Sabtu, 11 Februari 2017

MeNcari ILmu tOuriNg.

Semoga ini menjadi kisah yang bermanfaat bagi orang orang yang suka bermasalah dengan sepedanya.

Tapi inilah respon penulis untuk menuju setengahnya saja seiring berjalanya waktu yang selalu nganu.

Ataupun saat bersepeda itu sudah bermasalah apalagi di jalani lebih jauh lagi menjadi Nganu ?

Saat ikut terlibat dalam situasi episode yang telah berakhir menjadi awal dari sesuatu yang baru lagi menjadi sebuah kisah baru lagi oleh penulisnya ini.

Karena tidak semua hal yang tertemui di jalanan adalah nyata untuk di jelaskan secara logis kepada pembacanya.

Dan biarkan pembaca mengartikan semua tulisan Nganu per kata agar menarik di artikan dengan gayanya sendiri sendiri oleh pembacanya.

Foto Fedjo goes to Jamnas#3kediri

Lalu.,,??
Apakah anda termasuk pembaca Kisahnya ?
Atau malah belum pernah sekalipun membuka Blognya penulis yang masih mengambang dan anda sering mempertanyakanya kembali kisah lanjutanya.

Lalu,,,??
Sebenarnya penulis masih mencari jati diri dan bertanggung jawab dalam menyampaikan ide kepada pembacanya tentang demensi ruang serta waktu di alam bawah sadarnya dalam menggambarkan atau memahami situasi yang ia pilih dalam tulisanya.

Maka bila ada cerah bagi anda yang mungkin saat membacanya tak terjelaskan mungkin anda bisa menghargai bahwa ada bagian kisah yang tak wajib terkuak dan biarkan menjadi mistery penulisnya..

Nganu....!!?
Jadi ,,??
Yang pasti masalah itu ada di depan sana ?
Maka logisnya bersepeda berjarak itu untuk saling bisa menguatkan satu sama lainya dan di hadapi bersama sama di depan sana.

Dan ,,??
Menuju setengahnya saja ini mau ngomong Apa sih ?

Lalu ,,??
Banyak yang bingung ?
Banyak yang sekedar coment atau dialog antara kita dan berharap ada kelanjutan tentang misteri Jamnas setengahnya yang tak terungkap.
Dan setengahnya lagi....!?

Menjadikan pembacanya mencoba bertanya tanya atau  menebak dari nilai _ plusnya _ dari tulisan ini agar tidak lagi setengah.....nahh.

Sampai penulis menulis sampai beberapa kisah di perjalananya itu atau inilah yang di namakan bersepeda minggat yang sebenarnya yang di lakukan pelakunya di saat adanya jamnas.
Dan setengahnya lagi....!?.

Foto event Fedjo workshop tentang permasalan sepeda .

Asal,,??
Kita menepis segala prasangka.?
Karena di situ patut di simak selalu ada kata kata nyleneh dalam menggambarkan setengah kisah nyatanya itu.

Dan bisa terwujud kisah kisah setengahnya jamnas lagi atau ada event tentang sepeda itu bisa di kisahkan lagi setengahnya dari gaya bahasa penulisnya ini.

Kilas Balik.
Mencoba berkilas balik dari pelakunya yang sudah berlatih berjarak ini secara bertahap ini juga menghabiskan waktunya di jalanan agar bisa terbuka wawasanya.

Dan bukan hanya kesenangan diri sendiri semata tetapi atas restu orang orang terkasih dan media online yang membantu dalam berkomonikasi dengan cara berpikirnya penulis ini.

Atau saat itu adanya kesempatan bersepeda gara gara punya sepeda besi yang lagi kekinian.

Saat adanya Jamnas sepeda federal menjadi kekuatan baru ntuk semangat baru  yang berdana minim banyak maunya ini tetapi kebanyakan narsis dan pinginnya tau banyak agar bisa selalu menikmati setiap langkah jalanan punya gambaran wawasan baru.

Tapi Siapa sih Pelakunya itu ??
Ia awalnya hanya mau belajar dari dasar dasar reparasi sepeda  agar saat touring bisa mengatasi trobel di jalanan itu saja.

Seperti awal dan selanjutnya dalam menikmati foto perjalanan sepedaan dengan aroma udara pegunungan,lautan,desiran angin pagi,siang,malam yang terselimuti kabut sama saja untuk merestui adanya dari campur tangan Sang Pencipta di sekelilingnya.

Lalu.....!!
Sekali lagi Pelaku selalu malu bila di sebut seorang petouring karena touring sebenarnya adalah sesuatu yang di pilih untuk di jalani bagi orang orang yang tangguh.

Maka sesuatunya harus di hadapi dengan iklas menurut irama nafas
Dan bila bersama sama maka bisa membangun komonikasi di setiap individu di sampingnya.

Karena di kiri kanan kita juga punya rencana ,kebutuhan maka perlu ketrampilan untuk berinteraksi agar terjalin situasinya menjadi aman,lancar menuju ke depan sana.

Foto workshop permasalahan sepeda.

Ngene.
Jika kisah ini untuk mengurai demensi ruang dan waktu di dalam alam bawah sadar pelakunya maka tulisan ini cocoknya untuk penggambaran saja dari awal mencari jati diri dalam berproses menjadi petouring itu juga harus sering belajar bengkel sepeda atau ikut workshop seperti di atas itu.

Atau ini sebuah curhatan kalau ia benar benar berjarak yang sebenarnya juga harus pintar di segala hal.

Atau ingin berbagi pengalaman dari saat itu mengikuti acara jamnas yang berlebih jarak dan waktunya itu menjadi pelakunya tuk menyebutnya setengah jamnas atau wisata jamnas agar bisa touring yang di inginkan itu terwujud.

Nah ....??
Jadi para pembaca bisa faham apa sih dari tulisan ini dan selalu menghargainya bahwa ada bagian kisah yang Ter_ingini atau menjadi misteri bagi pembaca saat bertanya kok bisa sekuat itu_ bersepeda berjarak .....nahhh.

Dan ...?? 
Untuk saat ini ??.
Terkadang yang suka bersepeda berjarak maka mereka terkadang ada sebuah misteri di perjalanannya seperti contoh di bawah ini.

Pertama ,,,?
Ia sering tertemui dari mereka yang seorang yang berkata BIJAK pertama ia seorang religius yang berkisah tentang pilihan sepedanya.

Religius memamerkan hasil fotonya yang sederhana dan kesederhanaanya hidupnya di tepian gunung,pantai yang daerahnya terpencil dan belum banyak orang yang tau posisinya lokasinya menjadi mimpi tujuan goesnya.

Atau....??
Kedua ini mulai beranjak menyukai orang yang BIJAK spiritualnya dan lebih modern melakoninya dengan sepeda touring yang bergaya #stellbikes buatan ngipik dan kekinian yang di temukan di cafe,mall dalam acara temu kangen family  #fedjo misalnya

Dan...!!
Menjadikan ia seorang pemimpi serta sebagian lain lagi sebagai penikmat setiap acara model setengah kayak acara jagongan tentang sepeda dan permasalahanya .

Yang selalu modis bergaya dalam memperkenalkan sepeda versi touring versi terbarukan saat itu.

Maka ,, ??
Semoga pilihan satu dan dua ini untuk saat ini lagi kekinian ini menjadi pencerahan dan perjuangan seiring berjalanya waktu untuk bertanggung jawab atas segala kreatifitas dengan jargon :

Foto acara Fedjo Workshop tentang bawa masalah sepedamu ...!!?

Ini akan menjadi kegiatan berkelanjutan di kemudian hari.
Jadi...!!
Jadi lebih enak jadi manusia amnesia yang lupa tentang kehidupan masa lalunya,

Masa lalunya ?
Karena orang yang ingat perjalanan hidupnya juga sebenarnya seorang yang reinkarnasinya berlebih yang kurang kerjaan bertualang dengan sepedanya.

Maka terkadang ia menjadi wujud seorang Alien yang berujut suatu misteri yang harus di buktikan secara ilmiah bila ia sudah memilih perjalanan itu sebagai hiburan dan hobynya lalu di tulis sebagai kisah di blognya itu.

Dan...??
Maka dalam kisah ini carilah dan berfantasilah yang tersurat atau tersirat dari kenyataan secara maya yang  sebenarnya itu benar nggak sih.

Sudah...!
Sudahlah itu saja kisah mencari setengahnya ilmu ilmu tentang mereka reka kali ini.
Dan setengahnya lagi......!!?

Tentang hoby sepedaan dan segala ragamnya dari bengkel,weokshop dan permasalahanya Wajid di ikuti.
Dan setengahnya lagi........!!?.

Atau ...!?
Saat bersepeda berjauh saja sudah bermasalah apalagi di jalani ..!?
Saat bercandaan seperti tingkah laku makluk allien.
Dan setengahnya lagi........!!?

