Jogja' Folding Bike 2024.
Untuk memperingati HUT RI kali ini kami memutuskan untuk merayakannya dengan cara yang berbeda dengan cara bersepeda mengelilingi Ring Merapi Merbabu selama waktu maksimal 11 jam tercapai dan hal ini bukan hanya sekedar gowes, tetapi sebuah perjalanan yang penuh makna dan tantangan yang sebenarnya.
Setiap pedal yang kami ayunkan bukan hanya untuk mencapai garis finish,tetapi untuk membangun rasa kebersamaan,solidaritas dan menikmati setiap tetes keringat dari rasa lelah yang kami alami, karena ini adalah bagian dari perjalanan panjang menuju kebanggaan, bukan tentang siapa yang lebih cepat.
Menaklukkan Rute Merapi Merbabu buat kak Momo dan kak Anggit.
Di sebuah sisi Gunung itu dua sahabat sejalan, Momo dan Kak Anggit, memutuskan untuk menghadapi tantangan baru untuk gowes sejauh 165 km melintasi rute yang menantang di sekitar Gunung Merapi dan Merbabu.
Meskipun keduanya belum pernah merasakan tantangan sebesar ini sebelumnya, semangat dan tekad mereka tidak bisa dipandang sebelah mata.
Rute yang mereka pilih adalah gabungan dari jalan rolling yang menanjak dan menurun, memaksa mereka untuk terus berusaha dan tidak menyerah. Momo, yang dikenal sebagai sosok bersemangat, dan Kak Anggit, yang lebih sabar namun kuat, memulai perjalanan ini dengan penuh optimisme. Mereka tahu, perjalanan ini bukan hanya tentang jarak, tetapi juga tentang tekad dan kerja sama.
Saat mereka melintasi rute yang menantang, ada kalanya tenaga mereka mulai menipis, terutama saat menghadapi tanjakan yang curam. Namun, dengan sedikit bantuan dari teman-teman yang menyertai mereka, mereka mengadopsi metode "kutu loncat"—mereka tidak segan untuk turun dari sepeda dan minta diangkut saat tanjakan terjal, lalu melanjutkan perjalanan lagi setelah tenaga pulih. Metode ini membantu mereka tetap bergerak maju, meskipun dalam keadaan lelah.
Melalui perjuangan ini, Momo dan Kak Anggit menemukan kebanggaan baru. Mereka merasakan kehangatan dan dukungan dari satu sama lain, serta rasa persatuan yang kuat di antara mereka. Setiap kali mereka berhasil melewati tanjakan atau menaklukkan rute yang menantang, mereka merayakannya sebagai pencapaian bersama...... dengan sambutan tawa canda teman teman mendukung mereka agar tetap semangat empat lima.
Di akhir perjalanan, mereka tidak hanya merasa bangga karena berhasil menaklukkan rute tersebut, tetapi juga merasakan kekuatan kebersamaan yang memeriahkan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Perjalanan ini mengajarkan mereka bahwa ketangguhan tidak hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang tekad, kerjasama, dan semangat untuk terus maju....selamat kak !?.
Dengan penuh rasa bangga kak Momo dan Kak Anggit menatap keindahan Gunung Merapi dan Merbabu hal ini akan bisa menyadari bahwa mereka telah menaklukkan tantangan besar dengan semangat yang tak tergoyahkan.
Bahkan mereka tahu itu tidak mungkin akan mampu apalagi dengan bayangan aku piye,terus jalan begitu jauh,kalau tidak kuat gimana dan ini itu keluar dari bayangan fikirannya itu tapi ..... ini adalah awal baru dari banyak petualangan baru yang akan datang mulai bisa mengukur kemampuan agar lebih kuat dan jauh jaraknya lagi..... Semangat untuk mereka !!
Selama perjalanan,bahkan ada yang sempat bertanya-tanya, "Aku kuat atau tidak?" Saat mereka mulai menginjak pedal sepeda bahkan setelah itu saya melihat wajah-wajah yang sudah berlumur keringat dengan seraut wajah ada warna biru memerah dan lelah hal ini kami tahu bahwa kebahagiaan sejati terletak pada moment ini ada tawa dan canda yang kami bagi, bukan pada pujian atau kemenangan semata.
Hari ini, kami membuktikan bahwa dengan semangat dan kesadaran baru, kami bisa lebih dari sekadar bersepeda tapi bisa menunjukkan kepada diri kami sendiri dan kepada Jogja Folding Bike bahwa kami adalah tim yang hebat,mampu dan penuh semangat membangun semangat baru.
