Queen of mountain TDP 2019.
Awalnya siapa sih dek Dea itu menjadikan saya nggak ngerti dari ilmu dan kekuatan itu datangnya dari mana nyata itu sumbernya !?
Tapi gimana lagi nyatanya saat ini menjadi orang yang segini hebatnya.
Story' bike.
Hebatnya lagi sosok yang saya tulis ini adalah seorang gadis cantik sekitar 27 tahun yang multitalenta sebagai guru pembimbing bahasa Inggris dan prestasinya juga di balapan sepeda road bike juga mulai di perhitungkan oleh pesaingnya di arena balapan sepeda.
Silahkan anda kenalan dan lihat dari bentuk tubuh masih orisinil tidak atletis berotot tetapi di balik gemulai tubuhnya tersimpan memory kekuatan yang luar biasa.
Foto dek Maria dea bersama tropi piala.Nah Khan.....!!?.
Semenjak mengenal sepeda menjadi sepedaan itu hanya mencari teman bareng saat gowes saja terasa sulit jadi mesakke.
Apalagi di grup pit di daerah Godean katanya saat itu.
Pada akhirnya ketemu dan di ajak bareng sama mas Siwi,mas Agus dan kawan kawannya itu.
Susahnya lagi melihat dengan deritanya lagi kalau pas pulang sendiri tidak ada yang menemani pinginnya hanya pingin banter dengan kecepatan itu kini berbuah_ manis menjadi apa ia sekarang ini.
Misalkan saja pulang pergi Godean Jogja saja kurang lebih di atas 20 km ada rasa takut secara tak sadar melatih diri menjadi kebiasaan.
Awal mulanya ia hanya memakai sepeda MTB besi karena ingin ikut ikutan dari teman Sma nya yang juga suka sepedaan blusukan yang tinggalnya di daerah Wirobrajan Jogja ini menjadi teman setianya gobar Jogja Gowes sekitar tanggal 25 Oktober 2015.
Dan.....!!!.
Dan jalanan yang sepi,ketakutan karena seorang gadis yang terkadang harus pergi pagi pagi atau sore sorean itu menjadi rasa khawatirnya saat itu.
Maka ia berfikir jadi anak sepedaan harus punya teman dan bagaimana bisa cepat sampai ke rumah lagi itu saja yang terpikirkan saat itu.
Maka ia mulai berganti mode sepeda balap ia pilih road bike walau memulai di saat itu terasa tak mudah menyesuaikan Drogba dan posisi tubuh yang membungkuk .
Karena kondisi harus di biasakan maka kekuatan itu menyesuaikan dengan namanya rasa .
Rasa itu adalah kekuatan yang ada di dalam tubuh tumbuh karena terbiasa dan di lakukan tak sadar itu nyatanya membentuk kekuatan sepeda,sepedaan dan se_peed sak cepetnya harus sampai.
Peralihan....!!.
Tak gampang memulai sendiri lagi dengan moda road bike karena identik dengan adu cepat, modis dan memburu berbagai prestasi.
Walau rindu di ajak gowes bareng pada akhirnya pas gowes di ajak bareng untuk gabung dengan komonitas yang lebih profesional itu tak perlu lama waktunya itu terus ia di ajak ikut " RACE " .
Awalnya hanya sekedar mencari teman gowes berlanjut ke ajakan bertanding .
Dulunya nggak ada pikiran melintas akan seperti sekarang ini untuk ikut lomba perlombaan balapan sepeda.
Oppo ......nek bareng gowes ke tempat yang baru Karo mentok konco anyar neng dalan kui wes seneng banget....lurr.
Apalagi harus mikir upgrade !!!
Sek penting sepedaan_nya bukan sepeda_nya.
Saat ia mengutarakan tentang pilihannya saat ini tak akan melewatkan event sepeda dengan sepedanya yang ia punya sekarang sudah memberkati ia dan sudah menjadi tradisi podium kemenangan.
Entahlah.....ilmu apa yang telah merasukinya .
Entahlah.....!!!
Atau Tuhan Penguasa Alam.
Di atas sana selalu mendengar segala doa Bapak ibunya untuk keselamatan anak perempuan nya itu.
Saat sang anak juga merasa bersyukur Tuhan telah memberi seorang malaikat dia adalah ibu anak perempuan ini.
Ia amat mencintai ibu_nya.
Dari apa yang ibu dan anak ini lalui .