Tetapi dari jawaban dari setengahnya itu.....!?
Yang selalu melangkah dengan segala kreatifitasmu mencari setengahnya yang selalu terus mengembangkan diri sendiri dari diri sendiri atau dari lingkungan sekitarnya.

Sehingga bukan saja setengah tetapi di tambah setengahnya menjadi _ pluss _ 
Agar nilai plusnya itu dari dirimu sendiri akan menyelamatkan diri dari kesulitannya kelak agar semua bisa menjadi mudah dan lancar di setiap perjalanan touring bersepedamu kelak.

.......

Semoga kisah ini dapat bermanfaat bagi mereka yang sering menghadapi masalah dengan sepeda mereka. Ini adalah tanggapan penulis untuk menggambarkan perjalanan menuju separuh kisah, seiring berjalannya waktu yang seringkali penuh dengan tantangan.

Saat bersepeda, tak jarang kita menghadapi berbagai masalah. Apalagi jika perjalanan tersebut semakin panjang dan berlanjut, maka tantangan yang dihadapi pun semakin kompleks. Terlibat dalam situasi yang tampaknya berakhir, justru sering kali membuka babak baru dalam cerita kita. Hal ini menjadi sebuah kisah baru yang ditulis oleh penulisnya, karena tidak semua pengalaman di jalanan bisa dijelaskan secara logis kepada pembaca.

Biarkan para pembaca mengartikan setiap bagian dari tulisan ini sesuai dengan gaya mereka sendiri, agar maknanya menjadi lebih menarik dan bervariasi.

Foto: Fedjo Goes to Jamnas #3 Kediri

Lalu, apakah Anda termasuk pembaca kisah ini? Atau mungkin Anda belum pernah sekalipun mengunjungi blog penulis yang masih dalam perkembangan, dan sering kali bertanya-tanya tentang kelanjutannya?

Sebenarnya, penulis masih dalam proses mencari jati diri dan bertanggung jawab untuk menyampaikan ide kepada pembaca tentang dimensi ruang dan waktu di alam bawah sadar melalui tulisannya. Bila ada bagian dari kisah ini yang tidak jelas, mungkin Anda bisa menghargai bahwa ada elemen misteri yang tidak harus diungkapkan dan biarkan saja menjadi bagian dari misteri penulisnya.

Masalah selalu ada di depan, dan secara logis, bersepeda dalam jarak jauh dapat membantu kita saling mendukung dan menghadapinya bersama. Menuju separuh kisah ini, apa sebenarnya yang ingin disampaikan?

Banyak yang mungkin bingung, atau hanya memberikan komentar tentang kisah ini dan berharap ada kelanjutan mengenai misteri Jamnas yang belum terpecahkan. Sebagian orang mungkin bertanya-tanya tentang apa yang belum terungkap, sementara sebagian lagi mencoba memahami nilai lebih dari tulisan ini agar tidak hanya setengah, melainkan utuh.

Penulis terus menulis tentang pengalaman perjalanannya, atau yang disebut sebagai bersepeda minggat, terutama saat adanya Jamnas. Separuh dari kisah ini mungkin masih misteri, namun inilah cara penulis mengungkapkan pengalamannya dalam bersepeda.

Foto: Fedjo Workshop tentang Permasalahan Sepeda

Kita harus menepis segala prasangka dan selalu menyimak setiap kata, meskipun ada istilah yang mungkin tampak aneh. Kisah-kisah setengahnya Jamnas atau acara sepeda bisa terus dikisahkan lagi dengan gaya bahasa penulis yang khas.

Kilas Balik: Melihat kembali perjalanan pelaku yang telah berlatih berjarak secara bertahap, ini juga merupakan waktu yang dihabiskan di jalanan untuk memperluas wawasan. Bukan hanya untuk kesenangan pribadi, tetapi juga atas dukungan orang-orang terkasih dan media online yang membantu dalam komunikasi.

Saat mengikuti Jamnas sepeda federal, pelaku menemukan semangat baru meskipun dengan dana yang minim. Namun, keinginan untuk tahu lebih banyak dan menikmati setiap langkah perjalanan sejalan dengan kreativitas dan inovasi.

Pelaku awalnya hanya ingin belajar dasar-dasar reparasi sepeda untuk mengatasi masalah saat touring. Ia mulai menikmati perjalanan dengan sepeda, merasakan aroma udara pegunungan, lautan, desiran angin pagi, siang, dan malam yang penuh dengan kabut, serta merestui campur tangan Sang Pencipta di sekelilingnya.

Pelaku merasa malu disebut sebagai seorang petouring karena touring adalah sesuatu yang dipilih untuk orang-orang tangguh. Setiap tantangan harus dihadapi dengan ikhlas dan ritme pernapasan, dan jika dilakukan bersama, bisa membangun komunikasi yang baik antara setiap individu di sekelilingnya.

Foto: Workshop Permasalahan Sepeda

Jika kisah ini bertujuan untuk menggambarkan dimensi ruang dan waktu dalam alam bawah sadar pelaku, maka tulisan ini dapat dijadikan penggambaran awal dalam proses menjadi seorang petouring. Ini juga mencakup pengalaman dari mengikuti acara Jamnas yang memerlukan jarak dan waktu yang panjang, serta menjadi bagian dari hobi sepedaan yang dilakukan dengan penuh dedikasi.

Ada dua tipe orang yang sering ditemui dalam perjalanan bersepeda. Pertama, mereka yang religius dan sederhana, memamerkan hasil fotonya dari tepian gunung atau pantai yang terpencil. Kedua, mereka yang lebih modern dan bergaya, melakoni sepeda touring dengan model terbaru yang ditemukan di café, mall, atau acara reuni keluarga.

Semoga pilihan ini dapat memberikan pencerahan dan semangat baru untuk berkreasi seiring berjalannya waktu dengan jargon: "Bawa masalah sepedamu ke workshop!" Ini akan menjadi kegiatan berkelanjutan di masa depan.

Jadi, menjadi manusia amnesia yang lupa masa lalu mungkin lebih baik, karena orang yang mengingat perjalanan hidupnya sering kali bertualang dengan sepeda mereka. Kadang, mereka merasa seperti alien dengan misteri yang harus dibuktikan secara ilmiah. Maka, dalam kisah ini, carilah dan berfantasilah mengenai kenyataan secara maya—apakah benar atau tidak.

Sekian kisah hari ini. Semoga dapat memberikan nilai tambah dan membantu dalam setiap perjalanan bersepeda Anda di masa depan.

Selesai.
@cuslagi

Kamis, 02 Februari 2017

Gowes 920km_12 hari ke Jawa Timur.

Gowes 920km_12 hari ke Jawa Timur untuk menikmati Gowes turing dari Jogja _ Kediri .

Di bulan mei 2016 adalah bukti nyata bahwa persaudaraan bersepeda itu tidak kenal jarak dan waktu.
Dan untuk bisa menghadiri event besar dua tahunan yang sudah berjalan ketiga kalinya.

Walau di hadiri lebih dari 600 peserta dari seluruh kota di indonesia menjadi gambaran umum tentang acara ini juga akan bertambah terus di kemudian hari.

Foto ; Brosur sampul cerita hari ini.
Kisah jamnas sepeda federal.
Lalu aku mencoba dengan caraku bisa turut serta meramaikan dengan cara gowes Jogja _ Kediri pulang pergi.

Cerita di mulai dari jogja.

Di karenakan sebagian peserta kota kota bagian barat jogja dan dari lain kota menuju ke tujuan yang sama untuk ikut serta memulainya dari jogja.

Foto ; Kebersamaan federal Jogja di simpang lima Kediri Jawa Timur.

Gowes 920km_12 hari ke

Dan secara bersama sama itu terkadang harus ada yang tertinggal menjadi pilihan lain untuk maju berganti personel di sampingku saat Gowes 920km_12 hari ke Jawa Timur.

Saat tak kenal maka tak sayang menjadi sekarang udah sayang nggak kenal jarak dan waktu dalam berproses menjadi seorang petarung  jalanan sehati dengan gerombolan 7 orang ( G7 ) ini.

Perjalanan ini telah menempuh jarak +/- 920km selama 12 hari dari tanggal 17_28 mei 2016.

Doa dan Harapan.

Yaa,Allah saat kami beranjak ke depan sana maka berilah kita ini keyakinan untuk merasa malu menghadapi cobaan di jalanan kali ini.
Dan lindungi kita ini sabar serta ringan di beban kayuhan .

Sedangkan yang tak sempat hadir di acara jamnas kali ini semoga di beri anugerah rejeki yang lancar sesuai Doa dan harapan yang terbaik.

Niatan Itu.

Hidup ini katanya menawarkan kesempatan maka bila saat ini di coba di jalani dengan ikhlas.