Maksud dan tujuan gowes kali ini.
Awal Agustus yang cerah, aku memulai menemani gowes yang mengesankan di sekitar Gunung Merapi dan Merbabu.
Di tengah perjalanan yang penuh tantangan ini, aku merasa terhormat menjadi bagian dari komunitas sepeda lipat Jogja yang penuh semangat dan persahabatan.
Saat teman-teman mulai kembali ke rutinitas harian mereka, aku ingin berbagi kisah ini, mengingat betapa kemaren mereka pada berjuang dengan semangat 45 dan cukup melelahkan perjalanan ini. Namun, aku berharap kisah ini bisa membawa kebahagiaan bagi kalian semua.
Hari itu, di pagi yang penuh penyesalan berubah menjadi motivasi. Aku ingin menceritakan pengalaman ini hingga selesai, dan jangan lupa untuk membagikannya kepada teman-teman yang juga mencintai cerita sepeda lipat di belahan dunia sana.
Perjalanan ini mungkin menunjukkan betapa prilaku kadang aku bisa datang dan pergi secara senyap atau bahkan terasa lucu, menyebalkan, atau bahkan WA_GU. Namun, aku harap kalian tetap menikmati setiap kata dalam cerita ini....salam Salim nte_ mas bro !!?.
Terkadang, aku memang sulit mengungkapkan hal-hal yang tidak penting, tapi ketika datang ke perasaan dan kata-kata yang aku bisa, aku berusaha menyampaikannya dengan sebaik mungkin. Entah kenapa, berada di dekat kalian, terasa sangat nyaman.
Inilah persembahan saya buat JFB dan harapannya Semoga cerita ini sesuai dengan rencana dan bisa menggambarkan betapa aku menghargai setiap momen yang kita lalui.
Dengan latar musik "Bicycle" dari Queen, perjalanan ini terasa lebih berarti, terutama dalam merayakan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 tahun ini dengan rute yang penuh makna—rute yang mengandung unsur 'perih' karena medan yang bergelombang dan terik matahari di siang bolong.
Kenapa perih !? Apakah seperti itu keadaan mereka bisa menjalani gowes kali ini untuk bisa keluar dari zona nyaman kehidupan sehari hari.
Toh..... Rute di bawah terik matahari di siang bolong itu merasuk ke dalam pori-pori tubuh kok do ora kro_so panas, Apakah pori-pori kulitnya tertutup....Iyo PO !?.
Ooo No...uuu tidak saja seperti ungkapan * katanya dan bahkan biasanya * Tapi semua itu adalah bentuk semangat kedatangan adalah jawaban dan jika semua itu bukan sekedar janji semata. ...ojo crigis sek nek koe ora Melu,ujarnya !?.
Dari janji-janji sebelumnya juga pernah dilakoni gowes seperti ini di tahun-tahun sebelumnya yaitu rute ;
1. Rute ring Menoreh.
2. Rute ring Merapi.
3. Rute ring Merapi Merbabu ( M2 ).
Untuk saat ini dipilih rute ring (M2) menempuh jarak +165 star dari rumah makan Suharti di jalan solo sisi timur dan finis di sisi barat indo M Jombor Jogja.
Gowes perih kali ini guna menaklukkan rute Jalan rolling yang lebih jauh jaraknya tapi tidak begitu tinggi tanjakan sedangkan ring Merapi itu memerlukan sikap bila ketemu tanjakan kadang pada seseorang yang * Labil * mulai ragu sedangkan untuk jaraknya tidak begitu jauh dari Jogja.
Maka . ... Pilihan mau ring M1 atau M2 mempunyai banyak manfaat dan mudharat dari kesalahan jalan masing masing itu saja.
Gowes Merdeka: Kisah Perjalanan Mengitari Gunung Merapi Merbabu.
Di tengah terik matahari yang membakar dan jalanan yang menantang, kami, 50 peserta gowes, memulai perjalanan bersepeda di hari yang istimewa untuk memperingati HUT RI ke-79. Kami mengawali petualangan dari Jalan Solo, menuju Rumah Makan Suharti, tempat kami memulai perjalanan panjang dengan penuh semangat dan tekad.
Rute kali ini, yang kami sebut sebagai "ring M2", merupakan perjalanan yang tidak hanya menantang fisik tetapi juga menguji kekuatan mental kami.
Dengan total jarak sekitar 165 km, perjalanan ini membawa kami mengelilingi Gunung Merapi dan Merbabu, melewati medan yang bervariasi – dari jalanan pegunungan yang bergelombang hingga tanjakan turunan yang memacu adrenalin.