Dari seberapa sang anak memberi rasa percaya jangan khawatir ibu.....!!
Bagi polah tingkah saat saya bertanding di balapan sepeda atau seberapa berat menetralkan suasana saat mereka berdua saat berdebat menetralkan pilihannya.
Tapi dek dea mem_buktikan dengan penghargaan piala dan mendali yang semakin menumpuk di rumahnya.
Dan inilah ;
1.Juara1 women open ITT RBB 2017.
2.Juara2 tour de Prambanan 2017.
3.Juara 2 tour de Borobudur 2017.
4.Juara 2 Jamus 2017.
5.Juara 1 Klangon Jrcc 2017.
6.Juara 2 grand fondo solo 2018.
7.Juara 3 tour de Jogja 2018.
8.Juara 2 tour de ambarukmo 2018.
9.Juara 3 srambang 2018.
10.Juara 1 tour de Prambanan 2018
11.Juara 1 tour de Borobudur 2018.
12.Juara 2 tour de menoreh 2018.
13.Juara 1 randu alas Madiun 2018.
14.Juara 1 Purworejo fun race 2019.
15.Juara 3 tidak tour de Klaten 2019.
16.Juara 2 Jamus 2019.
17.Juara 2 tour de Prambanan 2019.
Karier menanjak.
Sebenarnya dek dea ini sepedaan hanya sebatas hobi tapi kalau di tekuni mendatangkan manfaat tidak saja penghargaan,uang dan tentu saja menjaga stamina agar kondisi tubuh ini terjaga dengan baik.
Setidaknya......!!
Setidaknya kondisi fisik yang sudah terpelihara kebugaran nya namun jika teknis psikis yang membuat ia ceria menjalani kegiatan sebagai pengajar.
Atau dalam hobinya maka kehidupan menjadi seimbang antara kelenturan otak berfikir, otot,pernafasan dan kekuatan yang ia lakukan menjadi kebiasaan secara bertahap maka akan di dapat kekuatan fisik yang muncul dari dalam tubuh di barengi strategi dan bukan otot saja
Apalagi.....!!
Apalagi lingkungan yang mendukung.
Dalam prakteknya ia bisa membaur ke komonitas agar bisa bergerombol sambil menikmati pemandangan alam,menikmati kuliner dan berkunjung ke tempat yang sudah di sepakati bersama.
Terkadang ....!!
Terkadang nyawa itu urusan keselamatan dari Allah saat ninggalin rumah.
Walau sempat jatuh dari sepeda untuk istirahat untuk pemulihan di rumah sakit tetapi namanya juga hobby tidak bisa di larang.
Apalagi.....!!
Saat ketemu penulis di arena tour de Prambanan 2019 ia sempat menceritakan sepenggal kisahnya bisa menang perlombaan kali ini.
Di situ penulis bertanya !?.
Di ngaren yang di bawa piala ndek dea !!?
Biasanya hanya membawa pita kalung dan selembar petunjuk tanda jadi juara !?
Lalu....!!?
Dek dea......menjawab !!
Kebetulan ini Tdp 2019 kali ini hadiahnya keren ada pialanya daripada lomba lomba di event lainnya.
Jadi......Tdp 2019 kali ini _ keren jebulno ini....Om.
Penulis.....!!?
Selamat _ juara lagi ini.
Tak lari kemana walau harus di kejar tetap bisa di raih Intuk meneh ya dek , Dea.
Lalu penulis merasa kagum dengan " Tradisi juara di atas podium "
Maka penulis meminta beberapa referensi setelah 2hari ketemu saat itu.
Dan ndek dea juga merespon balik apa yang penulis ingin tahu responnya sangat baik.
Apalagi semenjak tahun 2017,2018,2019 ia selalu berprestasi.
Dan harapan penulis jadi patut mengulasnya sebagai pilihan Roll mode generasi pesepeda millenial 2020 tentunya.
Akhir kisah ini ;
Selamat dan sukses setelah kembali jadi juara 2 woman Queen of mountain class non athlete lagi di Tdp 2019.
_ Bersama ;Dea.
Nama ; Maria dea wrestiningtyas.
_ Jenis sepeda ; Road bike
_ Bertemu ;
Di candi Prambanan
_ Acara Tdp 2019.
_ Tanggal ; 27 Oktober 2019.
Selesai.
Penulis ;
@cuslagi.