Karena secara real di acara kali ini telah menghabiskan nilai uang,pemikiran,tenaga,waktu dan meninggalkan yang terkasih di rumahnya itu.

Saat terenggut kebersamaanya beberapa hari ke depan sana untuk ber_turing dengan temannya di beda kota.

Maka tetap semangat terus melaju ke depan dan jangan lupa Berdoa .
Satu lagi jangan lupa minum air putih .....Kak serunya .

Nginap.

Di saat perjalanan terselip malam di hari pertama setelah melewati jogja,solo Karanganyar.
Maka sampailah di mesjid dekat terminal Tawangmangu di jam 21,00 waktu kita istirahat semalam.

Dan paginya jam 08,00 waktu menuju arah Cemoro sewu melewati jembatan pertama lalu sebelum kedua aku memilih ke kiri melewati tugu gerbang  dusun Dawuhan_Kelurahan Blumbang.
Atau yang menuju arah ke kelurahan Tawangmangu Desa Gondosuli.

Tetapi yang tanjakan menukik sadis tetapi lebih cepat menuju pertemuan jalan baru dan jalan lama itu.
Di situ saya ketemu warung bakso Penthol yang bisa menghangatkan tubuh sesaat itu.

Saat warung ini sangat bersejarah saat saya dan Mbah Marwi bisa ketemu man_teman dari Gombong dan Bandung saat mereka tertinggal di masjid Tawangmangu.

Kemudian ......kita mulai ada kebersamaan di tandai dengan ikrar ngopi di depan tulisan cemoro Sewu.
Dan kebersamaan membawa kita sampai ke kota Kediri dengan selamat.

Kembali ke bakul bakso.
Setelah badan terasa kuat ,hangat itu mulai melanjutkan Kayuhan.
Lalu kita menanjak dikit ada tembok kecil yang bertuliskan * Cemoro Sewu *.

Yang berwarna hijau kita berhenti sesaat untuk gelar kompor untuk sekedar ngopi dan di sini hampir dua jam lamanya kita pada Ting Ting crit merencanakan sesuatunya .

Istilah G7.

Di bercandaan yang hampir beberapa jam ini kita seakan memutuskan sesuatu istilah nama dari gerombolan tujuh orang ini yang kita singkat G7 itu terbentuk.

Di lanjut menuruni tebing cemoro sewu yang begitu panjang meliuk liuk ini membuatku merasa di kaki ini terasa gemetar adem berulang membuat aku bersaat untuk berhenti mengusapnya berkali kali.

Lalu !?
Belok ke kiri menuju turunan yang curam yang kanan kirinya perkampungan dan ada kembung nya.
Menuju embung kita ke kiri menanjak dikit ke arah alun alun Magetan.

Hari ke 2 di rumah ibu Ima.

Hari ini menjadi malam kedua di begal yang bersambut dengan asyiknya dari informasi colekan di media sosial...!!

Dan kita tuk di lampirkan di rumah ibu Ima yang bersuami seorang Londo bule yang tinggal di jl salak kota Madiun ini ...!!

Sesuatu kejutan ....... malam bagi kita berbonus yang telah menawarkan kelegaan dengan hidangan teh panas.
Dan yang tersedia di rumah yang mewah itu dan asri di jam 21,30 .

Saat waktu kita bisa mandi di air hangat,nasi pecel khas kota Madiun,gelaran kasur busa dan di tutup paginya dengan roti tawar super jumbo mancanegara di lapisi selai nanas plus kopi manis pagi itu Seakan rasa ini........Mak nyus.
Alhamdulillah..... matur suwun ibu guru Ima semoga keberkahan untuk keluarga jenengan....Amien.

Aku di sebut seorang Olalla.

Karena aku seorang penulis pencari guyonan maka terkadang di panggil iyink ollala atau Oallah yink koyo  kelakuanmu kui membuat orang bingung sulit di tebak.
Atau.....menjadi kedekatan diri ini kepada lingkungan sekitar.

Dan itu menjadikan aku menemukan oponi yang terkadang terjebak situasi tanda tanya dan untuk di temukan di saat lelah itu terkadang akan jujur tentang dirinya atau mengartikan lingkungan seperti ini itu menurut daya nalarnya seperti kondisi yang ada.

*Dunia ini dunia yang aneh setelah kita bisa jauh dari rumahnya.
*Dunia ini kotor tetapi indah kesopanannya untuk bisa merayunya.

*Dunia ini hijau tapi lucu di kenyataanya banyak penebangan pohon pohon.

*Dunia ini penuh tanda tanya tapi menarik setelah di nikmati dengan cara bersepeda.

Greget.

Di saat pertemuan kali ini terkadang saling melirik jarak dan kekuatan nya,minatnya di sejengkal nafas raganya masing masing pelakon ini karena kita baru kenal dan belum pernah goes bersama.

Tetapi mak_ menduduk gowes jauh bersama teman teman dari kota kota Gombong,Bandung,Lampung dan Jogja ini menjadi akhir yang indah  bisa selaras adem dan aman damai sampai jogja lagi.

Jargon.

Entah apa arti kata ini ,tapi menurutku hanya pelampiasan agar semangat kita berkobar di jalanan.
Saat seperti kata tentang ngepit sak modare,ngepit sak muntahe....dll.

Atau terkadang emosi kita selalu di uji karena kelelahan benar melelah di setiap personel terasa berbeda.
Maka perlu pemahaman situasinya........saat diri sendiri saja mengkih mengkih  nafasnya.


Foto; Lokasi camping di bawah jembatan Kediri.

Apalagi simpang siur mendengar suara komentar seperti :
*Wow mantap bawaanya ting srantil.
*Wow sudah berapa lama di jalanan.
*wow kamu memang legend tingkat dewa.
*Wow motivasinya sepeda seperti ini apa,Kata pak polisi ?.

Jadi bila mendengar itu anggaplah angin lalu dan bila kamu tak enak tuk bisa membuat mingring dan focus saja di jalanan.

Walau peluh peluh tetap menetes,turun hujan membuat masuk angin atau di peyut ini bila salah makan maka akan makk pret.....Pretttz.
Maka menjadi wajar saja terjadi di saat kondisi perjalanan jauh seperti itu.

Saat itu......!!

M..........Pulang ke kota Jogja.
Karena bukan saja ikut jamnas tetapi setengahnya tuk berwisata melewati tempat tempat seperti : 

Adanya museum Sudirman,Pantai kedung tumpang,Pantai soge,Museum karts wonogiri dan di tulisan Gunung kidul di dekat Bukit bintang jogja.
Saat mau berangkat ke kota Kediri melalui kota
Jogja,Klaten,Solo, Karanganyar,Magetan,Madiun dan finish di kota Kediri.

Foto ; Saat kebersamaan para petarung jalanan dari berbagai kota ini singgah di Kediri.


Atau.......!!

Ataupun kita istilahkan goes kali ini sekalian di istilahkan bisa Ngk Ibadah Zikir di jalanan.
Karena kita goes menyebutnya dengan istilah setiap kayuhan di istilahkan seperti Ngici kiyah Walll jamaah .

Ini terlontar karena kita saling menunggu dan di kayuh secara ngicik bersama sama di tanjakan sampai kita libas semuanya sampai rakus sak muntahe sak melete jadi wareg dan mggak pingin  mengulang apalagi nambah lagi....Huakkk....kkkk.

Finish di Kediri.

Dari rumah pasangan Indo_Bule ini di daerah Madiun  kita mulai jalan lagi di jam 06,30 menuju alun alun madiun untuk re_grouping sambil nikmati makan soto serta hiburan burung burung merpati yang ber_banyak ekornya ini.

Setelah 2 malam 3haari bersepeda dari jogja kita sampai di kota kediri jam 19,00 malam waktu untuk bersama sama menuju titik kumpul acara Jamnas #3 di pondok Wali barokah kota Kediri.

Acara Utama.

Saat acara jamnas #3 kediri yang ada di pondok lalu di jembatan kali Brantas nginap semalam dan kemudian camping lagi di air terjun Dollo lagi juga nginap semalam serta lainnya dapat di baca pada kisah lainnya di  blogger kisah klasiknya mata kayuhanku.

Kembali ke Jogja.

Setelah acara jamnas#3 kediri selesai ..!!
Lalu kita juga mulai ini itu untuk ambil kata kesepakatan dari kita tuk bisa kembali lagi ke Jogja lagi,,??

Nah......Inilah kisahnya yang serba saling bisik mem_bisiki ki  siapa dan kemana kita ini setelah usai acara kali ini.

Dan untuk mencari teman yang berniat dengan kita atau saatnya menemukan teman seiring sejalan tuk saling bertukar mimpi .......nah itu saja.

Dari Siapa saja yang mau ikut serta dalam barisan touring balik kota Jogja lagi ....Hayooooo !!!.