Rute dan Cek Poin.
Kami telah merencanakan perjalanan ini dengan seksama. Berikut adalah cek poin penting yang kami lewati:
Maka Inilah rute gowes merdeka Jogja folding bike 2024 ring M2 via arah Jatinom .
1. Cek poin 1 km 45 di depan Masjid Agung Boyolali adalah titik pertama yang kami capai dengan rasa syukur dan selanjutnya beristirahat untuk memudahkan tenaga.
2. Cek poin 2 km 65 indo m km 9 klero Krajan kabupaten Semarang tempat isi ulang dengan makan kecil yang di sediakan team logistik untuk menambah semangat gowes lagi.
3. Cek poin 3 km 85 Masjid Nurul Huda Banyubiru Kabupaten Semarang kita istirahat cukup lama untuk beristirahat makan besar saat siang dan ibadah sholat di sini.
4. Water season km 99 depan rumah makan Rahayu selatan kopi Eva sekedar menunggu dengan makan kecil sambil cek kondisi sepeda.
5. Cek poin 4 km 126 alun-alun Magelang di depan Bank Central Asia di tempat ini berkesempatan bersantai dan menikmati keramaian pusat kota Magelang.
Awal pagi hari itu.
Kini tepat tanggal 10 Agustus 2024 di hari Sabtu sekitar jam 05. 15 WIB dan mulai start jam 06. 00 tepat dari Jalan Solo di Rumah Makan Suharti untuk Gowes memeringati HUT RI ke 79.
Bagaimana yang di siapkan JFB Jogja menggelar event tahunan Gowes merdeka seperti ini dan memilih rute ring M2 yang memiliki tanjakan dan turunan rolling panjang dengan total jarak tempuh 165++km ( EG 1500 ++) dan finish secara bertahap dari jam 16. 30 sampai 17. 30 WIB.
Dari jumlah 50 peserta ada saja bentuk kestabilan antara yang kuat dan yang kurang tepat untuk melaju ke depan sana bahkan ada saling support dan saling menunggu satu sama lainnya pada akhirnya kita semua berucap kata Alhamdulillah dengan segala izinnya rute ini berjalan dengan lancar dan bahagia bagi semua peserta.
Perjalanan ini juga melibatkan dukungan dari tim support yang handal, mulai dari fotografer, tim logistik, hingga mobil pengangkut yang siap membantu jika diperlukan. Kebersamaan dan dukungan ini merupakan bagian penting dari perjalanan kami.
Bentuk apresiasi dan Semangat Perjuangan.
Selain tantangan fisik, perjalanan ini juga merupakan bentuk penghormatan kami terhadap para pahlawan kemerdekaan karena setiap pedal sepeda dan setiap tetes keringat kami adalah simbol penghargaan terhadap perjuangan mereka.
Dengan mengarungi rute yang menantang ini, kami merasakan sedikit dari perjuangan dan pengorbanan yang mereka alami demi kemerdekaan bangsa..... Merdeka,bung !!
Akhir Perjalanan Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.
Setelah seharian berjuang, kami akhirnya sampai di garis finis di sisi barat Jombor, Jogja, antara jam 16.30 - 17.30 WIB.
Dari momen ini merupakan puncak dari perjalanan panjang dan melelahkan kami. Dengan rasa bangga dan penuh syukur, kami berucap Alhamdulillah, merayakan pencapaian ini sebagai sebuah tim yang solid.
Dalam perjalanan itu saya tidak hanya menciptakan kenangan indah tetapi juga mengukir penghormatan kepada sejarah. Melalui video dan cerita yang saya bagikan di media sosial dan blog mata_kayuhanku atau tautan iyinkws.blogspot.com hal ini berharap kenangan ini akan selalu dikenang hingga kita ini semakin tua nanti.
Penutup.
Gowes Merdeka kali ini adalah perjalanan yang lebih dari sekadar bersepeda; ini adalah perjalanan yang memupuk rasa kebersamaan, menghargai sejarah, dan merayakan kemerdekaan Indonesia.
Dengan setiap Kayuhan sepeda kami merasa lebih dekat dengan makna sebenarnya dari kemerdekaan dan perjuangan bangsa.
Cerita ini menggabungkan elemen tantangan, apresiasi semangat 45, dan kebersamaan dari sesama hobi bersepeda lipat Jogja folding bike.
Selesai.
Jogjakarta 13 Agustus 2024
Judul : Gowes Merdeka JFB 2024 Ring Merapi Merbabu.
Penulis ; iyink ws.