai di sekitar kota.

Perilaku orang-orang yang menggunakan Sepeda Federal sering kali mencerminkan rasa bangga akan warisan lokal dan kecintaan mereka terhadap sepeda ini yang memiliki sejarah Panjang  sepanjang harapan penulis yang akan menulis cerita di perjalanan kali ini. 

Para Federalist ini bisa ditemukan berkumpul di komunitas sepeda dari masing masing Brayat , berbagi pengalaman, dan bahkan mengadakan acara-acara untuk  memperingati keberadaan Sepeda Federal dalam kehidupan sehari-hari mereka juga memiliki banyak tempat seperti Jambore daerah,Ktf ataupun yang lebih besar lagi Jamnas 6 Lampung kali ini. 

Dengan historis yang unik dan penggemar yang setia, Sepeda Federal terus menjadi bagian legenda dari kehidupan sehari-hari banyak orang Indonesia, tidak hanya sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai bagian dari identitas budaya dan nostalgia pelakunya. 

Silahturahmi ke pak Lurah Condongcatur. 

Tentu! Bagaimana jika pak Lurah Condongcatur adalah sosok yang tidak hanya memimpin warga setempat dengan baik, tetapi juga aktif bersepeda sebagai hobi pribadinya?


 Mungkin saja pak Lurah ini sering mengajak warganya untuk bersepeda bersama sebagai cara untuk mempererat kebersamaan di lingkungan mereka. Di sela-sela kesibukannya sebagai pemimpin, pak Lurah Condongcatur juga sering mengambil waktu untuk menikmati keindahan alam dan menjaga kesehatan fisiknya dengan bersepeda dengan kegiatan setiap jumat pon dengan istilah gowes Pon. 

Fedjo dan pejabat setempat. 

Pak Lurah Condongcatur dan Federalist Condongcatur dengan tulus menerima silaturahmi dari FEDJO dan mengapresiasi partisipasi mereka dalam Jamnas 2024. Mereka menyampaikan selamat jalan kepada para teman dari Fedjo yang akan berangkat ke Jamnas keenam di Lampung, berharap perjalanan mereka dari Jogjakarta menuju Lampung lancar dan aman.

Selain itu, mengajak untuk membawa misi persahabatan, silaturahim, dan kampanye Tolak Narkoba melalui giatnya bersepeda di seluruh Nusantara.

Lek Supriyadi, yang menjabat sebagai Lurah/Ketua Fedjo, menjelaskan bahwa Komunitas Federal Jogja (Fedjo) lahir dari nostalgia masa lalu, terutama sejak 16 Januari 2009. Anggota Fedjo berasal dari latar belakang yang beragam, termasuk generasi 90-an yang ingin bernostalgia dengan masa keemasan sepeda Federal pada era tersebut.

Bersepeda tidak lagi hanya sekadar olahraga, tetapi juga menjadi gaya hidup yang diadopsi oleh banyak orang saat ini.

Meskipun  material sepeda Federal menggunakan baja yang kuat, berbeda dengan sepeda masa kini yang lebih ringan, namun kekuatannya tetap diakui pada jaman nya. 

Dalam komunitas, terdapat empat brayat yang mewadahi masing-masing wilayah, yaitu Brayat Lor, Brayat Kidul, Brayat Kulon, dan Brayat Wetan. Komunitas Fedjo diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya, serta memperkuat persaudaraan di antara anggotanya.

Selesai. 

Jambore Nasional (Jamnas) menjadi momen yang sangat dinantikan para pecinta sepeda Federal, sebagai ajang untuk mempererat persaudaraan dan menggalang semangat hidup sehat bersama.

Penulis :
Iyink ws

Judul : 
Cara Fedjo Pamitan Budhal Jamnas 6 Lampung 
17 juli 2024.

Blog Edisi unggulan

Anniversary ride 5 th Jogja pit Ringkes

Aku ingin berubah bersama mereka. Pada awalnya, bersepeda dengan sepeda lipat hanyalah sekadar kesenangan pribadi. Namun, setelah mengenal b...