Dalam ber_prosses terkadang kita perlu dukungan mereka yang sepaham dan mengerti jalanan serta untuk menggenapi cara ber_touring saya secara pribadi.
Biar layak murni menjalaninya tuk bersepeda berjarak pertama kali ini sebagai pengalaman pribadi saya.

Maka terkadang gowes berjarak ini bisa di katakan di balut_in niatan adanya Jamnas agar niat murni ini bisa di kenang abadi sepanjang masa.
Dan sejatinya touring bisa touring sesungguhnya ini itunya atau menurutku menjadi.
Ketok ,e nganu yo saya kayaknya sentimen .!!!!?

Dan......Jogja _ Jogja.

Ini hanya bersepeda berjarak yang katanya untuk pindah tidur saja saat mimpi menjadi petu_ring jalanan yang takut bila sudah waktunya malam malam yang gelap itu mau tidur di mana dan kemana ini menjadi episode kisah seperti ini :
Seperti hari pertama gowes menuju kota Jogja atau setelah dari kota kediri _ 

*_Kita menuju ke pantai Kedung Tumpang untuk bersandar di jam 18,30 waktu bisa ngopi bareng sambil bercerita sana sini dan waktunya rok ngorok tidur di rumah joglo di atas batu karang pinggiran pantai di malam itu di jam 22,00 waktu Indonesia timur.

*_Di mesjid Bandung kota Tulungagung di malam ini di jenguk oleh federal setempat dengan membawakan buah buahan di malam ini jam 20,00 wit dan mulai waktu ngesot di jam 22,00 wit di balik selimut

*_Di mesjid Lorok malam ini di Trenggalek kita sulit menemukan karena menujunya saja melewati hutan yang sepi tanpa ada warung apalagi cahaya lampu menyinari perjalanan ini.

Kelihatanya kita berada di hutan yang jauh dari pemukiman penduduk tetapi pak guru Dadang sudah habis tenaga kayuhan di tengah hutan dengan bawaan tas pannier super zuper beratnya saat saya mencoba menuntunnya saat itu.

Maka kita terpaksa sebagian panir nya di pindah ke sepeda lain milik om Ephot dan kita mulai pelan pelan menanjak di gelapnya daun daun yang berisik satu persatu di gembus angin malam yang nakal untuk membuat kulit wajah dan badan menjadi merinding kedinginan atau takut sih !!.

Saat bisa menemukan tempat bersandar di mushola kecil yang lagi di bangun tanpa adanya air dan kita bersandar ke rumah sebelah bila ingin mengambil air untuk mandi di malam 

Yang dingin itu apalagi kamar mandinya temboknya berlumut dengan warna air kapur ....tetap saja kita mandi bebek agar saat mulai tidur tidak gatel itu saja.

Saat tidur di malam ke empat di jam 22,30 waktu serta merta mampir dulu untuk membuat hidangan makan malam di sebelahnya ada warung warga sekitar.
Kemudian kita masak dan di habiskan bareng bareng maka canda tawa melemaskan lelah ini.
Setelah paginya bangun jam 07,00 wit saat kita masak lagi nasi,ngopi dan di lanjut menuju PLTU Pacitan yang elok adanya.
Saat bisa di lihat dari atas bukit jalan raya itu terlihat tiang pancang tinggi sekali untuk membentangkan kabel berdaya listrik.

*_Di mesjid yang mewah di pemukiman mewah di tengah kota tetapi begitu sulit kita berdialog kewarga sekitarnya karena kita ini seperti gembel jalanan maka ngeloyor pamitan untuk pergi mencari lokasi baru lagi dari masjid tadi.
Di saat sebelumnya melewati alun alun  pacitan lurus menjadikan kita pindah di pinggiran kota pacitan.

Walau harus melewati jejeran makam makam yang tiada habisnya di pinggir jalan di malam hari jam 20,00 waktu yang gelap menyeramkan seperti itu.
Dan pilihan akhirnya tiba di mesjid Tampenan pacitan.
Tersesat yang terlalu beruntung karena pemilik masjid ini lagi habis ada hajatan ...!!

Maka segala yang tersisa di bagi ke kita menjadi suguhan makan malam dengan hidangan kue,teh anget serta penutup pagi hari di sertai gembolan plastik untuk bekal nanti kata bapak pemilik mesjid ini.

Setelah berpamitan pagi ini  kita menanjak di atas tepian pelabuhan kapal nelayan setempat.
Saat saya tanda ada bau ikan asin dan pantai terlihat dari atas jalan raya ini.

Dan.....!!.

Mendekati perbatasan jawa timur - jawa tengah kita bersandar di penyembelihan ayam selama 2jam di jam 13,30 waktu kita beranjak setelah gerimis usai .

*_Di mesjid Pracimantoro wonogiri kita tiba di waktu malam terakhir di jam 21,00.
Dan untuk paginya di hari ke 12 tanggal 28mei 2016 ini kita nikmati sebagai hari terakhir gelar kompor dan masak masak nasi,mie telor ini menjadi gambaran kisah kenangan bagi gerombolan tujuh orang ini.

Seperti itulah kegiatan kita setelah bersepeda selain tidur yang terkadang nggak tentu jamnya.
Dari rasa masih ingi untuk kangen kangenan karena besok kita kita berpisah untuk kembali ke kota masing masing.

Dan pagi ini terusik oleh moda bego yang lagi operasi perbaikan jalan di depan mesjid menjadi kita cepat beranjak di jam 08,45 waktu menyelusuri kota wonosari yang meliuk liuk jalan aspalnya.

*_Di tulisan Gunung kidul kita sempatkan berhenti untuk berfoto ria bersama sama dan sekalian menunggu beberapa teman yang masih tertinggal di belakang sana.
Lalu menuju turunan Bukit bintang pertanda daerah jogja sebentar lagi sampai.

Tekan Jogja...!!
Piye khabare ......lll..Bro.
Walau harus mampir dulu di jl,piyungan untuk melaksanakan perayaan kebersamaan bisa sampai pinggiran Jogja kita kali ini dengan istilahnya :

Lalu _Jangan lupa makan mie djawa yang kenyang biar menghadapi kenyataan malam kali ini kuat saat kita tiba di Tugu jogja "

Foto : Persiapan balik ke kota masing masing dari kediri.


Atau bisa saja.
Misalkan abaikan lelah dan klenyit bau badan mu itu.
Atau ? Abaikan helm berstiker jamnas yang hilang.

Atau ? Abaikan sandal gunung yang jebol.
Atau ? Abaikan kelelahan kita ini agar kita tampak bahagia menghadapi kenyataan bisa pulang dengan selamat itu saja.

Ingat ?
Jam 21,45 waktu adanya sambutan man_teman Fedjo di Tugu jogja.

Ingat ?
Coba jangan ingatkan lagi  dari susah senangnya kita.
Kita adalah manusia yang bahagia dan bisa di pertemukan saat susah derita tetapi kita bisa tertawa  dan saat mengenangnya di lain waktu.

Ingae....ingat.
Wahai para pembaca karena tulisan ini hanya kisah rekaan belaka dan serba khayalan dari keberuntungan di manapun ,kemanapun riski anak touring selalu hadir menemani kita satu persatu.

Bener ini Lhoo.,??
Penulis sukanya hanya bersepeda yang Nganu... saja kata mereka.

Foto : Berdoa di hari terakhir untuk kembali jogja lagi.

Jadi petoiring ke kota Jawa Timur nolak nsli

Teruntuk yang terkasih.

Terima kasih kepada yang terkasih 
1.Pak Guru Dadang Bandung .
2.Om Ephan Lampung.
3.Om Ephoet.p Bandung.
4.Om Tri komari Bandung
5.Mas Tedy Bandung.
6.Lek Supriyadi Jogja.
7.Mas Eko legowo JOgja.
8.Mas Sirin Lampung.
9.Mbah Marwi Jogja.
10.iyink es Jogja.

Selesai.
Salam gowes.

Catatan;
Saya ucapkan terima kasih atas kesabaran dan kebersamaan ini.
Dan khususnya buat rekan rekan goes jamnas kediri semoga tetap ketemu kembali di jamnas berikutnya.
Salam salim dari jogja.

Sabtu, 14 Januari 2017

J150K_2017survey rute.

Nah.....!!
Minggu pagi ini aku mencoba mengurai kisah gowes.
Saat berjarak dan kecepatan di tetapkan per line 17-20 km/jam dalam ;

Ikut event Survey Test Route sesat J150k.

J150K_2017survey rute.

Acara Ini telah di lakukan di minggu  8 januari 017 kemaren dengan pencapaian terbaiknya.

Walau harus di akhir finish di terpa hujan tapi sebagian kita melaju untuk menentukan pencapaian standartnya minimum,medium atau maksimum sampai di finish.

Di saat acara utama di bulan februari nanti kita terlebih dahulu adanya simulasi dalam mencari perhitungan kecepatan dan waktu kedatangan di finish.

Serta gowes dari di titik titik pos,chek point serta waktu finish nya dari peserta sesuai gambaran dari panitia nantinya.

Misalnya peserta memilih untuk berkecepatan ;

pos 1 bila speed peserta 15_ 17  kpj
pos 1_ 2bila speed peserta 20_ 25kpj.
pos 2_ 3bila speed peserta 17_ 20kpj.
pos 3_ finish speed peserta 15_ 17kpj.
Setelah di lakukan uji nyata dan selamat mencoba bagi peserta di saat acara berlangsung.

J150K_2017survey rute.

Dari hasil survey kecepatan di  peroleh atau di tetapkan ;

1,17 _20 kpj
2,moving line 6,5 jam
3,istirahat 3 jam 
4,jadi total dari aktifitas di hari itu selama 9,5 jam di jalanan.

Dan ini menjadi gambaran bahwa keadaan gowes waktu itu memang di buat lebih cepat atau lambatnya sudah di perhitungkan di acara 
J150K_2017survey rute.
.
Dan juga bisa digunakan untuk mengukur kemampuan dan kekuatan yang sangat penting bagi pesertanya yang akan datang dari berbagai kota di Indonesia.

Jadi bila nanti panitia menetapkan jarak 150 k maka asumsi peserta gowes dari jam 06,00- s/d ( 15,30_16,00 ) bisa sampai titik finis.

Atau limit tambahan waktu sampai jam 17,00 bisa terlaksana dengan aman dan lancar.

Lalu ??
Bagi yang suka gowes yang maunya sensor_Ria dengan mencari cek ricek gambar fotonya.

Hak ini tentu akan moving nya berbeda dan terkadang harus berhenti lama ataupun panitia harus mengevakuasi peserta tuk kembali ke Lpp Garden lagi.

Disaat peserta telah lancar gowes di hari nantinya atau masih ada peserta yang tercecer maka adanya penjaringan semua peserta secara tegas harus di paksakan.

Acara puncak hiburannya.
Dan di lanjut Nostalgia malam minggu di jogja dengan iringan alat musik dan semoga bisa di liput saluran Net Tv..

J150K_2017survey rute.

Route J150k.
Sekedar info saja bahwa acara ini di adakan oleh Jogja folding bike.

Dan kita ini tuk di ikutkan menjadi sukarelawan atau panitia event ini.

Dari semua panitia ini dari berbagai komunitas sepeda Jogja seperti sepeda Mtb,sepeda federal dan lainya.

Seperti tes Route hari ini dalam cerita J150K_2017 survey rute guna menyelusuri  di pilih jalanan dengan petunjuk ;

_ arah kanan.
_ kiri_lurus saja.
_ dan agar jangan pakai tanda tanda yang menunjuk arah barat,timur,utara,selatan.

Karena lebih sulit mencernanya bagi peserta lainya .

Route J150K sesuai rencana  :

* Star dari Lpp garden hotel jam 06,00 wib lalu ;

Janti jalan solo,kampus Atmajaya,kampus Upn,Ring road,Tajem pom bensin, kiri,1/3 besi belok kanan ,kampus uii,palagan,1/4 Hidayatulloh,langen asri dan finish check point' di indomaret km 30 ( pos 01 ).

Dengan kondisi jalan aspal standar naik turunnya ke arah utara kota jogja.

Memasuki wilayah barat kota jogja area Godean di suguhi jalan trek rolling panjang di tepian persawahan tanpa perindang pohon kanan kirinya.

Maka kondisi peserta terasa akan panas menyengat di pagi hari menjelang siang.
Maka anjuran yang merasa takut kulitnya hitam karena paparan matahari.

Maka anda coba siapkan extra peding pad,sun blog bagi yang suka agar muka nggak tambah hitam.

Dan air aqua karena setelah ini tidak ada lagi indomaret yang ada hanya warung warga sekitar.

Dan sediakan dengkul yang extra power untuk ngebut menuju ke kecamatan minggir di km 45 pada jam 08,30 ( chek point 01 ).

Di lanjut sebelum klangon belok kiri menuju jl.Godean di jalur 1/4 godean kanan menuju 1/4 sedayu kanan arah pajangan menuju kecamatan pajangan berhenti di ( pos 02 ) pasar wijen nan ada lapangan bola lurus ke jl. srandakan,Jembatan srandakan kiri arah pantai Baru menuju ( chek point 02 ).


Lelucon itu.
Entah apa yang terlihat dari celoteh ku mengapa di pantai baru ada patung ikan hiu dan harimau bertengger di pintu masuk ini.

Dan beberapa teman mengatakan bahwa keduanya adalah simbol dari penguasa atau raja laut dan daratan saat itu.

Dan begitu saja terdengar siang ini saat di dikit serta di riuh kan sambil gowes di siang itu.

Lalu_??
Begitu saja aku terdengar dan langsung me ngeloyor temanku yang berucap tadi tapi aku tetap teringat ucapan mereka.

Lho keduanya kan binatang buas sejenis spices yang galak dan garang pantaslah di pilih sebagai tanda di pintu masuk ini.

Agh..... ..... kita khan juga lagi menjadi Raja jalanan di trek 150 kilo ini Khan ,bro !!.

Dan kita mencoba _ambil sepeda kita karena jalan masih jauh setelah Km 87 ini mulai di tepian pantai laut selatan atau sisi selatan kota jogja.

Maka kembali niatan harus disemangati menuju jembatan abang pantai samas ke kiri keluar tpr menuju lokasi makan siang ,istirahat,sholat dan.....!!?

Dan _setelah 1jam di jam 13.20 di lanjut ke arah kretek pundong,SD bendosari jetis ( pos 03 ).

Menuju di Km 110 di jam 14.15 mulai tiba di Museum purbakala Bantul.

Dan untuk istirahat setelah dari pantai mulai lelah apalagi jalanan mulai serabutan masuk keluar kampung menanjak dikit itu juga tersapu dengan kotoran debu jalanan.

Dan saat ini setelah sampai di km 110 ada kesegaran menikmati Sumur mata air yang jernih terletak di halaman depan dari museum purbakala Bantul.

Di mata air di buat seperti sumur yang airnya sangat jernih dan segar di saat tubuh kepanasan seperti ini.

Dan kelihatannya menentramkan jiwa yang sehat dan terlihat berkilau dan tidak hanya sekedar sehat secara keseluruhan dari luar tetapi setelah di rasakan benar' air sesegar kenyataannya sekarang ini.

Dan selanjutnya.
Memasuki area selatan menuju arah timur kota jogja ...!!

Lalu kita merasa sudah sore hari apalagi di utara sana pastinya kota jogja akan turun hujan.

Maka bersegera mancak sepeda menuju 1/3 pasar ngabl_ang kiri arah jl.piyungan ini mulai turun hujan deras di sertai angin menjadi kayuhan berlahan apalagi jalan mulai meluap airnya dan bila mobil lewat kita tersembur cipratan air hujan.

Walau kita tetap melaju dengan sisa tenaga dan rasa menguap tubuh ini saat seharian di hajar teriknya panas matahari.

Dan mulai kini hujan menjadi gambaran semangat serta niatan kita terus melaju untuk bersegera finish.

Selanjutnya ke kiri menuju Kid fun kanan arah jl Bimo menuju Berbah yang di tandai Bola emasnya.

Lalu ke arah kiri arah pos Paskas Tni Angkatan udara ,blok O,lurus arah kebon binatang gembiraloka.

Lalu ke kanan sari husada,Balai kota Jogja kanan arah kampus Uin kanan arah Amplas lalu kiri menuju titik.

Dan Finish di Lpp Garden hotel di Jam 16,00 wib

Buang Kalen istilah baru hari ini.
Kata ini mungkin asing dan coba di perkenalkan sebagai kata bias saja serta jangan anda rasakan dalam rasamu karena ini cukup di fahami saja itu sudah cukup.

Misalnya kamu mendadak ikut menjadi panitia di hari nantinya akan memudahkan mana yang jadi peserta dan mana kakak Romli.

Dan dengan melirik gelang tangannya yang menjadi tanda dari panitia.

Bila tidak ada maka mungkin kakak itu seorang Romli mencoba klitih mengikuti kamu bersepeda hari H_nantinya.






Lalu ??
Semuanya itu sah sah saja kalau misal ada kakak Romli akan datang.

Tapi akan merepotkan panitia dalam menyiapkan logistik dan ngaku nya bila anunya di sediakan itu dari panitianya ?

Dan bila.....!!
Ataukah mereka itu mau pamer sepeda bermerk dari ini itu di sebuah campuran yang rumit.

Dari ajang gowes seperti ini pastinya akan ada kebahagiaan,kesedihan di campur untuk latihan hati bagi panitianya.

Dan pikiran kita di dalam menghadapi kenyataan nantinya di jalanan yang sesat.

Atau tersesat sebenarnya kita ini bila berada di posisi saat itu nantinya di acara hari H nya.

Aku.
Aku sendiri punya alasan untuk bisa mengadu ke dalam story ku ini biar di baca oleh penikmatnya.

Lalu ini tentang menjadi bagian kisah cerita gowes sesat sebelum hari -H nya.

Maka kita kita pembaca di sini mungkin juga peserta atau panitia acara kali ini sudah bisa membayangkan seperti apa nantinya.

Dan aku ingin ikut serta....!!?
Dan aku ini juga punya alasan sendiri sendiri karena aku merasa kangen bertemu man_teman alumni test route pertama.

Dan dalam merasakan lagi penyiksaan di jalanan yang berbeda dari jalur pertama saat itu di j150 k acara pertama kali.

Dan alasan kedua karena di ajakin menjadi panitia sekalian bisa membaur dengan penggemar sepeda lipat juga karena mereka bilang padaku begini ;

_ Bila Nggak ada Lho Nggak Seru,bro !!?.

Karena dengan membaur dengan pesepeda lainya dan berteman sekalian mendapat kesenangan dan kebersamaan.

Hal ini juga mendapatkan pilihan sehat dari segalanya yang di dapat.

Serta dapat di lakukan ketrampilannya di acara ini dan di manapun adanya dengan caranya masing masing agar acara ini sukses itu saja.

Asal_??
Mencoba permisi dengan sopan dan di sertai perencanaan sebelumnya.

Lalu buat apa bagi panitianya_?? Yaa itu ,
Agar ada alasan yang masuk akal serta merasa bertanggung jawab Saja.

Dan lagi.
_Agar senantiasa semua menjadi mudah ,lancar terkondisi dan kita bersama sama bisa BaHa...haa Gia _??
Itu saja Harapan kita dalam Event ini.



Kembali ke event test route kali ini.
Kembali ke event test route hari ini dalam mensukseskan acara bersepeda sesat J150k.

Dan rencana di tanggal 25 Februari 017 Bertempat di Lpp Garden hotel di jl senturan no 1 Jogja.

Dengan bersepeda kita menyehatkan itu di ikuti oleh 36 orang relawan.

Hal ini berangkat sekitar jam 06,00 _ 15,30 dari titik star ini seperti nyatanya terjadi di sertai marshal sepeda motor,Road capten sepeda,Mobil evakuasi dan logistik ini.

Seakan menjadi gambaran kesiapan pagi yang bergairah menyambut kelelahan yang menyenangkan menjadi bagian dari penulis untuk ikut serta menyemarakan survey kali ini.
















Akhir kisah ini.
Akhirnya di sebuah pilihan goes pagi ini menjadi gambaran kesenangan dari kebersamaan ini.

Agar nantinya menghadapi segala kemungkinan dan mungkin dari nyatanya menjadi  lancar di semua rencana J150K.

Dan_??
Terimakasih semua teman yang terlibat di hari ini.

Salut kamu memang Oke....!!
Bersemangat Terus.

Selesai.
Penulis.


.......

**Kisah Gowes: Survey Test Route J150K 2017**

**Pendahuluan**

Minggu pagi, aku memulai hari dengan semangat yang tinggi. Pagi ini, aku akan mengikuti acara "Survey Test Route" untuk event J150K 2017. Rute ini dirancang untuk mengukur dan menentukan standar kecepatan gowes di trek yang akan ditempuh dalam acara utama pada bulan Februari mendatang. Dengan kecepatan yang ditetapkan antara 17-20 km/jam, tujuan utama adalah menguji kelayakan rute dan menyesuaikan perencanaan waktu agar semua peserta dapat mencapai finish dengan aman dan nyaman.

**Persiapan dan Uji Coba**

Acara survey ini berlangsung pada 8 Januari 2017 dan merupakan langkah penting dalam persiapan acara utama. Walaupun kami harus menghadapi hujan di akhir perjalanan, kami tetap melanjutkan dengan semangat. Survey ini bertujuan untuk menentukan kecepatan minimum, medium, dan maksimum yang dapat diterapkan di berbagai segmen rute.

Kami melakukan uji coba dengan perhitungan berikut:

- Pos 1 (speed 15-17 km/jam)
- Pos 1 ke 2 (speed 20-25 km/jam)
- Pos 2 ke 3 (speed 17-20 km/jam)
- Pos 3 ke finish (speed 15-17 km/jam)

Hasil survey menunjukkan bahwa kecepatan rata-rata adalah 17-20 km/jam dengan waktu total aktifitas di lapangan selama 9,5 jam, termasuk waktu istirahat. Data ini akan digunakan untuk menentukan estimasi waktu tempuh dalam event J150K, yang direncanakan berlangsung dari pukul 06.00 hingga 16.00 dengan opsi tambahan hingga pukul 17.00 jika diperlukan.

**Detail Rute**

Rute survey dimulai dari LPP Garden Hotel pada pukul 06.00 WIB. Berikut adalah rincian rute yang akan dilalui:

1. **Star dari LPP Garden Hotel**: Kami melewati Janti, Jalan Solo, Kampus Atmajaya, Kampus UPN, Ring Road, Tajem, Pom Bensin, Kampus UII, Palagan, Hidayatulloh, hingga Langen Asri. Finis di pos 01 di Indomaret km 30.

2. **Kondisi Jalan**: Jalan aspal dengan naik turun menuju utara kota Jogja. Peserta disarankan untuk membawa sunblock dan air mineral karena tidak ada lagi Indomaret di sepanjang perjalanan.

3. **Pos 01 - Kecamatan Minggir**: Tiba di pos 01 pada jam 08.30. Kemudian melanjutkan ke arah Godean, Sedayu, Pajangan, dan berhenti di pos 02 di pasar Wijen.

4. **Pantai Baru**: Tiba di Pantai Baru, peserta dihadapkan pada patung ikan hiu dan harimau. Meski terasa lucu, patung-patung ini dianggap sebagai simbol penguasa laut dan daratan.

5. **Jembatan Abang Pantai Samas**: Setelah makan siang dan istirahat, perjalanan dilanjutkan ke Kretek, Pundong, SD Bendosari Jetis, dan Museum Purbakala Bantul di km 110.

6. **Istirahat dan Kesegaran**: Di Museum Purbakala Bantul, kami menikmati kesegaran air sumur mata air yang jernih.

7. **Menuju Finish**: Kami melanjutkan perjalanan ke arah timur kota Jogja. Hujan deras mulai turun di pasar Ngablak dan JL. Piyungan, membuat perjalanan semakin menantang. Kami terus melaju meskipun jalan mulai meluap dan terkena cipratan air dari mobil.

**Penutup**

Rute survey ini berakhir di LPP Garden Hotel sekitar pukul 16.00 WIB. Kami menyadari pentingnya persiapan dan koordinasi dalam menyelenggarakan acara J150K. Terima kasih kepada semua teman dan relawan yang terlibat. Semangat dan dedikasi kalian sangat berarti untuk kelancaran acara.

Semoga semua persiapan ini membawa hasil yang memuaskan dalam acara utama nanti. Sampai bertemu di event J150K!

**Selesai**

Penulis

Rabu, 28 Desember 2016

PUNTHUK MONGKRONG

Dari ajakan guyonan gaya baru yang sederhana kata katanya tapi ternyata serius di jalaninya seakan menarik untuk di coba di tanggal 24-25Des 2016.
Saling beradu janji tikum di tugu Jogja dengan bersuka walau harus saling lirik melirik salah tingkah apa itu wisata puthuk mongkrong.
Saat mencoba curi waktu curi bicara tuk bisa selo dan rasa gregetan menatap kenyataan beban kayuhan bila terjadi di depan sana.
Sebelumnya saya perkenalkan lebih dulu namaku iyink atau bisa juga Iy itu Ws karena ingin berkisah dari perjalanan ke utara dari kota Jogja.
Karena ke depan sana hanya butuh ruang yang aman dan nyaman hingga kita lupa sepi dan lupa sepinya hingga bisa nya waktu selonya atau pas iso tenan kuat dan nek mung suwe neng atas sedel karo kewer kewer itulah pada aghir kenyataanya.
Atau saat kita tak peduli bibit bebet bobotnya agar kita tetap bisa dialog dengan situasinya agar sisi dari menang menangan antara kita dan kita hannya mau mencoba menikmati perjalanan dengan kekuatan yang ada dan semangat bersama sama (co;Him,a ).
Penulis mencoba mencerna semua dialog dari sisi bahasa penulisnya agar sebuah pelajaran untuk ojo mutusin dan mastekke SESUATU karena kita tidak bisa memastikan sesuatunya yang akan terjadi ,maka Jangan jumowo besar kepala dalam memastikan perhitungan waktu.
Karena bisa saja berubah atau menjadi sederhana untuk mengatakan bahwa inilah gerombolan sik * Kuvat tavu*
Atau kumpulan si berat di beban alat perang paniernya ataupun sik berat badannya ini. Saat menyatakan bahwa kita tidak boleh memutuskan sendiri dan hanya cukup menjalankan serta menikmatinya saja..
Karena bila berprasangka baikpun di sebuah Doa atau untuk mencari alasan lain maka sebagian dari kita akan mengeluarkan kata bijak secara spontan, maka untuk itu bijaklah tuk berniat kali ini.
Karena dalam mencari alasan yang paling sederhanapun akan mengusik kebersamaan ,
Jadi buat lah sederhana menjadi mudah dengan cara kebersamaan itu sendiri agar kelak kita mudah mengatakan pada semua orang
_ Ini LiburanKu Mana LiburanMu_.
Walau liburan kali ini di lakukan bercara dengan bersepeda berjarak +110 kilo telah melalui proses yang Sak melette. Itu tetap harus di jalani bersama sama dengan cara kita di jalanan turun naiknya dari :
_ Tugu Jogja_PasarMuntilan_Jembatan Srowol_Borobodur_Gh,Manohara_1/4karanganyar Magelang_Puthuk Mangkrong _

DiaLoG_pit.
Saat mikir karo ngepit opo ngepit karo cekrak cekrek sama saja di batasin dengan satu batang rokok sebagai waktu jeda mengambil nafas bagi penikmatnya masing masing menjadi cara kita melupakan rasa lelah.
A ;Ojok sok mestekke ngono kui.
B ;Ojok sok mutusin,Please banget dech.
C ;Nek ora iso mutusin ngak iso # moveon.
D ;Dan,,,,,?
Dan biar saja di bilang alay,sering kepoin kamu di saat menyebut kata jaraknya.
A ;Ijeh adoh ora ikih.
B ;Leh meh tekan ijeh pirang kilo.
C ;Kiro kiro mung 110 kilo di bagi 2 punjul 20on,s.
D ;Dan,,,,,?
Dan hanya menyatakan harapan semu untuk menguatkan kayuhan di harapan nyatanya agar menjadi lebih dekat,mau lebih akrap dan maunya bisa cepet cepet segera ngopi di puthuk mongkrong sana.
A ;Ojo_sok_mutusin.
B ;Gah_Aku nek serius.
C ;Nek_Nesu_Buang_Kalen.
D ;Dan,,,,,,?
Dan nyatakke iki ora nesu mung nerangke kondisi dalane iki memang ra mungkin di pekso di tumpakin......Ngono Bro.
A ;Nek mutusin dalan 1/4karanganyar magelang sek lurus opo belok kiri sek nyaman dalane.....Bro.
B ;Nek_Serius lewat dalan lurus tur langsam tanjakane Tapi meh Jauh jarak sampainya.
B ;Nek_Nesu mbek cepet tekan lokasi belok kiri tapi dalane aspal luwih parah dari pada cini mati imogiri oponeh Dollo kediri maka iso mbayangke dalane kene kie dan pas kita ndo balik jogja lewat kene podo di tuntun berjamaah.
C ;Lha_nek di tumpak i pit sek belok kiri,tetep iso ora ?
D ;Lhaaaaa,Paling separone tok tumpak i lan bar kui gor ono kata bijak terdengar.
D ;Lan nek Nesu nesu liwat dalan kene, Kowe di buang Kalen....Mau?.
D ;Dan.....Dalan ini memanng Extriem tenan.
Cukup disini saja dialognya.
DaN LaGi.
Inilah duniaku Duniamu ,Hariku Harimu menyisakan hanya ada aku, kamu sekalian.
Saat sampai di puthuk ini aku menepi tuk berdialog dengan sepi di gelapnya malam yang berangin menerpa raga menjadi berdingin ini juga di hiasi oleh kerlap kerlip lampu penerangan di bawah sana maka timbul rasa asmara ,rindu yang memanggil....?
_.Aduh ?
Witing Tresno jalaran soko kulino.
Witing mulyo jalaran wani rekoso.
Tresno ojo di gowo mlarani ati.
Di gowo tentrem di gowo seneng.
Karo nembang lagu saiki lagune Critra solastika.
Cinta itu crita,crita itu cinta ,cinta cintaan anak baru gede
Ini rupawan ini menarik bisa langsung ssaling suka
Aku suka mau sama kamu
Kembali bersepeda lagi ,Kapan ,_Bro.

EnD.
Dan saat kembali kesemula menjadi teringat saat effek ndak bisa tidur wedi kelewat melihat sun_rise atau effeck ono tronton ngereng bengi bengi ngegas suara seakan menjadi menggoda di pagi harinya untuk di canda candain penghias sambil menunggu syukuran dari keselamatan hari ini di kedai warung iwak wader di dekat jembatan Srowol magelang.
Walau setelah ini masih harus di kayuh lagi sepeda ini menembus panas terik yang menyengat dan menerobos di tengah kemacetan jalan magelang _jogja di hari Natal bagi penganutnya ini.
Trimakasi kepada manteman yang telah berhadir di acara Bike camp ini dan juga telah andil di tangan dinginya menghasilkan gambar foto yang elok dan patut di banggakan di kemudian hari.
Salam Hangat dari dan untuk  Mas supriyadi ,Mas Himawan Mas irwan Mas Adi Mas jembar dan Mbak Elisa.
Wes Rampung.

Jumat, 11 November 2016

GOWES WOLES.

Apa itu Woles..
Kembali ke dalam kisahku kali ini tuk mencoba prasangka dalam mengartikan apa itu woles tetapi ikuti dulu alur di bawah ini,


Hai para pembaca.....?
Di setiap tujuan bersepeda di jauhnya jangan di bayangkan tapi di jalani walau pada akhirnya nanti balik kiri , di tuntun di,loading tapi ada niatan bersepeda dan aku tunjukkan itu adalah keberuntungan bisa bersepeda atau mencoba menyelisihi keadaan dan bisa mengasa ada  serta di adakan supaya setiap situasinya terlihat tetap gaya ,nyaman,slamat,sehat dan bisa membaur untuk say

Hello ke lingkungan sekitar .
Maka patut di syukuri setelahnya sebagai suatu kesempatan yang terlihat lebih bijak.
Karena bijakkan diri juga saling mengerti siapa di samping kita saat goes dan semoga tidak tersesat kepada pilihan sebagai gaya hidup yang sehat sambil rekreasi yang menyenangkan.

Sedangkan sepeda itu bisa di sanding di jinjing dan di jadikan model foto kenangan perjalanan yang sangat romantis di obyek yang tertemui.

Sedangkan tersangkanya bukan seorang atlet sepeda yang membalapkan sepedanya tetapi hanya penikmat ,Itu cara kami berbeda di jalanan atau kita sering di sapa goweser woles.

Jadi inilah sebutan baru yang mulai di perkenalkan oleh pelakunya sebagai pembeda atau bagi yang merasa sudah berkata ADUH jauh di awal mula mulai bersepeda bila berada di suatu kelompok orang bersepeda.

Maka mulai ikut goes secara bersama sama karena bersama terasa senang berdekat tuk saling menguatkan dalam persaudaraan atau kita bisa mampu dan di mampukan oleh keadaan serta campur tangan ALLAH .


Maka apa yang di anggap woles itu sebenarnya untuk kita bersepeda menjadi mudah untuk bisa kedepan sana itu saja sudah cukup.

Selesai.
@cuslagi.

Selasa, 30 Agustus 2016

Aku,Kamu dan Fedjo..

Sepeda Besi.

Setelah melewati ujian di berbagai bentuk sepeda dan jenisnya sudah pernah dicoba .
Dan inilah pertama kali saya bisa teracuni oleh.....!!!.
Dan dengan caraku kini saatnya mencoba dengan sepeda besi yang katanya federal.

Dari apa yang mereka pakai kala itu terlihat di warung ijo pakem kaliurang itu .
Saat berujung tuk mendekat beberapa kali untuk datang ke titik kumpul lalu mulai keranjingan dengan caranya bersepeda.



Walau jujur saat itu saya belum memakai sepeda federal saat itu ....!!?
Tapi bertoleransi ke aksi kegiatan begitu saja mengalir menjadi anak selo sak selanya .

Karena bersepeda bukan sekedar datang ngumpul dan di kayuh saja untuk cari keringat tetapi di dalamnya ada cerita seninya berkomunikasi, kerjasama dan kumpul baReng dan seterusnya.

Lalu pertemuan itu mereka menyebut dengan nama Tunjukkan federal mu ( TF )
Yaitu caranya sekedar bersepeda jarak dekat di seputaran jogja dan sekitarnya untuk nguri nguri atau mengurai uraikan kebudayaan dan ke imajiner kota jogja lalu sekedar kulineran di sudut kota jogja.

Seakan.

Dan menjadi agenda .....!!?
Lalu setiap kali titik kumpul di 3 tempat menjadi biasa karena terbiasa di area ;

1,Kumbo di selatan tugu jogja.
2,Pusat kota Jogja Km 0.
3,Di salon lucas timur pertigaan janti.
Seakan menjadi cara yang mudah bila ketemuan nantinya.

Atau tentang Federal minggat ( FM )Yaitu bersepeda berjarak yang di lakukan personal atau rombongan atas nama federal atau ada yang berkelompok karena agenda atau event tertentu selama 2 hari atau lebih sesuai aturan yang di sepakati bersama.

Aku,Kamu dan Fedjo..

Dan hikmahnya dalam perjalanan jauh itu untuk kepentingan serta saling mengingatkan sesama anggota komunitas bahwa Aku,Kamu dan Federal Jogja adalah cerita untuk masa depan atas kebersamaan kita saat ini dan nantinya.

Federal Jogja

Mengapa.....!!?.

Bila bersepeda itu kau alami dulu dan kemudian di ceritakan maka begitu kecilnya kamu dan lemah di luar sana tanpa kebersamaan dalam menghadapi rintangan karena setiap saat ada saja yang mengintai mu dengan bahaya.
Karena pilihan untuk bergerak maju itu ada .....!?


Lalu kata si korban ..... Itu menjadi gambaran bahwa ia mulai keracunan dan wabah itu berlanjut sejak kau bentuk menjadi cah federal....nah Khan !!.

Atau sejak si korban bisa bersama sama bisa di latih minggat berjarak sampai bisa merasakan curamnya tanjakan dan turunan itu di jalani seperti ;

1,Bukit cino mati.
2,Tanjakan cemoro sewu tawangmangu.
3.Tanjakan Kaliurang maupun bukit mangunan.
Seakan menjadi biasa dari kisah perihnya rona kisah klasik di sisa hidup kata si korban saat sudah keracunan sepeda federal itu.

Bahkan menjadi sepedanya sampai saat ini penuh rasa nganu !! yang luar biasa semangatnya sampai saat yang belum pasti kapan harus berhenti bersepeda dengan sepeda besi.

Dan...!!.

Dan terima kasih kepada kebaikan ke alam lingkungan agama dan bisa bertemu dengan orang orang berpendidikan tinggi yang bisa di contoh kepintarannya itu serta bersemangat dan bersepeda seperti anda sobat federal Jogja.



Cerita sepeda federal dan jejak kebersamaan.

Di sebuah kota yang kaya akan tradisi dan seni, seperti Jogja, ada satu komunitas yang menyatukan para penggemar sepeda dalam perjalanan yang lebih dari sekadar olahraga. Komunitas ini dikenal dengan nama Federal Jogja, dan mereka memiliki cara unik untuk merayakan kecintaan mereka terhadap sepeda, terutama sepeda merk Federal yang memiliki ciri khas tersendiri.

Semua dimulai ketika penulis, seorang penggemar sepeda, memutuskan untuk menjelajahi berbagai jenis sepeda. Ia telah mencoba berbagai macam sepeda dari yang modern hingga yang klasik, namun ada sesuatu yang membuatnya tertarik dengan sepeda Federal—sebuah jenis sepeda besi yang tampaknya membawa aura nostalgia dan keunikan tersendiri.

Keterarikan ini semakin dalam ketika penulis melihat kelompok bersepeda di sebuah warung di Pakem, Kaliurang. Para pengendara sepeda ini tampak begitu antusias dan terampil, memancarkan semangat yang membuat penulis penasaran. Meski pada saat itu ia belum memiliki sepeda Federal, penulis merasa tertarik untuk bergabung dan mulai mengeksplorasi dunia baru ini.

Bersepeda bersama komunitas Federal Jogja menjadi lebih dari sekadar aktivitas fisik. Ini adalah pengalaman yang melibatkan seni berkomunikasi, kerjasama, dan kebersamaan. Komunitas ini memiliki beberapa kegiatan khas, salah satunya adalah "Tunjukkan Federal Mu" (TF), sebuah acara bersepeda jarak dekat di sekitar Jogja. Kegiatan ini tidak hanya menjelajahi keindahan kota dan kuliner lokal, tetapi juga merayakan dan memelihara kebudayaan serta imajinasi lokal.

Pusat dari kegiatan ini adalah tiga lokasi ikonik di Jogja:

1.Kumbo sebuah tempat di selatan Tugu Jogja, menjadi titik pertemuan pertama yang khas. 
2.Pusat kota Jogja Km 0  yang merupakan simbol pusat kota dan tempat di mana segala sesuatu diukur. 
3.Salon Lucas ada di timur pertigaan Janti, yang dikenal sebagai tempat pertemuan selanjutnya.

Ketiga lokasi ini menjadi titik pertemuan rutin bagi anggota komunitas. Namun, ada juga kegiatan yang lebih menantang, dikenal dengan "Federal Minggat" (FM), di mana anggota bersepeda untuk jarak jauh, sering kali dalam kelompok, dan kadang-kadang selama dua hari atau lebih. Kegiatan ini menuntut komitmen dan semangat, tetapi juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan dan mempererat ikatan di antara para anggotanya.

Penulis menggambarkan bagaimana kehadiran dan pengalaman bersepeda ini memengaruhi dirinya secara mendalam. Dulu, sepeda Federal hanya sebuah objek yang menarik. Namun, seiring waktu, sepeda tersebut menjadi simbol perjalanan pribadi dan komunitas, membawa makna lebih dari sekadar alat transportasi.

Sepeda Federal ini ternyata menjadi jembatan menuju pengalaman dan pembelajaran baru. Melalui kegiatan bersepeda, penulis belajar tentang kesabaran, keterampilan beradaptasi, dan arti sejati dari kebersamaan. Ia juga menyadari bahwa bersepeda adalah tentang lebih dari sekadar mencapai tujuan akhir, tetapi juga tentang menikmati proses dan perjalanan itu sendiri.

Selain itu, penulis mencatat bagaimana setiap kali bersepeda, ada hadiah tak terduga—baik itu barang, kaos, atau souvenir yang memperkaya pengalaman bersepeda. Semua ini menunjukkan bahwa hobi ini memberikan lebih dari sekadar manfaat fisik; ia juga menawarkan kenangan berharga dan rasa pencapaian yang mendalam.

Namun, perjalanan ini tidak tanpa tantangan. Ada rintangan dan guyonan antar anggota komunitas yang membuat setiap perjalanan menjadi lebih berarti. Kegiatan ini mengajarkan penulis tentang pentingnya kebersamaan dalam menghadapi berbagai rintangan dan bagaimana sebuah komunitas dapat memberikan dukungan dan semangat yang tak ternilai harganya.

Dalam perjalanan ini, penulis juga menghadapi tantangan pribadi soal kepentingan dan kepercayaan antar penganut sepeda !?
Tetapi semua itu membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih baik sampai sekarang masih tumbuh kembang untuk bersepeda.

Setiap jalanan tanjakan dan turunan di jalur sepeda—seperti Bukit Cino Mati dan Tanjakan Cemoro Sewu Tawangmangu—menjadi simbol perjuangan dan pencapaian.

Akhir kisah.

Bagi penulis menyadari bahwa bersepeda bukan hanya tentang fisik, tetapi tentang bagaimana kita meresapi setiap momen, belajar dari pengalaman, dan berbagi dengan orang lain. Komunitas Federal Jogja, dengan segala keunikannya, telah mengajarkan penulis bahwa kebersamaan dan passion dapat membentuk cerita hidup yang penuh makna.

Cerita ini adalah pernyataan si korban keracunan dan dari perjalanan panjang yang dimulai dari ketertarikan pada sepeda Federal dan berkembang menjadi sebuah perjalanan yang penuh dengan kebersamaan, pembelajaran, dan pencapaian.

Dan meskipun setiap perjalanan mungkin memiliki tantangan, keindahan dari proses tersebut adalah apa yang membuatnya layak dijalani kembali dan itu berpulang kepada diri sendiri _ kamu sekarang masih bersama untuk bersepeda atau tidak,itu saja !!?.

Selesai.
Penulis ; iyink ws. 
Judul ; Aku,Kamu dan Fedjo..

Blog Edisi unggulan

Anniversary ride 5 th Jogja pit Ringkes

Aku ingin berubah bersama mereka. Pada awalnya, bersepeda dengan sepeda lipat hanyalah sekadar kesenangan pribadi. Namun, setelah mengenal b...